PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kestabilan emulsi dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk
permukaannya seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang elastis. Hal ini
molekul lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya yang sama ke segala
arah.
ketinggian air/cairan yang naik melalui satu pipa kapiler.. Bila suatu pipa
emulsi, mengatasi sediaan obat yang berbusa, dan absorbs obat pada
saluran pencernaan.
B. Maksud Praktikum
permukaan air suling, parafin cair, dan tween 80 dengan konsentrasi 0,2;
C. Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
satuan cgs. Hal ini analog dengan keadaan yang terjadi bila suatu objek
yang menggantung dipinggir jurang pada seutas tali ditarik ke atas oleh
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada zat
cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada
gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku sebaliknya. Salah
permukaan zat cair adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku
pada sebuah pipa kapiler adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk
oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini
timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan
gaya tarik-menarik antara molekul zat yang berbeda (adesi) (Ansel, 1985
h. 345).
Molekul biasanya saling tarik-menarik. Dibagian dalam cairan, setiap
bawah. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya karena molekul
cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka terdapat gaya total
yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian.
adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di
menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada
permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis (Anief, 1993
h. 276).
tegangan permukaan. Karena setiap artikel zat, apabila itu bakteri, sel,
adalah gaya persatuan panjang yang terdapat antarmuka dua fase cair
persatuan panjang bias juga digambarkan dengan suatu rangka kawat tiga
sisi dimana suatu bidang datar bergerak diletakkan (Martin, 1990 h. 222).
Ada beberapa metode dalam melakukan tegangan permukaan
cairan yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya
permukaan ataupun tegangan antar muka. Prinsip dari alat ini adalah
beberapa factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat
1. Suhu
3. Surfaktan
cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari
surfaktan
B. Uraian Bahan
mempunyai rasa.
tidak berwarna.
P.
Kegunaan : Laksativum
kapas P.
BAB 3
METODE KERJA
A. Alat Yang Digunakan
semprot, cawan petri, erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, penggaris, pipa
C. Cara Kerja
dimasukkan pipa kapiler hingga air suling naik dan diukur berapa cm
dengan mengganti air suling dengan parafin cair dan larutan tween 80
A. Hasil
1. Tabel Pengamatan
(dyne/cm)
2. Perhitungan
Rumus
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρx𝑔𝑥ℎ
1. Air suling
Dik :h = 1,2 cm
r = 0,06 cm
ρ = 1 gr/cm3
g = 981 cm/s2
Dit :γ
Penyelesaian
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρxℎ𝑥𝑔
1
γ = 2 𝑥 0,06 𝑥 1 𝑥 1,2 𝑥 981 = 35,32 dyne/cm
2. Parafin cair
Dik :h = 1 cm
r = 0,06 cm
ρ = 0,89 gr/cm3
g = 981 cm/s2
Dit :γ
Penyelesaian
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρxℎ𝑥𝑔
1
γ= 𝑥 0,06 𝑥 0,89 𝑥 1 𝑥 981 = 26,19 dyne/cm
2
3. Larutan tween 80
Dik : h = 1,2 cm
r = 0,06 cm
ρ = 1 gr/cm3
g = 981 cm/s2
Dit : γ
Penyelesaian
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρxℎ𝑥𝑔
1
γ = 2 𝑥 0,06 𝑥 1 𝑥 1,2 𝑥 981 = 35,32 dyne/cm
Dik : h = 1,2 cm
r = 0,06 cm
ρ = 1 gr/cm3
g = 981 cm/s2
Dit : γ
Penyelesaian
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρxℎ𝑥𝑔
1
γ = 2 𝑥 0,06 𝑥 1 𝑥 1,2 𝑥 981 = 35,32 dyne/cm
Dik : h = 1,2 cm
r = 0,06 cm
ρ = 1 gr/cm3
g = 981 cm/s2
Dit : γ
Penyelesaian
1
γ=2 𝑥𝑟𝑥ρxℎ𝑥𝑔
1
γ = 2 𝑥 0,06 𝑥 1 𝑥 1,1 𝑥 981 = 32,37 dyne/cm
B. Pembahasan
Pada praktikum ini kita akan menggunakan metode kenaikan kapiler.
yang naik melalui suatu kapiler. Metode kenaikan kapiler hanya dapat
0,2; 0,3; dan 0,4. Tegangan permukaan zat-zat cair ini akan diukur dengan
suling lalu dimasukkan kedalam cawan petri. Kemudian air suling dalam
cawan petri tersebut diratakan. Jika sudah rata, dimasukkan pipa kapiler
menyentuh dasar cawan petri. Lalu ditunggu sampai air suling tersebut
naik dan berhenti naik. Lalu, diukur tinggi air suling dalam pipa kapiler
tersebut. Diperoleh hasil bahwa tinggi air suling yaitu 1,2 cm. Kemudian
dilakukan lagi percobaan dengan menggunakan zat cair lain yaitu parafin
cair dan tween 80. Pada parafin cair diperoleh tinggi sebesar 1 cm. Pada
larutan tween 80 konsentrasi 0,2 dan 0,3 diperoleh tinggi yang sama yaitu
cm.
suling, parafin cair, dan tween 80. Nilai tegangan permukaan air suling
0,2 dan 0,3 yaitu 3,532 dyne/cm dan tween 80 konsentrasi 0,4 memiliki
adalah penggunaan pipa kapiler yang kurang baik dan konsentrasi larutan
A. Kesimpulan
untuk air suling yaitu 3,532. Sedangkan tegangan permukaan parafin cair
dyne/cm.
B. Saran
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
larutan tween 80 konsentrasi 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0.
LAMPIRAN II
Gambar 3. Pengukuran
volume air 10 mL