Anda di halaman 1dari 26
Dr. | Nyoman Stardanay lV Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbiton (KOT) | Nyoman Suardana Kira Fisika IA Nyoman Suardana Ed, 1.—Cet. 1.—Depok: Rajawali Pers, 2017. % 114 him, 23 cm Bibliografi: him, 99 ISBN 978-602-425-216-8 1. Kimia 2. Fisika, 3, Termodinamika |. dudul Hak cipta 2017, pada penulis Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apa pun, termasuk dengan cara penggunaan mesin fotokopi, tanpa izin sah dari penerbit 2017.1778 RAL Dr. | Nyoman Suardana, M.Si. KIMIA FISIKA | Cetakan ke-1, juli 2017 Hak penerbitan pada PT RajaGrafindo Persada, Depok Desain cover oleh octiviena@gmail.com Dicetak di Kharisma Putra Utama Offset PT RAIAGRAFINDO PERSADA Kontor Pusat: 4 Raya Leuwinanggung No. 112, Kel. Leuwinanggung, Kec. Tapos, Kota Depok 16956 Tel/Fax : (021) 84311162021) 84311163 Email: rajapers@rajagrafindo.co.kd Http: //www.rajagrafindo.co.ld Perwatilan “Jakarta-16956 I Raya Leuwinanggung No. 112, Kel, Leuwinanggung, Kec, Tapos, Depok, Telp. (023) 84312162. Bandung-40243, JH. Kurdi Timur No. 8 Komplek Kurd, Tel 022-5206202. Yogyakarta- Perum. Pondok Soragan Indah Blok At, J. Soragan, Ngestharjo, Kasihan, Bantul, Telp. 0274-£25093, ‘Surabaya 60118, J, Rungkut Harapan Bick A No. 08, Tp. 031-8700819, Palembang. 30137, JL. Macan ‘Kumbang il No, 10/4459 RT 78 Kel, Demang Lebar Oaun,Telp, 0711-45062. Pekanbaru-28298, Perum ‘De Dlandra Land Blok C1 No. 1,1. Kartama Marpoyan Dama, Telp. 0761-65407, Medan-20144, i. Eka fRasmi Gg. Eka Rossa No. 3A Blok A Kompiek Johor Residence Kec. Medan Johor, Telp. O61-7871546, ‘Makassar-30221, || Sultan Alauddin Komp. Sumi Permata bijau Bum 14 Blok Al4 No. 3, Tel. O411- 851618. Banjarmasin-70114, J. Bali No. 31 RtO5, Teip.0$11-3352060. Ball I. mam Bonjl Gg 100/V No. 2, Denpasar Telp. (0361) 8607995. Bandar Lampung, 35115, IP, Kemerdekaan No. 94 LK1 RT O05 Kel, “Tanjung Raya Kec. Tanjung Karang Timur, Hp. 082381950023, Dipnds dengan ComScanner GAS A. Pendahuluan ii Pp f smikian juga pada upacara keagamaan, kita sering mencium bau wewangian dari dupa yang dibakar, Jarak antar partikel- partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel sehingga gaya tarik- menarik antar partikel sangat kecil dan dapat diabaikan, Kecepatan suatu Dipnds dengan ComScanner ‘setiap ruang di mana gas tersebut ditempatkan. Berdasarkan uraian di atas, perbedaan antara sifat padatan, cairan, dan gas disajikan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perbedaan padatan, cairan, dan gas Sifat Padatan Cairan Gas Bentuk Tetap Menyesvaikan ‘Menyesuaikan dengan bentuk dengan bentuk wwadahnya wadahnya Volume Tertentu Tertentu Bergantung kepada Tidak Tidak bergantung | tekanan/wadah bergantung pada wadah pada wadah Kemudahan mengalir | Kaku Mengalir Mengalir (Fluiditas) Kerapatan Umumnya lebih | Lebih rapat dari gas | Lebih renggang dari besar dari cairan cairan dan padetan (kecual es) Ketermampatan Sangat kecil | Sangat kecil Sangat besar (kompresibilitas) ‘Sumber: Achmad, 1992. Dalam pembicaraan tentang gas, semua gas dibagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Gas ideal: gas yang secara sempurna mengikuti hukum-hukum gas. 2. Gas non ideal (gas nyata): gas yang hanya mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan rendah dan suhu yang relatif tinggi. Gas ideal sebenarnya tidak ada, jadi hanya merupakan gas hipotetis. Semua gas adalah nyata. Pada gas ideal dianggap bahwa molekul-molekulnya tidak tarik-menarik dan volume molekulnya dapat diabaikan terhadap volume wadah yang ditempati gas tersebut. Sifat ideal