Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN BENGKEL PERANCAH

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA


NG

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Acuan (cetakan) dan tiang acuan (perancah) adalah suatu konstruksi sementara
yang gunanya untuk mendukung terlaksananya pengerjaan adonan beton yang
dicorkan sesuaibentuk yang dikehendaki. Jadi acuan dan perancah harus dapat
menahan berat baja tulangan, adukan beton yang dicorkan pekerja-pekerja pengecor
beton dan lain sebagainya, sampai beton mengeras sehingga dapat menahan berat
sendiri dari beban kerja.
Perancah sudah mulai dibuat dan digunakan sejak manusia ingin membangun
sesuatu yang lebih tinggi dari yang pernah mereka capai, dan sebagian besar cukup
aman dipakai, sehingga dalam pembuatan atau perancangan beton, acuan perancah itu
sangat penting, karena telah merupakan salah satu bangunan yang banyak digunakan
di Indonesia dalam bangunan fisik, maka diperlukan pengetahuan yang cukup luas
tentang pembuatan acuan dan perancah guna dalam pembuatan beton atau konstruksi-
konstruksi bangunan, antara lain mengenal sifat bahan dasarnya, persyaratan dan cara
pembuatannya.
1.2 Maksud dan Tujuan Pembuatan Laporan
a. Maksud Pembuatan Laporan
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada semester tiga di Politeknik
Negeri Ujung Pandang
2. Menyiapkan mahasiswa agar dapat menjadi seseorang yang bertanggung jawab
3. Menyiapkan mahasiswa agar cerdas, terampil dan tanggap dalam bekerja
di lapangan sesuai fungsi dan tugasnya
b. Tujuan
1. Memberikan bekal kepada mahasiswa agar dapat menerapkan ilmu
yang diterimanya
2. Menanbah wawasan para mahasiswa tentang prosedur-prosedur pekerjaan acuan
dan perancah

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian Acuan dan Perancah


Cetakan beton juga sering disebut dengan bekisting. Bekisting adalah suatu
konstruksi pembantu yang merupakan mall atau cetakan pada bagian sisi bawah dan
bentuk beton yang diinginkan dapat juga dikatakan konstruksi sementara dari suatu
bangunan yang fungsinya untuk mendapatkan konstruksi yang diinginkan.
Acuan adalah konstruksi sementara yang akan dibogkar setelah beton mencapai
umur yang ditentukan. Jadi, cetakan harus dibuat sedemikian rupa ssehingga mudah
dibongkar setelah beton mencapai umur dan cetakan harus cukup kuat dan kaku setelah
waktu penggunaan.

2.2 Syarat-syarat Umum dan Perancah


Adapun syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam pembuatan acuan dan perancah
yaitu sebagai berikut:
a. Cetakan harus Kuat
Setelah mencapai umur, dipastikan berat beton basah disanggah oleh acuan dan
bangunan perancah termasuk berat sendiri. Untuk mendapatkan kekuatan dan
kekuan dari bangunan perancah tersebut harus diperhatikan hal-hal berikut:
 Beban vertikal maupun horizontal serta pengaruh lendutan
 Beban sendiri bekisting, berat manusia dan berat beton itu sendiri
 Tiang-tiang acuan harus diletakkan diatas kayu yang kokoh agar tidak
mudah mengalami penuruan akibat beban berat
b. Cetakan harus kaku
Untuk mengurangi goyangan cetakan maka perlu dipasang
 Papan batas cetakan untuk dinding sebelah balok
 Sokong/akur pada tiang-tiang acuan lantai balok dan kolom
 Baja ntuk menahan dinding kolom dan desakan beton dari dalam

2.3 Alat-Alat
1. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan tinggi.

Gambar 2.1 Meteran

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
2. Gergaji
NG
Gergaji yang digunakan ada gergaji mesin dan gergaji manual. Fungsi keduanya sama
yakin untuk memotong bahan atau meterial tetapi gergaji mesin menggunakan daya
listrik sedangkan gergaji manual menggunakan tenaga manusia.

Gambar 2.2 Gergaji

3. Palu
Umum digunakan untuk memukul benda dan besi/baja seperti paku dan digunakan
untuk mencabut paku.

Gambar 2.3 Palu

4. Mistar Saku
Untuk membuat garis-garis penyiku sekeliling kayu, mengecek sikunya
kayu dan memberi garis meintang serat.

Gambar 2.4 Mistar Siku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
5. Waterpass

Digunakan untuk mengecek kedataran dan ketegakan

Gambar 2.5 Waterpass

6. Pensil

Digunakan untuk mengukur dan menandai balok maupun papan

Gambar 2.6 Pensil

7. Scaffolding

Perancah yang lebih modern karena memiliki bagian-bagian yang siap untuk
dirangkai

Gambar 2.7 Scaffolding

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
8. Jackbase
NG

Jack base scaffolding merupakan bagian dasar sistem perancah yang terdiri atas pelat
baja dengan tiang baja berulir dibagian tengah lengkap dengan wingnut untuk
menyesuaikan ketinggian perancah.

Gambar 2.8 jackbase


9. frame
frame scaffolding merupakan salah satu jenis perancah modern yang sangat umum
digunakan pada konstruksi gedung bertingkat.

Gambar 2.9 frame


10. Crossbrace
Cross brace merupakan 2 pipa yang saling bersilangan yang dihubungkan bagian tengahnya,
digunakan sebagai pengikat antara masing-masing main frame sehingga main frame dapat
berdiri tegak.

Gambar 2.10 crossbrace

2.4 Material dalam Pembuatan Acuan dan Perancah


1. Kayu
Pada umumya konstruksi bekisting menggunakan kayu cemaara yang telah diolah
sehingga menjadi sejumlah papan dan balok. Kayu digunakan untuk konstruksi
yang diperhitungkan untuk segi kekuatan dibagi dalam dua pemisah yang
dinamakan dengan kelas kekuatan.
Sifat-sifat kayu yang menguntungkan:

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
Na.GKekuatan yang benar pada suatu massa volumik yang kecil
b. Harga yang relatif lebih rendah dan dapat diperoleh dengan mudah
c. Dapat dikerjakan dengan alat-alat sambung sederhana
d. Dapat menerima dengan alat tumbukan dan getar sehingga penanganan
yang kasar ditempat pendirian bangunan
Sifat-sifat yang tidak menguntungkan:
a. Memiliki sifat yang tidak sama dalam semua arah
b. Syarat tidak berbagi rata pada semua jenis kayu
c. Menyusut dan mengembangnya kayu serta keterbatasan dalam ukuran

2. Material Plat
Jenis-jenis plat:
a. Papan yang digunakan menjadi sebuah panel yang biasanya disebut
dinding bekisting
b. Tripleks: terdiri dari susunan sejumlah laapisan ganjil kayu tiner dikupas dari
sebatang kayu bulat, tiner yang digunakan diturutkan akan memperlihatkan
retakan kecil
c. Plat Komposisi: perkembangan dari tripleks merupakan suatu bekisting yang
memikul sendiri, plat komposisi atau maupel
d. Hardboud: merupakan suatu material plat yang terbuat dari serat-serat kayu
yang dihaluskan atau sebagai dan penyusuhan dibentuk menjadi plat yang
berat massanya sekitar 800-1280 kg/cm3

3. Baja
Hal-hal yang menguntungkan dalam menggunakan baja
a. Kekuatan yang tinggi
b. Modulud kekenyalan yang besar
c. Pada umumnya pembuatan dan penyusunan harus dilakukan dalam
sebuah tempat kerja yang khususnya disisikan untuk 1N

4. Alumunium
Material alumunium dapat lebih sesuai untuk bekisting karena adanya hal-hal
tertentu dalam alumunium yang menguntungkan kita golongan berat yang ringan
dan lebih sedikit pemeliharaannya dibanding dengan baja.

5. Bahan-bahan buatan
Oleh perkembangan teknis bahan-bahan buatan dalam teknis bekisting telah
terdapat bidang-bidang yang membuktikannya besar kegunaan bahan buatan.

6. Beton
Penggunaan elemen ini atau demen beton yang dipasang terlebih dahulu telah
sangat luas dalam mengombinasi elemen konstruksi.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
2.5 Perencanaan
NG Acuan dan Perancah
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan/ membuat acuan dan perancah
adalah:
a. Kecepatan dan cara pengecoran beton
b. Beban yang harus dipikul, termasuk beban horizontal dan beban kejut
c. Selain kekuatan perancah dan acuan, kestabilan juga perlu diperhitungkan
dengan baik
d. Tiang-tiang acuan dari kayu harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh dan mudah
distel dengan baji. Tiang-tiang acuan tersebut tidak boleh mempunyai lebih dari satu
sambungan yang tidak disokong kearah samping bambu sebaiknya digunakan sebagai
tiang acuan.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG BAB III

JOB PRAKTIKUM

3.1 Membuat bekisting kolom konvensional

3.1.1 Tujuan praktikum

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat

a. Membuat cetakan kolom dengan metode konvensional

b. Mengatur dan mengontrol cetakan kolom agar berdiri tegak

c. Menghitung bahan yang digunakan dalam pembuatan perancah kolom dengan


metode konvensional

d. Mendesain perancah

e. Menyusun serta merakit perancah

3.1.2 Petunjuk umum dan keselamatan kerja

a. Memakai alat pelindung diri (APD)

b. Mengatur kelengkapan alat dan fungsinya

c. Fokus saat praktikum

d. Kurangi senda gurau saat praktikum

e. Mengikuti instruksi dari instruktur

3.1.3 Alat dan Bahan

a) Alat

1. Meteran 5. Siku

2. Palu 6. Kapur

3. Unting-Unting

4. Mesin pemotong kayu

b) Bahan

1. Multiplex 4. Papan 2/20

2. Balok 5/7 5. Papan skor 2/20

3. Papan 2/20 6. Paku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.1.4 Analisis
N G Kebutuhan Bahan

1. Kebutuhan papan 2/20×400 cm

- Papan perangkai (2/20×80

cm) Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 80 cm


o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 10 potong
o Panjang papan per lembar = 400 cm
400
- Jumlah yang dihasilkan per lembar = = 5 potong
80
10
- Jumlah kebutuhan papan = = 2 lembar
5

2. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 40 × 244 cm = 2 potong

o 43 × 244 cm = 2 potong

- Total lebar yang dibutuhkan = 40 × 2 + 43 × 2

= 80 + 86

= 166 cm
166
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,36 ≈ 2 lembar
122

3. Kebutuhan balok

5/7 Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 270 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 4 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yang diperlukan × ∑ potong balok

= 270 cm × 4 potong

= 1080 cm
1080
= = 2,7 ≈ 3 batang
400

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
4. Kebutuhan
NG papan

2/20 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 120 cm


o Ukuran papan per batang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 20 potong
400
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = = 3,3 potong
120
10
- Jumlah kebutuhan papan = = 6,06 ≈ 7 lembar
3,3

5. Kebutuhan papan

2/20 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 250 cm


o Ukuran papan perbatang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 2 potong
400
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = 1,8 potong
250
2
- Jumlah kebutuhan papan =
1,8 = 1,1 ≈ 2 lembar
3.1.5 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan

NO NAMA BAHAN KEBUTUHAN JUMLAH


(POTONG)

1. Papan Perangkai 10 potong 2 lembar


2/20 × 80 cm

2. Multypleks 2 potong

40×244×1,6 cm 2 lembar

Multypleks 2 potong

43×244×1,6 cm

3. Balok 5/7×270 4 potong 3 batang

4. Papan 2/20 × 120 20 potong 7 lembar

5. Papan skor 2 potong 2 lembar

2/20×250

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.1.6 Langkah
NG kerja

1. Mempelajari serta memahami gambar kerja

2. Menghitung Kebutuhan Bahan

3. Menyiapkan alat dan bahan

4. Membuat cetakan dengan menggunakan multiplex dengan ukuran 40 x 40 cm

5. Merangkai papan 120 cm dan balok 5/7 270 cm dengan jarak antara papan
80 cm

6. Meletakkan tiang cetakan yang telah dibuat kurang lebih 40 cm diluar


dinding cetakan

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

7. Memasang pengaku diagonal (skor) pada bagian bawah tiang yang sisi lain
bagian atas tiang lain kontrol dengan papan 120 cm

8. Menyetel ketegakan dengan unting-unting

9. Memasang papan penjepit ukuran 120 cm pada bagian bawah dan atas agar
tegak dan posisi kolomm tidak berubah-ubah,lalu memasang papan
penjepit pada papan penahan lainnya

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

10. Memasang papan penjepit 80 cm pada bagian bawah dan atas,pasang


diatas papan 120 cm lalu pasang papan penjepit 80 cm lainnya

11. Melakukan pengecekan kembali terhadap hasil kerja


12. Memeriksakan kepada instruktur
13. Membersihkan area kerja

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.2 Membuat
N G Bekisting Kolom Tie Rod

3.2.1 Tujuan Praktikum

Setelah melakukan praktikumini, mahasiswa dapat:

a. Membuat cetakan kolom dengan metode modern

b. Menyetel dan mengontrol kolom agar berdiri tegak

c. Menghitung kebutuhan bahan

d. Mendesain perancah yang akan dibuat

e. Merakit dan menyusun rangkaian perancah

3.2.2 Petunjuk Umum dan Keselamatan Kerja

a. Menggunakan Alat Pelindung Diri

b. Berdoa sebelum praktikum

c. Fokus saat praktikum

d. Menggunakan alat sesuai fungsinya

e. Mengikuti instruksi dari instruktur

3.2.3 Alat dan Bahan

a. Alat

1) Meteran

2) Palu

3) Unting-unting

4) Mesin pemotong kayi

5) Linggis

6) Siku

7) Kapur

b. Bahan

1) Multipleks

2) Balok 5/7

3) Balok 5/7

4) Papan 2/20
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
5) NTie
G Rod

6) Counter plate

7) Wing nut

8) Benang

9) Paku

3.2.4 Analisa Kebutuhan Bahan

1. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 40 × 244 cm = 2 potong

o 43 × 244 cm = 2 potong

- Total lebar yang dibutuhkan = 40 × 2 + 43 × 2

= 80 + 86

= 166 cm
166
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,36 ≈ 2 lembar
122

2. Kebutuhan balok 5/7 × 244 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 244


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 8 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 244 cm × 8 potong

= 1952 cm
1952
= = 4,8 ≈ 5 batang
400

3. kebutuhan balok 5/7 × 120 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 120 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 24 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 120 cm × 24 potong

= 2880 cm
2880
= = 7,2 ≈ 8 batang
400

4. Kebutuhan papan

2/20 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 120 cm


o Ukuran papan perbatang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 6 potong
400
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = 3,3 potong
120
6
- Jumlah kebutuhan papan =
3,3 = 1,82 ≈ 2 lembar
3.2.5 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan

NO NAMA BAHAN KEBUTUHAN JUMLAH


(POTONG)

1. Multypleks 2 potong 2 lembar

40×244×1,6 cm

Multypleks 2 potong

43×244×1,6 cm

2. Balok 5/7× 244 cm 8 potong 5 batang

3. Balok 5/7×120 24 potong 8 batang

4. Papan 2/20 × 120 6 potong 2 lembar

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.2.5 Langkah
N G Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan

2. Memasang balok 8/12 - 244 cm pada multipleks sebanyak dua buah tiap
sisinya dipasangi 3cm dari luar, lalu merangkainya

3. Setelah cetakan kolom terangkai dan berdiri lalu memasang 6 papan 2x20
– 120cm dibagian bawah sisinya dengan jarak 20,80,80cm antar papan

4. Memasang balok pengaku pada bagian bawah terlebih dahulu lalu


dikencangkan dengan Tie Rod lalu pasang lagi diatas tiap papan yang
telah dipasang. Tetap cek ketegakan cetakan

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
5. Memasang
NG lagi balok pengaku diatas balok sebelumnya pasang
secara menyilang dari balok sebelumnya lalu kencangkan dengan Tie
Rod

6. Memeriksakan hasil kerja pada instruktur

7. Membersihkan lokasi kerja

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.3 Bekisting
N G Balok Konvensional

3.3.1 Tujuan Praktikum


Setelah praktikum selesai, mahasiswa diharapkan :
1. Mengetahui ciri-ciri bekisting balok konvensional
2. Mampu membuat bekisting balok konvensional
3.3.2 Petunjuk Umum dan Keselamatan Kerja
1. Tempatkan serta gunakan Peralatan dengan baik
2. Memakai alat pelindung diri
3. Fokus pada saat praktikum
4. Berdoa sebelum praktikum
5. Mengikuti instruksi dari instruktur
3.3.3 Alat dan Bahan
1) Alat
a. Meteran
b. Siku
c. Waterpass
d. Palu
e. Gergaji
2) Bahan
a. Multipleks
b. Papan 2/20 130 cm
c. Papan skoor 2/20 260 cm
d. Balok 4/6 260 cm
e. Balok 4/6 244 cm
f. Balok 4/6 40 cm
g. Benang
h. Paku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.3.4 Analisis
NG Kebutuhan Bahan

1. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 30×244 = 1 potong

o 40 × 244 cm = 2 potong

- Total lebar yang dibutuhkan = 40 × 2 + 30 × 1

= 80 + 30

= 110 cm
122
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,10 ≈ 2 lembar
110

2. Kebutuhan papan 2/20 ×

130 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 130 cm


o Ukuran papan perbatang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 5 potong
400
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = 3,07
130
5
- Jumlah kebutuhan papan =
3,07 = 1,62 ≈ 2 lembar
3. Kebutuhan papan 2/20 ×

260 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 260 cm


o Ukuran papan perbatang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 2 potong
400
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = 1,53
260
2
- Jumlah kebutuhan papan =
1,53 = 1,3 ≈ 2 lembar

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
4. Kebutuhan balok 4/6 × 260 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 260 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm

o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 10 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 260 cm × 10 potong

= 2600 cm
2600
= = 6,5 ≈ 7 batang
400

5. Kebutuhan balok 4/6 × 244 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 244 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 6 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 244 cm × 6 potong

= 1464 cm
1464
= = 3,66 ≈ 4 batang
400

6. Kebutuhan balok 4/6 × 40 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 40 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 10 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 40 cm × 10 potong

= 400 cm
400
= = 1 batang
400

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.3.5 Rekapitulasi
NG Kebutuhan Bahan

NO NAMA BAHAN KEBUTUHAN JUMLAH


(POTONG)

1. Multypleks 1 potong

30×244×1,6 2 lembar

cm 2 potong

Multypleks

40×244×1,6 cm
2. Papan 2/20 × 130 cm 5 potong 2 lembar
3. Papan skor 2 potong 2 lembar

2/20×260 cm
4. Balok 4/6× 260 cm 10 potong 7 batang
5. Balok 4/6 × 244 cm 6 potong 4 batang
6. Balok 4/6 × 40 cm 10 potong 1 batang

3.3.6 Langkah Kerja


1. Mempelajari dan memahami gambar kerja
2. Menghitung kebutuhan bahan
3. Menyiapkan alat dan bahan
4. Merangkai Multiplex ukuran ukuran 30 x 244 cm sebagai alas bawah
bekisting dan ukuran40 x 244 sebagai alas kanan kiri bekisting

5. Mengecek kembali jarak antara kolom

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

6. Memasang balok sebanyak 5 buah di antara kolom lalu memasang papan skoor

7. Memasang juga pada sisi sebaliknya lalu memasang benang sebagai acuan
untuk atas bekisting balok dan gelagar
8. Memasang papan gelagar di balok yang baru dipasang sesuai acuan benang

9. Memasang multipleks ukuran 30 x 244 cm sebagai alas bekisting


10. Kemudian memasang multipeks ukuran 40 x 244 cm di sisi samping kiri kanan
11. Setelah semua terpasang lalu mengecek ketegakan bekisting
menggunakan siku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.4 Bekisting
N G Balok Modern

3.4.1 Tujuan Praktikum

1. Dapat membuat perancah dengan cara modern

2. Dapat menyetel acuan balok

3. Dapat menggunakan scaffolding untuk membuat bekisting

4. Dapat menghitung kebutuan bahan

3.4.2 Petunjuk Umum

1. Memakai Alat Pelindung Diri yang lengkap

2. Memakai alat sesuai fungsinya

3. Mengikuti instruksi dari instruktur

4. Fokus saat praktikum

3.4.3 Alat dan Bahan

a. Alat

1. Mistar siku

2. Meteran

3. Gergaji

4. Scaffolding

5. Waterpass

6. Main Frame

b. Bahan

1. Balok 4/6 – 244-6

2. Balok 5/7 – 130-8

3. Multipleks 244 -3

4. Papan skoor 4/6-40-16

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.4.4 Analisis
N G Kebutuhan Bahan

1. Kebutuhan balok 4/6 × 244 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 244 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 6 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 244 cm × 6 potong

= 1464 cm
1464
= = 3,66 ≈ 4 batang
400

2. Kebutuhan balok 5/7 × 130 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 130 cm

o Ukuran balok per batang = 400 cm

o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 8 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 130 cm × 8 potong

= 1040 cm
1040
= = 2,6 ≈ 3 batang
400

3. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 30×244 = 1 potong

o 40 × 244 cm = 2 potong

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
- Total lebar yang dibutuhkan = 40 × 2 + 30 × 1

