Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PEKERJAAN PLUMPING

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mata kuliah


SIA-315 Metode Pelaksanaan Kontruksi

Disusun Oleh :
1. Ridwan Mustafa Azi (22-2018-017)
2. Yogy Akbar Renaldy (22-2018-024)
3. Andi Marlo (22-2018-161)
4. Fajar Aryanto (22-2018-133)
5. Gamma Fathi Haq (22-2018-215)

Dosen :
Katarina Rini Ratnayanti, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
2023
DAFTAR ISI

Contents
BAB I .......................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 3
BAB II ......................................................................................................................... 4
KAJIAN TEORI ............................................................................................................. 4
2.1 Sistem Plumbing ............................................................................................... 4
2.1.1 DASAR PERENCANAAN PLUMBING ......................................................... 5
2.1.2 INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH............................................... 5
2.1.3 INSTALASI PLUMBING SISTEM PENYEDIAAN AIR KOTOR ......................... 6
2.1.4 Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran .................................................. 7
2.2 Syarat-Syarat Dan Mutu Bahan Plumbing .......................................................... 8
2.3 Sistem-Sistem Pemipaan Plumbing & Alat-Alat Pendukung Plumbing ................ 8
2.3.1 Sistem Pemipaan Plumbing .................................................................... 8
2.3.2 Alat-Alat Pendukung Plumbing ............................................................... 9
2.4 SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH ...................................................................... 9
2.5 Metode Pekerjaan Penyambungan Pipa .......................................................... 12
2.5.1 Proses pengerjaan sambungan pipa PVC dengan menambahkan lem ... 14
BAB III ...................................................................................................................... 15
PENUTUP.................................................................................................................. 15
3.1 KESIMPULAN................................................................................................... 15
3.2 SARAN ............................................................................................................ 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem perpipaan atau plumbing terus berkembang kearah yang lebih baik. Pada
mulanya manusia memindahkan air dari sungai atau sumur kerumah dengan
menggunakan ember. Lalu berkembang dari satu orang menjadi banyak orang yang
berurutan sehingga proses pengambilan air menjadi lebih mudah. Melalui analogi
sederhana ini manusia berfikir untuk mengefisiensikan waktu dan tenaga maka
dibuatlah distribusi melalui sistem perpipaan.
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk menyediakan
air bersih ke tempat yang dikehendaki baik dalam hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas
yang memenuhi syarat dan membuang air bekas (kotor) dari tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan
yang diinginkan.
Sistem plambing merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan
gedung. Oleh karena itu perencanaan sistem plambing harus dilakukan bersamaan dan
sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri. Dalam rangka
penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun
penyaluran air bekas pakai (air kotor) dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan
agar tidak mencemari bagian-bagian penting dalam gedung atau lingkungannya.
Sistem plambing juga harus dirancang dengan sungguh-sungguh karena tidak
hanya berdampak pada keefektifan dan keefisienan namun juga berdampak pada
kesehatan pada jangka panjangnya. Hal ini tidak kalah penting karena kesehatan
merupakan harta paling berharga yang dimiliki manusia. Untuk menjaga kesehatannya
itu manusia dapat memulainya dengan menjaga kesehatan lingkungan, baik tempat
kerjanya maupun tempat pemukimannya yang dalam hal ini sistem plambing
memberikan andil yang sangat penting untuk menjaga kesehatan di dalam lingkungan
gedung tempat bekerja atau bermukim.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dan fungsi dengan pekerjaan plumbing itu?
2. Apa saja syarat dan mutu dalam pekerjaan plumbing itu?
3. Apa saja alat pendukung dalam plumbing itu?
4. Apa saja macam-macam perpipaan ?
5. Bagaimana proses penyambungan pipa?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengerti apa yang di maksud dengan pekerjaan plumbing
2. Dapat mengetahui apa saja syarat dan mutu dalam pekerjaan plumbing
3. Dapat mengetahui apa saja alat pendukung dalam pekerjaan plumbing
4. Mengerti dan paham apa saja macam-macam perpipaan
5. Dapat mengetahui proses penyambungan perpipaan
3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sistem Plumbing


Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bangunan
gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing haruslah dilakukan bersamaan
dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan gedung itu sendiri, dalam rangka
penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun
penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat yang
ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau lingkungan
sekitarnya.
Fungsi-fungsi sistem plambing itu sendiri adalah sebagai berikut ini:
a) Sistem Penyediaan air bersih, menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan kualitas, kuantitas, dan tekanan yang cukup.
b) Penyaluran air buangan, membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemari sistem yang lain serta mencegah masuknya udara tidak sedap dan air
kotor ke dalam ruangan.
c) Penyediaan air untuk pemadam kebakaran, menyediakan air dengan kuantitas
yang cukup dan mudah operasinya apabila terjadi kebakaran.
d) Penyediaan air panas, menyediakan air panas yang cukup dan tidak
mempengaruhi lingkungan sekitarnya.
Terdapat beberapa jenis sistem plumbing yang dibagi berdasarkan fungsi atau
kegunaannya. Berikut adalah jenis jenis sistem plumbing yang harus di pahami:
1. Plumbing Air Bersih
Untuk menyimpan air bersih dari pompa atau PAM, volume air disesuaikan
dengan keperluan penghuni seluruhnya, dihitung per 8 jam. Air bersih tersebut
dapat disimpan dalam ground reservoir dan tangku air. Untuk bahan pipa bisa
menggunakan pipa pvc
2. Plumbing Air Kotor
Air buangan/air kotor adalah air bekas yang dibuang. Air kotor dapat dibagi
dalam beberapa bagian sesuai dengan penggunaannya, Seperti:
 Air kotor yang berasal dari kloset
 Air Bekas berasal dari wastafel
 Air hujan berasal dari hujan
3. Plumbing Air Limbah
Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air bekas/air
limbah ini tidak diperbolehkan dibuang sembarangan/dibuang ke seluruh
lingkungan, tetapi harus ditampung ke dalam bak penampungan.
4. Plumbing Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu dan digunakan
untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu seperti untuk mandi, mencuci , dll. Untuk
bahan pipa bisa menggunakan pipa tembaga.

4
2.1.1 DASAR PERENCANAAN PLUMBING
 KUALITAS AIR Tujuan terpenting dari penyediaan air adalah menyediakan
air bersih. Penyediaan air minum dengan kualitas yang tetap baik merupakan
prioritas utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk tujuan
ini. Untuk gedung-gedung yang dibangun di daerah yang tidak tersedia fasilitas
penyediaan air minum untuk umum, air baku haruslah diolah dalam gedung atau
dalam instalasi pengolahan agar dicapai standar kualitas air yang berlaku.
 KEBUTUHAN AIR Pemakaian air tergantung pada beberapa faktor yaitu
populasi, iklim, kebiasaan dan carahidup. Kebutuhan air bersih harus
mencukupi siang dan malam, tersedia langsung bagipengguna tanpa adanya
kekurangan air, sehingga ketersediaan air ini bisa berkelanjutan dan memenuhi
kebutuhan akan air itu sendiri baik masa sekarang maupun akan datang. Untuk
mendapatkan kebutuhan air yang cukup besar tentunya harus dilakukan
pencarian sumber air bersih yang memenuhi syarat kualitas dan kuantitas seperti
air tanah (air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air) dan air permukaan
(danau, sungai, dan sebagainya).
 PENCEMARAN AIR DAN PENCEGAHAN Sistem penyediaan air dingin
meliputi beberapa peralatan seperti tangki air bawah tanah,tangki air atas atap,
pompa-pompa, perpipaan, dan lain-lain. Dalam peralatan-peralatan ini, air
bersih harus dapat dialirkan ke tempat-tempat yang dituju tanpa mengalami
pencemaran.

