Disusun Oleh :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan hidayah dan rahmat-Nya sehingga saya sendiri dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “ Sistem Utilitas Bangunan bertingkat”.
Saya menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak
akan terwujud. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih yang
tulus kepada Dosen dengan mata kuliah system utilitas dan bangunan dan teman-teman yang
telah membantu dalam penulisan makalah.
saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam pembuatan gagasan
dalam makalah ini, besar harapan saya atas kesediaan Ibu, Saudara sekalian untuk memberikan
kritik maupun saran dan koreksi atas banyaknya kekurangan yang telah saya buat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………….………………… i
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada dasar nya bangunan yang di rancang oleh para arsitek adalah untuk dapat
dihuni, dipakai dan dinikmat oleh kalangan yang mempergunakan rancangan. Suatu
bangunan bukan hanya dapat dihuni dan bukan pula hanya menikmati keindahan
bangunan tersebut tetapi perlunya kenyamanan agar dapat mencapai kepuasan oleh
pengguna bangunan, karena diantara kalangan manusia semua membutuhkan
kenyamanan yang dapat dinikmati.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah “Sistem Utilitas Bangunan” pada bidang Arsitektur. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
1. Sistem Plumbing
Bangunan gedung pada umumnya merupakan bangunan yang dipergunakan oleh
manusia untuk melakukan kegiatannya ,agar supaya bangunan gedung yang di dibangun
dapat dipakai, dihuni, dan dinikmati oleh pengguna, perlu dilengkapi dengan prasarana lain
yang disebut pmsarana bangunan atau utilitas bangunan.
Utilitas Bangunan merupakan kelengkapan dari suatu bangunan gedung, agar bangunan
gedung tersebut dapat berfungsi secara optimal. Disamping itu penghuninya akan merasa
nyaman, arnan, dan sehat.
- Ruang lingkup dari Utilitas Bangunan diantaranya adalah :
Sistem plumbingair minum
Sistem plumbing air kotor
Sistem plumbing air hujan
Sistem pembuangan sampan
Sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran
Sistem instalasi listrik
Sistem pengkondisian udam
Sistem transportasi vertikal
Sistem telekomunikasi
Sistem penangkal petir
Salah satu bagian dari utilitas bangunan adalah Plumbing. Termasuk dalam ruang
lingkup plumbing diantaranya adalah :sistem penyediaan air minum, sistem pembuangan
air kotor, dan sistem pembuangan air hujan didalam bangunan gedung.
Roof Tank
Titik-Titik
Pendistribusian Air
Talang
Limbah Cair
(Wastafel Floor Pipa Vertikal Bak Kontrol
Drain)
Sumur Resapan
Pembuangan Kota
Diagram Pembuangan Limbah Padat
Limbah Padat
Pipa Vertikal Bak Kontrol
(Kloset)
Resapan
C . Lingkup Pekerjaan
Pedoman dasar teknis yang dipakai pada prinsipnya adalah PEDOMAN PLUMBING
INDONESIA 1979.
- Pemasangan pipa untuk system sanitary/toilet lengkap dengan sambungan--
sambungan untuk Kran air dan bak cuci di dapur.
Pemasangan pipa untuk system air kotor (dari WC), air bekas, sesual dengan
gambar.
- Pemasangan pipa PVC untuk instalasi pipa vent yang dihubungkan derigan pipa
tegak air kotor maupun pipa tegak air bekas, serta pemasangan vent out pada puncak
pipa. vent tegak
Bahan/Material
o Semua bahan/material yang digunakan/dIpasang harus dari jenis material
berkualitas. baik, dalam keadaan baru (tidak dalam keadaan bekas pakai/
rusak/afkir), sesuai dengan mutu dan standar yang berlaku (SII) atau standar
internasional seperti BS, JIS, ASA, DIN atau yang setaraf.
o Pemborong bertanggung jawab penuh atas mutu dan kualitas material yang
akan dipakai, setelah mendapat persetujuan pengawas/Direksi.
o Sebelum dilakukan pemasangan-pemasangan, pemborong harus
menyerahkan contoh-contoh (sample) dari bahan/material yang akan
dipasang kepada pengawas/Direksi
D. Instalasi Listrik
Sumber listrik pada bangunan ini berasal dari jaringan listrik PLN dan memiliki
cadangan listrik yang bersumber dari genset yang dapat digunakan apabila terjadi
pemadaman listrik dari jaringan PLN. Rusunawa ini memiliki beberapa fasilitas yang
membutuhkan daya listrik seperti lampu, stopkontak, CCTV, pompa air, serta pemadam
kebakaran. Untuk mewadahi instalasi listrik diperlukan Main Distribution Panel dan
ruang genset. Automatic Transfer Switch atau ATS bekerja mengalirkan listrik dari
genset ketika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Listrik yang berasal dari Main
Distribution Panel kemudian dialirkan ke Sub Distribution Panel pada tiap-tiap lantai
Rusunawa kemudia dialirkan ke fasilitas yang membutuhkan daya listrik.
E. Instalasi CCTV
Instalasi CCTV dalam bangunan diperlukan sebagai alat pengawasan keamanan baik di
dalam bangunan maupun di sekitar bangunan.
G. Instalasi AC
Instalasi AC yaitu system indirect cooling (pendinginan tidak
langsung), dimana proses pendinginan menggunakan air sebaga
media, yang diproses oleh AHU (air handling Unit) atau FCU.
Sistem pendinginan melalui air sebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar,
seperti mall. Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya lebih
efisien dibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi investasi
awal yang sangat mahal.
H. Pompa air
Pompa air adalah suatu alat untuk menaikan air dari level yang rendah ke level vang,
lebih tiriggi. Dillhat dart jenisnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pompa hisap dan
pompa hisap-tekan. Pompa hisap hanya menaikan air dari level di bawah pompa kelevel
sama dengan level pompa. Pompa hisap-tekan menaikan air dari level dibawah pompa ke
level diatas pompa.
Pompa centrifugal akan efektif digunakan untuk menaikan air dari kedalaman lebih
kecil atau sama dengan 7.00 meter (jarak dari pompa centrifugal dengan permukaan air
yang akan di pompa < 7.00 meter). Untuk menaikan air, bila kedalaman muka air lebih
besar dari 7.00 meter dari permukaan tanah, sebaiknya digunakan pompa jet (jet
pump), atau pompa rendam (submersible pump).
Agar pompa bisa berfungsi secara optimal (terutama pada pompa centrifugal), maka
udara tidak, boleh masuk kedalam pipa hisap.
Peralatan (assesories) yang harus ada sekitar pompa adalah
Foot valve
Pipa hisap dan peralatannya
Pompa itu sendiri
Fleksible joint
Sambungan peredam getaran
Pipa tekan
Katup (valve)
Katup searah (swing valve)
Saringan (sirainer)
Kadang,-kadang manometer
2. Sumber Air
- PDAM
- Deep Well
3. Pompa air
booster pump untuk memompa air naik menuju roof tank filter pump untuk memompa
air menuju ke tempat penyaringan kotoran air.
deep weell pump untuk memompa air pada sumur boR.
4. Valve/ katup
- Foot valve, dari jenis katup searah dan berfungsi untuk mencegah air turun kembali.
- gate valve (katup sorong).
- Katup searah (swing valve), berfungsi untuk menahan air balik agar tidak menekan pompa.
- release valve berfungsi untuk membuang tekanan udara berlebih pada pipa, dan sebagai
tempat pernapasan pada pipa.
5. Pipa Air
Pipa air merupakan alat yang berfungsi untuk mengalirkan air. pipa airr yang di
gunakan merupkan merek wavin. besaran pipa air di ukur melalui jumlah alat
plambingyang terdapat pada bangunan tersebut. Untuk bangunan ini besaran pipa
akan dijelasskan pada gambar sistem instalasi air bersih.
4. Sistem telepon
berfungsi ssebagai alat komunikasi antar instansi dalam gedung. Sistem ini
menggunakan
- PABX
yang berfungsi sebagai sentral komunikasi telepon di dalam gedung (pelanggan) yang
terhubung dengan telkom PABX (Private Automatic Branch Exchange)
0 PABX atau dalam bahasa Indonesianya dikenal dengan STO (Sentral Telepon Otomat)
merupakan merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai sentral telepon, dalam suatu
lokasi tertentu, misal perkantoran.
0 Perangkat ini akan mengatur panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke
nomor tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan panggilan ke
nomor tujuan.
b. PABX Analog PABX yang hanya mendukung pesawat telepon biasa (seperti
telepon rumah), kebalikan dari PABX digital.
c. PABX Hybrid
PABX yang bisa menggunakan telepon digital dan analog pada port ekstensionnya.
0 Billing System PABX adalah Perangkat tambahan berupa Software dan Hardware
yang dijalankan pada komputer yang terkoneksi dengan system PABX (Sentral
Telepon) yang fungsinya menghitung biaya pemakaian telepon per extension
dalam kurun waktu tertentu.
Ancaman kebakaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Nyala api yang tidak
terkendali yang diakibatkan oleh terlambatnya memadamkan awal mula kebakaran akan
sangat membahayakan karena sulit dikendalikan.
Apabila terjadi awal mula kebakaran maka harus segera dipadamkan sebelum api
menjadi besar.
b. Api Terbuka
Menyalakan korek, mengelas atau membawa api ditempat dimana terdapat
bahan/gas yang mudah terbakar akan sangat membahayakan, karena dapat menyulut
terjadinya kebakaran.
c. Listrik
Listrik dapat mengakibakan terjadinya kebakaran apabila ada factor pendukung yang
lain, misalnya ada bahan yang mudah terbakar.
Penyebab kebakaran listrik antara lain :
· Terjadinya hubungan singkat dan pengaman tidak bekerja.
· Beban melebihi kemampuan kabel.
· Buruknya mutu bahan.
· Listrik statis.
d. Gesekan
Gesekan antara dua logam tanpa pelumas dapat menimbulkan panas dan terbakar
misalnya pada poros roda yang berputar tanpa pelumas (pelumas kering).
Gesekan pada ban penggerak dengan bahan tertentu dapat menimblkan listrik statis,
yang pada suatu saat dapat menimbulkan loncatan listrik yang dapat menimbulkan
bunga api.
e. Sinar Matahari
Sinar matahari yang terpapar pada benda-benda tertentu dapat mengakibatkan panas
dan bila terdapat bahan yang mudah terbakar akan menyulut terjadinya kebakaran.
f. Peristiwa Alam
Beberapa peristiwa alam dapat mengakibatkan kebakaran misalnya angin topan,
gempa bumi, yang merusakkan jaringan listrik, instalasi gas alam dan
mengakibatkan kebakaran.
g. Unsur Kesengajaan
Kebakaran dapat diciptakan dengan maksud dan tujuan tertentu misalnya asuransi,
menghilangkan barang bukti.
c. Pintu Kebakaran
· Pintu kebakaran harus tahan api sekurang-kurangnya 2 jam.
· Menutup secara otomatis dan hanya dapat dibuka dari dalam gedung.
· Pintu membuka kearah tangga terkecuali pintu terakhir pada daerah
aman ( paling bawah ) membuka keluar.
d. Pintu Darurat
· Pintu darurat harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mudah
dicapai dan dapat mengeluarkan seluruh penghuni dalam waktu 2,5
menit.
· Pintu darurat minimal berjumlah dua buah pada setiap lantai.
· Pintu darurat pada lantai dasar harus membuka keluar bangunan dan
didaerah yang bebas.
e. Tangga Kebakaran
- Penempatan dan kekuatan tangga kebakaran harus mengikuti standar
peraturan yang berlaku.
· Tangga kebakaran harus tahan api dan tahan asap.
· Harus dipasang pengendali asap dan lampu darurat.
· Pintu tangga kebakaran harus tahan api sesuai ketentuan pintu tahan api.
· Tangga kebakaran yang terletak diluar bangunan harus berjarak sekurang-
kurangnya 1 meter dari bukaan yang berhubungan dengan tangga kebakaran
tersebut.
· Ukuran lebar tangga, anak tangga serta jumlah anak tangga disesuaikan
dengan standar.
· Tangga kebakaran berakhir pada daerah aman.
f. Tangga Darurat
· Tangga darurat disiapkan untuk dipergunakan apabila lift
tidak berfungsi.
· Tangga darurat harus mudah dicapai
· Tangga servis dapat dianggap sebagai tangga darurat
h. Lift Kebakaran
· Lift kebakaran hanya boieh dipergunakan oleh petugas dinas kebakaran.
· Memiliki ruang luncur tersendiri.
· Dapat dipakai mengangkut BrandCar.
· Memiliki tombol kebakaran ( Fire Man Switch ).
· Ruang luncur dan pintu-pintu lift tahan api.
j. Bukaan Penyelamat
· Pada setiap lantai bangunan tinggi harus ada bukaan yang dapat berupa
lubang jendela dengan daun pintu membuka keluar.
· Bagian atas dari jendela harus dilindungi penonjolan sekurang
kurangnya 50 cm terbuat dari struktur tahan api minimal 2 jam.
k. Lantai / Ruang Aman
· Merupakan ruangan yang telah disiapkan untuk evakuasi pada lantai-
lantai tertentu dan merupakan daerah yang aman.
2. Saran
Untuk bangunan lainnya agar tetap memperhatikan sistem plumbing. Pemilihan bahan
yang baik dalam sistem plambing sangat perlu dilakukan agar tidak timbul masalah pada sistem
di kemudian hari. Begitu juga dengan penempatan sistem plumbing, agar diletakkan dengan
baik sesuai dengan kondisi yang akan terjadi pada sistem tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://utilitas-bangunan-pipa-dan-sanitasi-plumbing.html
https://dokumen.tips/documents/utilitas-bangunan.html
https://www.utilitas-bangunan
http://Elerning Upnjatim, Sistem Utilitas Bangunan, 2015
Ir. Hartono Poerbo M. Arch, Utilitas Bangunan, Jakarta 1992. Anggota KPAI
Rizal37, Ilmu Bangunan, Utilitas Bangunan, 14 Juli 2012
Beranda Arsitek, Blogspot, Utilitas Bangunan, April 2016