Anda di halaman 1dari 6

TEGANGAN PERMUKAAN

Niza Lian Pernadi, Yolanda Prissila Putri, Fadhilatu Zikra, Hidayatul Ma’ruf,
Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Padang
Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang, Indonesia Tlp. 0751-7057420

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara menentukan tegangan permukaan zat cair
dengan metode kenaikan kapiler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Data yang didapat, akan di analisis dengan menggunakan analisis data kuantitatif
dan kualitatif. Metode eksperimen dimana menggunakan pipa kapiler sebagai alat untuk
menentukan tegangan permukaan dengan metode kenaikan kapiler. Metode kenaikan kapiler
yaitu mengukur tegangan permukaan dengan melihat ketinggian air atau cairan yang naik
melalui suatu pipa kapiler.Tiga pipa kapiler dengan jari-jari yang berbeda dimasukkan ke
dalam bejana yang berisi zat cair (pipa tidak menyentuh dasar bejana), kemudian zat cair
tersebut akan naik melalui pipa sehingga dapat dilihat ketinggian zat cair dalam ketiga pipa
tersebut. Analisis tersebut dilakukan dengan tiga massa jenis yang berbeda kemudian didapat
nilai tegangan permukaan.Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, tegangan
permukaan zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya tarik molekul yang ada di
permukaan zat cair ataukarena ada gaya adhesi dan kohesi.

Kata Kunci : Tegangan, Permukaan, Pipa Kapiler, Kapileritas,

1. PENDAHULUAN lain yang sejenis di dekatnya dengan gaya


Zat yang homogen (satu fasa) yang sama ke segala arah. Akibatnya tidak
mempunyai komposisi dan sifat intensif terdapat sisa (resultan) gaya yang bekerja
yng sama, karena partikel-prtikelnya pada masing-masing molekul. Adanya gaya
mempunyai lingkungan yang sama. Tetapi atau tarikan kebawah menyebabkan
prtikel zat cair berbeda dipermukaaan permukaan cairan berkontraksi dan berada
mempunyai lingkungan berbeda sehingga dalam keadaan tegang. tegangan ini disebut
partikel - partikel di permukaan itu dengan tegangan permukaan (Herinaldi,
mempunyai sifat intensif tertentu. Hal itu 2004).
menjadi objek bahasn kimia permukaan.
Suatu sistem yang mengandung fasa α Pada dasarnya tegangan permukaan
dan β, misalnya air dan minyak akan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
bersentuhan Pada bidang batas keduanya. factor diantaranya suhu dan zat terlarut.
Bidang sentuhan itu disebut lapisan Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
interfasial, lapisan permukaan atau daerah cairan akan mempengaruhi besarnya
interfase. Dengan demikian, partikel tegangan permukaan terutama molekul zat
partikel pada daerah ABCD mempunyai yang berada pada permukaan cairan
lingkungan yang berbeda dengan daerah berbentuk lapisan monomolekular yang
ABWV dab CDSR (Tim Kimia disebut dengan molekul surfaktan. Faktor-
Fisika,2018). faktor yang menpengaruhi :

Permukaan zat cair mempunyai sifat  Suhu


ingin merenggang, sehingga permukaannya Tegangan permukaan menurun dengan
seolah-olah ditutupi oleh suatu lapisan yang meningkatnya suhu, karena meningkatnya
elastis. Hal ini disebabkan adanya gaya energi kinetik molekul.
tarik-menarik antar partikel sejenis didalam
zat cair sampai ke permukaan. Di dalam  Zat terlarut (solute)
cairan, tiap molekul ditarik oleh molekul

