punya tegangan. Tegangan tersebut dinamakan tegangan permukaan. Tegangan permukaan zat cair
adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk meregang sehingga permukaannya nampak seolah
dilapisi oleh suatu lapisan. Pasti diantara sobat hitung pernah mengamati ada nyamuk atau serangga
kecil lainnya yang bisa berdiri atau berjalan di atas air tanpa tengggelam. Itu terjadi karena ada
tegangan permukaan zat cair. Yang menjadi penyebab utama adanya tegangan permukaan adalah
gaya kohesi (gaya terik menarik molekul sejenis) dari fluida atau zat cair. Setiap molekul zat cair
saling menarik moelkul di sekitar mereka. Gaya tari menarik ini memicu adanya ikatan yang cukup
kuat antar molekul.
= F/d
dengan
tegangan
permukaan
(N/m
atay
Dyne/cm)
panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s , berapa tegangan sabun tersebut?
Pembahasan:
-4
-1
Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10 kg; Panjang kawat (l) = 10 cm = 10 m; Massa benda
-4
=
=
berat
F/d
kawat
-3
-1
ditambah
berat
-2
(
benda
d
=
-4
10 kg
=
x
9,8
2l)
2,94
-3
10 N
-2
= 2,94 x 10 / 2x 10 = 1,47 x 10 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan adalah 1,47 x 10 N/m.
Karena tegangan
permukaan merupakan
perbandingan antara Gaya tegangan permukaan dengan Satuan panjang,
maka satuan tegangan permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau dyne
per centimeter (dyn/cm).
1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Tegangan permukaan juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya mencuci. Agar pakaian yang kita cuci benar-benar bersih maka air
harus melewati celah yang sangat sempit pada serat pakaian. Untuk itu
diperlukan penambahan luas permukaan air.Hal ini sangat sukar dilakukan
karena adanya tegangan permukaan. Sehingga nilai tegangan permukaan air
harus diturunkan dahulu. Kita bisa menurunkan tegangan permukaan dengan
cara menggunakan air panas. Makin tinggi suhu air, maka baik karena
semakin tinggi suhu air, semakin kecil tegangan permukaan.
Alternatif lainnya adalah menggunakan sabun. Pada suhu 20 oC,
nilai Tegangan Permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Pada 100 oC, nilai
tegangan permukaan air panas = 58,90. Pada suhu 20 oC, nilai tegangan
permukaan air sabun adalah 25,00 mN/m. Lebih menguntungkan pakai
sabun airnya juga tidak panas. Jangan heran kalau sabun sangat laris di
pasar. Bukan cuma pakaian, tapi tubuh kita juga. Itulah sedikit penjelasan
mengenai Tegangan Permukaan.
BAB I
PENDAHULUAN
untuk membentuk luas permukaan baru (Wavega, 2008). Dengan sifat tersebut zat cair
mampu untuk menahan benda-benda kecil di permukaannya. Seperti silet, berat silet
menyebabkan permukaan zat cair sedikit melengkung ke bawah tempat silet itu berada.
Lengkungan itu memperluas permukaan zar cair namun zat cair dengan tegangan
permukaannya berusaha mempertahankan luas permukaannya sekecil mungkin.
2.2 Faktor yang Memengaruhi
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zar cair cenderung untuk menegang,
sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya kohesinya
lebih kecil daripada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku sebaliknya. Salah
satu model peralatan tang sering digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zar cair
adalah pipa kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler adalah sudut
kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dengan dinding. Sudut
kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya
tarik-menarik antara molekul zar yang berbeda (adesi).
Molekul cairan biasanya saling tarik-menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya, tetapi di permukaan cairan
hanya ada molekul-molekul caoran di samping dan di bawah. Di bagian atas tidak ada
molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan tarik-menarik satu dengan yang lainnya, maka
terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam cairan.
Sebaliknya, molekul cairan yang terletak di permukaan ditarik oleh molekul cairan yang
berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang
berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya dengan menyusut sekuat
mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh
selaput elastis yang tipis.
2.3 Persamaan Tegangan Permukaan
San (2009) memberi contoh pada seutas kawat dibengkokkan hingga berbentuk U,dan
seutas kawat kedua dapat meluncur pada kaki-kaki kawat U. Ketika alat ini dicelupkan dalam
larutan sabun dan dikeluarkan, akan berbentuk lapisan air sabun pada permukaan kawat
tersebut. Karena kawat lurus bisa digerakkan dan massanya tidak terlalu besar, maka lapisan
air sabun akan memberikan gaya tegangan permukaan pada kawat lurus, sehingga kawat
lurus dapat bergerak ke atas. Untuk menahan kawat ini agar tidak meluncur ke atas (kawat
berada pada keadaan setimbang), kita perlu mengerjakan gaya T ke bawah. Total gaya ke
bawah yang menahan kawat kedua adalah F = T + w.
Permukaan fluida yang berada dalam keadaan tegang meliputi permukaan luar dan
dalam (selaput cairan sangat tipis tapi masih jauh lebih besar dari ukuran satu molekul
pembentuknya). Sehingga untuk cincin dengan keliling L yang diangkat perlahan dari
permukaan fluida, besarnya gaya F yang dibutuhkan untuk mengimbangi gaya-gaya
permukaan fluida dapat ditentukan dari pertambahan panjang pegas halus penggantung
cincin. Misalkan panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun menyentuh kawat kedua
memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan permukaan bekerja 2l panjang permukaan.
Kanginan (2006) menyimpulkan bahwa tegangan permukaan didefinisikan sebagai
perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang (d) tempat gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
Rumus Tegangan Permukaan:
Keterangan:
= Tegangan permukaan
F= Gaya tegangan permukaan
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara gaya tegangan
permukaan dan satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan adalah newton per meter
(N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).
2.4 Penerapan Konsep Tegangan Permukaan dalam Kehidupan Sehari-hari
Tegangan permukaan air berhubungan dengan kemampuan air untuk membasahi
benda. Makin kecil tegangan permukaan air, makin baik kemampuan air untuk membasahi
benda, dan ini berarti kotoran-kotoran pada benda lebih mudah larut dalam air (Kanginan,
2006).
2.4.1 Mencuci dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih.
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu air, makin kecil
tegangan permukaan air dan ini berarti makin baik kemampuan air untuk membasahi benda.
Karena itu, mencuci dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian lebih mudah larut
dan cucian menjadi lebih bersih. Detergen sintetis modern juga didesain untuk meningkatkan
kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan
tegangan permukaan air. Banyak kotoran yang tidak larut dalam air segar, tetapi larut dalam
air yang diberi detergen.
2.4.2 Gelembung sabun atau air berbentuk bulat
Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena dipengaruhi oleh adanya
tegangan permukaan. Gelembung sabun memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan
diantara kedua selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan permukaan
menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung memperkecil luas permukaannya. Ketika
selaput air sabun berkontraksi dan berusaha memperkecil luas permukaannya, timbul
perbedaan tekanan udara di bagian luar selaput (tekanan atmosfir) dan tekanan udara di
bagian dalam selaput. Tekanan udara yang berada di luar selaput (tekanan atmosfir) turut
mendorong selaput air sabun ketika ia melakukan kontraksi, karena tekanan udara di bagian
dalam selaput lebih kecil. Setelah selaput berkontraksi, maka udara di dalamnya (udara yang
terperangkap di antara dua selaput) ikut tertekan, sehingga menaikkan tekanan udara di dalam
selaput sampai tidak terjadi kontraksi lagi. Dengan kata lain, ketika tidak terjadi kontransi
lagi, besarnya tekanan udara di antara dua selaput sama dengan jumlah tekanan atmosfir
dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput.
Pada tetes air hanya memiliki satu selaput tipis, yakni pada bagian luar tetes air.
Bagian dalamnya penuh dengan air. Akibat adanya gaya kohesi, maka timbul tegangan
permukaan. Bagian tetes air ditarik ke dalam, akibatnya air berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya. Tekanan atmosfir yang berada di luar turut membantu
menekan tetes air. Kontraksi akan terhenti ketika tekanan pada bagian dalam air sama dengan
jumlah tekanan atmosfir dengan gaya tegangan permukaan yang mengerutkan selaput air.
2.4.3 Klip tidak tenggelam dalam air
Ketika klip diletakkan secara hati-hati ke atas permukaan air, molekul-molekul air
yang terletak di permukaan agak ditekan oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekulmolekul air yang terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk menopang klip
tersebut. Biasanya klip terbuat dari logam, sehingga kerapatannya lebih besar dari kerapatan
air. Karena massa jenis klip lebih besar dari massa jenis air, maka seharusnya klip tenggelam.
Tapi kenyataannya klip terapung. Fenomena ini merupakan salah satu contoh dari adanya
tegangan permukaan. Dalam kenyataannya, bukan hanya klip (penjepit kertas), tetapi juga
bisa benda lain seperti jarum. Apabila kita meletakkan jarum secara hati-hati di atas
permukaan air, maka jarum akan terapung. Adanya tegangan permukaan cairan juga menjadi
alasan mengapa serangga bisa mengapung di atas air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Tegangan permukaan zat cair merupakan kecenderungan permukaan zat cair untuk
menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupioleh suatu lapisan elastis.
3.1.2 Tegangan permukaan dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air.
3.1.3 Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan
permukaan (F) dan panjang (d) tempat gaya itu bekerja.
Secara matematis, kita tulis:
Rumus Tegangan Permukaan:
Keterangan:
= Tegangan permukaan
F= Gaya tegangan permukaan
3.1.4 Aplikasi konsep tegangan permukaan dalam kehidupan sehari-hari antara lain, mencuci
dengan air panas lebih mudah dan menghasilkan cucian yang lebih bersih, gelembung
sabun atau air berbentuk bulat, dan klip tidak tenggelam dalam air.
3.2 Saran
Dari bahasan yang telah dijelaskan sebaiknya para siswa lebih memperhatikan
fenomena-fenomena alam di sekitar yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat ilmiah.
Selain itu, agar lebih memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan tegangan permukaan,
persamaannya, dan konsepnya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR RUJUKAN
Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI Semester 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wavega. 2009. Tegangan Permukaan, (Online), (http://wavega.wordpress.com/
2009/08/07/tegangan-permukaan/, diakses 8 November 2009)
San. 2009. Tegangan Permukaan, (Online). (http://www.gurumuda.com/teganganpermukaan/, diakses 8 November 2009)