Anda di halaman 1dari 4

Nama : Buya Ibnu Fulqan

Nim : D131191014

Departemen : Teknik Lingkungan

PERATURAN, UNDANG-UNDANG, DAN SNI MENGENAI PENCEMARAN


UDARA, PENCEMARAN AIR, DAN PENCEMARAN TANAH

UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengolahan


Lingkungan Hidup

Undang-undang tersebut menjadi dasar dari terciptanya peraturan mengenai


proses pengolahan pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran
tanah dimana dalam undang-undang tersebut memiliki tujuan melindungi
NKRI dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Dan
mewujudkan pembangunan berkelanjutan hingga antisipasi isu lingkungan
global.

1. Pencemaran Air

1) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82


TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN
PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Di dalam Peraturan tersebut kita dapat memahami pengelolaan
kualitas air dimaksudkan untuk bagaimana kita memelihara kualitas air
untuk melestarikan fungsi air, dengan melestarikan (conservation) atau
mengendalikan (control). Pelestarian kualitas air dimaksudkan untuk
memelihara kondisi kualitas air sebagaimana kondisi alamiahnya.

2) PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BAKU MUTU
KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN
AIR UNTUK KEPERLUAN HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG,
SOLUSi PER AQUA, DAN PEMANDIAN UMUM
Di dalam pasal 3 dalam peraturan ini dikatakan Untuk menjaga
kualitas Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, air untuk Kolam
Renang, air untuk SPA, dan air untuk Pemandian Umum memenuhi
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan
pengawasan internal dan eksternal. Dapat kita pahami bahwa air
memiliki standar baku mutunya untuk setiap masing-masing keperluan
oleh karenya dalam pengolahan pencemaran air kita harus memahami
standar baku mutu air tersebut sesuai dengan Standar baku mutunya
masing-masing dengan mengontrol kualitas air secara internel dan
eksternal.

3) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101


TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
Dalam peraturan ini dijelaskan dengan terstruktur mengenai limbah
mulai dari pengertian limbah tersebut hingga bagaimana pengolahan
limbah tersebut dari daerah ke pusat pengolahan, dapat kita pahami
dari peraturan ini bahwa limbah adalah segala sesuatu hasil residu
dari suatu proses kegiatan manusia baik rumah tangga hingga ke
industri dan bagaimana pemisahan limbah tersebut sesuai kategorinya
masing-masing sehingga dapat dilakukan tindakan pengolahan sesuai
aturan yang telah berlaku

4) SNI 6989.59:2008 (Air dan air limbah – Bagian 59: Metoda


pengambilan contoh air limbah)
Dalam SNI ini kita dapat melihat bagaimana tat cara pengambilan
contoh limbah yang harus dipersiapkan secara baik, mulai dari
persiapan alat dan bahan, pemilihan lokasi, hingga tata cara
pengambilan sampel yang dilakukan secara umum maupun khusus
kemudian contoh tersebut disaring dan simpan kemudian dianalisis.

2. Pencemaran Udara

1) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41


TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA
Dalam peraturan ini dijelaskan mengenai pencemaran udara, sumber
pencemaran udara, emisi hingga bagaimana baku mutu udara yang
baik, dalam pengolahan pencemaran udara kita harus melihat dari
mana sumber pencemaran udara tersebut sehingga dapat melakukan
pengolahan yang dapat mencegah sumber pencemaran tersebut
sehingga dapat mencemari udara dan melewati standar baku mutu
kualitas udara yang baik yang berasal dari sumber bergerak maupun
tidak bergerak.

2) PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR


12 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA DI DAERAH
Dalam Peraturan daerah ini dijelakan bagaimana setiap daerah harus
memiliki standar baku mutu udara baik itu baku mutu emisi, baku mutu
emisi gas buang, dan baku mutu gangguna yang telah ditetapkan oleh
pemerintah daerah sehingga sumber pencemaran udara tersebut
dapat dicegah sehingga apabila terdapat sumber pencemar dari suatu
instansi industri pemerintah daerah dapat memberikan sanksi sebagai
bentuk kepedulian terhadap pengendalian pencemaran udara

3) Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian


Pencemaran Udara

Dalam peraturan daerah ini dijelaskan bagaimana disetiap daerah


memiliki peraturan mengenai pengendalian pencemaran udara yakni
disetiap kegiatan yang menjadi sumber pencemar udara dapat
mengurangi jumlah pencemaran yang dibuang ke udara sehingga
tidak menganggu kualitas udara

4) SNI 19-7119.6-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 6:


Penentuan Lokasi Pengambilan Contoh Uji Pemantauan Kualitas
Udara Ambien
Dalam SNI ini dijelaskan bagaimana tata cara pemantuan kualitas
udara Ambien pada suatu daerah yang mana data yang didapatkan
nanti akan menjadi data mewakili daerah tersebut dan telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, oleh karenanya dalam pemilihan lokasi
pemantauan harus ditempat yang benar-benar dianggap sebagai
tempat yang baik untuk pengambilan data
3. Pencemaran Tanah

1) Undang-undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang


pengelolaan sampah

Peraturan ini menjelaskan bagaimana pengolahan sampah dilakukan baik


didaerah maupun dipusat dimana pengolahan sampah ini bertujuan agar
sampah yang merupakan sisa dari hasil kegiatan manusia dapat diolah
sebagaimana mestinya sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap
kualitas lingkunga dan tanah, yakni dengan pembuatan TPA dimana
sampah tersebut dapat disimpan dan diolah dengan prosedur yang telah
berlaku.

Anda mungkin juga menyukai