Anda di halaman 1dari 3

KREATININ

Nilai normal : 0,6 – 1,3 mg/dL SI : 62-115 μmol/L

Deskripsi :

Tes ini untuk mengukur jumlah kreatinin dalam darah. Kreatinin


dihasilkan selama kontraksi otot skeletal melalui pemecahan kreatinin fosfat.
Kreatinin diekskresi oleh ginjal dan konsentrasinya dalam darah sebagai
indikator fungsi ginjal. Pada kondisi fungsi ginjal normal, kreatinin dalam
darah ada dalam jumlah konstan. Nilainya akan meningkat pada penurunan
fungsi ginjal. Serum kreatinin berasal dari masa otot, tidak dipengaruhi oleh
diet, atau aktivitas dan diekskresi seluruhnya melalui glomerulus. Tes
kreatinin berguna untuk mendiagnosa fungsi ginjal karena nilainya mendekati
glomerular filtration rate (GFR).

Kreatinin adalah produk antara hasil peruraian kreatinin otot dan


fosfokreatinin yang diekskresikan melalui ginjal. Produksi kreatinin konstan
selama masa otot konstan. Penurunan fungsi ginjal akan menurunkan
ekskresi kreatinin.

Implikasi klinik :

 Konsentrasi kreatinin serum meningkat pada gangguan fungsi ginjal baik


karena gangguan fungsi ginjal disebabkan oleh nefritis, penyumbatan
saluran urin, penyakit otot atau dehidrasi akut.
 Konsentrasi kreatinin serum menurun akibat distropi otot, atropi, malnutrisi
atau penurunan masa otot akibat penuaan.
 Obat-obat seperti asam askorbat, simetidin, levodopa dan metildopa
dapat mempengaruhi nilai kreatinin pada pengukuran laboratorium
walaupun tidak berarti ada gangguan fungsi ginjal.
 Nilai kreatinin boleh jadi normal meskipun terjadi gangguan fungsi ginjal
pada pasien lanjut usia (lansia) dan pasien malnutrisi akibat penurunan
masa otot.
 Kreatinin mempunyai waktu paruh sekitar satu hari. Oleh karena itu
diperlukan waktu beberapa hari hingga kadar kreatinin mencapai kadar
normal untuk mendeteksi perbaikan fungsi ginjal yang signifi kan.
 Kreatinin serum 2 - 3 mg/dL menunjukan fungsi ginjal yang menurun 50 %
hingga 30 % dari fungsi ginjal normal.
 Konsentrasi kreatinin serum juga bergantung pada berat, umur dan masa
otot.

Faktor pengganggu

 Olahraga berat, angkat beban dan prosedur operasi yang merusak otot
rangka dapat meningkatkan kadar kreatinin
 Alkohol dan penyalahgunaan obat meningkatkan kadar kreatinin
 Atlet memiliki kreatinin yang lebih tinggi karena masa otot lebih besar
 Injeksi IM berulang dapat meningkatkan atau menurunkan kadar kreatinin
 Banyak obat dapat meningkatkan kadar kreatinin
 Melahirkan dapat meningkatkan kadar kreatinin
 Hemolisis sampel darah dapat meningkatkan kadar kreatinin
 Obat-obat yang meningkatkan serum kreatinin: trimetropim, simetidin,
ACEI/ARB
LDL (low density lipoprotein)

Nilai normal : <130 mg/dL SI: < 3,36 mmol/L

Nilai batas : 130 - 159 mg/dL SI: 3,36 - 4,11 mmol/L

Risiko tinggi: ≥160 mg/dL SI: ≥ 4,13 mmol/L

Deskripsi : LDL adalah B kolesterol

Implikasi klinik :

 Nilai LDL tinggi dapat terjadi pada penyakit pembuluh darah koroner atau
hiperlipidemia bawaan. Peninggian kadar dapat terjadi pada sampel yang
diambil segera. Hal serupa terjadi pula pada hiperlipoproteinemia tipe Ha
dan Hb, DM, hipotiroidism, sakit kuning yang parah, sindrom nefrotik,
hiperlipidemia bawaan dan idiopatik serta penggunaan kontrasepsi oral
yang mengandung estrogen.
 Penurunan LDL dapat terjadi pada pasien dengan hipoproteinemia atau
alfa-beta-lipoproteinemia.

Anda mungkin juga menyukai