Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktek yang melingkupi pembuatan alat
bantu yang berfungsi untuk membentuk beton yang biasa dikenal dengan sebutan Acuan
dan Perancah/Bekisting/Form Work yang berupa cetakan dengan berbagai macam bentuk
dan mudah di bongkar.
Baik buruk dari pengerjaan acuan dan perancah dapat mempengaruhi hasil akhir
dari mutu beton yang dikerjakan. Acuan yang kurang baik dapat menimbulkan kerugian
seperti kehilangan material, perubahan dimensi beton, perubahan struktur bangunan, dan
juga dapat mempengaruhi keselamatan pekerja. Dalam pelaksanaannya seorang ahli di
bidang tersebut harus mempunyai keterampilan khusus dan mempunyai pengetahuan
dasar yang cukup tentang acuan dan perancah.

1.2 TUJUAN DASAR MEMBUAT ACUAN


Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan menjelaskan setiap bagian
Acuan dan Perancah, mengetahui syarat Acuan dan Perancah, mengetahui alat dan bahan
pembuatan Acuan dan Perancah, serta dapat membuat konstruksi Acuan dan Perancah di
lapangan.

1.3 LANDASAN TEORI


1.3.1 PENGERTIAN ACUAN DAN PERANCAH
Acuan yang dimaksud adalah sebagai cetakan atau gelagaran untuk ukuran maupun
bentuk beton yang diinginkan, sedangkan perancah adalah sebagai penyokong
tegak dan lurusnya acuan tersebut. Acuan dan perancah harus kuat memikul beban
sendiri, berat beton basah, beban hidup, dan beban peralatan kerja selama proses
pengecoran.

1.3.2 SYARAT-SYARAT ACUAN PERANCAH


 Kuat
 Kaku
 Rapi

1
 Mudah di Bongkar
 Ekonomis
 Bersih

1.3.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


Penggunaan bahan kayu sebagai bekesting mempunyai keuntungan dan kerugian,
yaitu :
a. Keuntungan
 Mempunyai kekuatantang cukup besar degan volume dan berat sendiri yang
relatif kecil.
 Harga relatif murah dan mudah didapat dipasaran.
 Mudah dkerjakan dan dengan sistem sambungan serta alat sambung yang
sederhana.
 Sebagaai isolasi panas yang baik.
 Dapat menerima gaya tumbukan dan getaran-getaran serta dapat dikerjakan
dengan teknologi yang sama.
b. Kerugian
 Mempunyai sifat yang tidak sama dalam segala arah (anistrop).
 Mempunyai penyebaran serat dan tidak merata.
 Mempunyai sifat mengembang dan menyusut yang cukup besar.
 Tidak tahan terhadap retak dan geseran.
 Preentase kerusakan terlalu besar jika digunakan berulang-ulang.
 Mempunyai ukuran yang terbatas banyak sambungan.
 Jika terendam air, maka kekuatan akan berkurang.
 Kadang-kadang karena pengaruh kayu akan memberikan warna kecoklat-
coklataan pada permukaaan beton.

1.3.4 BAGIAN-BAGIAN ACUAN DAN PERANCAH


Bagian-bagian Acuan antara lain :
 Papan Cetakan
Dapat digunakan papan sebagai dinding acuan. Apabila digunakan papan maka
penyambungan dapat dilakukan dalam arah melebar ataupun memanjang, perlu
diiperhatikan dalam penyanbungan papan harus benar-benar rapat agar tidak
ada air yang keluar.

2
 Klam Perangkai

Klam perangkai mempunyai 2 fungsi yaitu Sebagai bahan penyambung papan


acuan pada arah memanjang maupun melebar dan sebagai bahan pengaku
acuan pada arah melebar.

Bagian-bagian pada perancah yaitu :


 Tiang acuan/Tiang Penyangga
Tiang acuan biasanya digunakan kasau, kayu gelam, ataupun berbahan besi.
Umumnya jumlah tiang kolom 4 buah dan diletakkan diluar sudut kolom.
 Gelagar berfungsi sebagai penopang langsung dari acuan yang ada serta dapat
berfungsi untuk mengatur elevasi yang diinginkan dari acuan. Gelagar terbuat
dari bahan kayu berukuran balok maupun papan
 Skur
Skur merupakan bagian dari acuan perancah yang berfungsi untuk
memperkokoh atau memperkaku dari sistem acuan perancah yang ada.
 Landasan
Landasan merupakan untuk tiang penyangga agar tidak bergerak-gerak.
Landasan yang digunakan biasanya berupa balok kayu, baja atau beton
 Penyokong
Setelah papan landasan siap, maka tiang-tiang yang sudah dipotong diletakkan
diatas papan tersebut dan dipasangkan penyokong agar tiang–tiang tersebut
dapat berdiri dengan tegak dan kokoh.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Job 1. Profil Fondasi


1. Pengertian Dasar
Profil fondasi berfungsi untuk membatasi ruang lingkup kerja sesuai dengan
ukuran perencanaan suatu konstruksi di lapangan.
Syarat pembuatan Profil Fondasi salah satunya yaitu harus kuat dan kokoh serta
sesuai ukuran perencanaan suatu konstruksi yang dibangun bukan di atas tanah dasar.

2. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja pembuatan profil fondasi di lapangan.
b. Mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui apa yang dimaksud dengan profil
fondasi.
c. Mahasiswa dapat menentukan jarak suatu kostruksi banguan sesuai yang
direncanakan.
d. Mahasiswa dapat memilih bahan yang kuat dan kokoh untuk pembuatan profil
fondasi.

3. Gambar Kerja

Tampak Atas Profil Fondasi

4. Bahan
a. Balok (6/12)

b. Paku 7 cm

5. Alat
a. Meteran

4
b. Palu

6. Perhitungan Bahan

Pada job sheet profil fondasi kami menggunakan balok 6/12 sebanyak 4 batang. Jarak
profil fondasi yang dibuat 3m x 3m.

7. K3
a. Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.
b. Berdoalah sebelum melakukan praktek.
c. Pakailah pakaian praktek, helm praktek, sepatu pengaman dan sarung tangan.
d. Fungsikan peralatan sesuai dengan fungsinya masing-masing.
e. Jangan bercanda gurau sewaktu praktek.
f. Apabila pekerjaan ragu-ragu sebaiknya tanyakan pada instruktur.

g. Periksalah kondisi alat, apakah layak dipakai atau tidak.

8. Langkah Kerja
a. Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja.
b. Pilihlah dan hitung kebutuhan bahan yang diperlukan.
c. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
d. Tentukan tempat pekerjaan.
e. Letakan balok 6/12 pada lokasi kerja berbentuk bujur sangkar.
f. Ukur jarak profil fondasi dengan mengunakan meteran.
g. Gunakan paku untuk mengikat setiap pertemuan balok agar hasil acuan dan perancah
profil fondasi kuat dan kokoh.
h. Tunjukan hasi kerja kepada dosen pembimbing untuk dikoreksi.

i. Lanjutkan pekerjaan berikutnya.

9. Hasil Kerja

5
Hasil Kerja Job 1
Pembuatan Profil Fondasi

Job 2. Acuan dan Perancah Kolom dengan Menggunakan Plat Besi


1. Pengertian Dasar
Dalam pengecoran kolom pada setiap pembangunan sangat diperlukan ketelitian
baik mulai dari pembesian, pembuatan cetakan/bekesting hingga pengecoran beton itu
sendiri.
Untuk itu sangatlah penting pembuatan cetakan yang baik, tegak, kuat, siku dan
lurus antara kolom satu dengan yang lain guna mengkasilkan kolom yang diinginan.
Kesalahan dalam pembuatan cetakan dapat berakibat :
 Permukaan beton yang kasar
 Miringnya kolom
 Tidak sikunya kolom
 Rusaknya bentuk kolom yang akhirnya harus dilakukan finishing tambahan
dan juga dapat mengurangi kekuatan kolom tersebut.