2.1.2 INSTALASI SISTEM PEMIPAAN AIR BERSIH


Sumber Air bersih didapat dari 2 sumber antara lain : dari PDAM dan dari air
sumur (deep well), dimana air yang bersumber di keduanya ini akan masuk ke dalam
ground water tank. didalam ground water tank terdapat 2 sekat bak penampungan air
yaitu raw water tank dan clean water tank.
Secara detail bagian-bagian dari sistem air bersih ini adalah sebagai berikut:

 Deep Well
Sumber pengadaan air bersih berasal dari air sumur (deep well). sumur ini
menyuplai seluruh kebutuhan air bersih, baik untuk kebutuhan air sehari-hari
maupun untuk sistem pemadam kebakaran. Air dari kedua buah sumur tersebut
disalurkan ke bak air Raw Water Tank menggunakan pipa GIP (Galvanized Iron
Pipe). Deep Well akan mengisi air secara otomatis jika air pada Raw Water Tank
kosong dan akan mati jika sudah penuh.
 Transfer Pump
Transfer Pump atau pompa transfer berfungsi untuk memindahkan air dari
Ground Water Tank menuju ke roof water tank. Transfer Pump biasanya
berjumlah dua unit dimana satu pompa bekerja dan pompa yang lain sebagai
cadangan.

5
 Sand Filter
Sand Filter berfungsi untuk menyaring kotoran didalam air yang berasal dari
bak air Raw Water Tank. Peralatan ini berjumlah dua buah unit dan dipasang
secara paralel, dimana jika satu Sand Filter bekerja maka Sand Filter yang lain
sebagai cadangan. dan untuk membersihkannya dioperasikan secara manual
(manual back wash). Sand Filter ini dilengkapi dengan pressure gauge di bagian
pipa masuk dan pipa keluar untuk mengukur tekanan air.
 Packaged Booster Pump
Berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari roof tank ke pengguna.
Distribusi air bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster
pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Perlengkapan dan aksesoris di dalam ruang pompa antara lain :
 Butterfly Valve : membuka atau menutup aliran air
 Gate Valve : membuka atau menutup aliran air
 Strainer : menyaring kotoran pada bagian hisap pompa (suction)
 Flexible Joint : menahan getaran pompa terhadap instalasi pipa
 Check Valve : menahan balik aliran air
 Pressure Tank : mengatur (setting) besarnya tekanan air
 WLC : Water Level Control, mengendalikan pengoperasian pompa
berdasarkan pada tingkat ketinggian air di dalam bak air
 Floating Valve : membuka atau menutup aliran air secara otomatis
berdasarkan ketinggian air di bak air
 Pressure Switch : mengontrol pengoperasian pompa berdasarkan pada
besarnya tekanan air
 Pressure Gauge : alat untuk mengukur besarnya tekanan air
 Vent Cap : membuang udara yang terjebak di dalam bak/tangka
 Pressure Reducing Valve (PRV) PRV digunakan untuk menurunkan
tekanan air didalam instalasi air bersih supaya air yang keluar dari kran
air bersih mempunyai tekanan yang cukup

2.1.3 INSTALASI PLUMBING SISTEM PENYEDIAAN AIR KOTOR


Klasifikasi berdasarkan jenis air buangan:

 Sistem pembuangan air kotor


Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari kloset, urinal,
bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing
lainnya ( black water ).
 Sistem pembuangan air bekas
Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub,
wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk suatu daerah yang tidak
tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan
ke instalasi air kotor terlebih dahulu.

6
 Sistem pembuangan air hujan
Sistem pembuangan air hujan harus merupakan system terpisah dari system
pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan sering terjadi
penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat
plambing yang terendah.

 Sistem air buangan khusus


Sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik,
limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang bersifat khusus.

2.1.4 Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran :


 Sistem gravitasi
Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah
secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
 Sistem bertekanan
Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum letaknya lebih
tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih
dahulu dalam suatu bakpenampungan, kemudian di pompakan keluar ke roil
umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan yang
mempunyai alat – alat plambing di basement pada bangunan tinggi / bertingkat
banyak.

