DISUSUN OLEH :
NIM: 2106130059
2022
PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI
DISUSUN OLEH :
FEBRIAN DEWI KUMALASARI
NIM: 2106130059
Kelas B
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga penyusun berhasil menyelesaikan laporan ini dengan judul
“Perencanaan Jaringan Irigasi” yang alhamdullillah selesai tepat pada waktunya.
Laporan disusun berdasarkan tugas mata kuliah Irigasi di jurusan Teknik sipil untuk
syarat mengikuti ujian akhir semester dan sebagai tugas akhir semester. Laporan ini tidak
akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak . Maka tiada kata terukir indah
selain ucapan terimakasih kepada Bapak Aulia Rahman O. S.T,M.T yang telah membimbing
penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penyusun
harapkan demi perbaikan dalam pembuatan tugas-tugas selanjutnya.
Hormat Kami
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
iii
3.6 Pengolahan Data Hujan untuk Saluran Drainase ...................................................... 55
4.2 Saran............................................................................................................................... 62
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Mengalirkan kelebihan air kesaluaran pemutus, yang biasanya dipakai saluran
alam atau sungai.
Irigasi bertujuan untuk membantu para petani dalam mengolah lahan
pertaniannya, terutama bagi para petani di pedesaan yang sering kekurangan
air.Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki tujuan
lain, yaitu : (ganiblopost.blogspot.co.id)
Memupuk atau merabuk tanah, air sungai juga memiliki zat – zat yang baik untuk
tanaman.
Membilas air kotor, biasanya ini didapat di perkotaan. Saluran – saluran di daerah
perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap apabila
dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.
Kultamase, hanya dapat dilakukan bila air yang mengalir banyak mengandung
mineral, material kasar. Karena material ini akan mengendap bila kecepatan air
tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.
Memberantas hama, gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng
dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut
dengan air sampai batas tertentu.
Mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan
tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan
dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.
Membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-
unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah
untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan
dialirkan ketempat pembuangan.
Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui
dinding-dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan
memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun
permukaan tanah tidak dibasahi.
Membersihkan buangan air kota (penggelontoran), misalnya dengan prinsip
pengenceran karena tanpa pengenceran tersebut air kotor dari kota akan
berpengaruh sangat jelek bagi pertumbuhan tanaman.
Meningkatkan Produksi Pangan terutama beras.
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air irigasi.
4
Meningkatkan intensitas tanam.
Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan
jaringan irigasi perdesaan.
Irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama di pedesaan. Dengan irigasi,
sawah dapat digarap tiap tahunnya, dapat dipergunakan untuk peternakan, dan
keperluan lain yang bermanfaat.
5
sehingga tidak mampu bertahan lama. Gambar di bawah ini memberikan ilustrasi
jaringan irigasi sederhana. (Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01)
Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap yang permanen ataupun
semi permanen.Bangunan sadap pada umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan
pengambil dan pengukur.Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan
permanen, namun sistem pembagiannya belum sepenuhnya mampu mengatur dan
mengukur.Karena belum mampu mengatur dan mengukur dengan baik, sistem
pengorganisasian biasanya lebih rumit.Gambar dibawah ini memberikan ilustrasi
jaringan irigasi semi teknis sebagai bentuk pengembangan dari jaringan irigasi
sederhana. (Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01)
6
Jaringan irigasi teknis mempunyai bangunan sadap yang permanen.Bangunan
sadap serta bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur.Disamping itu terdapat
pemisahan antara saluran pemberi dan pembuang.Pengaturan dan pengukuran
dilakukan dari bangunan penyadap sampai ke petak tersier. Untuk memudahkan
sistem pelayanan irigasi kepada lahan pertanian, disusun suatu organisasi petak yang
terdiri dari petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak kuarter dan petak
7
sawah sebagai satuan terkecil.Gambar dibawah ini memberikan ilustrasi jaringan
irigasi teknis sebagai pengembangan dari jaringan irigasi semi teknis. (Kriteria
Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01)
8
perneliharaan di petak tersier menjadi tanggungjawab para petani yang
mempunyai lahan di petak yang bersangkutan dibawah bimbingan
pemeintah.Petak tersier sebaiknya mempunyai batas-batas yang jelas, misalnya
jalan, parit, batas desa dan batas-batas lainnya.Ukuran petak tersier berpengaruh
terhadap efisiensi pemberian air. Beberapa faktor lainnya yang berpengaruh
dalam penentuan luas petak tersier antara lain jumlah petani, topografi dan jenis
tanaman. Apabila kondisi topografi memungkinkan, petak tersier sebaiknya
berbentuk bujur sangkar atau segi empat. Hal ini akan memudahkan dalam
pengaturan tata letak dan perabagian air yang efisien. (syahriel30.blogspot.com)
Petak tersier sebaiknya berbatasan langsung dengan saluran sekunder atau
saluran primer. Sedapat mungkin dihindari petak tersier yang terletak tidak secara
langsung di sepanjang jaringan saluran irigasi utama, karena akan memerlukan
saluran muka tersier yang mebatasi petak-petak tersier lainnya.
(syahriel30.blogspot.com)
9
daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani langsung dari saluran
primer. (syahriel30.blogspot.com)
Untuk analisis curah hujan efektif, curah hujan di musim kemarau dan
penghujan akan sangat penting artinya. Untuk curah hujan lebih, curah hujan di
musim penghujan yaitu bulan-bulan turun hujan. Untuk kedua tujuan tersebut data
curah hujan harian akan dianalisis untuk mendapatkan tingkat ketelitian yang dapat
diterima. Data curah hujan harian yang meliputi periode sedikitnya 10 tahun akan
diperlukan. (dokumen.tips.com)
10
Evaportanspirasi
Analisis mengenai evapotraspirasi diperlukan untuk menentukan
besarnya laju evapotranspirasi tanaman yang akan dipakai untuk menghitung
kebutuhan air irigasi, dan kalau perlu untuk studi neraca air di daerah aliran
sungai. Studi ini mungkin dilakukan bila tidak tersedia data aliran dalam
jumlah yang cukup. (dokumen.tips.com)
Data-data iklim yang diperlukan untuk perhitungan ini adalah yang berkenaan
dengan: (dokumen.tips.com)
Suhu, yaitu suhu harian maksimum, minimum dan rata-rata.
Kelembaban relatif.
Sinar matahari yaitu lamanya matahari bersinar dalam sehari.
Kondisi angin, meliputi kecepatan dan arah angin.
Laju evaporasi yaitu evaporasi harian.
Data-data tersebut di atas adalah standar bagi stasiun-stasiun
agrometerologi.Jangka waktu pencatatan untuk keperluan analisis yang cukup
tepat dan andal adalah sekitar sepuluh tahun. (dokumen.tips.com)
Banjir Rencana
Banjir rencana adalah debit maksimum di sungai atau saluran alamiah
dengan periode ulang rata-rata yang sudah ditentukan yang dapat dialirkan
tanpa membahayakan jaringan irigasi dan stabilitas bangunan-bangunan.
