2.3 Alat-Alat
1. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan tinggi.
3. Palu
Umum digunakan untuk memukul benda dan besi/baja seperti paku dan digunakan
untuk mencabut paku.
4. Mistar Saku
Untuk membuat garis-garis penyiku sekeliling kayu, mengecek sikunya
kayu dan memberi garis meintang serat.
6. Pensil
7. Scaffolding
Perancah yang lebih modern karena memiliki bagian-bagian yang siap untuk
dirangkai
Jack base scaffolding merupakan bagian dasar sistem perancah yang terdiri atas pelat
baja dengan tiang baja berulir dibagian tengah lengkap dengan wingnut untuk
menyesuaikan ketinggian perancah.
2. Material Plat
Jenis-jenis plat:
a. Papan yang digunakan menjadi sebuah panel yang biasanya disebut
dinding bekisting
b. Tripleks: terdiri dari susunan sejumlah laapisan ganjil kayu tiner dikupas dari
sebatang kayu bulat, tiner yang digunakan diturutkan akan memperlihatkan
retakan kecil
c. Plat Komposisi: perkembangan dari tripleks merupakan suatu bekisting yang
memikul sendiri, plat komposisi atau maupel
d. Hardboud: merupakan suatu material plat yang terbuat dari serat-serat kayu
yang dihaluskan atau sebagai dan penyusuhan dibentuk menjadi plat yang
berat massanya sekitar 800-1280 kg/cm3
3. Baja
Hal-hal yang menguntungkan dalam menggunakan baja
a. Kekuatan yang tinggi
b. Modulud kekenyalan yang besar
c. Pada umumnya pembuatan dan penyusunan harus dilakukan dalam
sebuah tempat kerja yang khususnya disisikan untuk 1N
4. Alumunium
Material alumunium dapat lebih sesuai untuk bekisting karena adanya hal-hal
tertentu dalam alumunium yang menguntungkan kita golongan berat yang ringan
dan lebih sedikit pemeliharaannya dibanding dengan baja.
5. Bahan-bahan buatan
Oleh perkembangan teknis bahan-bahan buatan dalam teknis bekisting telah
terdapat bidang-bidang yang membuktikannya besar kegunaan bahan buatan.
6. Beton
Penggunaan elemen ini atau demen beton yang dipasang terlebih dahulu telah
sangat luas dalam mengombinasi elemen konstruksi.
JOB PRAKTIKUM
d. Mendesain perancah
a) Alat
1. Meteran 5. Siku
2. Palu 6. Kapur
3. Unting-Unting
b) Bahan
cm) Diketahui :
2. Kebutuhan multypleks
o 40 × 244 cm = 2 potong
o 43 × 244 cm = 2 potong
= 80 + 86
= 166 cm
166
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,36 ≈ 2 lembar
122
3. Kebutuhan balok
5/7 Diketahui :
= 270 cm × 4 potong
= 1080 cm
1080
= = 2,7 ≈ 3 batang
400
2/20 Diketahui :
5. Kebutuhan papan
2/20 Diketahui :
2. Multypleks 2 potong
40×244×1,6 cm 2 lembar
Multypleks 2 potong
43×244×1,6 cm
2/20×250
5. Merangkai papan 120 cm dan balok 5/7 270 cm dengan jarak antara papan
80 cm
7. Memasang pengaku diagonal (skor) pada bagian bawah tiang yang sisi lain
bagian atas tiang lain kontrol dengan papan 120 cm
9. Memasang papan penjepit ukuran 120 cm pada bagian bawah dan atas agar
tegak dan posisi kolomm tidak berubah-ubah,lalu memasang papan
penjepit pada papan penahan lainnya
a. Alat
1) Meteran
2) Palu
3) Unting-unting
5) Linggis
6) Siku
7) Kapur
b. Bahan
1) Multipleks
2) Balok 5/7
3) Balok 5/7
4) Papan 2/20
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
5) NTie
G Rod
6) Counter plate
7) Wing nut
8) Benang
9) Paku
1. Kebutuhan multypleks
o 40 × 244 cm = 2 potong
o 43 × 244 cm = 2 potong
= 80 + 86
= 166 cm
166
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,36 ≈ 2 lembar
122
Diketahui :
= 244 cm × 8 potong
= 1952 cm
1952
= = 4,8 ≈ 5 batang
400
Diketahui :
= 120 cm × 24 potong
= 2880 cm
2880
= = 7,2 ≈ 8 batang
400
4. Kebutuhan papan
2/20 Diketahui :
40×244×1,6 cm
Multypleks 2 potong
43×244×1,6 cm
2. Memasang balok 8/12 - 244 cm pada multipleks sebanyak dua buah tiap
sisinya dipasangi 3cm dari luar, lalu merangkainya
3. Setelah cetakan kolom terangkai dan berdiri lalu memasang 6 papan 2x20
– 120cm dibagian bawah sisinya dengan jarak 20,80,80cm antar papan
1. Kebutuhan multypleks
o 30×244 = 1 potong
o 40 × 244 cm = 2 potong
= 80 + 30
= 110 cm
122
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,10 ≈ 2 lembar
110
130 Diketahui :
260 Diketahui :
Diketahui :
= 260 cm × 10 potong
= 2600 cm
2600
= = 6,5 ≈ 7 batang
400
Diketahui :
= 244 cm × 6 potong
= 1464 cm
1464
= = 3,66 ≈ 4 batang
400
Diketahui :
= 40 cm × 10 potong
= 400 cm
400
= = 1 batang
400
1. Multypleks 1 potong
30×244×1,6 2 lembar
cm 2 potong
Multypleks
40×244×1,6 cm
2. Papan 2/20 × 130 cm 5 potong 2 lembar
3. Papan skor 2 potong 2 lembar
2/20×260 cm
4. Balok 4/6× 260 cm 10 potong 7 batang
5. Balok 4/6 × 244 cm 6 potong 4 batang
6. Balok 4/6 × 40 cm 10 potong 1 batang
6. Memasang balok sebanyak 5 buah di antara kolom lalu memasang papan skoor
7. Memasang juga pada sisi sebaliknya lalu memasang benang sebagai acuan
untuk atas bekisting balok dan gelagar
8. Memasang papan gelagar di balok yang baru dipasang sesuai acuan benang
a. Alat
1. Mistar siku
2. Meteran
3. Gergaji
4. Scaffolding
5. Waterpass
6. Main Frame
b. Bahan
3. Multipleks 244 -3
Diketahui :
= 244 cm × 6 potong
= 1464 cm
1464
= = 3,66 ≈ 4 batang
400
Diketahui :
= 130 cm × 8 potong
= 1040 cm
1040
= = 2,6 ≈ 3 batang
400
3. Kebutuhan multypleks
o 30×244 = 1 potong
o 40 × 244 cm = 2 potong
= 80 + 30
= 110 cm
122
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,10 ≈ 2 lembar
Diketahui :
= 40 cm × 16 potong
= 640 cm
640
= = 1,66 ≈ 2 batang
400
1. Multypleks 1 potong
30×244×1,6 cm 2 lembar
Multypleks 2 potong
40×244×1,6 cm
7. Memasang balok 5/7 sebagai balok gelagar dengan jarak 35, 41, 41,41, 35 cm
11. Membersihkan tempat praktek, dan mengembalikan alat yang sudah digunakan
Diketahui :
= 250 cm × 2 potong
= 500 cm
500
= = 1,25 ≈ 2 batang
400
= 277 cm × 7 potong
= 1939 cm
1939
= = 4,848 ≈ 5 batang
400
3. Kebutuhan multypleks
= 244
= 244 cm
244
- Jumlah multypleks yang disorder = = 2 ≈ 2 lembar
122
cm
6. Memasang 7 balok melintang, bagi rata jaraknya lalu kunci dengan paku
7. Memasang multiplex sesuai dengan perancah balok lalu kunci dengan paku
8. Mengecek kedataran dengan waterpass
9. Membersihkan area kerja
o 80×244 cm = 2 potong
o 40 × 244 cm = 4 potong
= 160 + 160
= 320 cm
320
- Jumlah multypleks yang disorder = = 2,62 ≈ 3 lembar
122
Diketahui :
= 400 cm × 6 potong
= 2400 cm
2400
= = 6 ≈ 6 batang
400
Diketahui :
= 300 cm × 2 potong
= 600 cm
600
= = 1,5≈ 2 batang
Diketahui :
= 250 cm × 2 potong
= 500 cm
500
= = 1.25 ≈ 2 batang
400
Diketahui :
= 230cm × 2 potong
= 460 cm
460
= = 1.15 ≈ 2 batang
400
Diketahui :
= 200 cm × 2 potong
= 400 cm
400
= = 1 ≈ 1 batang
400
Diketahui :
= 180 cm × 2 potong
= 360 cm
360
= = 0.9 ≈ 1 batang
400
6. Kebutuhan papan
2/20 Diketahui :
7. Kebutuhan papan
2/20 Diketahui :
6. Memasang papan skoor yang melintang, pasang sesuai dengan ketinggian benang.
8. Memasang multiplex 40 x 244 sebagai sisi samping kiri dan kanan perancah tangga
sambil mengecek kesikuan menggunakan siku.
13. Setelah semuanya selesai, maka melakukan pengecekan untuk memastikan semua
pekerjaan telah selesai.
14. Memeriksakan hasil kepada instruktur
15. Membersihkan lokasi kerjan dan menyimpan semua alat pada tempatnya
B. Keselamatan Kerja
a. Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap
b. Mengkonsultasikan pekerjaan yang dilakukan kepada instruktur
c. Menggunakan alat sesuai fungsinya
d. Meletakkan alat ditempat yang tepat
3.7.3 Alat dan Bahan
1. Palu
2. Pengungkit
3.7.4 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembongkaran
3. Membagi tugas dengan anggota kelompok sesuai dengan peranan masing-
masing. Adapun tugas yang akan dilaksanakan yaitu membongkar acuan dan
perancah, mengamankan bahan yang telah dibongkar, dan membersihkan serta
merapikan bahan yang telah dibongkar, kemudian disimpan kembali pada tempat
yang aman sesuai job masing masing.
4 Melakukan pembongkaran dimulai dari bagian yang tinggi demi
menghidari terjadinya kecelakaan kerja
5 Membersihkan sisa-sisa pembongkaran
6 Mengembalikan alat ke tempatnya dan membersihkan area kerja
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dalam praktikum kerja acuan dan perancah, ada beberapa jenis pekerjaan praktikum
yang dilakukan, antara lain pembuatan perancah abutment jembatan, perancah pilar
jembatan, perancah gelagar jembatan, perancah plat lantai dan perancah dinding
penahan serta tahapan pembangunan.
Dalam melaksanakan praktikum kerja perancah, penggunaan alat dan bahan
haruslah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Penggunaan alat
dengan baik dan benar akan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Pembuatan dan pengerjaan acuan dan perancah jembatan harus benar-benar
dilakukan dengan baik dan teliti karena setiap pekerjaan akan saling berhubungan tahap
demi tahap. Perhatikan kesesuaian ukuran setiap bahan yang digunakan agar dapat
terpasang dengan baik.
1.2 Saran
1. Sebaiknya setiap praktikum selalu berada dibawah pengawasan instruktur.
2. Utamakan konsentrasi dalam bekerja
3. Utamakan keselamatan kerja, gunakan alat pelindung diri secara lengkap.