Anda di halaman 1dari 4

MODUL 1

TEGANGAN PERMUKAAN

BAB I

1. TUJUAN
1. Menentukan tegangan permukaan suatu cairan antara lain: aquadest, minyak kelapa,
oli SAE 40, dan oli SAE 50.
2. Mengetahui hubungan antara massa jenis dengan tegangan permukaan.
3. Mengetahui peristiwa meniskus cembung , meniskus cekung ,gaya adhesi serta gaya
kohesi yang terjadi saat percobaan.
2. MANFAAT
1. Agar praktikan dapat Mengetahui penerapan atau pengaplikasian tegangan
permukaan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Agar praktikan dapat mengetahui hal yang mempengaruhi nilai tegangan permukaan
pada suatu zat.
3. Agar praktikan dapat mengetahui metode-metode yang digunakan dalam mengukur
suatu tegangan permukaan.

BAB II

1. SECARA UMUM
Tegangan Permukaan adalah gaya per satuan panjang yang diberikan sejajar
dengan permukaan untuk mengimbangi tarikan ke dalam. Tegangan permukaan timbul
karena molekul-molekul zat cair bekerja tarik-menarik satu sama lain.

Tegangan antarmuka yaitu gaya yang terdapat pada antarmuka dua fase cair yang
tidak tercampur.

F
γ=
2L
2. METODE PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN
A. Metode Kapilaritas
Gejala kapilaritas yaitu gejala naik atau turunnya zat cair dalam pipa kapiler.
Metode kenaikan pipa kapiler merupakan metode bila suatu pipa kapiler
dimasukkan ke dalam cairan yang membasahi dinding maka cairan akan naik ke
dalam kapiler karena adanya tegangan muka.
1
γ = r . h . ρ. g
2
B. Metode du nouy
Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada kenyataan bahwa gaya yang dibutuhkan
untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat cair sebanding dengan tegangan
permukaan atau tegangan antarmuka. gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan
cincin dalam hal ini diberikan oleh kawat torsi.
F
γ=
π (d 1+ d 2)
3. GAYA KOHESI ADHESI
 Gaya kohesi
Gaya kohesi adalah gaya antar atom atau molekul dari zat yang sama.
 Gaya adhesi
Gaya kohesi adalah gaya antar atom atau molekul dari zat yang berbeda.
4. KELENGKUNGAN PERMUKAAN FLUIDA
Kelengkungan permukaan terjadi karena adanya gaya tarik antar atom molekul air
dengan atom pada permukaan zat padat. Macam macam kelengkungan :
a. Permukaan cekung
Permukaan cekung terjadi jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi contoh
permukaan ini adalah air yang dimasukkan ke dalam gelas. Cairan yang membentuk
permukaan cekung dikatakan sebagai cairan yang membasahi dinding ketika cairan
tersebut dibuang dari wadah dinding tampak basah. Permukaan cairan membentuk
sudut antara 0 sampai 90°
b. Permukaan cembung
Permukaan cembung terjadi jika gaya adhesi lebih kecil daripada kohesi. Contohnya
air raksa yang dimasukkan ke dalam gelas. Cairan yang membentuk permukaan
cembung dikatakan sebagai cairan yang tidak membasahi dinding ,ketika cairan
tersebut dibuang dari wadah,dinding terlihat tampak kering. Permukaan cairan
membentuk sudut 90°sampai 180°.
5. FAKTOR- FAKTOR
1) Suhu : berbanding terbalik dengan tegangan permukaan.
2) Jenis cairan : gaya Tarik antar molekul cairan berbanding lurus dengan tegangan
permukaan.
3) Massa jenis : berbanding lurus dengan tegangan permukaan.
4) Kerapatan benda: berbanding lurus dengan tegangan permukaan.
6. PENERAPAN
Salah satu penerapan tegangan permukaan yaitu pada deterjen ,dimana deterjen
mengandung sufraktan. Pada peristiwa mencuci baju yang terkena noda minyak,
Turunnya tegangan permukaan terjadi karena masuknya surfaktan ke dalam fase air dan
fase minyak. Surfaktan memiliki bagian kepala yang bersifat menyukai air atau hidrofilik
sehingga bagian kepala tersebut masuk ke fase air, surfaktan juga memiliki bagian ekor
yang bersifat tidak menyukai air atau hidrofobik sehingga bagian ekor tersebut masuk ke
fase minyak. Interaksi kepala dan ekor surfaktan dengan dua fase tersebut menyebabkan
penurunan tegangan permukaan antar fase. Ketika bagian-bagian dari surfaktan masuk ke
dalam fase air dan fase minyak sesuai ketertarikannya maka molekul surfaktan akan
diserap atau diadsorpsi lebih kuat oleh air dibandingkan dengan minyak apabila bagian
kepala yang lebih menyukai fase air lebih dominan. Hal ini menyebabkan tegangan
permukaan air menjadi lebih rendah sehingga dapat menyebar dengan lebih mudah.
Sebaliknya, jika bagian ekor yang lebih menyukai fase minyak lebih dominan maka
molekul-molekul surfaktan akan diadsorpsi lebih kuat oleh minyak dibandingkan dengan
air dan menyebabkan tegangan permukaan minyak menjadi lebih rendah sehingga mudah
menyebar.
BAB III

PROSEDUR

1) Isi semua beaker glass dengan cairan – cairan yang akan ditera.
2) Ukur diameter dalam pipa kapiler dengan menggunakkan penggaris.
3) Masukkan pipa kapiler dengan diameter tertentu pada masing – masing beaker glass dan
diamkan hingga cairan tidak bisa naik lagi pada masing – masing beaker glass
4) Angkat pipa kapiler lalu ukur tinggi cairan yang masuk dalam pipa kapiler dan ulangi
langkah diatas sebanyak 5 kali.
5) Tentukan tegangan permukaan masing – masing kapiler.

Anda mungkin juga menyukai