Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

SISTEM PLUMBING

Disusun Oleh:

Muhammad Razul Taisir B


2020224010022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Sistem Plumbing disusun oleh Muhammad Razul Taisir B dari


3B TRKBG jurusan Teknik Sipil Politeknik Negri Lhokseumawe. yang dilaksan
pada Proyek Pembangunan Gedung TIK Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Laporan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat pada magang d
Dayatama Citra Mandiri kepada mahasiswa program diploma IV Teknologi Rek
Konstruksi Bangunan Gedung Jurusan Teknik Sipil tahun 2022 di Politekni N
Lhokseumawe.

Lhokseumawe, 21 September

Dibuat Oleh:

Muhammad Razul Tais


Nim:2020224010022

Menyetujui:
PT. DAYATAMA CITRA MANDIRI
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah SWT Yang Maha Kuasa dengan ini
sebagai penulis dapat menyelesaikan Laporan Sistem Plumbing tepat
waktunya. Tugas ini sebagai syarat untuk memenuhi pembelajaran lapa
(Magang) di PT. Dayatama Citra.
Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada segala pihak
telah membimbing penulis dan juga kepada semua pihak yang telah me
masukan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik.
Penulis harap Laporan ini dapat bermanfaat baik bagi diri pe
sendiri maupun bagi generasi penerus yang akan membacanya. Pe
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam Laporan ini,
itu sangat dibutuhkan saran dan kritik untuk kemajuan yang lebih baik lagi

Muhammad Razul Tai


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan
oleh manusia untuk melakukan aktivitasnya. Dalam suatu gedung manusia
menggunakan banyak air untuk minum, mencuci, memasak dan kebutuhan kamar
mandi. Agar supaya bangunan gedung yang dibangun dapat dipakai, dihuni dan
dinikmati manusia perlu dilengkapi dengan prasarana lain yang disebut prasarana
bangunan atau utilitas bangunan. Utilitas bangunan merupakan kelengkapan dari
suatu bangunan gedung, agar bangunan gedung tersebut dapat berfungsi secara
optimal. Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah plambing. Plambing adalah
seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk meyediakan air bersih, baik dalam
hal kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan pembuangan air
bekas atau air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian penting
lainnya untuk mencapai kondisi higienis dan kenyamanan yang diinginkan. Sistem
plambing merupakan sistem penyediaan air minum, penyaluran air buangan dan
drainase termasuk semua sambungan, alat-alat dan perlengkapannya yang terpasang
didalam persil dan gedung. Adapun fungsi peralatan plambing, diantaranya:
 Menyediakan air bersih ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup
dan air panas bila diperlukan,
 Menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
lingkungan, dan
 Menyediakan air untuk mencegah kebakaran
Karena plambing merupakan bagian dari utilitas bangunan, maka tujuan
penempatan plambing dalam suatu bangunan gedung juga agar penghuni bangunan
gedung tersebut merasa aman, nyaman dan sehat.
1.2 Pengertian Plumbing
Plumbing (kerja pipa) merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang mempunyai
ketrampilan dalam hal instalasi pipa air bersih (air minum) atau instalasi pipa
drainase yang dapat dibuat dengan berbagai macam cara. Tujuannya ialah untuk
mengalirkan air dengan lancer.
Kerja Plumbing dibagi kedalam dua bagian, yaitu:
1) Instalasi air bersih dihubungkan dengan air bersih di dalam rumah.
2) Instalasi drainase dihubungkan dengan air kotor di luar rumah.

Fungsi plumbing yaitu:


1) Untuk menyediakan air bersih, ketempat-tempat yang dikehendaki dengan
tekanan yang cukup
2) Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian
terpenting lainnya.