1
Keberadaan zat terlarut dalam suatu Pada saat setetes cairan bersentuhan dengan
cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan datar dari zat padat,
permukaan. Penambahan zat terlarut akan keseimbangan dari tetesan bergantung pada
meningkatkan viskositas larutan, sehingga keseimbangan daya kohesi antar molekul
tegangan permukaan akan bertambah besar. dari cairan pada titik dimana tetesan cairan
Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan dan zat padat bertemu berada antar 0o
cairan membentuk lapisan monomolekular, sampai 180o dan disebut sudut kontak.
maka akan menurunkan tegangan (Lachman, 1986)
permukaan, zat tersebut biasa disebut
dengan surfaktan.
2. EKSPERIMENTAL
 Surfaktan 2.1 Waktu dan Tempat
Surfaktan (surface active agents), zat Pelaksanaan eksperimen ini
yang dapat mengaktifkan permukaan, dilaksanakan pada jam 13.20 WIB sampai
karena cenderung untuk terkonsentrasi pada 15.50 WIB, di tanggal 7 November 2019.
permukaan atau antar muka. Surfaktan Tempat pelaksanannya di Laboratoriun
mempunyai orientasi yang jelas sehingga Kimia Fisika, Fakultas Matematika dan
cenderung pada rantai lurus. Sabun Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
merupakan salah satu contoh dari surfaktan Negeri Padang.
(Douglas.2001).
2.2 Alat dan Bahan
Molekul-molekul zat aktif permukaan Dalam eksperimen ini kita
(surfaktan) mempunyai gugus polar dan memerlukan alat dan bahan. Alat yang
non polar. Bila suatu zat surfaktan digunakan sebagai berikut, pipa kapiler
didispersikan dalam air pada konsentrasi yang diameter dalam diketahui, gelas piala,
yang rendah, maka molekul-molekul labu ukur 100 ml, neraca, penggaris dan
surfaktan akan terabsorbsi pada permukaan klem. Kemudian untuk bahan-bahan yang
membentuk suatu lapisan monomolekuler. digunakan sebagai berikut, aquades,
Bagian gugus polar akan mengarah ke deterjen, dan larutan garam-garam.
udara. Hal ini mengakibatkan turunnya
tegangan permukaan air. Pada konsentrasi 2.3 Prosedur
yang lebih tinggi nolekul-molekul surfaktan Prosedur dari eksperimen
masuk ke dalam air membentuk agregat Menyediakan alat dan bahan yang akan
yang dikenal sebagai misel. Konsentrasi digunakan untuk eksperimen. Cucilah pipa
pada saat misel ini mulai terbentuk disebut kapiler dengan sabun atau alkohol sampai
konsentrasi misel kritik (KMK). Pada saat bersih dan bebas dari lemak. Menyiapkan
KMK ini dicapai maka tegangan larutan detergent dengan merek yang
permukaan zat cair tidak banyak lagi berbeda dan konsentrasi yang berbeda pula
dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi (konsentrasinya diketahui dari asisten).
misel kritik suatu surfaktan dapat Mencelupkan kapiler-kapiler tersebut ke
ditentukan dengan metode tegangan dalam aquades, tunggu beberapa saat maka
permukaan. (Kosman, 2006) air akan naik kedalam kapiler, lalu ukur
tingginya, volume dan massa air untuk
Cara yang paling mudah dan sederhana menentukan massa jenis air.
untuk menentukan tegangan permukaan Mengeringkan pipa kapiler
adalah dengan menggunakan kawat yang kemudian celupkan ke dalam larutan
dibengkokkan berbenruk huruf U dan kawat detergent. Menghitung massa jenis larutan
kedua CD dengan panjang l yang dapat detergen () dan tegangan permukaan
digerakkan sepanjang kawat U. larutan detergent. Kemudian tambahkan
larutan garam ke dalam larutan detergent.
Permukaan Padat Cair Mencuci dan keringkan kembali pipa
kapiler, lalu celupkan kedalam larutan