(dokumen.tips.com)
Faktor lain yang lebih sulit adalah tidak adanya hasil pengamatan
tinggi muka air atau debit puncak dari catatan data yang tersedia. Data debit
puncak yang hanya mencakup jangka waktu yang pendek akan mempersulit
dan bahkan berbahaya bagi si pengamat. (dokumen.tips.com)
11
Harga–harga debit rencana sering ditentukan dengan menggunakan
metode hidrologi empiris, atau analisis dengan menghubungkan harga banjir
dengan harga curah hujan. (dokumen.tips.com)
Debit Andalan
Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai untuk
kemung-kinan terpenuhi yang sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk
irigasi. Kemungkinan terpenuhi ditetapkan 80% (kemungkinan bahwa debit
sungai lebih rendah dari debit andalan adalah 20%). Debit andalan ditentukan
untuk periode tengah – bulanan. Debit minimum sungai dianalisis atas dasar
data debit harian sungai. Agar analisisnya cukup tepat dan andal, catatan data
yang diperlukan harus meliputi jangka waktu paling sedikit 20 tahun.Jika
persyaratan ini tidak bisa dipenuhi, maka metode hidrologi analitis dan empiris
bisa dipakai. (dokumen.tips.com)
Dalam menghitung debit andalan, harus dipertimbangkan air yang
diperlukan dari sungai di hilir pengambilan. Dalam praktek ternyata debit
andalan dari waktu kewaktu mengalami penurunan seiring dengan penurunan
fungsi daerah tangkapan air. (dokumen.tips.com)
Penurunan debit andalan dapat menyebabkan kinerja irigasi berkurang
yang mengakibatkan pengurangan areal persawahan. Antisipasi keadaan ini
perlu dilakukan dengan memasukan faktor koreksi besaran 80% - 90% untuk
debit andalan. Faktor koreksi tersebut tergantung pada kondisi perubahan
DAS. (dokumen.tips.com)
12
Persyaratan untuk pembuatan peta topografi umum dirinci sebagai berikut,
yaitu: (dokumen.tips.com)
Potret bentuk tanah (landform) harus memiliki relief mikro dengan bentuk
fisik yang jelas, hal ini akan langsung menentukan tata letak dan lokasi
saluran irigasi, saluran pembuang dan jalan.
Ketelitian ketinggian permukaan lahan.
Di daerah datar, kemiringan saluran sebaiknya kurang dari 10 cm/km.
Ketepatan dalam hal ketinggian adalah penting sekali karena hal ini akan
menunjukkan apakah suatu layanan sistem irigasi dan drainase (pembuangan)
akan berfungsi.
Di daerah yang memiliki lahan curam, layanan sistem irigasi dan sistem
drainase sangat tergantung pada kemiringan lahan dan ketinggian, sesuai
dengan interval garis kontur dengan ketentuan, tanah datar < 2 % dengan
interval 0,5 m, tanah berombak dan landai 2-5 % dengan interval 1,0 m,
berbukit-bukit 5 - 20 % dengan interval 2,0 m, dan bergunung-gunung >20 %
dengan interval 5,0 m.
13
2.4 Bangunan Utama
Bangunan utama sistem irigasi dapat didefinisikan sebagai kompleks
bangunan yang direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan
air ke dalam jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi.Bangunan
utama bisa mengurangi kandungan sedimen yang berlebihan, serta mengukur
banyaknya air yang masuk. (www.academia.edu, sistem irigasi)
Bangunan utama terdiri dari bendung dengan peredam energi, satu atau dua
pengambilan utama, pintu bilas, kolam olak, dan kantong lumpur, tanggul banjir dan
bangunan pelengkap. (www.academia.edu, sistem irigasi)
2.4.1 Bendung
Bendung pada sistem irigasi permukaan dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu bendung (weir) dan bendung gerak (barrage).Bendung dipakai untuk
meninggikan permukaan air di sungai sampai pada ketinggian tertentu yang
diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier. Ketinggian
itu akan menentukan luas daerah yang diairi. (www.academia.edu, sistem irigasi)
Bendung gerak adalah bangunan bending yang dilengkapi dengan pintu yang
dapat dibuka untuk mengalirkan air pada waktu terjadi banjir besar dan ditutup
apabila aliran kecil. Di Indonesia, bendung gerak adalah bangunan yang paling
umum dipakai untuk membelokkan air sungai untuk keperluan irigasi.
(www.academia.edu, sistem irigasi)
14
Bendung karet memiliki dua bagian pokok yaitu tubuh bendung yang terbuat
dari karet dan pondasi beton berbentuk plat beton sebagai dudukan tabung karet
serta dilengkapi satu ruang kontrol dengan beberapa perlengkapan (mesin) untuk
mengontrol mengembang dan mengempisnya tabung karet. Bendung berfungsi
meninggikan muka air dengan cara mengembangkan tubuh bendung dan
menurunkan muka air dengan cara mengempiskan tubuh bendung yang terbuat dari
tabung karet dapat diisi dengan udara atau air. Proses pengisian udara atau air dari
pompa udara atau air dilengkapi dengan instrumen pengontrol udara atau air
(manometer). (www.academia.edu, sistem irigasi).
15
kekurangan air.Jadi, fungsi utama waduk adalah untuk mengatur aliran sungai.
(seputarpengertianirigasi.blogspot.com)
Waduk yang berukuran besar sering mempunyai banyak fungsi seperti
untuk keperluan irigasi, tenaga air pembangkit listrik, pengendali banjir,
perikanan dan lain-lain.Waduk yang berukuran lebih kecil dipakai untuk
keperluan irigasi saja. (seputarpengertianirigasi.blogspot.com)
a. Saluran primer membawa air dari bangunan sadap menuju saluran sekunder
dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhir.
b. Saluran sekunder membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
primer menuju petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder
tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan sadap terakhir.
c. Saluran tersier membawa air dari bangunan yang menyadap dari saluran
sekunder menuju petak-petak kuarter yang dilayani oleh saluran sekunder
16
tersebut. batas akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks tersier
terakhir.
d. Saluran kuarter mernbawa air dari bangunan yang menyadap dari boks tersier
menuju petak-petak sawah yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut. batas
akhir dari saluran sekunder adalah bangunan boks kuarter terkahir.
17
pengukur dapat juga berfungsi sebagai bangunan pangatur. Beberapa contoh
bangunan pengukur debit diberikan pada Tabel di bawah ini. (dokumen.tips.com)
18
cekungan atau daerah depresi akan meningkat untuk sementara waktu, dan akan
merusak tanaman, saluran serta bangunan. (dokumen.tips.com)
Biasanya tanaman padi tumbuh dalam keadaan tergenang, dapat saja bertahan
dengan sedikit kelebihan air.Untuk varietas unggul, tinggi air 10 cm dianggap cukup
dengan ketinggian muka air antara 5 - 15 cm dapat diijinkan. (dokumen.tips.com)
Besar kecilnya penurunan hasil panen yang diakibatkan oleh air yang berlebih
bergantung kepada dalamnya lapisan air yang berlebihan, berapa lama genangan
yang berlebih itu berlangsung, tahap pertumbuhan tanaman, varietas padi.
(dokumen.tips.com)
Tinggi jagaan, karena debit pembuang rencana akan terjadi dengan periode ulang
rata- rata 5 tahun, maka elevasi muka air rencana maksimum diambil sama dengan
elevasi lahan. Galian tanah tambahan sebenarnya tidak diperlukan lagi. Akan tetapi
untuk keamanan biasanya ditambahkan sekitar 0,1 m sampai 0,5 m.
(dokumen.tips.com)
19
Daerah Irigasi
Daerah irigasi dapat diberi nama sesuai dengan nama daerah setempat, atau
desa penting di daerah itu, yang biasanya terletak dekat dengan jaringan bangunan
utama atau sungai yang airnya diambil untuk keperluan irigasi. Contohnya adalah
Daerah Irigasi Jatiluhur atau Daerah irigasi Cikoncang. Jika ada dua pengambilan
atau lebih, maka daerah irigasi tersebut sebaiknya diberi nama sesuai dengan desa-
desa terkenal di daerah-daerah layanan setempat. (kk.mercubuana.ac.id)
Untuk pemberian nama-nama bangunan utama berlaku peraturan yang sama
seperti untuk daerah irigasi, misalnya bendung elak Cikoncang melayani D.I
Cikoncang. (kk.mercubuana.ac.id)
Sebagai contoh, lihat Gambar dibawah ini.Bendung Barang merupakan salah
satu dari bangunan-bangunan utama di sungai Dolok. Bangunan-bangunan tersebut
melayani daerah Makawa dan Lamogo, keduanya diberi nama sesuai dengan nama-
nama desa utama di daerah itu. (kk.mercubuana.ac.id)
20
Saluran irigasi primer/sekunder dibagi menjadi ruas-ruas yang berkapasitas
sama. Misalnya, RS2 adalah ruas saluran sekunder Sambak (S) antara bangunan
sadap BS1 dan BS 2.Bangunan pengelak atau bagi adalah bangunan terakhir di suatu
ruas. Bangunan itu diberi nama sesuai dengan ruas hulu tetapi huruf R (ruas) diubah
menjadi B (Bangunan). Misalnya BS2 adalah bangunan pengelak di ujung ruas RS
2. (dokumen.tips.com)
Bangunan-bangunan yang ada di antara bangunan-bangunan bagi sadap
seperti gorong-gorong, jembatan, talang bangunan terjun, diberi nama sesuai dengan
nama ruas di mana bangunan tersebut terletak juga mulai dengan huruf B
(Bangunan), lalu diikuti dengan huruf kecil sedemikian sehingga bangunan yang
terletak di ujung hilir mulai dengan "a" dan bangunan-bangunan yang berada lebih
jauh di hilir memakai hurut b, c, dan seterusnya. (dokumen.tips.com)
Sebagai contoh BS2b adalah bangunan kedua pada ruas RS2 di saluran
Sambak terletak antara bangunan-bangunan bagi BS 1 dan BS 2. (dokumen.tips.com)
21
Boks Tersier diberi kode T, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum
jam, mulai dari boks pertama di hilir bangunan sadap tersier: T1, T2 dan
sebagainya.
Petak Kuarter
Petak kuarter diberi nama sesuai dengan petak rotasi, diikuti dengan nomor
urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi diberi kode A, B, C dan seterusnya
menurut arah jarum jam. (dokumen.tips.com)
Boks kuarter diberi kode K, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum
jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks tersier dengan nomor urut
tertinggi: K1, K2 dan seterusnya. (dokumen.tips.com)
Saluran irigasi kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang dilayani
tetapi dengan huruf kecil, misalnya a1,a2 dan seterusnya. (dokumen.tips.com)
Saluran pembuang kuarter diberi nama sesuai dengan petak kuarter yang
dibuang airnya, menggunakan huruf kecil diawali dengan dk, misalnya dka, dka2
dan seterusnya. Saluran pembuang tersier, diberi kode dt1, dt2 juga menurut arah
jarum jam. (dokumen.tips.com)
Jaringan Pembuang
Setiap pembangunan jaringan irigasi dilengkapi dengan pembangunan
jaringan drainase yang merupakan satu kesatuan dengan jaringan irigasi yang ber-
sangkutan. Pada umumnya pembuang primer berupa sungai alamiah, yang
kesemuanya akan diberi nama. Apabila ada saluran pembuang primer baru yang
22
akan dibuat, maka saluran itu harus diberi nama tersendiri. Jika saluran pembuang
dibagi menjadi ruas-ruas, maka masing-masing ruas akan diberi nama, mulai dari
ujung hilir. (dokumen.tips.com)
Pembuang sekunder pada umumnya berupa sungai atau anak sungai yang
lebih kecil. Beberapa di antaranya sudah mempunyai nama yang tetap bisa dipakai,
jika tidak sungai atau anak sungai tersebut akan ditunjukkan dengan sebuah huruf
bersama-sama dengan nomor seri. Nama-nama ini akan diawali dengan huruf d (d =
drainase). (dokumen.tips.com)
Pembuang tersier adalah pembuang kategori terkecil dan akan dibagi
menjadi ruas-ruas dengan debit seragam, dan masing-masing diberi nomor. Masing-
masing petak tersier akan mempunyai nomor seri sendiri-sendiri. Gambar 14 adalah
contoh sistem tata nama untuk saluran pembuang. (dokumen.tips.com)
23
Keseimbangan air yang masuk dan keluar dari suatu lahan digambarkan
seperti :
Air
24
Bila kedua proses penguapan tersebut terjadi bersama-sama terjadilah
EVAPOTRANSPIRASI.
Dengan demikian besar kebutuhan air tanaman adalah sebesar jumlah air
yang hilang akibat proses EVAPOTRANSPIRASI.
Evapotranspir
asi (ET) transpirasi
evaporasi
Terjadi pada saat
yang sama
Dihitung Dirancang
Kebutuhan Air
Tanaman
Didapat Eto k didapat
ET = k .ETo
25
BAB III
ANALISA DATA
CH efektif: air yang jatuh sebagai hujan di petak sawah pada masa pertumbuhan
tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman.
26
Data curah hujan harian berdasarkan tahun perencanaan tiap bulan sebagai berikut yang telah ditentukan (R80) :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Jan-07 25 2 0 11 0 10 9 0 0 9 9 8 10 0 0 0 6 0 0 0 0 0 4 0 5 2 4 22 4 5 3
Feb-07 0 0 0 0 7 0 4 0 0 20 14 11 0 0 0 0 21 21 0 31 36 0 0 0 0 16 28 0 0 0 0
Mar-06 17 6 0 5 0 0 32 0 6 0 3 0 0 0 0 0 2 0 21 19 51 4 2 0 0 0 0 0 5 2 49
Apr-06 4 3 0 9 0 0 7 3 2 47 2 2 0 0 0 15 0 13 0 6 2 0 9 18 1 0 0 2 0 0 0
Mei-07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 24 0 16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26
Jun-06 0 13 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jul-07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Agust- 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
09
Sep-07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Okt-07 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 17 16 2
Nov-09 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 38 0 0 0 0 13 0 10 8 0 0 0 0 0 7 5 0 0
Des-08 0 0 0 0 0 0 0 66 11 2 7 0 0 20 20 4 16 5 0 6 36 0 0 21 0 7 0 0 0 0 0
Perhitungan data curah hujan dari data yang telah di dapat :