= 80 + 30

= 110 cm
122
- Jumlah multypleks yang disorder = = 1,10 ≈ 2 lembar

4. kebutuhan balok 4/6 × 40 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 40 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 16 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 40 cm × 16 potong

= 640 cm
640
= = 1,66 ≈ 2 batang
400

3.4.5 Rekapitulasi Kebutuhan Bahan

NO NAMA BAHAN KEBUTUHAN JUMLAH


(POTONG)

1. Multypleks 1 potong

30×244×1,6 cm 2 lembar

Multypleks 2 potong

40×244×1,6 cm

2. Balok 4/6 × 244 cm 6 potong 4 batang

3. Balok 5/7 × 130 cm 8 potong 3 batang

4. Balok 4/6 × 40 cm 16 potong 2 batang

3.5.5 Langkah Kerja

1. Memahami gambar kerja

2. Menghitung kebutuhan bahan

3. Menyiapkan alat dan bahan


Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

4. Merangkai main frame, jack base dan forehad menjadi satu

5. Mendirikan scaffolding dan meletakkan di tempat yang dibutuhkan

6. Memasang cross brace agar scaffolding berdiri tegak dan baik

7. Memasang balok 5/7 sebagai balok gelagar dengan jarak 35, 41, 41,41, 35 cm

8. Memasang cetakan balok dengan posisi sejajar dengan kolom konvensional

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
9. NPasang
G balok 4/6 sebagai penahan dinding cetakan, pastikan dinding cetakan
siku menggunakan mistar siku

10. Periksakan hasil kerja pada instruktur

11. Membersihkan tempat praktek, dan mengembalikan alat yang sudah digunakan

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.5 MEMBUAT
NG CETAKAN LANTAI
3.5.1 Tujuan Praktikum
a) Mampu menggunakan peralatan yang digunakan saat pembuatan pelat lantai
b) Mampu merangkai pelat lantai
c) Mampu menghitung kebutuhan bahan
3.5.2 Petunjuk Umum
a) Berdoa sebelum melakukan praktikum
b) Fokus saat praktikum
c) Memakai alat pelindung diri
d) Kurangi senda gurau saat praktikum
3.5.3 Alat dan Bahan
a) Alat
1) Gergaji
2) Mistar siku
3) Palu
4) Meteran
5) Scaffolding
6) Waterpass
7) Main frame
8) Join pin
9) Y head
10) Cross brase
b) Bahan
1) Multiplex
2) Balok
3) Paku
4) Papan

3.5.4 Analisis Kebutuhan Bahan

1. Kebutuhan balok 8/12 x 250 cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 250 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 250 cm × 2 potong

= 500 cm
500
= = 1,25 ≈ 2 batang
400

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
2. Kebutuhan balok 4/6 x 227 cm
Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 227 cm

o Ukuran balok per batang = 400 cm

o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 7 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 277 cm × 7 potong

= 1939 cm
1939
= = 4,848 ≈ 5 batang
400

3. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 122 × 244 cm = 2 potong

- Total lebar yang dibutuhkan = 122 × 2

= 244

= 244 cm
244
- Jumlah multypleks yang disorder = = 2 ≈ 2 lembar
122

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

NO NAMA BAHAN KEBUTUHAN JUMLAH


(POTONG)

1. Multypleks 2 potong 2 lembar


122×244×1,8

cm

2. Balok 8/12 x 250 cm 2 potong 2 batang

3. Balok 4/6 x 277 cm 7 potong 5 batang

4. Join pin 4 buah 4 buah

5. Cross base 4 buah 4 buah

6. Main frame 2 buah 2 buah

7. Leader fraine 2 buah 2 buah

8. Y.head 4 buah 4 buah

9. Paku (5 dan 7 cm) secukupnya secukupnya

3.5.5 Langkah Kerja


1. Menyaipkan alat dan bahan
2. Merangkai scaffolding, main frame, dan Y head sebagai pijakan perancah pelat
4. Memindahkan scaffolding yang telah dirangkai ke lokasi kerja, sesuaikan
agar tepat menoapang perancah pelat
5. Memasang balok di Y head sebagai landasan, tambahkan balok lalu kunci
dengan paku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

6. Memasang 7 balok melintang, bagi rata jaraknya lalu kunci dengan paku

7. Memasang multiplex sesuai dengan perancah balok lalu kunci dengan paku
8. Mengecek kedataran dengan waterpass
9. Membersihkan area kerja

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
3.6 MEMBUAT CETAKAN TANGGA
3.6.1 Tujuan Praktikum
Setelah praktikum selesai, mahasiswa diharapkan :
1. Dapat merencanakan tangga yang ideal
2. Dapat menghitung jumlah antrede dan oftrede
3. Dapat menghitung kebutuhan bahan sesuai dengan gambar kerja
4. Dapat menghitung bahan sesuai dengan yang dibutuhkan
3.6.2 Petunjuk Umum Dan Keselamatan Kerja
a. Petunjuk Umum
dalam melakukan pekerjaan ini, dimaksudkan fungsi pembuatan tangga yaitu sebagai
penghubung antara lantai bawah dengan lantai di atasnya.
b. keselamatan Kerja
1. Berdoa sebelum praktikum
2. Memakai alat pelindung diri
3. Fokus pada saat praktikum
4. Tempatkan serta gunakan Peralatan dengan baik
5. Mengikuti instruksi dari instruktur
6. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
3.6.3 Alat Dan Bahan
1) Alat
a. Meteran
b. Siku
c. Waterpass
d. Palu
e. Gergaji
f. Unting – unting
g. Pensil
2) Bahan
a.Multipleks
b.Papan
c.Balok
d.Benang
e.Paku

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

3.6.4 Analisa Kebutuhan Bahan


1. Kebutuhan multypleks

Diketahui ukuran multypleks = 122 cm × 244 cm

- Jumlah kebutuhan multypleks =

o 80×244 cm = 2 potong

o 40 × 244 cm = 4 potong

- Total lebar yang dibutuhkan = 40 × 4 + 80 × 2

= 160 + 160

= 320 cm
320
- Jumlah multypleks yang disorder = = 2,62 ≈ 3 lembar
122

2. Kebutuhan balok 5/7 x400cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 400 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 6 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 400 cm × 6 potong

= 2400 cm
2400
= = 6 ≈ 6 batang
400

3. Kebutuhan balok 5/7 x300cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 300 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
N- G Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 300 cm × 2 potong

= 600 cm
600
= = 1,5≈ 2 batang

4. Kebutuhan balok 5/7 x250cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 250 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 250 cm × 2 potong

= 500 cm
500
= = 1.25 ≈ 2 batang
400

5. Kebutuhan balok 5/7 x230cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 230 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 230cm × 2 potong

= 460 cm
460
= = 1.15 ≈ 2 batang
400

6. Kebutuhan balok 5/7 x200cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 200 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
N- G Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 200 cm × 2 potong

= 400 cm
400
= = 1 ≈ 1 batang
400

7. Kebutuhan balok 5/7 x180cm

Diketahui :

o Panjang balok tiap potong = 180 cm


o Ukuran balok per batang = 400 cm
o Jumlah potong balok yang dibutuhkan = 2 potong

- Jumlah kebutuhan balok = panjang balok yg dibutuhkan × ∑ potong balok

= 180 cm × 2 potong

= 360 cm
360
= = 0.9 ≈ 1 batang
400
6. Kebutuhan papan

2/20 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 400 cm


o Ukuran papan per batang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 8 potong
1040
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = = 2,6 potong
400
8
- Jumlah kebutuhan papan = = 3,072≈ 4 lembar

7. Kebutuhan papan

2/20 Diketahui :

o Panjang papan tiap potong = 400 cm


o Ukuran papan per batang = 400 cm
o Jumlah potong papan yang dibutuhkan = 3 potong

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG
240
- Jumlah papan yang dihasilkan perlembar = = 1,6 potong
400
3
- Jumlah kebutuhan papan = = 1,875≈ 2 lembar

N o Bahan Ukuran Jumlah Kebutuhan


1. Multiplex 1,8/80 × 244 2 buah 3 lembar
1,8/40 × 244 4 buah
3
Balok 5/7 × 400 6 buah
5/7 × 300 2 buah
14 buah
5/7 × 250 2 buah
5/7 × 230 2 buah
5/7 × 200 2 buah
5/7 × 180 2 buah
Papan 20 × 130 8 buah
20 × 80 3 buah
Paku 5&7 - ecukupnya
Benang - 1 1 roll

3.6.5 Langkah kerja


1. Mempelajari dan memahami gambar kerja
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Memasang benang atau tali pada bagian ujung pelat tempat perencanaan tangga, Tarik
lurus sesuai gambar tempat perencanaan tangga sesuai gambar kerja. Kontril dengan
unting – unting kelurusan benang lalu kunci.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

4. Memasang papan skoor untuk mengunci tiang perancah tadi, perhatikan


kelurusan antar tiangnya.

5. Memasang balok sebagai tiang perancah tangga, pasang berurutan sesuai


tingginya berurutan

6. Memasang papan skoor yang melintang, pasang sesuai dengan ketinggian benang.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
7. N Pasang
G multiplex 80 x 244 sebanyak 2 buah, pasang di tempat yang
direncanakan lalu kunci saat sudah pas posisinya.

8. Memasang multiplex 40 x 244 sebagai sisi samping kiri dan kanan perancah tangga
sambil mengecek kesikuan menggunakan siku.

9. Memasang balok penjepit untuk menambah kekuatan menahan beton.


10. Mulai melukis anak tangga dengan bantuan waterpass dengan meteran.
Usahakan agar lukisan anak tangga sesuai dengan ukuran.
11. Membuat bekisting untuk anak tangga sebanyak 16 buah
12. Memasang bekisting anak tangga sesuai garis maal yang telah dibuat.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG

13. Setelah semuanya selesai, maka melakukan pengecekan untuk memastikan semua
pekerjaan telah selesai.
14. Memeriksakan hasil kepada instruktur
15. Membersihkan lokasi kerjan dan menyimpan semua alat pada tempatnya

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
3.7 Pembongkaran
NG
3.7.1 Tujuan

Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa dihrapkan dapat:


a. Mengetahui tentang cara pembongkaran yang baik dan benar
b. Mengetahui peralatan yang digunakan dalam pembongkaran
c. Membersihkan area kerja yang telah digunakan

3.7.2 Instruksi Umum dan Keselamatan Kerja


A. Instruksi Umum
a. Mengikuti semua petunjuk yang diberikan oleh instruktur
b. Memperhatikan keselamatan kerja
c. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan
d. Menggunakan waktu seefisien mungkin
e. Tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku

B. Keselamatan Kerja
a. Menggunakan alat pelindung diri yang lengkap
b. Mengkonsultasikan pekerjaan yang dilakukan kepada instruktur
c. Menggunakan alat sesuai fungsinya
d. Meletakkan alat ditempat yang tepat
3.7.3 Alat dan Bahan
1. Palu
2. Pengungkit
3.7.4 Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pembongkaran
3. Membagi tugas dengan anggota kelompok sesuai dengan peranan masing-
masing. Adapun tugas yang akan dilaksanakan yaitu membongkar acuan dan
perancah, mengamankan bahan yang telah dibongkar, dan membersihkan serta
merapikan bahan yang telah dibongkar, kemudian disimpan kembali pada tempat
yang aman sesuai job masing masing.
4 Melakukan pembongkaran dimulai dari bagian yang tinggi demi
menghidari terjadinya kecelakaan kerja
5 Membersihkan sisa-sisa pembongkaran
6 Mengembalikan alat ke tempatnya dan membersihkan area kerja
Jurusan Teknik Sipil
D4 Jasa Konstruksi
LAPORAN BENGKEL PERANCAH
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDA
NG BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan

Dalam praktikum kerja acuan dan perancah, ada beberapa jenis pekerjaan praktikum
yang dilakukan, antara lain pembuatan perancah abutment jembatan, perancah pilar
jembatan, perancah gelagar jembatan, perancah plat lantai dan perancah dinding
penahan serta tahapan pembangunan.
Dalam melaksanakan praktikum kerja perancah, penggunaan alat dan bahan
haruslah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing. Penggunaan alat
dengan baik dan benar akan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Pembuatan dan pengerjaan acuan dan perancah jembatan harus benar-benar
dilakukan dengan baik dan teliti karena setiap pekerjaan akan saling berhubungan tahap
demi tahap. Perhatikan kesesuaian ukuran setiap bahan yang digunakan agar dapat
terpasang dengan baik.

1.2 Saran
1. Sebaiknya setiap praktikum selalu berada dibawah pengawasan instruktur.
2. Utamakan konsentrasi dalam bekerja
3. Utamakan keselamatan kerja, gunakan alat pelindung diri secara lengkap.

Jurusan Teknik Sipil


D4 Jasa Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai