Disusun Oleh:
TEKNIK SIPIL
PRODI REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
2015
KATA PENGANTAR
Penyusun mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah Unit Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum ini tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kulian Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM). Makalah ini berisi system penyediaan air minum yang terdapat
di daerah Moramo Provinsi Sulawesi Tenggara.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,penyusun juga membutuhkan kritik dan saran dari teman-teman mahasiswa
maupun dosen supaya makalah ini menjadi sempurna.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Tujuan Pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum ....
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Air bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode 2014 -
2019 dalam mencapai target universal yaitu akses air minum 100%. Akses air minum
100% adalah seluruh masyarakat Indonesia mampu mendapatkan air bersih diseluruh
wilayah Indonesia. Akses atau penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan
air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan
yang sehat, bersih, dan produktif.Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 16
Tahun 2005 tentang pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, air minum yang
dimaksudkan adalah air rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
Dalam rangka penyediaan air minum ini, harus ada suatu sistem dan
kerjasama dari berbagai pihak agar air dapat tersalurkan dengan baik ke
konsumen. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dilakukan dengan
jaringan perpipaan sehingga aspek teknis mencakup unit air baku, unit
produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan.
Untuk meningkatkan pelayanan air minum bagi masyarakat, perlu adanya
pengelolaan SPAM baik secara teknis, peraturan / kelembagaan, finansial dan
lingkungan. Selain itu, berbagai masalah yang mungkin timbul akibat kurang baiknya
unit pengelolaan dan sistem pengelolaan yang dilakukan, baik oleh pihak pemerintah
maupun pihak swasta. Oleh karena itu diperlukan pembahasan khusus mengenai
pengelolaan SPAM tersebut agar masalah yang ada dapat teratasi dengan baik dan
mencegah masalah yang sama terulang kembali.
1.2 Tujuan
1. Dapat mengetahui proses pengelolaan sistem penyediaan air minum
2. Dapat mengetahui kapasitas produksi,dan jenis distribusi pada pengelolaan
system penyediaan air minum
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan proses pengelolaan system
penyediaan air minum
2. Mahasiswa mampu mengetahui kapasitas produksi,dan jenis distribusi pada
pengelolaan system penyediaan air minum.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Persiapan Operasi
Pengukuran, yaitu debit air baku dan kualitas air baku terutama derajat
keasaman pH, kekeruhan, dan beberapa kandungan mineral lain.
Ketinggian muka air di Sumber Air Baku, Bak-bak Sedimentasi, Filtrasi
dan Reservoir, sangat penting untuk dimonitor sebelum operasi
dijalankan.
Pemeriksaan semua alat peralatan, mekanikal, elektrikal.
Pemeriksaan bahan-bahan kimia: larutan-larutan yang harus dibuat,
cadangan bahan kimia.
b. Pengoperasian
Tujuan pengoperasian unit produksi ini adalah mengolah air baku dengan
debit yang sudah direncanakan, sampai menjadi air minum yang memenuhisyarat.
Setiap penyelenggara SPAM wajib memiliki gambar nyata pelaksanaan (as built
drawing), gambar sistem keseluruhan, dan manual operasi pemeliharaan (SOP).
Pelaksanaan pengoperasian bangunan penunjang dan alat peralatan kelengkapan
meliputi pengoperasian kantor, ruang operator, ruang pompa, ruang kimia, gudang
kimia, bengkel penunjang, serta bangunan- bangunan yang mendukung proses
pengolahan yang terjadi di sedimentasi, filter,reservoir, dan ruang pompa.
Unit Air Baku
Pengoperasian Intake mulai dilakukan pada alat ukur yang dipasang,
untuk memonitor dan menjamin bahwa debit air yang disadap sesuai dengan
yang sudah diijinkan dan direncanakan, atau bilamana ada penyimpangan
kapasitas debit, maka diambil langkah-langkah untuk perbaikan dan
penyesuaian. Selain pada alat ukur, khusus untuk intake yang menggunakan
pompa, dilakukan pemantauan terus menerus atas kondisi pompa selama
beroperasi agar kinerja pompa diketahui terus menerus, dan bilamana ada
gangguan dapat dilakukan tindakan penyetopan sementara untuk perbaikan dan
penyesuaian seperlunya.
b) Koagulasi
Koagulasi secara umum didefinisikan sebagai penambahan zat kimia
(koagulan) ke dalam air baku dengan maksud mengurangi gaya tolak-menolak
antar partikel koloid, sehingga partikel –partikel tersebut dapat bergabung
menjadi flok-flok halus.
c) Flokulasi
Flokulasi adalah proses pembentukan flok pada pengadukan lambat
untuk meningkatkan saling hubung antar partikel yang goyah sehingga
meningkatkan penyatuannya (aglomerasi). Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari penggunaan beberapa koagulan untuk proses koagulasi –
flokulasi pada pengolahan air
d) Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan untuk mereduksi bahan-
bahan tersuspensi (kekeruhan)dari dalam air dan dapat berfungsi untuk
mereduksi kandungan organisme (pathogen)tertentu dalam air.
e) Filtrasi
Filtrasi adalah proses yang digunakan untuk memisahkan padatan dari
cairan atau gas dengan menggunakan media saring yang memungkinkan
cairan tersebut lewat, tapi bukan padatan
f) Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan
terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme pathogen.
3.1 Kesimpulan
Setiap tetes air minum membutuhkan proses yang panjang dan rumit untuk
dapat dikonsumsi.Demikian pula proses yang terjadi pada insalasi SPAM IKK
Moramo.Dari hasil penelitian yang kami lakukan di PDAM Moramo,kami
berkesimpulan bahwa:
1. Pendistribusian air dari instalasi SPAM IKK Moramo dengan debit aliran
10L/Detik hanya mampu mengalirkan air untuk 5 desa,dengan kondisi debit
yang seperti itu,maka perlu dilakukan pembagian secara bertahap agar suplai
air yang diterima oleh masyarakat/konsumen merata.
2. Pada proses distribusi air dari unit air baku menuju unit produksi digunakan
system gravitasi,system ini digunakan karena letak intakenya yang berada di
ketinggian(gunung).Sedangkan proses distribusi air dari unit
distribusi(Reservoir) ke konsumen menggunakan system pompa.
3.2 Saran
Menghemat pengunaan air, karena kita tahu bahwa untuk menghasilkan satu
tetes air minum membutuhkan proses pengolahan panjang dan rumit. Karena
dengan menghemat dan menggunakan dengan sebaik-baiknya air, maka kita juga
ikut merawat bumi kita yang sudah terganggu keseimbangannya.
LAMPIRAN