ini hanya didekati oleh gas beratom satu (monoatomik) pada tekanan rendah dan suhu yang relatif tinggi. Setelah mempelajari bab ini, pembaca diharapkan dapat menguasai hukum-hukum gas, teori kinetik gas, dan persamaan keadaan gas. Penguasaan pembaca tentang gas ditandai dengan kemampuannya dal. 1) menjelaskan perbedaan sifat gas, cair, dan padar; 2) menjelaskan hukum- hukum gas; 3) menerapkan hukum-hukum gas pada perhitungan kimia; Dipindsi dengan CamScanner | Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar An Analysis on the Relationship between the Number of Particles and the Volume by Using the Gas Kinetic Theory Model Nurwami!!, A. Taufik Hidayat Prayuda”, Nurul Ainun Maudit Khawair”, Harnl®, ‘Surya Sutriana”, Rivka” Prot Pema Pia Fabian Reger dan ms Poni Universi Mhammandivah Maanar? 8? Jin, Salon Adami No. 299 Mahasar, Malan 0221 Em marr mio a A (Diverimat: 08 Samowari 2020; Direvist: 1 Januari 2020; Diverbrkan: $0 Januari 2020) Abstract ~ This stay sims at fmding out the relationship between the number of particles and the volume bby using the gus Kinetic theory model. tn this study, the date collection wus conducted three times emmplaying different particle numbers, namely 10 particter. 20 parictes and 30 particles group. During the duta collection process, the scale reading of the load height was dome when the loa calision hax ‘been going om for 20 secunls Raed on the observations, cam be obtained thatthe more the number of ‘particles, the greater the volume. The graph amatysis also reveals that the slope of the three graphs vuries. Graph 41 amd graph 4.2 share the same slope that ix 0.1, while the slope of graph 4.3 ts 0085. The slope of the graph illustrates that once the mamber of particle increases, the position of the paton ‘ill abe go up. n other words it cant be naid that the changes inthe position of the piston (v) ks directly ‘proportional wo the number of particles (a) Keywonts: Kinetic Theory OF Gaves. Volume, Piston Position, Particle Analisis Hubungan Jumlah Partikel Dengan Volume Menggunakan Model Teori Kinetik Gas Abstrah — Penclitian ini bertujuan untuk mengetahel hubungan jumlah purtibel dengan volume Imengxumatan model teuri kinetic pur Pada penelitian ind, pengambilan data dilakukun sebunvak tiga ali dengan jumlah paritel yang berbeda-beda yoitu 10 partitel, 20 partitel dan 30 parttel. Pada proses pengombilan data yang dilakutin pembacaan stala kvtinggian beban dilatukan ketika Pemumbutun bean ivlah berlangramy telams 20 detih Berdasarkan haul pengamatan dipenvteh bah semakin barvak jumlah partite! maka volumenva akan semakin besar pula Dari hasil analisis grafik diperoleh kemiringwn poula grafih 4.1 yaitu 0.1, grafik 42 diperoieh hemiringan 0.1 dan grafik 4.3 diperoleh kemiringan 0,095. Kemiringan grafik menggambarkan bahwa setiap pertambohan partite! Dertambah pula Ledudubon piston asim dapat dikatakon hubwerpan antana perubshan kedudukan piston (0) berbanading lures dengan jamlah partie! (ni Kata kunci: Teori Kinetit Gas, Volume, Keduutsan Piston, Partitel al -bergerak Tika didasarkan teori Kinetik gas. ‘gas sendin terbentuk oleh molekul ~ molekul — "gas yang bergerak secarn acak dengan arah DOL: 10.2661.8jpf vail 3110 Dipnds dengan ComScanner Kkinetik gas, Balon bisa meletws karena dua hal yaitu adanya kenaikan subu dan tekanan gas balon. Apabila kita letakkan dibawah ssinar matahari dalam waktu yang cukup lama ‘maka balon akan meletus. Hal ini disebabkan oleh suatu gas dalam balon juga meningkat. Hal yang sama juga terjadi opabila kita ‘memompa balon terus menerus, Gas akan ‘menckan dinding balon terus menenss seiring dengan kenaikan tekanannya, sehingga volume balon terus meningkat. Pada saat dinding alon tidak dapat lagi menahan tekanan gas, balon akan meletus. Peristiwa meletusnya balon tersebut terkait dengan tentang Teori Kinetik Gas untuk memahami hubungan antara jumlah partikel dengan volume. ‘molekul penyusunnya dijelaskan dalam teori Kinetik gas Dalammenjelaskan perilaku pas dalam Keadaan tertentu, tori kinetik fasmenggunakan beberapa pendekatan dan ssumst mengenai sifat-sifat gas yangdisebut sas idea. Sift-sifat gas ideal dinyatakan sebagai berikut, 1, Jummlah partikel gas sangat banyak, tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) aantar partikel Setiap partikel gas selalu bergerak ‘dengan arah sembarang atau acak, 3. Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran muangan_ tempatgas ‘berads. 4 Setiap —tumbukan yang —_terjadi antarpartikel gas dan antara partikel gasdan dinding bersifat__lenting sempurna 5. Partikel gas tendistribusi merata di dalam rusngan, 6. Berlaku Hukum Newton tentang gerak. Pada kenyataannya, tidak ditemukan gas yang memenubi kriteria gasideal Akan tetapi, sifat itu dapat didekati oleh gas pada temperatur tinggi dan tekanan rendah, Andaikan kita memiliki satu tangki gas sembarang kemadian tekanan dalam tanghi kita sebut P, volume tangki adalah V, dan suhu dalam tangki adalah T. Kita bisa mengatur atau mengubsh tekanan, subu maupun volumenya. Temnyata antara P,V dan T saling memiliki kaitan tertentu, Persamaan yang meghubungkan antara P, V dan T Pp DOE: 10.26618jpl v8il.3110 Dipnds dengan ComScanner dinamakan sebagai persamaan keadaan gas. Kita akan meninjau persamaan keadaan untuk ‘gas ideal Bila tekanan dalam tangki kita ubsh ddan subunya kitsjaga agar tidak berubah atau subunya Konstan, ternyata volumenya ikut tbenibah, Jika kita memperbesar tekanan maka volumenya berkurang. Apabila kita ‘memperbesar volume tangki temyata tekanan ‘akan mengecil. ‘Teori kinetik gas memberikan jembatan fantara tinjauan gas secara mikroskopik dan ‘makrokospik. Hukum-hukum gas seperti fmkum Boyle, Charles, dan Gay Lussac, ‘menunjukkan bubungan antara besaran- bbesaran makrokospik dari berbagai_macam proses serta peruimusannya. Kata kinetik berasal dari adanya anggapan bahwa ‘molekul-motekul gas selalu bergerak. Hukum Boyle dikemukskan oleh fisikawan Inggris ‘yang bemama Robert Boyle. Hasil percobaan Boyle menyatakin bahwa apabila suhu gas yang berada dalam —bejana_tertutup ipertahankan konstan, maka tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya. ‘Untuk gas yang berads dalam dua keadaan kkeseimbangan yang berbeda pada suhu kkonstan, diperolehpersamaan sebagai berikut. Pia = Pave Keterangan: P,: tekanan gas pada keadaan | (N’m2) Ps: tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2) V;: volume gas pada keadaan 1 (m3) V3: volume gas pada keadaan 2 (m3) eal) JPF | Volume 8 | Nomor 1 | 89 (p- ISSN: 2302-8939 ¢- ISSN: 2527-4015 Hokum Charles dikemukakan oleh fisikawan Prancis bernama Jacques Charles Charles menyatakan bahwa _jika tekanan gasyang berada dalam bejana fertutup dipertahaakan Konstan, maka volumegas sebanding dengan subu rmutlakaya Untuk gas yang berda dalam duakeadaan seimbang yang berbeda pada fekanan konstan, diperoleh persamaan sebagai berikut. 2) volume gas pada keadaan 2 (m3) T; : subu mutlak gas keadaan 1 (K) TT, subu mutlak gas keadaan 2 (K) 7: subu mutlak gas keadaan 1 (K) TT: subu rmutlak gas keadaan 2 (K) ; :tekanan gas pads keadaan 1 (N/m*) P; :tekanan gas pada keadaan 2 (N'm*) DOK: 10.26618jpE-vRil 3110 Dipindsi dengan Camcanner Jurnal Barekeng Vol. 5 No. 1 Hal. 41 - 45 (2011) PENENTUAN JUMLAH MOL UDARA DALAM SELINDER DAN BOLA. MENGGUNAKAN HUKUM BOYLE-MARIOTTE (Determining The Number Of Moles Of Air ln Cylindrical And Spherical Using The Boyle-Mariotte Law) MATHEUS SOUISA ‘Staf Jurusain Fisiha Fakultas MIPA Universitas Pattimura JL ie. M. Putuhena, Kampus Unpatt, Poka-Amboa ABSTRACT Has dove research on different container and the syringe bulb to determine the number of ‘moles of air. Ifthe gas air is introduced into the syringe or bulb then the more air is forced into it The analysis uses Boyle-Mariotte law shows that the number of moles of air in the syringe with constant temperature and number of moles of air at constant volume is a sphere ‘with eqqual 0.02 mol. Thus two different media (cylindrical and spherical), giving the same ‘umber of moles. Obtaining the number of moles show that the application of Boyle-Mariotte is derived from the ideat gas law is appropriate, Keywords: The number of moles, cylindrical, ypherical, ideal gas PENDAHULUAN ‘metupakan limi operasional. yang dengan sifat_makmstopik yang ‘dapat diukur. mi ini mempredibs jenis-e proses kimia dan fisika yang munghin terjads serts Imenghitung secara kuantitatif sifst-sifat Keadaan dati suatu mater. Sift-sifat keadaan suatu materi yang dapat dilihat berupa sub, tekanan, volume dan sifat Keadaan ‘Termoinamika | i i : i Kalau gas atau ulara di masuikkan atau di pompa ke dalam suaty balon atay alat penyemprot (syringe) maka ‘makin banyak udara yang dipaksa masuk ke dalam, makin bbesar balon tersebut, Hal in} erat bahwa kalau sub dan fekanan konstan, volime udara yang menempath ruang tertutup —(balowsyringe) akan bertambah dengan perbandingan lurus dengan massa dari udara yang ada. Perbandingan ini dapat dibuat menjadi suatw persamaan dengan memasukkan Konstanta pembanding yang disebut Jumlah mol (Gianoli, 1998 terjemahon Hanum, 2001462). Dan juga Kalau udara dipaksa masuk ke dalam suatu bola, berarti memberikan molekul udara lebid banyak ke dalam bola dengan volume bolanya tidak berubah (volume lonstan), selanjuinya bola berisi molekul udara mencmpati suaty rung yang didinginkan yang ‘menghasilkan jumfah mol, Karena dari kedua kasus ini, {ealau tekanan, sub, dan volume diketahu maka jumlab ‘udara yang dipaksa masuk ke dalam sebuah benda berbentik sclinder dalam hal ini tabung penyemprot Goringe) dan berbentak bola Penelitian menyangkut dengan kasus mendasar telah Donyak dilakukan, nomun untuk —mengkai jumlah mol pada tabung untuk subu tetap maupun meng jurnlah ‘mol pada bola untuk yolume tetap dengan menggunakan ‘ramus gas ideal berdasarkan hukum Boyle-Mariotte dan surmus Gay-Lussae merupakan hal yang ban untuk ditelit Dipnds dengan ComScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika Bab 12 GAS dan TERMODINAMIKA Shitnr-sitat gas telah menarik minat peneliti sejak jaman dahulu. Hal ini mendorong mereka untuk menyelidiki sifat-sifat tersebut secara ilmiah. Kita mengenal ilmuwan-ilmuwan yang memulai kajian ilmiah sifat-sifut gas seperti Robert Boyle (1697-1691), Jacques Charles (1746-1823), dan Joseph Gay-Lussac (1778-1850), Sehingga hukum-hukum gas diberi nama sesuai dengan nama mereka sebagai penghargaan, Pada bab ini kita akan mempelajari hukum-hukum gas yang ditemukan secara empirik (eksperimen) dan teori kinetik gas yang merupakan penerapan hukum dinamika Newton pada molekul-moickul ‘gas serta aplikasinya dalam termodinamika, 12.1 Gas Ideal yang akan kita bahas di sini adalah gas ideal Ga ideal dart