2. Tujuan
Setelaah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menyebutkan macam dan kegunaan peralatan yang dipakai untuk pembuatan
cetakan kolom dengan betul.
b. Mengetahui fungsi dari plat besi.
c. Memasang plat besi pada cetakan kolom dengan betul.

3. Gambar Kerja

6
4. Bahan
a. Multipleks 18 mm & 12 mm
b. Balok kayu 6/10 x 400
c. Usuk

d. Paku

5. Alat
a Gergaji
b Plat Besi
c Palu
d Meteran
e Unting-unting/waterpass

f Siku

6. Perhitungan Bahan
6.1. Analisa Perhitungan Bahan Untuk Papan Acuan Kolom
Multipleks 18 mm & 12 mm
 Diketahui :
Panjang 1 lembar multipleks = 2.44 m
Lebar 1 lembar multipleks = 1.44 m
Tebal 1 lembar multipleks = 0.018 m

7
Tebal 1 lembar multipleks = 0.012 m
 Tinggi Kolom = 2.84 m

 Dimensi Kolom = 0.40 m x 0.40 m

 Kebutuhan Multipleks Untuk 1 Kolom


Sisi A = 0.40 m x 2 irisan = 0.80 m
Sisi B = 0.40 m x 2 irisan = 0.80 m

Sisi A+B = 0.80 m + 0.80 m = 1.60 m

 Kebutuhan Multipleks Untuk 2 Kolom


= 1.60 m x 2 kolom

= 3.20 m

 Volume Multipleks untuk pekerjaan Kolom


V=pxlxt
= 2.44 m x 0.40 m x 0.018 m x 0.012 m

= 0.000210816 m3

 Jumlah lembar Multipleks untuk pekerjaan Bekisting Kolom


= Kebutuhan Multipleks Untuk 2 Kolom
Lebar 1 lembar multipleks
= 3.20 m
1.44 m

= 2.2 lembar 3 lembar multipleks

Jadi, jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan papan
acuan kolom adalah 3 Lembar, tetapi jumlah multipleks yag diorder pada saat
praktikum yaitu 1 lembar multipleks 18 mm & 1 lembar multipleks 12 mm sisanya
di cari sendiri.

6.2. Analisa Perhitungan Bahan Untuk Klam Perangkai Bekisting Kolom

8
Papan 3/20
 Diketahui :
Panjang 1 Papan 3/20 =4m
Jumlah Klam Horisontal 1 kolom = 5 batang

Panjang Klam Horisontal = 0.30 m

 Lebar 1 Papan 3/20 = 0.20 m

 Tebal Papan = 0.03 m

 Kebutuhan Papan untuk 1 Kolom = 0.30 m x 5 batang x 4 = 6 m


 Kebutuhan Papan Untuk 2 Kolom
= 6 m x 2 kolom

= 12 m

 Volume Papan 3/20 untuk pekerjaan Klam Perangkai Kolom


V=pxlxt
= 12 m x 0.2 m x 0.03 m`

= 0.072 m3

 Volume Papan 3/20


V=pxlxt
= 4 m x 0.20 m x 0.03 m`

= 0.024 m3

 Jumlah lembar Papan 3/20 untuk pekerjaan Klam Perangkai Kolom


= Volume Papan 3/20 untuk pekerjaan Klam Perangkai Kolom
Volume Papan 3/20
= 0.072 m3
0.024 m3

= 3 lembar

Jadi jumlah Papan 3/20 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan klam
horisontal perangkai kolom adalah 3 lembar.

9
6.3 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Gelagar Bekisting Kolom

Kaso 5/7

 Diketahui :
Panjang 1 batang Kaso 5/7 = 4 m
Panjang 1 batang Gelagar = 2.44 m

Jumlah Gelagar pada 1 Kolom = 8 batang

 Lebar Kaso = 0.07 m

 Tebal Kaso = 0.05 m

 Panjang Kaso 5/7 untuk Pembuatan Gelagar 1 Kolom


= Panjang 1 batang Gelagar x Jumlah Gelagar Pada 1 Kolom
= 2.44 m x 8 batang

= 19.52 m

 Panjang Kaso 5/7 Untuk pembuatan Gelagar 2 Kolom


= Panjang Gelagar untuk 1 kolom x Jumlah Kolom
= 19.52 m x 2 kolom
= 39.04 m

 Volume Kaso 5/7 untuk pembuatan Gelagar Kolom


V=pxlxt
= 39.04 m x 0.07 m x 0.05 m`

= 0.13664 m3

 Volume Kaso 5/7 Pembuatan Gelagar Bekisting Kolom


V=pxlxt
= 4 m x 0.07 m x 0.05 m`
= 0.014 m3

 Jumlah batang Kaso 5/7 untuk Pembuatan Gelagar Bekisting Kolom


= Volume Kaso 5/7 untuk pembuatan Gelagar Kolom

10
Volume Kaso 5/7
= 0.13664 m
0.014 m

= 9.76 batang 10 batang.

Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan gelagar
kolom adalah 10 batang.

7. K3
a. Peralatan
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya

 Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.

b. Praktikan
 Konsentrasikan perhatian pada waktu kerja.

 Pakailah pakaian kerja yang lengkap dan benar.

c. Benda Kerja
 Jaga keselamatan benda kerja supaya hasilnya tetap baik.

 Gunakan material seefisien mungkin.

d. Lingkungan Kerja
 Jaga kebersihan lingkungan kerja supaya tetap mendukung prestasi kerja.

 Jaga keamanan lingkungan.

8. Langkah Kerja
a. Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja.
b. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
c. Pelajari gambar kerja secara seksama.
d. Pilihlah dan perhitungkanlah kebutuhan bahan yang diperlukan.
e. Gergaji multipleks arah memanjang dengan lebar 40 cm dan 43 cm masing-masing 2
buah.
f. Pakukan multipleks pada balok 6/10 pada tepinya dengan arah memanjang.

11
g. Dari multipleks yang telah diberi penguat dari balok tadi, kemudian rangkai dengan
posisi yang lebar 40 cm terletak di apit. Pada waktu merangkai cetakan kolom
tersebut juga harus dikontrol kesikuannya.

h. Setelah cetakan kolom terangkai dan berdiri kontrol ketegakan dari cetakan kolom
tersebut dengan waterpass/unting–unting. Jika sudah tegak dan tepat pada tempatnya
serta lurus dengan cetakan kolom lainnya, maka dipasang penyangga agar tidak
berubah letak cetakan kolom tadi.
i. kemudian gunakan plat besi untuk mengapit cetakan kolom tersebut.

9. Hasil Kerja

Hasil Kerja Job 2


Acuan dan Perancah Kolom
Job 3. Acuan dan Perancah Balok
1. Pengertian Dasar
Balok beton adalah bagian dari struktur bangunan atau konstruksi bangunan yang
berfungsi untuk menopang lantai diatasnya, balok juga berfungsi sebagai penyalur
momen menuju kolom-kolom. Berikut adalah bagian-bagian bekisting balok :
a. Papan acuan
Papan acuan balok terdiri dari 2 macam :
 Papan acuan samping

12
Papan acuan samping mendapat gaya berupa tekanan samping dan diperlukan
bahan pengaku tambahan dan penyangga agar mampu berada ditempat
kedudukannya.
 Papan acuan bawah
Papan ini mendapatkan tekanan akibat berat sendiri beton balok dan ditopang
oleh gelagar.

b. Gelagar
Gelagar adalah bagian pendukung langsung dari papan acuan bagian bawah.

c. Pengaku acuan dipasang pada sisi luar samping atas acuan balok agar acuan menjadi
lebih kaku.

d. Penjepit
Penjepit berfungsi untuk menjaga agar acuan samping balok bagian bawah.

e. Sekur acuan
Sekur acuan berfungsi untuk mempertahankan agar acuan samping tetap tegak.

f. Sekur tiang perancah


Sekur ini akan memperkokoh kedudukan bekisting balok. Sekur tiang perancah ada
2 macam yaitu :
 Sekur miring
 Sekur horizontal

2. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah pembuatan acuan dan perancah
balok.
b. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan acuan dan perancah balok.
c. Mahasiswa dapat memperhitungkan kebutuhan bahan dalam membuat acuan dan
perancah balok.
d. Mahasiswa mengetahui bagian-bagian acuan dan perancah balok.