2
detergent yang sudah ditambahkan larutan 6,5 cm, daia berat 2 gram yaitu 6,4 cm, dan
garam dan ukur tingginya. Menghitung daia berat 3 gram yaitu 6 cm. Lalu tinggi
tegangan permukaan detergent dengan pipa kapiler pada attack dengan berat 1
adanya penambahan larutan garam. gram yaitu 6,1 cm, attack berat 2 gram yaitu
5,5 cm dan attack berat 3 gram yaitu 5,6 cm.
2.4 Analisis Data
Kumpulan Rumus yang digunakan, 3.2 Tabel Pengamatan
yaitu :
Rumus menentukan pengenceran Detergen Tinggi Tinggi air
𝛾1 𝜌1 ℎ1 air setelah
= ditambah
𝛾2 𝜌2 ℎ2
Keterangan garam
𝛾1 : Tegangan permukaan zat 1 Rinso 1 gr 3,1 cm 5,4 cm
𝛾2 ∶ Tegangan permukaan zat 2 Rinso 2 gr 3,2 cm 5,9 cm
𝜌1 : Massa jenis zat 1 Rinso 3 gr 3,4 cm 6 cm
𝜌2 : Massa jenis zat 2 Daia 1 gr 3,6 cm 6,5 cm
ℎ1 : Tinggi pipa kapiler zat 1 Daia 2 gr 3,2 cm 6,4 cm
ℎ2 : Tinggi pipa kapiler zat 2 Daia 3 gr 3,4 cm 6 cm
Attack 1 gr 3,4 cm 6,1 cm
3. Hasil Diskusi Attack 2 gr 3,3 cm 5,5 cm
3.1 Pengamatan Attack 3 gr 2,6 cm 5,6 cm
Mengisi air ke dalam gelas kimia Volume detergen : 50 ml
sebanyak 50 ml lalu memasukkan pipa Volume NaCl : 50 ml
kapiler kedalam gelas kimia, didapatkan
tinggi air didalam pipa kapiler 3,3 cm. 3.3 Pembahasan
Menimbang detergen dengan 3 merek Tegangan permukaan adalah gaya atau
yang berbeda yaitu daia, rinso dan attack tarikan ke bawah yang menyebabkan
dengan berat detergen 1 gram, 2 gram dan 3 permukaan cairan berkontraksi daan benda
gram masing-masing merek. Lalu dalam keadaan tegangan,atau kecendrungan
melarutkannya didalam gelas kimia dengan permukaan zat cair untuk menegang. Pada
air sebanyak 50 ml. pratkum kali ini mengukur tegangan
Didapatkan tinggi pipa kapiler pada permukaan ,awalnya menentuan massa
rinso dengan berat 1 gram yaitu 3,1 cm, jenis dari air dengan mengunakan labu ukur
rinso berat 2 gram yaitu 3,2 cm dan rinso 25 ml, daan di dapat 1 g/cm³ pada saat air
berat 3 gram yaitu 3,4 cm. Kemudian tinggi dimasukkan ke dalam gelas kimia 25 ml di
pipa kapiler pada daia dengan berat 1 gram dapat ketinggian di dalam pipa kapiler yaitu
yaitu 3,6 cm, daia berat 2 gram yaitu 3,2 cm, 3,3 cm. Kemudian menimbang deterjen
dan daia berat 3 gram yaitu 3,4 cm. Lalu yang berbeda merek, yaitu rinso,daia dan
tinggi pipa kapiler pada attack dengan berat attack dilakukan metode yang sama yaitu
1 gram yaitu 3,4 cm, attack berat 2 gram memasukkan pipa kapiler ke dalam deterjen
yaitu 3,3 cm dan attack berat 3 gram yaitu yan sudah di larutkan dan di tentukan
2,6 cm. ketingiannya di dalam ppa kapiler untuk
Diberikan garam yang telah dilarutkan mencari nilai tegangan permukaannya
dengan konsentrasi 0,1 M sebanyak 50 ml sebelum itu di dapat massa jenis deterjen
ke masing-masing gelas kimia yang berisi masing-masin secara berurut yaitu
berbagai merek dan massa yang berbeda (1,026868;1,026624;1,023452)
didapatkan tinggi pipa kapiler yang g/ml.setelah itu kami memvariasikan berat
berbeda. Tinggi pipa kapiler pada rinso dari sample deterjen yaitu sample rinso 1g,
dengan berat 1 gram yaitu 5,4 cm, rinso 2g dan 3g dan seterunya untuk dua deterjen
berat 2 gram yaitu 5,9 cm dan rinso berat 3 lainnya dan di dapat tegangan
gram yaitu 6 cm. Kemudian tinggi pipa permukaannya berturut -turut berdasarkan
kapiler pada daia dengan berat 1 gram yaitu variasi beratnya rinso

3
(3,18306;3,28576;3,49112)g/cm², REFERENSI
daia(3,69576;3,28512;3,49044)g/cm², Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika jilid 1.
attack(3,47882;3,3759;2,6598)g/cm². Erlangga : Jakarta.
Setelah itu kami melakukan satu uji lagi
dengan penambahan garam, ternyata Herinaldi. 2004. Mekanika Fluida,
dengan penambahan garam teagngan terjemahan dari “Fundamental of
permukaan menjadi naik dibandingkan saat Fluids Mechanic” oleh Donald F.
sebelum larutan di tambahkan garam,ini di Young. Erlangga : Jakarta.
tandai dengan menurunnya tinggi larutan
yang masuk pada pipa kapiler saat di Kosman, R. dkk. 2006. Bahan Ajar
celupkan pada larutan.ini disebabkan Farmasi Fisika. Makassar :
karena keberadaan zat terlarut dalam suatu Universitas Muslim Indonesia.
cairan akan memengaruhi teganggan
permukkan .Penambahan zat terlarut akan Lachman, L. dkk. 1986. Teori Praktis
meningkatkan viskositas larutan sehingga Farmasi Fisika. Third Edition, Lea
tegangan permukkan akan bertambah besar. and Febiger. Washington Square
Jika dibandinggakan dengan air deterjen Philadelphia. USA.
memiliki egangan permukkan yang lebih
rendah ini di karenakan di dalam deterjen Tim Kimia Fisika.2018. Penuntun
terkandung sulfaktan , dimana sulfaktan itu Praktikum Kimia Fisika 1. Padang :
sendiri dapat menurunkan tegangan Universitas Negeri Padang
permukaan dengan memetahkan ikatan-
ikatan hidrogen pada permukaan larutan