tyne Ge yt deen ean idealisasi dari tise els cigacalsenigge merece eset ailat yang tid Dipindsi dengan CamScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat gas ideal. Beberapa sifat gas ideal sebagai berikut. Sifat 1: Tidak ada interaksi antar molekul-molekul gas Setelah mendefinisikan sifat-sifat yang dimiliki gas ideal, mari kita ou Dipnds dengan ComScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika membahas sifat-sifat makroskopik gas tersebut. Sifat makroskopik gas ideal diawali dengan kajian eksperimen. Dari kajian tersebut dibangunlah rumus empitis yaitu rumus yang diduga memenuhi data-data pengamatan. Kemudian para fisikan membangun landasan teoretik mengapa sifat-sifat gas ideal seperti apa yang diamati (diukcur). 12.2 Hukum Boyle Robert Boyle mengukur sifat-sifat gas dalam keadaan yang mendekati keadaan gas ideal. Boyle mencapai kesimpulan bahwa Pada suhu tetap maka volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya. Suhutetap Tekanan diubah-ubah (@) (b) ‘Gambar 12.1 (a) Skema percobaan Boyle. (b) Hubungan antara volum dan tekanan gas pada suhu konsntan. ‘Tekanan gas berbanding terbalk dengan Volum. Pernyataan di atas dapat ditulis Vx 1/P,dengan Vvolum dan P tekanan. 945 Dipindsi dengan CamScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika Hubungan ini dapat dutilis sebagai V=C)/P, atau PV=c, (12) dengan C; adalah konstanta. Persamaan (12.1) dikenal dengan hukum Boyle, Jika digambarkan pede diagram Pdan V(Vadalah sumbu datar dan Padalah sumbu vertikal) maka jika tekanan atau volum gas diubah-ubah pada sulu tetap, maka nilai tekanan dan volum pada berbagai keadaaan berada pada kurva di Gambar 12.1. 12.3 Hukum Gay-Lussac Gay-Lussac mengamati perubahan tekanan gas jika subunya diubah-ubah ‘mempertahankan volume , iu Pee ‘gan agar tetap. Gay-Lussac Pada volume tetap, tekanan gas berbanding turus dengan suhunya Pernyataan di atas dapat ditulis Px 7, dengan T adalah suhu. Hubungan ini dapat dutilis sebagai P= C7, atau Pe $x, (12.2) dengan C; adalah konstanta, Persamann (12,2) dikenal dengan hokum Gay-Lussac, Jika digambarkan pada diagram P dan T (T adalah sumbu datar dan P adalah sumbu vertical) maka jika suhu atau tekanan gas Glubah-ubah peda volum tetap, maka nilal tekanan dan wubu peda berbagai keadaaan berada pada garis lurus seperti pada Gambar 12.2. 946 Dipnds dengan ComScanner Bab 12 Gas dan Termodinami 12.4 Hukum Charles Charles mengamati sifat gas yang mendekati sifat gas ideal pada tekanan tetap. Ia mengamati perubahan volum gas pada berbgai subu. Charles sampai pada kesimpulan bahwa vika tekanan gas dipertahankan konstant maka volum gas berbanding terbalik dengan suhunya Suhu diubabyubah Sensor tekanan {a) (b) Gambar 12.2 (a) Stema percobaen Gay-Luissac.(b) Hubungan antara suhu dan tekanan gas pada volum ‘onsnian. Tekanan berbanding lurus dengan suhu sebagalmana diungkapkan oleh hukum Gay-Lussac. Pernyataan di atas dapat ditulis Vx 7, Hubungan ini dapat dutilis sebagai V= CT, atau Pp = 12.3) (12.3) ou7 Dipindsi dengan Camcanner Bab 12 Gas dan Termodinamika (PMT) (P3V2oTs) P (Pal (PVT) Vim") ‘Gambar 12.12 Proses yang berlangsung pada gas dwakli oleh sebuah kurva, Jika gas mengalami proses kuasistatik dari satu keadaan ke keadaan lainnya, maka proses tersebut direpresentasikan oleh sebuah Jaurva yang menghubungkan titik awal (keadaan awal) dan titik akhir (eadaan akhir) pada diagram P-V (Gambar 12.12). Keadaan gas selama proses ditentukan oleh nilai P,V, dan T pada titik-titik sepanjang kurva. 