PENDAHULUAN
Kerja talang merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam sebuah
kontruksi. Musim hujan selalu identik dengan penyakit kronis ”atap bocor” bagi sebagian
besar penghuni rumah di negeri ini. Maka kerja talang atap diperlukan untuk membuat suatu
konstruksi pada bangunan yaitu saluran air hujan dan lain-lain yang sering digunakan dalam
konstruksi gedung agar tidak mengalami cipratan air ke konstruksi lain.
Pada pekerjaan ini bahan pokok yang digunakan adalah pelat seng. Dalam
pengerjaan talang atap ini banyak menggunakan berbagai macam sambungan dan untuk
menyambung pelat seng tersebut menggunakan drep, paku keling pop, paku tin men, patri
dan lain sebagainya.
Bangunan memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat dan sering kali
mempengaruhi suasana hidup bagi setiap individu. Agar hal tersebut tidak menjadi masalah
dan tidak terjadi kesalahan, maka penulis melaksanakan praktek ini guna mencari solusi
atas kesalahan-kesalahan yang terjadi di lapangan.
1
BAB II
DASAR - DASAR TEORI
Talang atap adalah tempat pengaliran air hujan yang berasal dari atap bangunan dan
diteruskan ke pipa pembuangan. Pada umumnya talang atap dikenal dengan talang bak
adalah suatu konstruksi talang yang dipasang di belakang papan lisplank atau tersembunyi,
sehingga tidak terlihat dari luar. Talang luar adalah suatu konstruksi talang yang dipasang di
luar atau di depan papan lisplank atau yang langsung terlihat dari luar. Konstruksi talang
luar tidak tergantung pada konstruksi lainnya seperti kemiringan atap misalnya, akan tetapi
tergantung pada keinginan pemakainya. Bentuk talang luar bermacam-macam, tapi yang
sering digunakan adalah bentuk segi empat, trapezium dan setengah lingkaran.
Bahan talang atap biasanya dibuat dari baja galuanis, plat seng, lembaran tembaga,
lembaran plat besi tuang dan asbes semen.
1. Seng 5. Asbes
3. Beton 7. Genteng
2
2. Talang lingkaran / bulat
Seperti halnya pada talang segi empat, pipa pembuang bulat juga
dimaksudkan untuk mengalirkan air hujan yang berasalkan dari talang
atap ke saluran pembuangan atau ke tangki penampungan.
Pipa pembuang bulat dapat dibuat dari lembaran pelat seng alumunium
dan sekarang telah diproduksi dan diperdagangkan dengan bentuk bulat
dari bahan PVC, asbes semen, dan tembaga.
Apapun bentuk dan ukuran talang, yang harus di ingat adalah turunnya air
hujan harus dihalaman sendiri dan bukan dihalaman tetangga. Supaya air hujan tidak
terbuang sia-sia sebaiknya membuat bak kontrol, cukup dengan menggali tanah
ukuran 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 30 cm,. Air hujan akan meresap ke tanah
dan tidak langsung terbuang ke selokan.
Fungsi talang untuk menyalurkan air hujan dari atap menuju ke tanah, sehingga air
hujan bias turun secara baik dan teratur melalui talang tersebut sehingga tidak menimbulkan
cipratan air kemana-mana. Jika tidak dirancang dengan benar, air yang meluap akan
merusak konstruksi lain, bahkan rumah akan bocor . air hujan harus didistribusikan dengan
baik ketanah agar rumah tetap aman dan nyaman.
Salah satu musuh talang adalah sampah yang jatuh ke atap atau sampah yang dibawa
tikus. Daun yang berkumpul di lubang talang akan menutup jalannya air hujan dan
menyebabkan air tergenang di talang. Luapan air yang tidak mampu ditampung berpotensi
menimbulkan kebocoran atau rembesan air di dinding.
3
Pencegahannya hanya satu, bersihkan talang dari daun atau plastik, lubang-lubang
pembuang yang arahnya vertikal harus dipastikan dipasangi penutup bentuk saringan.
Umumnya ada dua jenis talang yang biasa disebut talang horizontal yang
menampung air dari genting dan arahnya mendatar. Ada lagi talang vertikal yang
menyalurkan air sampai ke tanah.
4
2.3.2 Alat Penggunting
1. Gunting Kombinasi
Untuk memotong lembaran pelat lurus, lengkung dan lingkaran bagian
bagian luar.
2. Gunting Bentuk
Untuk memotong sisi luar maupun sisi dalam suatu bengkokan atau
lengkungan yang sulit.
5
Untuk Menitik atau menandai batas ukuran yang akan dikerjakan
selanjutnya.
6
BAB III
Membuat hiasan lampu taman
3.1 Tujuan
Setelah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1. Melukis lembaran pelat seng dengan pengukuran dan pemberi tanda sesuai
ukuran gambar kerja dengan benar.
2. Memotong lembaran pelat seng dengan menggunakan gunting seng sesuai
lukisan yang tepat.
3. Menjelaskan cara mengatasi keulitan yang timbul dalam pekerjaan ini dengan
ketepatan.
7
3.4 Keselamatan Kerja
1. Pakailah selalu pakaian kerja selama bekerja.
2. Agar tidak melukai tangan / jari, bekas potongan harus selalu dihaluskan.
3. Pusatkan pikiran dan perhatikan pada pekerjaan dan ikuti petunjuk instruktur.
4. Sebelum bekerja, periksa semua alat dan bahan yang akan digunakan dalam
keadaan baik dan aman.
8
3.6 Gambar Menggunting Kombinasi
9
BAB IV
MACAM - MACAM SAMBUNGAN
4.1 Tujuan
Setelah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa di harapkan dapat :
1. Menyebutkan macam-macam sambungan pelat seng dengan benar.
2. Membuat berbagai sambungan pelat seng dengan sempurna.
3. Menjelaskan cara mengatasikesulitan yang timbul dalam pekerjaan ini dengan
tepat.
11
4.5.2 Cara Membuat Sambungan Paku Keling Tin Men
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Garis kedua pelat tersebut dengan ukuran 15 mm dari pinggiran pelat.
3. Tandai salah satu pelat dengan jarak di bagi 5 bagian.
4. Hubungkan kedua pelat tersebut sebatas garis tadi, kemudian jepit kedua
pelat dengan menggunakan tang klem. Pastikan kedua pelat tersebut
tidak berubah posisinya. Ingat, pelat yang telah ditandai sebelah atas.
5. Lubangi tanda tersebut dengan menggunakan mesin bor.
6. Masukan paku keling tin men kedalam lubang yang telah dibor tadi,
kemudian balik pelat tersebut dan pukul paku tin men sampai
membentuk jamur dengan menggunakan palu besi. Lakukan langkah ini
sampai kelima lubang telah terpaku. Usahakan diantara kedua pelat
tersebut tidak ada celah.
12
4.5.4 Cara Membuat Sambungan Lipat Tunggal
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Garis kedua pelat tersebut dengan ukuran 5 mm dari pinggiran pelat.
3. Lipat kedua pelat tersebut satu persatu pada landasan sampai membentuk
sudut 1800 dan hubungkan kedua pelat yang telah dilipat tadi.
4. Rapatkan sambungan yang telah di hubungkan tadi dengan menggunakan
palu karet.
5. Bentukkan sambungan tersebut dengan pembentuk (Hand Grover)
dengan cara dipukul dengan palu besi sambil digeser sedikit demi sedikit.
6. Kontrol kelurusan lipatan yang telah dikerjakan tadi.
13
4.5.6 Cara Membuat Lipatan Tepi
1. Siapkan peralatan dan bahan, periksa peralatan tersebut supaya saat
dipergunakan aman.
2. Mula-mula garis pelat dengan penitik sesuai ukuran gambar dengan
ukuran 5 mm dari pinggiran pelat.
3. Letakkan benda kerja pada landasan kemudian lipat sesuai garis tersebut
sampai mencapai sudut 1800.
4. Ratakan lipatan tersebut dengan menggunakan palu karet sampai rapat.
5. Kontrol kelurusan lipatan yang telah dibuat pada benda kerja.
14
4.6 Gambar Sambungan Pelat
15
BAB V
MEMBUAT PIPA SEGI EMPAT SUDUT 120°
16
5.3.2 Bahan yang digunakan :
1. Pelat seng
2. Timah patri
3. Pasta patri
17
11. Hubungkan pipa pembuang membentuk sudut 1200 dan solder / patri sambungan
tersebut dengan timah solder, usaha tidak ada celah saat menyoder karena dapat
mengakibatkan kebocoran.
12. Bersihkan benda kerja yang telah digunakan hingga bersih.
13. Serahkan pada instruktur bila pekerjaan telah selesai.
14. Bersihkan peralatan dan meja kerja serta tempat kerja dari sisa-sisa guntingan
pelat seng.
18
5.5 Gambar Pipa Sudut 120°
19
BAB VI
MEMBUAT SUDUT PIPA PEMBUANG BULAT
20
6.3.2 Bahan yang digunakan :
1. Pelat seng
2. Timah Patri
3. Pasta patri
22
6.6 Gambar Pipa Pembuang Bulat
23
7.7 Gambar Menyatukan Pipa Pembuang Bulat
24
BAB VII
MEMBUAT PENUTUP UJUNG TALANG
SETENGAH LINGKARAN
25
7.3.2 Bahan yang digunakan :
1. Pelat seng
2. Timah patri
3. Pasta patri
26
7.6 Gambar Penutup Talang Setengah Lingkaran
27
BAB VIII
PENUTUP
8.1 Simpulan
Dari praktek kerja talang atap yang telah dilakukan, penulis dapat menarik beberapa
simpulan :
1. Lembaran kerja (job sheet) harus dipelajari dengan baik sebelum memulai
pekerjaan.
2. Pada saat penyambungan pelat harus mengetahui dulu berapa ukuran pelat yang
akan dikerjakan, sehingga tidak terjadi masalah pada saat mengerjakannya.
3. Untuk memperoleh hasil yang sempurna, ketelitian dan kesabaran yang harus
diutamakan dalam pekerjaan.
4. Praktek kerja talang atap sangat penting dalam sebuah bangunan untuk menjaga
konstruksi yang lain terhindar dari cipratan air hujan.
8.2 Saran
Dari pengalaman yang telah kami lakukan pada pekerjaan talang atap, penulis
mengharapkan kepada instruktur / dosen pembimbing beberapa hal :
28
8.3 Lampiran
29
Tang Jepit Palu Karet
30
Mesin Penjepit Pelat Mesin Pemotong Pelat
31
DAFTAR PUSTAKA
1. Ir Tedjo Mulyono, Ir M . Muhklisin, Drs Setio Utomo 1996, petujuk pratikum uji
tanah 1, pusat pengembangan pendidikan Politeknik Direktorat Jendral Tinggi
Departemen Pendidikan dan kebudayaan Bandung.
2. Ir Iman Subarkah, 1984, Vedemakum Lengkap, Teknik Sipil, Idean Darma, Jakarta.
3. Jemes. R . Wishing, B.S. Roy H Wishing, B. I.E, 1995 Pengantar Pemetaan,
Erlangga Jakarta.
4. WWW. Google. Com
32