Perencanaan Pola Tanam di Daerah Irigasi Sub DAS Cirasea Daerah Jawa Barat
Disusun Oleh :
Kelompok 2
FAKULTAS TEKNIK
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan Tugas
Besar Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase ini dengan baik.
Dengan selesainya tugas besar ini, maka kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih.
Kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
penyusunan Tugas Besar Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase ini. Khususnya kepada:
1. Acep Hidayat, ST. MT., selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Jaringan
Irigasi dan Drainase Universitas Mercu Buana Jakarta.
2. Orang tua kami yang telah mendoakan kelancaran kuliah kami.
Demikian Tugas Besar Perencanaan Jaringan Irigasi dan Drainase yang telah kami buat.
Kami mohon kritik dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan tugas
besar ini. Semoga tugas besar ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan juga bermanfaat
bagi kami selaku penyusun.
Kelompok 2
Air sebagai salah satu sumber kehidupan tidak dapat ditinggalkan di dalam kehidupan
sehari-hari. Manusia sebagai makhluk hidup tidak pernah lepas dari air. Air sudah menjadi
kebutuhan pokok bagi manusia dalam kehidupannya. Air sebagai sumberdaya alam yang
dapat diperbaharui, bukan berarti tidak memiliki keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan
manusia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya serta penyebaran dari sisi waktu dan
lokasi. Oleh karena itu, dengan keterbatasan sumberdaya air ini perlu pengelolaan yang
cermat, agar kebutuhan air dapat terpenuhi dan terjamin dari waktu ke waktu.
Permasalahannya saat ini adalah sumberdaya air relatif tetap karena proses pemulihan air
memerlukan waktu yang cukup panjang, sementara manusia semakin banyak jumlahnya,
sehingga kebutuhan air semakin meningkat.
Banyak pekerjaan yang dilakukan manusia berhubungan dengan air. Salah satu bidang
pekerjaan yang memerlukan air sebagai komponen utama adalah pertanian. Dalam
perencanaan pertanian para ahli harus memikirakan faktor air yang menjadi penunjang.
Kebutuhan air untuk tanaman harus selalu dikontrol secara berkala. Tanaman harus
mendapatkan suplai air yang sesuai dengan kebutuhan untuk dapat tumbuh dengan baik
sehingga air tidak boleh melampaui batas kebutuhan atau malah kurang dari kebutuhan.
Kebutuhan akan air yang sesuai membuat para ahli berfikir untuk membentuk suatu
sistempengairan yang dapat mengatur kebutuhan tanaman terutama untuk areal pertanian
yang cukup luas. Sistem yang dibuat itu dimaksudkan agar seluruh areal pertanian
mendapatkan suplai air yang cukup sehingga tidak ada areal pertanian yang tidak
mendapatkan air. Selain itu juga system yang dibentuk itu dimaksudkan untuk dapat
menyalurkan jumlah air yang tersedia untuk selanjutnya dibagikan secara merata ke seluruh
areal pertanian.
Maksud dari pelaksanaan tugas besar ini dimaksudkan untuk melatih mahasiswa
menerapkan dan membandingkan antara teori yang didapat dibangku kuliah dengan
kenyataan yang didapat di lapangan serta dapat memecahkan masalah yang berhubungan
dengan mata kuliah Perencanaan Jaringan Irigasi Dan Drainase.
Manfaat dari tugas besar ini adalah untuk mengetahui cara perhitungan besar curah hujan
rencana, evapotranspirasi, debit air, neraca air dan menganalisa kebutuhan air irigasi di
lokasi praktek lapang dan prosedur kerja lapang.
Kami mengambil pembatasan ruang lingkup di Sub DAS Cirasea. Karena menurut kami
Sub DAS Cirasea memiliki banyak kebutuhan air untuk proses irigasi.
BAB I. PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud tujuan
penelitian, manfaat penelitian, pembatasan ruang lingkup, dan sistematika penulisan yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Bab ini membahas tentang dasar teori dan metode–metode serta rumus-rumus yang
mendukung didalam penelitian studi kasus ini.
Berisikan tentang metode-metode, lokasi, objek, dan sumber data yang akan digunaka
dalam penelitian ini.
Bab ini berisikan analisa dan perhitungan dari data yang diperoleh serta pembahasan
terhadap hasil penelitian tersebut.
BAB V. PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari pembahasan peristiwa banjir Citarum di dataran
tinggi Bandung.
Hidrologi (berasal dari Bahasa Yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia, "ilmu air")
adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di
seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam
bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan,
serta teknik sipil dan teknik lingkungan.
Kajian ilmu hidrologi meliputi hidrometeorologi(air yang berada di udara dan berwujud
gas), potamologi (aliran permukaan), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti
danau; waduk) geohidrologi (air tanah), dan kriologi (air yang berwujud padat seperti es dan
salju) dan kualitas air. Penelitian Hidrologi juga memiliki kegunaan lebih lanjut bagi teknik
lingkungan, kebijakan lingkungan, serta perencanaan. Hidrologi juga mempelajari
perilaku hujan terutama meliputi periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan
perhitungan banjir serta rencana untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung,
bendungan dan jembatan.
Siklus Hidrologi (hydrological cycle) adalah sirkulasi air yang kontinu antara air laut dan
air daratan yang berlangung terus. Proses ini dimulai dari menguap ke udara dari permukaan
tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh
sebagai hujan atau salju ke permukaan laut dan daratan. Sebelum tiba ke permukaan bumi.
Tidak semua bagian hujan yang jatuh ke permukaan bumi mencapai tanah. Sebagian akan
tertahan oleh tumbuh-tumbuhan dimana sebagian akan menguap dan sebagian lagi akan
jatuh dan mengalir melalui dahan-dahan kepermukaan tanah. Sebagian air hujan yang tiba
ke permukaan tanah akan masuk ke dalam tanah (infiltrasi). Bagian lain yang merupakan
kelebihan akan mengisi lekuk-lekuk permukaan tanah, kemudian mengalir ke daerah yang
rendah, masuk ke sungai-sungai dan akhirnya ke laut. Tidak semua butir air yang mnegalir
akan tiba ke laut. Dalam perjalanan ke laut sebagian akan menguap dan kembali ke udara.
Sebagian air yang masuk ke dalam tanah keluar kembali segera ke sungia-sungai
PERENCANAAN JARINGAN IRGASI DAN DRAINASE 4
(interflow). Tetapi sebagian besar akan tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang
akan keluar sedikit demi sedikit dalam jangka waktu yang lama ke permukaan tanah di
daerah-daerah yang rendah (groundwater runoff). Sungai mengumpulkan 3 jenis limpasan
(runoff), yakni limpasan permukaan (surface runoff), aliran intra (interflow), dan limpasan
air tanah (groundwater runoff) yang akhirnya akan mengalir ke laut (Sosrodarsono, 1978)
Daerah Aliran Sungai adalah suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi di mana air
tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut. DAS
berfungsi untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh diatasnya
melalui sungai.
Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air, DAS adalah
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, Batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh
aktivitas daratan. Sub DAS adalah bagian dari DAS yang menerima air hujan dan
mengalirkanya melalui anak sungai ke sungai utama.
DAS dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian hulu dan hilir, bagian hulu DAS adalah suatu
wilayah daratan yang mempunyai ciri bergelombang, berbukit dan atau bergunung,
kerapatan drainase yang relatif tinggi, sumber air utama yang masuk kedalam sungai utama
dan sumber erosi yang terangkut menjadi sedimen daerah hilir. Sedangkan bagian hilir
DAS adalah suatu daerah daratan yang mempunyai ciri topografi datar sampai landai dan
merupakan daerah endapan sedimen atau aluvial.
Pola pengairan sungai di satu wilayah berbeda-beda, hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan kemiringan topografi, struktur dan litologi batuan dasarnya. Pola pengaliran
yang umum dikenal adalah sebagai berikut :
Variasi data curah hujan antar stasiun setiap tahunnya tidak terlalu besar.
̅ = ∑ Ri
R
n
dimana,
̅
R = Hujan Rata-Rata (mm)
N = Jumlah Stasiun
Dalam metode poligon thiessen, curah hujan rata-rata didapatkan dengan membbuat
poligon yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis penghubung dua
stasiun hujan. Dengan demikian setiap stasiun penakar hujan akan terletak
pada suatu wilayah poligin tertutup luas tertentu. Cara ini dipandang lebih baik dari
cara rerata aljabar (Arimatik), Yaitu dengan memmasukan faktor luas areal yang
diwakili oleh setiap stasiun hujan. Hal-hal yang diperhatian dalam metode in
adalah sebagai berikut :
∑ Ri. Ai
̅=
R
∑ Ai
dimana:
̅
R = Hujan rata-rata (mm)
Ai = Luas masing-masing area (ha)
Ri = Curah hujan masing-masing stasiun (mm)
A1 P1 + A2 P2 + … . + An Pn
P=
A1 + A2 + … . . + An
dengan,
P = Rata-Rata Curah Hujan Wilayah (mm)
P1, P2,….., Pn = Curah Hujan Masing-Masing Stasiun (mm)
A1, A2,….., An = Luas Pengaruh Masing-Masing Stasiun (km2)
Cara ini mempunyai kelemahan yaitu apabila dikerjakan secara manual, dimana
setiap kali harus menggambarkan garis isohyet yang tentunya hasilnya sangat
tergantung pada masing-masin pembuat garis. Unsur subyektivitas ini dapat
dihindarkan dengan penggunaan perangkat lunak komputer yang dapat
menghasilkan gambar garis isohyet berdasarkan sistem intrpolasi grid, sehingga
hasilnya akan sama untuk setiap input data di masing-masing stasiun hujan.
Ilustrasi hitungan hujan rerata DAD dengan menggunakan metode isohyet dapat kita
lihat pada Contoh Soal dan Penyelesaian. Persamaan dalam hitungan hujan rata-rata
dengan metode isohyet dapat kita rumuskan seperti berikut :
dengan,
p = Curah Hujan Rata-Rata
p1, p2,..., pn = Besaran Curah Hujan yang Sama Pada Setiap Garis Isohyet
At = Luas Total DAS (A1+A2+...+An)
Analisis frekuensi merupakan istilah yang merujuk pada teknik menganalisis probabilitas
kejadian variabel hidrologi dalam lingkup statistik (Ponce, 1989). Analisis ini dibutuhkan
untuk menentukan debit banjir dengan periode ulang rencana tertentu. Periode ulang
didefinisikan sebagai waktu hipotetik dimana debit atau hujan dengan suatu besaran
tertentu akan disamai atau dilampaui sekali dalam jangka waktu tersebut. Analisis frekuensi
untuk curah hujan secara umum dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa jenis
Ada beberapa jenis distribusi statistik yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya curah
hujan rencana, seperti distribusi Gumbel, Log Pearson III, Log Normal, dan beberapa cara
lain. Metode–metode ini harus diuji mana yang bisa dipakai dalam perhitungan. Pengujian
tersebut melalui pengukuran dispersi. Dalam perhitungan diperlukan beberapa parameter
yaitu :
dimana,
X = Rata-Rata Curah Hujan Maksimum Pertahun Dari 3 Stasiun
Log X = Nilai Logaritma dari X
Log Xi = Nilai Log X Pada Tahun Tersebut
Log Xrt = Rata-Rata Log X Selama 10 Tahun
Standar Deviasi
∑ni=1(Xi − Xr)2
Sx = √
n−1
dimana,
Sx = Standar Deviasi
Xi = Curah Hujan Rata-Rata
Xr = Harga Rata – Rata
N = Jumlah Data
Koefisien Skewness
n ∑ni=1(R − Rr)3
Cs =
(n − 1)(n − 2)δx 3
Koefisien Kurtosis
𝑛2 ∑ni=1(Ri − Rr)4
Ck =
(n − 1)(n − 2)(n − 3)δx 4
Koefisien Variasi
δx
Cv =
Rr
Rumus Xt = Xrt + K. Sd
dimana,
Xt = Analisis Sebaran
Xrt = Rata-Rata R maks Parameter Statistik
Sd = Sd parameter statistik (Perhitungan Dispersi)
K = Koefisien (dari Tabel)
dimana,
Xrt = Rata-Rata R maks Parameter Statistik
S = Sd parameter statistic (Perhitungan Dispersi)
Sn = Standart Deviasi (Dari Tabel)
dimana,
S = Sd parameter statistic Logaritma (Perhitungan Dispersi)
K = Koefisien (Dari Tabel)
Cs = 0
1 Distribusi Normal
Ck = 3
Cs = 1.14
2 Distribusi Gumbel Tipe I
Ck = 5.4
Cs ≠ 0
3 Distribusi Pearson Tipe III
Cv = 0.3
4 Distribusi Log Pearson Tipe III Jika Semua Syarat Tidak Terpenuhi
Cv 3 + 3Cv = 0
5 Distribusi Log Normal
Cv 8 + 6Cv 6 + 15Cv 4 + 16Cv 2 + 3 = 3
K = 1+3,322 log n
DK =K–(P+1)
n
Ei =K
X max − 𝑋 𝑚𝑖𝑛
∆X = K−1
X awal = Xmin - (0.5*ΔX)
X akhir = Xmin + (0.5*ΔX)
(Oi−Ei)2
Setelah itu menentukan nilai dari (Oi − Ei)2 dan Ei
(Oi−Ei)2
Chi Square Hitung (Xh^2) =∑ Ei
α = Dari tabel Chi square
Chi Square Kritis = Dari Tabel Chi Square
dimana,
̅
X = Rata-Rata Nilai X Selama 10 Tahun
Dari hasil perhitungan Q dan R maka akan dibandingkan dengan nilai Q dan R table.
Q/√n R/√n
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1.05 1.14 1.29 1.21 1.28 1.38
20 1.1 1.22 1.42 1.34 1.43 1.60
30 1.12 1.24 1.46 1.40 1.50 1.70
40 1.13 1.26 1.50 1.42 1.53 1.74
50 1.14 1.27 1.52 1.44 1.55 1.78
100 1.17 1.29 1.55 1.50 1.62 1.86
~ 1.22 1.36 1.63 1.62 1.75 2.00
Setelah itu dilakukan perhitungan uji sri harto dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Menentukan nilai X yaitu curah hujan maksumum tahunan dari stasiun yang
akan diuji.
Menentukan jumlah, rata-rata dan simpangan baku dari nilai X.
Menentukan Nilai Sk* pertahun dengan rumus Sk* = X tahun tersebut – Rata-
rata X 10 tahun.
𝑆𝑘∗
Menghitung Nilai Sk** tiap tahun dengan rumus Sk**= 𝑆𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢
Intensitas curah hujan adalah besarnya jumlah hujan yang turun yang dinyatakan dalam
tinggi curah hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-
beda, tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Untuk perhitungan
intensitas curah hujan digunakan rumus Mononobe :
dimana,
I = Intensitas Hujan (mm/jam)
R24 = Curah Hujan Maksimum Harian Dalam 24 Jam (mm/jam)
t = Lama Hujan (jam)
Metode GAMA-1 merupakan satu upaya untuk memperoleh hidrograf satuan suatu
DAS yang belum pernah diukur. Dalam hal ini tidak tersedia data pengukuran debit
maupun data AWLR (Automatic Water Level Recorder) pada suatu tempat tertentu
dalam sebuah DAS.
Hidrograf Satuan Sintesis GAMA-1 dikembangkan atas riset Dr. Sri Harto di 30
daerah pengaliran sungai di Pulau Jawa pada akhir dekade 1980-an yang
mengkombinasikan antara metode Strahler dan pendekatan Kraijenhorr van der
Leur. Parameter yang diperlukan dalam analisis menggunakan metode GAMA-1
antara lain:
Metode Nakayasu adalah metode yang dikembangkan oleh Nakayasu dari Jepang.
Rumus hidrograf sintesis dibuat dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan
hidrograf satuan pada beberapa sungai dari Jepang. Parameter yang diperlukan
dalam analisis menggunakan metoda Nakayasu yaitu :
1. Tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak hidrograf (Time to Peak
Magnitude).
2. Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik berat hidrograf (Time to
Lag).
Metode Snyder dikembangkan oleh F.F. Snyder dari Amerika Serikat pada tahun
1938. Metode Snyder merupakan metode pendekatan dengan rumus berdasarkan
koefisien-koefisien empiris yang menghubungkan unsur-unsur hidrograf satuan
dengan karakteristik daerah pengaliran.
Luas DAS
Jarak titik berat DAS ke outlet (Lc)
Jarak sungai terjauh ke outlet (L)
C1 = 0.75
Ct = 1.8 – 2.2
t L = C1 × Ct × (L × Lc )0.3
te = t L /5.5
Qp = qp × A
C2 ×Cp
Qp = tL
dengan,
qp = Parameter Satuan
A = Luas DAS
C2 = 2.35
Cp = 0.4 – 0.8
dengan,
C3 = 5.56
Cw75
W75 = qp1.08
Cw50
W50 = qp1.08
1
t p = t L ′ + tr
2
2.1.11 Evapotranspirasi
Sebuah ekosistem unik yang disebut dengan hutan awan menyerap air dari uap air yang
membentuk kabut atau "awan rendah" di sekitar mereka. Uap air yang menempel di
dimana,
ETo = Evapotransporasi Tanaman Acuan (mm/Hari)
Rn = Radiasi Matahari Netto Di Atas Permukaan Tanaman (MJ/m2/ hari)
T = Suhu Udara Rata-Tata (oC)
U2 = Kecepatan Angin Pada Ketinggian 2 m Di Atas Permukaan Tahan (m/s)
es = Tekanan Uap Air Jenuh (kPa)
ea = Tekanan Uap Air Actual (kPa)
Rn = Rns -Rn1
Rns = (1- α) Rs
dimana,
α = Koef. Pantulan Tajuk
Rs = Radiasi Matahari (MJ/m2/hari)
dimana,
n = Lama Matahari Bersinar (jam)
N = Lama Maksimum Matahari Bersinar Dalam Satu Hari (jam)
Ra = Radiasi Matahari Eksternal (MJ/m2/hari)
Besarnya Ra adalah :
dimana,
dγ = Jarak Relative Bumi dan Matahari
δ = Sudut Deklinasi Matahari (Rad)
φ = Letak Lintang (rad)
ws = Sudut Matahari Terbenam (rad)
24
N= ws
π
dimana,
Rn1 = Radiasi Gelombang Panjang (MJ/m2/hari)
Rlu = Radiasi Termal (MJ/m2/hari)
Rld = Radiasi Gelombang Panjang Termal (MJ/m2/hari)
F = Faktor Penutupan Awan
εa = Emisivitas Efektif Amosfer
εvs = Nilai Emisivitas Oleh Tanah
Σ = Nilai Konstanta Stefan Boltzman
Tk = Suhu Udara Rata-Rata
dimana,
U2 = Kecepatan Angin Pada Ketinggian 2m (m/s)
Uz = Kecepatan Angin Pada Ketinggian z m (m/s)
Z = Ketinggian Alat Ukur Kecepatan Angin (m)
Ea = es x RH
dimana,
RH = Kelembaban Relative (%)
dimana,
dimana,
γ = Konstanta Psikometrik (kPa/oC)
Cp = Nilai Panas Spesifik
P = Tekanan Atmosfer (kPa)
E = Nilai Perbandingan Berat Molekul
λ = Panas Laten Untuk Penguapan (MJ/kg)
dimana,
Z = Elevasi (m)
g = Gravitasi (m/s2)
dimana,
λ = Panas Laten Penguapan (MJ/kg)
T = Suhu Udara Rata-Rata (oC)
2.1.14 Sacramento
Metode Sacramento digunakan untuk menghitung debit aliran dari masukkan data hujan
dan evaporasi.
Zona Atas
dimana,
Qinterflow = debit aliran interflow
UZFC = isi awal tampungan air bebas zona atas (UZFW)
UZK = koefisien drainase tampungan air bebas zona atas (UZFW)
Apabila curah hujan masih berlangsung terus hingga melampaui laju perkolasi dan
kapasitas maksimum aliran interflow, maka tampungan air bebas zona atas (UZFW)
Zona Bawah
Pada zona bawah terdapat tiga tampungan penting untuk air perkolasi. Pertama adalah
tampungan air bertegangan zona bawah, disebut Lower Zone Tension Water (LZTW),
yaitu tampungan yang mewakili volume air bebas yang dimanfaatkan oleh butiran tanah
kering, ketika kelembaban mencapai kedalaman.
Perlokasi
Laju perkolasi dari zona atas ke zona bawah tergantung pada kebutuhan air dari
tampungan di zona bawah. Kebutuhan zona bawah akan minimum apabila ketiga
tampungan di zona bawah terisi penuh.
dimana,
LZFPM = kapasitas tampungan air bebas utama zona bawah (LZFP)
LZPK = kapasitas tampungan air bebas tambahan zona bawah (LZFS)
LZFSM = koefisien drainase aliran keluar dari tampungan air bebas utama zona
bawah
LZSK = koefisien drainase aliran keluar dari tampungan air bebas tambahan
zona bawah
Kenaikan tingkat perkolasi diatur oleh koefisien ZPERC yang bernilai > 1.
Apabila tampungan zona bawah mulai terisi air maka laju perkolasi akan menurun.
Penurunan laju perkolasi akan meningkatkan kelembaban tanah secara eksponensial.
dimana,
G = (A/B) x REXP
A = jumlah dari kapasitas dikurangi isi tampungan zona bawah
B = jumlah dari seluruh kapasitas zona bawah
Karena perkolasi dipengaruhi oleh ketersediaan air bebas di tampungan zona atas, maka
perkolasi yaitu :
dimana,
PERC = perkolasi
UZFC = isi tampungan air bebas zona atas
UZFM = kapasitas tampungan air bebas zona
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
rawa. Semua proses kehidupan dan kejadian di dalam tanah yang merupakan tempat media
pertumbuhan tanaman hanya dapat terjadi apabila ada air, baik bertindak sebagai pelaku
subjek atau air sebagai media objek. Proses-proses utama yang menciptakan kesuburan
tanah atau sebaliknya yang mendorong degradasi tanah hanya dapat berlangsung apabila
terdapat kehadiran air. Oleh karena itu, tepat kalau dikatakan air merupakan sumber
kehidupan. Dengan demikian tujuan irigasi adalah mengalirkan air secara teratur sesuai
kebutuhan tanaman pada saat persediaan lengas tanah tidak mencukupi untuk mendukung
pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman bisa tumbuh secara normal.
Curah hujan efektif (Re) dapat dihitung secara empiris yaitu dinyatakan dengan:
Periode I :
Re = 0.7 x R80 : 15
Periode II :
Re = 0,7 x R80 : 15
dimana,
LP = Kebutuhan air irigasi di tingkat persawahan (mm/hari)
M = Kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di
sawah yang telah dijenuhkan
= Eo + P (mm/hari)
P = Perkolasi (mm/hari)
Eo = Evaporasi potensial (mm/hari)
= 1,1 x Eto
e = Koefisien
S = Kebutuhan air untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm
T = Waktu penyinaran matahari (hari)
Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak-retak kebutuhan air untuk penyiapan lahan diambil
200 mm. Setelah transplantasi selesai, lapisan air disawah akan ditambah 50 mm. Secara
keseluruhan, ini berarti bahwa lapisan air yang diperlukan menjadi 250 mm untuk
penyiapan lahan dan lapisan air awal setelah transplantasi selesai. Bila lahan telah dibiarkan
berair selama jangka waktu yang lama (2,5 bulan atau lebih), maka lapisan air yang
diperlukan untuk penyiapan lahan diambil 250 mm, termasuk 50 mm untuk penggenangan
setelah transplantasi (SPI KP-01, 2010).
Pola tanam yang ditentukan adalah padi-padi-palawija. Pola tanam yang direncanakan
dengan memperhatikan kebiasaan turunnya hujan dan ketersediaan air di sungai. Kondisi
cuaca juga sangat mempengaruhi pola tanam rencana, seperti kelembaban, penyinaran
matahari, kecepatan angin dan suhu.
Menetapkan evapotranspirasi tanaman acuan.
Perkolasi (P) ditetapkan 2 mm/hari.
Curah hujan efektif (Re) tanaman padi.
Kebutuhan air untuk penyiapan lahan (LP).
Menetapkan koefisien tanaman padi (C).
Evapotranspirasi Tanaman
Etc = kc x Eto
Kebutuhan Air Irigasi di sawah
NFR = Etc + P + WLR – Re
Saluran primer, sekunder, dan tersier :
DR Primer = NFR / (8,64 x 0,65)
DR Sekunder = NFR / (8.64 x 0.72)
DR Tersier = NFR / (8,64 x 0,8)
Objek yang diteliti dalam tugas besar ini adalah data curah hujan yang berada di lingkup
Sub DAS cirasea. Sub Daerah Aliran Cirasea merupakan salah satu sub daerah aliran yang
berada di bagian hulu Citarum. Berbagai aktivitas penduduk di wilayah Sub DAS ini, telah
menimbulkan tekanan yang tinggi terhadap penggunaan perubahan lahan. Ditambah
perkembangan industri di daerah ini menyebabkan eksploitasi lahan. Selain itu, hulu sungai
Citarum di Gunung Wayang yang tepat berada di kawasan Sub DAS ini, berubah menjadi
areal perkebunan sayuran. Berkurangnya tanaman yang berfungsi untuk menahan tanah dan
menyerap air, akan memperbesar debit banjir.
Pengertian metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti
dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada
data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan
penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh,
waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan
selanjutnya diolah dan dianalisis.
PERENCANAAN JARINGAN IRGASI DAN DRAINASE 37
Metode yang digunakan untuk meneliti evapotranspirasi dalam penelitian ini adalah metode
Penman Monteith. Sementara, untuk penelitian debit air kami menggunakan Metode
Sacramento. Kami memakai metode ini untuk penelitian evapotranspirasi dan debit air agar
data yang didapatkan lebih akurat.
Metode yang digunakan untuk menentukan luas daerah setiap stasiun adalah Metode
Polygon Thiessen. Karena penelitian ini menggunakan data dari 3 stasiun dan stasiun hujan
yang tidak tersebar merata.
Untuk menghitung Analisa Hidrologi, kami menggunakan data berupa data curah hujan
maksimum di Stasiun Curah Hujan Ciparay, Stasiun Curah Hujan Paseh, dan Stasiun Curah
Hujan Kertamanah selama 10 tahun, terhitung dari tahun 2006 sampai 2015.
Sementara itu, untuk menghitung data evapotranspirasi, neraca air, dan debit air kami
menggunakan Data Klimatologi harian dari tahun 2006 sampai dengan 2015 yang kami
dapatkan dari dataonline.bmkg.go.id.
Kami mengambil data Di dataonline.bmkg.go.id dalam bentuk data curah hujan bulanan di
3 stasiun dan Data Klimatologi selama 10 tahun yaitu dari tahun 2006 sampai 2015. Lalu
kami mengambil data hujan yang paling tinggi disetiap tahunnya pada ketiga stasiun
tersebut. Setelah itu, kami menghitung rata-rata dari ketiga stasiun itu di setiap tahunnya
untuk akhirnya didapatkan nilai ∑ 𝐑.
Seluruh data yang didapatkan kami masukkan ke Microsoft excel untuk mempermudah
kami dalam melakukan perhitungan-perhitungan yang akan kami lakukan dalam proses
penelitian ini.
Mulai
Studi Literatur
Data Sekunder
Data Data
Hidrologi Klimatologi
Evapotranspirasi dengan
Metode Penman Monteith
Curah Curah
Hujan Hujan
Efektif Thiessen
Selesai
f (%)
Ciparay Paseh Kertamanah
100
Hasil Dispersi
No. Dispersi
Parameter Statistik Parameter Statistik Logaritma
1 Sd 8.96319 0.04743
2 Cs 0.35731 0.19503
3 Ck 3.15224 3.07952
4 Cv 0.11006 0.02485
Metode Normal
Xt = Xrt + K. Sd
No. Periode X S k Xt
1 2 81.43988 8.96319 0 81.43988
2 5 81.43988 8.96319 0.84 88.96897
3 10 81.43988 8.96319 1.28 92.91277
4 20 81.43988 8.96319 1.64 96.13952
5 25 81.43988 8.96319 1.708 96.74902
6 50 81.43988 8.96319 2.05 99.81443
7 100 81.43988 8.96319 2.33 102.32412
8 1000 81.43988 8.96319 3.09 109.13615
Sumber k : Soemarto, 1999
No. Periode X S Yt Yn Sn Xt
1 2 81.43988 8.96319 0.3668 0.4952 0.9496 80.22793
2 5 81.43988 8.96319 1.5004 0.4952 0.9496 90.92788
3 10 81.43988 8.96319 2.2510 0.4952 0.9496 98.01273
4 20 81.43988 8.96319 2.9702 0.4952 0.9496 104.80120
5 25 81.43988 8.96319 3.1985 0.4952 0.9496 106.95610
6 50 81.43988 8.96319 3.9019 0.4952 0.9496 113.59544
7 100 81.43988 8.96319 4.6001 0.4952 0.9496 120.18569
8 1000 81.43988 8.96319 6.9190 0.4952 0.9496 142.07359
Sumber k : Soemarto, 1999
Gumbel Log
Periode (Th) Normal Pearson Tipe III Log Pearson Tipe III
Tipe I Normal
2 81.43988 80.22793 82.03145 80.71047 80.73692
5 88.96897 90.92788 88.75385 88.68765 88.69928
10 92.91277 98.01273 93.24441 93.36914 93.34671
20 96.13952 104.80120 96.60561 96.08992 97.46392
25 96.74902 106.95610 100.82727 98.79282 98.56650
50 99.81443 113.59544 101.69670 102.54146 102.43960
100 102.32412 120.18569 104.86071 106.10736 106.14677
1000 109.13615 142.07359 110.43582 117.16914 124.69503
Hasil
No. Jenis Syarat Keterangan
Perhitungan
Cs = 0 0.35731 Tidak
1 Distribusi Normal
Ck = 3 3.15224 Memenuhi
Distribusi Gumbel Cs =1.14 0.35731 Tidak
2
Tipe I Ck = 5.4 3.15224 Memenuhi
Distribusi Pearson Cs ≠ 0 0.35731 Tidak
3
Tipe III Cv = 0.3 3.15224 Memenuhi
Distribusi Log 0.19503
4 Jika Semua Syarat Tidak Terpenuhi Memenuhi
Pearson Tipe III 3.07952
Cv 3 + 3Cv = 0 0.02485
Distribusi Log Tidak
5
Normal Cv 8 + 6Cv 6 + 15Cv 4 + 16Cv 2 + 3 Memenuhi
0.19503
=3
Sumber : Bambang Triatmojo, 2008
Uji Sebaran Chi Kuadrat (Chi Square Test), digunakan persamaan berikut :
K = 1 + 3.322 log n = 4,322 =5
DK = K – (P + 1) =2
n
Ei =K =2
Xmax−Xmin
∆X = = 0.036
K−1
(Oi − Ei)2
Jumlah Data (Oi − Ei)2
No Kemungkinan Ei
Ei Oi
1 1.82238 < X < 1.85837 2 2 0 0.000
2 1.85837 < X < 1.89436 2 2 0 0.000
3 1.89436 < X < 1.93035 2 3 1 0.500
4 1.93035 < X < 1.96634 2 2 0 0.000
5 1.96634 < X < 2.00233 2 1 1 0.500
Jumlah 10 1.000
m f(t) =
No. Tahun X m P(x) = n+1 P (x<) ̅)
(X−X P'(x) P' (x<) D
S
1 2006 71.39008 1 0.09091 0.90909 -1.12123 0.11111 0.88889 0.02020
2 2007 74.35046 2 0.18182 0.81818 -0.79095 0.22222 0.77778 0.04040
3 2008 83.52537 3 0.27273 0.72727 0.23267 0.33333 0.66667 0.06061
4 2009 77.80486 4 0.36364 0.63636 -0.40555 0.44444 0.55556 0.08081
5 2010 96.45789 5 0.45455 0.54545 1.67552 0.55556 0.44444 0.10101
6 2011 69.24263 6 0.54545 0.45455 -1.36082 0.66667 0.33333 0.12121
7 2012 80.40219 7 0.63636 0.36364 -0.11577 0.77778 0.22222 0.14141
8 2013 79.75727 8 0.72727 0.27273 -0.18772 0.88889 0.11111 0.16162
9 2014 89.46039 9 0.81818 0.18182 0.89483 1.00000 0.00000 0.18182
10 2015 92.00768 10 0.90909 0.09091 1.17902 1.11111 -0.11111 0.20202
N = 10
α = 20%
̅
X = 81.43988
S = 8.96319
Dmax = 0.20202
Dt = 0.322 NORMAL
Q/√n R/√n
N
90% 95% 99% 90% 95% 99%
10 1.05 1.14 1.29 1.21 1.28 1.38
20 1.1 1.22 1.42 1.34 1.43 1.60
30 1.12 1.24 1.46 1.40 1.50 1.70
40 1.13 1.26 1.50 1.42 1.53 1.74
50 1.14 1.27 1.52 1.44 1.55 1.78
100 1.17 1.29 1.55 1.50 1.62 1.86
~ 1.22 1.36 1.63 1.62 1.75 2.00
Periode
No Metode Log Pearson Tipe III
Ulang
1 2 80.71047
2 5 88.68765
3 10 93.36914
4 20 96.08992
5 25 98.79282
6 50 102.54146
7 100 106.10736
8 1000 117.16914
Tabel 23 Intensitas Curah Hujan
R24
t
R2 R5 R10 R20 R25 R50 R100 R1000
(jam)
80.71047 88.68765 93.36914 96.08992 98.79282 102.54146 106.10736 117.16914
0 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
1 27.98076 30.74629 32.36927 33.31251 34.24956 35.54914 36.78537 40.62027
2 17.62677 19.36895 20.39136 20.98557 21.57587 22.39455 23.17333 25.58917
3 13.45174 14.78128 15.56152 16.01499 16.46547 17.09024 17.68456 19.52819
4 11.10417 12.20167 12.84575 13.22008 13.59195 14.10769 14.59828 16.12017
5 9.56928 10.51508 11.07014 11.39272 11.71318 12.15763 12.58042 13.89194
6 8.47407 9.31162 9.80315 10.08881 10.37260 10.76618 11.14058 12.30199
7 7.64647 8.40222 8.84574 9.10351 9.35958 9.71472 10.05255 11.10054
8 6.99519 7.68657 8.09232 8.32813 8.56239 8.88728 9.19634 10.15507
9 6.46692 7.10610 7.48120 7.69920 7.91577 8.21613 8.50185 9.38817
10 6.02827 6.62409 6.97375 7.17696 7.37884 7.65883 7.92517 8.75137
11 5.65715 6.21629 6.54442 6.73512 6.92458 7.18733 7.43727 8.21261
12 5.33833 5.86595 6.17559 6.35555 6.53433 6.78227 7.01812 7.74977
13 5.06093 5.56114 5.85469 6.02530 6.19478 6.42984 6.65344 7.34707
14 4.81697 5.29307 5.57247 5.73485 5.89616 6.11989 6.33271 6.99290
15 4.60043 5.05513 5.32197 5.47705 5.63111 5.84478 6.04803 6.67855
16 4.40669 4.84224 5.09784 5.24639 5.39397 5.59864 5.79333 6.39729
17 4.23214 4.65043 4.89591 5.03858 5.18031 5.37687 5.56386 6.14389
18 4.07391 4.47656 4.71286 4.85019 4.98662 5.17584 5.35583 5.91418
19 3.92968 4.31808 4.54601 4.67848 4.81008 4.99260 5.16622 5.70480
20 3.79757 4.17291 4.39319 4.52120 4.64838 4.82476 4.99254 5.51302
21 3.67604 4.03937 4.25259 4.37651 4.49962 4.67035 4.83276 5.33658
22 3.56378 3.91601 4.12273 4.24286 4.36221 4.52773 4.68518 5.17362
23 3.45972 3.80167 4.00234 4.11897 4.23483 4.39552 4.54838 5.02255
24 3.36294 3.69532 3.89038 4.00375 4.11637 4.27256 4.42114 4.88205
40
35
30
25
20
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 20 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th
D = 0,16717 km/km2
SF = 0,46024 km/km2
Faktor lebar (WF) adalah perbandingan lebar DAS yang diukur dari titik berjarak 3/4L
dengan lebar DAS yang diukur dari titik yang berjarak 1/4L dari tempat pengukuran
(WF) :
Wu = 14,865 km
Wi = 44,595 km
WF = 0,333
Perbandingan antara luas DAS yang diukur dihulu garis yang ditarik tegak lurus garis
hubung antara stasiun pengukuran dengan titik yang paling dekat dengan titik berat
DAS melewati titik tersebut dengan luas DAS total (RAU) :
Au = 0.05 km2
RUA = Au/A
= 0.00014
SIM = WF × RUA
= 0.00005
SN =1
Menghitung TR
= 2,20479 jam
= 7.90672 jam
= 4,38789 jam
= 5,67718
5
Qt (m³/s)
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
t (jam)
2 5 10 20
I Re I Re I Re I Re
27.98076 17.97594 30.74629 20.74147 32.36927 22.36445 33.31251 23.30769
17.62677 7.62195 19.36895 9.36413 20.39136 10.38655 20.98557 10.98075
13.45174 3.44693 14.78128 4.77646 15.56152 5.55670 16.01499 6.01017
11.10417 1.09935 12.20167 2.19686 12.84575 2.84094 13.22008 3.21526
9.56928 -0.43553 10.51508 0.51027 11.07014 1.06532 11.39272 1.38790
8.47407 -1.53075 9.31162 -0.69320 9.80315 -0.20167 10.08881 0.08399
7.64647 -2.35835 8.40222 -1.60260 8.84574 -1.15908 9.10351 -0.90131
6.99519 -3.00963 7.68657 -2.31825 8.09232 -1.91250 8.32813 -1.67669
6.46692 -3.53789 7.10610 -2.89872 7.48120 -2.52362 7.69920 -2.30562
6.02827 -3.97655 6.62409 -3.38073 6.97375 -3.03107 7.17696 -2.82786
5.65715 -4.34767 6.21629 -3.78853 6.54442 -3.46040 6.73512 -3.26969
5.33833 -4.66649 5.86595 -4.13887 6.17559 -3.82922 6.35555 -3.64927
5.06093 -4.94389 5.56114 -4.44368 5.85469 -4.15013 6.02530 -3.97952
5.29307 -4.71175 5.57247 -4.43235 5.73485 -4.26997
5.05513 -4.94969 5.32197 -4.68285 5.47705 -4.52777
5.09784 -4.90698 5.24639 -4.75843
5.03858 -4.96624
t Periode Ulang
(jam) 2 5 10 20 25 50 100 1000
0 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376
1 12.74046 34.78939 56.40851 55.93989 89.12269 103.12868 116.02080 99.34291
2 11.30847 29.79643 47.92401 47.53107 75.35476 87.09874 97.90875 83.92439
3 10.10774 25.60985 40.80978 40.48030 63.81039 73.65769 82.72185 70.99600
4 9.10094 22.09941 34.84451 34.56824 54.13046 62.38740 69.98767 60.15558
5 8.25673 19.15592 29.84265 29.61100 46.01387 52.93729 59.31010 51.06591
6 7.54887 16.68781 25.64860 25.45437 39.20813 45.01340 50.35698 43.44425
7 6.95533 14.61831 22.13191 21.96904 33.50153 38.36923 42.84982 37.05351
8 6.45765 12.88303 19.18317 19.04660 28.71657 32.79812 36.55508 31.69489
9 6.04034 11.42801 16.71066 16.59615 24.70439 28.12676 31.27696 27.20171
10 5.69043 10.20798 14.63746 14.54145 21.34019 24.20984 26.85127 23.43418
11 5.39703 9.18498 12.89910 12.81859 18.51931 20.92550 23.14034 20.27512
12 5.15102 8.32721 11.44148 11.37397 16.15401 18.17160 20.02873 17.62626
13 4.94474 7.60796 10.21927 10.16267 14.17072 15.86246 17.41966 15.40519
14 4.77177 7.00488 9.19445 9.14699 12.50773 13.92625 15.23196 13.54283
15 4.62674 6.49919 8.33515 8.29535 11.11332 12.30275 13.39758 11.98125
16 4.50513 6.07518 7.61462 7.58125 9.94411 10.94144 11.85946 10.67187
17 4.40316 5.71964 7.01046 6.98248 8.96373 9.79999 10.56975 9.57396
18 4.31766 5.42153 6.50387 6.48041 8.14169 8.84289 9.48833 8.65336
19 4.24597 5.17156 6.07910 6.05943 7.45241 8.04036 8.58156 7.88144
20 4.18586 4.96196 5.72293 5.70644 6.87444 7.36744 7.82124 7.23419
21 4.13545 4.78621 5.42429 5.41046 6.38983 6.80320 7.18371 6.69147
22 4.09319 4.63885 5.17387 5.16227 5.98347 6.33009 6.64914 6.23640
23 4.05775 4.51528 4.96390 4.95418 5.64275 5.93339 6.20091 5.85483
24 4.02803 4.41167 4.78784 4.77968 5.35705 5.60075 5.82507 5.53488
120
110
100
90
80
70
Q (m³/s)
60
50
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
t (jam)
Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 20 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th
= 13,06639 m3/s
1,5 T0,3 = 1,5 x α.tg
= 8,50180 jam
Qa = Qp (t / Tp)2.4
Qd1 = 'Qp x 0.3 (t-Tp) / (T0.3)
untuk Qd > 0,3 Qp
Qd2 = 'Qp x 0.3 [(t-Tp) + (0.5 x T0.3)] / (1,5 x T0.3)
untuk 0,3 Qp > Qd > 0,32 Qp
Qd3 = 'Qp x 0.3 [(t-Tp) + (1.5 x T0.3)] / (2 x T0.3)
untuk 0,32 Qp > Qd
Perhitungan Besarnya QB
QB = 0.4751 x A0.6444 * D0.943
= 3.87376 m3/s
12
11
10
8
Q (m³/s)
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 39 42 45 48 51 54 57 60 63 66 69 72 75 78 81 84 87 90 93 96 99 102105108111114117120123126129132135
t (jam)
t Periode Ulang
(jam) 2 5 10 20 25 50 100 1000
0 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376
1 6.91410 7.21460 7.39095 7.49344 7.59526 7.73647 7.87080 8.28749
2 24.10129 26.10052 27.27378 27.95566 28.63306 29.57253 30.46622 33.23850
3 70.17534 76.72839 80.57411 82.80916 85.02953 88.10894 91.03824 100.12521
4 157.20526 172.36010 181.25385 186.42271 191.55761 198.67917 205.45358 226.46843
5 295.61698 324.45202 341.37414 351.20890 360.97906 374.52922 387.41886 427.40373
6 495.52063 544.11357 572.63078 589.20436 605.66908 628.50387 650.22554 717.60821
7 660.27441 725.15112 763.22463 785.35211 807.33426 837.82112 866.82184 956.78484
8 699.76384 768.54357 808.90760 832.36629 855.67089 887.99185 918.73727 1014.11251
9 667.45687 733.04348 771.53359 793.90320 816.12587 846.94633 876.26438 967.21178
10 622.68675 683.84841 719.74170 740.60209 761.32546 790.06655 817.40659 902.21802
11 564.08064 619.44985 651.94378 670.82854 689.58926 715.60835 740.35909 817.13826
12 493.72094 542.13600 570.54883 587.06174 603.46619 626.21739 647.85954 714.99556
13 424.24942 465.79812 490.18136 504.35236 518.43028 537.95485 556.52764 614.14224
14 358.62020 393.68230 414.25881 426.21743 438.09751 454.57389 470.24709 518.86687
15 302.12785 331.60641 348.90618 358.96043 368.94863 382.80119 395.97849 436.85571
16 256.26528 281.21092 295.85049 304.35870 312.81101 324.53347 335.68449 370.27601
17 219.37504 240.67456 253.17438 260.43900 267.65590 277.66497 287.18612 316.72166
18 189.15548 207.46818 218.21516 224.46107 230.66595 239.27146 247.45747 272.85126
19 164.01036 179.83780 189.12627 194.52453 199.88733 207.32496 214.40002 236.34755
20 142.86533 156.60285 164.66484 169.35029 174.00497 180.46050 186.60135 205.65084
21 124.90450 136.86683 143.88703 147.96702 152.02020 157.64154 162.98885 179.57672
22 110.13668 120.63940 126.80301 130.38517 133.94380 138.87924 143.57409 158.13796
1000
900
800
700
600
Q (m³/s)
500
400
300
200
100
0
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100 104 108 112 116 120 124 128 132 136
t (jam)
Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 20 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th
t Qt
X Y Keterangan
(jam) (m³/s)
0 0.00000 0.00000 0.00000
1 0.09091 0.09088 0.53886
2 0.18182 0.37860 2.24490
3 0.27273 0.59952 3.55488
4 0.36364 0.74544 4.42009
5 0.45455 0.84141 4.98918 Qt
6 0.54545 0.90490 5.36566
7 0.63636 0.94666 5.61324
8 0.72727 0.97338 5.77169
9 0.81818 0.98940 5.86666
10 0.90909 0.99760 5.91533
11 1.00000 1.00000 5.92953 Qp
12 1.09091 0.99800 5.91769
13 1.18182 0.99265 5.88594
14 1.27273 0.98470 5.83881
15 1.36364 0.97474 5.77977
16 1.45455 0.96322 5.71145
17 1.54545 0.95048 5.63591
18 1.63636 0.93680 5.55478
19 1.72727 0.92239 5.46936
20 1.81818 0.90744 5.38069
21 1.90909 0.89208 5.28960
22 2.00000 0.87643 5.19679
23 2.09091 0.86058 5.10283 Qt
24 2.18182 0.84461 5.00816
25 2.27273 0.82860 4.91319
26 2.36364 0.81258 4.81822
27 2.45455 0.79661 4.72353
28 2.54545 0.78073 4.62933
29 2.63636 0.76495 4.53581
30 2.72727 0.74932 4.44312
31 2.81818 0.73385 4.35139
32 2.90909 0.71856 4.26072
33 3.00000 0.70346 4.17120
34 3.09091 0.68857 4.08290
Perhitungan Besarnya QB
QB = 0.4751 x A0.6444 x D0.943
= 3.87376 m³/s
4
Qt (m³/s)
0
0 4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 44 48 52 56 60 64 68 72 76 80 84 88 92 96 100 104 108 112 116 120 124
t (jam)
Periode Ulang
t (jam)
2 5 10 20 25 50 100 1000
0 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376 3.87376
1 29.30803 31.82188 33.29716 34.15455 35.00632 36.18763 37.31135 40.79725
2 125.85493 137.91119 144.98652 149.09855 153.18356 158.84904 164.23834 180.95648
3 250.64051 275.03021 289.34354 297.66213 305.92608 317.38728 328.28979 362.11042
4 379.23513 416.33475 438.10700 450.76056 463.33100 480.76485 497.34885 548.79402
5 502.20192 551.45521 580.35997 597.15877 613.84724 636.99235 659.00920 727.30758
6 608.60198 668.37154 703.44787 723.83346 744.08515 772.17206 798.88982 881.77086
7 681.74775 748.74682 788.06585 810.91721 833.61847 865.10267 895.05212 987.95815
8 729.75695 801.50112 843.60485 868.07461 892.38365 926.09766 958.16822 1057.65416
9 760.80715 835.62023 879.52498 905.04146 930.39033 965.54649 998.98889 1102.73042
10 780.23806 856.97163 902.00344 928.17494 954.17453 990.23316 1024.53405 1130.93868
11 791.47498 869.31917 915.00276 941.55306 967.92897 1004.50951 1039.30686 1147.25157
12 796.77944 875.14791 921.13918 947.86830 974.42184 1011.24875 1046.28046 1154.95217
13 797.69548 876.15449 922.19889 948.95888 975.54311 1012.41256 1047.48474 1156.28200
14 795.31006 873.53330 919.43934 946.11892 972.62326 1009.38192 1044.34871 1152.81903
15 790.40898 868.14782 913.76957 940.28394 966.62415 1003.15517 1037.90543 1145.70403
16 783.57340 860.63663 905.86190 932.14583 958.25712 994.47067 1028.91892 1135.78067
17 775.24155 851.48128 896.22328 922.22634 948.05861 983.88518 1017.96531 1123.68514
18 765.74946 841.05102 885.24244 910.92553 936.43992 971.82562 1005.48638 1109.90527
19 755.35852 829.63307 873.22178 898.55458 923.72099 958.62408 991.82575 1094.82052
20 744.27457 817.45361 860.39942 885.35858 910.15379 944.54208 977.25405 1078.72970
21 732.66147 804.69270 846.96491 871.53258 895.93889 929.78781 961.98669 1061.87071
22 720.65084 791.49498 833.07053 857.23332 881.23740 914.52848 946.19672 1044.43462
1200
1100
1000
900
800
700
Q (m³/s)
600
500
400
300
200
100
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 105 110 115 120
t (jam)
Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 20 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th
Curah Curah
Curah Hujan
Hujan Hujan Curah Hujan Rata-
Bulan Tanggal Kertamanah
Ciparay Paseh Rata (mm)
(mm)
(mm) (mm)
01-01-2006 11 5 5 7.00000
02-01-2006 0 18 36 18.00000
03-01-2006 0 0 7 2.33333
04-01-2006 4 0 6 3.33333
05-01-2006 0 4 11 5.00000
06-01-2006 12 24 5 13.66667
07-01-2006 37 19 17 24.33333
08-01-2006 7 0 13 6.66667
09-01-2006 23 15 12 16.66667
10-01-2006 0 35 18 17.66667
11-01-2006 3 0 6 3.00000
12-01-2006 6 10 8 8.00000
13-01-2006 0 11 0 3.66667
14-01-2006 3 4 0 2.33333
15-01-2006 9 2 13 8.00000
Januari 16-01-2006 0 0 26 8.66667
17-01-2006 4 9 13 8.66667
18-01-2006 0 18 1 6.33333
19-01-2006 0 10 0 3.33333
20-01-2006 0 0 0 0.00000
21-01-2006 0 0 2 0.66667
22-01-2006 0 0 10 3.33333
23-01-2006 19 0 17 12.00000
24-01-2006 3 21 18 14.00000
25-01-2006 4 2 3 3.00000
26-01-2006 0 0 3 1.00000
27-01-2006 0 0 7 2.33333
28-01-2006 4 0 10 4.66667
29-01-2006 0 8 8 5.33333
30-01-2006 0 4 17 7.00000
31-01-2006 1 0 23 8.00000
Tabel 38 Tabel N
Lintang
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Selatan
0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0 12.0
2 12.1 12.1 12.0 12.0 11.9 11.9 11.9 11.9 12.0 12.0 12.1 12.1
4 12.2 12.1 12.0 11.9 11.8 11.8 11.8 11.9 12.0 12.1 12.2 12.2
6 12.3 12.2 12.0 11.9 11.7 11.7 11.7 11.8 12.0 12.1 12.3 12.3
8 12.4 12.3 12.1 11.8 11.6 11.5 11.6 11.7 12.0 12.2 12.4 12.5
Sumber : Meteorological Tables
Bulan
J = (275 x ( ) – 30 + jumlah hari bulan tersebut) – 2
9
1
= (275 x (9) – 30 + 31) – 2
= 29
= 23,6 oC
= 296,6 oK
= 133,344 km/hari
= 78%
= 42,12512 %
Tko = 293
Suhu Udara dalam celcius
es = 0,611 x exp (17,27 x Suhu Udara dalam celcius+237,3)
23,6
= 0,611 x exp (17,27 x 296,9)
= 2,91398 kPa
RH
ea = es x (100)
78
= 2,91398 x (100)
= 2,27290 kPa
= 11941,47709
= 0,47759
= 2,44528 MJ/Kg
P
γ = 0,00163 x (λ)
101,29966
= 0,00163 x ( )
2,44528
= 0,06753 kPa/oC
11941,47709
= 68068,81
= 0,17543 kPa / o C
900 900
γ x Suhu dalam kelvin x (es-ea) = 0,06753 x 296,6 x 0,64107
= 0,18521
𝜀 = (( 0,35 – 0,25 ) x (√𝑒𝑎))
= (( 0,35 – 0,25 ) x (√2,2729))
= 0,15076
Lama Penynaran
f = 0,9 x 100+0,1
42,12512
= 0.9 x 100,1
= 0,47913
= - 0,31813
= 1,02898
= 37,92108
0,18521 + 0,67303
= 0,27533
= 3,11714 mm/hari
5
ETo (mm)
0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3200 3400 3600
Waktu (hari)
136.04787 km²
Luas Daerah Ciparay
136047870 m²
90.69277 km²
Luas Daerah Paseh
90692770 m²
128.94084 km²
Luas Daerah Kertamanah
128940840 m²
355.68148 km²
Total Luas Daerah
355681480 m²
m to mm 1000 mm
Konversi Waktu 86400
355.68148 km²
Luas Sub DAS
355681480 m²
Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan Curah Hujan Rata- Debit Debit PET
Bulan Tanggal
Ciparay (mm) Paseh (mm) Kertamanah (mm) Rata Wilayah (mm) (m³/s) (mm) (mm)
01-01-2006 4.20749 1.27492 1.81259 7.29500 2.57000 0.62429 3.11714
02-01-2006 0.00000 4.58970 13.05064 17.64033 2.39000 0.58056 2.82698
03-01-2006 0.00000 0.00000 2.53762 2.53762 2.04000 0.49554 2.69669
04-01-2006 1.53000 0.00000 2.17511 3.70510 1.51000 0.36680 2.44189
05-01-2006 0.00000 1.01993 3.98769 5.00763 1.25000 0.30364 3.38291
06-01-2006 4.58999 6.11959 1.81259 12.52217 1.13000 0.27449 2.69593
07-01-2006 14.15247 4.84468 6.16280 25.15995 0.72000 0.17490 2.92841
08-01-2006 2.67749 0.00000 4.71273 7.39022 0.68000 0.16518 2.15443
09-01-2006 8.79748 3.82475 4.35021 16.97244 0.47000 0.11417 2.60185
10-01-2006 0.00000 8.92441 6.52532 15.44973 0.55000 0.13360 2.44380
11-01-2006 1.14750 0.00000 2.17511 3.32260 0.51000 0.12389 2.13077
12-01-2006 2.29500 2.54983 2.90014 7.74497 0.43000 0.10445 2.41360
13-01-2006 0.00000 2.80481 0.00000 2.80481 0.38000 0.09231 2.42989
14-01-2006 1.14750 1.01993 0.00000 2.16743 0.38000 0.09231 2.94495
15-01-2006 3.44249 0.50997 4.71273 8.66519 0.38000 0.09231 2.85030
Januari 16-01-2006 0.00000 0.00000 9.42546 9.42546 0.40000 0.09717 3.18390
17-01-2006 1.53000 2.29485 4.71273 8.53758 3.29000 0.79919 2.13089
18-01-2006 0.00000 4.58970 0.36252 4.95221 2.57000 0.62429 3.01460
19-01-2006 0.00000 2.54983 0.00000 2.54983 1.45000 0.35223 2.66723
20-01-2006 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 1.43000 0.34737 3.80676
21-01-2006 0.00000 0.00000 0.72504 0.72504 1.08000 0.26235 3.13001
22-01-2006 0.00000 0.00000 3.62518 3.62518 0.88000 0.21376 2.87067
23-01-2006 7.26748 0.00000 6.16280 13.43029 0.84000 0.20405 2.25962
24-01-2006 1.14750 5.35465 6.52532 13.02746 1.12000 0.27206 2.71555
25-01-2006 1.53000 0.50997 1.08755 3.12752 1.83000 0.44453 2.21602
26-01-2006 0.00000 0.00000 1.08755 1.08755 4.21000 1.02267 2.56420
27-01-2006 0.00000 0.00000 2.53762 2.53762 2.56000 0.62186 2.17964
28-01-2006 1.53000 0.00000 3.62518 5.15517 1.46000 0.35465 1.87388
29-01-2006 0.00000 2.03986 2.90014 4.94001 2.39000 0.58056 2.05165
30-01-2006 0.00000 1.01993 6.16280 7.18273 2.05000 0.49797 2.77601
31-01-2006 0.38250 0.00000 8.33791 8.72041 6.13000 1.48906 2.92943
DIST. FNC 1
KALIBRASI
NSE 0.11957 Kurang Memuaskan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Curah Hujan Evapotranspirasi Direct Runoff UZTWC Ke Arah UZFWC
Bulan Tanggal E1 Nilai Awal Free Interflow Perc Nilai Awal E2
(Rain) (ET = ED) (Pctim + Rain)
(mm) Water (mm)
(mm) (mm/hari) (mm) (mm) 50 (mm) (mm) (mm) 35 (mm)
01-01-2006 7.29500 3.11714 0.07295 0.62343 16.59862 0.00000 1.00000 61.47388 0.00000 0.28500
02-01-2006 17.64033 2.82698 0.17640 0.93848 33.12407 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.21429
03-01-2006 2.53762 2.69669 0.02538 1.78651 33.84981 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.10272
04-01-2006 3.70510 2.44189 0.03705 1.65315 35.86471 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.08879
05-01-2006 5.00763 3.38291 0.05008 2.42654 38.39572 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.10741
06-01-2006 12.52217 2.69593 0.12522 2.07024 48.72243 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.07008
07-01-2006 25.15995 2.92841 0.25160 2.85359 50.00000 20.77719 0.00000 0.00000 20.77719 0.00837
08-01-2006 7.39022 2.15443 0.07390 2.15443 50.00000 5.16189 2.07772 94.01471 0.00000 0.00000
09-01-2006 16.97244 2.60185 0.16972 2.60185 50.00000 14.20086 0.00000 0.00000 14.20086 0.00000
10-01-2006 15.44973 2.44380 0.15450 2.44380 50.00000 12.85143 1.42009 60.86828 0.00000 0.00000
11-01-2006 3.32260 2.13077 0.03323 2.13077 50.00000 1.15861 0.00000 0.00000 1.15861 0.00000
12-01-2006 7.74497 2.41360 0.07745 2.41360 50.00000 5.25392 0.11586 4.96607 1.33060 0.00000
13-01-2006 2.80481 2.42989 0.02805 2.42989 50.00000 0.34687 0.13306 5.56474 0.00000 0.00000
14-01-2006 2.16743 2.94495 0.02167 2.94495 49.20081 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
15-01-2006 8.66519 2.85030 0.08665 2.80474 50.00000 4.97461 0.00000 0.00000 4.97461 0.00509
Januari 16-01-2006 9.42546 3.18390 0.09425 3.18390 50.00000 6.14730 0.49746 21.85554 0.00000 0.00000
17-01-2006 8.53758 2.13089 0.08538 2.13089 50.00000 6.32131 0.00000 0.00000 6.32131 0.00000
18-01-2006 4.95221 3.01460 0.04952 3.01460 50.00000 1.88809 0.63213 27.09587 0.00000 0.00000
19-01-2006 2.54983 2.66723 0.02550 2.66723 49.85710 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000
20-01-2006 0.00000 3.80676 0.00000 3.79588 46.06122 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00122
21-01-2006 0.72504 3.13001 0.00725 2.88344 43.89557 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.02756
22-01-2006 3.62518 2.87067 0.03625 2.52019 44.96430 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.03914
23-01-2006 13.43029 2.25962 0.13430 2.03204 50.00000 6.22824 0.00000 0.00000 6.22824 0.02539
24-01-2006 13.02746 2.71555 0.13027 2.71555 50.00000 10.18164 0.62282 28.10716 0.00000 0.00000
25-01-2006 3.12752 2.21602 0.03128 2.21602 50.00000 0.88022 0.00000 0.00000 0.88022 0.00000
26-01-2006 1.08755 2.56420 0.01088 2.56420 48.51248 0.00000 0.08802 3.77620 0.00000 0.00000
27-01-2006 2.53762 2.17964 0.02538 2.11479 48.90994 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00723
28-01-2006 5.15517 1.87388 0.05155 1.83303 50.00000 2.18053 0.00000 0.00000 2.18053 0.00455
29-01-2006 4.94001 2.05165 0.04940 2.05165 50.00000 2.83895 0.21805 9.66886 0.00000 0.00000
30-01-2006 7.18273 2.77601 0.07183 2.77601 50.00000 4.33489 0.00000 0.00000 4.33489 0.00000
31-01-2006 8.72041 2.92943 0.08720 2.92943 50.00000 5.70377 0.43349 18.59884 0.00000 0.00000
20
120
100 40
Debit (m³/s)
80
60
60
80
40
100
20
0 120
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2200 2400 2600 2800 3000 3200 3400 3600
Waktu (hari)
8.00000
7.00000
6.00000
5.00000
4.00000
3.00000
2.00000
1.00000
0.00000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Kebutuhan Air
Jumlah
Bulan Tanggal Ketersediaan Air Irigasi Water Balance
(L)
(liter/hari/ha)
1 479440833.20000 139376612.34089 340064220.85911
2 996407286.00000 136037199.49435 860370086.50565
3 497865592.87500 134552352.70582 363313240.16918
4 279495984.85463 131674763.40444 147821221.45019
5 172758276.88135 142474486.78483 30283790.09652
6 143691910.57545 134543619.87682 9148290.69862
7 160636636.60982 137199491.05082 23437145.55900
8 822328704.81148 128470626.33319 693858078.47829
9 994031711.40000 133477210.73889 860554500.66111
10 1048889881.95486 131696247.52884 917193634.42603
11 945481771.50000 128208867.02496 817272904.47504
12 557596702.13877 131357415.56939 426239286.56938
13 765649093.02862 131540157.99776 634108935.03086
14 941373031.90000 137389511.59917 803983520.30083
15 519660206.97500 136303904.11963 383356302.85537
Januari 16 476779752.98287 140151353.55111 336628399.43176
17 964030458.30000 128210232.78594 835820225.51406
18 731290997.99090 138191435.47448 593099562.51642
19 942733162.00000 134217816.60902 808515345.39099
20 488839734.07500 147491152.25005 341348581.82495
21 268896436.45463 139525796.03713 129370640.41750
22 167841157.68135 136537163.79635 31303993.88500
23 146921897.47545 129637865.68726 17284031.78819
24 339010586.70425 134766695.94311 204243890.76114
25 944787880.40000 129153276.51180 815634603.88820
26 524015915.55557 133051663.91862 390964251.63695
27 611567957.88050 128749742.63471 482818215.24578
28 341614839.91525 125386992.65193 216227847.26332
29 278665323.95790 127335939.58150 151329384.37640
30 959211538.60000 135455266.87886 823756271.72114
31 674040712.75618 137211196.66701 536829516.08917
2200000000
2000000000
1800000000
1600000000
1400000000
1200000000
1000000000
800000000
600000000
400000000
200000000
0
Ja Fe M A M Ju Ju A Se O N D
-200000000 n br ar pr ei ni li g pt kt o es
-400000000 u u et il us e o ve e
ar ar tu m b m m
-600000000 i i s b er b b
er er er
-800000000
-1000000000
Re Padi
Bulan Periode R80
70% R80 mm/hari
1 67.59934 47.31954 3.15464
Januari
2 89.02405 62.31684 4.15446
1 103.74260 72.61982 4.84132
Februari
2 73.38933 51.37253 3.42484
1 75.89204 53.12443 3.54163
Maret
2 125.69087 87.98361 5.86557
1 102.16280 71.51396 4.76760
April
2 89.80417 62.86292 4.19086
1 55.03529 38.52470 2.56831
Mei
2 49.26900 34.48830 2.29922
1 8.76505 6.13553 0.40904
Juni
2 2.29500 1.60650 0.10710
1 4.76500 3.33550 0.22237
Juli
2 0.54378 0.38064 0.02538
1 0.00000 0.00000 0.00000
Agustus
2 1.08755 0.76129 0.05075
1 5.94015 4.15811 0.27721
September
2 2.17511 1.52257 0.10150
1 41.85738 29.30016 1.95334
Oktober
2 38.91466 27.24027 1.81602
1 76.75472 53.72830 3.58189
November
2 87.73734 61.41614 4.09441
1 182.44463 127.71124 8.51408
Desember
2 119.33802 83.53662 5.56911
Re Eto Re Palawija
Bulan Periode R80 50% R80 mm mm/2 mm/
mm/bulan mm/hari
/bulan minggu bulan
1 67.59934 33.79967 44.37297 1.67742
Januari 78.31170 91.56638 52
2 89.02405 44.51203 47.19341 1.67742
1 103.74260 51.87130 43.19764 2.10714
Februari 88.56597 86.60075 59
2 73.38933 36.69467 43.40312 2.10714
1 75.89204 37.94602 49.93137 2.12903
Maret 100.79146 102.44306 66
2 125.69087 62.84544 52.51169 2.12903
1 102.16280 51.08140 46.67866 2.20000
April 95.98349 94.84025 66
2 89.80417 44.90208 48.16159 2.20000
1 55.03529 27.51764 48.72396 1.12903
Mei 52.15214 103.00088 35
2 49.26900 24.63450 54.27692 1.12903
1 8.76505 4.38252 49.19100 0.30000
Juni 5.53002 102.91383 9
2 2.29500 1.14750 53.72283 0.30000
1 4.76500 2.38250 55.16940 0.32258
Juli 2.65439 115.13440 10
2 0.54378 0.27189 59.96500 0.32258
1 0.00000 0.00000 59.43175 0.32258
Agustus 0.54378 122.95918 10
2 1.08755 0.54378 63.52743 0.32258
1 5.94015 2.97008 56.59559 0.30000
September 4.05763 112.90306 9
2 2.17511 1.08755 56.30747 0.30000
1 41.85738 20.92869 52.95106 0.90323
Oktober 40.38602 106.92618 28
2 38.91466 19.45733 53.97511 0.90323
1 76.75472 38.37736 41.62713 1.96667
November 82.24603 83.80678 59
2 87.73734 43.86867 42.17965 1.96667
1 182.44463 91.22232 39.93985 3.03226
Desember 150.89133 83.22844 94
2 119.33802 59.66901 43.28859 3.03226
Alternatif 1 (Padi-Palawija-Padi)
Tengah ETo P Re WLR
Bulan C1 C2 C3
Bulan mm/hari mm/hari mm/hari mm/hari
1 3.53007 2 1.95334 LP LP LP
Oktober
2 3.37344 2 1.81602 1.10 LP LP
1 2.77514 2 3.58189 1.10 1.10 LP
November
2 2.81198 2 4.09441 1.1 1.05 1.10 1.10
1 2.66266 2 8.51408 1.1 1.05 1.05 1.10
Desember
2 2.70554 2 5.56911 2.2 0.95 1.05 1.05
1 2.95820 2 3.15464 1.1 0.95 1.05
Januari
2 2.94959 2 4.15446 1.1 0.95
1 3.08555 2 2.10714 0.50
Februari
2 3.10022 2 2.10714 0.75 0.50
1 3.32876 2 2.12903 1.00 0.75 0.50
Maret
2 3.28198 2 2.12903 1.00 1.00 0.75
1 3.11191 2 2.20000 0.82 1.00 1.00
April
2 3.21077 2 2.20000 0.45 0.82 1.00
1 3.24826 2 1.12903 0.45 0.82
Mei
2 3.39231 2 1.12903 0.45
1 3.27940 2 0.40904 LP LP LP
Juni
2 3.58152 2 0.10710 1.10 LP LP
1 3.67796 2 0.22237 1.10 1.10 LP
Juli
2 3.74781 2 0.02538 1.1 1.05 1.10 1.10
1 3.96212 2 0.00000 1.1 1.05 1.05 1.10
Agustus
2 3.97046 2 0.05075 2.2 0.95 1.05 1.05
1 3.77304 2 0.27721 1.1 0.95 1.05
September
2 3.75383 2 0.10150 1.1 0.95
Q andalan Alternatif
No Bulan Periode
(lt/dtk) 1 2 3 4 5 6
1 738.42640 2953.27083 1910.75612 1146.02790 1361.48774 1345.37345
1 Oktober 1190.83263
2 736.08721 736.08721 2843.12689 1892.95770 1150.34703 1369.78153
1 6424.48219 6424.48219 6424.48219 111455.36687 32332.47877 12861.59497
2 November 7877.05731
2 21559.32202 6943.37770 6943.37770 6943.37770 MAX 50256.12345
1 MAX MAX 27128.68654 27128.68654 27128.68654 MAX
3 Desember 9035.71168
2 36730.92350 MAX 109862.73542 10473.65510 10473.65510 10473.65510
1 12948.61463 6126.26289 8007.32605 7881.99979 3334.95964 3334.95964
4 Januari 4421.10385
2 MAX 27226.59740 8155.89276 11869.80514 11597.25213 3857.46845
1 77082.50285 MAX 99399.82431 12574.44830 20247.02917 19596.81723
5 Februari 5587.85981
2 26490.78361 76622.10979 53058.23541 18014.80538 7991.07777 10523.37360
1 14950.16588 28137.09030 83133.68537 57789.91581 19912.34586 8755.49970
6 Maret 6302.53908
2 12292.29793 15175.03411 28579.90276 84684.35802 MAX MAX
1 13639.55865 14012.92480 17418.76199 33895.19699 116649.18797 MAX
7 April 6618.67358
2 16672.22474 13189.78113 13549.99891 16833.84550 32668.08942 110913.98542
1 7665.52079 5172.18192 4387.30714 4473.71034 5206.04901 7740.14620
8 Mei 3065.75265
2 12477.96342 7462.91041 5008.20240 4240.98112 4325.31297 5041.36662
1 300.85565 1436.72685 1019.71861 753.13682 658.46028 669.16655
9 Juni 560.75072
2 287.77828 287.77828 1407.62390 979.16732 714.09591 621.55232
1 203.96170 203.96170 203.96170 996.45921 686.74409 497.98582
10 Juli 395.51648
2 311.32406 199.23390 199.23390 199.23390 991.79732 680.52240
1 275.15949 272.70150 177.88252 177.88252 177.88252 887.37805
11 Agustus 358.95467
2 246.26404 276.74027 274.24889 178.56450 178.56450 178.56450
1 325.17463 223.72667 253.50349 251.19659 159.01139 159.01139
12 September 309.08686
2 414.55588 315.54559 219.31218 247.88455 245.68946 156.68955
Minimum Padi 736.08721 736.08721 6424.48219 6943.37770 3334.95964 3334.95964
Minimum Palawija 7665.52079 1436.72685 1019.71861 753.13682 658.46028 497.98582
Minimum Padi 203.96170 199.23390 177.88252 177.88252 159.01139 156.68955
Total 8605.56970 2372.04796 7622.08332 7874.39705 4152.43131 3989.63501
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengolahan data curah hujan untuk 10 tahun yang digunakan dalam perhitungan
ini menunjukkan bahwa data hujan mempunyai nilai :
1 Sd 0.04743
2 Cs 0.19503
3 Ck 3.07952
4 Cv 0.02485
2. Berdasarkan pengolahan data curah hujan dan analisis statistik, data curah hujan
menunjukkan jenis distribusi Log Pearson III dengan hasil :
2 80.71047
5 88.68765
10 93.36914
20 96.08992
25 98.79282
50 102.54146
100 106.10736
1000 117.16914
5.2 Saran
1. Dalam mengerjakan tugas ini, diperlukan data curah hujan dan data klimatologi
yang lengkap.
2. Banyaknya sumber yang didapat dan dipercaya sangat membantu dalam
mengerjakan tugas ini.
3. Dalam membuat hitungan tugas ini, disarankan menggunakan software (Microsoft
Excel) antara hitungan yang satu dengan yang lainnya karena hitungan tersebut
saling berkaitan atau saling berpengaruh.
4. Pada mata kuliah ini akan lebih baik bila dilakukan tinjauan lapangan, sehingga
lebih mengetahui sistim irigasi yang direncanakan dengan baik dan tidak, yang
pada akhirnya dapat meningkatkan serta memperbaiki sistim jaringan irigasi yang
ada.
Bedient, P. B., and W. C. Huber. (1992). Hydrology and Floodplan Analysis, Addison-
Wesley Publishing Company, USA.
Chow, V. T., Maidment, D. R., and Mays, L. W. (1988). Applied Hydrology, Mc Graw-
Hill, Singapore.
I Made Kamiana. (2010). Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Mutreja, K. N. (1986). Applied Hydrology, Tata Mc Graw-Hill, New Delhi.
Ponce, V. M. (1989). Engineering Hidrology Principles and Practice, Prentice Hall, New
Jersey.
Soewarno. (1995). Hidrologi – Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data Jilid II, Nova,
Bandung.
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan, ANDI, Yogyakarta.
Alitu, A. (2005). Studi Neraca Air di Daerah Aliran Sungai Bone. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
I Made Kamiana. (2010). Teknik Perhitungan Debit Rencana Bangunan Air. Graha Ilmu.
Palangka Raya.
Blosch et Graison, Wahyuningsi. (2000). Uji Keandalan Model Sacramento Pada DAS
Bedadung dan DAS Kloposawit. Jurnal Staf Pengajar Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Teknologi Pertanian. Jember.
Harto, Sri. (1983). Mengenal Dasar Hidrologi Terapan. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Indarto. (2010). Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. PT. Bumi
Aksara. Jember.
Limantara, L. M. (2010). Hidrologi Praktis. Lubuk Agung. Jakarta.
Soemarto. (1989). Hidrologi Teknik Edisi Pertama. Erlangga. Jakarta.
Agustin, Winda. (2010). Pola Distribusi Hujan Jam-jaman di Sub DAS Keduang. Skripsi
Sarjana, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sosrodarsono dan Takeda K. (1993). Hidrologi Untuk Pengairan. Cetakan kedelapan. PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Ambri, Hairul. (2013). Analisis Itensitas Curah Hujan di Kota Samarinda. Skripsi Sarjana,
Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Samarinda.
Soemarto, C.D. (1995). Hidrologi Teknik. Erlangga. Jl. H. Baping Raya No.100. Ciracas,
Jakarta.
Craig J. C. (1984). Basic routines for the Casio computer. Wayne Green Books,
Peterborough, NH 03458. 131 pp.
Doorenbos J. and Pruitt W. O. (1976). Guidelines for predicting crop water requirements.
FAO Irrigation and Drainage Paper 24, 2nd ed. Rome. 156 pp.
Food and Agriculture Organization. (1991). FAO. Land and Water Development Division.
Report on Expert Consultation for Revision of FAO Guidelines for Predicting of Crop
Water Requirement. Rome, Italy.
Food and Agriculture Organization. (1998). FAO Irrigation and Drainage Paper 56.
Guidelines for Predicting Crop Water Requirements. Rome, Italy.
Monteith J.L. (1965). Evaporation and the environment. In: The State and Movement of
Water in Living Organisms. XIXth Symposium. Soc. for xp. Biol., Swansea. Cambridge
University Press. pp. 205-234.
Purwanto dan Ikhsan, Jazaul. 2006. Analisis Kebutuhan Air Irigasi Pada Daerah Irigasi
Bendung Mrican. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika. Jurusan Teknik Sipil, Universitas
Muhammaddiyah Yogyakarta. Vol. 9, No. 1, 206:83 – 93.
Richard G. Allen, Luis S. Pereira, Dirk Raes, Martin Smith. 1998. FAO IRRIGATION
AND DRAINAGE PAPER No.56 Crop Evapotranspiration (guidlines for computing crop
water requirements). FOOD AND AGRICULTURE ORGANIZATION OF THE UNITED
NATIONS, Rome.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2010. Standar Perencanaan Irigasi Kriteria
Perencanaan Bagian Jaringan Irigasi KP - 01.
Metode Normal 2