Anda di halaman 1dari 19

Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Upaya untuk mengelompokkan


Sistem periodik adalah suatu unsur-unsur ke dalam kelompok-
tabel berisi identitas unsur-unsur kelompok tertentu sebenarnya
yang dikemas secara berkala sudah dilakukan para ahli sejak
dalam bentuk periode dan dulu, tetapi pengelompokan masa
golongan berdasarkan kemiripan itu masih sederhana.
Pengelompokan yang paling
sifat-sifat unsurnya. sederhana ialah membagi unsur ke
dalam kelompok logam dan
nonlogam. unsur-unsur yang
Seiring perkembangan ilmu kimia, usaha pengelompokan
semakin banyak tersebut dilakukan oleh para ahli dengan berbagai dasar
pengelompokan yang berbeda-beda, tetapi tujuan akhirnya sama, yaitu
mempermudah dalam mempelajari sifat-sifat unsur.

1
Sistem Periodik Triade
Doberainer
 
Pada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner
mempelajari sifat-sifat beberapa unsur yang sudah
diketahui pada saat itu. Dobereiner melihat adanya
kemiripan sifat di antara beberapa unsur, lalu
mengelompokkan unsur-unsur tersebut menurut
kemiripan sifatnya. Ternyata tiap kelompok terdiri
dari tiga unsur sehingga disebut triade. Apabila
unsur-unsur dalam satu triade disusun berdasarkan
kesamaan sifatnya dan diurutkan massa atomnya,
maka unsur kedua merupakan rata-rata dari sifat
dan massa atom dari unsur pertama dan ketiga.
Pernyataan ini dikenal dengan hukum Triade
2
Dobereiner.
Sistem Periodik
Oktaf Newlands
Pada tahun 1863, seorang kimiawan Inggris, John
Newlands, menyusun 62 unsur yang saat itu
diketahui berdasarkan kenaikan massa atom.
Dari pengelompokan ini ternyata unsur yang
kedelapan memiliki sifat yang mirip dengan
unsur yang pertama, begitu juga unsur yang
kesembilan sifatnya mirip dengan unsur yang
kedua, dan seterusnya
Sistem Periodik
Unsur Lothar
Meyer 
Pada tahun 1870, Lothar Meyer
mencoba membuat daftar unsur-
unsur dengan memperhatikan
sifat fisika yaitu volum atom.
Dia membuat grafik volum atom
unsur terhadap massa atomnya
Pada lengkung Meyer, unsur-
unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs
menempati kedudukan yang
setara, yaitu di puncak. Be, Mg,
Ca, Sr, dan Ba berada di titik
kedua dari puncak. Ternyata
unsur-unsur4 yang letaknya
setara memiliki sifat yang mirip.
Sistem Periodik Unsur Mendeleev
Pada tahun 1869, seorang sarjana asal Rusia bernama Dmitri
Ivanovich Mendeleev, berdasarkan pengamatannya terhadap 63 unsur
yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur
adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya dan persamaan sifat.
Artinya, jika unsur – unsur disusun menurut kenaikan massa atom
relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara
periodik.Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai
kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal, yang disebut golongan. Lajur-
lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkankenaikan massa
atom relatifnya, disebut periode. Mendeleev yang pertama kali
mengemukakan tabel sistem periodik, maka ia dianggap sebagai
penemu tabel sistem periodik yang sering disebut juga sebagai sistem
periodik unsur pendek.

5
Sistem
Periodik
Unsur
Modern
6
Jumlah periode dalam sistem periodik ada 7 dan diberi
Pada tahun 1914, Henry G. J. tanda dengan angka:
Moseley menemukan bahwa urutan > Periode 1 disebut sebagai periode sangat pendek
unsur dalam tabel periodik sesuai dan berisi 2 unsur
dengan kenaikan nomor atom unsur. > Periode 2 disebut sebagai periode pendek dan
Moseley berhasil menemukan berisi 8 unsur
kesalahan dalam tabel periodik > Periode 3 disebut sebagai periode pendek dan
Mendeleev, yaitu ada unsur yang berisi 8 unsur
terbalik letaknya. Penempatan > Periode 4 disebut sebagai periode panjang dan
Telurium dan Iodin yang tidak sesuai berisi 18 unsur
dengan kenaikan massa atom
> Periode 5 disebut sebagai periode panjang dan
relatifnya, ternyata sesuai dengan berisi 18 unsur
kenaikan nomor atom. Telurium
> Periode 6 disebut sebagai periode sangat panjang
mempunyai nomor atom 52 dan iodin
dan berisi 32 unsur, pada periode ini terdapat
mempunyai nomor atom 53. Sistem unsur Lantanida yaitu unsur nomor 58 sampai
periodik modern bisa dikatakan nomor 71 dan diletakkan pada bagian bawah
sebagai penyempurnaan sistem > Periode 7 disebut sebagai periode belum lengkap
periodik Mendeleev.