12.15 Proses-Proses Khusus Dengan bantuan diagram PV kita akan bahas beberapa proses khusus, yang memiliki kurva yang khas pada diagram P-V, proses ini adalah proses SO Lila es srry AC ETAT SE MERA TE proses berlangsung. 978 Dipindsi dengan CamScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika PMT) (PyVoF) P {Pal (Py VysT) (PMD) Vim’) Gambar 12.13 Prosesisckhork: (a) ekanan mengalam parambahan (b) tekanan mengalam pengurangan. Proses isobarik Proses isobarik adalah proses yang berlangsung pada tekanan tetap, sJika digambarkan pada diagram P-V, kuirva proses isobarik adalah kurva mendatar (Gambar 12.14). Contoh proses ini adalah proses yang. Seng ng Salas fae: Yeon: clecgieagsebuaic let’ Sagi. atasnya, Piston teraebut alee bergerak. Piston tersebut Sr tekanan dari udara luar ‘sehingga nilainya konstan. Dengan demikian, tekanan dalam gas juga konstan. Proses isotermal Proses isotermal adalah proses yang berlangstng pada suhu tetap. Dengan menggunakan persamaan gas ideal, P = nRT/V, maka P berbanding terbalik dengan V. Jika digambarkan_ kurva proses isotermal tampak pada Gambar 12.15. Contoh proses dengan yang bisa mengontrol suhu sehingga konstan. ou Dipnds dengan ComScanner Bab 12 Gas dan Termodinamika ee (PMT) P [Pal PVT) V[m"} ‘Gambar 12.14 Proses iscbark: (a) volume mengalam pertambahan (t) volum mengalami pengurengan. (PyVyTy) (PuViTn) v Gambar 12.15 Proses isotermal: kurva kanan bertangsung pada sutu yang lebih Ingg' danpada kurva kr (a> Ta Dipindsi dengan Camcanner PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL V HUKUM BOYLE LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2021 Dipindsi dengan CamScanner PRAKTIKUM FISIKA DASAR HUKUM BOYLE MODUL V PERCOBAAN HUKUM BOYLE 1. Tyjuan 1, Mempelajari hubungan antara tekanan dengan volume gas / udara pada termperatur tetap. v . Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada percobaan. . Menghitung tekanan gas / udara dalam sistem tertutup, » TL Alat-Alat 1, 1 set peralatan Hukum Boyle dengan diameter pipa kanan 1,2 cm dan pipa kiri 1 em 2. Penggaris TL. Bahan-Bahan 1. Air Raksa IV. Teori Konsep hukum boyle sangat banyak pencrapannya pada ilmu Teknik terutama pada proses pengukuran tekanan dan juga berperan dalam perancangan alat industri Gjika alat tersebut menggunakan tekanan tertentu). Sclain itu penerapan konsep Hukum Boyle sangat banyak digunakan dalam proses thermodinamika. Pada saat kedudukan air raksa sejajar atau sama tinggi : Maka : P}=P =P - Dimana : Pam = Tekanan udara Ivar saat percobaan pada saat kedudukan permukaan mempunyai perbedaan Ketinggian sebesar h (setelah kolom digeser), maka : P2= Py=Parm + pgh Keterangan : p = Rapat massa zat cair (gr/cm') g = Gravitasi bumi (cnvs*) +h = Beda tinggi air raksa (cm) soonest) we one eee (2) LABORATORIUM FISIKA DASAR UPN “VETERAN" JAWA TIMUR, Dipnds dengan ComScanner TERMODINAMIKA TEKNIK VOLUME | (edisi e-book) UNIVERSITAS DARMA PERSADA - JAKARTA 2019 ASY'ARI DARYUS Il. SIFAT-SIFAT GAS SEMPURNA Gas sempurna (atau gas ideal) bisa didefinisikan sebagai suatu keadaan zat, dimana proses penguapannya dari kondisi cair berlangsung sempurna. Oksigen, nitrogen, hidrogen dan udara, pada batas temperatur tertentu, bisa juga disebut sebagai gas sempurna. 2.1. Hukum-hukum Gas Sempurna Sifat fisik suatu gas dikontrol oleh tiga variabel berikut: 1. Tekanan yang digunakan oleh gas; 2. Volume yang ditempati oleh gas; 3. Temperatur gas. Sifat-sifat gas sempuma bila mengalami perubahan pada variabel-variabel di atas, akan mengikuti hukum- hukum berikut (berdasarkan hasil eksperimen): 1. Hukum Boyle; 2. Hukum Charles; dan 3. Hukum Gay-Lussac. 2.1.1. Hukum Boyle Hukum ini diformulasikan oleh Robert Boyle pada tahun 1662. Hukum ini berbunyi, “Tekanan mutiak suatu Asy'ari Daryus 21 Universitas Darma Persada - Jakarta Dipindsi dengan CamScanner Termodinamika Teknik Vol. 1 22 massa dari gas sempurna berubah secara berbanding terbalik terhadap volumenya, Jika temperaturnya tetap”. Secara matematik bisa ditulis: p xs atau pv=konstan (2.1) Bentuk yang lebih berguna dari persamaan di atas adalah: DM = Ps = Psi = .... = konstan (2.2) dimana notasi 1, 2 dan 3 mengacu kepada kondisi yang berbeda. 2.1.2. Hukum Charles Hukum ini dirumuskan oleh warga negara Perancs bernama Jacques A.C. Charles pada tahun 1787, Hukum ini dinyatakan dalam dua bentuk: 1. “Volume suatu massa gas sempurna berubah dengan berbanding langsung dengan temperatur mutlak, jika tekanan mutlaknya konstan” . Secara matematik ditulis: Vo 7 atau v/7T =konstan (2.3) Vv, vv. : Leeper Gees ere atau: Tse konstan (2.4) Asy'ari Daryus Universitas Darma Persada - Jakarta Dipindsi dengan CamScanner Termodinamika Teknik Vol. 1 23 dimana notasi 1, 2 dan 3 mengacu kepada kondisi yang berbeda, 2. "“Semua gas sempurna akan mengalami perubahan volume sebesar 1/273 dari volume awalnya pada 0°C untuk setiap perubahan temperatur sebesar 1°C, jika tekanannya konstan”. Misalkan, vo = volume massa gas pada 0° C, dan V; = volume massa gas yang sama pada © C maka, sesual dengan pernyataan di atas, 1 273+¢t Tr VEE Vor oe Var = (7B). Mi (2.5) vey, atau: a = 7 (2.6) dimana, T= temperatur mutlak dari ¢°C To = temperatur mutlak dari 0° C Terlihat bahwa volume gas akan mengalami penurunan sebesar 1/273 dari volume awalnya pada setiap penurunan temperatur 1° C, Maka pada temperatur -273" C, volume gas akan nol.! Temperatur pada volume gas nol disebut temperatur * Ini secara teoritis. Nilai pastinya adalah -273,16° C. Tetapi untuk praktisnya, nilainya diambil -273° C saja. Asy'ari Daryus Universitas Darma Persada - Jakarta Dipindsi dengan CamScanner Termodinamika Teknik Vol. F 24 nol mutlak. 2.1.3. Hukum Gay-Lussac Hukum Gay-Lussac berbunyi: "Tekanan mutlak dari suatu. massa gas sempurna berubah berbanding Jangsung dengan temperatur, jika volumenya konstan”. Secara matematik ditulis: pxT atau p/T =konstan (2.7) BBB atau. i & ho konstan (2.8) dimana notasi 1, 2 dan 3 mengacu kepada kondisi yang berbeda. 2.2. Persamaan Umum Gas Pada bagian sebelumnya, telah dibicarakan tentang hukum gas dimana memberikan kita hubungan antara dua variabel, ketika variabel ketiga konstan. Dalam kondisi sebenarnya, ketiga variabel yaitu: tekanan, volume dan temperatur, dapat berubah secara bersamaan. Untuk menyatakan kondisi ini, kKedua hukum Boyle dan Charles digabung, dan memberikan persamaan umum gas. Berdasarkan hukum Boyle: Asy'ari Daryus Universitas Darma Persada - Jakarta Dipindsi dengan CamScanner Lucnal Mekanilaal Teknik Mesin FUP ISSN - 1693-2582 DESAIN MODEL TANGKI UNTUK MENGHEMAT KONSUMSI DAYA POMPA. PADA SISI DISCHARGE Budhi Martana', M. Galbi Bethalembah™, dan Fahrodin* ‘2 *Dosen Tetap Program Studi Teknik Mesin, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta JL. RS. Fatmawati Pondok Labu, Jakarta Selatan, 12450 * budhi.martana@upnvjuc id, * m.galbi@upny) sc id, ° fahrudin @ upav) ac idl Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasitkan tangki prototipe yang mampu ‘meringankan kerjapompa khususnya meningkatkan head tekan pompa (pada sisi discharge) sehingga dapat dilakukan penghematan daya input pompa hingga sebesar daya yang dipertukan pada sisi dischargenya disesuaikan dengan dimensi tinggi tangki dan pelampung. Metode penelitian yang digunakan adalah riset development dengan langkuh- langkah sebagai berikut: (1) menetapkan definisi fungsi dan spesifikasi, (2) membuat runcangan desain model tangki prototipe untuk menghemat daya pompa, (3) melakukan pengujian dan simulasi kinerja model tangki hasil runcangan. Hasil pengujian menunjukan bahwa penerapan gaya gravitasi pada tangki zat cair yang terletak pada elevasi tertentu dari sumbu pompa memiliki potensi besar untuk meningkatkan head statis tekan pompa atau dopat mereduksi konsumsi daya pada sisi discharge pompa hingga 100% termasuk rugi- ‘rugi pada sisi discharge dengan jalan memperbesar kapasitas tangki. Disamping itu untuk memperoleh efektifitas gaya gravitasi yang terpakai, maka pemilihan material apung dan batang pendorong harus seringan mungkin. Kata kuna : sangki, gaye gravitasi, pompa, discharge Abstract This study aims to produce a protorype tank that is able to ease the work of the pump. especially increasing the pump head pressure (on the discharge side) so that it can save the input power of the pump up to the amount of power needed on the dischargenya side adjusted 10 the dimensions of the tank and buoy height. The research method used is development research with the following steps: (1) determining the definition of functions and specifications, (2) making a prototype tank model design to save pump power, (3) testing «and simulating the performance of the design tank model. The test results show that the ‘application of gravity on the liquid tank located at a certain elevation from the pump axis hhas a great potential to increase the pump’s static head or can reduce power consumption ‘on the pump discharge side up t0 100% including losses on the discharge side by increasing tank capacity. Besides that, 1o obtain the effectiveness of the gravitational force used, the selection of buoyancy material and the thrust rod must be as light as possible. Keywords: tank, gravity, pump, discharge 1. PENDAHULUAN dalam alam ini sehingga berguna bagi Perancangan adalah bagian dari ™MUSia dalam Kegiatanpembuatan egiatan rekyasa yang menipakan waka #8uDIN, permesinan, produ, sistem, dan secara intelektual untuk memenuhi “PONS. Perancangan adalah tahapan (untutan-tuntutan tertentu dengan cara Pevaneangan sebaik mungkin. Pengertian rekayasa ‘adalah penerapan imu dan matematik dihadapi perusahaan yang diperoleh dari wane ‘fan enersipemilihan alternatif sistem yang teak." ‘Harnal Mekanikal Teknik Mesin FTUP Volume 15 Nemor 1, Agustus 3020 6 Dipindsi dengan Camcanner Proses dessin pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, pemikiran, brainstorming, maupun dari sain yang sudah ada sebelumnya. ‘Tangki pada dasamya dipakai sebagai tempt penyimpanen material belt beepe atmosfir sama dengan tekanan yang ada dalam tangki, dengan demikian dapat menghemat daya pompa pada sisi keluar (discharge). ke bentuk asalnya ketika beban dilepaskan. Menurut Hukum Archimedes gaya berat dan gaya ke tas suatu bend jika dimasukan kedalam air yaitu Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat 2at cair yang dipindahkan oleh bends tersebut. Hukum Boyle menyatakan bahws Tekanan dan Volume dari suatu gas adalah berbanding terbalik pada masa gas dan suhu yang konstan (isotermis), yang berarti bahwa tekanan naik, volume turun dan sebaliknya volume naik dan tekanan turun. Penelitian ini menggunakun perangkat Junak (software) Solid Works Simulation ‘Jamal Mekanikal Teknik Mesin FTUP Volume 15 Noms 1, Agustus 2020 7 Dipnds dengan ComScanner

Anda mungkin juga menyukai