7
2.2 Syarat-Syarat Dan Mutu Bahan Plumbing
Dalam perencanaan pelaksanaan plumbing, harus diperhatikan syarat-syarat
dari bahan plumbing, yaitu:
1. Tidak menimbulkan bahaya kesehatan, ‘
2. Tidak menimbulkan gangguan suara,
3. Tidak menimbulkan gangguan radiasi,
4. Tidak merusak perlengkapan bangunan, dan
5. Instalasi harus kuat dan bersih.
Selain syarat-syarat di atas harus pula diperhatikan cara-cara pemasangan yang
baik, seperti penyambungan hubungan dari pipa-pipa yang besar ke yang kecil atau
sebaliknya. Instalasi plumbing harus menggunakan bahan-bahan yang mutu bahannya
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1. Daya tahan harus lama, minimal 30 tahun.
2. Permukaan harus halus dan tahan air.
3. Tidak ada bagian-bagian yang tersembunyi/menyimpan kotoran pada bahan-
bahan yang dimaksud.
4. Bebas dari kerusakan, baik mekanis maupun yang lain.
5. Mudah pemeliharaannya.
6. Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku.
Syarat perencanaan plumbing atau plambing :
1. Sistem harus efektif dan efisien
2. Pipa mudah dirawat dan diperbaiki
3. Mudah dilakukan pemeriksaan
4. Tidak mengganggu estetika
5. Memperhatikan aspek kesehatan
6. Tidak mengganggu struktur bangunan
7. Pilih yang murah tapi berkualitas
8. . Minimalkan tikungan

2.3 Sistem-Sistem Pemipaan Plumbing & Alat-Alat Pendukung Plumbing


2.3.1 Sistem Pemipaan Plumbing :
 Sistem Horizontal
adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan untuk mengalirkan
kebutuhan air pada suatu kompleks perumahan atau rumah-rumah tinggal yang
tidak bertingkat.Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal
yaitu sebagai berikut :
 Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir. Keuntungan pemipaan ini
adalah pemakaian bahan yang lebih efesien, dan kerugiannnya adalah
daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin kecil
daya pancarnya.
 Pemipaan yang melingkar/membentuk ring. Pemipaan ini menuntut
penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal kekuatan daya pancar air
kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang sama.
8
 Sistem Vertical
Adalah sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sistem vertikal banyak
digunakan pada bangunan – bangunan bertingkat tinggi.
2.3.2 Alat-Alat Pendukung Plumbing
Dalam perencanaan plumbing, perlu diperhatikan bahan/alat plumbing. Untuk
bahannya dapat digunakan: pipa besi tuang (galvanize), pipa PVC, dan pipa tembaga
(untuk air panas). Penggunaan pipa ini tergantung dari jenis bangunan dengan suatu
tekanan tertentu sesuai dengan besar dan tinggi bangunannya. Ukuran yang sering
digunakan mulai dari diameter 1/2" sampai dengan 2" untuk rumah tinggal, dan 1/2"
sampai dengan 6" untuk bangunan tinggi seperti hotel dan apartemen.
Alat-alat plumbing yang merupakan permulaan dari sistem pembuangan dari
instalasi, dapat berupa:
 Kran
 Kloset
 Wastafel(lavatory)
 Urinoir
 Bidet
 Bath up
 Shower, dll
Alat plumbing dari kran dapat berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan air dan
juga alat plumbing lain untuk mengalirkan air yang sudah dipakai atau air kotor.

2.4 SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH


1. Sistem Sambung Langsung
Pada sistem sambungan Langsung, pipa distribusi dalam gedung disambung
langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan
untuk perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya
pada perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan
dibatasinya ukuran pipa cabang dari pipa utama.

Gambar 2.1 Sistem Sambungan Langsung

2. Sistem Tangki Atap


Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah. (dipasang pada lantai terendah
bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki
atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan.
9
Dari tangki ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan. Sistem tangki atap
sering dipasang karena beberapa faktor seperti berikut ini:
 Peralihan tekanan yang berlangsung dalam alat plambing hampir tidak
begitu penting. Peralihan tekanan ini biasanya hanya karena muka air
pada tangki atap.
 Sistem pompa yang mengangkat air menuju tangki atap bekerja secara
otomatis menggunakan proses yang cukup simpel sehingga probabilitas
munculnya kesulitan sangat kecil. Pompa ini memiliki alat yang akan
mendeteksi muka air dalam tangki atap untuk menjalankan dan
mematikan pompa tersebut .
 Ketimbang tangki tekan perawatan tangki atap jauh lebih mudah.
Bilamana tekanan air pada pipa utama sangat besar, air bisa langsung menuju
tangki atap tanpa dipendam pada tangki bawah dan dipompa.

Gambar 2.2 Sistem Dengan Tangki Atap


3. Sistem Tekan
Prinsip sistem ini adalah air yang telah ditampung dalam tangki bawah,
dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di dalamnya
terkompresi.air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu dtektor
tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa.
Keunggulan-keunggulan sistem tangki tekan diantaranya:
1) Lebih bagus dari segi artistik karena sistem tangki tekan tidak begitu
mencolok daripada tangki atap
2) Perawatan yang cenderung lebih mudah karena dapat diterapkan pada
ruangan mesin dengan pompa lainnya
3) Untuk pemasangan awal harga yang ditawarkan lebih murah ketimbang
sistem tangki atap yang diterapkan di atas menara4

10
Kelemahan-kelemahannya:
1) Tekanan pada daerah fluktuasi ini sebesar 1,0 kg/cm3 yang termasuk
cukup besar ketimbang tekanan pada sistem tangki atap yang hampir
tidak ada fluktuasinya..
2) Tangki tekan harus dikuras setiap beberapa hari sekali atau ditambahkan
udara menggunakan kompresor karena udara dalam tangki tekan akan
terus berkurang.
3) Sistem tangki tekan tidak bisa seperti sistem tangki atap karena tidak
bisa menyimpan air seperti tangki atap dan hanya sebagai pompa
penyediaan air saja
4) Pompa lebih sering bekerja karena kapasitas air pada tangki tekan cukup
sedikit dan dengan pompa yang terus bekerja akan menyebabkan
kerusakan pada saklar yang lebih cepat.

Gambar 2.3 Sistem Tangki Tekan

Gambar 2.4 Contoh Tangki Tekan Dengan Sumur

11
4. Sistem Tanpa Tangki
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki
tekan maupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi
bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misal : pipa
utama PDAM).
2.5 Metode Pekerjaan Penyambungan Pipa
Perlu diperhatikan bahwa pipa dan fitting harus memiliki material dan standar
yang sama. Hal terpenting dari sebuah sambungan pada pipa yaitu titik sambungan,
karena sangat memungkinkan terjadinya kebocoran pada sebuah instalasi sistem
perpipaan. Terdapat dua metode penyambungan pada pipa, yaitu:
1. Fix Joint, merupakan tipe sambungan tetap yang mana sambungan ini tidak
dapat dilepas kembali apabila sudah terpasang.
2. Flexible Joint, merupakan tipe sambungan yang dapat dilepas kembali.

Adapun penjelasan dari masing masing metode penyambungan sebagai berikut:


a) Solvent Cement, penyambungan pipa menggunakan solvent cement biasanya
digunakan untuk pipa PVC. Dengan proses solvent welding dapat
mensenyawakan pipa dan fitting yang disambungkan.

Rucika memiliki RUGlue sebagai solusi sambungan pipa uPVC dengan


kandungan VOC rendah dan juga bebas dari Toluena sehingga aman bagi
Kesehatan.

12
b) Fusion Joint, penyambungan pipa dengan metode pengelasan menggunakan
alat pemanas untuk proses penyambungan , digunakan untuk penyambungan
pipa PE, PPR.

c) Mechanical Joint, Penyambungan pipa dengan menggunakan :


 Ulir atau baut

 Push fit, digunakan pada pipa Rucika Kelox menggunakan fitting Kelox
Protec, dengan metode penyambungan yang mudah dan mencegah
kebocoran

 Press fit/compression joint, digunakan untuk sambungan pipa PE yang


direkomendasikan untuk sambungan dia. 20 mm s/d dia. 63 mm.

d) Rubber Ring Joint, penyambungan pipa dengan menggunakan karet


sebagai seal antar pipa. Untuk mempermudah dalam aplikasinya, sangat
direkomendasikan untuk menggunakan lubricant sebagai pelumas khusus
dalam proses penyambungan dengan metode rubber ring.

13
2.5.1 Proses pengerjaan sambungan pipa PVC dengan menambahkan lem
sebagai berikut :
1. Pilih lem yang berbahan dasar sama dengan pipa yang akan disambung.
Biasanya setiap produsen pipa menyediakan lem khusus untuk penyambungan
pipa.
2. Bersihkan kedua permukaan yang akan disambung baik dari kotoran, minyak
atau air. Ada baiknya menggunakan cairan pembersih (cleaner).
3. Oleskan lem PVC secara merata secukupnya dengan menggunakan kuas yang
lembut dan bersih.
4. Sambungkan segera sebelum lem mengering. Biarkan sambungan mengering.
Sambungan akan sempurna setelah 24 jam.
5. Penggunaan seal tape penting agar kedua pipa dapat terikat kuat. Seal tape
dipakai pada valve socket yang telah dipasang pada kedua ujung pipa. Hal ini
juga digunakan untuk pipa besi.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perencanaan sistem jaringan air bersih dan air kotor ini merupakan sebuah
sistem dari pemipaan yang ada pada suatu gedung. Sistem ini sebagai penyedia air
bersih dan air kotor yang berfungi sebagai mengalirkan ke setiap bagian gedung secara
efektif dan efisien. Jadi dalam melakukan perencanaan sangat penting untuk
menentukan perencanaan pemipaan air bersih dan air kotor terhadap fungsi dari gedung
itu sendiri, apakah gedung itu berfungsi sebagai apartemen, hotel, rumah sakit,
perkantoran atau rumah biasa. Mengetahui fungsi gedung dimaksudkan agar di
dapatkan perhitungan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan air yang di butuhhkan.
Sistem plambing dibedakan menjadi 4, yaitu sistem air bersih, sistem air panas,
sistem air hujan, dan system pembuangan air kotor. Berdasarkan uraian-uraian
mengenai sistem plambing yang telah disebutkan di atas, maka dapat kami simpulkan
bahwa sistem plambing merupakan sebuah system yang sangat penting dalam
kehidupan manusia dan dalam kehidupan proyek pembagunan.

3.2 SARAN
Untuk bangunan lainnya agar tetap memperhatikan sistem plumbing. Pemilihan
bahan yang baik dalam sistem plambing sangat perlu dilakukan agar tidak timbul
masalah pada sistem tersebut di kemudian hari. Begitu juga dengan penempatan sistem
plumbing, agar diletakkan dengan baik sesuai dengan kondisi yang akan terjadi pada
sistem tersebut.

15
QUIZ MPK DD PEKERJAAN PLUMBING
SOAL :
1. Hakikat perpipaan adalah ?
2. Syarat-syarat dan mutu bahan plambing ?
3. Alat-alat pendukung plambing/fixture ?
4. sistem-sistem perpipaan ?
5. macam-macam perpipaan ?

SOLUSI :
1. Perpipaan adalah suatu penyediaan, pengeluaran , dan pengaliran air
ke tempat–tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau
pencemaran terhadap daerah–daerah yang dilaluinya dan dapat
memenuhi kebutuhan penghuninya dalam masalah air.

2. tidak menimbulkan bahaya kesehatan,


tidak menimbulkan gangguan suara,
tidak menimbulkan gangguan radiasi,
tidak merusak perlengkapan bangunan,
Instalsi harus kuat dan bersih

3. Pipa besi tuang (galvanize)


Pipa PVC
Pipa tembaga (untuk air panas)

4. Sistem horizontal dan Sistem vertical

5. Pipa Air panas


Pipa Air bersih
Pipa Air buangan/air kotor
Pipa Air limbah

16
NILAI QUIIZ MPK PEKERJAAN PLUMBING

17

Anda mungkin juga menyukai