NIM:2211E2192
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Gaya tarik molekul-molekul
dalam cairan adalah sama ke segala arah, tetapi molekumolekul pada permukaan cairan lebih tertarik ke
dalam cairan. Hal ini disebabkan oleh jumlah molekul dalam fase uap lebih sering daripada faase cair.
Akibatnya, zat cair selalu berusaha mendapatkan luas permukaan terkecil, karena itu cairan cenderung
mengambil bentuk bulat. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya, karena molekul cairan saling
tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada
di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan
yang berada di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang
berarah ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di
permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang
menyebabkan lapisan cairan pada permukaan seolaholah tertutup oleh selaput elastis yang tipis.
Fenomena dikenal dengan istilah tegangan permukaan. Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang
permukaan dan besarnya sama di semua titik. Gaya tarik molekul-molekul dalam cairan adalah sama ke
segala arah, tetapi moleku-molekul pada permukaan cairan lebih tertarik ke dalam cairan. Hal ini
disebabkan oleh jumlah molekul dalam fase uap lebih sering daripada faase cair. Akibatnya, zat cair
selalu berusaha mendapatkan luas permukaan terkecil, karena itu cairan cenderung mengambil bentuk
bulat. Di bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya, karena molekul cairan saling tarik menarik satu
dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam
cairan. Sebaliknya, molekul cairan yang terletak dipermukaan 2 ditarik oleh molekul cairan yang berada
di samping dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah ke bawah.
Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang terletak di permukaan cenderung
memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan
cairan pada permukaan seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena dikenal dengan
istilah tegangan permukaan. Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang permukaan dan besarnya
sama di semua titik. Molekul Air Saling Tarik Menarik Efek permukaan dapat dinyatakan dalam bahasa
fungsi Helmholt dan Gibbs.
Hubungan antara fungsi-fungsi ini dan luas permukaan adalah kerja yang diperlukan untuk
mengubah sejumlah tertentu luas ini dan luas permukaan adalah kerja yang diperlukan untuk mengubah
sejumlah tertentu luas ini dan kenyataan bahwa pada kondisi berbeda dA dan dG sama dengan kerja yang
dilakukan dalam mengubah energi sistem. Kerja yang dilakukan dalam mengubah sangat kecil d luas
permukaan suatu sampel sebanding dengan d (dw = do). Koefisien disebut dengan tegangan
permukaan (erg/cm2 atau J/m2 ). Pada volume dan temperatur tetap, kerja pembentukan permukaan dapat
dikenali dengan perubahan fungsi Helmholtz (Atkins, 1993) yang dinyatakan dengan dA = d. Karena
fungsi Helmholtz berkurang (d < 0), maka secara alamiah permukaan cenderung untuk menyusut atau
menkerut dan menyebabkan permukaan cairan seakan-akan menjadi tegang (Sukardjo, 1999). Jadi,
tegangan muka adalah gaya (dyne) yang bekerja sepanjang 1 cm pada permukaan zat cair. Besarnya gaya
ke bawah akibat tegangan permukaan diukur.
F = 4R
Keterangan:
3 = tegangan muka
R = jari-jari cincin
F = gaya untuk memisahkan cairan Pada saat cincin lepas, dapat dituliskan persamaan : F1 = F2
F1 = 4R Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya tegangan permukaan
dengan satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan adalah Newton per meter (N/m) atau dyne per
centimeter (dyn/cm). 1 dyne/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Tegangan Antarmuka yaitu suatu gaya persatuan panjang pada antarmuka dua fase cair yang
tidak bercampur.
Molekul cairan memiliki gaya tarik yang kuat antar molekul yang sejenis.Di dalam cairan, sebuah
molekul dikelilingi oleh molekul-molekul lain sehingga terjadi gaya tarik-menarik (Gambar
A).Sedangkan pada permukaan cairan, sebuah molekul hanya dikelilingi sebagian sehingga molekul pada
permukaan hanya mengalami gaya tarik ke arah badan cairan (Gambar B).Fenomena ini menyebabkan
adanya kecenderungan molekul cairan pada bagian permukaan untuk mengerut dan berada pada kondisi
tegang à tegangan permukaan.Jika fenomena ini terjadi pada antar muka dua cairan yang tidak
menyatu,maka fenomena ini disebut dengan tegangan antar muka
Pembasahan
Hukum dasar penentuan bentuk kesetimbangan tetesan cair pada permukaan dirumuskan oleh
Thomas Young, 1807.Garis kontak tiga fasa adalah garis kontak ketiga fasa udara,cair, dan padat
Bentuk tetesan dibangun oleh aksi gaya penuh pada garis kontak ketiga fasa dari tetesan dalam
bidang padat.
Sudut kontak didefenisikan sebagai sudut yang dibuat oleh permukaan tetesan dengan
prmukaan padatan. Sudut kontak dihitung dari persamaan berikut:
Dimana ɣ padat dan ɣ cair masing-masing adalah tegangan permukaan padatan dalam cairan. ɣ
padat-cair adalah tegangan permukaan ( tegangan antara muka) antara permukaan padat dan
permukaan cair (S.k.Dogra,2008: 215) .
Prinsip metode rambat kapiler adalah gaya adesi dan kohesi molekul cairan. Jika gaya
adesi > kohesi, cairan dapat merambat melalui dinding pipa kapiler.
· Komponen gaya ke atas akibat tegangan permukaan yaitu ;
· Keliling penampang pipa = 2 r
· Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding kapiler = maka gaya ke atas total = 2 r
cos .