1. Mengumpulkan data curah hujah tiap bulan per tahun.
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
2006 148 2006 240 2006 224 2006 145
2007 146 2007 209 2007 213 2007 261
2008 232 2008 24 2008 246 2008 136
2009 136 2009 335 2009 278 2009 166
2010 362 2010 331 2010 339 2010 287
2. Dari data yang diolah pada tahap 1, kemudian diurutkan dari kecil ke besar
3. Hitung urutan R80% = n/5 + 1 (jika jumlah data n=10).
untuk n=5 R80% = 5/5+1 = 2 Data urutan kedua dari yang paling kecil
JANUARI N FEBRUARI N
2009 136 1 2008 24 1
2007 146 2 2007 209 2
2006 148 3 2006 240 3
2008 232 4 2010 331 4
2010 362 5 2009 335 5
MEI N JUNI N
2008 59 1 2008 9 1
2007 69 2 2006 20 2
2009 81 3 2009 34 3
2006 225 4 2007 74 4
2010 254 5 2010 83 5
SEPTEMBER N OKTOBER N
2009 3 1 2009 0 1
2007 5 2 2007 37 2
2008 31 3 2010 171 3
2006 50 4 2008 179 4
2010 152 5 2006 255 5
MARET N APRIL N
2007 213 1 2008 136 1
2006 224 2 2006 145 2
2008 246 3 2009 166 3
2009 278 4 2007 261 4
2010 339 5 2010 287 5
JULI N AGUSTUS N
2006 19 1 2006 0 1
2007 25 2 2009 0 2
2008 26 3 2008 9 3
2009 35 4 2007 15 4
2010 116 5 2010 61 5
NOVEMBER N DESEMBER N
2007 86 1 2007 151 1
2009 88 2 2008 160 2
2010 115 3 2009 208 3
2008 221 4 2006 274 4
2006 352 5 2010 282 5
29
3.2 Pengolahan Data Evapotranspirasi
Faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi
Radiasi matahari
Kecepatan angin (km/hari)
Kelembaban relatif (%)
Suhu udara (oC)
Jenis tanaman
Kadar air dalam tanah
Kelembaban udara relatif rata – rata tiap Penyinaran matahari rata – rata tiap
bulan : bulan :
h z
Kelembapa Penyinaran matahari
Bulan Bulan
n relatif harian rata-rata
bulanan
Januari 0,8271 Januari 0,5368
Februari 0,7529 Februari 0,4768
Maret 0,8458 Maret 0,4616
April 0,7906 April 0,4535
Mei 0,7903 Mei 0,6632
Juni 0,7665 Juni 0,599
Juli 0,7081 Juli 0,6377
Agustus 0,6968 Agustus 0,6826
September 0,6768 September 0,6594
Oktober 0,6929 Oktober 0,6803
November 0,7458 November 0,4697
Desember 0,7361 Desember 0,4494
30
Kecepatan angin rata – rata tiap bulan : Data temperatur rata – rata bulanan :
U
Kecepata Temperat
Bulan Bulan
n angin ur Rata-
rata- Rata
rata Januari 23,6
bulanan Februari 21
Januari 3,51
Maret 23,9
Februari 3,97
April 24
Maret 3,96
Mei 23,3
April 3,41
Juni 22,3
Mei 3,58
Juli 23,2
Juni 3,6
Agustus 23,1
Juli 3,51
September 22,5
Agustus 4,19
Oktober 25,9
September 5,03
November 23,7
Oktober 4,15
Desember 25,7
November 2,95
Desember 1,75
31
Tabel Perhitungan Evapotranspirasi harian (ET0) Tiap Bulan :
Y P G D B r Ra a1 a2 z Hi σTa4
Temperat Elevasi lokasi 1013-0,115 Konstanta Tabel D Metode Koefisie Tabel Ra Konstant Konstant Penyinaran Faktor Radiasi Radiasi
Bulan
ur Rata- studi (m) Y psychometric berdasark energi n berdasark a a matahari harian rata- yang datang gelomban
Rata (mb/°C)= 0,00066 an budget refleksi an Penman Penman rata bulanan (mm/hari) g
suhu rata- D/(D+G) (Tabel) posisi (Tabel) (Tabel) (1-r).Ra.(a1+a2.z) (Tabel)
rata lintang
23,6 Januari 450 961,25 0,634425 1,769 0,736032953 0,2 15,41 0,24 0,41 0,5368 5,671964864 15,59
21 Februari 450 961,25 0,634425 1,528 0,706614102 0,2 15,49 0,24 0,41 0,4768 5,396567296 15,05
23,9 Maret 450 961,25 0,634425 1,782 0,737453056 0,2 15,13 0,24 0,41 0,4616 5,195714624 15,65
24 April 450 961,25 0,634425 1,799 0,739287219 0,2 14,07 0,24 0,41 0,4535 4,79432436 15,67
23,3 Mei 450 961,25 0,634425 1,726 0,73122425 0,2 12,85 0,24 0,41 0,6632 5,26245536 15,52
22,3 Juni 450 961,25 0,634425 1,638 0,720815869 0,2 12,14 0,24 0,41 0,599 4,71605008 15,32
23,2 Juli 450 961,25 0,634425 1,717 0,73019552 0,2 12,38 0,24 0,41 0,6377 4,966430128 15,5
23,1 Agustus 450 961,25 0,634425 1,708 0,729158884 0,2 13,36 0,24 0,41 0,6826 5,556327808 15,48
22,5 September 450 961,25 0,634425 1,656 0,723009922 0,2 14,55 0,24 0,41 0,6594 5,94052056 15,36
25,9 Oktober 450 961,25 0,634425 1,976 0,756964862 0,2 15,21 0,24 0,41 0,6803 6,314255064 16,08
23,7 November 450 961,25 0,634425 1,769 0,736032953 0,2 15,37 0,24 0,41 0,4697 5,318966792 15,61
25,7 Desember 450 961,25 0,634425 1,956 0,755088451 0,2 15,35 0,24 0,41 0,4494 5,20983912 16,04
a3 a4 h ea ed a5 a6 H0 a7 a8 a9 U E ET0
a
Konstant Konstant Kelembapa Tabel Tekanan Konstant Konstant Faktor radiasi yang Konstant Konstant Konstant Kecepatan Faktor Evapotranspir
a a n relatif suhu uap jenuh a a keluar (mm/hari) a a a angin rata- aerodinamik asi harian
Penma Penma rata- (mb) Penma Penma σTa4.(a3- Penma Penma Penma rata (a7).(ea-ed).(a8- (mm/hari)
n n rata h.ea n n (a4.ed^0,5).(a5+(a6.z)) n n n bulanan a9.U)
(Tabel) (Tabel) bulanan (Tabel) (Tabel) (Tabel) (Tabel) (Tabel)
0,56 0,08 0,8271 29,15 24,109965 0,28 0,55 1,499311943 0,2 1 0,0063 3,51 0,985716941 3,331
0,56 0,08 0,7529 24,89 18,739681 0,28 0,55 1,743823167 0,2 1 0,0063 3,97 1,199298674 2,933
0,56 0,08 0,8458 29,63 25,061054 0,28 0,55 1,332757051 0,2 1 0,0063 3,96 0,890991987 3,083
0,56 0,08 0,7906 29,85 23,59941 0,28 0,55 1,421669445 0,2 1 0,0063 3,41 1,223261715 2,812
0,56 0,08 0,7903 28,63 22,626289 0,28 0,55 1,795830039 0,2 1 0,0063 3,58 1,17366066 2,850
0,56 0,08 0,7665 26,96 20,66484 0,28 0,55 1,833100301 0,2 1 0,0063 3,6 1,230477154 2,422
0,56 0,08 0,7081 28,46 20,152526 0,28 0,55 1,963759332 0,2 1 0,0063 3,51 1,624754165 2,631
0,56 0,08 0,6968 28,28 19,705504 0,28 0,55 2,078652449 0,2 1 0,0063 4,19 1,669631006 2,988
0,56 0,08 0,6768 27,29 18,469872 0,28 0,55 2,134073618 0,2 1 0,0063 5,03 1,708125393 3,225
0,56 0,08 0,6929 33,44 23,170576 0,28 0,55 1,839909409 0,2 1 0,0063 4,15 2,000185982 3,873
0,56 0,08 0,7458 29,33 21,874314 0,28 0,55 1,561690672 0,2 1 0,0063 2,95 1,463424415 3,152
0,56 0,08 0,7361 33,05 24,328105 0,28 0,55 1,398689962 0,2 1 0,0063 1,75 1,725147222 3,300
32
CONTOH PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI
Menghitung Nilai P.
Rumus :
P = 1013 – 0,115 Y
Y = Elevasi lokasi Studi
Contoh perhitungan
Y = 450 Dpl
P = 1013 – 0,115 (450)
= 961,25
Mencari Nilai D = Kemiringan kurva terhadap tekanan uap jenuh pada suhu rata –
rata (mb/°C)
33
Contoh :
Rumus :
B = D/(D+G)
Contoh perhitungan :
D = 1,769 mb/°C
G = 0,634425 mb/°C
B = 1,769 / (1,769 + 0,634425)
= 0,736032953
Rumput-rumputan 0.08-0.09
Batu 0.12-0.15
Dari tabel diatas dapat ditentukan nilai r berdasarkan data kondisi lapangan yakni
berupa tanaman biji-bijian/tanaman hijau , diperoleh nilai r yaitu 0,2.
Mencari nilai Ra= Radiasi gelombang pendek teoritis / angka angot (mm/hari).
Nilai Ra dicari menggunakan tabel Ra berdasarkan posisi lintang dan bulan.
34
Tabel Ra sebagai berikut :
Contoh :
Berdasarkan kondisi lapangan letak geografis berada pada 7° LS, pada bulan januari.
Maka dengan melihat tabel dapat ditentukan nilai Ra yaitu dengan cara interpolasi,
karena nilai 7° LS tidak ada pada tabel. Maka perlu menggunakan interpolasi antara
5° LS dan 10° LS yang masing – masing memiliki nilai 15,15 dan 15,8.
Interpolasi 7° LS =
10
7
5
15,80 x 15,15
35
Mencari Nilai a1 s/d 9 = Konstanta Penman untuk Indonesia.
Mencari Nilai a dengan menggunakan tabel a.
Contoh perhitungan :
Diambil contoh perhitungan untuk bulan januari
n = 1664
N = 31
Z = (1664/31)
= 53,68 %
= 0,5368
36
Hi = (1-r)*Ra*(a1+a2.z)
= (1-0,2)*15,41*(0,24+0,41.0,5368)
= 5,671964864
Menentukan nilai ea = tekanan uap jenuh pada suhu rata – rata ybs (mb).
Nilai ea dapat ditentukan dengan melihat tabel ea berdasarkan suhu rata-rata bulanan.
37
Berikut merupakan tabel ea. :
38
Mencari nilai H0 = Fator Radiasi yang keluar (mm/hari)
Rumus :
H0= σTa4.(a3-(a4.ed^0,5).(a5+(a6.z))
Contoh perhitungan :
Diambil contoh perhitungan untuk bulan januari
σTa4 =15,59
a3=0,56
a4=0,08
a5=0,28
a6=0,55
z =0,5368
ed = 24,109965
H0= σTa4.(a3-(a4.(ed^0,5)).(a5+(a6.z))
H0 = 15,59.(0,56-(0,08. (24,109965^0,5)).(0,55*0,5368))
H0 = 1,499311943
Ea=(a7)(ea-ed)(a8-a9.U)
Ea=(0,2)(29,15-24,109965)(1,0-0,0063*3,51)
= 0,985716941
39
Mencari nilai ET0 = Evapotranspirasi Harian (mm/hari)
Rumus :
ET0= (B(Hi-H0))+((1-B)Ea)
Contoh perhitungan :
Diambil contoh perhitungan untuk bulan januari
B = 0,736032953
Hi = 5,671964864
H0 = 1,499311943
Ea = 0,985716941
ET0= (B(Hi-H0))+((1-B)Ea)
= ( 0,736032953 * (5,671964864-1,499311943))+((1-0,736032953)*
0,985716941)
= 3,331
40
3.3 Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi
Berikut Tabel Perhitungan Kebutuhan Air Irigasi :
Bulan Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct
No. Besaran Satuan Rumus
Periode I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II I II
2 Koefisien Tanam k Pada grafik koefisien tanaman 1,125 1,270 1,400 1,350 1,180 1,020 0,874 0,765 0,376 0,650 0,874 0,900 0,800 0,600 0,514 0,450 0,236 0,368 0,500 0,700 0,772 0,600
Pada grafik koefisien tanaman 1,125 1,270 1,400 1,350 1,180 1,020 0,874 0,765 0,376 0,650 0,874 0,900 0,800 0,600 0,514 0,450 0,236 0,368 0,500 0,700 0,772 0,600
Pada grafik koefisien tanaman 1,125 1,270 1,400 1,350 1,180 1,020 0,874 0,765 0,376 0,650 0,874 0,900 0,800 0,600 0,514 0,450 0,236 0,368 0,500 0,700 0,772 0,600
3 Rata-Rata Koefisien tanam 1,125 1,198 1,265 1,340 1,310 1,183 1,025 0,886 0,672 0,597 0,633 0,808 0,858 0,767 0,638 0,521 0,400 0,351 0,368 0,523 0,657 0,691 0,686 0,600
4 Evaporasi Potensial ET0 mm/hari (pada perhitungan sheet evapotranspirasi) 3,152 3,152 3,300 3,300 3,331 3,331 2,933 2,933 3,083 3,083 2,812 2,812 2,848 2,848 2,422 2,422 2,483 2,483 2,977 2,977 3,225 3,225 3,873 3,873
Evaporasi Air Terbuka E0 mm/hari 1,1 x ET0 3,467 3,467 3,630 3,630 3,665 3,665 3,226 3,226 3,391 3,391 3,094 3,094 3,133 3,133 2,664 2,664 2,731 2,731 3,275 3,275 3,548 3,548 4,260 4,260
5 Keb.Air Konsumtif ETC mm/hari Rata-rata koef.tanaman X Et0 3,546 3,774 4,175 4,422 4,364 3,942 3,005 2,600 2,071 1,840 1,781 2,272 2,444 2,183 1,545 1,262 0,993 0,872 1,096 1,556 2,120 2,228 2,657 2,324
6 Ratio luas kebt. air konsumtif Dari bidang pola tanam 0,250 0,750 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 0,750 0,250
7 Kebt.air konsumtif dg ratio luas mm/hari Keb.Air Konsumtif X Ratio luas keb.air.kons 0,886 2,831 4,175 4,422 4,364 3,942 3,005 2,600 2,071 1,840 1,781 2,272 2,444 2,183 1,545 1,262 0,993 0,872 1,096 1,556 2,120 2,228 1,993 0,581
8 Penggantian air karena Et0 dan P M mm/hari P + E0 5,467 5,467 5,630 5,630 5,665 5,665 5,226 5,226 5,391 5,391 5,094 5,094 5,133 5,133 4,664 4,664 4,731 4,731 5,275 5,275 5,548 5,548 6,260 6,260
9 k (M X T) : S 0,656 0,656 0,676 0,676 0,680 0,680 0,627 0,627 0,647 0,647 0,611 0,611 0,616 0,616 0,560 0,560 0,568 0,568 0,633 0,633 0,666 0,666 0,751 0,751
M ek
10 Pd mm/hari ek 1 11,364 11,364 11,463 11,463 11,484 11,484 11,218 11,218 11,317 11,317 11,138 11,138 11,162 11,162 10,882 10,882 10,922 10,922 11,247 11,247 11,413 11,413 11,852 11,852
11 Ratio luas penyiapan lahan Pada bidang pola tanam (Pd) 0,750 0,250 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,250 0,750
12 Keb.air peny p.lahan dg ratio luas mm/hari Pd X Ratio luas penyiapan lahan 8,523 2,841 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 2,963 8,889
13 Perkolasi P mm/hari Daya perkolasi Clay Loam 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
14 Penggantian genangan WLR mm/hari Ditetapkan (kebutuhan air) 3,333 3,333 3,333 3,333 3,333
15 Ratio luas pengganti lap.genagan Dari bidang WLR 0,25 0,5 0,5 0,5 0,25
16 Penggant. lap.genangan dg ratio luas mm/hari WLR X Ratio luas pengganti lap.genangan 0,833 1,667 1,667 1,667 0,833
17 kebt.air di sawah mm/hari ETc+P+Pd+WLR (dalam ratio luas) 11,409 7,672 7,008 8,089 8,031 7,609 5,839 4,600 4,071 3,840 3,781 4,272 4,444 4,183 3,545 3,262 2,993 2,872 3,096 3,556 4,120 4,228 6,956 11,470
18 Curah hujan efektif Re mm/hari 0,7 X Curah hujan 2,100 2,007 5,880 4,433 4,340 2,567 2,613 8,238 3,220 7,233 3,687 3,080 0,140 3,080 0,933 0,000 0,000 1,167 0,000 0,000 0,000 0,233 0,000 1,727
19 kebt. Air bersih di sawah NFR mm/hari Kebt.air disawah - curah hujan efektif 9,309 5,665 1,128 3,656 3,691 5,042 3,225 0,000 0,000 0,000 0,094 1,192 4,304 1,103 2,612 3,262 2,993 1,706 3,096 3,556 4,120 3,994 6,956 9,743
20 I/dt/ha mengubah satuan 1,07744 0,65566 0,13057 0,423093 0,4272 0,58356 0,37329 0 0 0 0,0109 0,138 0,4981 0,12771 0,30227 0,3776 0,3464 0,197417 0,3583 0,4116 0,4769 0,46229 0,805 1,127677
Kebt. Bersih air di sawah I/dt/ha (maksimal) 1,127676861
21 Efisiensi Irigasi e % dipetak tersier 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80% 80%
22 Kebt.air disaluran pengambilan Q I/dt/ha NFR (lt/dt/ha) di bagi 80% 1,3468 0,81958 0,16321 0,528866 0,5339 0,72946 0,46661 0 0 0 0,0137 0,1725 0,62262 0,15964 0,37784 0,472 0,433 0,246771 0,4479 0,5145 0,5961 0,57787 1,0063 1,409596
kebt.air disaluran pengambilan maksimum I/dt/ha (maksimal) 1,409596076
41
Contoh Perhitungan Tabel Kebutuhan Air Irigasi
1. Pola Tata Tanam
Merupakan kondisi peruntukkan lahan pada periode tertentu. Pada Tabel Perhitungan
Kebutuhan Air Irigasi pada kolom No. 1, tanaman yang akan ditanam adalah tanaman
padi, jagung, dan kedelai. Pada 15 hari pertama di bulan November dilakukan
pengolahan lahan lalu ditanam padi untuk 4 bulan setelah pengolahan lahan,
kemudian dilanjut jagung 4 bulan setelah ditanam padi, kemudian kedelai 3 serta
melakukan pengolahan lahan kembali. Tanpa ada masa bero, karena tanaman
bervariasi dan tanaman palawija tidak memerlukan tanah yang bagus, jika yang
ditanam padi semua maka harus ada masa bero.
1 Pola Tanam
PADI
Pd
JAGUNG KEDELAI Pd
?
?
42
Nilai koefisien tanaman jika dilihat dari grafik yang telah dibuat dan disajikan dalam
sebuah tabel koefisien adalah sebagai berikut :
Berdasarkan pada umur dan jenis tanaman pada Grafik Koefisien Tanaman Padi dan
Grafik Koefisien Tanaman, buncis, jagung, kacang-kacangan, kedelai. Terdapat 3
baris untuk koefisien tanaman isikan pada baris pertama dahulu di isi hingga akhir
tanaman. Lakukan isian pada baris kedua dengan mengikuti kemiringan Pd
(pengolahan lahan). Pada grafik koefisien tanaman memiliki koefisien yang berbeda-
beda dilihat dari grafik koefisien tanaman palawija (buncis, jagung, kacang-kacangan,
dan kedelai) dan grafik koefisien tanaman padi dengan melihat jenis tanaman dan
umur tanaman tersebut. Dalam pengisian koefisien harus memperhatikan periode pada
43
pola tanam. Contohnya pada bulan Desember periode I untuk tanaman padi dengan
umur 15 hari pada grafik kemudian ditarik garis sampai menyentuh kurva sehingga
akan didapat koefisien untuk 15 hari adalah 1,15. Sedangkan pada hari ke 30
koefisiennya adalah 1,30 dan hari ke 45 sebesar 1,40. Setelah semua koefisien
didapatkan sampai umur 105 hari kemudian koefisien setiap periode dihitung rata-rata
sehingga dapat diketahui rata-rata koefisien pada umur 45 hari adalah 1,167.
44
9. K
Didapat dari Penggantian air yang hilang karena evaporasi dan perkolasi (M)
dikalikan Waktu penyiapan lahan (T = 1 bulan = 30 hari) lalu dibagi dengan nilai air
untuk penjenuhan, karena tidak ada ,ada bero digunakan = 250 mm (S). Contohnya
13. Perkolasi
Masuknya air ke dalam tanah jenuh air (saturated zone). Tergantung jenis tanah.
Kehilangan air di dalam tanah di mana air meresap ke dalam tanah sampai melalui
batas lapisan tanah jenuh air. Pada kelompok 1 ditentukan jenis tanah Loam dengan
daya perkolasi 2 mm/hari.
45
pertama dan kedua, bulan Januari periode pertama dan kedua, dan bulan Februari
periode pertama sebesar 3,333 mm/hari.
46
22. Kebutuhan Air di Saluran Pengambilan (Q)
- Pada baris pertama, hasil pembagian nilai NFR (dalam l/dt/ha) dan nilai efisiensi
irigasi (e). Contohnya pada bulan Desember periode I = = 0,163206
l/dt/ha.
- Pada baris kedua diambil hasil maksimal dari baris pertama yaitu 1,409596076
l/dt/ha.
a
c
Q tersediaan 50%
Dibagi jadi 3 periode dalam 7 hari (168 jam)
NFR = 1,12767861 L/detik
Luas Total area irigasi = 95,062 ha
Luas 1 petak = 11,8826 ha
Karena diketahui Q tersediaan adalah 50% dengan pembagian rotasi 1 petak dibagi
menjadi 3 kelompok rotasi, maka menggunakan rumus dengan Qtersedia 30% - 65%.
47
Periode 1 A dan B diairi ; C ditutup
Lama pemberian air = (Aa+Ab)/A x 168/2
= (11,8826 x 4 + 11,8826 x 2)/95,062 x 168/2
= 62,9992 Jam 2,624967 hari
kapasitas saluran
Qa = Aa/(Aa + Ab) x (NFRxAX65%)
Qa = 47,5304/(47,5304+23,7652) x (1,12767861x95,062X65%)
Qa = 46,45307 l/detik/ha
48
Jadwal Pemberian Air
SKEMA JADWAL
PEMBERIAN AIR
No Hari Rotasi air
1 senin Petak A
2 selasa Petak B
3 rabu Petak B
4 kamis
Petak CC
Petak
5 jumat
6 sabtu
7 minggu Petak A
49
3.5 Perencanaan Dimensi Saluran Irigasi
Perhitungan Elevasi
jarak jarak elevasi
NO ELEVAS
mendatar mendatar
I
pendek antar kontur garis
kontur kontur
1 0,084071 0,559841 62 62,850
2 0,313453 0,578098 62 62,458
3 0,052024 0,592011 62 62,088
4 0,164728 0,937424 61 61,824
5 0,365773 0,924124 61 61,604
6 0,185457 0,420805 62 62,559
7 0,018896 0,501222 62 62,038
8 0,194741 0,931529 61 61,791
9 0,418838 0,940661 61 61,555
10 0,306127 0,935977 61 61,327
11 0,224038 0,325791 62 62,312
12 0,206677 0,927362 61 61,777
13 0,437022 0,932917 61 61,532
14 0,272465 0,928529 61 61,293
15 0,057717 0,93329 61 61,062
16 0,055 0,1651 54 54,667
17 0,0326 0,1376 54 54,763
18 0,2711 0,88569 63 63,694
19 0,0264 0,5368 62 62,951
Elevasi ( )
50
Perhitungan sloop/kemiringan saluran irigasi
Berikut merupakan tabel perhitungan sloop :
Saluran elevasi awal elevasi akhir beda tinggi jarak sebenarnya (m) sloop
saluran 1-2 62,850 62,458 0,392 305,56 0,00128304
saluran 2-3 62,458 62,088 0,370 305,56 0,00121059
saluran 3-4 62,088 61,824 0,264 305,56 0,00086268
saluran 4-5 61,824 61,604 0,220 305,56 0,00072025
saluran 1-6 62,850 62,559 0,291 388,89 0,00074713
saluran 6-7 62,559 62,038 0,522 305,56 0,00170697
saluran 7-8 62,038 61,791 0,247 305,56 0,00080755
saluran 8-9 61,791 61,555 0,236 305,56 0,00077302
saluran primer 54,763 54,667 0,096 589,22 0,00016329
saluran sekunder 54,667 63,694 -9,027 6663,78 -0,0013546
saluran tersier 63,694 62,951 0,743 1149,78 0,00064629
51
Perhitungan Dimensi Saluran Irigasi
perencanaan saluran dengan pasangan tinggi jagaan Q < 0,5 = 0,2 M Vijin min = 0,61 - 0,91 m3/dtk v ijin max = 2 m/dtk
perencanaan saluran tanpa pasangan tinggi jagaan Q < 0,5 = 0,2 M Vijin min 0,2 m3/dtk v ijin max = 1,5 m/dtk
kontrol dimensi
No Saluran Q saluran (m3/dtk) s b=h air P A R V Q kontrol dimensi b=h saluran
berdasarkan Vijin
1 saluran 3-4 0,0134 0,00086268 0,250 0,750 0,06 0,083333 0,2547 0,0159 Oke OK 0,450
2 saluran 8-9 0,0134 0,00077302 0,250 0,750 0,06 0,083333 0,2411 0,0151 Oke OK 0,450
52
Qpetak tersier = NFR x luas petak tersier
= 1,409596076 x 95,062
= 133,9990222 lt/dtk
= 0,134 m3/dtk
Qpetak kuarter = NFR x luas petak kuarter
= 1,409596076 x 11,88275
= 16,74987777 lt/dtk
= 0,01675 m3/dtk
Jenis saluran :
Pipa saluran tersier menggunakan pasangan permukaan batu dengan semen; syarat :
Tinggi jagaan Q < 0,5 = 0,2 M
Vijin min = 0,61 – 0,91 m3/dtk
Vijin max = 2 m/dtk
Perencanaan Q pada saluran primer dianggap hanya mengaliri air pada petak tersier
yang dialiri yaitu seluas 95,062 ha diperoleh debit (Qprimer) sebesar 0,134 m3/detik.
Contoh perhitungan dimensi saluran dengan pasangan :
Perhitungan menggunakan rumus Manning :
53
- Qsaluran primer = 0,134 m3/dtk
- Ssaluran primer = 0,000163288
- n manning dengan pasangan 0,025
- Direncanakan saluran berbentuk persegi b=h.
Untuk perhitungan dimensi saluran menggunakan cara trial and error dengan
memasukkan nilai b=h dengan syarat yang telah ditentukan untuk jenis saluran
dengan pasangan,sehingga diperoleh dimensi yang sesuai.
54
3.6 Pengolahan Data Hujan untuk Saluran Drainase
1. Perhitungan Kala Ulang atau Time Return (TR)
Karena termasuk dalam drainase mikro (drainase pemukiman perkotaan) maka
menggunakan kala ulang 2-15 tahun.
Kala ulang yang digunakan adalah TR 5 tahun
Untuk menentukan distribusi yang akan digunakan, terlebih dahulu mencari nilai
koefisien kepencengan atau skewness (Cs), nilai koefisien kepuncakan atau kurtosis
(Ck) dan standar deviasi (S) dari data curah hujan daerah yang sudah dihitung
sebelumnya.
55
Pengolahan Data Curah Hujan Rancangan dengan Log Person Tipe III
Tahun d Uruta Tahun besar ke P TR(Tahu log d log d-log di (log d-log (log d-log
n kecil n) di)^2 di)^3
2010 11,73 1 2013 11,73 17% 6,0 1,069409 0,05896 0,0034757917 0,000204918236
2009 8,70 2 2007 8,70 33% 3,0 0,939519 -0,07093 0,0050316285 -0,000356913400
2008 8,20 3 2010 8,20 50% 2,0 0,913814 -0,09664 0,0093391684 -0,000902531384
2007 11,17 4 2009 11,17 67% 1,5 1,047937 0,03748 0,0014049971 0,000052663914
2006 12,07 5 2014 12,07 83% 1,2 1,081587 0,07113 0,0050600759 0,000359944501
Jumlah 51,87 5,052266 2,22045E-16 0,024311662 -0,000641918134
Rata2 10,37 1,010453
56
2. Distribusi Log person tipe III
57
o Contoh Perhitungan Debit Kumulatif Saluran
Saluran drainase K3-K2 yaitu penjumlahan antara debit di saluran K3-K2 dengan
debit di K1-K2 .
dk K3-K2 = 0,00362 + 0,00362
dk K3-K2=0,00725 m3/dtk
Menghitung nilai Dm
Dm=Dn dengan satuan lt/dt/ha
Menghitung nilai Qd
Qd =fxDMxA
F = merupakan faktor pengurang drainase ;sehingga Qd = 1,62 xDm x (A^0,92)
Qd = 24,541 l/dtk
Qd = 0,0245 m3/dtk di petak tersier
Qd dipetak kuarter dengan cara yang sama namun A = 11,88 ha, maka diperoleh
nilai Qd = 0,0036 m3/dtk.
58
3.8 Perhitungan Dimensi Saluran Drainase
Berikut ini merupakan tabel perhitungan dimensi saluran drainase :
Jenis saluran :
o saluran menggunakan tanah asli; syarat :
Tinggi jagaan Q < 0,5 = 0,2 M
Vijin min = 0,2 – 1,5 m3/dtk
Vijin max = 2 m/dtk
59
Contoh perhitungan dimensi saluran dengan pasangan :
Perhitungan menggunakan rumus Manning :
60
- Menghitung radius hidrolis (R)
R=A/P
R=0,09/0,9
R=0,1 m
- Menghitung V (kecepatan aliran)
V= ⁄ ⁄
⁄⁄
V=
V=0,3219 m/dt
- Menghitung V (kecepatan aliran) rencana
V= ⁄ ⁄
⁄⁄
V=
61
BAB IV
KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari pengumpulan serta pengolahan data yang dilakukan untuk merencanakan
daerah irigasi Gadungan, dapat diperoleh beberapa hal sebagai berikut.
1. Luas daerah irigasi yang dialiri adalah 95.062 Ha
2. Petak sawah yang direncanakan adalah sebanyak 8 petak dengan luas
masing-masing petak antara 11,88 ha
3. Perencanaan saluran meliputi saluran tersier dan saluran kuarter.
Kebutuhan air setiap hektar sebelum disesuaikan dengan efisiensi tiap
saluran direncanakan sebesar 1.41 l/det/ha
4. Qd yang direncanakan pada petak tersier sebesar 24,542 lt/dtk
4.2 Saran
Dalam pengerjaan tugas ini, penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Untuk memperoleh perencanaan dan perhitungan yang lebih akurat,
maka perlu diperhitungkan kebutuhan air yang lebih teliti.
