Anda di halaman 1dari 18

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
Jl. Kamp Wolker Kampus Baru Waena Jayapura Tlp. (0967) 574124

TUGAS UTILITAS BANGUNAN


Dosen Pengampu : Riswandy Loly Paseru, ST ., MT

Dibuat Oleh Kelompok 1:


1). Joel Rajaguguk 6). Chelsea M. Arongear
(201706110140069) (2019061014033)
2). Johosua M. Arrung 7). Richard T.P Wayoi
(20180611014054) (2019061014115)
3). Seftian Tony Gumilang 8). Ananda Jesicha A. Putri
(20180611014073) (2021061014003)
4). Wanda K.P Silalahi
(20180611014098)
5). Yolanda Theresia Parapat
(20180611014126)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH


JAYAPURA – PAPUA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan yang berjudul
SISTEM PLUMBING. Sistem plumbing adalah bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari bangunan gedung, oleh karena itu perencanaan sistem plambing
haruslah dilakukan bersamaan dan sesuai dengan tahapan-tahapan perencanaan
gedung itu sendiri, dalam rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas
dankuantitas serta kontinuitas maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor
dari peralatan saniter ke tempat yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-
bagian lain dalam gedung atau lingkungan sekitarnya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


kepada kami dan pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena terbatasan
pengetahuan Kami tentang . Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari Bapak Dosen. Akhir kata Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat untuk kelompok kami khususnya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1


1.2 Perumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan...........................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................3

2.1 Apa Itu Plumbing................................................................................................3


2.2 Sistem Plumbing Air Minum...............................................................................3
2.3 Sistem Penyedia Air Minum Dingin....................................................................4
1. Sistem Plumbing Sambungan Lansung...................................................................4
2. Sistem Tangki Tekan...............................................................................................6
3. Sistem Tangki Atap.................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................9

3.1 Sistem Penyedia Air Panas.................................................................................9


3.2 Jenis Pemanas Air...............................................................................................9
1. Pemanas Air Sesaat / Lansung (instantaneous water heater)................................9
2. Pemanas Air Dengan Tangki Penyimpan................................................................9
a) Jumlah Pemakaian air/jam = juml. Alat plambing x pemakaian air panas sesuai
jenis 10
b) Laju aliran air panas maksimum = juml. Pemakaian air/jam x Faktor Reduksi
(Demand Factor)......................................................................................................10
c) Volume tangki penyimpan air panas = laju aliran air maks (Q max) x koefisien
kapasitas penyimpanan (Storage Factor).................................................................10
d) Kapasitas pemanas air = laju aliran maks (Q max) x beda temperatur (ΔT / T air
panas –T air dingin)..................................................................................................10
BAB IV..............................................................................................................................11

4.1 Sistem Plumbing Air Tanah...............................................................................11

ii
BAB V...............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem plumbing merupakan salah satu sistem penting yang tidak bisa
dipisahkan dari sebuah bangunan. Oleh karena itu perencanaan sistem plumbing
harus dilakukan bersamaan dengan perencanaan bangunan itu sendiri, dalam
rangka penyediaan air bersih baik dari kualitas dan kuantitas serta kontinuitas
maupun penyaluran air bekas pakai atau air kotor dari peralatan saniter ke tempat
yang ditentukan agar tidak mencemari bagian-bagian lain dalam gedung atau
lingkungan sekitarnya.

Setiap usaha atau kegiatan pasti memiliki dampak bagi lingkungan, baik itu
dampak positif maupun dampak negative. Dewasa ini, banyak sistem dalam
perancangan bangunan yang disusun sedemikian rupa untuk meminimalisir
dampak negative yang ditimbulkan ke lingkungan.

Perencanaan sistem plumbing dalam sebuah gedung berutujuan guna


memenuhi kebutuhan air bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor
secara efesien dan efektif (drainase), sehingga tidak terjadi kerancuan dan
pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran mengalami gangguan.

1.2 Perumusan Masalah


Apa pengertian sistem plumbing?

Apa tujuan dan fungsi dari sistem plambing?

Jelaskan perencanaan sistem plambing dari air minum, air panas, air tanah?

1.3 Tujuan Pembahasan


Mengetahui pengertian sistem plambing

1
Mengetahui tujuan dan fungsi dari sistem plambing

Mengetahui perencanaan sistem plambing dari air minum, air panas, air tanah

2
BAB II
SISTEM PLUMBING AIR BERSIH

2.1 Apa Itu Plumbing


Plumbing adalah adalah sistem pipa dan perlengkapan yang dipasang di
gedung untuk distribusi dan penggunaan air minum (minum) dan pembuangan
limbah yang terbawa air. Menurut Britannica, plumbing biasanya dibedakan dari
sistem air dan pembuangan limbah yang melayani sekelompok bangunan atau
kota.

2.2 Sistem Plumbing Air Minum


Air adalah unsur penting yang sangat berperan dalam semua kehidupan,
termasuk kehidupan manusia. Tidak saja karena sekitar (65-80) % dari tubuh
manusia, terdiri dari cairan, tetapi juga karena di dalam air itu terdapat berbagai
mineral dan unsur kimia, seperti Ca, Fe, F, J, dan lain-lain yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan untuk menjaga kesehatan manusia. Disamping air sebagai media
penularan penyakit perut, air pun merupakan pelarut yang sangat baik. Oleh
karena itu di dalam air banyak dijumpai zat-zat kimia atau mineral-mineral. Zat
kimia dan mineral-mineral itu kadar di dalam air tergantung dari daerah yang di
laluinya.
Agar supaya air itu bisa digunakan oleh manusia secara aman (tidak
mengganggu/membahayakan kesehatan), maka organisme-organisme, bahan-
bahan kimia dan mineral-mineral tadi keberadaannya harus pada batas-batas
tertentu, dengan kata lain air tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu.
Syarat ini dinamakan syarat kualitas air minum. Air minum bisa
didefinisikan sebagai berikut : “Air minum adalah air yang telah memenuhi syarat
kualitas air minum (syarat fisik, kimiawi dan bakteriologi)”, yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2005, tentang Pengembangan Sistem

3
Penyediaan Air Minum, pasal 1 ayat 2. Air Minum adalah air minum rumah
tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Syarat-syarat kualitas air minum adalah :
 Syarat fisik : jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, dan
sejuk (temperatur dibawah suhu kamar).
 Syarat kimiawi : air mengandung zat-zat kimia atau mineral-mineral
dalam kadar tertentu.
 Syarat bakteriologi : air tidak boleh mengandung bakteri-bakteri
pathogen. Didalam bangunan gedung air minum digunakan untuk
berbagai keperluan yang menunjang kegiatan penghuninya,
diantaranya adalah : keperluan untuk memasak, mandi, minum,
mencuci, penggelontor kakus, menyiram tanaman, kolam renang, dan
lain sebagainya.

2.3 Sistem Penyedia Air Minum Dingin


Sistem Penyediaan air Minum Sistem penyediaan air minum dingin dalam
suatu bangunan gedung ada 3 (tiga) sistem, yaitu :

a) Sistem sambungan langsung


b) Sistem tangki tekan
c) Sistem tangki atap

4
1. Sistem Plumbing Sambungan Lansung
Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana pipa distribusi
kebangunan gedung disambung langsung dengan pipa cabang dari sistem
penyediaan air minum secara kolektif/sistem perpipaan (dalam hal ini pipa cabang
distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka
sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2
(dua) lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air
yang berasal dari pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam
hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat
dilihat pada Gambar berikut:

Gambar 2.1 Katup Penutup Dalam Persil

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

5
Gambar 2.2 Katup Penutup Bawah Jalan

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

2. Sistem Tangki Tekan


Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan,
pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan
sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam tangki bawah
dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada
didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dari tangki
tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja
secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka
saklar motor listrik penggerak pompa. Pompa berhenti bekerja kalau tekanan
dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja
kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang
ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antara 1,00 kg/cm2
sampai 1,50 kg/cm2 . Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini
adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM
atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).
Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar berikut:

6
Gambar 2.3 Sistem Tangki Tekan

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

Gambar 2.4 Sistem Tangki Tekan

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

7
3. Sistem Tangki Atap
Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat
diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap. Dalam sistem ini, air
ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas.
Tangki atas dapat berupa tangki yang disimpan diatas atap atau dibangunan yang
tertinggi, dan bisa juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air yang
digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang
sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau
langsung dari sumur (air tanah). Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada
Gambar berikut:

Gambar 2.5 Sistem Tangki Atap

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

8
Gambar 2.6 Sistem Tangki Atap

(Sumber : https://junaidawally.blogspot.com/)

BAB III
SISTEM PLUMBING AIR PANAS

3.1 Sistem Penyedia Air Panas


Sistem penyedia air panas adalah instalasi yang menyediakan air panas
dengan menggunakan sumber air bersih, dipanaskan dengan berbagai cara, baik
secara lansung dari alat pemanas ataupun melalui sistem pemipaan. Seperti halnya
air bersih, peralatan air panas juga harus memenuhi syarat instalasi.

3.2 Jenis Pemanas Air


Jenis pemanas air ada 2 yaitu :

9
a) Pemanas air sesaat / langsung (instantaneous water heater)
b) Pemanas air dengan tangki penyimpan

1. Pemanas Air Sesaat / Lansung (instantaneous water heater)


Katup gas / pemantik listrk akan terbuka bila ada aliran air minimum yang
masuk dengan tekanan minimum (> 4 kg/cm2). Bila tekanan air tidak mencukupi,
maka pemantik tidak akan menyala. Selain tiu penyediaan udara harus cukup.

2. Pemanas Air Dengan Tangki Penyimpan


Pemanasan air dilakukan di tangki penyimpan yang dilengkapi dengan
elemen pemanas, pengatur temperatur, termometer, katup pengam,an, check hole,
dan pengukur tekanan. Kapasitas tangki ditentukan sesuai dengan kapasitas beban
puncak pemakaian air panas.

Perhitungan kebutuhan air panas dapat didasarkan pada jenis dan jumlah
alat plambing, yaitu dengan perhitungan sebagai berikut:

a) Jumlah Pemakaian air/jam = juml. Alat plambing x pemakaian air


panas sesuai jenis
b) Laju aliran air panas maksimum = juml. Pemakaian air/jam x Faktor
Reduksi (Demand Factor)
c) Volume tangki penyimpan air panas = laju aliran air maks (Q max) x
koefisien kapasitas penyimpanan (Storage Factor)
d) Kapasitas pemanas air = laju aliran maks (Q max) x beda temperatur
(ΔT / T air panas –T air dingin)

Gambar 2.1 Sistem Penyedia Air Panas

(Sumber : http://bestananda.blogspot.com/)

10
Gambar 3.1 Sistem Penyedia Air Panas

(Sumber : http://bestananda.blogspot.com/)

BAB IV
SISTEM PLAMBING AIR TANAH

4.1 Sistem Plumbing Air Tanah


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi air tanah adalah
semua air yang meresap dari permukaan tanah sampai ke lapisan batuan.

Pengertian lainnya menurut UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya


Air, air tanah merupakan air yang terdapat pada lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah.

11
Secara umum, air tanah adalah air yang tersimpan dan mengalir di bawah
permukaan tanah yang dapat digunakan untuk keperluan mahluk hidup. Air jenis
ini sangat berguna untuk ketersediaan cadangan air di muka bumi, di mana air
merupakan salah satu hal yang paling penting bagi kelangsungan hidup semua
mahluk di bumi. Tanpa adanya air mustahil mahluk hidup akan tetap bertahan
hidup. Air sumur atau air tanah bisa berasal dari mata air maupun resapan air
hujan.

Instalasi plambing untuk air hujan yaitu Instalasi pipa untuk menyalurkan
air hujan dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang menerima air hujan untuk
disalurkan hingga saluran kota. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam
perancangan istalasi plambing air hujan.

 PAH harus dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman.

 Lokasi tempat PAH dipilih pada daerah-daerah kritis dengan curah


hujan minimal 1.300 mm per tahun. c. Pelaksanaan konstruksi PAH
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku..

 PAH dipasang di lokasi atau daerah rawan air minum. e. Penempatan


PAH harus dapat menampung air hujan dan/atau pada

 kondisi tertentu dapat menampung air minum dari PDAM yang


didistribusikan melalui mobil tangki air/kapal tangki air.

 Adanya partisipasi masyarakat setempat dalam pelaksanaan


pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan PAH.

 PAH dapat digunakan secara individual maupun kelompok


masyarakat.

 Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau tidak boleh langsung
ditampung.

 PAH harus kedap air.

12
Gambar 4.1 Sistem Plumbing Air Tanah

(Sumber : Google)

BAB V
KESIMPULAN

Sistem Plumbing adalah salah satu sistem utilitas bangunan yang berkaitan
dengan teknologi pemasangan pipa dan perlengkapannya untuk menyediakan air
bersih dengan tekanan yang cukup dan disalurkan ke tempat yang diinginkan,
serta menyediakan system pembuangan limbah tanpa mencemari lingkungan
sekitar untuk menciptakan kondisi higienis dan nyaman yang diinginkan.

13
Sistem plambing air minum adalah air yang telah memenuhi syarat kualitas
air minum (syarat fisik, kimiawi dan bakteriologi)”, yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Menurut Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2005, tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, pasal 1 ayat 2. Air Minum adalah air minum rumah
tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.

Sistem plambing air panas sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang
menyediakan air panas dengan menggunakan sumber air bersih, dipanaskan
dengan berbagai cara, baik langsung dari alat pemanas ataupun melalui sistem
perpipaan. Seperti halnya untuk air bersih peralatan air panas juga harus
memenuhi syarat instalasi. Dalam garis besarnya ada 2 macam instalasi yaitu
instalasi lokal dan instalasi sentral.

Sistem plambing air tanah Secara umum, air tanah adalah air yang
tersimpan dan mengalir di bawah permukaan tanah yang dapat digunakan untuk
keperluan mahluk hidup. Air jenis ini sangat berguna untuk ketersediaan cadangan
air di muka bumi, di mana air merupakan salah satu hal yang paling penting bagi
kelangsungan hidup semua mahluk di bumi. Tanpa adanya air mustahil mahluk
hidup akan tetap bertahan hidup.

DAFTAR PUSTAKA
https://junaidawally.blogspot.com/2015/11/sistem-plambing-air-minum.html

http://bestananda.blogspot.com/2012/05/sistem-penyedia-air-panas.html

https://www.slideshare.net/wonderfulsenyaf/sistem-air-panas-plambing-dan-
pencegahan-kebakaran

14

Anda mungkin juga menyukai