13
3. Gambar Kerja

Cetakan Papan Klam

4. Bahan
a. Multipleks
b. Balok kayu 6/10
c. Paku
d. Usuk

5. Alat
a. Gergaji tangan
b. Steel Proops
c. Meteran
d. Pensil
e. Palu cakar
f. Waterpass
g. Unting-unting

h. Siku

6. Perhitungan Bahan
Pada pekerjaan ini kami tidak mengorder bahan untuk pembuatan benda kerja,
namun kami merangkai kembali cetakan balok yang telah ada sebelumnya.

7. K3
a. Peralatan
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

 Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.

b. Praktikan
 Konsentrasikan perhatian pada waktu kerja.

14
 Pakailah pakaian kerja yang lengkap dan benar.

c. Benda Kerja
 Jaga keselamatan benda kerja supaya hasilnya tetap baik.

 Gunakan material seefesien mungkin.

d. Lingkungan Kerja
 Jaga kebersihan lingkungan kerja supaya tetap mendukung prestasi kerja.

 Jaga keamanan lingkungan.

8. Langkah Kerja
a. Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja.
b. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
c. Pelajari gambar kerja secara seksama.
d. Pilihlah dan perhitungkanlah kebutuhan bahan yang diperlukan.
e. Potonglah bahan sesuai ukuran yang tertera pada gambar kerja dan rangkailah
bahan-bahan tersebut.
f. Pasanglah cetakan balok pada cetakan kolom yang sudah ada dan topanglah dengan
steel proops dengan jarak tertentu dan diperkuat dengan kayu usuk.
g. Kontrol kesikuannya mengunakan penyiku.

9. Hasil Kerja

Hasil Kerja Job 3


Acuan dan Perancah Balok

Job 4. Acuan dan Perancah Plat Lantai


1. Pengertian Dasar
Yang dimaksud dengan plat lantai yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton
bertulang dengan bidang yang arahnya horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus

15
pada struktur tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila
dibandingkan dengan bentang panjang atau lebar bidangnya.
Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap beban gravitasi
(beban mati atau beban hidup). Beban tersebut mengakibatkan terjadi momen lentur
(seperti pada kasus balok).

2. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui langkah kerja pembuatan bekisting plat lantai.
b. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi lantai.
c. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian bekisting lantai.
d. Mahasiswa dapat melakukan penyetelan acuan dan perancah lantai.

3. Gambar Kerja

4. Bahan
a. Kaso 5/7 x 400
b. Papan Borneo 3/20 x 400
c. Paku
d. Multipleks 6 mm

5. Alat
a. Meteran

b. Palu cakar

6. Perhitungan Bahan
6.1 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Papan Acuan Lantai
Multipleks 6 mm

16
 Diketahui :
Panjang 1 lembar multipleks = 2.44 m
Lebar 1 lembar multipleks = 1.44 m

Tebal 1 lembar multipleks = 0.006 m

 Luas 1 lembar Multipleks = 2.44 m x 1.44 m = 3.51 m2

 Luas lantai = 2.44 x 2.44 = 5.9536 m2

 Volume Multipleks untuk Papan Acuan Lantai


V=pxlxt
= 2.44 m x 2.44 m x 0.006 m`

= 0.0357216 m3

 Kebutuhan Multipleks Untuk 1 Balok


= Luas Lantai
Luas 1 lembar Multipleks
= 5.9536 m2
3.51 m2

= 1,69 lembar 2 lembar.

Jadi jumlah Multipleks yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan papan
acuan lantai adalah 2 Lembar.

6.2 Analisa Perhitungan Bahan Untuk Tiang Penopang Papan Acuan Lantai
Kaso 5/7
 Diketahui :

Panjang 1 Batang Kaso 5/7 =4m

 Tinggi 1 Tiang Penopang = 2.64 m


 Jumlah Tiang Penopang = 9 batang

 Panjang Seluruh Tiang = 2.64 m x 9 batang = 23.76 m

17
 Volume Kaso 5/7 Pembuatan Tiang Penopang
V=pxlxt
= 23,76 m x 0.07 m x 0.05 m`

= 0.08316 m3

 Volume Kaso 5/7


V=pxlxt
= 4 m x 0.07 m x 0.05 m`
= 0.014 m3

 Kebutuhan Kaso 5/7 Untuk Pembuatan Tiang Penopang


= Volume Kaso 5/7 untuk pembuatan tiang penopang
Volume Kaso 5/7
= 0.08316 m3
0.014 m3

= 5,94 batang 6 batang

Jadi jumlah Kaso 5/7 yang harus diorder untuk digunakan pada pekerjaan papan
acuan lantai adalah 6 batang.

7. K3
a. Peralatan
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

 Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.

b. Praktikan
 Konsentrasikan perhatian pada waktu kerja.

 Pakailah pakaian kerja yang lengkap dan benar.

c. Benda Kerja
 Jaga keselamatan benda kerja supaya hasilnya tetap baik.

 Gunakan material seefesien mungkin.

d. Lingkungan Kerja
 Jaga kebersihan lingkungan kerja supaya tetap mendukung prestasi kerja.

18
 Jaga keamanan lingkungan.

8. Langkah Kerja
a. Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja.
b. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
c. Pelajari gambar kerja secara saksama.
d. Pilihlah dan perhitungkanlah kebutuhan bahan yang diperlukan.
e. Ukur dan potong bahan sesuai dengan gambar kerja.
f. Dirikan tiang perancah.
g. Buatlah gelagar untuk menahan atau menopang cetakan plat lantai.
h. Pasang bekesting lantai di atas gelagar yang telah dibuat.

9. Hasil Kerja

19
Hasil Kerja Job 4
Acuan dan Perancah Plat Lantai

Job 5. Acuan Papan Dinding atau Rapit Klam


1. Pengertian Dasar
Dalam pengecoran dinding dalam setiap pembangunan sangat diperlukan
ketelitian, baik mulai dari pembesian, pembuatan cetakan atau bekesting hingga
pengecoran betonnya sendiri.
Kesalahan dalam pembuatan cetakan dapat berakibat :
 Permukaan beton yang kasar
 Miringnya tiang jembatan
 Tidak simetrisnya bentuk tiang
 Rusaknya bentuk tiang jembatan yang akhirnya semuanya harus dilakukan
finishing tambahan dan berakibat pembengkakan biaya bahkan mungkin juga
dapat mengurangi kekuatan tiang tersebut.

Adapun jenis-jenis acuan dan perancah dinding :


 Cetakan klam
 Cetakan pengikat
 Cetakan batang pengikat
 Cetakan pengikat kancing/ paku keling
 Cetakan buatan pabrik/cetakan jadi

2. Tujuan
a. Mahasiswa dapat membuat cetakan dan acuan dinding.
b. Menegakkan atau melevelkan cetakan dan acauan dinding beton.
c. Memasang, meletakkan cetakan dan acuan jendela, pintu dan kotak pada dinding
acuan tersebut.

3. Gambar Kerja

20
4. Bahan
a. Multipleks 18 mm

5. Alat
a. Rapit Klam

6. K3
a. Peralatan
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.

 Tempatkan alat-alat kerja pada tempatnya.

b. Praktikan
 Konsentrasikan perhatian pada waktu kerja.

 Pakailah pakaian kerja yang lengkap dan benar.

c. Benda Kerja
 Jaga keselamatan benda kerja supaya hasilnya tetap baik.

 Gunakan material seefesien mungkin.

d. Lingkungan Kerja
 Jaga kebersihan lingkungan kerja supaya tetap mendukung prestasi kerja.

 Jaga keamanan lingkungan.

7. Langkah Kerja
a. Pakailah Perlengkapan K3 sebelum bekerja.
b. Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan.
c. Pelajari gambar kerja secara saksama.

21
d. Semua ukuran dari ketebalan balok-balok pengklam harus disamakan terlebih
dahulu.
e. Dirikan pada sisi luar dinding cetakan balok-balok pengklam vertikal pada
tempatnya dan kedudukan dari balok-balok tersebut kita levelkan serta dikakukan.
f. Pasang multiplex yang terbawah (setebal 25-30 cm) pada balok-balok tersebut.
g. Pasang multiplex pada kedudukan kawat pengikat setinggi 100-120 cm (jarak rapit
klam kearah vertikal).
h. Ulangi langkah kerja tersebut untuk langkah-langkah selanjutnya sampai acuan
terbentuk seperti gambar.
i. Pasang pada dinding cetakan tersebut cetakan pintu, jendela, dan cetakan kotak pada
tempat yang telah direncanakan pada gambar.
j. Bila semua pemasangan balok - balok pengklam horizontal telah selesai dan masing-
masing kawat pengikat telah dikencangkan, semua hasil pekerjaan kita periksa
kembali apakah sudah sesuai dengan gambar kerja, dan ketentuan - ketentuan
lainnya.
k. Semua hasil pekerjaan harus kokoh dan kaku.
l. Bersihkan lokasi pekerjaan dan tempatkan alat - alat pada tempatnya.
m. Laporkan pada instruktur bahwa pekerjaan telah selesai dan siap untuk diperiksa.

8. Hasil Kerja

22
Hasil Kerja Job 5
Acuan dan Perancah Papan Dinding atau Rapit Klam

BAB III
HASIL PERHITUNGAN BAHAN

Tabel Perhitungan Bahan


No Bagian-Bagian Panjang Lebar Tebal Jumlah Volume Total
1. PROFIL FONDASI : 4 batang 4 batang
 Balok 4m 0.12 m 0.06 m Balok 0.0288 m3 Balok 6/12
6/12
2 lembar
2 lembar
 Papan Acuan 2.44 m 0.40 m 0.018 m & 0.000210816 m3 Multipleks
Multipleks
0.012 m +
3 lembar 3 lembar
2.
 Klam 12 m 0.2 m 0.03 m papan 0.072 m3 papan 3/20
3/20 +
10 batang 10 batang
 Gelagar 39.04 m 0.07 m 0.05 m 0.13664 m3
kaso 5/7 kaso 5/7
PLAT LANTAI : 2 lembar 2 lembar
 Papan Acuan 2.44 m 2.44 m 0.006 m multipleks 0.0357216 m3 multipleks
3. +
6 batang
 Tiang Penopang 23.76 m 0.07 m 0.05 m` 0.08316 m3 6 batang
kaso 5/7
kaso 5/7
TOTAL BAHAN YANG DIPAKAI :
16 batang kaso 5/7,
4 batang balok 6/12,
3 lembar papan 3/20,
4 lembar multipleks = 1 lembar 18 mm, 1 lembar 12 mm & 2 lembar 6 mm

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Pada akhir laporan ini dapat penulis simpulkan bahwa kerja acuan dan perancah
merupakan pekerjaan yang berlanjut serta suatu pekerjaan yang sangat penting untuk
membuat suatu konstruksi.

4.2 SARAN
Dapat penulis sarankan bahwa selama masa praktikun diharapkan agar selalu fokus
dan berkonsentrasi pada pekerjaan agar mendapat hasil yang baik dan benar berdasarkan
prosedur kerja dan selalu memperhatikan keselamatan kerja.

24

Anda mungkin juga menyukai