Anda di halaman 1dari 12

1.

PENGERTIAN LAJU REAKSI


Laju reaksi adalah perubahan jumlah pereaksi dan hasil reaksi per satuan waktu. Karena reaksi
berlangsung ke arah pembentukan hasil, maka laju reaksi adalah pengurangan jumlah perekasi
per satuan waktu, atau penambahan jumlah hasil reaksi per satuan waktu. Untuk reaksi
sederhana berikut :
A+ B → C
laju reaksi dinyatakan sebagai berkurangnya konsentrasi molar zat A, sehingga satuan laju
reaksi yang umum adalah mol.L¬-1.detik-1 (Molar/detik).
Contoh Soal:
1. Reaksi pembakaran metana CH4 : CH4(g) + 2 O2(g) → CO2 (g) + 2 H2O(g). jika metana
terbakar dengan laju 0,15 mol L-1 s-1, hitung laju pembentukan CO2 dan H2O
Pembahasan :
Laju pembentukan CO2 = laju penguraian CH4 = 0,15 mol L-1 s-1
Laju pembentukan H2O = ½ x laju penguraian CH4 = ½ x 0,15 mol L-1 s-1= 0,075 mol L-1 s-
1
1
2. HUKUM LAJU REAKSI
Laju untuk beberapa reaksi dapat dirumuskan secara matematik. Rumusan laju reaksi dikenal sebagai
hokum laju atau persamaan laju. Untuk reaksi sederhana berikut,
aΑ + bB → cC + dD
Di mana besaran a, b, meruapakan koefisien reaksi maka laju reaksi, v, dinyatakan dalam persamaan
matematik sebagai berikut :
. v = k [A]m[B]n
[A] dan [B] masing-masing adalah konsentrasi molar pereaksi A dan B, sedangkan pangkat m dan n
adalah bilangan bulat kecil, yang menunjukkan orde reaksi, meskipun dalam beberapa kasus dapat
berupa pecahan
2
3. ORDE REAKSI

Orde reaksi atau tingkat reaksi, sebagai orde kinetic berbeda dengan
orde molekuler. Orde molekuler menyangkut banyaknya molekul
zat yang bereaksi sesuai persamaan reaksinya (jumlah koefisien
reaksi), orde ini sebenarnya diperoleh dari hasil eksperimen akan
tetapi nilainya persis sama dengan koefisien reaksi, sedangkan orde
Kinetic diperoleh melalui eksperimen yang nilainya tidak sama
dengan koefisien reaksi.
A. Reaksi Orde Nol
Kadang-kadang laju suatu reaksi sama sekali tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi.
Laju reaksi seperti ini dapat ditentukan oleh parameter lain, misalnya peranan intensitas
cahaya dalam proses reaksi fotokimia, atau tersedianya enzim dalam reaksi-reaksi biokimia
yang dikatalis oleh enzim, dan sebagainya. Pada reaksi seperti itu, laju reaksi akan tetap.
Marilah kita memperhatikan contoh persamaan reaksi hipotetik berikut:
A  P (hasil reaksi)

dA
Laju reaksi,     k[ A]0  k
dt

”4
B. Reaksi Orde Satu
Reaksi peruraian hidrogen peroksida dalam larutan air, sesuai persamaan reaksi berikut:
H2O2 (aq) H2O + 1/2 O2 (g)

Reaksi tersebut merupakan reaksi orde satu terhadap H 2O2, artinya bahwa [H2O2] pada
persamaan laju reaksinya berpangkat satu. Selama reaksi berlangsung, oksigen akan
dilepaskan dari campuran sampai reaksi sempurna. Reaksi ini berlangsung sangat lambat, dan
umumnya digunakan katalis untuk mempercepat reaksi. Persamaan laju reaksinya adalah laju
reaksi = k [H2O2]. Identik dengan kasus di atas, reaksi hipotetik berikut:

A → P (hasil reaksi)

dA
Laju reaksi,     k[ A]1
dt
dA
   k .dt
[ A] 5
C. Reaksi Orde Dua
Jika kita memperhatikan reaksi hipotetik berikut ini, maka persamaan laju reaksinya
menunjukkan nilai pangkat m = 2 untuk pereaksi, A, yang berarti bahwa reaksi tersebut
merupakan reaksi orde dua terhadap pereaksinya.
2 A  P (hasil reaksi)

dA
Laju reaksi,     k[ A] 2
dt
dA
   k .dt
[ A] 2

Jika persamaan ini diintegralkan, maka :

A t
dA
 Ao A 2  k t0 dt

1/A = kt + C, pada saat t = 0, C =6 1/Ao sehingga 1/A = kt + 1/Ao


Contoh Soal:
Apabila konsentrasi hidrogen peroksida adalah 0,78 M. dan laju reaksi sesuai persamaan
reaksi H2O2 (aq) → H2O + ½O2(g) adalah 5,7 x 10-4 mol.L-1.det-1. Tentukanlah besar tetapan
laju, k, untuk reaksi orde satu tersebut.
Pembahasan:
Untuk reaksi orde satu, persamaan laju reaksinya adalah :
v = k [A]

v 5,7 x10 4 mol.L1 . det 1


k   7,3 x10  4 det
[ H 2 O2 ] 0,78M

7
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

1.Sifat Pereaksi
Jika zatnya berbeda, maka laju reaksinya dapat berbeda terhadap suatu pereaksi
yang sama. Sebagai contoh, logam natrium denga air akan bereaksi lebih cepat
dibandingkan reaksi logam magnesium denga air. Demikian pula, jika kedua logam
tersebut direaksikan dengan oksigen. Magnesium dapat bereraksi dengan cepat
hanya dengan adanya bantuan nyala, tetapi logam natrium tidak.
Dalam kehidupan sehari-hari, perbedaan laju reaksi sebagai akibat sifat/bahan
yang berbeda, juga dapat diamati dengan mudah.
2 Konsentrasi
Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dapat diterangkan melalui pendekatan
teori tumbukan. Makin besar konsentrasi zat yang terlibat dalam suatu reaksi
berarti makin banyak partikel atau molekul yang bertumbkan. Akibatnya, jumlah
tumbukan persatuan luas, persatuan waktu, juga mengalami kenaikan dan reaksi
bertambah cepat
8
3 . Suhu
Pengetahuan praktis mengajarkan pada kita bahwa reaksi-reaksi kimia
umumnya cenderung berlangsung lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.
Reaksi pelarutan gula di dalam air, misalnya akan lebih cepat jika
menggunakan airpanas dibandingkan jika menggunakan air dingin.
Sebaliknya, penurunan suhu dapat memperlambat reaksi. Hal ini dapat
diamati pada reaksi-reaksi biokimia, seperti proses pendinginan atau
pembekuan untuk mencegah pembusukan.

9
4 Katalisator
Katalisator mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan energy aktivasi reaksi
sehingga laju reaksi pembentukan produk menjadi lebih cepat tercapai.
Ea1 Ea2

E E

A+B A+B
C+D C+D

t t
Tanpa katalis Dengan katalis

10
Peruraian asam formiat (HCOOH) berlangsung dengan laju yang sangat lambat, karena untuk
memecahkan ikatan C-O, salah satu atom hidrogen harus dpindahkan terlebih dahulu dari
salah satu bagian molekul asam formiat ke bagian lain. Energi yang dibutuhkan untuk
pemindahan tersebut sangat besar, sehingga energy aktivasinya juga besar, mengakibatkan
reaksi berjalan lambat. Berbeda halnya dengan peruraian asam formiat dengan katalisator
asam, sesuai persamaan berikut:
O
H+
H-C-OH H2O + CO

11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai