Anda di halaman 1dari 31

tegangan permukaan

TEGANGAN PERMUKAAN
Pengertian Tegangan Permukaan.
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu
benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S
= F/L.
Definisi Tegangan Permukaan Cairan.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis.
Penyebab Terjadinya Tegangan Permukaan.
Partikel A dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar ke segala
arah oleh partikel-partikel di dekatnya.Partikel B di permukaan zat
cair hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan
dibawahnya,hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan ke
bawah.
Penurunan Rumus
Rumus Tegangan Permukaan :
= F/ d
Dalam Kasus ini d = 2l, sehingga
= F /2 * l

Percobaan yang Terkait


Untuk lebih memahami Tegangan permukaan zat Dapat diamati
pada percobaan dengan menggunakan gelas yang berisi air
kemudian Diletakkan jarum diatasnya,maka jarum akan

mengapung.Apabila dicampur dengan deterjen,maka jarum akan


tenggelam.
Dan juga dapat diamati pada percobaan dengan menyiapkan gabus
yang dibentuk menyerupai perahu.Kemudian,apabila diletakkan
sabun dilekukan perahu tersebut,maka perahu akan bergerak.
Penerapan Tegangan Permukaan dalam kehidupan sehari
hari :
- mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan
air yang bersuhu
normal
- antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat
mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
Tegangan permukaan menyebabkan Pertambahan Tekanan Didalam
gelombang atau Tetesan Zat Cair.

Tegangan permukaan menyebabkan suatu perbedaan tekanan


antara gelembung sabun atau tetesan zat cair bagian dalam dan
bagian luar. Suatu gelembung sabun terdiri permukaan film
berbentuk bola yang sangat rapat. Dengan suatu lapisan tipis dan
diantara zat cair. Tegangan permukaan menyebabkan film
cenderung untuk melakukan pengusutan, tetapi sebagaimana
gelembung menyusut, sebegitu juga ia menekan udara didalam,
menambah tekanan bagian dalam , ke titik yang mencegah
pengusutan lebih lanjut. Kita dapat memperoleh hubungan antara
tekanan jari jari gelembung.

Tekanan didalam suatu gelembung


Tegangan permukaan menyebabkan suatu perbedaan tekanan
antara gelembung bagian dalam dan bagian luar sabun atau tetesan
zat cair. Gelembung sabun terdiri dari dua permukaan film
berbentuk bola dengan lapisan tipis diantara cairan, karena
tegangan permukaan, film tersebut cenderung menyusut dalam
suatu upaya untuk meminimalkan aerah permukaan mereka. Tetapi

sebagaimana gelembung mengerut , begitu juga ia menekan udara


didalamnya, akhirnya menambah tekanan bagian dalam pada
tingkat yang mencegah pengusutan lebuh lanjut.
Kita dapat menarik suatu gambaran untuk kelebihan tekanan
didalam suatu gelembung pada persamaan radius R dan tegangan
permukaan pada zat cair tersebut. Pertama anggap bahwa tidak
ada tekanan dari luar. Setiap setengah dari gelembung sabun adalah
berada dalam ekualibirium. Tekanan tekanan pada permukaan
flat sirkular dimana setengah ini bergabung dengan setengah
atasuntuk menambah tekanan pada tegangan permukaan dan
mengurangi tekanan untuk menekan udara didalam setengah
bagian atas. Bundaran dari lingkaran sepanjang tegangan
permukaan adalah 2 R (kita mengabaikan perbedaan kecil
diantara jari jari bagian dalam dan bagian luar) jumlah tekanan
tegangan permukaan untuk masing masing permukaan (inner dan
outer) adalah = 2 R, untuk jumlah dari (2 ) (2 R). tekanan
udara menekan kebawah, tetapi tekanan resultan pada tekanan
udara hanya pada tekanan bawah saja, kesimpulannya adalah
waktu tekanan R2 , bidang lingkaran dimana kedua paroh
gelembung bertemu. Untuk penjumlahan tekanan ini menjadi nol,
kita harus membuat :
() (2 R) = ( R2 )
=4

R
Secara umum, tekanan luar gelembung bukanlah nol, tetapi
persamaan diatas masih memberikanperbedaan antara tekanan
outside dan inside (bagian dalam dan luar). Jika tekanan outside
adalah tekanan atmosfer a, maka
- a = 4 (gelembung sabun)

R
Suatu tetesan zat cair hanya mempunyai satu film permukaan.
Karena itu tekanan ketegangan permukaan adalah (2 R),
setengah adalah untuk gelembung sabun :
- a = 2 (tetasan zat cair)

R
Semakin kecil radius (jari jari) dari gelembung atau tetesan,
semakin besarperbedaan tekanannya. Suatu tekanan yang besar
dibutuhkan untuk menekan air sampai menjadi celah celah yang
kecil, karena air harus membentuk radius R yang paling ditekan.
Prinsip Dasar Pengaplikasian Tegangan Permukaan.
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair cenderung
untuk menegang sehingga permukaannya tampak seperti selaput
tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul
air. Agar semakin memahami penjelasan ini, perhatikan ilustrasi
berikut. Kita tinjau cairan yang berada di dalam sebuah wadah.
Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam
cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain
di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan, hanya ada molekulmolekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik
menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan.
Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh
molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya,
pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah.
Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan
yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup
oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal dengan
istilah Tegangan Permukaan.
Persamaan Tegangan Permukaan
Pada pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari konsep tegangan
permukaan secara kualitatif (tidak ada persamaan matematis). Kali ini kita
tinjau tegangan permukaan secara kuantitatif. Untuk membantu kita
menurunkan persamaan tegangan permukaan, kita tinjau sebuah kawat
yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang
berbentuk lurus dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus
tersebut bisa digerakkan (lihat gambar di bawah).

Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah


dikeluarkan akan terbentuk lapisan air sabun pada permukaan
kawat tersebut. Mirip seperti ketika dirimu bermain gelembung
sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak
terlalu besar, maka lapisan air sabun akan memberikan gaya
tegangan permukaan pada kawat lurus sehingga kawat lurus
bergerak ke atas (perhatikan arah panah). Untuk mempertahankan
kawat lurus tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan),
maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di mana
besarnya gaya total adalah F = w + T. Dalam kesetimbangan, F =
gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh lapisan air sabun
pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun
yang menyentuh kawat lurus memiliki dua permukaan, maka gaya
tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air sabun
bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan sabun
merupakan perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F)
dengan panjang permukaan di mana gaya bekerja (d). Untuk kasus
ini, panjang permukaan adalah 2l. Secara matematis, ditulis :
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya
tegangan permukaan dengan Satuan panjang, maka satuan tegangan
permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau dyne per centimeter
(dyn/cm).

Berikut ini beberapa nilai Tegangan Permukaan yang


diperoleh berdasarkan percobaan :
Zat cair yang
Tegangan Permukaan
Suhu (oC)
bersentuhan dengan udara
(mN/m = dyn/cm)
Air
0
75,60
Air
20
72,80
Air
25
72,20
Air
60
66,20

Air
80
62,60
Air
100
58,90
Air sabun
20
25,00
Minyak Zaitun
20
32,00
Air Raksa
20
465,00
Oksigen
-193
15,70
Neon
-247
5,15
Helium
-269
0,12
Aseton
20
23,70
Etanol
20
22,30
Gliserin
20
63,10
Benzena
20
28,90
Berdasarkan data Tegangan Permukaan, tampak bahwa suhu
mempengaruhi nilai tegangan permukaan fluida. Umumnya ketika
terjadi kenaikan suhu, nilai tegangan permukaan mengalami
penurunan (Bandingkan nilai tegangan permukaan air pada setiap
suhu. Lihat tabel). Hal ini disebabkan karena ketika suhu
meningkat, molekul cairan bergerak semakin cepat sehingga
pengaruh interaksi antar molekul cairan berkurang. Akibatnya nilai
tegangan permukaan juga mengalami penurunan.

Tegangan Permukaan Zat Cair


(Pengertian Dan Pembahasan)
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja
pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. Apabila F =
gaya (newton) dan L = panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai
S = F/L. tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.
Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan,
hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu dengan lainnya,
maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam
cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan
yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat
gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah,
maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya,

dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal
dengan istilah Tegangan Permukaan.
Untuk membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, mari tinjau sebuah
kawat yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus
dikaitkan pada kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut bisa digerakkan (lihat
gambar di bawah).
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan
terbentuk lapisan air sabun pada permukaan kawat tersebut. Mirip seperti ketika
bermain gelembung sabun. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak
terlalu besar, maka lapisan air sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada
kawat lurus sehingga kawat lurus bergerak ke atas(perhatikan arah panah). Untuk
mempertahankan kawat lurus tidak bergerak (kawat berada dalam kesetimbangan),
maka diperlukan gaya total yang arahnya ke bawah, di mana besarnya gaya total adalah
F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang dikerjakan oleh
lapisan air sabun pada kawat lurus.
Misalkan panjang kawat lurus adalah l. Karena lapisan air sabun yang menyentuh kawat
lurus memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh
lapisan air sabun bekerja sepanjang 2l. Tegangan permukaan pada lapisan
sabun merupakan perbandingan antara Gaya Tegangan Permukaan (F) dengan panjang
permukaan di mana gaya bekerja (d). Untuk kasus ini, panjang permukaan adalah 2l.
Secara matematis, ditulis :
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan
permukaan dengan Satuanpanjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton
per meter (N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).
1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Tegangan permukaan juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
mencuci. Agar pakaian yang kita cuci benar-benar bersih maka air harus melewati celah
yang sangat sempit pada serat pakaian. Untuk itu diperlukan penambahan luas
permukaan air.Hal ini sangat sukar dilakukan karena adanya tegangan permukaan.
Sehingga nilai tegangan permukaan air harus diturunkan dahulu. Kita bisa menurunkan
tegangan permukaan dengan cara menggunakan air panas. Makin tinggi suhu air, maka
baik karena semakin tinggi suhu air, semakin kecil tegangan permukaan.
Alternatif lainnya adalah menggunakan sabun. Pada suhu 20 oC, nilai Tegangan
Permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Pada 100 oC, nilai tegangan permukaan air
panas = 58,90. Pada suhu 20 oC, nilai tegangan permukaan air sabun adalah 25,00
mN/m. Lebih menguntungkan pakai sabun airnya juga tidak panas. Jangan heran
kalau sabun sangat laris di pasar. Bukan cuma pakaian, tapi tubuh kita juga.

TEGANGAN PERMUKAAN PADA ZAT CAIR


DAN PENERAPANNYA
MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak fenomena-fenomena alam yang kurang kita
perhatikan akan tetapi fenomena-fenomena tersebut mempunyai
hubungan dengan adanya tegangan permukaan. Sering terlihat
peristiwa-peristiwa alam yang tidak diperhatikan dengan teliti
misalnya tetes-tetes zat cair pada pipa keran yang bukan suatu
aliran, laba-laba air yang berada di atas permukaan air, mainan
gelembung-gelembung sabun, pisau silet yang diletakkan perlahanlahan di atas permukaan zat cair yang terapung, dan naiknya air
pada pipa kapiler. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya gayagaya yang bekerja pada permukaan zat cair atau pada batas antara
zat cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena menarik yang
terjadi pada zat cair (fluida) yang berada pada keadaan diam
(statis). Contoh yang menarik, tetes air cenderung berbentuk
seperti balon (yang merupakan gambaran luas minimum sebuah
volume) dengan zat cair berada di tengahnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah pengertian tegangan permukaan?
1.2.2 Apakah faktor yang mempengaruhi tegangan
permukaan?
1.2.3 Bagaimana persamaan tegangan permukaan?
1.2.4 Bagaimana aplikasi tegangan permukaan pada
kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian tegangan permukaan.
1.3.2 Untuk mengetahui faktor yang memengaruhi
tegangan permukaan.
1.3.3 Untuk mengetahui persamaan tegangan permukaan.
1.3.4 Untuk mengetahui penerapan tegangan permukaan
pada kehidupan sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya
seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis (Kanginan, 2009). Selain
itu, tegangan permukaan juga diartikan sebagai suatu kemampuan
atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang
luas permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat
seperti bola atau ringkasnya didefinisikan sebagai usaha untuk
membentuk luas permukaan baru (Wavega, 2008). Dengan sifat
tersebut zat cair mampu untuk menahan benda-benda kecil di
permukaannya. Seperti silet, berat silet menyebabkan permukaan

zat cair sedikit melengkung ke bawah tempat silet itu berada.


Lengkungan itu memperluas permukaan zar cair namun zat cair
dengan tegangan permukaannya berusaha mempertahankan luas
permukaannya sekecil mungkin.
2.2 Faktor yang Memengaruhi
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zar cair
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi
antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar
gaya kohesinya lebih kecil daripada gaya adesinya dan pada zat
yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah satu model peralatan
tang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zar
cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada
sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk
oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak
ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya
kohesi) dan gaya tarik-menarik antara molekul zar yang berbeda
(adesi).
Molekul cairan biasanya saling tarik-menarik. Di bagian
dalam cairan, setiap molekul cairan dikelilingi oleh molekulmolekul lain di setiap sisinya, tetapi di permukaan cairan hanya
ada molekul-molekul caoran di samping dan di bawah. Di bagian
atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan tarikmenarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total yang
besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan.
Sebaliknya, molekul cairan yang terletak di permukaan ditarik oleh
molekul cairan yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya,
pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah.
Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan
yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas
permukaannya dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup
oleh selaput elastis yang tipis.

2.3 Persamaan Tegangan Permukaan


San (2009) memberi contoh pada seutas kawat
dibengkokkan hingga berbentuk U, dan seutas kawat kedua dapat
meluncur pada kaki-kaki kawat U. Ketika alat ini dicelupkan
dalam larutan sabun dan dikeluarkan, akan berbentuk lapisan air
sabun pada permukaan kawat tersebut. Karena kawat lurus bisa
digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka lapisan air
sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat
lurus, sehingga kawat lurus dapat bergerak ke atas. Untuk menahan
kawat ini agar tidak meluncur ke atas (kawat berada pada keadaan
setimbang), kita perlu mengerjakan gaya T ke bawah. Total gaya
ke bawah yang menahan kawat kedua adalah F = T + w.
Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang
meliputi permukaan luar dan dalam (selaput cairan sangat tipis tapi
masih jauh lebih besar dari ukuran satu molekul pembentuknya).
Sehingga untuk cincin dengan keliling L yang diangkat perlahan
dari permukaan fluida, besarnya gaya F yang dibutuhkan untuk
mengimbangi gaya-gaya permukaan fluida dapat ditentukan dari
pertambahan panjang pegas halus penggantung cincin. Misalkan
panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun menyentuh kawat
kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan
permukaan bekerja 2l panjang permukaan. Kanginan (2006)
menyimpulkan bahwa tegangan permukaan didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang (d)
tempat gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
Rumus Tegangan Permukaan:
Keterangan:
= Tegangan permukaan
F= Gaya tegangan permukaan
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan
antara gaya tegangan permukaan dan satuan panjang, maka satuan
tegangan permukaan adalah newton per meter (N/m) atau dyne per

centimeter (dyn/cm).
2.4 Penerapan Konsep Tegangan Permukaan dalam
Kehidupan Sehari-hari
Tegangan permukaan air berhubungan dengan kemampuan
air untuk membasahi benda. Makin kecil tegangan permukaan air,
makin baik kemampuan air untuk membasahi benda, dan ini berarti
kotoran-kotoran pada benda lebih mudah larut dalam air
(Kanginan, 2006).
2.4.1 Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan
cucian yang lebih bersih.
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi
suhu air, makin kecil tegangan permukaan air dan ini berarti makin
baik kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu, mencuci
dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah
larut dan cucian menjadi lebih bersih. Detergen sintetis modern
juga didesain untuk meningkatkan kemampuan air membasahi
kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan
tegangan permukaan air. Banyak kotoran yang tidak larut dalam air
segar, tetapi larut dalam air yang diberi detergen.
2.4.2 Gelembung sabun atau air berbentuk bulat
Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena
dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun
memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan diantara kedua
selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan
permukaan menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya. Ketika selaput air sabun
berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya,
timbul perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan
atmosfir) dan tekanan udara di bagian dalam selaput. Tekanan
udara yang berada di luar selaput (tekanan atmosfir) turut
mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena
tekanan udara di bagian dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput
berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang terperangkap di

antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan tekanan


udara di dalam selaput sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan
kata lain, ketika tidak terjadi kontransi lagi, besarnya tekanan
udara di antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir
dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput.
Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis, yakni pada
bagian luar tetes air. Bagian dalamnya penuh dengan air. Akibat
adanya gaya kohesi, maka timbul tegangan permukaan. Bagian
tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya. Tekanan atmosfir yang berada di
luar turut membantu menekan tetes air. Kontraksi akan terhenti
ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan jumlah tekanan
atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan
selaput air.
2.4.3 Klip tidak tenggelam dalam air
Ketika klip diletakkan secara hati-hati ke atas permukaan
air, molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan
oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang
terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk
menopang klip tersebut. Biasanya klip terbuat dari logam, sehingga
kerapatannya lebih besar dari kerapatan air. Karena massa jenis
klip lebih besar dari massa jenis air, maka seharusnya klip
tenggelam. Tapi kenyataannya klip terapung. Fenomena ini
merupakan salah satu contoh dari adanya tegangan permukaan.
Dalam kenyataannya, bukan hanya klip (penjepit kertas), tetapi
juga bisa benda lain seperti jarum. Apabila kita meletakkan jarum
secara hati-hati di atas permukaan air, maka jarum akan terapung.
Adanya tegangan permukaan cairan juga menjadi alasan mengapa
serangga bisa mengapung di atas air.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang, sehingga
permukaannya seperti ditutupioleh suatu lapisan elastis.
3.1.2 Tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi
antara molekul air.
3.1.3 Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan
antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang (d) tempat
gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
Rumus Tegangan Permukaan:
Keterangan:
= Tegangan permukaan
F= Gaya tegangan permukaan
3.1.4 Aplikasi konsep tegangan permukaan dalam kehidupan
sehari-hari antara lain, mencuci dengan air panas lebih
mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih,
gelembung sabun atau air berbentuk bulat, dan klip tidak
tenggelam dalam air.
3.2 Saran
Dari bahasan yang telah dijelaskan sebaiknya para siswa
lebih memperhatikan fenomena-fenomena alam di sekitar yang
berhubungan dengan hal-hal yang bersifat ilmiah. Selain itu, agar
lebih memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan tegangan
permukaan, persamaannya, dan konsepnya dalam kehidupan

sehari-hari.

DAFTAR RUJUKAN
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online),
(http://wavega.wordpress.com/ 2009/08/07/teganganpermukaan/, diakses 8 November 2009)
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online).
(http://www.gurumuda.com/tegangan-permukaan/, diakses 8
November 2009)

Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu


benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S
= F/L
http://www.gudangmateri.com/2008/05/tegangan-permukaanfluida-statis.html
Tegangan Permukaan Zat Cair (Fluida)
Tegangan permukaan (y) adalah besar gaya ( F ) yang dialami pada
permukaan zat cair persatuan panjang(l)
y = F / 2l
Definisi tegangan permukaan zat cair
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis.
Penyebab terjadinya Tegangan Permukaan
Partikel A dalam zat cair ditarik oleh gaya sama besar ke segala
arah oleh partikel-partikel di dekatnya.Partikel B di permukaan zat
cair hanya ditarik oleh partikel-partikel disamping dan
dibawahnya,hingga pada permukaan zat cair terjadi tarikan ke
bawah.
Penurunan Rumus
Rumus tegangan permukaan
= F/ d
Dalam kasus ini d = 2l, sehingga
= F /2 * l

Keterangan:
=perbandingan antara gaya tegangan permukaan
F=tegangan permukaan
d=dimana gaya itu bekerja
Satuannya = N/m (atau N m-1)
Percobaan yang Terkait
Untuk lebih memahami Tegangan permukaan zat Dapat diamati
pada percobaan dengan menggunakan gelas yang berisi air
kemudian Diletakkan jarum diatasnya,maka jarum akan
mengapung.Apabila dicampur dengan deterjen,maka jarum akan
tenggelam.
Dan juga dapat diamati pada percobaan dengan menyiapkan gabus
yang dibentuk menyerupai perahu.Kemudian,apabila diletakkan
sabun dilekukan perahu tersebut,maka perahu akan bergerak.
Pengertian gejala kapiler
Gejala yang disebabkan oleh gaya kohesi dari tegangan permukaan
dan gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca.
Penerapan tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari:
-mencuci dengan air panas jauh lebih bersih dibandingkan dengan
air yang bersuhu normal
-antiseptik yang dipakai untuk mengobati luka,selain dapat
mengobati luka juga dapat membasahi seluruh luka.
http://aktifisika.wordpress.com/2008/11/25/tegangan-permukaandan-kapilaritas/

Tegangan permukaan dan kapilaritas

tegangan permukaan memungkinkan nyamuk berdiri di atas air


Pernahkah kamu melihat sebuah jarum terapung diatas air? Atau
kamu pasti pernah melihat ada nyamuk atau serangga lain dapat
berdiri diatas air. Fenomena ini erat kaitannya dengan penjelasan
tentang tegangan permukaan yang akan dibahas pada bagian ini. Di
lain pihak, kita juga mungkin pernah menemui kejadian berupa air
dari tanah yang merembes naik ke atas tembok sehingga tembok
menjadi basah. Kejadian ini dalam fisika dikenal dengan peristiwa
kapilaritas yang akan dijelaskan juga pada bagian ini.
Tegangan Permukaan
Mari kita amati sebatang jarum yang kita buat terapung di
permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan
permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi
molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam
cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya,
tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain dibagian atas
molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih
yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikan menjauhi
permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan
cairan. Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan,
dalam hal ini diberi jarum, molekul bagian bawah permukaan akan
memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya
pemulih ke atas ini dapat menopang jarum tetap di permukaan air
tanpa tenggelam.
tegangan permukaan dilihat dari interaksi molekul benda dan zat
cair
Gaya ke atas untuk menopang jarum agar tidak tenggelam
merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua
kali panjang jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang
bersentuhan dengan zat cair.
Gaya yang diperlukan untuk mengangkat jarum adalah gaya ke
atas dijumlah gaya berat jarum (mg).
Kapilaritas

meniskus air menyebabkan peristiwa kapilaritas


Kapilaritas disebabkan oleh interaksi molekul-molekul di dalam
zat cair. Di dalam zat cair molekul-molekulnya dapat mengalami
gaya adhesi dan kohesi. Gaya kohesi adalah tarik-menarik antara
molekul-molekul di dalam suatu zat cair sedangkan gaya adhesi
adalah tarik menarik antara molekul dengan molekul lain yang
tidak sejenis, yaitu bahan wadah di mana zat cair berada. Apabila
adhesi lebih besar dari kohesi seperti pada air dengan permukaan
gelas, air akan berinteraksi kuat dengan permukaan gelas sehingga
air membasahi kaca dan juga permukaan atas cairan akan
melengkung (cekung). Keadaan ini dapat menyebabkan cairan
dapat naik ke atas oleh tegangan permukaan yang arahnya keatas
sampai batas keseimbangan gaya ke atas dengan gaya berat cairan
tercapai. Jadi air dapat naik keatas dalam suatu pipa kecil yang
biasa disebut pipa kapiler. Inilah yang terjadi pada saat air naik dari
tanah ke atas melalui tembok.
air dapat merembes ke atas melalui retakan tembok sehingga
membasahi tembok. Satu contoh kapilaritas
Gejala alam kapilaritas ini memungkinkan kita menghitung tinggi
kenaikan air dalam suatu pipa kapiler berbentuk silinder/tabung
dengan jari-jari r.
http://agnes-sahabat.blogspot.com/2011/03/teganganpermukaan.html
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu
benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S =

tegangan
permukaan
dipengaruhi
adanya gaya kohesi antara molekul air.
F/L.

oleh

Molekul cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di permukaan cairan,
hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling tarik menarik satu dengan lainnya,
maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam
cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan
yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat
gaya total yang berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah,
maka cairan yang terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya,

dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal
dengan istilah Tegangan Permukaan.

Untuk membantu menurunkan persamaan tegangan permukaan, mari tinjau sebuah kawat
yang dibengkokkan membentuk huruf U. Sebuah kawat lain yang berbentuk lurus dikaitkan pada
kedua kaki kawat U, di mana kawat lurus tersebut

bisa digerakkan (lihat

gambar di bawah).
Jika kawat ini dimasukan ke dalam larutan sabun, maka setelah dikeluarkan akan terbentuk
lapisanairsabunpadapermukaankawattersebut.Miripsepertiketikabermaingelembungsabun.
Karenakawatlurusbisadigerakkandanmassanyatidakterlalubesar,makalapisanairsabun
akanmemberikangayateganganpermukaanpadakawatlurussehinggakawatlurusbergerakke
atas(perhatikanarahpanah).Untukmempertahankankawatlurustidakbergerak(kawatberada
dalamkesetimbangan),makadiperlukangayatotalyangarahnyakebawah,dimanabesarnya
gaya total adalah F = w + T. Dalam kesetimbangan, F = gaya tegangan permukaan yang
dikerjakanolehlapisanairsabunpadakawatlurus.
Misalkanpanjangkawatlurusadalahl.Karenalapisanairsabunyangmenyentuhkawatlurus
memiliki dua permukaan, maka gaya tegangan permukaan yang ditimbulkan oleh lapisan air
sabunbekerjasepanjang2l.Teganganpermukaanpadalapisansabunmerupakanperbandingan
antaraGayaTeganganPermukaan(F) denganpanjangpermukaandimanagayabekerja(d).
Untukkasusini,panjangpermukaanadalah2l.Secaramatematis,ditulis:
KarenateganganpermukaanmerupakanperbandinganantaraGayateganganpermukaandengan
Satuanpanjang,makasatuanteganganpermukaanadalahNewtonpermeter(N/m)ataudyneper
centimeter(dyn/cm).
1dyn/cm=103N/m=1mN/m
Teganganpermukaanjugabisaditerapkandalamkehidupanseharihari,misalnyamencuci.Agar
pakaianyangkitacucibenarbenarbersihmakaairharusmelewaticelahyangsangatsempitpada
serat pakaian. Untuk itu diperlukan penambahan luas permukaan air.Hal ini sangat sukar
dilakukan karena adanya tegangan permukaan. Sehingga nilai tegangan permukaan air harus
diturunkandahulu.Kitabisamenurunkanteganganpermukaandengancaramenggunakanair
panas.Makintinggisuhuair,makabaikkarenasemakintinggisuhuair,semakinkeciltegangan
permukaan.
Alternatiflainnyaadalahmenggunakansabun.Padasuhu20 oC,nilaiTeganganPermukaanair
sabunadalah25,00mN/m.Pada100oC,nilaiteganganpermukaanairpanas=58,90.Padasuhu
20oC,nilaiteganganpermukaanairsabunadalah25,00mN/m.Lebihmenguntungkanpakai
sabunairnyajugatidakpanas.Janganherankalausabunsangatlarisdipasar.Bukancuma
pakaian,tapitubuhkitajuga.

KATA PENGANTAR

Puji syukur, kami panjatkan ke hadirat Tuhan


Yang Maha Kuasa atas rahmat, berkat dan kasih-Nya,
kami boleh menyusun karya ini.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan Makalah
Fisika mengenai Tegangan Permukaan Zat cair. Kami
ingin mengucapakan banyak terima kasih kepada :
1. Orang tua yang sudah mensupport kami
2. Ibu Maslan, yang telah membimbing kami
3. Teman teman XI-IPA, yang memberi semangat
Harapan kami, semoga laporan ini berguna bagi
semua orang yang memerlukan materi ini dan
sebagai bahan pelajaran.
Timika, 20 Febuari 2013

DAFTAR ISI
Lembar Judul
Kata
Pengantar ......................................................
....................................................... ii
Daftar
Isi ..................................................................
........................................................ iii
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Masalah .........................................................

. 1
B. Tujuan
Penelitian .......................................................
................ 1
BAB II
Landasan Teori
A. Pengertian Tegangan Permukaan
Air .................................
2
B. Zat yang terkandung dalam
Alkohol .................................... 2
C. Zat yang terkandung dalam
Deterjen .................................. 2
BAB III Prosedur Kerja
A. Alat dan
Bahan ............................................................
................... 4
B. langkah
kerja ..............................................................
................... 5
BAB IV
Pembahasan
A. Hasil
Pembahasan ...................................................
...................... 7
BAB V
Hasil dan Kesimpulan
A.
Hasil ..............................................................
.................................... 8
B.
Kesimpulan ....................................................
................................. 8
Daftar
Pustaka ..........................................................
................................................... 9

BABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak kejadian kejadian alam yang kurang kita
perhatikan akan tetapi fenomena-fenomena tersbut
mempunyai hubungan dengan adanya tegangan
permukaan. Sering terlihat peristiwa-peristiwa alam
yang tidak diperhatikan dengan teliti misalnya Jarum
yang diletakan Pada permukaan air. Hal tersebut
dapat terjadi karena adanya gaya-gaya yang bekerja
pada permukaan zat cair atau pada batas antara zat
cair dengan bahan lain.
Tegangan permukaan merupakan fenomena
menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis).
Suatu molekul dalam fase cair dapat dianggap
secara sempurna dikelilingi oleh molekul lainnya
yang secara rata-rata mengalami daya tarik yang
sama ke semua arah. Gejala ini yang disebut dengan
tegangan permukaan.
Oleh karena itu dilakukan percobaan penentuan
tegangan permukaan dengan metode berat tetes
agar dapat mengetahui nilai tegangan permukaan
dari suatu larutan dan dapat menganalisa krjadian kejadian yang berhubungan dalam kehidupan seharihari
dengan
mempelajari
tentang
tegangan
permukaan.
B. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengertian tegangan permukaan air


2. Mengetahui kandungan zat yang terkandung
dalam air
3. Mengetahui faktor faktor yang memengaruhi
reaksi tenggelamnya Jarum

BABII
LANDASANTEORI
A. Pengertian Tegangan Permukaan Air
Tegangan permukaan adalah gaya yang diakibatkan oleh suatu
benda yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan
yang menyentuh benda itu. Apabila F = gaya (newton) dan L =
panjang (m), maka tegangan-permukaan, S dapat ditulis sebagai S
= F/L.
Definisi Tegangan Permukaan Cairan.
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat
cair untuk menegang,sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh
suatu lapisan elastis.
B. Zat Yang Terkandung Dalam Alkohol
1. Metanol ( Bersifat Racun )
2. Etanol ( Tidak bersifat racun )
C. Zat yang terkandung dalam Deterjen
1. Surfaktan
Senyawa aktif permukaan (surface active agent atau surfaktan)

adalah suatu senyawa yang telah diketahui dapat menjadi penstabil


emulsi.
2. Buildier (Pembetuk)
Builder (Pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebabkan
kesadahan air. Senyawa pembentuk tersebut adalah:
a. Garam-garam fosfat seperti : natrium tripolipfosfat
b. Senyawa-senyawa asetat seperti: Nitril triasetat (NTA), etilena
Diamina Tetraasetat (EDTA)
c. Silikat sepeti : Zeolth
d. senyawa-senyawa sitrat seperti : asam sitrat
3. Filler (Bahan Pengisi)
Filler (Bahan Pengisi) adalah bahan tambahan detergen yang tidak
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas.
4. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk
lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst,
tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives
ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk

BABIII
PROSEDURKERJA
A. Alat dan Bahan
N
o
1

Alat dan Bahan


Gelas dan air

Jarum

Alkohol

Deterjen

B. Langkah kerja
Pada Alkohol
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukan air ke dalam gelas Secukupnya
3. Meletakan jarum di atas permukaan air dgn posisi
tertidur
4. Kemudian memasukan cairan Alkohol kedalam
gelas yang berisi air
5. Mengamati reaksi yang terjadi pada jarum
Langkah langkah

Pada Deterjen
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memasukan air ke dalam gelas Secukupnya

3. Meletakan jarum di atas permukaan air degan


posisi tertidur
4. Kemudian memasukan deterjen secukupnya
kedalam gelas yang berisi air
5. Mengamati reaksi yang terjai pada Jarum
Langkah - langkah :

BABIV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pembahasan
Tegangan permukaan adalah gaya persatuan panjang yang harus
dikerjakan sejajar permukaan untuk mengimbangi gaya tarikan
kedalam pada cairan. Hal tersebut terjadi karena pada permukaan,
gaya adhesi (antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan terjadinya
gaya kedalam pada permukaan cairan.
jarum lebih cepat tenggelam ke dasar Gelas ketika
menungkan alkohol pada air, karena alkohol
mengandung zat metanol yang bersifat racun dan
dapat menarik suatu benda ke dasar Gelas.
Dibandingkan pada saat menungkan deterjen pada
air, karena deterjen memiliki Builder (Pembentuk)
berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebabkan kesadahan air.

BABV
HASILDANKESIMPULAN

A. Hasil :
Hasil pada Percobaan cairan Alkohol :
Alkohol : Jarum tengelam dalam waktu 1 detik
setelah menumpahkan cairan alkohol ke dalam air
Hasil pada Percobaan Deterjen
Deterjen : Jarum tenggelam dalam waktu 30 detik
setelah menumpahkan Deterjen ke dalam air
B. Kesimpulan
1. Pengertian Tegangan Permukaan Air adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,sehingga
permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
2. Zat zat yang terkandung dalam air yaitu :
a. Pada Alkohol
1) Metanol ( Bersifat Racun )
2) Etanol ( Tidak Bersifat Racun )
b. Pada Deterjen
1) Surfaktan
2) Buildier (Pembetuk)
3) Filler (Bahan Pengisi)
4) Aditif
3. Mengapa jarum dapat tenggelam???
1) Pada Alkohol karena adanya zat zat yang
terkandung dalam Alkohol seperti Metanol
( bersifat Racun ) dan Etanol (tidak bersifat
racun)
2) Pada Deterjen karena adanya zat zat yang
terkandung dalam Deterjen seperti Surfaktan,
Buildier (Pembentuk), Filter (Bahan Pengisi),
dan Aditif.

DAFTARPUSTAKA

http://www.google.com/search?
q=latar+belakang+tegangan+permukaan+air&client=firefoxa&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&channel=s&hl=enUS&biw=&bih=&gs_l=&oq=latar+belakang
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online),
(http://wavega.wordpress.com/ 2009/08/07/tegangan-permukaan/, diakses
8 November 2009)
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online).
(http://www.gurumuda.com/tegangan-permukaan/, diakses 8 November
2009)

http://id.wikipedia.org/wiki/deterjen
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai