Program Studi Pendidikan Fisika, UniversitasPendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung 40154,
Indonesia
*E-mail: pujiarawh@student.upi.edu
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan tes diagnostik dalam bentuk four-tier untuk
mengidentifikasi profil konsepsi siswa pada matari alat-alat optik. Mengidentifikasi profil konsepsi siswa
tentang alat-alat optik penting dilakukan untuk mendukung siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas.
Metode yang dilakukan pada penelitian adalah menggunakan model 4D (Defining, Designing, Developing, and
Disseminating). Sampel yang digunakan adalah 33 siswa dan 29 siswa SMA Negeri di kota Bandung dari dua
sekolah yang berbeda. Hasil validasi menunjukkan bahwa semua butir soal dikategorikan valid dan nilai
reliabilitasnnya sebesar 0,69. Hasil menunjukkan bahawa four tier diagnostic test yang dikembangkan peneliti
dapat digunakan untuk mengidentifikasi profil konsepsi siswa pada konsep alat-alat optik.
ABSTRACT
The research aims to develop an isntrument of four-tier diagnostic test to identify student’s conception in optical
instrumets concepts. Student’s conceptions about optical instruments concepts are important to support the
student itself for the learning process in classroom. The study is research develop with an aply 4D model
(Defining, Designing, Developing, and Disseminating). The sample used 33 students and 29 students of High
School in Bandung from two different schools. The result showed that four-tier diagnostic test is able to identify
student’s conception profil of optical instrumets concepts.
empat tingkat adalah guru dapat : (1) konsepsi siswa dibagi menjadi lima kategori
membedakan tingkat keyakinan jawaban dan yang diadaptasi dari Samsudin, dkk. [11],
tingkat keyakinan alasan yang dipilih siswa yaitu: Sound Understanding (SU) – keadaan
sehingga dapat menggali lebih dalam tentang siswa yang memiliki pemahaman konsep
kekuatan pemahaman konsep siswa, (2) yang benar dan utuh, Partial Understanding
mendiagnosis miskonsepsi yang dialami (PU) – keadaan siswa yang hanya memiliki
siswa lebih dalam, (3) menentukan bagian- sebagian pemahaman konsep dan tidak dapat
bagian materi yang memerlukan penekanan menjelaskan suatu fenomena secara utuh, No
lebih, (4) merencanakan pembelajaran yang Understanding(NU) – keadaan siswa yang
lebih baik untuk membantu mengurangi memiliki konsepsi yang tidak sejalan dengan
miskonsepsi siswa. konsep ilmiah yang ada., Misconception (MC)
Pada penelitian ini, penulis akan – keadaan siswa yang memiliki konsepsi yang
mengembangkan four-tier diagnostic test tidak sejalan dengan konsep ilmiah yang ada,
pada materi alat-alat optik. Penggunaan dan Un-coded (UC) – siswa yang tidak dapat
instrumen tes diagnostik untuk dipahami. Kombinasi jawaban four-tier
mengidentifikasi profil konsepsi siswa juga diagnostic test ditunjukkan pada Tabel 1.
sudah dilakukan pada materi-materi fisika
yang lainnya, seperti pada materi fluida Tabel 1. Kombinasi jawaban four-tier diagnostic
dinamis [7], suhu dan kalor [8], dan listrik [9]. test
Profil
METODE Tier-1 Tier-2 Tier-3 Tier-4
Konsepsi
1 Y 1 Y
Penelitian yang dilakukan merupakan 1 Y 1 TY
penelitian pengembangan terhadap instumen 1 TY 1 Y SU
four-tier diagnostic test yang digunakan untuk 1 TY 1 TY
mengidentifikasi profil konsespsi siswa pada 1 Y 0 Y
materi Alat-alat Optik. Model pengembangan 1 Y 0 TY
yang digunakan adalah 4D [10]. 1 TY 0 Y
Pengembangan 4D terdiri dari empat tahapan, 1 TY 0 TY
yaitu: Defining, Designing, Developing, dan 0 Y 1 Y PU
Disseminating). 0 Y 1 TY
0 TY 1 Y
Analisis data yang dilakukan terdiri dari
0 TY 1 TY
analisis validitas, reliabilitas, dan identifikasi
0 Y 0 TY
profil konsepsi siswa pada materi Alat-alat
0 TY 0 Y NU
Optik. Analisis validitas dilakukan dua kali. 0 TY 0 TY
Pertama dilakukan sebelum uji coba, yaitu 0 Y 0 Y MC
validasi yang dilakukan oleh dua orang dosen Apabila salah satu, dua, tiga,
fisika dan satu orang guru fisika. Kedua UC
atau semuanya tidak diisi
dilakukan setelah uji coba, yaitu validasi Keterangan: SU=Sound Understading; PU=Partial
secara statistik menggunakan uji validitas Understanding; MC=Misconceptions; NU=No
pearson. Uji coba pertama dilakukan pada 33 Understanding; UC=Un-coded; 1=jawaban benar;
siswa kelas XI di salah satu SMA Negeri kota 0=jawaban salah; Y=Yakin; TY=Tidak Yakin
Bandung yang sebelumnya sudah
mempelajari materi Alat-alat Optik. Uji HASIL DAN PEMBAHASAN
reliabilitas dilakukan dengan mengguakan
rumus Kuder dan Ricahardson (KR20). Defining
Setelah dilakukan uji coba dan dihitung Tes diagnostik merupakan tes yang
validitas dan reliabilitasnya, dilakukan uji coba dilakukan dalam rangka mendiagnosis atau
kedua. Instrumen diberikan ke 29 siswa kelas mengidentifikasi kesulitan-kesulitan dalam
XI di salah satu SMA Negeri kota Bandung di belajar, mendeteksi faktor yang
sekolah yang berbeda dari sebelumnya untuk menyebabkannya, serta menetapkan cara untuk
dilakukan analisis profil konsepsi siswa. mengatasinya [12]. Dalam penelitian ini, tes
Analisis dilakukan dengan melakukan diagnostik dikembangkan dalam bentuk four-tier
interpretasi berdasarkan kombinasi jawaban dan digunakan untuk mengidentifikasi profil
siswa pada soal four-tier diagnostic test. Profil konsepsi siswa pada materi alat-alat optik.
85 | Copyright © 2020, Wahana Pendidikan Fisika
Pujia Rawh, dkk-Pengembangan Four-Tier Diagnostic Test untuk Mengidentifikasi Profil Konsepsi Siswa
pada Materi Alat-Alat Optik
Secara umum tes berformat four-tier lima pilihan alasan yang telah disediakan.
diagnistic test merupakan tes yang terdiri Tingkat keempat merupakan tingkat
dari empat tingkatan. Tingkat pertama keyikanan siswa dalam memilih alasan [12].
merupakan soal pilihan ganda dengan Sebaran distribusi soal four-tier diagnostic
empat pengecoh dan satu kunci jawaban test pada materi alat-alat optik ditunjukkan
yang harus dipilih siswa. Tingkat kedua oleh Tabel 2.
merupakan tingkat keyakinan siswa dalam
memilih jawaban. Tingkat ketiga merupakan
alasan siswa menjawab pertanyaa, berupa
86 | Copyright © 2020, Wahana Pendidikan Fisika
WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika) 2020, Vol.5 No.1:84-89