PERMUKAAN
alfiah indriastuti
1
TEGANGAN PERMUKAAN
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida)
yang berada pada keadaan diam (statis). Tegangan permukaan cairan (γ) adalah kerja yang
dilakukan suntuk memperluas permukaan cairan dalam satuan luas. Tegangan permukaan
terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang sehingga permukaannya tampak
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.
Gaya tarik molekul-molekul dalam cairan adalah sama ke segala arah, tetapi moleku-
molekul pada permukaan cairan lebih tertarik ke dalam cairan. Hal ini disebabkan oleh jumlah
molekul dalam fase uap lebih sering daripada faase cair. Akibatnya, zat cair selalu berusaha
mendapatkan luas permukaan terkecil, karena itu cairan cenderung mengambil bentuk bulat.
Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya, karena molekul cairan saling tarik menarik
satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di
bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh
molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan
terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah,
maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-
olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena dikenal dengan istilah tegangan
permukaan. Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang permukaan dan besarnya sama
di semua titik. Gaya tarik molekul-molekul dalam cairan adalah sama ke segala arah, tetapi
moleku-molekul pada permukaan cairan lebih tertarik ke dalam cairan. Hal ini disebabkan oleh
jumlah molekul dalam fase uap lebih sering daripada faase cair. Akibatnya, zat cair selalu
berusaha mendapatkan luas permukaan terkecil, karena itu cairan cenderung mengambil
bentuk bulat. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya, karena molekul cairan saling
tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul
yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan
2
ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan
cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke
bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya,
dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan
seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena dikenal dengan istilah tegangan
permukaan. Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang permukaan dan besarnya sama
di semua titik.
= tegangan muka
= nilai sebesar 3,14
R = jari-jari cincin
F = gaya untuk memisahkan cairan
Pada saat cincin lepas, dapat dituliskan persamaan :
F1 = F2
F1 = 4R
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan permukaan
dengan satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau
dyne per centimeter (dyn/cm).
1 dyne/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Metode untuk Pengukuran tegangan permukaan atau tegangan antar muka dapat dilakukan
dengan dua cara tergantung mana yang mau diukur. Metode yang pertama yaitu Metode
Kenaikan Kapiler yang hanya dapat digunakan untuk mengukur tegangan permukaan tidak bisa
untuk mengukur tegangan antar muka. Metode yang kedua yaitu metode tersiometer Du-Nouy
bisa digunakan untuk mengukur tegangan permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip
dari alat ini adalah gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin platina iridium yang
dicelupkan pada permukaan sebanding dengan tegangan permukaan atau tegangan antar muka
dari cairan tersebut (Sukarjo, 2002).
Persamaan Tegangan Permukaan
Dalam membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, kita tinjau sebuah
kawat yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut bisa digerakkan (lihat gambar
di bawah).
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk
lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan
massanya tidak terlalu besar, maka lapisan air sabun akan memberikan gaya tegangan
permukaan pada kawat lurus sehingga kawat lurus bergerak ke atas (perhatikan arah panah).
Untuk mempertahankan kawat lurus tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan),
maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di mana besarnya gaya total adalah F = w
+ T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh lapisan air
sabun pada kawat lurus.
Emulsifier atau zat pengemulsi didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai
kemampuan aktivitas pemukaan (surface activity agents) sehingga dapat menurunkan tegangan
permukaan (surface tension) cairan. Suhu mempengaruhi nilai tegangan permukaan.
Umumnya ketika terjadi kenaikan suhu, nilai tegangan permukaan mengalami penurunan. Hal
ini disebabkan karena ketika suhu meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat sehingga
pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai tegangan permukaan juga
mengalami penurunan.