Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

FARMASI RHEOLOGI

Dosen Pengampu: apt. Masruhen, S. Si., MM.

Disusun oleh:
Nama : Regita Putri Mey Pramestri
NIM : 23092080
Kelompok : 7
Kelas : B S1 Farmasi Klinis dan Komunitas

PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr.
SOEPRAOEN MALANG
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengenal konsep dan pengukuran tegangan permukaan ( Air,
Paraffin cair, Na Lauryl Sulfat 0,1%; Na Lauryl Sulfat 0,05%; Na Lauryl Sulfat 0,01%)
dengan metode kenaikan pipa kapiler.

II. DASAR TEORI


Tegangan muka dapat didefinisikan sebagai gaya yang terjadi pada permukaan suatu
cairan yang menghalangi ekspansi cairan tersebut, hal ini disebabkan oleh gaya – gaya tarik
tidak seimbang pada antar muka (interface) cairan. Antar muka yaitu jika ada dua fasa atau
lebih berada bersama – sama, maka batas antara fase – fase tersebut. Sifat – sifat molekul
yang membentuk antar muka tersebut berbeda dengan molekul – molekul yang berada di
dalam tiap fase, molekul – molekul itu membentuk fase antar muka. Gaya ini bisa segera
diketahui pada kenaikan cairan biasa dalam kapiler dan membentuk spheris suatu tetesan
kecil cairan (Moechtar, 1990).
Tegangan antar muka (interfacial) merupakan gaya per satuan panjang yang terjadi
pada antar muka antar 2 fase cair yang tidak dapat tercampur. Tegangan antar muka selalu
lebih kecil dari tegangan muka, sebab gaya adhesif antara 2 fase cair yang membentuk
antar muka lebih besar dari gaya adhesif antara fase cair dan fasa gas yang membentuk
antar muka (Moechtar, 1990).
Batasan antara 2 fase biasanya disebut “antar permukaan”. Bila salah satu fasenya
merupakan gas maka disebut “Permukaan”. Dalam bidang farmasi fenomena antar per-
mukaan penting dalam proses pembuatan sediaan. Antar permukaan dapat dibagi menjadi
beberapa jenis tergantung pada fase yang dipisahkan.
Tabel 1.1 Fase - Fase Tegangan Permukaan

Fase Antar permukaan Contoh gas


Gas – gas Tidak ada antar pada permukaan
Gas – cair Permukaan cair Udara dalam gelas
Gas padat Permukaan padat Permukaan meja
Cair – cair Antar permukaan cair Emulsi
Padat – Antar permukaan padat – padat Parrtikel serbuk
padat

Metode Kenaikan Kapiler, cairan itu akan naik ke pipa sampai ketinggian tertentu bila
suatu tabung kapiler diletakkan dalam cairan di sebuah beaker glass, hal ini disebabkan
bilamana kekuatan adhesi antara molekul –molekul cairan dan dinding kapiler lebih besar
daripada kohesi antara molekul – molekul cairan. Cairan itu membasahi dinding kapiler,
menyebar dan meninggi dalam pipa. Metode Cincin Du Nouy / Tensimeter Du Nouy, prinsip
kerja dari alat tersebut bergantung pada gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cincin
platina – iridium yang dicelupkan pada permukaaan antar muka adalah sebanding dengan
tegangan permukaan / tegangan antar muka (Martin, 1993).

Tegangan muka ( )= ½ r h d g

Keterangan :
= Tegangan muka (dyne/cm2)
r : jari – jari kapiler (cm) h : tinggi kenaikan (cm)
d : kerapatan cairan (g/cm3) g : gaya gravitasi (cm/s)980 cm/s
Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan adalah :
1. Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya suhu, karena meningkatnya energy
kinetik molekul
2. Solut (zat terlarut)
Keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan.
Penambahan zat terlarut akan meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan
permukaan akan bertambah besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan cairan
membentuk lapisan monomolecular, maka akan menurunkan tegangan permukaan, zat
tersebut biasa disebut dengan surfaktan.
3. Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.
4. Jenis cairan
Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antar molekulnya besar seperti air maka
tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya jika cairan seperti bensin gaya tarik
antar molekulnya juga kecil.

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
a. Beaker glass 100 mL (”Pyrex”)
b. Piknometer dengan thermometer (” Brand Duran Germany ”)
c. Mistar
d. Neraca Digital
e. Baskom (”SAP Quality”)
f. Matglass (”Pyrex”)
g. Pipa kapiler (“Assistent”)
Panjang: 75  0,5 mm
 dalam : 1,15  0,05 mm
B. BAHAN
a. Air
b. Na lauryl sulfat 0,1%; 0,01%; 0,05%
c. Paraffin Cair

IV. PROSEDUR PRAKTIKUM


Prosedur kerja yang dilakukan dalam percobaan penentuan tegangan permukaan
cairan dengan metode rambat kapiler yaitu:
1. Ukurlah bobot jenis zat cair yang akan di ukur tegangan permukaannya.
2. Tempatkan zat cair tersebut pada gelas beker.
3. Ambil kertas petak/kotak kecil mili meter ( 1 kotak = 1 mm) dan tempelkan pada
pipa kapiler.
4. Celupkan pipa kapiler tersebut pada zat cair uji dalam posisi tegak.
5. Tentukan tinggi kenaikan permukaan cairan dari permukaan zat
cairnya dengan mengamati petak kertas milimeter.
6. Hitunglah tegangan permukaan zat cair tersebut dengan rumus sebagai
berikut :
Tegangan permukaan = = ½ r h d g
: Tegangan permukaan (dyne/cm2)
= 980 cm/s

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan dari percobaan kali ini adalah mempelajari dan menentukan tegangan
permukaan berbagai cairan (na. lauryl sulfat dan parafin cair). Metode yang
digunakan dalam percobaan ini adalah metode kenaikan kapiler. Alat yang digunakan
untuk menentukan tegangan permukaan adalah piknometer. Piknometer digunakan
untuk mengetahui kerapatan zat yang diukur dengan cara piknometer yang bersih dan
kering kemudian ditimbang dan diisi dengan cairan yang akan ditentukan
kerapatannya sampai penuh dan ditimbang lagi.
Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi kenaikan kapiler suatu zat.
Zat yang akan diuji dimasukkan dalam beaker glass. Selanjutnya pipa kapiler
dimasukkan dalam cairan tersebut dan ditunggu sampai cairan tidak naik lagi.
Kemudian diukur kenaikan kapiler suatu zat dengan mengamati pipa kapiler dan
menghitung kenaikannya dengan diukur menggunakan penggaris. Percobaan ini
menggunakan air sebagai pembanding. Air memiliki tegangan permukaan yang besar
yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul- molekul air, Tegangan
permukaan dari aquades lebih besar daripada tegangan permukaaan parafin. Apabila
larutan parafin cair mengalami peningkatan suhu dengan jalan pemanasan, maka akan
terjadi penurunan konsentrasi aquades dalam larutan parafin liquid karena
kemungkinan mengalami penguapan, dimana hal tersebut akan menurunkan tegangan
permukaan larutan parafin liquid secara keseluruhan.
Kemudian di peroleh data untuk perafin cair h1 1,1cm. h2 1,6cm. h3 1,3cm
dan rata-ratanya 1,333 cm. Selanjutnya Na. Laury h1 0,9cm. h2 0,8cm. h3 0,8 dan
rata-ratanya 0,8. Kemudian hitung bj zat uji dengan pikno diperoleh hasil untuk untuk
Na. Laury 1,010. Paraffin cair mempunyai ikatan antar molekul lemah sehingga
walaupun konsentrasi paraffin lebih kental akan tetapi kerapatannya paling kecil dan
tegangan muka paraffin juga yang paling kecil dibandingkan cairan yang lainnya yang
digunakan dalam percobaan. Hasilnya dapat diketahui bahwa semakin besar atau
tinggi konsentrasi suatu zat maka kerapatannya justru semakin kecil. Dapat
disimpulkan bahwa konsentrasi suatu zat sebanding dengan kerapatan dan berbanding
terbalik dengan tegangan muka.
Tegangan permukaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: jenis
cairan, suhu, adanya zat terlarut, surfaktan, dan konsentrasi zat terlarut. Jika cairan
memiliki molekul besar seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. salah
salu faktor yang mempengaruhi besarnya tegangan permukaan adalah massa jenis/
densitas (D), semakin besar densitas berarti semakin rapat muatan muatan atau
partikel-partikel dari cairan tersebut.
Manfaat tegangan permukaan dalam bidang farmasi yaitu dalam
mempengaruhi penyerapan obat pada bahan pembantu padat pada sediaan obat
penetrasi molekul melalui membrane biologis, pembentukan dan kestabilan emulsi
dan dispersi partikel tidak larut dalam media cair untuk membentuk sediaan suspensi.
Tegangan muka ini dalam farmasi adalah faktor yang mempengaruhi adsorbsi obat
dalam bentuk sediaan padat, penetrasi molekul melalui membrane biologi, penting
pada sediaan emulsi dan stabilitasnya.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa tegangan
permukaan pada air yaitu 48,8366 dyne/cm. pada paraffin yaitu 63,10 dyne/cm. pada
Na. Laury yaitu 47,427 dyne/cm.
Tujuan dari percobaan kali ini adalah mempelajari dan menentukan tegangan
permukaan berbagai cairan. Metode yang digunakan dalam percobaan ini adalah
metode kenaikan kapiler. Alat yang digunakan untuk menentukan tegangan
permukaan adalah piknometer. Pipa kapiler digunakan untuk mengetahui tinggi
kenaikan kapiler suatu zat. Hasil yang didapat diketahui bahwa semakin besar atau
tinggi konsentrasi suatu zat maka kerapatannya justru semakin kecil.
VII. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai