Anda di halaman 1dari 25

PLUMBING DAN

INSTRUMENTASI
PENGANTAR
PEMBOBOTAN NILAI
TUGAS
KUIS
UTS
SILABUS MATA KULIAH
SILABUS MATA KULIAH
Plambing adalah seni dan teknologi pemipaan dan peralatan untuk
menyediakan air bersih ke tempat yang dikehendaki baik dalam hal
kualitas, kuantitas dan kontinuitas yang memenuhi syarat dan
membuang air bekas (kotor) dari tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya untuk mencapai kondisi
higienis dan kenyamanan yang diinginkan. Sistem plambing
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembangunan
gedung. Oleh karena itu perencanaan sistem plambing harus
dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan
APA ITU perencanaan gedung itu sendiri. Dalam rangka penyediaan air bersih
baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran
air bekas pakai (air kotor) dari peralatan saniter ke tempat yang
PLUMBING? ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian penting dalam
gedung atau lingkungannya. Sistem plambing juga harus dirancang
dengan sungguh-sungguh karena tidak hanya berdampak pada
keefektifan dan keefisienan namun juga berdampak pada kesehatan
pada jangka panjangnya. Hal ini tidak kalah penting karena kesehatan
merupakan harta paling berharga yang dimiliki manusia. Untuk
menjaga kesehatannya itu manusia dapat memulainya dengan
menjaga kesehatan lingkungan, baik tempat kerjanya maupun
tempat pemukimannya yang dalam hal ini sistem plambing
memberikan andil yang sangat penting untuk menjaga kesehatan di
dalam lingkungan gedung tempat bekerja atau bermukim.
Morimura dan Noerbambang, 2000
Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan
pembuangan air kotor yang saling berkaitan satu sama lain serta
merupakan perpaduan yang telah memenuhi syarat berupa
peraturan perundangundangan yang berlaku, pedoman pelaksanaan,
serta standar tentang peralatan dan instalasinya
Fungsi dari sistem instalasi plambing
a. Menyediakan air bersih ke tempattempat yang
dikehendaki dengan tekanan yang cukup.
b. Membuang air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa
mencemarkan bagian penting lainnya.
Sistem Plumbing di Indonesia
Di Indonesia telah diterbitkan peraturan dan standar tentang perencanaan dan
pemeliharaan sistem instalasi air bersih sejak tahun 1979. Usaha ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi terjadinya kegagalan maupun kerusakan
yang terjadi pada sistem plambing. Kegagalan sistem plambing antara lain
disebabkan oleh kurang cermatnya perancangan, kurang baiknya pemasangan,
getaran dan kebisingan yang terjadi pada mesin dan sistem perpipaan, serta
menyangkut kemampuan teknik yang kurang memadai dan kecerobohan tenaga
profesional yang bertanggung jawab atas proses desain dan perancangan sistem
plambing.
Beberapa contoh kasus kegagalan system plambing yang patut
untuk diperhatikan antara lain (Morimura dan Noerbambang,
2000) :
1. Tekanan pompa
Beberapa kasus kegagalan yang terjadi dikarenakan tekanan pompa yang tidak mencukupi. Pada saat
penentuan tekanan pompa yang digunakan untuk mengalirkan air ke reservoir atas, hanya
memperhatikan beda ketinggian antara permukaan sumber air di bagian paling bawah dengan bagian
ujung pipa yang mengalirkan air ke reservoir atas tanpa memperhitungkan besarnya head loss yang
terjadi di sepanjang aliran dalam pipa.
2. Pembuangan gas pada pemanas air
Untuk proses pembakaran gas dalam pemanas air, diperlukan gas oksigen (O2) dalam jumlah yang
mencukupi. Bila jumlah oksigen tidak mencukupi, maka bisa dipastikan bahwa pembakaran yang
terjadi tidaklah sempurna. Hasil pembakaran masih mengandung gas hidro-karbon yang sangat
berbahaya. Instalasi pemanas air yang kurang memperoleh udara segar untuk proses pembakaran
dan pembuangan gas hasil pembakaran yang masih sembarangan dapat mengakibatkan orang-orang
yang menghirupnya menjadi lemas karena keracunan gas dan kekurangan oksigen.
Beberapa contoh kasus kegagalan system plambing yang patut
untuk diperhatikan antara lain (Morimura dan Noerbambang,
2000) :
3. Pipa tegak air hujan
Pipa pembuangan air hujan sebaiknya tidak digunakan untuk system pembuangan lain selain air
hujan. Namun demikian, masih saja ditemukan kasus dimana pipa tegak air hujan disambungkan
dengan pipa pembuangan lainnya. Hal yang tidak diinginkan yang akan terjadi bila kondisi ini terus
berlanjut adalah jika pada saat hujan turun, maka dalam cabang mendatar pipa pembuangan instalasi
yang lain akan timbul tekanan atau gelombang tekanan udara yang dapat melempar keluar air dari
saluran pembuangan lainnya. Tekanan yang demikian besar dapat mengakibatkan lemparan penyekat
air dalam bak cuci sampai ke langit-langit.
4. Pipa yang ditanam dalam tanah urugan
Selang beberapa waktu setelah gedung dibangun akan terjadi penurunan tanah atau settlement di
bagian bawah gedung. Penurunan tanah ini menimbulkan retakan pada lantai yang sekaligus
mengakibatkan beberapa bagian pipa yang tertanam di bawah lantai menjadi patah. Dalam kondisi
terpaksa di mana pipa yang akan diinstalasi harus dipasang atau ditanam di dalam tanah urugan,
tanah reklamasi, atau tanah lembek sebaiknya mempertimbangkan terlebih dahulu resiko penurunan
tanah yang akan terjadi dan membuat rancangan konstruksi pemasangan pipa dengan suatu
pengamanan yang baik agar tidak patah.
Dalam sistem plambing memerlukan
peralatan yang mendukung terbentuknya
sistem plambing yang baik. Jenis peralatan
plambing dalam artian khusus,istilah
“Peralatan Plambing” meliputi :
a. Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum.
b. Peralatan untuk penyediaan air panas.
c. Peralatan untuk pembuangan dan ventilasi.
d. Peralatan Saniter (Plumbing Fixtures).
Dalam artian yang lebih luas, selain
peralatan-peralatan tersebut diatas, istilah
“Peralatan plambing” seringkali digunakan
untuk mencakup :
a. Peralatan pemadaman kebakaran.
b. Peralatan pengolahan air kotor ( tangki septik).
c. Peralatan penyediaan gas.
d. Peralatan dapur.
e. Peralatan untuk mencuci (laundry).
f. Peralatan pengolahan sampah.
g. Berbagai instalasi pipa lainnya.
Alat plambing adalah semua
peralatan yang dipasang di dalam ataupun
di luar gedung, untuk menyediakan air
(memasukan) air panas atau air dingin, dan
untuk menerima (mengeluarkan) air
buangan, atau secara singkat dapat
dikatakan semua peralatan yang dipasang
pada :
● Ujung akhir pipa, untuk memasukkan air.
● Ujung awal pipa, untuk membuang air.
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air
Kualitas Air
Sebagiamana disebutkan dalam fungsi peralatan plambing,
tujuan terpenting dari sistem penyediaan air adalah
menyediakan air bersih. Penyediaan air bersih dengan
kualitas yang tetap baik merupakan prioritas utama.
Banyak negara telah menetapkan standar kualitas untuk
tujuan ini.
Tabel 3.1 menunjukkan standar kualitas air bersih yang
berlaku pada beberapa negara, dan Tabel 3.2 standar
kualitas air bersih yang berlaku di Indonesia.
Pencegahan Pencemaran Air
Sistem penyediaan air bersih
meliputi beberapa peralatan seperti tangki
air bawah (GWT), tangki air atas (RWT),
pompa-pompa, perpipaan, dll.
Dalam peralatan-peralatan
ini, air bersih harus dapat dialirkan ke
tempat-tempat yang dituju tanpa
mengalami pencemaran. Pencegahan
pencamaran lebih ditekankan pada sistem
penyediaan air bersih, dan ini adalah faktor
terpenting ditinjau dari segi kesehatan.
Hal-hal yang dapat menyebabkan
pencemaran antara lain, masuknya
kotoran, tikus, serangga ke dalam tangki
yang menyebabkan terjadinya karat dan
rusaknya bahan tangki dan pipa yang
terhubung pipa air bersih dengan pipa
lainnya, tercampurnya air bersih dengan
air dari jenis kualitas lainnya, seperti
aliran-balik (backflow) air dari jenis
kualitas lain ke dalam pipa air bersih.
Beberapa contoh
pencemaran dan pencegahannya.