2. Data-data yang digunakan sebaiknya data-data yang aktual dan lengkap,
sehingga penyimpangan dapat diperkecil.
62
DAFTAR PUSTAKA
Kaslim, D. Kusnadi, Budi Indra Setiawan, Asep Sapei, Prastowo dan Erizal, (2006). Teknik
Irigasi dan Drainase. Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor.
Kriteria Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP-01
Kriteria Perencanaan Bagian Bangunan Utama KP-02
Kriteria Perencanaan Bagian Saluran KP-03
Kriteria Perencanaan Bangunan KP-04
Kriteria Perencanaan Petak Tersier KP-05
Kriteria Perencanaan Parameter Bangunan KP-06
Kriteria Perencanaan Standar Penggambaran KP-07
Soetjipto . 1992 . Dasar-Dasar Irigasi . Penerbit Erlangga Jakarta
dafikadi.blogspot.co.id
dokumen.tips.com.
ganiblopost.blogspot.co.id
kk.mercubuana.ac.id
rezaslash.blogspot.com
seputarpengertianirigasi.blogspot.com
syahriel30.blogspot.com
https://id.m.wikipedia.org/irigasi
www.academia.edu, sistem irigasi
63
LAMPIRAN
64
UNIVERSITAS
WISNUWARDHANA MALANG
R
P RIME JURUSAN TEKNIK SIPIL
RAN
SALU
RX1 REVISI
UNG
BEND BX1
JUDUL GAMBAR SKALA
SKEMA JARINGAN
IRIGASI LEVEL
SA
PRIMER
LU
RA
N
KETERANGAN :
SE
KU
ND
ER
DIGAMBAR
RX
FEBRIAN DEWI K.
2
ki 2
DIPERIKSA TANGGAL PARAF
X3 ,1 99
107
62 l/dt
95,0 Aulia Rahman
ki 1 ha
X3 O.,ST.MT
,22
122
ha BT.2
R
3 SIE
RX T ER
AN KODE GBR NO GBR JUMLAH GBR
BT.1
UR
SAL
1
BX.
IRI
1b 2b
1a 4a
2a 3a 1c 2c
NAMA GAMBAR JUDUL GAMBAR SKALA DIGAMBAR DIPERIKSA PARAF
FEBRIAN DEWI K.
PERENCANAAN SALURAN SISTEM ROTASI NIM/KELAS Aulia Rahman O.,ST.MT
IRIGASI
2106130059
BT1 BK1 F E
BT2
T1-T2 T2-K1 K1-F
dk F-B
T1-T4 dk K2-K3 dk K1-K2
d K3-K2 d K2-B dk B - C
B dt E - H
BT4 BT3 BK2 C
T3-T4 T3-K2 K2-B
dk K3-M dk K2-L
dk B-G
M d M-L L dk L-G G dk G-H H
N
NAMA GAMBAR JUDUL GAMBAR SKALA DIGAMBAR DIPERIKSA PARAF
FEBRIAN DEWI K.
PERENCANAAN SALURAN PETA LAYOUT LEVEL NIM/KELAS Aulia Rahman O.,ST.MT
TERSIER 1:5000
IRIGASI
2106130059
A B C
D
BT1 BT2 B-C BK1
E
A-B C-D
B1 kn B2 kn B3 kn
1 11,88 ha 2 11,88 ha 3 11,88 ha
A-L
dk C-N dk D-O
dk B - M
dt E-F
dk M-N dk N-O dk B-C
L M N
BK2 F
BT4 BT3 O
L-M T3-K2 K2-B
B4 kn B5 kn B6 kn
4 11,88 ha 5 11,88 ha 6 11,88 ha
dk N-I dk B-G dt F-G
dk M-J
H
K J I dt I-H G
dt J-I
dt H-G
NAMA GAMBAR JUDUL GAMBAR SKALA DIGAMBAR DIPERIKSA PARAF
FEBRIAN DEWI K.
PERENCANAAN SALURAN SKEMA JARINGAN LEVEL NIM/KELAS Aulia Rahman O.,ST.MT
IRIGASI TERSIER
2106130059
UNIVERSITAS
WISNUWARDHANA MALANG
EL.ATAS
SALURAN
dan Tanah
EL.Muka Asli 50,00 JURUSAN TEKNIK SIPIL
air 49,80 m m
20
REVISI
350
JUDUL GAMBAR SKALA
330
1: 20
POTONGAN MELINTANG
SALURAN IRIGASI
KETERANGAN :
EL.Dasar
Saluran
46,50 m
350 DIGAMBAR
FEBRIAN DEWI K.
2106130059
POT.SALURAN PRIMER DISETUJUI
Aulia Rahman O,S.T.,M.T
TANGGAL PARAF
SKALA 1 : 20 KODE GBR NO GBR JUMLAH GBR
IRI
EL.Tanah
Asli JURUSAN TEKNIK SIPIL
61,791 EL.Muka
air REVISI
m
61,355
EL.Atas m
Saluran
JUDUL GAMBAR SKALA
61,545
150
POTONGAN
1: 20
m MELINTANG SALURAN
KUARTER
337,5
(TANPA PASANGAN)
EL.Dasar KETERANGAN :
Saluran
61,105
337,5 m
DIGAMBAR
FEBRIAN DEWI K.
POT.SALURAN 8-9 2106130059
SKALA 1 :10
DISETUJUI TANGGAL PARAF
Aulia Rahman O,S.T.,M.T
KODE GBR NO GBR JUMLAH GBR
IRI
62.90
62.80
62.70
JURUSAN TEKNIK SIPIL
62.60
62.50
REVISI
62.40
62.30
62.20
62.10
62.00 JUDUL GAMBAR SKALA
61.90 1: 20
61.80 POTONGAN MELINTANG
SALURAN IRIGASI
61.70
61.60 KETERANGAN :
61.50
61.40
61.30
DIGAMBAR
61.20
FEBRIAN DEWI K.
61.10 2106130059
220
1 2 3 4
Jarak 305.56 305.56 305.56 305.56
Tanah Asli 62.85 62.458 62.09 61.82 DISETUJUI TANGGAL PARAF
Muka Air 62.65 62.28 61.90 61.63
Dasar Saluran 61.95 61.55 61.45 61.18
Aulia Rahman O,S.T.,M.T
Atas Saluran 62.87 62.54 62.10 61.83
KODE GBR NO GBR JUMLAH GBR
Saluran 1-2-3-4
IRI
Atas Saluran
64.00
63.00
62.00
Tanah Asli
61.00 JURUSAN TEKNIK SIPIL
60.00
59.00 REVISI
58.00
57.00
56.00
55.00
JUDUL GAMBAR SKALA
54.00
1: 20
POTONGAN
53.00 MEMANJANG
52.00
Dasar Saluran
51.00 Muka Air
KETERANGAN :
50.00
49.00
48.00
Jarak 6934,49 m
Tanah Asli
DIGAMBAR
50.00 63.688
Muka Air 63.49 49.80 FEBRIAN DEWI K.
Dasar Saluran 2106130059
62.59 48.90
Atas Saluran 63.69 50.00
DISETUJUI TANGGAL PARAF
Saluran Sekunder
Aulia Rahman O,S.T.,M.T
KODE GBR NO GBR JUMLAH GBR
IRI