1.3 Pemeriksaan Dan Pengujian Sistem Plumbing


Pemeriksaan dan pengujian system plumbing dapat dilakukan oleh petugas
instalasi oleh pemerintah yang berwenang, oleh petugas konsultan pengawas
pelaksana pembangun gedung yang ditunjukan oleh pemilik gedong. Yang
ditunjukanoleh pemilik gedong, oleh pemborong pelaksana gedong itu sendiri.
Ada tiga macam pemeriksaan yang perlu dilakukan:
1. Pemeriksaan sebagian-sebagian
2. Pemeriksaan setelah selesai pemasangan
3. Pemeriksaan Ulang
Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah konstruksinya, fungsinya
kekakuan dari seluruh system alat plumbing, mesin-mesin perlengkapannya telah
memenuhi persyaratan yang berlaku sesuai yang direncanakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum
Sistem plambing merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembanguna
gedung. Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan
bersamaan dengan arsitek, teknik sipil, mekanika dan eletrikal. Tujuan terpenting dari
sistem penyediaan air adalah menyediakan air bersih. Untuk gedung-gedung yang
dibangun didaerah yang tidak tersedia fasilitas air bersih untuk umum, akan diambil
dari sungai, air tanah dangkal atau dalam. Dengan demikian, air baku harus diolah
dalam gedung atau dalam instalasi pengolahan agar dicapai standar kualitas air yang
berlaku.

2.2 Jenis-Jenis Sistem Plumbing


Jenis Sistem Plumbing ada bermacam-macam, yaitu :
a. Sistem Plumbing Air Bersih
b. Sistem Plumbing Air Bekas
c. Sistem Plumbing Air Kotor
d. Sistem Plumbing Air Hujan
e. Sistem Plumbing Air Khusus
f. Sistem Plumbing Vent
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Sistem Plumbing Air Bersih


Beberapa tahun terakhir, bahan dalam air buangan makin beraneka ragam
jenisnya dan rumit kualitasnya. Sebagai akibat perubahan menu makanan manusia,
kemajuan teknologi dan industry. Tapi diharapkan sampai saat ini fungsi air tidak
berubah. Meskipun plambing adalah sarana yang sangat penting dan dikenal banyak
orang, kesalahan dalam perancangan, pemasangan atau perawatan dari peralatam
plambing dapat membahayakan jiwa manusia. Dapat disimpulkan bahwa tidaklah
mudah dalam merancang instalasi plambing sehingga banyak negara menetapkan
Undang-Undang, Peraturan, pedoman pelakasanaan (code of practice).
Di Indonesia sendiri disiapkan “Pedoman Plambing Indonesia”. Fungsi dari
peralatan plambing adalah untuk menyediakan air bersih ke tempat-tempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup, membuang air kotor dari tempat-tempat
tertentu tanpa mencemarkan bagian penting lainnya. Sistem yang pertama
dilaksanakan oleh sistem penyediaan air bersih dan yang kedua oleh sistem
pembuangan. Tujuan terpenting dalam sistem penyediaan air adalaha menyediakan
air bersih. Penyediaan air minum dengan kualitas tetap baik merupakan prioritas
utama. Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk tujuan ini.
Ada beberapa sistem penyediaan air bersih antara lain :

1. Sistem Sambungan Langsung


2. Sistem Tangki Atap
3. Sistem Tangki Tekan
4. Sistem Tanpa Tangki
3.1.1 Sistem Sambungan Langsung

Pada sistem sambungan Langsung, pipa distribusi dalam gedung disambung


langsung dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada
perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya
ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan
ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum.

3.1.2 Sistem Tangki Atap


Pada sistem Tangki Atap air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah.
(dipasang pada lantai terendah bangunan atau dibawah muka tanah), kemudian
dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di atas
lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini, air didistribusikan ke seluruh bangunan.
Sistem Tangki Atap diterapkan karena alasan-alasan sebagai berikut :
1. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing
hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka
air dalam tangki atap.
2. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara otomatik
dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan.
3. Timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat
yang mendeteksi muka dalam tangki atap.
4. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan misalnya tangki
tekan.

3.1.3 Sistem Tangki Tekan


Prinsip sistem ini adalah sebagai berikut : air yang telah ditampung dalam
tangki bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di
dalamnya terkompresi.air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu dtektor tekanan,
yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa : pompa berhenti
bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan
dan bekerja kembali setelah tekanan mencapai suatu batas maksimum tekanan yang
ditetapkan juga. Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1-1.5 kg/cm 2. Sistem tangki
tekan biasanya dirancang sedemikian rupa agar volume udara tidak lebih dari 30%
terhadap volume tangki dan 70% volume tangki berisi air. Jika awalnya tangki tekan
berisi udara bertekanan atmosfer, kemudian diisi air, maka volume aur yang akan
mengalir hanya 10% volume tangki. Untuk mengatasi hal ini, dimasukkan udara
kempa bertekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer.

Kelebihan Sistem Tangki Tekan adalah:

1. Dari segi estetika tidak menyolok jika dibandingkan dengan tangki atap.
2. Mudah perawatannya karena dapat dipasang dalam ruang mesin bersama
pompa-pompa lainnya.
3. Harga awal lebih rendah dibandingkan dengan tangki yang harus dipasang di
atas menara.
Kekurangannya adalah pompa akan sering bekerja sehingga menyebabkan keausan
pada saklar lebih cepat.
3.1.4 Sistem Tanpa Tangki
Dalam sistem Tanpa Tangki tidak digunakan tangki apapun, baik tangki
bawah, tangki tekan maupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem
distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misal : pipa
utama PDAM).

Sistem penyediaan air bersih yang dipakai untuk Hotel umumnya adalah sistem
tangki atap sistem tangki atap digunakan dengan pertimbangan :

1. Dengan adanya Roof tank maka ketersediaan air akan terjaga setiap waktu
khususnya pada saat pemakaian puncak.
2. Perubahan tekanan yang terjadi tidak begitu berarti, hanya akibat perubahan
muka air dalam tangki.
3. Menghemat kerja pompa

3.2 Sistem Plumbing Air Bekas


Adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub,
wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey water ). Untuk suatu daerah yang tidak
tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke
instalasi air kotor terlebih dahulu.
Sistem pembuangan air kotor merupakan instalasi untuk mengalirkan air
buangan yang berasal dari peralatan saniter: wastafel, FD (floor drain) dan kitchen
zink. Instalasi air bekas pada umumnya memeiliki instalasi tersendiri yang berbeda
dengan instalasi air kotor. Pada gedung-gedung yang lebih besar, misalnya:mall,
instalasi yaang berasal dari kitchen dipisahkan dan mempunyai instalasi sendiri yang
kemudian dialirkan hingga ke greese trap. sistem air bekas juga biasanya dialirkan ke
sistem pengolahan air limbah (IPAL), atau ada juga yang langsung dialirkan ke
saluran kota, jika tidak membahayakan.
3.3 Sistem Plumbing Air Kotor
Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air buangan
yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia dari alat plambing lainnya (black water).

3.4 Sistem Plumbing Air Hujan


Sistem pembuangan air hujan harus merupakan sistem terpisah dari sistem
pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila di campurkan sering terjadi
penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir balik masuk ke alat plambing
yang terendah.

3.5 Sistem Plumbing Air Khusus


Air Khusus dalah sistem pembuangan air yang mengandung gas, racun,
lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit, pemotongan hewan dan lainnya yang

bersifat khusus.

3.6 Sistem Plumbing Vent


Berupa instalasi untuk mengisi udara pada saluran air bekas dan kotor.
Dengan adanya saluran vent yang terisi udara, maka saluran air bekas dan kotor bebas
dari macet atau mampet.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1) Plumbing atau instalasi pipa tidak hanya memiliki satu jenis,jadi harus di
pahami terlebih dahulu tiap penggunaan nya sebelum dipasang
2) Alat dan bahan yang dipergunakan haruslah diperhatikan kualitas dan
ketahanan nya,dikarenakan apabila terjadi kerusakan sangat susah unuk
diperbaiki karena pekerjaan nya memakan waktu dan letak instalasi nya
bukan tempat yang mudah di jangkau
3) Sistem plumbing tidak hanya satu instalasi melainkan meliputi instalasi
air bersih,air kotor,air bekas,air hujan,vent dll
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mandorayub.com/2014/08/sistem-pembuangan-air-kotor-plumbing.html
https://stellamariscollege.org/sistem-plumbing/
https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/klasifikasi-sistem-pembuangan-air-
kotor

Anda mungkin juga menyukai