A. Larangan hubungan pintas
Yang dimaksud dengan hubungan
pintas ( cross connection), adalah
hubungan fisik antara dua sistem pipa yang
berbeda, satu sistem pipa untuk air bersih
dan sistem pipa launnya berisi air yang
tidak diketahui atau diragukan kualitasnya,
dimana air akan dapat mengalir dari satu
sistem ke sistem yang lainnya.
Di Amerika Serikat dan beberapa
negara lainnya, hubungan pintas ini secara
tegas dilarang. Sebagai misal, membuat
hubungan pintas antara sebuah tangki air
minum dengan tangki air bukan air
minum, walaupun diperkirakan tidak akan
terjadi pencemaran, sama sekali tidak
diperbolehkan.
Demikian pula sistem perpipaan air
bersih tidak boleh dihubungkan dengan
sistem perpipaan lainnya. Sistem
perpipaan air bersih dan peralatannya tidak
boleh terendam dalam air kotor atau bahan
lain yang tercemar.
B. Pencegahan aliran-balik
Aliran-balik (blackflow) adalah aliran air atau cairan
lain, zat atau campuran, ke dalam sistem perpipaan
air bersih, yang berasal dari sumber lain yang bukan
untuk air bersih. Aliran balik tidak dapat dipisahkan
dari hubungan pintas dan ini disebabkan oleh
terjadinya efek siphonbalik (back siphonage). Dengan
perkataan lain, sistem perpipaan air bersih yang
dapat menimbulkan efek siphon-balik dapat juga
disebut mempunyai hubungan pintas. Efek siphon-
balik adalah terjadinya aliran masuk ke dalam pipa
air bersih dari air bekas, air kotor, air hujan, dan dari
peralatan saniter atau tangki, disebabkan oleh
timbulnya tekanan negatif dalam pipa.
Contoh suatu efek siphon-balik,
misalnya pada keadaan di mana katup pada
titik A ditutup untuk perbaikan sistem pipa
atau pembersihan tangki atas (RWT),
sedangkan slang air yang terpasang pada
keran B ujungnya tetap terendam dalam
ember berisi air. Apabila keran C
dibuka,tekanan negatif akan timbul dalam
sistem pipa keran A tetap tertutup.
Tekanan negatif ini menyebabkan air kotor
dari ember terisap masuk melalui keran B
dan keluar melalui keran C.
Peralatan-peralatan berikut ini dapat
menimbulkan efek siphon-balik :
- Berbagai macam perlaatan untuk menyimpan
air (tangki air, tangki ekspansi, menara
pendingin, kolam renang, kolam lainnya.)
- Peralatan yang dapat menampung air (bak
cuci tangan, bak cuci dapur, dsb)
- Beberapa peralatan khusus (peralatan dapur,
kedokteran, mesin cuci, dsb)

Pencegahan aliran-balik dapat dilakukan


dengan menyediakan celahudara atau
memasang penahan aliranbalik.
ALAT PLUMBING (INSTRUMENTASI)
Peralatan plambing secara umum adalah alat-alat yang digunakan sebagai penyedia air bersih
maupun pembuang air kotor yang dipasang pada bagian dalam maupun bagian luar gedung.
Bahan-bahan yang dianjurkan untuk menjadi peralatan plambing harus memiliki sifat-sifat
berikut (Wanggai, 2013):
1. Sedikit atau bahkan tidak dapat menyerap air
2. Mudah dibersihkan
3. Tidak berkarat dan tidak mudah aus
4. Relatif mudah dibuat
5. Mudah dipasang
ALAT PLUMBING (INSTRUMENTASI)
Jenis peralatan plambing diklasifikasikan secara khusus dan secara umum.
Secara khusus, jenis peralatan plambing meliputi :
1. Peralatan untuk penyediaan air bersih dan air minum
2. Peralatan untuk penyediaan air panas
3. Peralatan untuk pembuangan dan ven
4. Peralatan saniter (plumbing fixtures)
ALAT PLUMBING (INSTRUMENTASI)
Sedangkan secara umum, jenis peralatan plambing meliputi :
1. Peralatan pemadam kebakaran
2. Peralatan pengolah air kotor
3. Peralatan penyediaan gas
4. Peralatan dapur
5. Peralatan mencuci
6. Peralatan pengolah sampah
7. Dan berbagai jenis peralatan pendukung lainnya, seperti penyediaan zat asam, air minum dan
pipa vakum
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai