TEGANGAN PERMUKAAN
Pengertian Tegangan Permukaan.
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu
benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S
= F/L.
Definisi Tegangan Permukaan Cairan.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis.
Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan.
Partikel A dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar ke segala
arah oleh partikel-partikel di dekatnya.Partikel B di permukaan zat
cair hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan
dibawahnya,hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan ke
bawah.
Penurunan Rumus
Rumus Tegangan Permukaan :
= F/ d
Dalam Kasus ini d = 2l, sehingga
= F /2 * l
R
Secara umum, tekanan luar gelembung bukanlah nol, tetapi
persamaan diatas masih memberikanperbedaan antara tekanan
outside dan inside (bagian dalam dan luar). Jika tekanan outside
adalah tekanan atmosfer a, maka
- a = 4 (gelembung sabun)
R
Suatu tetesan zat cair hanya mempunyai satu film permukaan.
Karena itu tekanan ketegangan permukaan adalah (2 R),
setengah adalah untuk gelembung sabun :
- a = 2 (tetasan zat cair)
R
Semakin kecil radius (jari jari) dari gelembung atau tetesan,
semakin besarperbedaan tekanannya. Suatu tekanan yang besar
dibutuhkan untuk menekan air sampai menjadi celah celah yang
kecil, karena air harus membentuk radius R yang paling ditekan.
Prinsip Dasar Pengaplikasian Tegangan Permukaan.
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung
untuk menegang sehingga permukaannya tampak seperti selaput
tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul
air. Agar semakin memahami penjelasan ini, perhatikan ilustrasi
berikut. Kita tinjau cairan yang berada di dalam sebuah wadah.
Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam
cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain
di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekulmolekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik
menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan.
Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh
molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya,
pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah.
Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan
yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup
oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal dengan
istilah Tegangan Permukaan.
Persamaan Tegangan Permukaan
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari konsep tegangan
permukaan secara kualitatif (tidak ada persamaan matematis). Kali ini kita
tinjau tegangan permukaan secara kuantitatif. Untuk membantu kita
menurunkan persamaan tegangan permukaan, kita tinjau sebuah kawat
yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang
berbentuk lurus dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus
tersebut bisa digerakkan (lihat gambar di bawah).
Air
80
62,60
Air
100
58,90
Air sabun
20
25,00
Minyak Zaitun
20
32,00
Air Raksa
20
465,00
Oksigen
-193
15,70
Neon
-247
5,15
Helium
-269
0,12
Aseton
20
23,70
Etanol
20
22,30
Gliserin
20
63,10
Benzena
20
28,90
Berdasarkan data Tegangan Permukaan, tampak bahwa suhu
mempengaruhi nilai tegangan permukaan fluida. Umumnya ketika
terjadi kenaikan suhu, nilai tegangan permukaan mengalami
penurunan (Bandingkan nilai tegangan permukaan air pada setiap
suhu. Lihat tabel). Hal ini disebabkan karena ketika suhu
meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat sehingga
pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai
tegangan permukaan juga mengalami penurunan.
dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal
dengan istilah Tegangan Permukaan.
Untuk membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, mari tinjau sebuah
kawat yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut bisa digerakkan (lihat
gambar di bawah).
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan
terbentuk lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Mirip seperti ketika
bermain gelembung sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak
terlalu besar, maka lapisan air sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada
kawat lurus sehingga kawat lurus bergerak ke atas(perhatikan arah panah). Untuk
mempertahankan kawat lurus tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan),
maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di mana besarnya gaya total adalah
F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh
lapisan air sabun pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat
lurus memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh
lapisan air sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan
sabun merupakan perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang
permukaan di mana gaya bekerja (d). Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l.
Secara matematis, ditulis :
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan
permukaan dengan Satuanpanjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton
per meter (N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).
1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Tegangan permukaan juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
mencuci. Agar pakaian yang kita cuci benar-benar bersih maka air harus melewati celah
yang sangat sempit pada serat pakaian. Untuk itu diperlukan penambahan luas
permukaan air.Hal ini sangat sukar dilakukan karena adanya tegangan permukaan.
Sehingga nilai tegangan permukaan air harus diturunkan dahulu. Kita bisa menurunkan
tegangan permukaan dengan cara menggunakan air panas. Makin tinggi suhu air, maka
baik karena semakin tinggi suhu air, semakin kecil tegangan permukaan.
Alternatif lainnya adalah menggunakan sabun. Pada suhu 20 oC, nilai Tegangan
Permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Pada 100 oC, nilai tegangan permukaan air
panas = 58,90. Pada suhu 20 oC, nilai tegangan permukaan air sabun adalah 25,00
mN/m. Lebih menguntungkan pakai sabun airnya juga tidak panas. Jangan heran
kalau sabun sangat laris di pasar. Bukan cuma pakaian, tapi tubuh kita juga.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis (Kanginan, 2009). Selain
itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan
atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang
luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat
seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha untuk
membentuk luas permukaan baru (Wavega, 2008). Dengan sifat
tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan
centimeter (dyn/cm).
2.4 Penerapan Konsep Tegangan Permukaan dalam
Kehidupan Sehari-hari
Tegangan permukaan air berhubungan dengan kemampuan
air untuk membasahi benda. Makin kecil tegangan permukaan air,
makin baik kemampuan air untuk membasahi benda, dan ini berarti
kotoran-kotoran pada benda lebih mudah larut dalam air
(Kanginan, 2006).
2.4.1 Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan
cucian yang lebih bersih.
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi
suhu air, makin kecil tegangan permukaan air dan ini berarti makin
baik kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu, mencuci
dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah
larut dan cucian menjadi lebih bersih. Detergen sintetis modern
juga didesain untuk meningkatkan kemampuan air membasahi
kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan
tegangan permukaan air. Banyak kotoran yang tidak larut dalam air
segar, tetapi larut dalam air yang diberi detergen.
2.4.2 Gelembung sabun atau air berbentuk bulat
Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena
dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun
memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan diantara kedua
selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan
permukaan menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya. Ketika selaput air sabun
berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya,
timbul perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan
atmosfir) dan tekanan udara di bagian dalam selaput. Tekanan
udara yang berada di luar selaput (tekanan atmosfir) turut
mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena
tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput
berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap di
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupioleh suatu lapisan elastis.
3.1.2 Tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi
antara molekul air.
3.1.3 Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan
antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang (d) tempat
gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
Rumus Tegangan Permukaan:
Keterangan:
= Tegangan permukaan
F= Gaya tegangan permukaan
3.1.4 Aplikasi konsep tegangan permukaan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain, mencuci dengan air panas lebih
mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih,
gelembung sabun atau air berbentuk bulat, dan klip tidak
tenggelam dalam air.
3.2 Saran
Dari bahasan yang telah dijelaskan sebaiknya para siswa
lebih memperhatikan fenomena-fenomena alam di sekitar yang
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat ilmiah. Selain itu, agar
lebih memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan tegangan
permukaan, persamaannya, dan konsepnya dalam kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR RUJUKAN
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online),
(http://wavega.wordpress.com/ 2009/08/07/teganganpermukaan/, diakses 8 November 2009)
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online).
(http://www.gurumuda.com/tegangan-permukaan/, diakses 8
November 2009)
Keterangan:
=perbandingan antara gaya tegangan permukaan
F=tegangan permukaan
d=dimana gaya itu bekerja
Satuannya = N/m (atau N m-1)
Percobaan yang Terkait
Untuk lebih memahami Tegangan permukaan zat Dapat diamati
pada percobaan dengan menggunakan gelas yang berisi air
kemudian Diletakkan jarum diatasnya,maka jarum akan
mengapung.Apabila dicampur dengan deterjen,maka jarum akan
tenggelam.
Dan juga dapat diamati pada percobaan dengan menyiapkan gabus
yang dibentuk menyerupai perahu.Kemudian,apabila diletakkan
sabun dilekukan perahu tersebut,maka perahu akan bergerak.
Pengertian gejala kapiler
Gejala yang disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan
dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca.
Penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari:
-mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan
air yang bersuhu normal
-antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat
mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
http://aktifisika.wordpress.com/2008/11/25/tegangan-permukaandan-kapilaritas/
tegangan
permukaan
dipengaruhi
adanya gaya kohesi antara molekul air.
F/L.
oleh
Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan,
hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu dengan lainnya,
maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam
cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan
yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat
gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah,
maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya,
dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal
dengan istilah Tegangan Permukaan.
Untuk membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, mari tinjau sebuah kawat
yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus dikaitkan pada
kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut
gambar di bawah).
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk
lapisanairsabunpadapermukaankawattersebut.Miripsepertiketikabermaingelembungsabun.
Karenakawatlurusbisadigerakkandanmassanyatidakterlalubesar,makalapisanairsabun
akanmemberikangayateganganpermukaanpadakawatlurussehinggakawatlurusbergerakke
atas(perhatikanarahpanah).Untukmempertahankankawatlurustidakbergerak(kawatberada
dalamkesetimbangan),makadiperlukangayatotalyangarahnyakebawah,dimanabesarnya
gaya total adalah F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang
dikerjakanolehlapisanairsabunpadakawatlurus.
Misalkanpanjangkawatlurusadalahl.Karenalapisanairsabunyangmenyentuhkawatlurus
memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air
sabunbekerjasepanjang2l.Teganganpermukaanpadalapisansabunmerupakanperbandingan
antaraGayaTeganganPermukaan(F) denganpanjangpermukaandimanagayabekerja(d).
Untukkasusini,panjangpermukaanadalah2l.Secaramatematis,ditulis:
KarenateganganpermukaanmerupakanperbandinganantaraGayateganganpermukaandengan
Satuanpanjang,makasatuanteganganpermukaanadalahNewtonpermeter(N/m)ataudyneper
centimeter(dyn/cm).
1dyn/cm=103N/m=1mN/m
Teganganpermukaanjugabisaditerapkandalamkehidupanseharihari,misalnyamencuci.Agar
pakaianyangkitacucibenarbenarbersihmakaairharusmelewaticelahyangsangatsempitpada
serat pakaian. Untuk itu diperlukan penambahan luas permukaan air.Hal ini sangat sukar
dilakukan karena adanya tegangan permukaan. Sehingga nilai tegangan permukaan air harus
diturunkandahulu.Kitabisamenurunkanteganganpermukaandengancaramenggunakanair
panas.Makintinggisuhuair,makabaikkarenasemakintinggisuhuair,semakinkeciltegangan
permukaan.
Alternatiflainnyaadalahmenggunakansabun.Padasuhu20 oC,nilaiTeganganPermukaanair
sabunadalah25,00mN/m.Pada100oC,nilaiteganganpermukaanairpanas=58,90.Padasuhu
20oC,nilaiteganganpermukaanairsabunadalah25,00mN/m.Lebihmenguntungkanpakai
sabunairnyajugatidakpanas.Janganherankalausabunsangatlarisdipasar.Bukancuma
pakaian,tapitubuhkitajuga.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Lembar Judul
Kata
Pengantar ......................................................
....................................................... ii
Daftar
Isi ..................................................................
........................................................ iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masalah .........................................................
. 1
B. Tujuan
Penelitian .......................................................
................ 1
BAB II
Landasan Teori
A. Pengertian Tegangan Permukaan
Air .................................
2
B. Zat yang terkandung dalam
Alkohol .................................... 2
C. Zat yang terkandung dalam
Deterjen .................................. 2
BAB III Prosedur Kerja
A. Alat dan
Bahan ............................................................
................... 4
B. langkah
kerja ..............................................................
................... 5
BAB IV
Pembahasan
A. Hasil
Pembahasan ...................................................
...................... 7
BAB V
Hasil dan Kesimpulan
A.
Hasil ..............................................................
.................................... 8
B.
Kesimpulan ....................................................
................................. 8
Daftar
Pustaka ..........................................................
................................................... 9
BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak kejadian kejadian alam yang kurang kita
perhatikan akan tetapi fenomena-fenomena tersbut
mempunyai hubungan dengan adanya tegangan
permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam
yang tidak diperhatikan dengan teliti misalnya Jarum
yang diletakan Pada permukaan air. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja
pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat
cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena
menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis).
Suatu molekul dalam fase cair dapat dianggap
secara sempurna dikelilingi oleh molekul lainnya
yang secara rata-rata mengalami daya tarik yang
sama ke semua arah. Gejala ini yang disebut dengan
tegangan permukaan.
Oleh karena itu dilakukan percobaan penentuan
tegangan permukaan dengan metode berat tetes
agar dapat mengetahui nilai tegangan permukaan
dari suatu larutan dan dapat menganalisa krjadian kejadian yang berhubungan dalam kehidupan seharihari
dengan
mempelajari
tentang
tegangan
permukaan.
B. Tujuan Penelitian
BABII
LANDASANTEORI
A. Pengertian Tegangan Permukaan Air
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu
benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S
= F/L.
Definisi Tegangan Permukaan Cairan.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis.
B. Zat Yang Terkandung Dalam Alkohol
1. Metanol ( Bersifat Racun )
2. Etanol ( Tidak bersifat racun )
C. Zat yang terkandung dalam Deterjen
1. Surfaktan
Senyawa aktif permukaan (surface active agent atau surfaktan)
BABIII
PROSEDURKERJA
A. Alat dan Bahan
N
o
1
Jarum
Alkohol
Deterjen
B. Langkah kerja
Pada Alkohol
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukan air ke dalam gelas Secukupnya
3. Meletakan jarum di atas permukaan air dgn posisi
tertidur
4. Kemudian memasukan cairan Alkohol kedalam
gelas yang berisi air
5. Mengamati reaksi yang terjadi pada jarum
Langkah langkah
Pada Deterjen
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukan air ke dalam gelas Secukupnya
BABIV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan
kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan,
gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya
gaya kedalam pada permukaan cairan.
jarum lebih cepat tenggelam ke dasar Gelas ketika
menungkan alkohol pada air, karena alkohol
mengandung zat metanol yang bersifat racun dan
dapat menarik suatu benda ke dasar Gelas.
Dibandingkan pada saat menungkan deterjen pada
air, karena deterjen memiliki Builder (Pembentuk)
berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebabkan kesadahan air.
BABV
HASILDANKESIMPULAN
A. Hasil :
Hasil pada Percobaan cairan Alkohol :
Alkohol : Jarum tengelam dalam waktu 1 detik
setelah menumpahkan cairan alkohol ke dalam air
Hasil pada Percobaan Deterjen
Deterjen : Jarum tenggelam dalam waktu 30 detik
setelah menumpahkan Deterjen ke dalam air
B. Kesimpulan
1. Pengertian Tegangan Permukaan Air adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
2. Zat zat yang terkandung dalam air yaitu :
a. Pada Alkohol
1) Metanol ( Bersifat Racun )
2) Etanol ( Tidak Bersifat Racun )
b. Pada Deterjen
1) Surfaktan
2) Buildier (Pembetuk)
3) Filler (Bahan Pengisi)
4) Aditif
3. Mengapa jarum dapat tenggelam???
1) Pada Alkohol karena adanya zat zat yang
terkandung dalam Alkohol seperti Metanol
( bersifat Racun ) dan Etanol (tidak bersifat
racun)
2) Pada Deterjen karena adanya zat zat yang
terkandung dalam Deterjen seperti Surfaktan,
Buildier (Pembentuk), Filter (Bahan Pengisi),
dan Aditif.
DAFTARPUSTAKA
http://www.google.com/search?
q=latar+belakang+tegangan+permukaan+air&client=firefoxa&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=enUS&biw=&bih=&gs_l=&oq=latar+belakang
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online),
(http://wavega.wordpress.com/ 2009/08/07/tegangan-permukaan/, diakses
8 November 2009)
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online).
(http://www.gurumuda.com/tegangan-permukaan/, diakses 8 November
2009)
http://id.wikipedia.org/wiki/deterjen
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.