4. Kesimpulan
1. Tegangan permukaan zat cair
merupakan kecenderungan
permukaan zat cair untuk menegang,
sehingga permukaannya seperti
ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
2. Tegangan permukaan dipengaruhi
oleh adanya gaya kohesi antara
molekul air.
3. Aplikasi konsep tegangan permukaan
dalam kehidupan sehari-hari antara
lain, mencuci dengan air panas lebih
mudah dan menghasilkan cucian yang
lebih bersih, gelembung sabun atau
air berbentuk bulat, dan klip tidak
tenggelam dalam air.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih kami ucap kan
atas dosen pengampuh matakuliah kimia
fisika bapak Umar khalmar Nizar S.si,M.si
dan asisten dosen yang telah mengajar kami
dan membimbing kami dalam mata kuliah
kimia fisika dan pada PLP yang telah
membantu kami dalam menyedia kan alat
yg kami gunakan dalam pratikum kami

4
Lampiran 𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5,54472 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
 Menentukan massa jeniss detergen 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
1. Detergent rinso 𝑔𝑟
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 5,9 𝑐𝑚
𝜌 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 = 𝑐𝑚3
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,05812 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
(47,4447 − 21,7730)𝑔𝑟
𝜌 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 = 𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 3 𝑔𝑟𝑎𝑚
25 𝑚𝑙
𝜌 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 = 1,026868 𝑔𝑟/𝑚𝑙 𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 6 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
2. Detergent daia 𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,1608 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑖𝑎
𝜌 𝑑𝑎𝑖𝑎 =  Menentukan tegangan permukaan pada
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑎𝑖𝑎
(47,4386 − 21,7730 )𝑔𝑟 daia
𝜌 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 =
25 𝑚𝑙 𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌 𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 = 1,026624 𝑔𝑟/𝑚𝑙 𝑔𝑟
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 3,6 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
3. Detergent attack 𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,69576 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑑𝑎𝑖𝑎
𝜌 𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 = 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑑𝑎𝑖𝑎
𝑔𝑟
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 3,2 𝑐𝑚
𝜌 𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑐𝑚3
(47,3593 − 21,7730)𝑔𝑟 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,28512 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
=
25 𝑚𝑙 𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌 𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 = 1,023452 𝑔𝑟/𝑚𝑙
𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 3,4 𝑐𝑚
 Menentukan tegangan permukaan air 𝑐𝑚3
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,49044 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝛾𝑎𝑖𝑟 = 𝜌𝑎𝑖𝑟 𝑥 ℎ𝑎𝑖𝑟
𝛾_𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 𝑥 3,3 𝑐𝑚 Menentukan tegangan permukaan daia
𝛾𝑎𝑖𝑟 = 3,3 𝑔𝑟/𝑐𝑚2 setelah ditambah NaCl
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
 Menentukan tegangan permukaan pada 𝑔𝑟
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 6,5 𝑐𝑚
rinso 𝑐𝑚3
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 1 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,6729 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑔𝑟 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 3,1 𝑐𝑚
𝑐𝑚3 𝑔𝑟
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 6,4 𝑐𝑚
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,18306 𝑔𝑟/𝑐𝑚2 𝑐𝑚3
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 2 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,57024 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑔𝑟 𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑑𝑎𝑖𝑎 𝑥 ℎ𝑑𝑎𝑖𝑎 3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 3,2 𝑐𝑚
𝑐𝑚3 𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0266 𝑥 6 𝑐𝑚
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,28576 𝑔𝑟/𝑐𝑚2 𝑐𝑚3
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 3 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,1596 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 3,4 𝑐𝑚
𝑐𝑚3  Menentukan tegangan permukaan pada
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,49112 𝑔𝑟/𝑐𝑚2 attack
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
Menentukan tegangan permukaan rinso 𝑔𝑟
setelah ditambah NaCl 𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 3,4 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 𝑥 ℎ𝑟𝑖𝑛𝑠𝑜 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,4782 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝑔𝑟
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,0268 𝑥 5,4 𝑐𝑚 𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑐𝑚3
5
𝑔𝑟
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 3,3 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 3,3759 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 2,6 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 2,6598 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
Menentukan tegangan permukaan attack
setelah ditambah NaCl
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 1 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 6,1 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾1 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 6,2403 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 2 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 5,5 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾2 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5,6265 𝑔𝑟/𝑐𝑚2
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝜌𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 𝑥 ℎ𝑎𝑡𝑡𝑎𝑐𝑘 3 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑔𝑟
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 1,023 𝑥 5,6 𝑐𝑚
𝑐𝑚3
𝛾3 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 5,7288 𝑔𝑟/𝑐𝑚2

Anda mungkin juga menyukai