7
Jumlah golongan dalam sistem periodik ada 8 dan ditandai dengan angka Romawi. Ada
dua golongan besar, yaitu golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan
transisi). Golongan B terletak antara golongan IIA dan golongan IIIA. Nama-nama
golongan pada unsur golongan A yaitu:
Golongan IA disebut golongan alkali
Golongan IIA disebut golongan alkali tanah
Golongan IIIA disebut golonga boron
Golongan IVA disebut golongan karbon
Golongan VA disebut golongan nitrogen
Golongan VIA disebut golongan oksigen
Golongan VIIA disebut golongan halogen
Golongan VIIIA disebut golongan gas mulia
Pada periode 6 golongan IIIB terdapat 14 unsur yang sangat mirip sifatnya, yaitu unsur-
unsur lantanida. Pada periode 7 juga berlaku hal yang sama dan disebut unsur-unsur
aktinida. Kedua seri unsur ini disebut unsur-unsur transisi dalam. Unsur-unsur
lantanida dan aktinida termasuk golongan IIIB, dimasukkan dalam satu golongan
karena mempunyai sifat yang sangat mirip.

8
Hubungan Sistem Periodik Unsur dengan
Konfigurasi Elektron
> Jumlah Kulit = Hal yang sama berlaku untuk semua
Nomor Periode golongan utama (golongan A), kecuali
> Jumlah elektron Helium (He) yang terletak pada golongan
Valensi = nomor VIIIA tetapi mempunyai elektron valensi
golongan 2. Sedangkan, untuk unsur-unsur golongan
transisi (golongan B) tidak demikian
halnya. Jumlah kulit memang sama dengan
nomor periode, tetapi jumlah elektron
valensi (elektron terluar) tidak sama
dengan nomor golongan. Jadi, konfigurasi
elektron untuk golongan transisi dilakukan
per sub kulit.

9
Sifat Logam, Nonlogam, dan
Metaloid
Berdasarkan sifat kelogamannya, secara umum unsur dibedakan menjadi tiga
kategori, yaitu unsur logam, unsur non logam, dan unsur metalloid (semi
logam).
Logam banyak kita jumpai di sekitar kita, contohnya besi, aluminium, tembaga,
perak, emas, dan lain-lain.Kemampuan logam meregang dan menghantarkan
listrik dimanfaatkan untuk membuat kawat atau kabel.
Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa disebut maleabilitas.
Kemampuan logam berubah bentuk jika ditempa dimanfaatkan untuk membuat
berbagai macam jenis barang, misalnya golok, pisau, cangkul, dan lain-
lain.Sifat-sifat di atas tidak dimiliki oleh unsur-unsur bukan logam (non logam).
Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur logam cenderung
melepaskan elektron (memiliki energi ionisasi yang kecil), sedangkan unsur-
unsur non logam cenderung menangkap elektron (memiliki energi ionisasi yang
besar).
Dengan demikian, dapat dilihat kecenderungan sifat logam dalam sistem
periodik, yaitu dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan
dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil.
10
Sifat Fisika dan Kimia
Unsur
Karakter konfigurasi elektron suatu unsur dalam tabel berkala
meninjukkan perubahan secara periodik berdasarkan peningkatan nomor
atom, akibatnya unsur-unsur juga akan memperlihatkan perubahan
karakter sifat secara fisika dan kimiawi.

11
Sifat Keperiodikan Unsur
Jari – jari Atom Energi Ionisasi Muatan Inti efektif
didefinisikan sebagai Energi ionisasi adalah Konsep muatan Inti efektif
setengah jarak terpendek energi minimum yang membuat kita dapat
antara dua inti dalam diperlukan untuk memperhitungkan efek
padatan. melepaskan elektron lindungan atas sifat-sifat
terluar suatu atom periodik unsur. Adanya
Untuk atom non-logam dalam keadaan gas. lindungan elektron akan
jari-jari kovalen Energi ionisasi mengurangi gaya tarik
didefinisikan sebagai dinyatakan dalam kJ elektrostatik antara muatan
panjang ikatan kovalen mol–1. Jika energi positif proton dalam Inti
tunggal antara dua inti ionisasi kecil maka dengan muatan elektron
atom yang identik . atom mudah negatif terluarnya.
melepaskan elektron. Selanjutnya gaya tolak
Sebaliknya jika energi menolak antara elektron-
ionisasi besar maka elektron dalam atom
atom sukar berelektron banyak juga
melepaskan elektron. mengimbangi gaya tarik yang
12 dipregunakan oleh inti.
Afinitas Elektron Keelektronegatifan dan kepolaran
suatu unsur didefinisikan sebagai Keelektronegatifan dipandang
energi yang dilepaskan atau sebagai kemampuan relatif
dibutuhkan apabila suatu atom suatu atom menarik pasangan
netral dalam keadaan gas
elektron ikatannya. Kepolaran
menerima sebuah elektron dari
luar. suatu ikatan kimia dapat
ditunjukkan oleh perbedaan
elektronegatifitan dari dua atom

13
sifat-sifat kimia unsur Gol. IA – VIIIA
Gol I A Gol II A Gol III A
Pada bagian ini Logam –logam alkali Kelompok unsur-unsur
dikhususkan pada logam tanah adalah : Be, Mg, Ca, golongan ini adalah : B,
alkali (Li, Na, K, Rb dan Sr dan Ba, logam ini juga Al, Ga, In, dan Tl dengan
Cs) dengan konfigurasi cukup reaktif namun konfigurasi elektron
elektron terluar (ns1, n > tidak sereaktif jika terluar adalah (ns2 np1 , n
2). Logam alkali dibandingkan dengan >2). Kelompok unsur
mempunyai energi logam alkali. Konfigurasi golongan IIIA memiliki
resonisasi rendah dan elektron terluarnya adalah kecenderungan
kecenderungan nya kuat (ns2,>2), memiliki melepaskan elektron
melepaskan elektron kecenderungan terluarnya membentuk
valensi tunggalnya, melepaskan kedua struktur M3+ suatu ion
cukup reaktif sehingga elektron terluarnya tripositif, namun
jarang ditemukan secara membentuk ion M2+ kecenderungan ini
lebar didalam dengan bentuk menurun dari atas ke
konfigurasinya bawah dalam
menyerupai konfigurasi golongannya
14
gas mulia yang stabil
Gol IV A Gol V A Gol VI A
Anggota unsur golongan Golongan VA memiliki Kelompok unsur
IV A adalah: C, Si, Ge, Sn kelompok unsur yaitu: golongan VI A adalah:
dan Pb, memiliki N, P, As, Sb dan Bi O, S, Se, Te dan Po,
konfigurasi elektron dengan konfigurasi yang memiliki
terluar yaitu ns2 np2 , n elektron terluar adalah konfigurasi elektron
>2. Unsur-unsur golongan (ns2 np3, n >2). Unsur terluar adalah (ns2
IVA ini jika membentuk golongan VA memiliki np4 , n >2). Dalam
senyawa dapat kecenderungan mencapai struktur
menggunakan bilangan menerima tiga elektron yang stabil unsur-
oksidasi +2 atau +4 untuk mencapai unsur golongan VIA
tergantung kestabilan konfigurasi gas mulia cenderung menerima
bilangan oksidasinya. yang stabil dua elektron
Kestabilan bilangan
oksidasi +4 dari atas ke
bawah semakin kecil
sebaliknya kestabilan
bilangan oksidasi +2 dari
atas ke bawah semakin
15
besar
Gol VII A
Semua unsur golongan halogen yaitu: F, Cl, Br, I dan At adalah non logam
dan dalam struktur berbentuk mlekular serta memiliki konfigurasi elektron
terluar adalah (ns2 np5 , n >2) namun unsur terakhir yaitu Astatin adalah
unsur yang bersifat radioaktif
Gol VIII A
Kelompok unsur golongan ini adalah: He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn yang
disebut juga kelompok unsur gas mulia, dengan memiliki konfigurasi
elektron terluar yaitu (ns2 np5, n 2). Kelompok unsur ini disebut juga unsur-
unsur lembam yang sangat stabil namun sejak tahun 1962 sudah ada beberapa
unsur gas mulia yang sudah dapat disintesis senyawanya, diantaranya adalah:
XeF2, XeF4 Dll
Unsur Hidrogen
Posisi yang tepat untuk unsur hidrogen sulit ditentukan letaknya dimana
dalam tabel periodik oleh karena sifat fisika dan kimianya yang sangat
beragam, namun karena unsur dalam tabel periodik disepakati disusun secara
berkala berdasarkan kenaikan nomor atom, maka unsur hidrogen diletakkan
dalam golongan IA. 16
Sifat Oksida Unsur Perioda
Tiga
Salah satu cara lain untuk membandingkan sifat-
sifat unsur adalah membandingkannya dalam satu
perioda. Perbandingan yang dilakukan dengan
meninjau sederetan sifat-sifat senyawa yang mirip.
Perioda yang dipilih adalah perioda tiga dengan
melihat beberapa karakter sifat asam basa senyawa
oksidanya, jenis kelogamannya, dan cara-cara
sederhana membedakannya satu sama lain. Unsur
periode tiga adalah: Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar
yang jika membentuk oksida maka akan
menghasilkan senyawa: Na2O, MgO, Al2O3, SiO2,
P2O5, SO3, dan Cl2O7, Argon tidak dapat
membentuk senyawa oksida sampai saat ini

17
Perbandingan
Unsur Golongan
IA dan IB
Apabila kita membandingkan kelompok
unsur pada golongan IA khususnya
logam alkali dengan kelompok unsur
golongan IA khususnya logam alkali
dengan kelompok unsur golongan IB
yaitu: Cu, Ag dan Au (Tembaga, Perak
dan Emas), maka kita dapat sampai
pada kesimpulan bahwa meskipun
kedua kelompok unsur tersebut
mempunyai konfigurasi elektron terluar
yang sama (sama-sama pada sub kulit
ns1), namun memiliki sifat kimia yang
berbeda.
18
Terima
kasih
19

Anda mungkin juga menyukai