KATA PENGANTAR
Laporan Akhir merupakan dokumen pelaporan utama yang menjadi bagian dari keluaran
sebagai hasil pelaksanaan Pekerjaan Review Penyusunan RISPAM Dan JAKSTRADA
SPAM Kabupaten Gresik. Laporan Akhir ini merupakan gambaran hasil studi secara
menyeluruh mengenai rencana induk sistem penyediaan air minum, serta menjadi salah satu
tahapan kegiatan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Laporan Akhir ini disusun dengan kerangka yang sistematis dan penjelasan yang
komunikatif sehingga mudah untuk dipahami sekaligus memberikan gambaran tentang segala
hal yang nantinya terkait dengan pekerjaan review penyusunan RISPAM ini. Laporan Akhir ini
memuat secara terperinci tentang Latar Belakang, Maksud, Tujuan, dan Sasaran; Gambaran
Umum Wilayah Studi; Kondisi Eksisting SPAM; Kriteria dan Standar Perencanaan; Proyeksi
Kebutuhan Air; Potensi Air Baku; Rencana Pengembangan SPAM; Rencana Pendanaan, serta
Rencana Pengembangan Kelembagaan.
Laporan Akhir ini telah dibahas dan didiskusikan yang melibatkan instansi-instansi terkait
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Gresik. Saran dan masukan dari berbagai pihak telah
kami masukkan untuk perbaikan dan kelengkapan Dokumen Laporan. Laporan Akhir ini telah
melalui tahapan Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta dan Analisis, serta Draft Laporan Akhir.
Atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
ii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1-1
1.2. Maksud dan Tujuan ............................................................................... 1-2
1.3. Target atau Sasaran .............................................................................. 1-2
1.4. Referensi Hukum ................................................................................... 1-3
1.5. Pemberi Tugas dan Sumber Dana ........................................................... 1-4
iii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
iv
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
v
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran A Foto Dokumentasi SPAM Eksisting Kabupaten Gresik
Lampiran B Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Kabupaten Gresik
vi
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Peta Batas Administrasi Wilayah Kabupaten Gresik .............................. 2-2
Gambar 2.2. Peta Ketinggian Tempat di Wilayah Kabupaten Gresik .......................... 2-5
Gambar 2.3. Peta Kondisi Geologi di Wilayah Kabupaten Gresik ............................... 2-8
Gambar 2.4. Peta Jenis Tanah di Wilayah Kabupaten Gresik ..................................... 2-9
Gambar 2.5. Peta Persebaran Penduduk di Wilayah Kabupaten Gresik ...................... 2-20
Gambar 3.1. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 3-7
Gambar 3.2. Jaringan Perpipaan Eksisting PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik ............ 3-8
Gambar 3.3. Struktur Organisasi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik .......................... 3-16
Gambar 3.4. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih Cabang Gresik Kota ................... 3-23
Gambar 3.5. Jaringan Perpipaan Eksisting Cabang Gresik Kota ................................. 3-24
Gambar 3.6. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih Cabang Cerme ........................... 3-27
Gambar 3.7. Jaringan Perpipaan Eksisting Cabang Cerme ........................................ 3-28
Gambar 3.8. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih Cabang Menganti ....................... 3-32
Gambar 3.9. Jaringan Perpipaan Eksisting Cabang Menganti .................................... 3-33
Gambar 3.10. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih Cabang Driyorejo ....................... 3-37
Gambar 3.11. Jaringan Perpipaan Eksisting Cabang Driyorejo .................................... 3-38
Gambar 4.1. Contoh Tipikal Bangunan Broncaptering .............................................. 4-16
Gambar 4.2. Sungai Bawah Tanah ......................................................................... 4-17
Gambar 4.3. Penempatan Strainer Pada Sumur Bor ................................................ 4-18
Gambar 4.4. Bangunan Intake .............................................................................. 4-19
Gambar 4.5. Penempatan Bangunan Intake ........................................................... 4-19
Gambar 4.6. Contoh Tipikal Bangunan Saringan Pasir Lambat .................................. 4-21
Gambar 4.7. Contoh Tipikal Instalasi Pengolahan Air Minum Konvensional ................ 4-22
Gambar 4.8. Contoh Tipikal Fluktuasi Pemakaian Air untuk Perhitungan Volume
Reservoir .......................................................................................... 4-24
Gambar 5.1. Rencana Pola Ruang Laut Kabupaten Gresik ........................................ 5-12
Gambar 5.2. Rencana Pola Ruang Daratan Kabupaten Gresik .................................. 5-13
Gambar 5.3. Rencana Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Gresik ..................... 5-16
Gambar 5.4. Peta Zona Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM
Kabupaten Gresik .............................................................................. 5-18
Gambar 5.5. Rencana Pembagian Kawasan JIIPE ................................................... 5-39
vii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 5.6. Rencana Kawasan Industri Manufaktur dan Agroindustri Gresik Utara .... 5-41
Gambar 6.1. Peta Hidrologi Kabupaten Gresik ......................................................... 6-2
Gambar 6.2. Peta Potensi Air Tanah Kabupaten Gresik ............................................ 6-3
Gambar 6.3. Neraca Air Sungai Brantas Bulan November (4) ................................... 6-6
Gambar 6.4. Neraca Air Sungai Bengawan Solo Bulan Januari (3) ............................ 6-7
Gambar 7.1. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem
Zonasi Kabupaten Gresik ................................................................... 7-23
Gambar 7.2. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem
Zonasi (Tahap 1) Kabupaten Gresik .................................................... 7-24
Gambar 7.3. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem
Zonasi (Tahap 2) Kabupaten Gresik .................................................... 7-25
Gambar 7.4. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem
Zonasi (Tahap 3) Kabupaten Gresik .................................................... 7-26
Gambar 7.5. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 1 .................... 7-32
Gambar 7.6. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 2 .................... 7-33
Gambar 7.7. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 3 .................... 7-34
Gambar 7.8. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 4 .................... 7-35
Gambar 7.9. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 5 .................... 7-36
Gambar 7.10. Peta Rencana Pengembangan Zona 1 – Gresik Kota ............................. 7-42
Gambar 7.11. Skematik Rencana Pengembangan Zona 1 – Gresik Kota ...................... 7-43
Gambar 7.12. Peta Rencana Pengembangan Zona 2 – Gresik Tengah ........................ 7-45
Gambar 7.13. Skematik Rencana Pengembangan Zona 2 – Gresik Tengah .................. 7-46
Gambar 7.14. Peta Rencana Pengembangan Zona 3 – Gresik Selatan ......................... 7-48
Gambar 7.15. Skematik Rencana Pengembangan Zona 3 – Gresik Selatan .................. 7-49
Gambar 8.1. Skema Pendanaan Sistem Penyediaan Air Minum ................................. 8-19
Gambar 9.1. Struktur Organisasi SPAM Dengan Bentuk UPTD .................................. 9-4
Gambar 9.2. Struktur Organisasi SPAM Dengan Bentuk BLU .................................... 9-4
Gambar 9.3. Struktur Organisasi Dengan Bentuk BUMD/PDAM ................................. 9-6
Gambar 9.4. Alternatif Susunan Pengurus Cabang Zona Pelayanan PDAM ................. 9-7
Gambar 9.5. Contoh Susunan Pengurus HIPPAM Indrodelik ..................................... 9-8
viii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Luas Daerah Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Gresik ...................... 2-3
Tabel 2.2. Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan di Kabupaten Gresik ..................... 2-4
Tabel 2.3. Luas Daerah Berdasarkan Klasifikasi Jenis Tanah di Kabupaten Gresik ..... 2-7
Tabel 2.4. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Menurut Bulan di Kabupaten Gresik .......... 2-10
Tabel 2.5. Jumlah Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Gresik ........................... 2-11
Tabel 2.6. Jumlah dan Kapasitas Waduk di Kabupaten Gresik ................................. 2-12
Tabel 2.7. Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Gresik Tahun 2019 .................. 2-15
Tabel 2.8. Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun 2019 ................... 2-16
Tabel 2.9. Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Gresik Tahun 2019 ................. 2-16
Tabel 2.10. Sarana Perekonomian Sektor Perdagangan di Kabupaten Gresik
Tahun 2018 ......................................................................................... 2-17
Tabel 2.11. Sarana Perekonomian Sektor Industri di Kabupaten Gresik
Tahun 2018 ......................................................................................... 2-18
Tabel 2.12. Data Penduduk Kabupaten Gresik Tahun 2019 ...................................... 2-19
Tabel 2.13. Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gresik
Tahun 2018 ........................................................................................ 2-21
Tabel 2.14. Jumlah Penduduk Area Pelayanan, Jumlah Penduduk Terlayani, Cakupan
Desa-desa Pelayanan, dan Jumlah Pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik Tahun 2019 .............................................................................. 2-23
Tabel 2.15. Wilayah Pelayanan HIPPAM dan PAMSIMAS (Non PDAM) di Kabupaten
Gresik Tahun 2019 .............................................................................. 2-26
Tabel 3.1. Jumlah Penduduk Area Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terlayani
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019 ...................................... 3-1
Tabel 3.2. Desa dan Penduduk Terlayani PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Tahun 2019 ........................................................................................ 3-2
Tabel 3.3. Jumlah Pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019 ........... 3-3
Tabel 3.4. Jenis dan Jumlah Pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Tahun 2019 ........................................................................................ 3-3
Tabel 3.5. Sumber Air yang Dimanfaatkan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Tahun 2019 ........................................................................................ 3-4
ix
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.6. Kapasitas Terpasang dan Kapasitas Produksi PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik Tahun 2019 .............................................................................. 3-4
Tabel 3.7. Reservoir yang Digunakan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik .................. 3-5
Tabel 3.8. Panjang dan Jenis Pipa yang Digunakan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik ................................................................................................ 3-6
Tabel 3.9. Pemakaian Air PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019.................. 3-9
Tabel 3.10. Ringkasan Kondisi Operasional PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Periode
Tahun 2019 ........................................................................................ 3-9
Tabel 3.11. Struktur Tarif Air Minum PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik ..................... 3-10
Tabel 3.12. Pendapatan Air PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019 .... 3-12
Tabel 3.13. Pendapatan Total PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019 . 3-12
Tabel 3.14. Beban Usaha PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019 ....... 3-13
Tabel 3.15. Laba / Rugi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019 .......... 3-14
Tabel 3.16. Neraca Keuangan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019 . 3-14
Tabel 3.17. Desa-desa Area Pelayanan Cabang Gresik Kota ..................................... 3-18
Tabel 3.18. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Cabang Gresik Kota .......................... 3-19
Tabel 3.19. Pompa Distribusi Untuk Suplai ke Booster Giri I dan PT. Wilmar .............. 3-20
Tabel 3.20. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Giri Gajah, Jl. Mayjend.
Sungkono, dan Jl. Awikoen .................................................................. 3-20
Tabel 3.21. Pompa Distribusi Untuk Suplai ke Booster Suci ...................................... 3-21
Tabel 3.22. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Gelora Joko Samudro
dan Sekitarnya .................................................................................... 3-21
Tabel 3.23. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Sebagian Wilayah Perumahan GKB ..... 3-21
Tabel 3.24. Desa-desa Area Pelayanan Cabang Cerme ............................................. 3-25
Tabel 3.25. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Cabang Cerme ................................. 3-26
Tabel 3.26. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Balongpanggang .................. 3-26
Tabel 3.27. Desa-desa Area Pelayanan Cabang Menganti ......................................... 3-29
Tabel 3.28. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Bringkang dan Menganti ....... 3-30
Tabel 3.29. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Perumahan Griya Kencana II –
Perumahan Green Menganti ................................................................. 3-31
Tabel 3.30. Desa-desa Area Pelayanan Cabang Driyorejo ......................................... 3-34
Tabel 3.31. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Driyorejo ............................. 3-35
Tabel 3.32. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Sebagian Wilayah Driyorejo dan Suplai
ke Booster Bambe ............................................................................... 3-35
Tabel 3.33. Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Perumahan Bambe ................ 3-35
x
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.34. Wilayah Pelayanan HIPPAM dan PAMSIMAS (Non PDAM) di Kabupaten
Gresik 2019 ........................................................................................ 3-40
Tabel 3.35. Cakupan SPAM Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan di
Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2019 ................................................. 3-47
Tabel 4.1. Materi Survey Air Baku ........................................................................ 4-3
Tabel 4.2. Persyaratan Kualitas Air Minum ............................................................ 4-10
Tabel 4.3. Kriteria Pipa Transmisi .......................................................................... 4-11
Tabel 4.4. Jumlah dan Debit Pompa Sistem Transmisi Air Minum ............................ 4-13
Tabel 4.5. Kriteria Teknis Pipa Distribusi ............................................................... 4-25
Tabel 4.6. Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan jaringan Pipa Distribusi ................ 4-27
Tabel 4.7. Diameter Pipa Distribusi ....................................................................... 4-27
Tabel 4.8. Standar Tingkat Pemakaian Air Domestik .............................................. 4-32
Tabel 4.9. Standar Tingkat Pemakaian Air Non Domestik ....................................... 4-33
Tabel 4.10. Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM untuk
Berbagai Klasifikasi Kota ...................................................................... 4-34
Tabel 5.1. Rencana Pengunaan Lahan Industri di Kabupaten Gresik ........................ 5-7
Tabel 5.2. Distribusi Luas dan Persentase Pola Ruang Kabupaten Gresik ................. 5-11
Tabel 5.3. Rencana Daerah Pelayanan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM .................. 5-15
Tabel 5.4. Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik ................................. 5-21
Tabel 5.5. Perhitungan Koefisien Korelasi ............................................................. 5-22
Tabel 5.6. Pertumbuhan Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Selama
5 Tahun Terakhir ................................................................................ 5-22
Tabel 5.7. Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten
Gresik Tahun 2020 – 2035 ................................................................... 5-24
Tabel 5.8. Standar Kebutuhan Air Minum Berdasarkan Klasifikasi Daerah ................ 5-26
Tabel 5.9. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 1 – Gresik Kota ...................... 5-28
Tabel 5.10. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 2 – Gresik Tengah ................. 5-29
Tabel 5.11. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 3 – Gresik Selatan .................. 5-30
Tabel 5.12. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 4 – Gresik Utara .................... 5-31
Tabel 5.13. Proyeksi Kebutuhan Air Total SPAM PDAM Kabupaten Gresik .................. 5-32
Tabel 5.14. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 1
– Gresik Kota ...................................................................................... 5-33
Tabel 5.15. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 2
– Gresik Tengah .................................................................................. 5-34
xi
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.16. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 3
– Gresik Selatan .................................................................................. 5-35
Tabel 5.17. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 4
– Gresik Utara ..................................................................................... 5-36
Tabel 5.18. Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Pulau Bawean .......... 5-37
Tabel 5.19. Proyeksi Kebutuhan Air Total SPAM Non PDAM (HIPPAM)
Kabupaten Gresik ................................................................................ 5-38
Tabel 5.20. Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk JIIPE ....................................... 5-39
Tabel 5.21. Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri
Gresik Utara ....................................................................................... 5-40
Tabel 5.22. Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri
Gresik Selatan ..................................................................................... 5-41
Tabel 5.23. Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri
Gresik Kota.......................................................................................... 5-42
Tabel 5.24. Kebutuhan Air Untuk Kawasan Khusus .................................................. 5-43
Tabel 6.1. Titik Lokasi Tes Geolistrik ..................................................................... 6-4
Tabel 6.2. Rekapitulasi Hasil Tes Geolistrik di Kabupaten Gresik .............................. 6-5
Tabel 6.3. Neraca Air Sungai Bengawan Solo ........................................................ 6-8
Tabel 6.4. Sumber Air Baku di Pulau Bawean yang Termasuk Dalam Kawasan
Lindung Cagar Alam / Suaka Margasatwa yang Dimanfaatkan oleh
Masyarakat ......................................................................................... 6-11
Tabel 7.1. Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Dengan Sistem
Zonasi ................................................................................................ 7-21
Tabel 7.2. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 1 (2020 – 2025) ......... 7-22
Tabel 7.3. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 2 (2026 – 2030) ......... 7-27
Tabel 7.4. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 3 (2031 – 2035) ......... 7-27
Tabel 7.5. Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM
Tahap 1 (2020 – 2025) ........................................................................ 7-28
Tabel 7.6. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 1 (2020 – 2025) .. 7-29
Tabel 7.7. Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM
Tahap 2 (2026 – 2030) ........................................................................ 7-29
Tabel 7.8. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 2 (2026 – 2030) .. 7-30
Tabel 7.9. Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM
Tahap 3 (2031 – 2035) ........................................................................ 7-31
Tabel 7.10. Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 3 (2031 – 2035) .. 7-31
xii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.11. Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 1 (2020 – 2025) ................ 7-37
Tabel 7.12. Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 2 (2026 – 2030) ................ 7-38
Tabel 7.13. Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 3 (2031 – 2035) ................ 7-38
Tabel 7.14. Rencana Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan Non-PDAM
Kabupaten Gresik ................................................................................ 7-54
Tabel 7.15. Rencana Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan
Kabupaten Gresik ................................................................................ 7-55
Tabel 7.16. Kapasitas Sistem Eksisting PDAM Kabupaten Gresik Tahun 2019 ............. 7-56
Tabel 7.17. Rencana Kapasitas Sistem Zona 1 – Gresik Kota .................................... 7-56
Tabel 7.18. Rencana Kapasitas Sistem Zona 2 – Gresik Tengah ................................ 7-57
Tabel 7.19. Rencana Kapasitas Sistem Zona 3 – Gresik Selatan ................................ 7-57
Tabel 7.20. Rencana Kapasitas Sistem Zona 4 – Gresik Utara ................................... 7-57
Tabel 7.21. Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan
PDAM Kabupaten Gresik ...................................................................... 7-57
Tabel 7.22. Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan
PDAM dari Setiap Tahapan Program Rencana Pengembangan ................. 7-58
Tabel 7.23. Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan
Non PDAM di Wilayah Gresik Daratan ................................................... 7-59
Tabel 7.24. Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan
Non PDAM di Pulau Bawean ................................................................. 7-59
Tabel 7.25. Rekomendasi Optimalisasi HIPPAM Dengan Sumber Air Baku Embung ..... 7-60
Tabel 8.1. Matriks Program Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2020 – 2025 ............................................................................. 8-2
Tabel 8.2. Matriks Program Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2026 – 2030 ............................................................................. 8-6
Tabel 8.3. Matriks Program Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2031 – 2035 ............................................................................. 8-9
Tabel 8.4. Matriks Program Rencana Kegiatan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan Non PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2020 – 2025 ............................................................................. 8-12
xiii
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
xiv
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 1
PENDAHULUAN
1-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
pemerintah pusat dalam menentukan program bantuan di bidang air minum sesuai kebutuhan.
Dokumen RISPAM dan JAKSTRADA SPAM Kabupaten Gresik yang disusun pada Tahun 2015
perlu disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
27/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum dan Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air
Minum. Oleh karena itu pada Tahun Anggaran 2020 ini BAPPEDA Kabupaten Gresik melakukan
review terhadap Dokumen RISPAM dan JAKSTRADA SPAM tersebut.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Pekerjaan Review Penyusunan RISPAM dan
JAKSTRADA SPAM Kabupaten Gresik ini adalah tersusunnya Dokumen Review Penyusunan
RISPAM dan JAKSTRADA SPAM Jangka Panjang selama 20 tahun sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum dan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
1-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
1-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
n. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2012 – 2032;
o. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik 2010 – 2030;
p. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 10 Tahun 2017 tentang RPJMD Kabupaten
Gresik 2016 – 2021.
1-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI
Secara administratif Wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan, 330 desa dan
26 kelurahan. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai batas-batas administrasi Wilayah
Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 2.1.
2.1.2. Topografi
Pada umumnya Wilayah Kabupaten Gresik berada pada ketinggian 0 – 500 m di atas
permukaan laut (dpl), dimana elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara Sungai
Bengawan Solo dan Kali Lamong. Sebagian besar Wilayah Kabupaten Gresik merupakan
dataran rendah dengan ketinggian antara 0 – 12 m dpl kecuali sebagian kecil di bagian Utara,
yakni Kecamatan Panceng yang mempunyai ketinggian sampai 25 m dpl. Hampir sepertiga
bagian dari Wilayah Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang
Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Ujungpangkah, Sidayu, dan Panceng yang
berada di Gresik Daratan. Serta Wilayah Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura yang
berada di Pulau Bawean.
Berdasarkan karakteristik tinggi tempat dari permukaan air laut tersebut, Wilayah
Kabupaten Gresik dapat digambarkan sebagai berikut:
2-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.1.
Luas Daerah Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Gresik
Luas Daerah pada Ketinggian (Ha)
No. Kecamatan Jumlah (Ha)
0 – 10 m dpl 10 – 20 m dpl > 20 m dpl
1. Wringinanom 0,00 6.254,00 0,00 6.262,00
2. Driyorejo 0,00 5.130,00 0,00 5.130,00
3. Kedamean 6.588,00 0,00 0,00 6.596,00
4. Menganti 6.196,00 0,00 0,00 6.367,00
5. Cerme 6.126,00 0,00 0,00 6.126,00
6. Benjeng 0,00 6.862,00 0,00 6.871,00
7. Balongpanggang 7.167,00 0,00 0,00 7.167,00
8. Duduksampeyan 7.440,00 0,00 0,00 7.449,00
9. Kebomas 2.966,00 0,00 0,00 3.433,00
10. Gresik 524,00 0,00 0,00 799,00
11. Manyar 8.287,00 0,00 0,00 8.671,00
12. Bungah 8.022,00 0,00 0,00 7.936,00
13. Sidayu 4.521,00 0,00 0,00 4.521,00
14. Dukun 5.909,00 0,00 0,00 5.909,00
15. Panceng 0,00 0,00 6.318,00 6.259,00
16. Ujungpangkah 9.470,00 0,00 0,00 10.406,00
17. Sangkapura 11.872,00 0,00 0,00 11.872,00
18. Tambak 7.755,00 0,00 0,00 7.739,00
Jumlah (Ha) 92.843,00 18.246,00 6.318,00 119.513,00
Persentase (%) 79,08 15,54 5,38 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Gresik 2010 – 2030
Dengan mengacu pada tabel tersebut di atas dapat diketahui distribusi wilayah di
Kabupaten Gresik berdasarkan ketinggian dapat diuraikan sebagai berikut:
Wilayah dengan ketinggian 0 – 10 m dpl mempunyai luas 92.843,00 Ha atau sekitar
79,08% dari seluruh luas Wilayah Kabupaten Gresik;
Wilayah dengan ketinggian 10 – 20 m dpl mempunyai luas 18.246,00 Ha atau sekitar
15,54% dari seluruh luas Wilayah Kabupaten Gresik, dan;
2-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Wilayah dengan ketinggian di atas 20 m dpl mempunyai luas 6.318,00 Ha atau sekitar
5,38% dari seluruh luas Wilayah Kabupaten Gresik.
Untuk mengetahui gambaran mengenai ketinggian tempat di Wilayah Kabupaten Gresik dapat
dilihat pada Gambar 2.2.
Kondisi topografi di Wilayah Kabupaten Gresik bervariasi dengan kelerengan atau
kemiringan 0 – 2%, 3 – 15%, dan 16 – 40%, serta lebih dari 40%. Sebagian besar wilayah di
Kabupaten Gresik mempunyai kemiringan 0 – 2% dengan luas mencapai 94.613,00 Ha atau
sekitar 80,59%, dan hanya sebagian kecil wilayah yang mempunyai kemiringan lebih dari 40%
dengan luas mencapai 1.072,23 Ha atau sekitar 0,91%. Untuk mengetahui lebih jelas rincian
luas daerah di Kabupaten Gresik berdasarkan kemiringannya dapat dilihat pada Tabel 2.2 di
bawah ini.
Tabel 2.2.
Luas Daerah Berdasarkan Kemiringan di Kabupaten Gresik
Luas Daerah pada Kemiringan (Ha)
No. Kecamatan Jumlah (Ha)
0 – 2% 3 – 15% 16 – 40% > 40%
1. Wringinanom 3.968,00 2.286,00 0,00 0,00 6.262,00
2. Driyorejo 4.680,00 450,00 0,00 0,00 5.130,00
3. Kedamean 5.684,00 904,00 0,00 0,00 6.596,00
4. Menganti 6.196,00 0,00 0,00 0,00 6.367,00
5. Cerme 6.126,00 0,00 0,00 0,00 6.126,00
6. Benjeng 6.862,00 0,00 0,00 0,00 6.871,00
7. Balongpanggang 7.167,00 0,00 0,00 0,00 7.167,00
8. Duduksampeyan 7.440,00 0,00 0,00 0,00 7.449,00
9. Kebomas 2.409,00 518,00 39,00 0,00 3.433,00
10. Gresik 524,00 0,00 0,00 0,00 799,00
11. Manyar 8.197,00 90,00 0,00 0,00 8.671,00
12. Bungah 8.022,00 0,00 0,00 0,00 7.936,00
13. Sidayu 4.521,00 0,00 0,00 0,00 4.521,00
14. Dukun 5.909,00 0,00 0,00 0,00 5.909,00
15. Panceng 3.897,00 2.324,00 72,00 25,00 6.259,00
16. Ujungpangkah 8.063,00 972,00 243,00 192,00 10.406,00
17. Sangkapura 4.805,00 2.050,34 4.216,68 799,98 11.872,00
18. Tambak 143,00 2.656,94 4.899,81 55,25 7.739,00
Jumlah (Ha) 94.613,00 12.251,28 9.470,49 1.072,23 119.513,00
Persentase (%) 80,59 10,43 8,07 0,91 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Gresik 2010 – 2030
2-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2.1.3. Geologi
Bentang alam yang merupakan view dan potensial di Wilayah Kabupaten Gresik, secara
garis besar dibedakan menjadi 2 antara lain:
a. Daerah perbukitan batu gamping
Daerah perbukitan batu gamping terbesar berada di bagian Utara dan Selatan, antara
lain di Kecamatan Bungah dan Kecamatan Ujungpangkah. Struktur geologi di daerah
ini merupakan lipatan yang berbentuk antilklinal dan sinklinal, hal tersebut
menunjukkan adanya sistem rekahan dan rongga akibat pelarutan yang menyebabkan
batu gamping banyak menyimpan air.
b. Daerah dataran rendah
Daerah dataran rendah ini tertutup oleh belahan hasil rombakan daerah atas di dekat
ataupun di daerah hulu. Lapisan tanah bagian atas ini terdiri dari lempung, lempung
pasiran, dan napal. Pada umumnya berupa dataran alluvial yang batuannya bersifat
kedap air, oleh karena itu peresapan air hujan lebih kecil apabila dibandingkan dengan
daerah batu gamping.
Persebaran jenis tanah yang ada di Wilayah Kabupaten Gresik berdasarkan pada jenis
tanah masing-masing yang mempunyai proporsi dan sifat tertentu. Adapun jenis tanah yang
ada di Wilayah Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:
Alluvial, merupakan bahan induk dari tanah liat dan pasir yang beraneka ragam, tanah
kelabu kehitam-hitaman dengan tekstur liat berat sedikit plastis. Penggunaan lahan
pada umumnya berupa persawahan dengan pengairan yang sebagian besar sudah
teratur dan sebagian berupa empang/tambak. Dengan demikian baik untuk perluasan
sawah yang dipergunakan sebagai tanaman bahan pangan.
Kompleks mediteran, merupakan jenis tanah yang berasal dari bahan induk batu liat
napal, dan mempunyai kadar bahan organik rendah sampai sedang. Fisiografi daerah
berupa bukit lipatan dengan bentuk wilayah berbukit sampai bergunung, sebagian
besar merupakan wilayah berbukit dengan kemiringan lereng 30%. Jenis tanah ini
biasanya dipakai untuk bermacam-macam bentuk penggunaan lahan, antara lain
persawahan tadah hujan dan tegalan serta galian batu gamping.
Grumusol, merupakan jenis tanah yang berasal dari bahan induk, bahan kapur, napal,
dan batu liat. Tanah kelabu tua dengan tekstur liat dan struktur sangat gempal serta
konsisten teguh sampai plastis. Tanah Grumusol ini tersebar di daerah bukit lipatan
yang merupakan bagian bawah punggung antiklinal dan lembah-lembah sinklinal
dengan bentuk wilayah bergelombang. Jenis tanah ini mempunyai kemampuan lahan
untuk pertanian yang sangat terbatas oleh air.
2-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui lebih jelas rincian kemiringan wilayah di Kabupaten Gresik dapat dilihat
pada Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3.
Luas Daerah Berdasarkan Klasifikasi Jenis Tanah di Kabupaten Gresik
Luas Daerah pada Jenis Tanah (Ha) Jumlah
No. Kecamatan
A B C D E F G (Ha)
1. Wringinanom - 199,00 1.358,00 - 3.245,00 1.458,00 - 6.262,00
2. Driyorejo - 3.414,00 - - 1.403,00 312,00 - 5.130,00
3. Kedamean 3.906,00 - - - 2.524,40 685,00 - 6.596,00
4. Balongpanggang - 5.880,00 - - 320,00 - - 6.367,00
5. Benjeng - 4.817,00 - - 1.311,00 - - 6.126,00
6. Menganti - 2.449,40 - - - 4.423,00 - 6.871,00
7. Cerme 223,00 5.909,90 - - 1.039,00 - - 7.167,00
8. Duduksampeyan 2.936,00 4.511,40 - - - - - 7.449,00
9. Kebomas 885,00 444,00 - - - 1.161,00 447,60 3.433,00
10. Gresik - - - - 525,30 - - 799,00
11. Manyar 4.222,90 792,00 1.685,00 - - - 1.586,00 8.671,00
12. Bungah - - 7.282,80 - 740,00 - - 7.936,00
13. Sidayu 2.223,00 - - 447,00 1.577,90 - 273,00 4.521,00
14. Dukun 5.915,90 - - - - - - 5.909,00
15. Panceng - - - 6.258,50 - - - 6.259,00
16. Ujungpangkah 5.926,00 - - - 3.320,00 - 237,00 10.406,00
17. Sangkapura - - - 11.357,00 - - - 11.872,00
18. Tambak - - - 7.746,00 - - - 7.739,00
Jumlah (Ha) 26.237,80 28.416,70 10.325,80 25.808,50 16.005,60 8.039,00 2.543,60 119.513,00
Persentase (%) 22,35 24,20 8,79 21,98 13,63 6,85 2,17 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Gresik 2010 – 2030
Keterangan:
A : Alluvial Hidromorf
B : Alluvial Kelabu Tua
C : Alluvial Kelabu
D : Kompleks Mediteran Coklat Kemerahan
E : Grumosol Kelabu Tua
F : Grumosol Kelabu
G : Kompleks Mediteran Merah dan Litosol
Untuk mengetahui gambaran mengenai kondisi geologi dan jenis tanah di Wilayah Kabupaten
Gresik dapat dilihat pada Gambar 2.3 dan Gambar 2.4.
2-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
a. Curah Hujan
Curah hujan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui kondisi
tanah dalam suatu wilayah. Keadaan cuaca ini banyak mempengaruhi semua kegiatan
pembangunan yang berhubungan langsung dengan pekerjaan yang berkaitan dengan wadah
pembangunan itu sendiri, yakni tanah. Curah hujan di suatu tempat antara lain dipengaruhi
oleh keadaan iklim, keadaan kelembaban udara, serta perputaran / pertemuan arus udara.
Oleh karena itu jumlah curah hujan setiap daerah selalu beragam dari bulan ke bulan. Jumlah
curah hujan rata-rata di Wilayah Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun
2019 dapat dilihat pada Tabel 2.4 di bawah ini.
Tabel 2.4.
Jumlah Curah Hujan Rata-rata Menurut Bulan di Kabupaten Gresik
Curah Hujan pada Tahun (mm)
No. Bulan
2015 2016 2017 2018 2019
1. Januari 270,00 224,00 220,00 296,10 330,50
2. Pebruari 324,00 308,00 290,00 273,90 260,50
3. Maret 259,00 266,00 298,00 250,60 404,00
4. April 225,00 224,00 223,00 177,30 256,33
5. Mei 77,00 266,00 199,00 41,30 95,16
6. Juni - 238,00 169,00 133,30 9,00
7. Juli - 224,00 178,00 - -
8. Agustus - 140,00 - - -
9. September - 266,00 - - -
10. Oktober - 322,00 261,00 142,00 -
11. Nopember 63,00 224,00 370,00 317,00 60,33
12. Desember 125,00 224,00 178,00 311,30 149,50
Jumlah (mm) 1.343,00 2.926,00 2.386,00 1.942,80 1.565,32
Rata-rata (mm) 111,92 243,83 198,83 161,90 195,67
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka 2020, BPS Kabupaten Gresik, 2020
b. Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah nilai perbandingan antara curah hujan dengan hari hujan baik
dalam bulanan maupun tahunan. Nilai intensitas hujan akan mempengaruhi pembagian
wilayah untuk kawasan lindung maupun budidaya, karena nilai tersebut mempengaruhi
kemampuan daya dukung tanah apabila untuk kegiatan budidaya. Semakin tinggi nilai tersebut
akan semakin kurang layak untuk budidaya. Banyaknya hari hujan (Number of Rainy Days) di
Wilayah Kabupaten Gresik pada Tahun 2015 sampai dengan Tahun 2019 dapat dilihat pada
Tabel 2.5 berikut ini.
2-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.5.
Jumlah Hari Hujan Menurut Bulan di Kabupaten Gresik
Jumlah Hari Hujan
No. Bulan
2015 2016 2017 2018 2019
1. Januari 14 11 15 15 18
2. Pebruari 16 16 13 13 13
3. Maret 14 10 11 14 17
4. April 12 9 10 6 13
5. Mei 4 9 5 1 4
6. Juni - 8 4 2 -
7. Juli - 4 2 - -
8. Agustus - 2 - - -
9. September - 4 - - -
10. Oktober - 7 3 1 -
11. Nopember 4 10 9 8 4
12. Desember 8 11 13 11 7
Jumlah 72 101 85 71 76
Rata-rata 6 8 7 6 6
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka 2020, BPS Kabupaten Gresik, 2020
c. Iklim
Seperti halnya daerah-daerah di Jawa Timur lainnya, di Wilayah Kabupaten Gresik
mempunyai kondisi iklim yang hampir sama. Oleh karena di Wilayah Kabupaten Gresik belum
ada stasiun meteorologi, maka dapat digunakan data dari stasiun meteorologi yang terdekat
sebagai acuan, yakni Stasiun Meteorologi Perak I Surabaya. Berdasarkan data yang diperoleh,
dapat diketahui gambaran kondisi iklim di Wilayah Kabupaten Gresik sebagai berikut:
Temperatur rata-rata sebesar 23,66 C;
Temperatur minimum 29,01 C;
Temperatur maksimum sebesar 35,60 C.
Temperatur minimum terjadi pada Bulan Juni hingga Bulan Agustus, sedangkan
temperatur maksimum terjadi pada Bulan November hingga Bulan Desember. Radiasi matahari
terbesar adalah sekitar 76% yang terjadi pada Bulan Oktober, dan kecepatan angin rata-rata
berkisar antara 0,87 – 2,4 meter per detik (m/det) dengan arah rata-rata ke Selatan Wilayah
Kota Gresik seperti halnya daerah-daerah di Jawa Timur lainnya yang dipengaruhi oleh iklim
tropis. Kondisi iklim yang ada di daerah Kota Gresik dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Iklim kemarau kering terjadi pada Bulan Juli sampai dengan Bulan September.
2. Musim penghujan basah terjadi pada Bulan Desember sampai dengan Bulan Maret.
3. Musim peralihan dari musim kemarau sampai musim penghujan terjadi pada Bulan
Oktober hingga Bulan November.
2-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4. Pada Bulan April hingga Bulan Juni terjadi musim peralihan dari musim penghujan ke
musim kemarau.
d. Hidrologi
Adanya siklus hidrologi di daerah Kabupaten Gresik mempunyai pengaruh terhadap
lapisan permukaan tanah. Tanah yang berupa lempung halus akan mempunyai tingkat
peresapan air yang kecil. Daerah-daerah yang mempunyai mata air dengan debit air yang
cukup besar, sebagian air tanahnya digunakan untuk kepentingan rumah tangga atau
penduduk sehari-hari dan untuk pengairan sawah. Keadaan permukaan air tanah di Wilayah
Kabupaten Gresik pada umumnya relatif dalam, hanya daerah-daerah tertentu di sekitar
sungai atau rawa-rawa saja yang mempunyai permukaan air tanah agak dangkal.
Di Wilayah Kabupaten Gresik terdapat aliran sungai yang relatif cukup tinggi atau
besar. Pola aliran sungai yang ada menunjukkan bahwa Wilayah Gresik merupakan daerah
muara Sungai Bengawan Solo dan Kali Lamong, serta dilalui oleh Kali Brantas di wilayah bagian
Selatan. Sungai-sungai ini mempunyai sifat aliran dan kandungan unsur hara yang berbeda.
Sungai Bengawan Solo yang alirannya mulai dari daerah di Jawa Tengah mempunyai debit air
yang cukup tinggi membawa walet (lumpur) lebih banyak dibandingkan dengan Kali Lamong.
Sehingga kecepatan aliran Sungai Bengawan Solo lebih rendah dibandingkan dengan Kali
Lamong, akibatnya proses pendangkalan yang terjadi di Sungai Bengawan Solo lebih cepat.
Disamping itu bentuk sungai yang berbelok-belok menyebabkan kecepatan pengaliran
lebih diperlambat lagi. Dengan adanya peristiwa tersebut mengakibatkan timbulnya tanah-
tanah oloran yang seringkali oleh penduduk dimanfaatkan untuk lahan pertambakan. Selain
dialiri oleh sungai-sungai tersebut di atas, keadaan hidrologi di Kabupaten Gresik juga
ditentukan oleh adanya waduk, dam, mata air, pompa air, dan sumur bor. Kondisi hidrologi di
Kabupaten Gresik berdasarkan keadaan eksisting dapat melayani kebutuhan pengairan untuk
pertanian. Untuk mengetahui gambaran jumlah dan kapasitas waduk di Kabupaten Gresik
dapat dilihat pada Tabel 2.6 di bawah ini.
Tabel 2.6.
Jumlah dan Kapasitas Waduk di Kabupaten Gresik
Kapasitas (Juta m3)
No. Waduk
Maksimum Efektif
1. Waduk Joko 426,000 340,000
2. Waduk Lowayu 2.425,000 1.940,000
3. Waduk Mentaras 1.080,000 864,000
4. Waduk Siraman 220,000 176,000
5. Waduk Sumengko 5.668,000 4.534,000
2-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Selain pendidikan formal di atas, di Wilayah Kabupaten Gresik juga terdapat beberapa
pendidikan non formal, seperti Diniyah dan Pondok Pesantren (Ponpes). Jenis pendidikan
keagamaan ini banyak berkembang di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sidayu yang
melayani penduduk Kabupaten Gresik dan sekitarnya. Perkembangan Pendidikan Agama Islam
di Kabupaten Gresik sangat pesat, karena wilayah ini merupakan basis Pendidikan Agama
Islam. Untuk mengetahui jumlah fasilitas pendidikan mulai TK/RA hingga Perguruan Tinggi
yang ada di Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.7.
b. Sarana Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di Wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari Rumah Sakit
(RS), Rumah Sakit Bersalin, Poliklinik, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Apotek.
Keberadaan semua jenis fasilitas kesehatan tersebut lokasinya menyebar di hampir setiap
kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Berdasarkan kepemilikannya, fasilitas kesehatan
yang ada di Kabupaten Gresik merupakan milik pemerintah dan swasta. Untuk fasilitas
kesehatan berupa Rumah Sakit sebagian besar dimiliki dan dikelola oleh swasta. Sementara
Rumah Sakit Bersalin, Poliklinik, dan Apotek semuanya dimiliki dan dikelola oleh swasta,
sedangkan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu semuanya dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah. Untuk mengetahui jumlah dari setiap jenis fasilitas kesehatan yang ada di
Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.8.
c. Sarana Peribadatan
Fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Gresik berupa masjid, musholla, gereja
(katholik dan kristen), pura, vihara, dan klenteng. Sebagian besar penduduk Kabupaten Gresik
beragama islam, hal ini bisa dilihat dari penyebaran atau jumlah fasilitas peribadatan berupa
masjid dan musholla. Keberadaan fasilitas peribadatan Agama Islam berupa masjid dan
musholla tersebut menyebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Untuk
mengetahui jumlah dari setiap jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kabupaten Gresik pada
Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.9.
2-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.7.
Jumlah Fasilitas Pendidikan di Kabupaten Gresik Tahun 2019
TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA
PT
No. Kecamatan Jumlah Guru Siswa Murid Jumlah Guru Siswa Murid Jumlah Guru Siswa Murid Jumlah Guru Siswa Murid (unit)
(unit) (orang) (orang) /Guru (unit) (orang) (orang) /Guru (unit) (orang) (orang) /Guru (unit) (orang) (orang) /Guru
1. Wringinanom 43 169 1.929 11 42 402 6.844 17 11 165 2.600 16 6 101 2.105 21 -
2. Driyorejo 81 305 4.097 13 51 599 12.275 20 18 210 3.640 17 12 204 4.108 20 -
3. Kedamean 34 110 1.605 15 38 392 5.331 14 11 164 2.645 16 8 86 1.914 22 -
4. Menganti 96 369 4.762 13 61 706 14.138 20 19 267 5.816 22 12 224 5.070 23 1
5. Cerme 54 219 2.589 12 46 444 7.815 18 8 169 2.851 17 9 282 4.839 17 -
6. Benjeng 46 142 1.645 12 47 428 5.589 13 12 225 3.387 15 9 141 1.922 14 -
7. Balongpanggang 44 127 1.411 11 46 381 3.981 10 8 126 2.102 17 5 90 1.610 18 -
8. Duduksampeyan 38 131 1.444 11 35 311 3.481 11 10 107 1.480 14 4 72 1.212 17 -
9. Kebomas 47 277 3.687 13 35 504 10.303 20 9 219 3.698 17 7 161 2.148 13 3
10. Gresik 35 235 2.883 12 39 623 10.959 18 17 375 5.739 15 13 459 8.127 18 4
11. Manyar 46 320 3.998 12 51 719 11.873 17 18 509 6.811 13 13 288 5.273 18 1
12. Bungah 35 179 1.888 11 47 554 6.437 12 23 330 3.866 12 16 346 4.804 14 1
13. Sidayu 25 132 1.167 9 38 405 4.305 11 13 227 2.397 11 8 180 2.649 15 1
14. Dukun 43 182 1.793 10 51 520 5.521 11 20 324 2.730 8 16 223 2.557 11 1
15. Panceng 38 180 1.567 9 44 454 4.370 10 23 234 1.891 8 13 137 1.182 9 1
16. Ujungpangkah 28 135 1.420 11 38 404 4.372 11 14 145 1.665 11 13 160 1.110 7 -
17. Sangkapura 50 220 1.793 8 67 626 5.826 9 19 226 2.404 11 18 196 2.511 13 2
18. Tambak 33 116 1.092 9 47 376 3.227 9 9 96 1.092 11 6 69 917 13 -
Jumlah 816 3.548 40.770 11 823 8.848 126.647 14 262 4.118 56.814 14 188 3.419 54.058 16 15
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka 2020, BPS Kabupaten Gresik, 2020
2-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.8.
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jenis Fasilitas
Rumah Rumah
No. Kecamatan
Sakit Sakit Poliklinik Puskesmas Puskesmas
Pembantu Apotek
(unit) Bersalin (unit) (unit) (unit) (unit)
(unit)
1. Wringinanom - - 4 2 3 2
2. Driyorejo 1 - 8 2 4 9
3. Kedamean - - 2 2 4 6
4. Menganti 2 - 6 2 5 12
5. Cerme - - 4 2 4 9
6. Benjeng - - - - 4 3
7. Balongpanggang 2 - - 1 4 4
8. Duduksampeyan 1 - 2 1 4 1
9. Kebomas 1 - 8 3 8 10
10. Gresik 5 - 1 2 1 10
11. Manyar 2 1 5 3 6 8
12. Bungah 1 - 2 1 5 3
13. Sidayu 1 - 2 1 4 4
14. Dukun 1 - 2 2 4 3
15. Panceng 1 - - 1 5 5
16. Ujungpangkah 1 - 1 2 2 2
17. Sangkapura 1 - 2 1 4 2
18. Tambak - - - 1 3 1
Jumlah 20 1 49 29 74 94
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka 2020, BPS Kabupaten Gresik, 2020
Tabel 2.9.
Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jenis Fasilitas
No. Kecamatan Masjid Musholla Gereja Pura Vihara Klenteng
(unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit)
1. Wringinanom 89 288 1 1 - -
2. Driyorejo 86 299 7 1 - -
3. Kedamean 63 195 - - - -
4. Menganti 102 228 1 4 - -
5. Cerme 83 115 - - - -
6. Benjeng 87 171 - - - -
7. Balongpanggang 101 112 - - - -
8. Duduksampeyan 48 104 - - - -
9. Kebomas 65 293 1 - - -
10. Gresik 34 171 4 - 1 1
11. Manyar 67 163 - - - -
12. Bungah 58 184 - - - -
13. Sidayu 29 109 - - - -
14. Dukun 60 162 - - - -
15. Panceng 40 131 - - - -
2-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Jenis Fasilitas
No. Kecamatan Masjid Musholla Gereja Pura Vihara Klenteng
(unit) (unit) (unit) (unit) (unit) (unit)
16. Ujungpangkah 31 135 - - - -
17. Sangkapura 78 275 - - - -
18. Tambak 46 133 - - - -
Jumlah 1.167 3.268 14 6 1 1
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka 2020, BPS Kabupaten Gresik, 2020
d. Sarana Perekonomian
1. Perdagangan
Sarana perekonomian untuk sektor perdagangan yang terdapat di Wilayah Kabupaten
Gresik terdiri dari minimarket, kelompok pertokoan, pasar tradisional, dan pasar hewan.
Keberadaan semua jenis sarana perekonomian sektor perdagangan tersebut lokasinya
menyebar di hampir setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik. Untuk mengetahui
jumlah dari setiap jenis sarana perekonomian sektor perdagangan yang ada di Kabupaten
Gresik pada Tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 2.10 di bawah ini.
Tabel 2.10.
Sarana Perekonomian Sektor Perdagangan di Kabupaten Gresik Tahun 2018
Jenis Fasilitas Perdagangan
No. Kecamatan Kelompok Pasar Pasar
Minimarket
Pertokoan Tradisional Hewan
(unit)
(unit) (unit) (unit)
1. Wringinanom 7 2 1 1
2. Driyorejo 31 19 6 -
3. Kedamean 8 - 1 -
4. Menganti 30 7 2 1
5. Cerme 20 12 1 -
6. Benjeng 4 - 2 -
7. Balongpanggang 8 - 2 4
8. Duduksampeyan 9 197 4 -
9. Kebomas 45 40 6 -
10. Gresik 25 5 3 -
11. Manyar 35 39 6 1
12. Bungah 9 6 5 -
13. Sidayu 6 1 9 -
14. Dukun 6 4 15 2
15. Panceng 4 4 7 2
16. Ujungpangkah 7 - 9 -
17. Sangkapura 6 - - -
18. Tambak 3 2 4 -
Jumlah 263 338 83 11
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2019, BPS Kabupaten Gresik, 2019
2-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.11.
Sarana Perekonomian Sektor Industri di Kabupaten Gresik Tahun 2018
Jenis Fasilitas
Industri Kecil/
No. Kecamatan Industri Industri
Kerajinan
Sedang Besar
Rumah Tangga
(unit) (unit)
(unit)
1. Wringinanom 196 44 22
2. Driyorejo 71 61 34
3. Kedamean 2.324 1 12
4. Menganti 1.820 84 29
5. Cerme 2.611 93 4
6. Benjeng 3.682 21 -
7. Balongpanggang 182 - -
8. Duduksampeyan 20 2 -
9. Kebomas 1.555 61 50
10. Gresik 472 19 11
11. Manyar 490 38 28
12. Bungah 2.685 6 3
13. Sidayu 1.252 15 -
14. Dukun 162 15 11
15. Panceng 123 16 3
16. Ujungpangkah 277 - 7
17. Sangkapura 660 - -
18. Tambak 705 - -
Jumlah 19.287 476 214
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2019, BPS Kabupaten Gresik, 2019
2.1.6. Kependudukan
Total jumlah penduduk di Kabupaten Gresik dari hasil registrasi Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Tahun 2019 adalah sebesar 1.298.184 jiwa. Dari total tersebut jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 652.982 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 645.202
jiwa atau dengan rasio jenis kelamin sebesar 101,21%. Kecamatan Menganti mempunyai
2-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
jumlah penduduk yang paling besar, yaitu sebanyak 124.468 jiwa, sedangkan Kecamatan
Tambak mempunyai jumlah penduduk yang paling kecil, yakni sebanyak 32.519 jiwa. Jumlah
penduduk di Kabupaten Gresik terus bertambah dari waktu ke waktu, dengan laju
pertumbuhan penduduk rata-rata Tahun 2010 – 2018 sebesar 1,21% per tahun. Untuk
mengetahui jumlah penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 2019 dapat
dilihat pada Tabel 2.12 di bawah ini.
Tabel 2.12.
Data Penduduk Kabupaten Gresik Tahun 2019
Luas Jumlah Jumlah Kepadatan Rata-rata/
No. Kecamatan Wilayah Penduduk Keluarga Penduduk Keluarga
(km2) (jiwa) (KK) (jiwa/km2) (jiwa)
1. Wringinanom 62,62 73.297 23.739 1.171 3
2. Driyorejo 51,30 102.646 31.374 2.001 3
3. Kedamean 65,96 63.887 20.242 969 3
4. Menganti 68,71 124.468 37.793 1.811 3
5. Cerme 71,73 80.032 23.294 1.116 3
6. Benjeng 61,26 66.546 20.465 1.086 3
7. Balongpanggang 63,88 58.015 18.367 908 3
8. Duduksampeyan 74,29 50.497 14.845 680 3
9. Kebomas 30,06 109.392 32.350 3.639 3
10. Gresik 5,54 82.448 25.186 14.882 3
11. Manyar 95,42 114.893 33.222 1.204 3
12. Bungah 79,49 68.342 19.893 860 3
13. Sidayu 47,13 43.533 12.405 924 4
14. Dukun 59,03 67.127 20.192 1.137 3
15. Panceng 62,59 52.599 15.525 840 3
16. Ujungpangkah 94,82 51.890 15.416 547 3
17. Sangkapura 118,72 56.053 15.892 472 4
18. Tambak 78,70 32.519 9.125 413 4
Jumlah 1.191,25 1.298.184 389.325 1.090 3
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gresik, 2020
2-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.13.
Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Gresik Tahun 2018
Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Usaha (jiwa) Jumlah
No. Kecamatan (jiwa)
1 2 3 4 5 6 7
1. Wringinanom *) 10.800 14.051 1.967 2.814 2.205 2.601 1.783 36.221
2. Driyorejo 4.740 30.464 239 1.277 375 3.032 1.951 42.078
3. Kedamean 12.065 7.036 1.870 5.416 889 696 3.824 31.796
4. Menganti 23.377 26.566 **) 8.832 **) **) 16.272 75.047
5. Cerme 6.650 9.120 1.199 6.932 855 1.946 22.247 48.949
6. Benjeng 13.971 4.481 1.171 4.669 997 3.515 3.193 31.997
7. Balongpanggang 10.525 409 229 596 93 123 269 12.244
8. Duduksampeyan *) 6.770 2.908 1.109 2.492 788 520 7106 21.693
9. Kebomas 1.172 28.490 689 4.951 1.007 2.304 3.467 42.080
10. Gresik 336 8.685 31 7.013 69 2.416 15.267 33.817
11. Manyar 3.209 17.845 275 11.147 324 4.339 12.161 49.300
12. Bungah 7.431 2.923 2 3.294 1.387 1.764 2.707 19.508
13. Sidayu 8.183 4.301 1.018 4.163 772 4.256 2.222 24.915
14. Dukun 10.593 193 - 1.427 282 200 391 13.086
15. Panceng 8.797 1.457 11.011 316 203 717 17.651 40.152
16. Ujungpangkah 12.024 1.921 931 4.043 723 1.341 925 21.908
2-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.14.
Jumlah Penduduk Area Pelayanan, Jumlah Penduduk Terlayani, Cakupan Desa-desa Pelayanan, dan Jumlah Pelanggan
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
2-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-24
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-25
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 2.15.
Wilayah Pelayanan HIPPAM dan PAMSIMAS (Non PDAM) di Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jumlah Yang Sudah Jumlah Total Belum
Jumlah Penduduk Sumber Air
Terlayani (KK) Terakses Terlayani
No. Kecamatan/Desa HIPPAM/ BPSPAM
KSPAM Mata Sungai/ Sumur
(jiwa) (KK) Pribadi (KK) (jiwa) (KK)
HIPPAM PAMSIMAS Air Telaga Bor
1. Wringinanom
1. Kedunganyar Tirta Bukit Anugrah 3.134 1.020 - 252 - 2 252 1.008 768
2. Lebaniwaras 3.367 1.066 - 106 - 1 106 424
3. Sumengko 7.061 2.185 1 - -
4. Pasinanlemahputih 5.956 1.905 1 - -
5. Pedagangan 4.547 1.479 1 - -
6. Sembung 5.151 1.682 - 220 - 1 220 880 1.462
7. Sumberwaru 4.373 1.429 1 - -
8. Kepuhklagen Kembang Sore 4.260 1.424 - 460 - 1 460 1.840 964
9. Mondoluku 1.725 578 - 100 - 1 100 400 478
10. Kesambenkulon Tirta Kesamben 6.410 2.188 - 59 88 2 147 588 2.041
11. Sooko 4.837 1.625 - 10 - 1 10 50 1.615
2. Driyorejo
1. Kesambenwetan Tirto Bening 6.143 1.877 - 458 356 3 814 3.256 1.063
2. Tanjungan 5.370 1.611 1 - -
3. Kedamean
1. Kedamean 6.139 1.910 1 - -
2. Katimoho Sumber Makmur 2.056 680 180 286 - 1 466 1.864 214
3. Turirejo 4.306 1.276 - 10 - 1 10 50 1.266
4. Tulung 2.411 776 - 320 - 1 320 1.280 456
5. Glindah 3.592 1.095 1 - -
6. Lampah 3.963 1.194 1 - -
4. Balongpanggang
1. Tanahlandean 1.782 604 1 - -
2. Sekarputih 1.998 588 1 - -
2-26
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-27
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-28
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-29
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-30
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-31
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2-32
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 3
KONDISI EKSISTING SPAM
Sistem Penyediaan Air Minum di Wilayah Kabupaten Gresik diselenggarakan oleh PDAM
dan Non PDAM. Pelayanan air minum PDAM dilaksanakan dan dikelola oleh PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik, sedangkan Non PDAM dilakukan oleh Himpunan Penduduk Pemakai Air
Minum (HIPPAM) dan melalui Pogram Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyrakat
(PAMSIMAS) untuk kawasan-kawasan yang belum terjangkau oleh PDAM.
3.1. SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PDAM GIRI TIRTA KABUPATEN GRESIK
3.1.1. PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
A. Aspek Teknis
1). Area Pelayanan
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terdiri atas 4 cabang dan 3 unit pelayanan, dengan
rincian sebagai berikut:
1. Cabang Gresik Kota (Unit Randuagung dan Unit Suci)
2. Cabang Cerme
3. Cabang Menganti
4. Cabang Driyorejo (Unit Perumnas)
Untuk mengetahui jumlah penduduk area pelayanan dan jumlah penduduk terlayani
dari masing-masing cabang pelayanan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada Tahun 2019
dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1.
Jumlah Penduduk Area Pelayanan dan Jumlah Penduduk Terlayani
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Penduduk Penduduk Persentase
No. Pelayanan
(jiwa) Terlayani (jiwa) Pelayanan (%)
1. Cabang Kota 357.230 190.456 53,31
2. Cabang Cerme 204.593 60.404 29,52
3. Cabang Menganti 188.355 59.392 31,53
4. Cabang Driyorejo 175.943 87.928 49,98
Jumlah 926.121 398.180 42,99
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Dan untuk mengetahui cakupan desa-desa yang menjadi area pelayanan PDAM Giri Tirta
Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2.
Desa dan Penduduk Terlayani PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Penduduk
No. Pelayanan Desa/Kelurahan
Terlayani (jiwa)
1. Cabang Gresik Kec. Gresik: 190.456
Kota Ngipik, Tlogopatut, Sidokumpul, Kramatinggil,
Sidorukun, Pulopancikan, Gapurosukolilo,
Tlogobendung, Pekauman, Sukorame, Karangturi,
Trate, Karangpoh, Bedilan, Kebungson, Pekelingan,
Kemuteran, Sukodono, Kroman, Lumpur,
Tlogopojok.
Kec. Kebomas:
Kedanyang, Prambangan, Gulomantung, Sukorejo,
Segoromadu, Indro, Sidomoro, Gending, Ngargosari,
Sidomukti, Giri, Klangonan, Sekarkurung,
Kembangan, Randuagung, Kebomas.
Kec. Manyar:
Suci, Roomo, Sukomulyo, Banjarsari, Manyarejo,
Manyar Sidomukti, Manyar Sidorukun.
Kec. Duduksampeyan:
Tirem, Ambeng-Ambeng Watangrejo, Tebaloan,
Samirplapan, Duduksampeyan.
2. Cabang Cerme Kec. Cerme: 60.404
Dadapkuning, Ngembung, Sukoanyar, Morowudi,
Guranganyar, Dungus, Ngabetan, Betiting, Iker-iker
Geger, Cerme Kidul, Pandu, Jono, Tambakberas,
Cerme Lor, Semampir, Kambingan, Padeg,
Banjarsari.
Kec. Benjeng:
Kedungrukem, Munggugianti, Bulurejo, Dermo,
Klampok.
Kec. Balongpanggang:
Kedungpring, Balongpanggang.
3. Cabang Menganti Kec. Menganti: 59.392
Pranti, Bringkang, Mojotengah, Menganti, Hulaan,
Randupadangan, Pelemwatu, Sidojangkung, Domas,
Putat Lor, Boteng, Boboh, Gempolkurung,
Kepatihan, Hendrosari.
Kec. Kedamean:
Banyuurip, Kedamean.
4. Cabang Driyorejo Kec. Driyorejo: 87.928
Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Bambe, Mulung, Tenaru,
Petiken, Kesambenwetan, Sumput, Tanjungan,
Banjaran, Karangandong, Mojosarirejo,
Wedoroanom, Randegansari, Gadung.
Kec. Wringinanom:
Wringinanom, Lebaniwaras, Sumengko.
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2). Pelanggan
Untuk mengetahui jumlah pelanggan dari masing-masing cabang pelayanan PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3.
Jumlah Pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jumlah Pelanggan Jumlah
No. Unit Pelayanan
Domestik (unit) Non Domestik (unit) (unit)
1. Cabang Gresik Kota 44.289 3.325 47.614
2. Cabang Cerme 14.388 713 15.101
3. Cabang Menganti 14.115 733 14.848
4. Cabang Driyorejo 20.836 1.146 21.982
Jumlah 93.616 5.929 99.545
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Dan untuk mengetahui jumlah dan jenis pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada
Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4.
Jenis dan Jumlah Pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Cabang Pelayanan Total
No. Jenis Pelanggan
Gresik Kota Cerme Menganti Driyorejo (unit)
1. Sosial Umum 83 8 7 8 106
2. Sosial Khusus 584 225 146 169 1.124
3. Rumah Tangga 44.285 14.373 14.116 20.836 93.610
4. Instansi Pemerintah 118 28 18 15 179
5. Niaga Kecil 2.262 406 395 595 3.658
6. Niaga Besar 190 33 94 239 556
7. Industri Kecil 14 20 37 14 85
8. industri besar 77 8 35 106 226
9. Khusus 1 - - - 1
Total (unit) 47.614 15.101 14.848 21.982 99.545
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.5.
Sumber Air yang Dimanfaatkan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Kapasitas Nama
No. Pelayanan Jenis Keterangan
(L/det) SB / AC / AT
1. Cabang Gresik Kota Air Permukaan, 548 Kualitas baik IPA Legundi, GKB III,
Air Tanah, Air PDAM Kota Surabaya,
Curah PT. DBT, PT. DTG
2. Cabang Cerme Air Permukaan, 134 Kualitas baik IPA Legundi, PT. DBT,
Air Curah PT. DTG, PTAB Jatim
3. Cabang Menganti Air Permukaan, 168 Kualitas baik IPA Legundi, PT. DBT,
Air Curah PT. DTG
4. Cabang Driyorejo Air Curah 285 Kualitas baik IPA Krikilan, PDAM
Kota Surabaya, PT.
DTG
Total Kapasitas Air Tanah Dalam 29 L/det
Total Kapasitas Air Permukaan 571 L/det
Total Kapasitas Air Curah 536 L/det
Jumlah 1.135 L/det
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Keterangan:
PT. DBT = PT. Dewata Bangun Tirta; PT. DTG = PT. Drupadi Tirta Gresik; PTAB = PT. Air Bersih Jatim
Dan untuk mengetahui rincian kapasitas terpasang dan kapasitas produksi dari masing-masing
pelayanan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah ini.
Tabel 3.6.
Kapasitas Terpasang dan Kapasitas Produksi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Kapasitas Kapasitas
No. Produksi Jenis Terpasang Produksi
(L/det) (L/det)
1. IPA Legundi Intake 550 471
2. IPA Petiken Intake 100 100
3. ABT (GKB III) Sumur Bor 37 29
4. PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Air Curah 40 35
5. PT. Dewata Bangun Tirta Air Curah 200 164
6. PT. Drupadi Tirta Gresik Air Curah 400 307
7. PT. Air Bersih Jatim Air Curah 25 29
Jumlah 1.352 1.135
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
4). Reservoir
Untuk mengetahui reservoir beserta kapasitasnya yang digunakan di masing-masing
pelayanan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini.
3-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.7.
Reservoir yang Digunakan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Kapasitas Tahun
No. Reservoir Jenis Lokasi Kondisi
(m3) Bangun
1. TPI/Banyuurip GR 1.000 Banyuurip 1994 Baik / Berfungsi
2. Bringkang GR 200 Bringkang 2000 Rusak / Tdk. Berfungsi
3. Cerme GR 500 Cerme 1994 Baik / Berfungsi
4. Suci GR 200 Suci 2012 Baik / Berfungsi
5. Giri 1 GR 1.000 Giri 1994 Baik / Berfungsi
6. Giri 2 ER 1.000 Jl. Tambang Semen 2009 Baik / Berfungsi
7. Perumnas (Atas) ER 300 Perumnas (Atas) 1981 Baik / Berfungsi
8. Perumnas GR 300 Perumnas 2008 Baik / Berfungsi
9. Bambe GR 300 Bambe 2008 Baik / Berfungsi
10. Segoromadu GR 750 Segoromadu 1978 Baik / Berfungsi
11. Mojosarirejo GR 500 Mojosarirejo 2012 Baik / Berfungsi
12. Tandegan GR 300 Tandegan 2012 Baik / Berfungsi
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Keterangan: GR = Ground Reservoir ER = Elevated Reservoir
6). Kebocoran
Berdasarkan hasil pencatatan rekening diketahui bahwa total kapasitas/volume air
yang didistribusikan ke pelanggan oleh seluruh unit pelayanan pada Tahun 2019 adalah
sebesar 35.260.971 m3/tahun. Sedangkan total kapasitas/volume air yang terjual atau jumlah
pemakaian air adalah sebesar 26.057.310 m3/tahun. Sehingga dapat diketahui terdapat
kehilangan atau kebocoran air (Non Revenue Water/ NRW) sebesar 9.040.118 m3/tahun atau
sebesar 26,10%. Untuk mengetahui rincian jumlah pemakaian air dari masing-masing jenis
pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.9
berikut ini.
3-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.8.
Panjang dan Jenis Pipa yang Digunakan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Diameter (mm) Jenis Pipa / Panjang Pipa (m) Total Panjang
No. Cabang Pelayanan
Baja/Besi HDPE/PVC Steel ACP GIP HDPE DCIP PVC Pipa (m)
1. Cabang Gresik Kota 600 630 27.978 27.978
500 500 4.800 4.800
400 400 7.706 7.706
350 355 4.288 4.652 8.940
300 315 5.983 10.214 16.197
250 250 3.076 3.076
200 200 276 5.150 5.330 10.756
150 160 250 41.825 42.075
100 110 24.740 24.740
80 90 38.954 38.954
50 63 189.259 189.259
2. Cabang Cerme 400 400 10.447 10.447
350 355 6.000 6.000
300 315 3.362 3.362
250 250 13.077 13.077
200 200 17.017 17.017
150 160 25.881 25.881
100 110 24.547 24.547
80 90 29.839 29.839
50 63 87.469 87.469
3. Cabang Driyorejo 400 400 10.722 10.722
300 315 8.031 8.031
250 250 150 150
200 200 22.704 22.704
150 160 29.034 29.034
100 110 34.997 34.997
80 90 20.635 20.635
50 63 94.116 94.116
Jumlah 32.778 526 5.150 24.097 5.983 743.975 812.509
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 3.1. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
3-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 3.2. Jaringan Perpipaan Eksisting PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
3-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.9.
Pemakaian Air PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jumlah Pemakaian Air
No. Jenis Pelanggan
(unit) (m3)
1. Sosial Umum 106 57.854
2. Sosial Khusus 1.124 537.055
3. Rumah Tangga 93.610 20.555.825
4. Instansi Pemerintah 179 109.295
5. Niaga Kecil 3.658 998.502
6. Niaga Besar 556 367.363
7. Industri Kecil 85 26.350
8. industri besar 226 3.372.106
9. Khusus 1 16.876
10. Tangki 14.114
Total 99.545 26.055.340
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Tabel 3.10.
Ringkasan Kondisi Operasional PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Periode Tahun 2019
Realisasi 2019
No. Uraian Satuan
(Audited)
1. Kapasitas terpasang L/det 1.352,00
2. Kapasitas produksi L/det 1.119,37
3. Air yang diproduksi m3 35.300.466,00
4. Air berekening m3 26.057.310,00
5. Jumlah pelanggan unit 99.545
6. Air tak berekening m3 9.243.156,00
7. Kebocoran % 26,18
8. Rata-rata harga air per m3 Rp. 5.684,77
9. Rata-rata biaya per m3 Rp. 5.627,81
10. Full Cost Recovery % 101,01
11. Cakupan pelayanan kabupaten % 42,99
12. Efisiensi penagihan % 96,11
13. Jangka waktu penagihan 28,70
14. Rasio pegawai L/det 2,87
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.11.
Struktur Tarif Air Minum PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
Pemakaian Tarif
Kode Blok
No. Golongan Pelanggan Progresif Progresif
Tarif Konsumsi
(m3) (Rp.)
Kelompok I
1. a. Sosial Umum S-U I 0 – 10 1.000
(Hidran Umum, Kran Umum) II 11 – 20 1.200
III > 20 2.300
2. b. Sosial Khusus
b1. Sosial Khusus (1) S-1 I 0 – 10 1.000
(Tempat Ibadah) II 11 – 20 1.150
III > 20 2.300
b2. Sosial Khusus (2) S-2 I 0 – 10 1.000
(Yayasan Sosial, Panti Asuhan, Asrama II 11 – 20 1.300
Pelajar, Sekolah Negeri, Pesantren, III > 20 2.600
MCK Sosial)
Kelompok II
3. a. a1. Rumah Tangga (1) R-1 I 0 – 10 1.500
(Luas Bangunan <36 m2, Rumah II 11 – 20 2.350
Susun) III 21 – 30 3.750
IV > 30 4.250
a2. Rumah Tangga (2) R-2 I 0 – 10 1.500
(Luas Bangunan 36 m2 s/d 45 m2, II 11 – 20 3.850
R-1 yang Punya Usaha) III 21 – 30 4.450
IV > 30 4.650
a3. Rumah Tangga (3) R-3 I 0 – 10 1.600
(Luas Bangunan ≥ 45 m2, R-2 yang II 11 – 20 4.350
Punya Usaha) III 21 – 30 4.800
IV > 30 5.750
4. b. Instansi Pemerintah IP I 0 – 10 5.000
(Instansi Pemerintah, TNI/Polri, II 11 – 20 5.500
Lembaga Non Komersial, Asrama III 21 – 30 6.000
TNI/Polri, dan sejenisnya) IV > 30 6.500
Kelompok IIIA
5. a. Niaga Kecil NK I 0 – 10 5.000
(Bengkel Kecil, Kios, Warnet, Rumah II 11 – 20 5.500
Kost, Poliklinik, Toko, Minimarket, III > 20 7.400
Percetakan, Mess, Apotek, dan
sejenisnya)
3-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Pemakaian Tarif
Kode Blok
No. Golongan Pelanggan Progresif Progresif
Tarif Konsumsi
(m3) (Rp.)
6. b. Industri Kecil IK I 0 – 10 5.000
(Pabrik Es, Usaha Industri Kecil, II 11 – 20 6.000
Industri Rumah Tangga, dll.) III > 20 7.400
Kelompok IIIB
7. a. Niaga Besar NB I 0 – 10 7.500
(Rumah Makan, Supermarket, Toko II 11 – 20 8.500
Besar, Showroom Besar, Jasa Ekspedisi, III > 20 9.500
Bioskop, Tempat Hiburan, Biro Jasa, dll.)
8. b. Industri Besar IB I 0 – 10 13.000
(Pabrik Tekstil, Garmen, Pabrik Mobil, II 11 – 20 14.000
Karoseri, Pabrik Keramik, dll.) III > 20 16.000
Kelompok IIIC
9. a. Kawasan Pelabuhan KH-1 I 0 – 10 13.000
II 11 – 20 15.000
III > 20 17.000
b. Kawasan Pelabuhan KH-2 I 0 – 10 Sesuai
II 11 – 20 Kesepakatan
III > 20
Sumber: Rencana Bisnis PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
2). Keuangan
a. Pendapatan
Komponen pendapatan yang diterima oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terdiri
dari pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha diperoleh dari hasil
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, yang meliputi pendapatan air dan pendapatan
non air. Pendapatan air diperoleh dari hasil penjualan air ke pelanggan yang dilayani oleh
PDAM, sedangkan pendapatan non air terdiri dari pemasangan sambungan rumah, sewa
instalasi, pemeriksaan air laboratorium, penyambungan kembali, pendapatan denda,
pemeriksaan instalasi, penggantian meter air, penggantian pipa persil, dan lainnya.
Berdasarkan Peraturan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gresik Nomor 2
Tahun 2016 Tanggal 30 Desember 2016 tentang Penetapan Biaya Penyambungan Instalasi Air
Minum Bagi Calon Pelanggan di Kabupaten Gresik, disebutkan bahwa tarif pemasangan
sambungan baru (SR) yang dikenakan kepada pelanggan adalah sebesar Rp. 1.741.300,- per
unit SR (termasuk PPN 10%).
Sementara pendapatan di luar usaha sifatnya non operasional, yang diperoleh dari hasil
pelaksanaan pekerjaan di luar kegiatan pokok perusahaan. Untuk mengetahui jumlah
pendapatan air yang yang diperoleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat
dilihat pada Tabel 3.12 berikut ini.
3-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.12.
Pendapatan Air PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019
Pendapatan Air (Rp.)
No. Jenis Pelanggan
2017 2018 2019
1. Sosial Umum 118.630.960 123.144.050 127.697.600
2. Sosial Khusus 1.065.891.090 1.168.346.600 1.182.066.200
3. Rumah Tangga 56.155.901.030 78.267.936.042 80.561.169.675
4. Instansi Pemerintah 486.790.500 721.712.000 721.993.500
5. Niaga Kecil 6.609.267.355 7.380.227.600 7.317.283.993
6. Niaga Besar 2.289.035.500 2.724.231.000 3.621.072.000
7. Industri Kecil 238.310.000 234.260.500 196.314.400
8. industri besar 43.007.914.000 56.243.071.500 53.963.820.500
9. Khusus 293.662.558 311.743.124 286.676.000
10. Tangki 302.970.000 262.847.500 132.150.000
110.568.372.993 147.437.519.916 148.110.243.868
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Dan untuk mengetahui pendapatan total yang diperoleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik
pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 3.13 di bawah ini.
Tabel 3.13.
Pendapatan Total PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019
Jumlah Tahun (Rp.)
No. Uraian
2017 2018 2019
A. Pendapatan Usaha
1. Pendapatan Air 110.521.363.165 147.437.519.916 148.129.749.640
2. Pendapatan Non Air 11.214.576.799 9.088.249.061 12.767.915.492
Sub Total A 121.735.939.964 156.525.768.977 160.897.665.132
B. Pendapatan Diluar Usaha 1.149.396.012 718.699.915 989.092.896
Sub Total B 1.149.396.012 718.699.915 989.092.896
Total 122.885.335.977 157.244.468.893 161.886.758.028
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
b. Beban Usaha
Komponen beban usaha yang ditanggung oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terdiri
dari beban operasional dan beban non operasional. Beban operasional merupakan biaya yang
harus dikeluarkan untuk pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan, yang meliputi beban
pegawai, listrik, BBM, pemakaian bahan pembantu, pemakaian bahan kimia, pembelian air
curah/ air baku, pemeliharaan, kantor, biaya langganan, penelitian dan pengembangan,
pinjaman, pajak dan retribusi (AP dan ABT), penyisihan piutang, penyusutan, dan operasi
lainnya. Sedangkan beban non operasional merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk
pelaksanaan pekerjaan di luar kegiatan pokok perusahaan. Untuk mengetahui beban usaha
3-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
yang ditanggung oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada
Tabel 3.14 di bawah ini.
Tabel 3.14.
Beban Usaha PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019
Jumlah Tahun (Rp.)
No. Uraian
2017 2018 2019
A. Beban Operasional
1. Beban Pegawai 22.116.797.490 25.845.514.808 28.329.568.980
2. Beban Listrik 34.731.773.824 36.613.443.246 34.590.484.632
3. Baban BBM 254.234.654 124.876.950 292.179.554
4. Beban Pemakaian Bahan Pembantu 48.709.500 219.847.630 2.250.500
5. Beban Pemakaian Bahan Kimia 1.891.592.589 2.245.471.089 2.893.202.875
6. Beban Pembelian Air Curah/ Air Baku 33.793.943.100 39.220.290.984 42.132.794.134
7. Beban Pemeliharaan 3.449.263.856 3.606.805.952 5.696.972.074
8. Beban Kantor 1.146.975.747 1.406.545.196 1.365.952.394
9. Beban Biaya Langganan 417.063.778 584.115.537 1.173.066.848
10. Beban Penelitian dan Pengembangan 361.706.164 1.135.049.830 1.054.324.440
11. Beban Pinjaman 670.138.565 1.040.868.957 803.940.544
12. Beban Pajak dan Retribusi (AP & ABT) 3.105.047.550 3.269.470.950 2.833.815.694
13. Beban Penyisihan Piutang 1.266.793.357 1.825.253.851 889.166.664
14. Beban Penyusutan 9.199.292.264 17.223.990.362 8.116.307.829
15. Beban Operasi Lainnya 4.631.007.150 4.573.454.302 4.593.439.792
Sub Total A 117.084.339.587 138.934.999.644 134.767.466.954
B. Beban Non Operasional 19.901.742 138.510.455 243.968.650
Sub Total B 19.901.742 138.510.455 243.968.650
Total 117.104.241.329 139.073.510.099 135.011.435.604
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.15.
Laba / Rugi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019
Jumlah Tahun (Rp.)
No. Uraian
2017 2018 2019
I. Pendapatan 122.885.335.977 157.244.468.893 161.886.758.028
A. Pendapatan Usaha 121.735.939.964 156.525.768.977 160.897.665.132
1. Pendapatan Air 110.521.363.165 147.437.519.916 148.129.749.640
2. Pendapatan Non Air 11.214.576.799 9.088.249.061 12.767.915.492
B. Pendapatan Diluar Usaha 1.149.396.012 718.699.915 989.092.896
II. Beban 117.104.241.329 139.073.510.099 147.040.416.053
1. Beban Sumber 10.692.215.632 11.685.499.347 11.772.720.188
2. Beban Pengolahan 47.961.566.929 56.528.382.836 60.497.678.843
3. Baban Transmisi dan Distribusi 34.393.886.731 40.876.264.951 41.276.069.909
4. Beban Umum dan Administrasi 24.036.670.295 29.844.852.510 33.241.431.463
5. Beban Diluar Usaha 19.901.742 138.510.455 252.515.650
III. Laba / Rugi Sebelum Pajak 5.781.094.647 18.170.958.793 14.846.341.974
IV. Pajak Penghasilan 1.547.167.500 4.916.680.411 4.102.884.104
V. Laba / Rugi Bersih 4.233.927.147 13.254.278.382 10.743.457.870
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Tabel 3.16.
Neraca Keuangan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2017 – 2019
Jumlah Tahun (Rp.)
No. Uraian
2017 2018 2019
A. Aset
1. Aktiva Lancar 30.274.487.464 44.150.429.053 69.276.878.933
a. Kas dan Deposito 15.853.180.200 25.279.385.933 47.040.192.329
b. Piutang Usaha Bersih 10.771.685.232 13.547.048.141 12.824.935.572
c. Persediaan 922.584.496 887.083.946 871.016.225
d. Piutang Non Usaha - - -
e. Piutang PPN 1.231.448.136 2.778.005.609 4.466.432.906
f. Pembayaran di Muka 1.495.589.400 1.658.905.425 4.074.301.900
2. Aktiva Pajak Tangguhan - - -
3. Aktiva Tetap 111.051.188.708 107.506.205.398 114.329.441.284
a. Harga Perolehan 232.414.218.421 241.296.865.328 249.141.274.967
b. Akumulasi Penyusutan (121.363.029.712) (133.790.659.930) (134.811.833.682)
c. Nilai Buku 111.051.188.708 107.506.205.398 114.329.441.284
3-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-15
GAMBAR 1
LAPORAN AKHIR STRUKTUR ORGANISASI
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM PDAM GIRI TIRTA KABUPATEN GRESIK
BUPATI
DEWAN PENGAWAS
DIREKTUR UTAMA
CABANG
SUB BAGIAN
SUB BAGIAN
TU DAN PELAYANAN UNI PELAYANAN
DISTRIBUSI DAN GANGGUAN
PELANGGAN
3-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 Tanggal 31 Mei
1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM, disebutkan bahwa perbandingan antara
pegawai dengan pelanggan adalah 8 berbanding 1.000. Sehingga mengacu pada peraturan
tersebut, dengan jumlah sambungan pelanggan yang dilayani oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik sebanyak 99.545 unit, maka jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah maksimum
sebanyak 796 orang dan minimum sebanyak 100 orang. Dengan jumlah pegawai PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik per Desember Tahun 2019 sebanyak 286 orang, maka rasio sumber
daya manusia sudah ideal dibandingkan dengan jumlah sambungan pelanggan yang dilayani.
3-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4). Peraturan
Beberapa peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah mengenai Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian
Perusahaan Daerah Air Minum;
1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 4 Tahun 1986 tentang
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik;
2. Peraturan Bupati Gresik Nomor 39 Tahun 2015 Tanggal 22 September 2015 tentang
Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik;
3. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2018 tentang Tarif Air pada Perusahaan Daerah Air
Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik;
4. Peraturan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2016
Tanggal 30 Desember 2016 tentang Penetapan Biaya Penyambungan Instalasi Air Minum
Bagi Calon Pelanggan di Kabupaten Gresik.
Tabel 3.17.
Desa-desa Area Pelayanan Cabang Gresik Kota
Kec. Gresik Kec. Kebomas Kec. Manyar Kec. Duduksampeyan
No. Terlayani Terlayani Terlayani Terlayani
Desa Desa Desa Desa
(jiwa) (jiwa) (jiwa) (jiwa)
1. Ngipik 36 Kedanyang 72 Suci 18.001 Tirem 564
2. Tlogopatut 10.707 Prambangan 144 Roomo 5.944 Amb. Watangrejo 3.868
3. Sidokumpul 29.087 Gulomantung 432 Sukomulyo 10.155 Tebaloan 1.916
4. Kramatinggil 1.521 Sukorejo 168 Banjarsari 652 Samirplapan 1.932
5. Sidorukun 12.688 Segoromadu 456 Manyarejo 4.305 Duduksampeyan 1.480
6. Pulopancikan 19.092 Indro 168 Myr. Sidomukti 4.996
7. Gapurosukolilo 704 Sidomoro 552 Myr. Sidorukun 4.777
8. Tlogobendung 1.611 Gending 1.824
9. Pekauman 4.847 Ngargosari 168
10. Sukorame 415 Sidomukti 192
3-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2). Pelanggan
Total jumlah sambungan pelanggan Cabang Gresik Kota pada Tahun 2019 adalah
sebanyak 47.614 unit, dengan perincian 44.289 unit merupakan pelanggan domestik dan
3.325 unit sisanya adalah pelanggan non domestik.
a. Air Permukaan
Booster Cerme Pipa Dia. 600 mm
Untuk pelayanan air bersih ke arah Wilayah Gresik Kota, digunakan 4 pompa yang
terdiri dari 2 ready dan 2 spare, dan sistem pengoperasiannya dilakukan secara
bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.18.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Cabang Gresik Kota
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 06 Split Case Omega 250 120
2. No. 07 Split Case Omega 250 120
3. No. 08 Split Case Omega 250 120
4. No. 03 End Suction Grundfos 100 100
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk pelayanan air bersih ke arah Duduksampeyan, suplai air dilakukan dari
tapping Pipa Dia. 600 mm menggunakan Pompa Submersible Merk Wilo (in line
pump) dengan sepesifikasi Q = 10 L/det dan H = 30 m.
Booster Giri II
Untuk menyuplai air bersih ke Booster Giri I dan PT. Wilmar, digunakan 5 pompa
yang terdiri dari 3 ready dan 2 spare, dan sistem pengoperasiannya dilakukan secara
bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.19.
Pompa Distribusi Untuk Suplai ke Booster Giri I dan PT. Wilmar
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. Goulds Split Case Goulds 210 70
2. Wilo Split Case Wilo 210 70
3. Submersible Submersible Grundfos 100 80
4. Spare Wilmar Split Case Ebara 100 80
5. Spare Wilmar End Suction Torishima 50 60
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Booster Giri I
Untuk menyuplai air bersih ke Wilayah Giri Gajah, Jl. Mayjend. Sungkono, dan Jl.
Awikoen, digunakan 5 pompa yang terdiri dari 3 ready dan 2 spare, dan sistem
pengoperasiannya dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.20.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Giri Gajah,
Jl. Mayjend. Sungkono, dan Jl. Awikoen
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. Mayjend. Sungkono End Suction Ebara 25 30
2. Mayjend. Sungkono Baru End Suction Ebara 15 60
3. Giri Gajah End Suction Torishima 15 60
4. Awikoen End Suction Torishima 20 30
5. Spare End Suction - 50 60
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.21.
Pompa Distribusi Untuk Suplai ke Booster Suci
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Ebara 50 60
2. No. 02 End Suction Ebara 50 60
3. No. 03 End Suction Grundfos 100 100
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
b. Air Curah
Air curah dari PDAM Surya Sembada Kota Surabaya melalui Booster Segoromadu
digunakan untuk suplai pelayanan air bersih ke Wilayah Stadion Gelora Joko Samudro
dan sekitarnya, digunakan 4 pompa yang terdiri dari 2 ready dan 2 spare, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.22.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Gelora Joko Samudro dan Sekitarnya
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Torishima 25 60
2. No. 02 End Suction Torishima 15 60
3. No. 03 End Suction Torishima 50 60
4. Stadion End Suction - 5 30
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Tabel 3.23.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Sebagian Wilayah Perumahan GKB
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. Iga Karto Submersible Grundfos - -
2. Giant Submersible Grundfos 8 30
3. Tanjung Hulu Submersible Franklin 10 40
4. BKIA Submersible Franklin 4 30
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6). Kebocoran
Total kapasitas produksi air yang didistribusikan oleh Cabang Gresik Kota pada Tahun
2019 adalah sebesar 16.990.718 m3/tahun, sedangkan kapasitas air yang terjual sebesar
13.559.728 m3/tahun. Sehingga dapat diketahui angka kebocoran yang terjadi di Cabang
Gresik Kota adalah sebesar 20,19%.
7). Permasalahan
Permasalahan utama yang terdapat di Cabang Gresik Kota secara umum adalah
kekurangan suplai air bersih dengan perkiraan kapasitas sebesar ± 150 L/det. Selain itu belum
adanya gambar yang lebih rinci dan detail mengenai peta jaringan perpipaan eksisting dan
aksesoris perpipaannya menyebabkan kesulitan untuk identifikasi dalam rangka pelaksanaan
pemeliharaan dan pengembangan jaringan perpipaan di wilayah Cabang Gresik Kota.
3-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 3.4. Skematik Sistem Pelayanan Air Bersih Cabang Gresik Kota
3-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-24
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.24.
Desa-desa Area Pelayanan Cabang Cerme
Kec. Cerme Kec. Benjeng Kec. Balongpanggang
No. Terlayani Terlayani Terlayani
Desa Desa Desa
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
1. Dadapkuning 5.476 Kedungrukem* - Kedungpring* -
2. Ngembung 3.608 Munggugianti 100 Balongpanggang* -
3. Sukoanyar 3.852 Bulurejo* -
4. Morowudi 3.675 Dermo* -
5. Guranganyar 2.836 Klampok 300
6. Dungus 2.444
7. Ngabetan 5.684
8. Betiting 6.713
9. Iker-iker Geger 1.300
10. Cerme Kidul 2.728
11. Pandu 1.264
12. Jono 1.076
13. Tambakberas 1.676
14. Cerme Lor 3.243
15. Semampir 2.397
16. Kambingan 1.580
17. Padeg 2.240
18. Banjarsari 8.212
Jumlah 60.004 400
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
2). Pelanggan
Total jumlah sambungan pelanggan Cabang Cerme pada Tahun 2019 adalah sebanyak
15.101 unit, dengan perincian 14.388 unit merupakan pelanggan domestik dan 713 unit
sisanya adalah pelanggan non domestik.
a. Air Permukaan
Booster Cerme
Untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di wilayah pelayanan Cabang
Cerme, digunakan 3 pompa yang terdiri dari 2 ready dan 1 spare, dan sistem
3-25
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.25.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Cabang Cerme
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. IKK 3 End Suction Ebara 50 60
2. IKK 2 End Suction Torishima 50 60
3. IKK 1 End Suction Torishima 25 60
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
b. Air Curah
Booster Tandegan
Pembelian air curah dari PT. Air Bersih Jatim melalui SPAM Mojolagres untuk suplai
pelayanan air bersih ke pelanggan yang ada di Wilayah Balongpanggang, dan
setelah itu masuk ke Booster Tandegan untuk suplai ke Booster Cerme. Digunakan
3 pompa yang terdiri dari 1 ready dan 2 spare, dan sistem pengoperasiannya
dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.26.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Balongpanggang
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Ebara 50 60
2. No. 02 End Suction Torishima 50 60
3. No. 03 End Suction Ebara 50 60
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-26
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-27
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-28
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6). Kebocoran
Total kapasitas produksi air yang didistribusikan oleh Cabang Cerme pada Tahun 2019
adalah sebesar 3.957.666 m3/tahun, sedangkan kapasitas air yang terjual sebesar 3.166.704
m3/tahun. Sehingga dapat diketahui angka kebocoran yang terjadi di Cabang Cerme adalah
sebesar 19,99%.
7). Permasalahan
Permasalahan utama yang terdapat di Cabang Cerme adalah sistem pendistribusian air
ke pelanggan yang hanya menggunakan 1 unit pompa, dimana kapasitasnya masih kurang
jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Selain itu belum adanya gambar yang lebih
rinci dan detail mengenai peta jaringan perpipaan eksisting dan aksesoris perpipaannya
menyebabkan kesulitan untuk identifikasi dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan dan
pengembangan jaringan perpipaan di wilayah Cabang Cerme.
Tabel 3.27.
Desa-desa Area Pelayanan Cabang Menganti
Kec. Menganti Kec. Kedamean
No. Terlayani Terlayani
Desa Desa
(jiwa) (jiwa)
1. Pranti 776 Banyuurip* -
2. Bringkang 7.895 Kedamean 2.472
3. Mojotengah 4.648
4. Menganti 17.432
5. Hulaan 972
6. Randupadangan 4
7. Pelemwatu 1.456
8. Sidojangkung 128
9. Domas 1.348
10. Putat Lor 2.192
11. Boteng 5.432
12. Boboh 4.760
13. Gempolkurung 76
3-29
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2). Pelanggan
Total jumlah sambungan pelanggan Cabang Menganti pada Tahun 2019 adalah
sebanyak 14.848 unit, dengan perincian 14.115 unit merupakan pelanggan domestik dan 733
unit sisanya adalah pelanggan non domestik.
a. Air Permukaan
Booster Banyuurip
Untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di Wilayah Bringkang dan
Menganti, digunakan 3 pompa yang terdiri dari 2 ready dan 1 spare, dan sistem
pengoperasiannya dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.28.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Bringkang dan Menganti
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. Spare Menganti End Suction Torishima 80 60
2. Menganti End Suction SC 50 60
3. Bringkang End Suction Grundfos 50 60
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
b. Air Curah
Booster Mojosarirejo
Untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di Wilayah Perumahan Griya
Kencana II sampai Perumahan Green Menganti, digunakan 3 pompa yang terdiri
dari 2 ready dan 1 spare, dan sistem pengoperasiannya dilakukan secara bergilir,
dengan rincian sebagai berikut:
3-30
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.29.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Perumahan Griya Kencana II –
Perumahan Green Menganti
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 02 End Suction Bombas 100 70
2. No. 03 End Suction Bombas 100 70
3. No.04 End Suction Bombas 100 70
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
6). Kebocoran
Total kapasitas produksi air yang didistribusikan oleh Cabang Menganti pada Tahun
2019 adalah sebesar 5.309.995 m3/tahun, sedangkan kapasitas air yang terjual sebesar
3.587.142 m3/tahun. Sehingga dapat diketahui angka kebocoran yang terjadi di Cabang
Menganti adalah sebesar 32,45%.
7). Permasalahan
Permasalahan utama yang terdapat di Cabang Menganti adalah seringnya terjadi
kebocoran pada jaringan pipa distribusi karena jumlah unit air valve yang dipasang masih
kurang. Selain itu belum adanya gambar yang lebih rinci dan detail mengenai peta jaringan
perpipaan eksisting dan aksesoris perpipaannya menyebabkan kesulitan untuk identifikasi
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan jaringan perpipaan di wilayah
Cabang Menganti.
3-31
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-32
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-33
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.30.
Desa-desa Area Pelayanan Cabang Driyorejo
Kec. Menganti Kec. Kedamean
No. Terlayani Terlayani
Desa Desa
(jiwa) (jiwa)
1. Krikilan 1.644 Wringinanom 144
2. Driyorejo 8.140 Lebaniwaras 72
3. Cangkir 1.731 Sumengko 48
4. Bambe 7.989
5. Mulung 1.615
6. Tenaru 1.496
7. Petiken 36.365
8. Kesambenwetan 2.404
9. Sumput 6.615
10. Tanjungan 1.624
11. Banjaran 448
12. Karangandong 852
13. Mojosarirejo 12.556
14. Wedoroanom 2.927
15. Randegansari 1.260
16. Gadung 4.912
Jumlah 87.664 264
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
2). Pelanggan
Total jumlah sambungan pelanggan Cabang Driyorejo pada Tahun 2019 adalah
sebanyak 21.982 unit, dengan perincian 20.836 unit merupakan pelanggan domestik dan
1.146 unit sisanya adalah pelanggan non domestik.
3-34
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
a. Air Permukaan
Booster Petiken
Disuplai dari IPA Petiken untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di
Wilayah Driyorejo, digunakan 3 pompa yang terdiri dari 2 ready dan 1 spare, dan
sistem pengoperasiannya dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.31.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Driyorejo
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Ideal 15 22 – 30
2. No. 02 End Suction Torishima 5 22 – 30
3. No. 03 End Suction Grundfos 5 22 – 30
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
b. Air Curah
Booster Mojosarirejo
Untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di sebagian Wilayah Driyorejo
dan Booster Bambe, digunakan 2 pompa yang terdiri dari 1 ready dan 1 spare, dan
sistem pengoperasiannya dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.32.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Sebagian Wilayah Driyorejo
dan Suplai ke Booster Bambe
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Torishima 10 22 – 30
2. No. 02 End Suction Torishima 10 22 – 30
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Booster Bambe
Untuk menyuplai air bersih ke pelanggan yang ada di Wilayah Perumahan Bambe,
digunakan 2 pompa yang terdiri dari 1 ready dan 1 spare, dan sistem
pengoperasiannya dilakukan secara bergilir, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.33.
Pompa Distribusi Untuk Pelayanan Wilayah Perumahan Bambe
Merk Q Head
No. Pompa Distribusi Jenis
Pompa (L/det) (m)
1. No. 01 End Suction Torishima 10 22 – 30
2. No. 02 End Suction Torishima 10 22 – 30
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
3-35
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6). Kebocoran
Total kapasitas produksi air yang didistribusikan oleh Cabang Driyorejo pada Tahun
2019 adalah sebesar 9.002.592 m3/tahun, sedangkan kapasitas air yang terjual sebesar
5.743.736 m3/tahun. Sehingga dapat diketahui angka kebocoran yang terjadi di Cabang
Driyorejo adalah sebesar 36,20%.
7). Permasalahan
Permasalahan utama yang terdapat di Cabang Driyorejo adalah pendistribusian air
bersih di daerah Bambe kurang lancar karena diameter pipa distribusi eksisting yang kurang
besar. Selain itu belum adanya gambar yang lebih rinci dan detail mengenai peta jaringan
perpipaan eksisting dan aksesoris perpipaannya menyebabkan kesulitan untuk identifikasi
dalam rangka pelaksanaan pemeliharaan dan pengembangan jaringan perpipaan di wilayah
Cabang Driyorejo.
3-36
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-37
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-38
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-39
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.34.
Wilayah Pelayanan HIPPAM dan PAMSIMAS (Non PDAM) di Kabupaten Gresik 2019
Jumlah Yang Sudah Jumlah Total Belum
Jumlah Penduduk Sumber Air
Terlayani (KK) Terakses Terlayani
No. Kecamatan/Desa HIPPAM/ BPSPAM
KSPAM Mata Sungai/ Sumur
(jiwa) (KK) Pribadi (KK) (jiwa) (KK)
HIPPAM PAMSIMAS Air Telaga Bor
1. Wringinanom
1. Kedunganyar Tirta Bukit Anugrah 3.134 1.020 - 252 - 2 252 1.008 768
2. Lebaniwaras 3.367 1.066 - 106 - 1 106 424
3. Sumengko 7.061 2.185 1 - -
4. Pasinanlemahputih 5.956 1.905 1 - -
5. Pedagangan 4.547 1.479 1 - -
6. Sembung 5.151 1.682 - 220 - 1 220 880 1.462
7. Sumberwaru 4.373 1.429 1 - -
8. Kepuhklagen Kembang Sore 4.260 1.424 - 460 - 1 460 1.840 964
9. Mondoluku 1.725 578 - 100 - 1 100 400 478
10. Kesambenkulon Tirta Kesamben 6.410 2.188 - 59 88 2 147 588 2.041
11. Sooko 4.837 1.625 - 10 - 1 10 50 1.615
2. Driyorejo
1. Kesambenwetan Tirto Bening 6.143 1.877 - 458 356 3 814 3.256 1.063
2. Tanjungan 5.370 1.611 1 - -
3. Kedamean
1. Kedamean 6.139 1.910 1 - -
2. Katimoho Sumber Makmur 2.056 680 180 286 - 1 466 1.864 214
3. Turirejo 4.306 1.276 - 10 - 1 10 50 1.266
4. Tulung 2.411 776 - 320 - 1 320 1.280 456
5. Glindah 3.592 1.095 1 - -
6. Lampah 3.963 1.194 1 - -
4. Balongpanggang
1. Tanahlandean 1.782 604 1 - -
2. Sekarputih 1.998 588 1 - -
3-40
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-41
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-42
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-43
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-44
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-45
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-46
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 3.35.
Cakupan SPAM Jaringan Perpipaan dan Bukan Jaringan Perpipaan di Wilayah Kabupaten Gresik Tahun 2019
Jumlah Penduduk Pengguna (jiwa)
Jumlah Penduduk Akses
Jumlah Jaringan Air Minum Layak
Nama Bukan Jaringan Perpipaan
No. Kecamatan Penduduk Perpipaan
Puskesmas
(jiwa)
SG. SG. SB. MA. PDAM - Non Jumlah Persentase
TA PAH DAM
Terlindung Pompa Pompa Terlindung BPSPAM PDAM Total (%)
1. Alun-alun Gresik 36.919 - - - - - - - 23.024 - 23.024 62,36
2. Nelayan Gresik 22.107 588 374 324 - - - 350 13.626 2.054 17.316 78,33
3. Industri Gresik 31.654 - - - - - - 16.502 15.152 - 31.654 100,00
4. Kebomas Kebomas 61.690 - 13.008 11.548 - 44 1.352 124 29.440 1.948 57.464 93,15
5. Gending Kebomas 41.459 - - - - - - 13.680 24.508 - 38.188 92,11
6. Manyar Manyar 31.381 - 142 31 - - 264 - 17.860 - 18.297 58,31
7. Sembayat Manyar 32.230 - 168 - - 12.552 800 250 - 13.770 42,72
8. Sukomulyo Manyar 46.889 - 792 - 800 - - 1.900 40.203 - 43.695 93,19
9. Duduksampeyan Duduksampeyan 51.295 7.142 1.074 - - - - 1.100 11.724 7.702 28.742 56,03
10. Cerme Cerme 56.416 270 42 3.164 - - 436 35.830 - 494 40.236 71,32
11. Dadapkuning Cerme 22.121 - - - - - 162 1.117 17.852 2.050 21.181 95,75
12. Balongpanggang Balongpanggang 39.279 - - 275 - - - 23.972 - 11.011 35.258 89,76
13. Dapet Balongpanggang 19.422 - - 112 - - - 13.742 - 3.580 17.434 89,76
14. Benjeng Benjeng 39.243 7 2.057 5.654 - - - 14.065 9.316 1.211 32.310 82,33
15. Metatu Benjeng 26.674 - 735 461 - - - 8.710 3.539 4.554 17.999 67,48
16. Menganti Menganti 78.171 - - - - - - 57.382 - - 57.382 73,41
17. Kepatihan Menganti 42.504 15.573 - 16.036 - - - 95 8.535 1.071 41.310 97,19
18. Kedamean Kedamean 34.232 - 315 - - - - 30.233 348 30.896 90,25
19. Slempit Kedamean 28.029 - 1.208 3.357 - - - 8.996 486 471 14.518 51,80
20. Driyorejo Driyorejo 62.583 - - - - - - 24.744 2.538 - 27.282 42,64
21. Karangandong Driyorejo 40.535 - - 5.878 - - - 20.894 6.833 1.200 34.805 85,86
22. Wringinanom Wringinanom 46.501 - - 32.390 - - - - 1.354 - 33.744 72,57
23. Kesambenkulon Wringinanom 25.319 336 1.678 11.001 - - - 2.600 1.117 3.880 20.612 81,41
24. Bungah Bungah 67.099 2.202 19.165 20.065 - - - - 3.965 15.196 60.593 90,30
3-47
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3-48
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 4
KRITERIA DAN STANDAR PERENCANAAN
4-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk menentukan air baku yang ada diperlukan informasi-informasi awal dari data-
data yang sudah ada maupun dari survey secara langsung untuk memperoleh data sumber air
baku yang dapat digunakan. Survey air baku dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
mengenai berbagai alternatif sumber air baku yang dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat di lokasi perencanaan. Pelaksanaan penentuan sumber air baku harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
Debit minimum dari sumber air baku,
Kuantitas sumber air baku harus terjamin kuantitasnya,
Kualitas air baku harus memenuhi ketentuan baku mutu air yang berlaku,
Jarak sumber air baku ke daerah pelayanan maksimum sesuai dengan ketentuan untuk
masing-masing sumber air baku.
4-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Selain itu perancangan teknik bangunan pengambilan sumber air baku juga harus
memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
1. Sumber air baku
Sumber air yang dapat digunakan sebagai sumber air baku meliputi mata air, air tanah,
air permukaan, dan air hujan.
2. Dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air baku
Dasar-dasar perencanaan bangunan pengambilan air baku harus mememnuhi ketentuan
yang terdiri dari:
a. Survey dan identifikasi sumber air baku, mengenai:
Mata air,
Debit,
Kualitas air,
Pemanfaatan.
b. Perhitungan debit sumber air baku
1). Pengukuran debit mata air, menggunakan:
a). Pengukuran dengan pelimpah
Pengukuran debit dengan pelimpah dapat dilakukan dengan menggunakan
alat ukur Thomson berbentuk V dengan sudut celah 30º, 45º, 60º, dan
90º. Untuk menghitung debit mata air dengan alat ukur Thomson dengan
sudut celah 90º menggunakan rumus:
Dimana:
Q = Debit aliran (m³/detik)
H = Tinggi muka air dari ambang (m)
1,417 = Konstanta konversi waktu (detik-1)
b). Pengukuran dengan penampung
Pengukuran debit dilakukan dengan mengukur lamanya waktu (t) air
mengisi penampungan yang mempunyai volume (V) tertentu, dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
V
Q = … (2)
t
Dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
4-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
H. A
Q = … (3)
t
Dimana:
Q = Debit aliran (m3/detik)
H = Tinggi muka air (m)
A = Luas penampang (m2)
t = Jangka waktu (detik)
2). Potensi air tanah
a). Perkiraan potensi air tanah dangkal dapat diperoleh melalui survey
terhadap 10 buah sumur gali yang bisa mewakili kondisi air tanah dangkal
di desa tersebut.
b). Perkiraan potensi sumur tanah dalam dapat diperoleh informasi data dari
instansi terkait, meliputi kedalaman sumur, kualitas dan kuantitas, serta
konstruksinya.
3). Perhitungan debit air permukaan terdiri dari:
a). Perhitungan debit air sungai
Pengukuran debit sungai dilakukan dengan mengukur luas potongan
melintang penampang basah sungai dan kecepatan rata-rata alirannya,
dengan menggunakan rumus:
Q =A.v … (4)
v = C. R.S … (5)
Dimana:
Q = Debit (m3/detik)
A = Luas penampang basah (m2)
v = Kecepatan rata-rata aliran (m/detik)
R = Jari-jari hidrolik (m)
S = Kemiringan/Slope
4-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
157,6
C = Koefisien Chezy = ; m = Koefisien Bazin
m
1
R
4-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
harian;
6). Dimensi inlet dan outlet dan letaknya harus memperhitungkan fluktuasi
ketinggian muka air;
7). Pemilihan lokasi bangunan pengambilan harus memperhatikan karakteristik
sumber air baku;
8). Konstruksi bangunan pengambilan direncanakan dengan umur pakai (lifetime)
minimal 25 tahun;
9). Bahan/material konstruksi yang digunakan diusahakan menggunakan material
lokal atau disesuaikan dengan kondisi daerah sekitar.
d. Tipe bangunan pengambilan air baku
1). Sumber air baku mata air
Secara umum bangunan pengambilan mata air dibedakan menjadi bangunan
penangkap dan bangunan pengumpul atau sumuran.
a). Bangunan penangkap
Pertimbangan pemilihan bangunan penangkap adalah pemunculan mata
air cenderung arah horizontal dimana muka air semula tidak berubah dan
mata air yang muncul dari kaki perbukitan. Apabila keluaran mata air
melebar maka bangunan pengambilan perlu dilengkapi dengan konstruksi
sayap yang membentang di outlet mata air. Perlengkapan bangunan
penangkap adalah outlet untuk konsumen air bersih, outlet untuk
konsumen lain (perikanan atau pertanian, dan lain-lain), peluap (overflow),
penguras (drain), bangunan pengukur debit, konstruksi penahan erosi,
lubang periksa (manhole), saluran drainase keliling, dan pipa ventilasi.
b). Bangunan pengumpul atau sumuran
Pertimbangan pemilihan bangunan pengumpul adalah pemunculan mata
air cenderung arah vertikal dan mata air yang muncul pada daerah datar
serta membentuk tampungan. Apabila outlet mata air pada suatu tempat
maka digunakan tipe sumuran, dan apabila outlet mata air pada beberapa
tempat dan tidak berjatuhan maka digunakan bangunan pengumpul atau
dinding keliling. Perlengkapan bangunan pengumpul adalah outlet untuk
konsumen air bersih, outlet untuk konsumen lain (perikanan atau
pertanian, dan lain-lain), peluap (overflow), penguras (drain), bangunan
pengukur debit, konstruksi penahan erosi, lubang periksaan (manhole),
saluran drainase keliling, pipa ventilasi.
2). Sumber air baku air tanah
4-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4 .Q
D = … (6)
π. v
Dimana:
D = Diameter pipa (m)
Q = Debit aliran (m3/detik)
v = Kecepatan aliran (m/detik)
V = td . Q ... (7)
Dimana:
V = Volume bak (m3)
td = Waktu detensi (detik)
Q = Debit aliran (m3/detik)
P = Panjang bak (m)
L = Lebar bak (m)
T = Tinggi bak (m)
4-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Secara kualitas, air baku yang diambil harus memenuhi persyaratan parameter kualitas
yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/
Per/IV/2010; Tanggal 19 April 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, seperti dapat
dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.2.
Persyaratan Kualitas Air Minum
Kadar
No. Parameter Satuan Maksimum yang
Diperbolehkan
Parameter yang berhubungan langsung
1.
dengan kesehatan
a. Parameter Mikrobiologi
1). E. Coli Jumlah per 100 mL sampel 0
2). Total Bakteri Koliform Jumlah per 100 mL sampel 0
b. Kimia an-organik
1). Arsen mg/L 0,01
2). Fluorida mg/L 1,5
3). Total Kromium mg/L 0,05
4). Kadmium mg/L 0,003
5). Nitrit, (Sebagai NiO2-) mg/L 3
6). Nitrat, (Sebagai NiO3-) mg/L 50
7). Sianida mg/L 0,07
8). Selenium mg/L 0,01
Parameter yang tidak langsung
2.
berhubungan dengan kesehatan
a. Parameter Fisik
1). Bau Tidak berbau
2). Warna TCU 15
3). Total zat padat terlarut (TDS) mg/L 500
4). Kekeruhan NTU 5
5). Rasa Tidak berasa
6). Suhu oC Suhu udara ± 3
b. Parameter Kimiawi
1). Aluminium mg/L 0,2
2). Besi mg/L 0,3
3). Kesadahan mg/L 500
4). Khlorida mg/L 250
5). Mangan mg/L 0,4
6). pH mg/L 6,5 – 8,5
7). Seng mg/L 3
8). Sulfat mg/L 250
9). Tembaga mg/L 2
10). Amonia mg/L 1,5
Sumber: Permenkes. No. 492/Menkes/Per/IV/2010, 2010
4-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Perencanaan teknis unit transmisi harus mengoptimumkan jarak antara unit air baku
menuju unit produksi dan/atau dari unit produksi menuju reservoir/jaringan distribusi
sependek mungkin, terutama untuk sistem transimisi distribusi (pipa transmisi dari unit
produksi menuju reservoir). Hal ini dilakukan dengan pertimbangan karena sistem transmisi
distribusi pada dasarnya harus dirancang untuk dapat mengalirkan debit aliran untuk
kebutuhan jam puncak, sedangkan pipa transmisi air baku dirancang mengalirkan kebutuhan
maksimum. Pipa transmisi sedapat mungkin harus diletakkan sedemikian rupa di bawah level
garis hidrolis untuk menjamin aliran sebagaimana diharapkan dalam perhitungan agar debit
aliran yang dapat dicapai masih sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam pemasangan pipa transmisi, perlu memasang angkur penahan pipa pada bagian
belokan baik dalam bentuk belokan arah vertikal maupun belokan arah horizontal. Angkur
penahan pipa tersebut diperlukan untuk menahan gaya yang ditimbulkan akibat tekanan
internal dalam pipa dan energi kinetik dari aliran air dalam pipa yang mengakibatkan
kerusakan pipa maupun kebocoran aliran air dalam pipa secara berlebihan.
Dalam sistem transmisi harus menerapkan metode-metode yang mampu
mengendalikan pukulan air (water hammer), yaitu apabila sistem aliran tertutup dalam suatu
pipa transmisi terjadi perubahan kecepatan aliran air secara tiba-tiba yang menyebabkan
pecahnya pipa transmisi atau berubahnya posisi pipa transmisi dari posisi semula. Sistem pipa
transmisi air baku yang panjang dan berukuran diameter relatif besar, yakni dari diameter
nominal ND-600 mm sampai dengan ND-1000 mm perlu dilengkapi dengan aksesoris dan
perlengkapan pipa yang memadai. Perlengkapan penting dan pokok dalam sistem transmisi
air baku air minum antara lain sebagai berikut:
1. Katup pelepas udara, yang berfungsi melepaskan udara yang terakumulasi dalam pipa
transmisi, yang dipasang pada titik-titik tertentu dimana akumulasi udara dalam pipa akan
terjadi.
2. Katup pelepas tekanan, yang berfungsi melepas atau mereduksi tekanan berlebih yang
mungkin terjadi pada pipa transmisi.
3. Katup penguras (Wash-out Valve), berfungsi untuk menguras akumulasi lumpur atau pasir
dalam pipa transmisi, yang umumnya dipasang pada titik-titik terendah dalam setiap
segmen pipa transmisi.
4. Katup ventilasi udara perlu disediakan pada titik-titik tertentu guna menghindari terjadinya
kerusakan pada pipa ketika berlangsung tekanan negatif atau kondisi vakum udara.
Untuk mengetahui kriteria pipa transmisi dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.
Tabel 4.3.
Kriteria Pipa Transmisi
4-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Keterangan:
* Saluran terbuka hanya digunakan untuk transmisi air baku
Debit pompa transmisi air minum ke reservoir ditentukan bardasarkan debit hari
maksimum. Periode operasi pompa transmisi adalah antara 20 – 24 jam/hari. Ketentuan
jumlah dan debit pompa yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.
4-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 4.4.
Jumlah dan Debit Pompa Sistem Transmisi Air Minum
Debit Jumlah Pompa Total
(m3/hari) (unit) (unit)
Sampai 2.800 1 (1) 2
2.500 s/d 10.000 2 (1) 3
Lebih dari 90.000 Lebih dari 3 (1) Lebih dari 4
Head pompa transmisi air minum ke reservoir ditentukan berdasarkan perhitungan hidrolis.
1. Pompa
Daya pompa yang diperlukan dihitung berdasarkan data total tekanan (head) yang
tersedia dengan menggunakan rumus:
Q. w.H
P = … (9)
75 . η
Dimana:
P = Daya pompa (HP)
Q = Debit (m3/detik)
w = Densitas atau kepadatan/density (kg/cm3)
H = Total tekanan (m)
= Efisiensi pompa (60 – 75%)
2. Pipa Transmisi
a. Jalur Pipa
Perencanaan jalur pipa transmisi harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
1). Jalur pipa sependek mungkin;
2). Menghindari jalur yang mengakibatkan konstruksi sulit dan mahal;
3). Tinggi hidrolis pipa minimum 5 m di atas pipa, sehingga cukup menjamin operasi
air valve;
4). Menghindari perbedaan elevasi yang terlalu besar sehingga tidak ada perbedaan
kelas pipa.
b. Dimensi Pipa
Penentuan dimensi pipa harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
1). Pipa harus direncanakan untuk mengalirkan debit maksimum harian;
2). Kehilangan tekanan dalam pipa tidak lebih air 30% dari total tekanan statis (head
4-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Dalam penyusunan perencanaan teknis unit produksi meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Survey dan pengkajian unit produksi, yang meliputi:
a. Penyelidikan tanah;
b. Survey dan pengkajian lokasi IPA;
c. Survey dan pengkajian topografi;
d. Survey dan pengkajian ketersediaan bahan konstruksi;
4-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Perlindungan utama dalam unit produksi dimulai dari sumber air baku sampai dengan
penyediaan air yang siap dan layak untuk digunakan sebagai air bersih. Perlindungan utama
untuk sumber air baku berupa bangunan pengambilan. Ada beberapa jenis bangunan
pengambilan air baku, yaitu bangunan penangkap mata air (broncaptering), bangunan
pengambil air baku dari air tanah (sumur), dan bangunan penangkap air permukaan (intake).
4-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
dari luar, maupun terhadap runtuhan dinding tebing di sekitarnya, juga untuk
melindungi gangguan dari hewan.
Untuk mengetahui gambar tipikal bangunan broncaptering dapat dilihat pada Gambar
4.1 di bawah ini.
4-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
bawahnya oleh lapisan kedap air (impermeable). Tipe air tanah dalam ini umumnya
dimanfaatkan dengan cara membuat bangunan konstruksi sumur dalam.
Sungai bawah tanah merupakan aliran air melalui rongga atau celah yang berada di bawah
permukaan tanah sebagai akibat tetesan atau rembesan dari tanah di sekelilingnya.
Pemanfaatan sumber air ini biasanya dengan bangunan bendung bawah tanah.
Dalam pemanfaatannya sebagai air baku untuk air minum, air tanah juga harus memenuhi
parameter kualitas air. Kualitas air ini bertujuan untuk mengetahui kondisi fisik, kimiawi,
dan biologis air baku yang nantinya dipergunakan untuk merencanakan sistem
pengolahan air. Perlindungan air tanah melalui konstruksi sumur juga harus memenuhi
persyaratan, seperti lokasi sumur harus aman terhadap polusi yang disebabkan pengaruh
luar, sehingga harus dilengkapi dengan pagar keliling. Bangunan pengambilan air tanah
berupa sumur bor dapat dikonstruksikan secara mudah dan ekonomis, serta dimensi
sumur harus memperhatikan kebutuhan maksimum harian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan konstruksi sumur adalah sebagai berikut:
a. Penentuan lokasi sumur bor harus memperhatikan besarnya kuantitas dan kualitas
yang bisa didapatkan dari sumber air tanah dalam yang akan diambil.
b. Penentuan besar diameter casing harus memperhatikan besar diameter pompa
submersible yang akan digunakan.
c. Panjang strainer harus cukup sesuai dengan ketebalan lapisan akuifer.
d. Untuk mencegah terjadinya karat, penggunaan bahan stainless steel pada strainer
sangat dianjurkan.
e. Penggunaan kerikil (gravel) sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya
penyumbatan pada permukaan strainer.
Untuk mengetahui gambaran mengenai sungai bawah tanah dapat dilihat pada Gambar
4.2 di bawah ini.
4-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Sementara untuk mengetahui lokasi penempatan strainer pada konstruksi sumur bor
dalam dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini.
4-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Bangunan intake yang umumnya digunakan di Indonesia terdiri dari beberapa bagian,
yaitu dinding intake, screen, kolam penampung, pintu air dan pompa, sebagaimana dapat
dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini.
Lokasi penempatan intake harus dilakukan dengan tepat, baik dan benar untuk mencegah
terjadinya penumpukan lumpur pada muka intake, seperti dapat dilihat pada Gambar
4.5 di bawah ini.
4-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
tentang Tata Cara Perencanaan Instalasi Saringan Pasir Lambat. Bangunan saringan pasir
lambat merupakan salah satu pilihan yang bisa digunakan untuk proses penjernihan air
minum. Sistem SPL menggunakan pasir halus untuk menyaring kekeruhan dari air baku
yang digunakan. Karena menggunakan media pasir dengan diameter efektif yang kecil,
dimana memiliki porositas yang kecil, maka kecepatan aliran penyaringan juga harus kecil,
oleh karena itu disebut Saringan Pasir Lambat. Kekeruhan air baku yang disaring oleh SPL
memiliki batas maksimum, yaitu lebih kecil dari 50 NTU (Nephelometric Turbidity Unit).
Penggunaan kecepatan aliran yang terlalu tinggi dan besar kekeruhan air baku yang akan
disaring lebih dari 50 NTU, maka media pasir penyaring akan lebih cepat mengalami
penyumbatan.
Jenis proses yang terjadi pada sistem SPL adalah:
a. Pengendapan = sebagian partikel kekeruhan akan mengendap pada permukaan
media pasir.
b. Adsorbsi = sebagian partikel kekeruhan akan menempel pada butiran pasir media
penyaring.
c. Mechanical straining = partikel yang memiliki diameter lebih besar dari porositas
media penyaring akan tertahan.
d. Aktivitas bakteriologi = pada media pasir SPL akan berlangsung aktivitas bakteriologi,
yaitu membunuh dan menghilangkan bakteri seperti E. Coli maupun virus yang ada
di air baku yang dialirkan.
e. Bio-chemical = pada media pasir akan tumbuh bakteri yang akan menguraikan
bahan-bahan organik dan mengoksidasi bahan-bahan anorganik yang terkandung
pada air baku.
4-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6. Bangunan Reservoir
Air yang dihasilkan dari proses produksi dapat ditampung dalam reservoir yang akan
berfungsi untuk menjaga kesetimbangan antara produksi dan kebutuhan, sebagai
penyimpan kebutuhan air dalam kondisi darurat, dan sebagai penyediaan kebutuhan air
untuk keperluan instalasi. Reservoir dibangun dalam bentuk reservoir tanah (ground
reservoir) yang umumnya untuk menampung produksi air; atau dalam bentuk menara air
(elevated reservoir) yang umumnya untuk mengantisipasi kebutuhan puncak di daerah
distribusi. Reservoir dapat dibangun dengan konstruksi baja maupun dengan konstruksi
beton bertulang.
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam perencanaan teknis reservoir adalah sebagai
berikut:
a. Lokasi dan tinggi reservoir
Lokasi dan tinggi reservoir ditentukan berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Reservoir pelayanan ditempatkan sedekat mungkin dengan pusat daerah
pelayanan, kecuali kalau keadaan tidak memungkinkan.
4-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-24
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 4.5.
Kriteria Teknis Pipa Distribusi
No. Uraian Notasi Kriteria
1. Debit perencanaan Qpuncak Kebutuhan air jam puncak
Qpuncak = fpuncak x Qrata-rata
2. Faktor jam puncak fpuncak 1,15 – 3,00
3. Kecepatan aliran di dalam pipa
a). Kecepatan minimum vmin 0,3 – 0,6 m/det
b). Kecepatan maksimum
- Pipa PVC atau ACP vmaks 3,0 – 4,5 m/det
- Pipa DCIP atau baja vmaks 6 m/det
4. Tekanan air dalam pipa
a). Tekanan minimum Hmin (0,5 – 1) atm, pada titik
jangkauan pelayanan terjauh
b). Tekanan maksimum
Pipa PVC atau ACP Hmaks 6 – 8 atm
Pipa Baja atau DCIP Hmaks 10 atm
Pipa PE 100 Hmaks 12,4 Mpa
Pipa PE 80 Hmaks 9,0 Mpa
a. Pipa Distribusi
1. Denah (Lay-out) Jaringan Pipa Distribusi
Perencanaan denah (lay-out) jaringan pipa distribusi ditentukan berdasarkan
pertimbangan:
Situasi jaringan jalan di wilayah pelayanan, jalan-jalan yang tidak saling
menyambung dapat menggunakan sistem cabang. Jalan-jalan yang saling
berhubungan membentuk jalur jalan melingkar atau tertutup, cocok untuk sistem
tertutup, kecuali bila konsumen jarang;
Kepadatan konsumen, makin jarang konsumen lebih baik dipilih denah (lay-out)
pipa berbentuk cabang;
Keadaan topografi dan batas alam wilayah pelayanan;
Tata guna lahan wilayah pelayanan.
4-25
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-26
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 4.6.
Faktor Jam Puncak untuk Perhitungan jaringan Pipa Distribusi
Pipa Distribusi Pipa Distribusi Pipa Distribusi
Faktor Jam Utama Pembawa Pembagi
Puncak
1,15 – 1,7 2 3
Sementara untuk mengetahui ukuran diameter pipa distribusi dapat dilihat pada
Tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7.
Diameter Pipa Distribusi
Pipa Pipa Pipa
Pipa
Cakupan Sistem Distribusi Distribusi Distribusi
Pelayanan
Utama Pembawa Pembagi
Sistem Kecamatan ≥ 100 75 – 100 mm 75 mm 50 mm
Sistem Kota ≥ 150 100 – 150 mm 75 – 100 mm 50 – 75 mm
Analisis jaringan pipa distribusi antara lain memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Jika jaringan pipa tidak lebih dari empat loop, perhitungan dengan metoda hardy-
cross masih diijinkan secara manual. Jika lebih dari empat loop harus dianalisis
dengan bantuan program komputer.
2. Kehilangan tekanan dalam pipa dapat dihitung dengan rumus Hazen Williams:
4-27
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Dimana:
Hf = Kehilangan tekanan (m)
v = Kecepatan aliran dalam pipa (m/detik)
Q = Debit air dalam pipa (m³/detik)
C = Koefisien kekasaran pipa
D = Diameter pipa (m)
L = Panjang pipa (m)
4-28
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
f. Jembatan Pipa
1). Merupakan bagian dari pipa transmisi atau jaringan pipa distribusi yang menyeberang
sungai/saluran atau sejenis, di atas permukaan tanah/sungai.
2). Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan menggunakan pipa baja atau
pipa Ductile Cast Iron (DCIP).
3). Sebelum bagian pipa masuk dilengkapi gate valve dan wash out.
4). Dilengkapi dengan air valve yang diletakkan pada jarak seperempat bentang panjang
dari titik masuk jembatan pipa.
g. Syphon
1). Merupakan bagian dari pipa transmisi atau jaringan pipa distribusi yang menyeberang
di bawah dasar sungai/saluran.
2). Pipa yang digunakan untuk syhpon disarankan menggunakan pipa baja atau pipa
Ductile Cast Iron (DCIP).
3). Bagian pipa masuk dan keluar pada syphon, dibuat miring terhadap pipa transmisi
atau jaringan pipa distribusi membentuk sudut 45o dan diberi blok beton penahan
sebagai pondasi.
4). Bagian pipa yang menyeberang/berada di bawah dasar sungai/saluran harus diberi
pelindung.
h. Manhole
1). Manhole diperlukan untuk inspeksi dan perbaikan terhadap perlengkapan-
perlengkapan tertentu pada jaringan pipa distribusi.
2). Ditempatkan pada tempat-tempat pemasangan meter air, pemasangan katup, dan
sebagainya.
i. Thrust Block
1). Berfungsi sebagai pondasi bantalan/dudukan perlengkapan pipa seperti bend, tee,
katup (valve) yang berdiameter lebih besar dari 40 mm.
2). Dipasang pada tempat-tempat dimana perlengkapan pipa dipasang, yaitu pada:
Belokan pipa.
Persimpangan/percabangan pipa.
Sebelum dan sesudah jembatan pipa, syphon.
Perletakan katup/valve.
3). Dibuat dari pasangan batu atau beton bertulang.
Dalam sistem penyediaan air minum, pada unit distribusi biasanya dibutuhkan suatu
penampungan atau reservoir. Kebutuhan reservoir tersebut dipengaruhi oleh kondisi topografi,
4-29
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
jumlah kebutuhan air di daerah pelayanan, serta fluktuasi pemakaian air di wilayah pelayanan.
Penjelasan terkait jenis dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan reservoir telah
diuraikan pada sub bab sebelumnya.
a. Sambungan Rumah
Yang dimaksud dengan pipa sambungan rumah adalah pipa dan perlengkapannya,
dimulai dari titik penyadapan pada jaringan pipa distribusi sampai dengan meter air. Fungsi
utama dari sambungan rumah adalah:
Mengalirkan air dari pipa distribusi ke rumah konsumen;
Untuk mengetahui jumlah air yang dialirkan ke konsumen.
Perlengkapan minimum yang harus ada pada sambungan rumah adalah:
Bagian penyadapan pipa;
Meter air dan pelindung meter air atau flow restrictor;
Katup pembuka/penutup aliran air;
Pipa dan perlengkapannya.
b. Hidran/Kran Umum
Pelayanan kran umum (KU) meliputi pekerjaan perpipaan dan pemasangan meteran
air berikut konstruksi sipil yang diperlukan sesuai gambar rencana. KU menggunakan pipa
pelayanan dengan diameter ¾” – 1” dan meteran air berukuran ¾”. Panjang pipa pelayanan
sampai meteran air disesuaikan dengan situasi di lapangan/pelanggan. Konstruksi sipil dalam
instalasi sambungan pelayanan merupakan pekerjaan sipil yang sederhana meliputi
pembuatan bantalan beton, meteran air, penyediaan kotak pengaman dan batang penyangga
meteran air dari plat baja beserta anak kuncinya, pekerjaan pemasangan, plesteran dan lain-
lain sesuai gambar rencana. Instalasi KU dibuat sesuai gambar rencana dengan ketentuan
sebagai berikut:
Lokasi penempatan KU harus disetujui oleh pemilik tanah;
Saluran pembuangan air bekas harus dibuat sampai mencapai saluran air kotor/selokan
terdekat yang ada;
KU dilengkapi dengan meter air diameter ¾”.
4-30
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
c. Hidran Kebakaran
Hidran kebakaran adalah suatu hidran atau sambungan keluar yang disediakan untuk
mengambil air dari pipa air minum untuk keperluan pemadam kebakaran atau pengurasan
pipa. Unit hidran kebakaran (fire hydrant) pada umumnya dipasang pada setiap interval jarak
300 m, atau tergantung pada kondisi daerah/peruntukan dan kepadatan bangunannya.
Berdasarkan jenisnya, hidran kebakaran dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Tabung basah, mempunyai katup operasi di ujung air keluar dari kran kebakaran. Dalam
keadaaan tidak terpakai hidran jenis ini selalu terisi air.
2. Tabung kering, mempunyai katup operasi terpisah dari hidran. Dengan menutup katup ini
maka pada saat tidak dipergunakan hidran ini tidak berisi air.
Pada umumnya hidran kebakaran terdiri dari 4 (empat) bagian utama, yaitu:
a. Bagian yang menghubungkan pipa distribusi dengan hidran kebakaran;
b. Badan hidran;
c. Kepala hidran;
d. Katup hidran.
4-31
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
penyusunan RISPAM dan JAKSTRADA SPAM Kabupaten Gresik ini, besar faktor harian
maksimum (fmaks) yang digunakan sebagai kriteria desain adalah 1,20.
c. Kebutuhan Puncak (Qpuncak)
Faktor jam puncak (fpuncak) adalah suatu kondisi dimana pemakaian air pada jam tersebut
mencapai maksimum. Faktor jam puncak biasanya dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan
tingkat perkembangan kabupaten/kota, dimana semakin besar jumlah penduduknya
semakin beranekaragam aktivitas penduduknya. Dengan bertambahnya aktivitas
penduduk, maka fluktuasi pemakian air semakin kecil. Berdasarkan standar yang
tercantum dalam Lampiran III Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007
Tahun 2007, faktor jam puncak (fpuncak) berkisar antara 1,15 – 3. Dalam pekerjaan review
penyusunan RISPAM dan JAKSTRADA SPAM Kabupaten Gresik ini, besar faktor jam puncak
(fpuncak) yang digunakan sebagai kriteria desain adalah 1,75.
Tabel 4.8.
Standar Tingkat Pemakaian Air Domestik
Jumlah Penduduk Konsumsi per Kapita
No. Kategori Kota
(jiwa) (L/org/hari)
1. Metropolitan > 1.000.000 190 – 220
2. Kota Besar 500.000 – 1.000.000 170
3. Kota Sedang 100.000 – 500.000 150
4. Kota Kecil 20.000 – 100.000 130
5. Ibukota Kecamatan (IKK) 3.000 – 20.000 80 – 130
6. Desa < 3.000 60 – 80
Sumber: NSPK Bidang Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2007
4-32
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Kebutuhan air untuk rumah tangga (domestik) dihitung berdasarkan jumlah penduduk
tahun perencanaan. Kebutuhan air untuk daerah domestik ini dilayani dengan sambungan
rumah (SR) dan hidran umum (HU). Kebutuhan air bersih untuk daerah domestik ini dapat
dihitung berdasarkan persamaan berikut:
% Pelayanan . a . b
Q = … (13)
86.400
Dimana:
Q = Kebutuhan air (L/detik)
a = Jumlah pemakaian air (L/org/hari)
b = Jumlah penduduk daerah pelayanan (jiwa)
Tabel 4.9.
Standar Tingkat Pemakaian Air Non Domestik
Tingkat Pemakaian Air
No. Fasilitas Non Domestik
Volume Satuan
1. Sekolah 10 Liter/hari
2. Rumah Sakit 200 Liter/hari
3. Puskesmas (0,5 – 1) m3/unit/hari
4. Peribadatan (0,5 – 2) m3/unit/hari
5. Kantor (1 – 2) m3/unit/hari
6. Toko (1 – 2) m3/unit/hari
7. Rumah Makan 1 m3/unit/hari
8. Hotel/Losmen (100 – 150) m3/unit/hari
9. Pasar (6 – 12) m3/unit/hari
10. Industri (0,5 – 2) m3/unit/hari
11. Pelabuhan/Terminal (10 – 20) m3/unit/hari
12. SPBU (5 – 20) m3/unit/hari
13. Pertamanan 25 m3/unit/hari
Sumber: SK–SNI Air Minum
4-33
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Selain standar di atas, standar kebutuhan non domestik dapat ditetapkan sebesar 15% dari
kebutuhan domestik sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/
M/2007 Tahun 2007.
Tabel 4.10.
Kriteria Utama Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM
untuk Berbagai Klasifikasi Kota
Kategori Kota
No. Kriteria Teknis
Metro Besar Sedang Kecil
1. Jumlah Penduduk (jiwa) > 1 Juta 500 Ribu – 1 Juta 100 – 500 Ribu 20 – 100 Ribu
2. Jenis Perencanaan Rencana Induk Rencana Induk Rencana Induk -
3. Horison Perencanaan 20 Tahun (15 – 20) Tahun (15 – 20) Tahun (15 – 20) Tahun
4. Sumber Air Baku Investigasi Investigasi Identifikasi Identifikasi
5. Pelaksana Penyedia Jasa/ Penyedia Jasa/ Penyedia Jasa/ Penyedia Jasa/
Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/
Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Daerah Daerah Daerah Daerah
6. Peninjauan Ulang Per 5 Tahun Per 5 Tahun Per 5 Tahun Per 5 Tahun
7. Penanggung jawab Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/ Penyelenggara/
Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah
Daerah Daerah Daerah Daerah
8. Sumber Pendanaan - Hibah LN - Hibah LN - Hibah LN - Pinjaman LN
- Pinjaman LN - Pinjaman LN - Pinjaman LN - APBD
- Pinjaman DN - Pinjaman DN - Pinjaman DN
- APBD - APBD - APBD
- PDAM - PDAM - PDAM
- Swasta - Swasta - Swasta
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2007, 2007
Dalam pekerjaan review penyusunan RISPAM dan JAKSTRADA Kabupaten Gresik ini
direncanakan untuk periode perencanaan antara 15 – 20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.
4-34
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4-35
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 5
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
5-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
2. Kawasan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian terdiri atas kawasan pertanian lahan basah dan
hortikultura. Kawasan pertanian lahan basah merupakan sawah tadah hujan dan sawah irigasi.
Sawah tadah hujan tersebar di Kecamatan Balongpanggang dan Kecamatan Benjeng dengan
luasan sekitar ± 9.344,82 Ha. Sawah irigasi tersebar di Kecamatan Ujungpangkah, Sidayu,
dan Dukun dengan luasan sekitar ± 26.614,74 Ha.
3. Kawasan Perkebunan
Perkebunan di Kabupaten Gresik berupa perkebunan rakyat yang merupakan konversi
dari jarak tanam tanaman kebun pada pekarangan, kebun campuran, dan perkebunan rakyat.
Alokasi lahan perkebunan campuran paling besar terdapat di Kepulauan Bawean.
Kebijaksanaan penataan ruang untuk kawasan ini meliputi:
Pengembangan kawasan perkebunan yang tersedia dengan tidak mengubah
penggunaan lahan yang ada.
Pengoptimalan kawasan perkebunan dengan usaha intensifikasi.
Memperhatikan kesesuaian pesyaratan teknis sektoral dan kesesuaian lahan.
Jenis tanaman perkebunan yang merupakan produksi Kabupaten Gresik adalah kelapa,
cengkeh, jambu mete, kopi, kapuk randu, tembakau, tebu, kenanga, kunyit, dan siwalan.
Tanaman-tanaman ini selain untuk konsumsi lokal, juga merupakan bahan baku produksi
industri makanan, minuman, dan tembakau. Sebaran perkebunan jenis komoditas kelapa,
kapuk randu, dan jambu mete terdapat di hampir semua kecamatan. Komoditas cengkeh,
kopi, dan kakao terdapat di Pulau Bawean, yaitu di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan
Tambak. Tembakau hanya terdapat di Kecamatan Balongpanggang. Sedangkan tebu dan
kunyit banyak ditemui di Gresik Selatan, serta kenanga dan siwalan di Gresik Utara.
Rencana penggunaan lahan perkebunan adalah denngan mempertahankan lahan
perkebunan yang ada, sehingga luas perkebunan yang direncanakan sesuai dengan luas
kondisi eksisting. Kawasan hortikultura merupakan kawasan komoditi buah-buahan dan
sayuran yang tersebar di Kecamatan Panceng, dengan luas keseluruhan kawasan sekitar ±
99.991 Ha.
Pemanfaatan kawasan peruntukan perkebunan, diarahkan untuk meningkatkan peran
serta, efisiensi, produktivitas dan keberlajutan, dengan mengembangkan kawasan
pengembangan utama komoditi perkebunan yang sekaligus berfungsi sebagai kawasan
5-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
resapan air. Kawasan peruntukan perkebunan tersebar di Kabupaten Gresik, dengan luas
keseluruhan sekitar ± 3.471 Ha, meliputi:
a. Komoditas kelapa, kapuk randu, dan jambu mete terdapat di hampir semua
kecamatan;
b. Komoditas cengkeh, kopi, dan kakao terdapat di Pulau Bawean, yaitu di Kecamatan
Sangkapura dan Kecamatan Tambak;
c. Komoditas tembakau hanya terdapat di Kecamatan Balongpanggang;
d. Komoditas tebu dan kunyit terdapat di Gresik Selatan; dan komoditas kenanga dan
siwalan di Gresik Utara.
4. Kawasan Perikanan
a. Perikanan Tangkap
Sektor perikanan tangkap di perairan pantai Utara Kabupaten Gresik memiliki fungsi
pemanfaatan sebagai fishing ground nelayan tradisional dengan alat tangkap bubu,
sero, gillnet, dan pancing. Kawasan Perikanan tangkap tersebut tersebar antara lain
pada Kecamatan Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, dan Panceng.
Kawasan penangkapan ikan meliputi:
1). Kawasan penangkapan terbatas untuk ikan karang yang menggunakan alat
tangkap pancing di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak dengan luas
sekitar ± 9.744 Ha;
2). Kawasan penangkapan dengan alat tangkap jaring dan pancing di Kecamatan
Sangkapura dan Kecamatan Tambak dengan luas sekitar ± 57.340 Ha;
3). Kawasan penangkapan dengan alat tangkap sero dan bubu di Kecamatan
Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, dan Bungah dengan luas sekitar ± 5.455 Ha;
4). Kawasan penangkapan dengan alat tangkap pancing dan jaring insang di
Kecamatan Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Bungah, dan Manyar dengan luas
sekitar ± 83.828 Ha;
5). Kawasan penangkapan untuk ikan pelagis yang menggunakan alat tangkap jaring
di wilayah setelah 4 mil sampai dengan 12 mil dengan luas sekitar ± 63.589 Ha;
6). Fishing Ground nelayan dengan menggunakan alat tangkap jaring dan pancing
meliputi wilayah perairan yang berada di atas 12 mil dengan luas sekitar ±
227.193 Ha.
b. Perikanan Budidaya
Penggunaan lahan tambak berdasarkan RTR Gresik Kota, terjadi pengurangan luas
lahan tambak untuk kebutuhan industri dan permukiman, yaitu seluas ± 762,93 Ha.
5-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Luas lahan tambak adalah 15% dari luas total, yaitu 17.399 Ha. Potensi tambak paling
besar terdapat di Kecamatan Duduksampeyan, Manyar, Bungah, Sidayu, Dukun, dan
Ujungpangkah, dengan luas berkisar antara 1000 – 3000 Ha.
Sektor perikanan tambak di Kabupaten Gresik merupakan sektor yang potensial
dikembangkan dan areal tambak di wilayah ini termasuk mendominasi kawasan, yaitu
sebesar 14,60% dari total wilayah. Konversi lahan tambak sampai Tahun 2030 adalah
di Kecamatan Cerme seluas 2.763 Ha, Manyar seluas 895 Ha, Ujungpangkah seluas
2.384 Ha. Kebijaksanaan penataan ruang yang diambil untuk pengembangan dan
penataan kawasan ini meliputi:
1). Pengembangan kawasan pertanian di area waduk dengan tetap menjaga fungsi
perlindungannya terhadap keberadaan daerah waduk sebagai daerah resapan air
dan sumber air bersih.
2). Pengendalian kawasan perikanan non waduk dengan memperhatikan
penggunaan lahan sekitarnya yang sudah ada.
3). Pembatasan pengkonversian area tambak untuk penggunaan lahan lainnya.
Kawasan budidaya laut, meliputi:
1). Kawasan budidaya kerang di Kecamatan Panceng dengan luas sekitar ± 2.065
Ha; dan
2). Kawasan budidaya kakap, kerapu, dan rumput laut di Kecamatan Sangkapura
dan Kecamatan Tambak dengan luas sekitar ± 608 Ha.
5. Kawasan Pertambangan
Kabupaten Gresik merupakan daerah penghasil tambang, terutamanya untuk bahan
galian Golongan C. Keberadaan bahan tambang ini akan berdampak pada kegiatan
pengeksploitasian yang sering menimbulkan dampak negatif sebagai berikut:
a. Topografi
Bentuk topografi khususnya pada daerah perbukitan akan berubah menjadi kawasan
kantong bentang alam yang rusak dengan pemandangan yang gersang dan buruk.
b. Tanah Penutup
Hilangnya lapisan atas tanah sebagai akibat semakin gundulnya daerah perbukitan, hal
ini akan menimbulkan dampak lain yang tidak baik berupa terjadinya longsoran/
gerakan tanah terutama pada daerah perbukitan curam.
c. Tata Air
Berdampak pada menyurutnya potensi air/ sumber air karena kelembaban tanah yang
berkurang dan tanah akan menjadi kering bahkan pada daerah tertentu akan terjadi
5-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
amblesan tanah dan penurunan dari muka air tanah. Terjadinya pelumpuran pada air
permukaan, proses erosi, sedimentasi dan pendangkalan yang meningkat di badan
sungai, ataupun waduk, pada musim hujan akan sering terjadi banjir karena tidak ada
lagi penahan.
Untuk mengatasi atau memperkecil dampak negatif yang ditimbulkan ini, maka perlu
adanya upaya penataan kawasan. Adapun kebijaksanaan penataan ruang untuk kawasan
pertambangan meliputi:
Pengembangan kawasan pertambangan dengan memperhatikan kriteria / syarat
penambangan yang ada.
Pengembangan kegiatan lainnya di kawasan pertambangan untuk mengantisipasi
kondisi masa pasca tambang.
Pengadaan kegiatan pertambangan dengan tetap memperhatikan keberlangsungan
kawasan terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan kondisi sosial ekonomi
penduduk.
5-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Rencana penggunaan lahan industri adalah mengakomodasi rencana EJIIZ (East Java
Integrated Industrial Zone) dengan asumsi pertumbuhan ekonomi progresif (skenario
optimis), yang menghasilkan total penggunaan lahan sebesar ± 8.613,85 Ha di dokumen
rencana Gresik Utara, Gresik Selatan, serta Gresik Kota. Selain itu, terdapat pengalokasian
industri dengan luas tidak terlalu besar di kecamatan lainnya, sehingga luas total adalah
sebesar ± 12.112,59 Ha. Rencana ini mengadopsi dokumen rencana yang ada dan
5-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.1.
Rencana Pengunaan Lahan Industri di Kabupaten Gresik
No. Kecamatan Rencana (Ha) Proporsi
A. Rencana Gresik Utara 8.010,24 92,99
1. Manyar – Gresik Utara 1.489,00 17,29
2. Bungah - -
3. Sidayu 1.000,00 11,61
4. Ujungpangkah 4.984,38 57,86
5. Panceng 123,30 1,43
6. Dukun 413,56 4,80
B. Rencana Gresik Selatan 313,01 3,63
7. Driyorejo 141,44 1,64
8. Kedamean 171,57 1,99
9. Menganti 89,07 0,85
C. Rencana Gresik Kota 123,35 1,43
10. Kebomas 100,05 1,16
11. Gresik 23,295 0,27
12. Manyar – Kota 167,26 1,94
Total 8.613,85 100,00
Sumber: RTRW Kabupaten Gresik 2010 – 2030
5-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Kabupaten Gresik yang memiliki potensi produksi limbah B3 dalam jumlah besar, seperti Kota
Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo. Selain Instalasi Pengolahan Limbah B3 juga terdapat
fasilitas Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT), Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Fasilitas
Waste to Energy, dan fasilitas umum penunjang kawasan industri.
Pemanfaatan kawasan peruntukan industri, terdiri atas:
a. kawasan peruntukan industri besar;
b. kawasan peruntukan industri menengah; dan
c. kawasan peruntukan industri kecil.
Kawasan peruntukan industri besar dan menengah, meliputi kawasan di sepanjang jalan arteri
primer yang menghubungkan Gresik – Lamongan maupun Gresik – Surabaya, yang diarahkan
di Kecamatan Kebomas, Manyar, dan Driyorejo dibatasi perkembangannya. Kawasan
peruntukan industri menengah dan kecil, diarahkan berada di dalam kawasan industri tertentu
dengan pengelola tertentu.
7. Kawasan Pariwisata
Kegiatan pariwisata di Kabupaten Gresik ditinjau dari karakteristik dan potensinya
dapat dikelompokkan menjadi pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan
Objek daya tarik wisata budaya, yaitu Wisata Budaya Gresik Kota dan Pulau Bawean. Objek
wisata budaya antara lain meliputi Makam Sunan Giri, Makam Maulana Malik Ibrahim, Makam
Raden Santri, Makam Nyi Ageng Pinatih, dan Makam Siti Fatimah Binti Maimun. Di Pulau
Bawean, objek wisata budaya yang ada adalah Makam Siti Zainab.
Objek daya tarik wisata alam terdapat di Gresik Utara dan Pulau Bawean. Wisata alam
di Gresik Utara meliputi Pantai Delegan, Pantai Ujungpangkah; Gua Gelang Agung, Benteng
Portugis, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Mengare. Sedangkan wisata alam di Pulau Bawean
berupa pantai yang ada di Kecamatan Sangkapura, yakni Pantai Gili, Air Panas Kebundaya,
Pantai Tingen, Pantai Tanjung Karang, Pantai Gili Barat, Pantai Pulau Cina, Pantai Pasir Putih,
Pantai Mayangkara, Pantai Labuhan, Danau Kastoba, dan hutan lindung. Dua objek daya tarik
wisata (ODTW) utama yang dapat dikunjungi di hutan lindung adalah Air Terjun Laccar dan
Air Terjun Patar Selamat.
Kebijaksanaan penataan ruang untuk pengembangan kawasan pariwisata adalah:
Pengembangan kawasan pariwisata dengan melakukan promosi wisata baik secara
regional maupun nasional.
Penataan kawasan pariwisata dengan memperhatikan keberlangsungan lingkungan.
Pengembangan kegiatan pendukung pariwisata (hotel, restoran, dan lain-lain) dengan
memperhatikan arahan RUTR/RDTR/RTRK yang ada.
5-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8. Kawasan Permukiman
Di Kabupaten Gresik penggunaan lahan untuk pengembangan kawasan permukiman
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman
pedesaan. Luas penggunaan lahan permukiman total di Kabupaten Gresik Tahun 2030 adalah
25.953.39 Ha atau sekitar 21,78% dari seluruh lahan. Permukiman skala besar terkonsentrasi
di Kecamatan Driyorejo, Kedamean, Menganti, Cerme sekitar 3.000 – 4.000 Ha.
Permukiman Perkotaan
Arahan kebijaksanaan yang ditetapkan untuk pengembangan kawasan permukiman
perkotaan di Kabupaten Gresik mengacu pada:
Memperhitungkan kecenderungan perkembangan pembangunan permukiman baru;
Memperhitungkan daya tampung perkembangan penduduk dan fasilitas/ prasarana
yang dibutuhkan;
Penggunaan lahan eksistingnya.
5-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui distribusi rencana pola ruang di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada
Tabel 5.2. Sedangkan untuk mengetahui gambaran rencana pola ruang laut dan rencana pola
ruang daratan dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan Gambar 5.2 berikut ini.
5-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.2.
Distribusi Luas dan Persentase Pola Ruang Kabupaten Gresik
Luas Persentase
No. Rencana Pola Ruang
(Ha) (%)
I. Kawasan Lindung
1. Kawasan Rawan Bencana Banjir 9.608,80 8,06
2. Kawasan Pantai Berhutan Bakau 406,00 0,34
3. Kawasan Terumbu Karang 5.387,00 4,52
4. Blok Rimba Suaka Marga Satwa 3.831,60 3,21
5. Kawasan Resapan Air 1.156,77 0,97
6. Kawasan Cagar Alam 740,00 0,62
Jumlah I 21.130,17 17,72
II. Kawasan Budidaya
1. Kawasan Permukiman 25.953,39 21,78
2. Kawasan Pertanian Lahan Basah 26.614,74 22,34
3. Kawasan Perikanan Budidaya 17.399,00 14,60
4. Kawasan Hortikultura 99,99 0,08
5. Kawasan Industri 12.112,59 10,16
6. Kawasan Perdagangan, Jasa, dan Fasum 6.458,32 5,42
7. Kawasan Perkebunan 3.471,00 2,91
8. Kawasan Hutan Produksi 1.017,00 0,85
9. Kawasan Pertambangan 284,65 0,23
10. Kawasan Pariwisata 82,85 0,06
11. Kawasan Lainnya * 4.501,30 3,77
Jumlah II 97.994,83 85,74
Jumlah Total 119.925,00 100,00
5-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KSN meliputi Kawasan Perkotaan Gresik yang merupakan bagian dari Kawasan
Perkotaan GKS dan termasuk dalam Kawasan Strategis Dengan Sudut Kepentingan
Pertumbuhan Ekonomi dan Kawasan pertahanan dan keamanan TNI-AL di Desa Campurejo,
Kecamatan Panceng. Untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, dimungkinkan
penggunaan ruang sesuai dengan daya dukung lingkungan dan ketentuan perundang-
undangan.
Kawasan strategis Kabupaten yang tertuang dalam RTRW sebagai berikut:
a. KS Dengan sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, meliputi kawasan perindustrian
di Kabupaten Gresik;
b. KS dengan dudut kepentingan sosial budaya, meliputi kawasan Makam Sunan Giri dan
Makam Malik Ibrahim;
5-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
c. KS dengan sudut kepentingan pendayagunaan SDA dan teknologi tinggi, yaitu kawasan
pertambangan minyak dan gas bumi di Gresik dan sekitarnya dan kawasan pembangkit
listrik di Singosari;
d. KS dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan, meliputi kawasan
pengelolaan sumber daya buatan di Kecamatan Kedamean.
Tabel 5.3.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM
Zona Kecamatan Pelayanan
Zona 1 – Gresik Kota Kec. Kebomas )* Optimalisasi
Kec. Gresik )* Optimalisasi
Kec. Manyar )* Optimalisasi
Kec. Duduksampeyan )* Optimalisasi
Zona 2 – Gresik Tengah Kec. Kedamean )* Optimalisasi
Kec. Menganti )* Optimalisasi
Kec. Cerme )* Optimalisasi
Kec. Benjeng )* Optimalisasi
Kec. Balongpanggang )* Optimalisasi
Zona 3 – Gresik Selatan Kec. Driyorejo )* Optimalisasi
Kec. Wringinanom )* Optimalisasi
5-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui gambaran pembagian zona untuk pelayanan SPAM jaringan perpipaan
PDAM di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 5.4 berikut ini.
A. Metode Proyeksi
Metode proyeksi penduduk menggunakan metode statistik yang pada umumnya
digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk adalah sebagai berikut:
Metode Aritmatik;
Metode Geometrik;
Metode Least Square.
1. Metode Aritmatik
Metode ini biasanya juga disebut dengan rata-rata hitung. Metode aritmatik digunakan
apabila data berkala menunjukkan jumlah penambahan (absolut number) yang relatif
5-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 5.4. Peta Zona Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
5-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
sama setiap tahun. Hal seperti itu terjadi pada kota yang luasnya kecil, tingkat
pertumbuhan ekonomi kota rendah dan pengembangan (pertumbuhan) kota yang
tidak terlalu pesat. Alasan penggunaan Metode Aritmatik pada jenis kota yang demikian
adalah dengan pertimbangan bahwa kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
rendah dan potensi pengembangan kota yang tidak terlalu pesat akan menghasilkan
pertumbuhan penduduk yang kecil dan lambat.
Model aritmatika merupakan salah satu model proyeksi yang mengasumsikan pola
penyebaran datanya linier. Rumus yang digunakan dalam perhitungan proyeksi
penduduk dangan Metode Aritmatik (Achmad Zanbar, 2005) adalah sebagai berikut:
Pt = P0 (a . n) … (1)
Keterangan:
Pt = Jumlah penduduk hasil proyeksi pada tahun ke-t (jiwa),
P0 = Jumlah penduduk pada tahun awal data yang ada (jiwa),
2. Metode Geometrik
Trend ini biasanya digunakan untuk mewakili data yang menggambarkan
perkembangan yang mula-mula tumbuh dengan cepat sekali. Persamaan yang
digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk dengan Metode Geometrik adalah
sebagai berikut:
Pn = Po . (1 + r)n … (2)
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke-n
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
r = Laju pertumbuhan penduduk
n = Jumlah interval tahun
5-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Pn = a + b . x … (3)
a =
(Y . X ) (X . XY )
2
(n . X ) ( X) 2 2
b =
(n . XY) (X . Y)
(n . X ) ( X)
2 2
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk yang diproyeksikan
a = Konstanta
b = Koefisien arah regresi linear
x = Jumlah data + jumlah tahun proyeksi
X = Jumlah data
Y = Jumlah penduduk (jiwa)
Metode ini dapat digunakan apabila diagram pencar dari data jumlah penduduk yang
ada di tahun-tahun sebelumnya terletak di sekitar garis lurus dan menunjukkan adanya
kecenderungan linieritas. Dengan demikian dapat diduga regresinya adalah linear.
1. Standar Deviasi
Rumus standar deviasi adalah:
σ =
Y 2
Y
… (4)
n n
Dimana:
σ = Standar deviasi
n = Jumlah interval tahun
Metode proyeksi yang baik adalah yang mempunyai nilai standar deviasi terkecil.
2. Koefisien Korelasi
Rumus koefisien korelasi adalah:
5-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
r =
(n . XY) ( X) . ( Y) … (5)
(n . X 2
( X) ) (n . Y ( Y) )
2 2 2 1/2
Dimana:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah interval tahun
Metode yang terbaik adalah metode yang mempunyai nilai r mendekati 1 atau –1.
Tabel 5.4.
Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kabupaten Gresik
Jumlah Pertambahan Penduduk
No. Tahun
Penduduk Jiwa %
1. 2015 1.303.773
2. 2016 1.310.439 6.666 0,511
3. 2017 1.313.826 3.387 0,258
4. 2018 1.336.371 22.545 1,716
5. 2019 1.298.184 -38.187 -2,858
Rata-rata 8.150 0,621
Sumber: Kabupaten Gresik Dalam Angka dan Hasil Perhitungan, 2020
Berdasarkan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Gresik dari Tahun 2015 hingga
Tahun 2019 tersebut, dapat ditarik suatu trend pertumbuhan penduduk dari Tahun 2020
hingga Tahun 2035. Proyeksi berdasarkan trend pertumbuhan penduduk ini dihitung dengan
pendekatan dari metode proyeksi penduduk, yaitu Metode Aritmatik, Geometrik, dan Least
Square. Pada pelaksanaan studi dan perencanaan ini, metode proyeksi penduduk yang akan
digunakan adalah metode dengan pengujian nilai koefisien korelasi yang paling mendekati ±1.
Untuk mengetahui hasil perhitungan koefisien korelasi metode proyeksi penduduk dapat dilihat
pada Tabel 5.5 berikut ini.
5-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.5.
Perhitungan Koefisien Korelasi
Jumlah Proyeksi Jumlah Penduduk
No. Tahun Penduduk Metode Metode Metode Least
Eksisting Aritmatik Geometrik Square
1. 2015 1.303.773
2. 2016 1.310.439 1.311.923 1.311.875 1.307.246
3. 2017 1.313.826 1.320.072 1.320.027 1.320.212
4. 2018 1.336.371 1.328.222 1.328.231 1.333.178
5. 2019 1.298.184 1.336.371 1.336.485 1.346.144
Koefisien Korelasi 0,9198 0,9205 0,9198
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa Metode Geometrik mempunyai
koefisien korelasi yang paling mendekati +1. Sehingga perhitungan proyeksi penduduk di
Kabupaten Gresik dapat dilakukan dengan menggunakan Metode Geometrik. Perhitungan
proyeksi penduduk tersebut dilakukan dengan menggunakan data pertumbuhan penduduk
setiap kecamatan. Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk setiap kecamatan di Kabupaten
Gresik selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 5.6 di bawah ini.
Tabel 5.6.
Pertumbuhan Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Selama 5 Tahun Terakhir
Jumlah Penduduk (jiwa) Pertumbuhan
No. Kecamatan Rata-rata
2015 2016 2017 2018 2019 (%)
1. Wringinanom 72.350 72.844 72.894 74.137 73.297 0,675
2. Driyorejo 103.109 103.895 105.300 106.757 102.646 0,751
3. Kedamean 62.875 63.030 63.249 64.230 63.887 0,660
4. Menganti 120.933 122.248 124.132 126.566 124.468 1,080
5. Cerme 78.483 78.333 78.724 80.386 80.032 0,466
6. Benjeng 66.153 66.266 66.786 67.821 66.546 0,593
7. Balongpanggang 58.586 58.243 58.678 59.373 58.015 0,165
8. Duduksampeyan 50.969 50.859 50.232 50.870 50.497 0,324
9. Kebomas 103.692 105.656 107.605 110.402 109.392 1,593
10. Gresik 86.934 86.417 82.940 83.582 82.448 1,300
11. Manyar 111.205 112.862 113.868 116.294 114.893 1,165
12. Bungah 67.060 67.176 67.720 68.904 68.342 0,547
13. Sidayu 43.568 43.847 43.782 44.269 43.533 0,293
14. Dukun 67.143 67.744 67.364 68.480 67.127 0,071
15. Panceng 52.036 52.519 52.392 53.384 52.599 0,399
16. Ujungpangkah 50.916 51.236 51.358 52.150 51.890 0,529
17. Sangkapura 69.651 69.281 68.504 69.620 56.053 0,254
18. Tambak 38.110 37.983 38.298 39.146 32.519 0,903
Jumlah 1.303.773 1.310.439 1.313.826 1.336.371 1.298.184 0,621
Sumber: Kecamatan Dalam Angka, BPS Kabupaten Gresik, 2020
5-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui hasil perhitungan proyeksi penduduk setiap kecamatan di Kabupaten Gresik
Tahun 2020 – 2035 dapat dilihat pada Tabel 5.7. Sementara untuk mengetahui hasil
perhitungan proyeksi penduduk setiap desa/kelurahan dari masing-masing kecamatan di
Kabupaten Gresik Tahun 2020 – 2035 dapat dilihat pada Lampiran B.
5-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.7.
Hasil Perhitungan Proyeksi Penduduk Setiap Kecamatan di Kabupaten Gresik Tahun 2020 – 2035
Jumlah
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
No. Kecamatan Penduduk
2019 (jiwa) 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027
1. Wringinanom 73.297 73.794 74.293 74.793 75.296 75.806 76.320 76.835 77.353
2. Driyorejo 102.646 103.416 104.192 104.975 105.761 106.556 107.356 108.163 108.975
3. Kedamean 63.887 64.309 64.733 65.159 65.589 66.022 66.458 66.898 67.339
4. Menganti 124.468 125.812 127.168 128.543 129.933 131.338 132.756 134.192 135.640
5. Cerme 80.032 80.405 80.780 81.157 81.535 81.913 82.292 82.674 83.059
6. Benjeng 66.546 66.941 67.338 67.737 68.139 68.541 68.946 69.354 69.766
7. Balongpanggang 58.015 58.109 58.203 58.297 58.391 58.485 58.579 58.673 58.767
8. Duduksampeyan 50.497 50.661 50.826 50.991 51.156 51.321 51.487 51.653 51.819
9. Kebomas 109.392 111.135 112.906 114.703 116.528 118.383 120.267 122.184 124.130
10. Gresik 82.448 83.520 84.606 85.707 86.823 87.951 89.095 90.253 91.426
11. Manyar 114.893 116.233 117.588 118.957 120.344 121.749 123.165 124.602 126.050
12. Bungah 68.342 68.714 69.090 69.468 69.848 70.232 70.616 71.003 71.393
13. Sidayu 43.533 43.661 43.790 43.919 44.048 44.178 44.308 44.438 44.568
14. Dukun 67.127 67.175 67.223 67.271 67.319 67.367 67.415 67.463 67.511
15. Panceng 52.599 52.808 53.018 53.229 53.441 53.655 53.869 54.083 54.299
16. Ujungpangkah 51.890 52.165 52.443 52.722 53.003 53.284 53.566 53.849 54.134
17. Sangkapura 56.053 56.195 56.337 56.479 56.622 56.767 56.912 57.058 57.204
18. Tambak 32.519 32.812 33.109 33.406 33.707 34.012 34.319 34.628 34.941
Total 1.298.184 1.307.865 1.317.643 1.327.513 1.337.483 1.347.560 1.357.726 1.368.003 1.378.374
5-24
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Jumlah
Proyeksi Penduduk (Jiwa)
No. Kecamatan Penduduk
2019 (jiwa) 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Wringinanom 73.297 77.873 78.399 78.927 79.459 79.997 80.538 81.083 81.630
2. Driyorejo 102.646 109.794 110.618 111.449 112.286 113.127 113.977 114.833 115.696
3. Kedamean 63.887 67.784 68.230 68.680 69.135 69.592 70.050 70.511 70.975
4. Menganti 124.468 137.106 138.588 140.082 141.595 143.124 144.672 146.233 147.814
5. Cerme 80.032 83.447 83.836 84.225 84.616 85.010 85.409 85.809 86.211
6. Benjeng 66.546 70.181 70.598 71.016 71.436 71.856 72.281 72.711 73.144
7. Balongpanggang 58.015 58.861 58.955 59.050 59.145 59.240 59.336 59.432 59.528
8. Duduksampeyan 50.497 51.985 52.152 52.319 52.487 52.656 52.826 52.996 53.166
9. Kebomas 109.392 126.106 128.115 130.156 132.230 134.335 136.475 138.647 140.855
10. Gresik 82.448 92.614 93.819 95.037 96.273 97.524 98.792 100.077 101.377
11. Manyar 114.893 127.520 129.006 130.506 132.027 133.565 135.122 136.696 138.287
12. Bungah 68.342 71.786 72.179 72.572 72.968 73.366 73.767 74.169 74.573
13. Sidayu 43.533 44.698 44.829 44.961 45.093 45.226 45.359 45.492 45.626
14. Dukun 67.127 67.559 67.607 67.655 67.703 67.751 67.799 67.847 67.895
15. Panceng 52.599 54.515 54.731 54.949 55.167 55.386 55.606 55.828 56.050
16. Ujungpangkah 51.890 54.421 54.708 54.996 55.285 55.578 55.873 56.169 56.466
17. Sangkapura 56.053 57.351 57.498 57.645 57.792 57.939 58.086 58.233 58.381
18. Tambak 32.519 35.255 35.573 35.895 36.220 36.547 36.877 37.211 37.548
Total 1.298.184 1.388.856 1.399.441 1.410.120 1.420.917 1.431.819 1.442.845 1.453.977 1.465.222
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
5-25
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.8
Standar Kebutuhan Air Minum Berdasarkan Klasifikasi Daerah
Jenis Kota
No. Uraian Satuan
Metro Besar Sedang Kecil IKK Desa
1. Jumlah Penduduk (x 1.000) Jiwa > 1.000 500 – 1.000 100 – 500 20 – 100 3 – 20 <3
2. Persentase Penduduk Terlayani % 70 – 90 70 – 90 70 – 90 70 – 90 70 – 90 70 – 90
3. Kebutuhan Rumah Tangga
a. Sambungan Langsung (SR) L/org/hari 190 170 150 130 90 60
b. Kran Umum (HU / KU) L/org/hari 30 30 30 30 30 30
4. Kebutuhan Non Domestik
a. Industri
Berat L/det/Ha 0,50 – 1,00
Sedang L/det/Ha 0,25 – 0,50
Ringan L/det/Ha 0,15 – 0,25
b. Komersil
Pasar L/det/Ha 0,10 – 1,00
Hotel L/det/Ha
Lokal L/det/Ha 400
15 – 30% dari Kebutuhan Domestik
Internasional L/det/Ha 1.000
Sosial dan Institusi L/det/Ha
Universitas L/siswa/hari 20
Sekolah L/siswa/hari 15
Masjid m /hari/unit
3
1–2
Rumah Sakit L/bed/hari 400
Puskesmas m3/hari/unit 1–2
Kantor L/det/hari 0,01
Militer m3/hari/Ha 10
5. Faktor-faktor
a. Kebutuhan Maksimum 1,10 – 1,70
b. Kebutuhan Puncak 1,50 – 3,50
6. Kehilangan Air
a. Sistem Baru 20% dari Kebutuhan Rata-rata
b. Sistem Lama 30 – 40% dari Kebutuhan Rata-rata
Sumber: Direktorat Air Bersih, Departemen Pekerjaan Umum, 1998
5-26
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
distribusi air minum. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi nilai dari kebutuhan
air minum pada jam puncak ini adalah sebagai berikut:
a). Jumlah Penduduk
Semakin tinggi jumlah penduduk pada suatu kawasan perencanaan, maka akan
semakin beragam pula jenis kegiatan penduduk pada kawasan perencanaan
tersebut. Keragaman jenis kegiatan penduduk ini apabila semakin besar maka
nilai faktor jam puncaknya akan semakin kecil.
b). Perkembangan Kota
Semakin besar perkembangan kota maka akan mempengaruhi fluktuasi
pemakaian air minum, karena adanya pemakaian air yang tidak terbatas
terhadap waktu.
Dalam pekerjaan ini, besar faktor jam puncak (fpuncak) yang digunakan sebagai kriteria
desain adalah 1,75.
2. Kebutuhan Air Minum Maksimum per Hari
Kebutuhan air sedikit bervariasi akibat perubahan atas aktivitas sehari-hari seperti
pada hari-hari besar. Penentuan besarnya kebutuhan hari maksimum didasarkan
pada kebutuhan air yang diperlukan untuk pemeliharaan unit instalasi. Dalam
pekerjaan ini, besar faktor harian maksimum (fmaks) yang digunakan sebagai kriteria
desain adalah 1,20.
5-27
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.9.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 1 – Gresik Kota
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Kebomas jiwa 111.135 112.906 114.703 116.528 118.383 120.267 122.184 124.130 126.106 128.115 130.156 132.230 134.335 136.475 138.647 140.855
b. Kec. Gresik jiwa 83.520 84.606 85.707 86.823 87.951 89.095 90.253 91.426 92.614 93.819 95.037 96.273 97.524 98.792 100.077 101.377
c. Kec. Manyar jiwa 116.233 117.588 118.957 120.344 121.749 123.165 124.602 126.050 127.520 129.006 130.506 132.027 133.565 135.122 136.696 138.287
d. Kec. Duduksampeyan jiwa 50.661 50.826 50.991 51.156 51.321 51.487 51.653 51.819 51.985 52.152 52.319 52.487 52.656 52.826 52.996 53.166
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 361.549 365.926 370.358 374.851 379.404 384.014 388.692 393.425 398.225 403.092 408.018 413.017 418.080 423.215 428.416 433.685
3. Persentase Pelayanan % 53,31 54,76 56,20 57,65 59,09 60,54 61,99 63,43 64,88 66,32 67,77 69,22 70,66 72,11 73,55 75,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 192.742 200.366 208.149 216.094 224.205 232.482 240.935 249.557 258.360 267.347 276.514 285.874 295.424 305.172 315.117 325.264
5. Konsumsi air L/org/hr 120,00 122,00 124,00 126,00 128,00 130,00 132,00 134,00 136,00 138,00 140,00 142,00 144,00 146,00 148,00 150,00
6. Kebutuhan domestik L/det 267,70 282,92 298,73 315,14 332,16 349,80 368,10 387,04 406,68 427,01 448,06 469,84 492,37 515,68 539,78 564,69
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 48.186 50.092 52.037 54.024 56.051 58.121 60.234 62.389 64.590 66.837 69.129 71.469 73.856 76.293 78.779 81.316
9. Kebutuhan non domestik L/det 40,15 42,44 44,81 47,27 49,82 52,47 55,21 58,06 61,00 64,05 67,21 70,48 73,86 77,35 80,97 84,70
10. Kebutuhan industri L/det 30,00 357,00 608,00 782,00 792,00 809,00 826,00 843,00 860,00 877,00 894,00 911,00 928,00 945,00 962,00 975,00
11. Total kebutuhan L/det 337,85 682,36 951,54 1.144,41 1.173,98 1.211,27 1.249,31 1.288,10 1.327,68 1.368,06 1.409,26 1.451,32 1.494,23 1.538,04 1.582,75 1.624,40
12. Kehilangan air
a. Persentase % 26,18 25,77 25,36 24,94 24,53 24,12 23,71 23,30 22,88 22,47 22,06 21,65 21,24 20,82 20,41 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 88,45 175,83 241,27 285,46 288,00 292,16 296,19 300,08 303,83 307,43 310,88 314,18 317,31 320,28 323,07 324,88
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 426,30 858,19 1.192,82 1.429,87 1.461,98 1.503,43 1.545,50 1.588,18 1.631,51 1.675,50 1.720,15 1.765,50 1.811,54 1.858,32 1.905,82 1.949,28
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 511,56 1.029,83 1.431,38 1.715,84 1.754,38 1.804,11 1.854,59 1.905,81 1.957,81 2.010,60 2.064,18 2.118,59 2.173,85 2.229,98 2.286,99 2.339,13
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 746,03 1.501,84 2.087,43 2.502,27 2.558,46 2.631,00 2.704,62 2.779,31 2.855,13 2.932,12 3.010,26 3.089,62 3.170,20 3.252,06 3.335,19 3.411,24
5-28
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.10.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 2 – Gresik Tengah
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
a. Kec. Kedamean jiwa 64.309 64.733 65.159 65.589 66.022 66.458 66.898 67.339 67.784 68.230 68.680 69.135 69.592 70.050 70.511 70.975
b. Kec. Menganti jiwa 125.812 127.168 128.543 129.933 131.338 132.756 134.192 135.640 137.106 138.588 140.082 141.595 143.124 144.672 146.233 147.814
c. Kec. Cerme jiwa 80.405 80.780 81.157 81.535 81.913 82.292 82.674 83.059 83.447 83.836 84.225 84.616 85.010 85.409 85.809 86.211
d. Kec. Benjeng jiwa 66.941 67.338 67.737 68.139 68.541 68.946 69.354 69.766 70.181 70.598 71.016 71.436 71.856 72.281 72.711 73.144
e. Kec. Balongpanggang jiwa 58.109 58.203 58.297 58.391 58.485 58.579 58.673 58.767 58.861 58.955 59.050 59.145 59.240 59.336 59.432 59.528
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 395.576 398.222 400.893 403.587 406.299 409.031 411.791 414.571 417.379 420.207 423.053 425.927 428.822 431.748 434.696 437.672
3. Persentase Pelayanan % 30,49 32,79 35,09 37,39 39,69 41,99 44,29 46,59 48,90 51,20 53,50 55,80 58,10 60,40 62,70 65,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 120.611 130.580 140.679 150.909 161.271 171.766 182.399 193.168 204.079 215.129 226.319 237.656 249.137 260.770 272.551 284.487
5. Konsumsi air L/org/hr 120,00 121,00 122,00 123,00 124,00 125,00 126,00 127,00 128,00 129,00 130,00 131,00 132,00 133,00 134,00 135,00
6. Kebutuhan domestik L/det 167,52 182,87 198,64 214,84 231,45 248,50 266,00 283,94 302,34 321,20 340,53 360,33 380,63 401,42 422,71 444,51
8. Jumlah total sambungan rumah SR 30.153 32.645 35.170 37.727 40.318 42.942 45.600 48.292 51.020 53.782 56.580 59.414 62.284 65.193 68.138 71.122
9. Kebutuhan non domestik L/det 25,13 27,43 29,80 32,23 34,72 37,28 39,90 42,59 45,35 48,18 51,08 54,05 57,09 60,21 63,41 66,68
10. Kebutuhan industri L/det 52,00 60,00 68,00 76,00 84,00 92,00 100,00 108,00 116,00 124,00 132,00 140,00 148,00 156,00 164,00 165,00
11. Total kebutuhan L/det 244,64 270,30 296,44 323,06 350,17 377,78 405,90 434,53 463,69 493,38 523,61 554,39 585,72 617,63 650,11 676,19
a. Persentase % 26,22 25,81 25,39 24,98 24,56 24,15 23,73 23,32 22,90 22,49 22,07 21,66 21,24 20,83 20,41 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 64,15 69,75 75,27 80,69 86,01 91,22 96,33 101,32 106,20 110,95 115,58 120,07 124,43 128,65 132,72 135,24
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 308,79 340,06 371,71 403,75 436,18 469,00 502,23 535,85 569,89 604,33 639,18 674,46 710,15 746,28 782,83 811,43
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 370,55 408,07 446,05 484,50 523,41 562,80 602,67 643,02 683,87 725,20 767,02 809,35 852,18 895,53 939,40 973,71
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 540,38 595,10 650,49 706,56 763,31 820,75 878,90 937,74 997,30 1.057,58 1.118,57 1.180,30 1.242,76 1.305,99 1.369,95 1.419,99
5-29
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.11.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 3 – Gresik Selatan
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
b. Kec. Wringinanom jiwa 73.794 74.293 74.793 75.296 75.806 76.320 76.835 77.353 77.873 78.399 78.927 79.459 79.997 80.538 81.083 81.630
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 177.210 178.485 179.768 181.057 182.362 183.676 184.998 186.328 187.667 189.017 190.376 191.745 193.124 194.515 195.916 197.326
3. Persentase Pelayanan % 49,98 51,65 53,32 54,98 56,65 58,32 59,99 61,66 63,32 64,99 66,66 68,33 70,00 71,66 73,33 75,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 88.570 92.184 95.845 99.552 103.312 107.120 110.977 114.882 118.838 122.846 126.905 131.016 135.179 139.397 143.669 147.995
5. Konsumsi air L/org/hr 120,00 121,00 122,00 123,00 124,00 125,00 126,00 127,00 128,00 129,00 130,00 131,00 132,00 133,00 134,00 135,00
6. Kebutuhan domestik L/det 123,01 129,10 135,34 141,72 148,27 154,98 161,84 168,87 176,06 183,42 190,95 198,65 206,52 214,58 222,82 231,24
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 22.143 23.046 23.961 24.888 25.828 26.780 27.744 28.721 29.710 30.712 31.726 32.754 33.795 34.849 35.917 36.999
9. Kebutuhan non domestik L/det 18,45 19,37 20,30 21,26 22,24 23,25 24,28 25,33 26,41 27,51 28,64 29,80 30,98 32,19 33,42 34,69
10. Kebutuhan industri L/det 50,00 53,00 56,00 59,00 62,00 65,00 68,00 71,00 74,00 77,00 80,00 83,00 86,00 89,00 92,00 90,00
11. Total kebutuhan L/det 191,47 201,47 211,64 221,98 232,51 243,22 254,12 265,20 276,46 287,93 299,59 311,44 323,50 335,77 348,24 355,93
b. Jumlah kehilangan air L/det 69,31 70,75 72,04 73,17 74,13 74,91 75,52 75,95 76,19 76,24 76,10 75,74 75,18 74,41 73,41 71,19
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 260,78 272,22 283,68 295,15 306,64 318,14 329,64 341,15 352,66 364,17 375,68 387,19 398,68 410,17 421,65 427,11
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 312,93 326,66 340,41 354,18 367,97 381,76 395,57 409,38 423,19 437,01 450,82 464,62 478,42 492,21 505,98 512,54
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 456,36 476,38 496,44 516,51 536,62 556,74 576,87 597,01 617,15 637,30 657,44 677,58 697,70 717,81 737,89 747,45
5-30
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.12.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM PDAM Zona 4 – Gresik Utara
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Panceng jiwa 52.808 53.018 53.229 53.441 53.655 53.869 54.083 54.299 54.515 54.731 54.949 55.167 55.386 55.606 55.828 56.050
b. Kec. Ujungpangkah jiwa 52.165 52.443 52.722 53.003 53.284 53.566 53.849 54.134 54.421 54.708 54.996 55.285 55.578 55.873 56.169 56.466
c. Kec. Sidayu jiwa 43.661 43.790 43.919 44.048 44.178 44.308 44.438 44.568 44.698 44.829 44.961 45.093 45.226 45.359 45.492 45.626
d. Kec. Dukun jiwa 67.175 67.223 67.271 67.319 67.367 67.415 67.463 67.511 67.559 67.607 67.655 67.703 67.751 67.799 67.847 67.895
e. Kec. Bungah jiwa 68.714 69.090 69.468 69.848 70.232 70.616 71.003 71.393 71.786 72.179 72.572 72.968 73.366 73.767 74.169 74.573
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 284.523 285.564 286.609 287.659 288.716 289.774 290.836 291.905 292.979 294.054 295.133 296.216 297.307 298.404 299.505 300.610
3. Persentase Pelayanan % - - - - 10,00 12,27 14,55 16,82 19,09 21,36 23,64 25,91 28,18 30,45 32,73 35,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa - - - - 28.872 35.563 42.303 49.093 55.932 62.821 69.759 76.747 83.787 90.878 98.020 105.214
5. Konsumsi air L/org/hr - - - - 120,00 121,36 122,73 124,09 125,45 126,82 128,18 129,55 130,91 132,27 133,64 135,00
6. Kebutuhan domestik L/det - - - - 40,10 49,95 60,09 70,51 81,21 92,21 103,49 115,07 126,95 139,13 151,61 164,40
9. Kebutuhan non domestik L/det - - - - 6,02 7,49 9,01 10,58 12,18 13,83 15,52 17,26 19,04 20,87 22,74 24,66
10. Kebutuhan industri L/det - - - - 30,00 43,00 56,00 69,00 82,00 95,00 108,00 121,00 134,00 147,00 160,00 170,00
11. Total kebutuhan L/det - - - - 76,12 100,45 125,10 150,09 175,40 201,04 227,02 253,33 279,99 307,00 334,35 359,06
12. Kehilangan air
a. Persentase % - - - - 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det - - - - 15,22 20,09 25,02 30,02 35,08 40,21 45,40 50,67 56,00 61,40 66,87 71,81
13. Kebutuhan air rata-rata L/det - - - - 91,34 120,54 150,12 180,10 210,48 241,25 272,42 304,00 335,99 368,40 401,22 430,87
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det - - - - 109,61 144,64 180,15 216,12 252,57 289,50 326,91 364,80 403,19 442,08 481,46 517,04
b. Kebutuhan air jam puncak L/det - - - - 159,84 210,94 262,72 315,18 368,33 422,18 476,74 532,00 587,98 644,69 702,14 754,02
5-31
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.13.
Proyeksi Kebutuhan Air Total SPAM PDAM Kabupaten Gresik
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Zona 1 jiwa 361.549 365.926 370.358 374.851 379.404 384.014 388.692 393.425 398.225 403.092 408.018 413.017 418.080 423.215 428.416 433.685
b. Zona 2 jiwa 395.576 398.222 400.893 403.587 406.299 409.031 411.791 414.571 417.379 420.207 423.053 425.927 428.822 431.748 434.696 437.672
c. Zona 3 jiwa 177.210 178.485 179.768 181.057 182.362 183.676 184.998 186.328 187.667 189.017 190.376 191.745 193.124 194.515 195.916 197.326
d. Zona 4 jiwa 284.523 285.564 286.609 287.659 288.716 289.774 290.836 291.905 292.979 294.054 295.133 296.216 297.307 298.404 299.505 300.610
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 1.218.858 1.228.197 1.237.628 1.247.154 1.256.781 1.266.495 1.276.317 1.286.229 1.296.250 1.306.370 1.316.580 1.326.905 1.337.333 1.347.882 1.358.533 1.369.293
3. Persentase Pelayanan % 32,98 34,45 35,93 37,41 41,19 43,18 45,18 47,17 49,16 51,15 53,13 55,11 57,09 59,07 61,05 63,02
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 401.923 423.130 444.673 466.555 517.660 546.931 576.614 606.700 637.209 668.143 699.497 731.293 763.527 796.217 829.357 862.960
5. Konsumsi air L/org/hr 120,00 121,33 122,67 124,00 124,00 125,34 126,68 128,02 129,36 130,70 132,05 133,39 134,73 136,07 137,41 138,75
6. Kebutuhan domestik L/det 558,23 594,90 632,71 671,70 751,98 803,23 856,02 910,36 966,29 1.023,84 1.083,02 1.143,89 1.206,47 1.270,81 1.336,92 1.404,84
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 100.481 105.783 111.168 116.639 129.415 136.733 144.154 151.675 159.302 167.036 174.874 182.823 190.882 199.054 207.339 215.740
9. Kebutuhan non domestik L/det 83,73 89,23 94,91 100,75 112,80 120,49 128,40 136,55 144,94 153,58 162,45 171,58 180,97 190,62 200,54 210,73
10. Kebutuhan industri L/det 132,00 470,00 732,00 917,00 968,00 1.009,00 1.050,00 1.091,00 1.132,00 1.173,00 1.214,00 1.255,00 1.296,00 1.337,00 1.378,00 1.400,00
11. Total kebutuhan L/det 773,96 1.154,13 1.459,62 1.689,45 1.832,78 1.932,72 2.034,43 2.137,91 2.243,23 2.350,41 2.459,47 2.570,48 2.683,44 2.798,43 2.915,46 3.015,57
12. Kehilangan air
a. Persentase % 28,67 27,41 26,62 26,00 25,28 24,75 24,24 23,73 23,24 22,75 22,28 21,81 21,35 20,90 20,45 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 221,91 316,34 388,58 439,31 463,36 478,38 493,06 507,37 521,30 534,83 547,96 560,66 572,93 584,73 596,07 603,11
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 995,87 1.470,47 1.848,20 2.128,76 2.296,13 2.411,10 2.527,49 2.645,28 2.764,53 2.885,25 3.007,43 3.131,14 3.256,37 3.383,17 3.511,53 3.618,69
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 1.195,04 1.764,56 2.217,84 2.554,52 2.755,36 2.893,32 3.032,98 3.174,33 3.317,43 3.462,30 3.608,92 3.757,37 3.907,64 4.059,80 4.213,83 4.342,42
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 1.493,80 2.573,32 3.234,35 3.725,34 4.018,23 4.219,43 4.423,10 4.629,24 4.837,92 5.049,18 5.263,01 5.479,49 5.698,65 5.920,54 6.145,17 6.332,70
5-32
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.14.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 1 – Gresik Kota
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Kebomas jiwa 111.135 112.906 114.703 116.528 118.383 120.267 122.184 124.130 126.106 128.115 130.156 132.230 134.335 136.475 138.647 140.855
b. Kec. Gresik jiwa 83.520 84.606 85.707 86.823 87.951 89.095 90.253 91.426 92.614 93.819 95.037 96.273 97.524 98.792 100.077 101.377
c. Kec. Manyar jiwa 116.233 117.588 118.957 120.344 121.749 123.165 124.602 126.050 127.520 129.006 130.506 132.027 133.565 135.122 136.696 138.287
d. Kec. Duduksampeyan jiwa 50.661 50.826 50.991 51.156 51.321 51.487 51.653 51.819 51.985 52.152 52.319 52.487 52.656 52.826 52.996 53.166
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 361.549 365.926 370.358 374.851 379.404 384.014 388.692 393.425 398.225 403.092 408.018 413.017 418.080 423.215 428.416 433.685
3. Persentase Pelayanan % 16,50 16,73 16,97 17,20 17,43 17,67 17,90 18,13 18,37 18,60 18,83 19,07 19,30 19,53 19,77 20,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 59.656 61.232 62.837 64.474 66.143 67.842 69.576 71.341 73.141 74.975 76.843 78.749 80.689 82.668 84.684 86.737
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 41,43 42,52 43,64 44,77 45,93 47,11 48,32 49,54 50,79 52,07 53,36 54,69 56,03 57,41 58,81 60,23
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 14.914 15.308 15.709 16.119 16.536 16.961 17.394 17.835 18.285 18.744 19.211 19.687 20.172 20.667 21.171 21.684
9. Kebutuhan non domestik L/det 6,21 6,38 6,55 6,72 6,89 7,07 7,25 7,43 7,62 7,81 8,00 8,20 8,41 8,61 8,82 9,04
10. Kebutuhan industri L/det 30,00 48,00 66,00 84,00 102,00 120,00 138,00 156,00 174,00 192,00 210,00 228,00 246,00 264,00 282,00 300,00
11. Total kebutuhan L/det 77,64 96,90 116,18 135,49 154,82 174,18 193,56 212,97 232,41 251,88 271,37 290,89 310,44 330,02 349,63 369,27
12. Kehilangan air
a. Persentase % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 15,53 19,38 23,24 27,10 30,96 34,84 38,71 42,59 46,48 50,38 54,27 58,18 62,09 66,00 69,93 73,85
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 93,17 116,28 139,42 162,59 185,79 209,02 232,28 255,57 278,89 302,25 325,64 349,07 372,53 396,02 419,56 443,12
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 111,80 139,54 167,30 195,11 222,94 250,82 278,73 306,68 334,67 362,70 390,77 418,88 447,03 475,23 503,47 531,75
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 163,05 203,49 243,98 284,53 325,13 365,78 406,48 447,24 488,06 528,94 569,87 610,87 651,92 693,04 734,22 775,47
5-33
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.15.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 2 – Gresik Tengah
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Kedamean jiwa 64.309 64.733 65.159 65.589 66.022 66.458 66.898 67.339 67.784 68.230 68.680 69.135 69.592 70.050 70.511 70.975
b. Kec. Menganti jiwa 125.812 127.168 128.543 129.933 131.338 132.756 134.192 135.640 137.106 138.588 140.082 141.595 143.124 144.672 146.233 147.814
c. Kec. Cerme jiwa 80.405 80.780 81.157 81.535 81.913 82.292 82.674 83.059 83.447 83.836 84.225 84.616 85.010 85.409 85.809 86.211
d. Kec. Benjeng jiwa 66.941 67.338 67.737 68.139 68.541 68.946 69.354 69.766 70.181 70.598 71.016 71.436 71.856 72.281 72.711 73.144
e. Kec. Balongpanggang jiwa 58.109 58.203 58.297 58.391 58.485 58.579 58.673 58.767 58.861 58.955 59.050 59.145 59.240 59.336 59.432 59.528
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 395.576 398.222 400.893 403.587 406.299 409.031 411.791 414.571 417.379 420.207 423.053 425.927 428.822 431.748 434.696 437.672
3. Persentase Pelayanan % 14,38 15,08 15,79 16,50 17,21 17,92 18,63 19,33 20,04 20,75 21,46 22,17 22,88 23,58 24,29 25,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 56.864 60.065 63.308 66.592 69.917 73.285 76.696 80.150 83.650 87.193 90.780 94.414 98.093 101.821 105.595 109.418
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 39,49 41,71 43,96 46,24 48,55 50,89 53,26 55,66 58,09 60,55 63,04 65,57 68,12 70,71 73,33 75,98
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 14.216 15.016 15.827 16.648 17.479 18.321 19.174 20.038 20.913 21.798 22.695 23.604 24.523 25.455 26.399 27.355
9. Kebutuhan non domestik L/det 5,92 6,26 6,59 6,94 7,28 7,63 7,99 8,35 8,71 9,08 9,46 9,83 10,22 10,61 11,00 11,40
10. Kebutuhan industri L/det 50,00 53,00 56,00 59,00 62,00 65,00 68,00 71,00 74,00 77,00 80,00 83,00 86,00 89,00 92,00 100,00
11. Total kebutuhan L/det 95,41 100,97 106,56 112,18 117,84 123,53 129,25 135,01 140,80 146,63 152,50 158,40 164,34 170,32 176,33 187,38
12. Kehilangan air
a. Persentase % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 19,08 20,19 21,31 22,44 23,57 24,71 25,85 27,00 28,16 29,33 30,50 31,68 32,87 34,06 35,27 37,48
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 114,49 121,16 127,87 134,62 141,40 148,23 155,10 162,01 168,96 175,96 183,00 190,08 197,21 204,38 211,60 224,86
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 137,39 145,39 153,44 161,54 169,68 177,88 186,12 194,41 202,76 211,15 219,60 228,10 236,65 245,25 253,91 269,83
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 200,37 212,03 223,77 235,58 247,46 259,41 271,43 283,52 295,69 307,93 320,25 332,64 345,11 357,66 370,29 393,50
5-34
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.16.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 3 – Gresik Selatan
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Driyorejo jiwa 103.416 104.192 104.975 105.761 106.556 107.356 108.163 108.975 109.794 110.618 111.449 112.286 113.127 113.977 114.833 115.696
b. Kec. Wringinanom jiwa 73.794 74.293 74.793 75.296 75.806 76.320 76.835 77.353 77.873 78.399 78.927 79.459 79.997 80.538 81.083 81.630
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 177.210 178.485 179.768 181.057 182.362 183.676 184.998 186.328 187.667 189.017 190.376 191.745 193.124 194.515 195.916 197.326
3. Persentase Pelayanan % 9,90 10,57 11,25 11,92 12,59 13,27 13,94 14,61 15,29 15,96 16,63 17,31 17,98 18,65 19,33 20,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 17.544 18.872 20.218 21.582 22.965 24.368 25.789 27.229 28.688 30.167 31.666 33.185 34.724 36.284 37.864 39.465
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 12,18 13,11 14,04 14,99 15,95 16,92 17,91 18,91 19,92 20,95 21,99 23,05 24,11 25,20 26,29 27,41
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 4.386 4.718 5.055 5.396 5.741 6.092 6.447 6.807 7.172 7.542 7.917 8.296 8.681 9.071 9.466 9.866
9. Kebutuhan non domestik L/det 1,83 1,97 2,11 2,25 2,39 2,54 2,69 2,84 2,99 3,14 3,30 3,46 3,62 3,78 3,94 4,11
10. Total kebutuhan L/det 14,01 15,07 16,15 17,24 18,34 19,46 20,60 21,75 22,91 24,09 25,29 26,50 27,73 28,98 30,24 31,52
b. Jumlah kehilangan air L/det 2,80 3,01 3,23 3,45 3,67 3,89 4,12 4,35 4,58 4,82 5,06 5,30 5,55 5,80 6,05 6,30
12. Kebutuhan air rata-rata L/det 16,81 18,09 19,38 20,68 22,01 23,35 24,71 26,09 27,49 28,91 30,35 31,80 33,28 34,77 36,29 37,82
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 20,18 20,80 22,28 23,79 25,31 26,86 28,42 30,01 31,62 33,25 34,90 36,57 38,27 39,99 41,73 43,49
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 29,42 31,65 33,91 36,19 38,51 40,87 43,25 45,67 48,11 50,59 53,11 55,65 58,24 60,85 63,50 66,19
5-35
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.17.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Zona 4 – Gresik Utara
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Kec. Panceng jiwa 52.808 53.018 53.229 53.441 53.655 53.869 54.083 54.299 54.515 54.731 54.949 55.167 55.386 55.606 55.828 56.050
b. Kec. Ujungpangkah jiwa 52.165 52.443 52.722 53.003 53.284 53.566 53.849 54.134 54.421 54.708 54.996 55.285 55.578 55.873 56.169 56.466
c. Kec. Sidayu jiwa 43.661 43.790 43.919 44.048 44.178 44.308 44.438 44.568 44.698 44.829 44.961 45.093 45.226 45.359 45.492 45.626
d. Kec. Dukun jiwa 67.175 67.223 67.271 67.319 67.367 67.415 67.463 67.511 67.559 67.607 67.655 67.703 67.751 67.799 67.847 67.895
e. Kec. Bungah jiwa 68.714 69.090 69.468 69.848 70.232 70.616 71.003 71.393 71.786 72.179 72.572 72.968 73.366 73.767 74.169 74.573
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 284.523 285.564 286.609 287.659 288.716 289.774 290.836 291.905 292.979 294.054 295.133 296.216 297.307 298.404 299.505 300.610
3. Persentase Pelayanan % 21,29 22,54 23,78 25,03 26,28 27,53 28,77 30,02 31,27 32,52 33,76 35,01 36,26 37,51 38,75 40,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 60.575 64.359 68.169 72.007 75.873 79.765 83.685 87.634 91.611 95.615 99.647 103.707 107.798 111.917 116.066 120.244
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 42,07 44,69 47,34 50,00 52,69 55,39 58,11 60,86 63,62 66,40 69,20 72,02 74,86 77,72 80,60 83,50
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 15.144 16.090 17.042 18.002 18.968 19.941 20.921 21.909 22.903 23.904 24.912 25.927 26.950 27.979 29.017 30.061
9. Kebutuhan non domestik L/det 6,31 6,70 7,10 7,50 7,90 8,31 8,72 9,13 9,54 9,96 10,38 10,80 11,23 11,66 12,09 12,53
10. Total kebutuhan L/det 48,38 51,40 54,44 57,51 60,59 63,70 66,83 69,99 73,16 76,36 79,58 82,82 86,09 89,38 92,69 96,03
11. Kehilangan air
a. Persentase % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 9,68 10,28 10,89 11,50 12,12 12,74 13,37 14,00 14,63 15,27 15,92 16,56 17,22 17,88 18,54 19,21
12. Kebutuhan air rata-rata L/det 58,05 61,68 65,33 69,01 72,71 76,44 80,20 83,98 87,79 91,63 95,50 99,39 103,31 107,25 111,23 115,23
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 69,66 74,01 78,39 82,81 87,25 91,73 96,24 100,78 105,35 109,96 114,59 119,26 123,97 128,70 133,48 138,28
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 101,59 107,94 114,33 120,76 127,25 133,77 140,35 146,97 153,64 160,35 167,12 173,93 180,79 187,69 194,65 201,66
5-36
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.18.
Proyeksi Kebutuhan Air SPAM Non PDAM (HIPPAM) Pulau Bawean
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
b. Kec. Sangkapura jiwa 56.195 56.337 56.479 56.622 56.767 56.912 57.058 57.204 57.351 57.498 57.645 57.792 57.939 58.086 58.233 58.381
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 89.007 89.446 89.885 90.329 90.779 91.231 91.686 92.145 92.606 93.071 93.540 94.012 94.486 94.963 95.444 95.929
3. Persentase Pelayanan % 21,29 23,87 26,45 29,03 31,61 34,19 36,77 39,35 41,94 44,52 47,10 49,68 52,26 54,84 57,42 60,00
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 18.950 21.351 23.776 26.224 28.698 31.195 33.717 36.263 38.835 41.431 44.054 46.703 49.376 52.076 54.803 57.557
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 13,16 14,83 16,51 18,21 19,93 21,66 23,41 25,18 26,97 28,77 30,59 32,43 34,29 36,16 38,06 39,97
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 4.738 5.338 5.944 6.556 7.175 7.799 8.429 9.066 9.709 10.358 11.014 11.676 12.344 13.019 13.701 14.389
9. Kebutuhan non domestik L/det 1,97 2,22 2,48 2,73 2,99 3,25 3,51 3,78 4,05 4,32 4,59 4,86 5,14 5,42 5,71 6,00
10. Kebutuhan industri L/det 30,00 31,00 32,00 33,00 34,00 35,00 36,00 37,00 38,00 39,00 40,00 41,00 42,00 43,00 44,00 50,00
11. Total kebutuhan L/det 45,13 48,05 50,99 53,94 56,92 59,91 62,93 65,96 69,01 72,09 75,18 78,30 81,43 84,59 87,77 95,97
b. Jumlah kehilangan air L/det 9,03 9,61 10,20 10,79 11,38 11,98 12,59 13,19 13,80 14,42 15,04 15,66 16,29 16,92 17,55 19,19
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 54,16 57,66 61,19 64,73 68,30 71,90 75,51 79,15 82,82 86,50 90,22 93,96 97,72 101,51 105,32 115,16
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 64,99 69,19 73,42 77,68 81,96 86,27 90,61 94,98 99,38 103,81 108,26 112,75 117,26 121,81 126,38 138,19
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 94,78 100,91 107,07 113,28 119,53 125,82 132,15 138,52 144,93 151,38 157,88 164,42 171,01 177,64 184,31 201,53
5-37
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.19.
Proyeksi Kebutuhan Air Total SPAM Non PDAM (HIPPAM) Kabupaten Gresik
Tahun Proyeksi
No. Uraian Satuan
2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 2033 2034 2035
1. Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Zona 1 jiwa 361.549 365.926 370.358 374.851 379.404 384.014 388.692 393.425 398.225 403.092 408.018 413.017 418.080 423.215 428.416 433.685
b. Zona 2 jiwa 395.576 398.222 400.893 403.587 406.299 409.031 411.791 414.571 417.379 420.207 423.053 425.927 428.822 431.748 434.696 437.672
c. Zona 3 jiwa 177.210 178.485 179.768 181.057 182.362 183.676 184.998 186.328 187.667 189.017 190.376 191.745 193.124 194.515 195.916 197.326
d. Zona 4 jiwa 284.523 285.564 286.609 287.659 288.716 289.774 290.836 291.905 292.979 294.054 295.133 296.216 297.307 298.404 299.505 300.610
e. Zona 5 jiwa 89.007 89.446 89.885 90.329 90.779 91.231 91.686 92.145 92.606 93.071 93.540 94.012 94.486 94.963 95.444 95.929
2. Total jumlah penduduk wilayah pelayanan jiwa 1.307.865 1.317.643 1.327.513 1.337.483 1.347.560 1.357.726 1.368.003 1.378.374 1.388.856 1.399.441 1.410.120 1.420.917 1.431.819 1.442.845 1.453.977 1.465.222
3. Persentase Pelayanan % 16,33 17,14 17,95 18,76 19,56 20,36 21,16 21,95 22,75 23,54 24,32 25,11 25,89 26,67 27,44 28,22
4. Jumlah penduduk terlayani jiwa 213.589 225.879 238.308 250.879 263.596 276.455 289.463 302.617 315.925 329.381 342.990 356.758 370.680 384.766 399.012 413.421
5. Konsumsi air L/org/hr 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00
6. Kebutuhan domestik L/det 148,33 156,86 165,49 174,22 183,05 191,98 201,02 210,15 219,39 228,74 238,19 247,75 257,42 267,20 277,09 287,10
7. Jumlah jiwa per sambungan rumah jiwa 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8. Jumlah total sambungan rumah SR 53.397 56.470 59.577 62.720 65.899 69.114 72.366 75.654 78.981 82.345 85.748 89.190 92.670 96.192 99.753 103.355
9. Kebutuhan non domestik L/det 22,25 23,53 24,82 26,13 27,46 28,80 30,15 31,52 32,91 34,31 35,73 37,16 38,61 40,08 41,56 43,06
10. Kebutuhan industri L/det 110,00 132,00 154,00 176,00 198,00 220,00 242,00 264,00 286,00 308,00 330,00 352,00 374,00 396,00 418,00 450,00
11. Total kebutuhan L/det 280,57 312,39 344,32 376,35 408,51 440,78 473,17 505,67 538,30 571,05 603,92 636,91 670,03 703,28 736,66 780,16
12. Kehilangan air
a. Persentase % 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00 20,00
b. Jumlah kehilangan air L/det 56,11 62,48 68,86 75,27 81,70 88,16 94,63 101,13 107,66 114,21 120,78 127,38 134,01 140,66 147,33 156,03
13. Kebutuhan air rata-rata L/det 336,69 374,87 413,18 451,63 490,21 528,94 567,80 606,81 645,96 685,26 724,70 764,29 804,04 843,93 883,99 936,20
a. Kebutuhan air harian maksimum L/det 404,03 449,84 495,81 541,95 588,26 634,72 681,36 728,17 775,15 822,31 869,64 917,15 964,84 1.012,72 1.060,78 1.123,43
b. Kebutuhan air jam puncak L/det 589,21 656,02 723,06 790,34 857,87 925,64 993,65 1.061,91 1.130,43 1.199,20 1.268,22 1.337,51 1.407,06 1.476,88 1.546,98 1.638,34
5-38
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Dalam pelaksanaan kegiatan operasional JIIPE diperlukan penyediaan air yang mencukupi
untuk pemenuhan pelayanan kebutuhan air bersih pada kawasan tersebut. Jumlah luasan dan
perkiraan kebutuhan air bersih untuk masing-masing rencana kawasan JIIPE dapat dilihat
pada Tabel 5.20 di bawah ini.
Tabel 5.20.
Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk JIIPE
Kebutuhan air Jumlah Kebutuhan
Blocking Plan Luasan (Ha)
(L/detik/Ha) Air (L/detik)
Kawasan Industri 1.761,00 0,75 1.320,75
Kawasan Pelabuhan 400,00 1,00 400,00
Kawasan Perumahan 800,00 0,10 80,00
Total Kebutuhan Air JIIPE 1.800,75
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
5-39
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Lokasi JIIPE berada di Wilayah Kecamatan Manyar, dimana dalam studi dan perencanaan ini
termasuk dalam rencana daerah pelayanan SPAM Zona 1 – Gresik Kota. Pada tahap awal
kegiatan operasional JIIPE, untuk pemenuhan pelayanan kebutuhan air bersih dapat dicukupi
dari instalasi pengolahan air (SWRO/ Sea Water Reverse Osmosis) mandiri dengan kapasitas
produksi sebesar 30 L/detik. Kemudian pada tahap pengembangan selanjutnya, untuk
pemenuhan pelayanan kebutuhan air bersih direncanakan dengan memanfaatkan suplai dari
SPAM Regional Umbulan dan dari Instalasi Pengolahan Air Bendung Gerak Sembayat (IPA
BGS). Dimana arahan pemanfaatan debit air dari BGS adalah diperuntukkan sebagai berikut:
1. PDAM/WTP : 1.109 m3/detik (Maksimum Kapasitas WTP 2.000 L/detik)
2. Irigasi : Kabupaten Gresik kanan sungai 820 Ha dan kiri sungai 63 Ha
3. Industri dan RT : Pantai Utara bagian Timur 243 L/detik, Pantai Utara bagian Barat
584 L/detik, dan Kabupaten Gresik 619 L/detik
4. Tambak : Kabupaten Gresik 3.990 L/detik
Tabel 5.21.
Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri Gresik Utara
Luasan Untuk Kebutuhan air Jumlah Kebutuhan
Kecamatan
Industri (Ha) (L/detik/Ha) Air (L/detik)
Sidayu 1.000,00 0,50 500,00
Ujungpangkah 4.984,38 0,50 2.492,19
Panceng 123,30 0,50 61,65
Dukun 413,56 0,50 206,78
Total Kebutuhan Air Kawasan Industri Gresik Utara 3.260,62
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
5-40
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 5.6. Rencana Kawasan Industri Manufaktur dan Agroindustri Gresik Utara
Sementara jumlah luasan dan perkiraan kebutuhan air bersih untuk rencana kawasan industri
lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.22 dan Tabel 5.23 di bawah ini.
Tabel 5.22.
Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri Gresik Selatan
Luasan Untuk Kebutuhan air Jumlah Kebutuhan
Kecamatan
Industri (Ha) (L/detik/Ha) Air (L/detik)
Driyorejo 141,44 0,50 70,72
Kedamean 171,57 0,50 85,79
Menganti 89,07 0,50 44,54
Total Kebutuhan Air Kawasan Industri Gresik Selatan 201,04
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
5-41
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.23.
Luasan dan Kebutuhan Air Bersih Untuk Rencana Kawasan Industri Gresik Kota
Luasan Untuk Kebutuhan air Jumlah Kebutuhan
Kecamatan
Industri (Ha) (L/detik/Ha) Air (L/detik)
Kebomas 100,05 0,50 50,03
Gresik 23,30 0,50 11,65
Manyar – Kota 167,26 0,50 83,63
Total Kebutuhan Kawasan Industri Gresik Kota 145,31
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
Jumlah kebutuhan air pada kawasan industri di Gresik Selatan dan Gresik Kota tersebut telah
diperhitungkan dalam proyeksi kebutuhan air, dimana direncanakan pemenuhan kebutuhan
air bersihnya dilayani dengan sistem SPAM jaringan perpipaan PDAM sesuai dengan zonasi.
Mengingat penyebaran kawasan perdagangan, jasa, dan fasilitas umum ini tersebar berada di
seluruh kecamatan, maka pemenuhan kebutuhan akan diambil dari setiap zona.
d. Kawasan Pariwisata
Dikhususkan untuk tempat pariwisata yang menerima kunjungan dari wisatawan.
Terdapat di beberapa tempat seperti Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata
Alam yang tersebar di beberapa tempat. Perkiraan jumlah kebutuhan air untuk kawasan
pariwisata dapat dihitung sebagai berikut:
Pemenuhan kebutuhan air didasarkan pada kebutuhan non domestik di setiap zona.
Sehingga berdasarkan hasil analisis dan perhitungan di atas dapat dibuat ringkasan kebutuhan
air untuk kawasan yang dapat dilihat pada Tabel 5.24 berikut ini.
5-42
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 5.24.
Kebutuhan Air Untuk Kawasan Khusus
Kebutuhan Air
No. Kawasan Rencana Pemenuhan
(L/detik)
1. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manyar 1.800,75 SWRO JIIPE
SPAM Regional Umbulan
Bendung Gerak Sembayat
2. Kawasan Industri Gresik Utara 3.260,62 Bendung Gerak Sembayat
3. Kawasan Industri Gresik Selatan 201,04 Sesuai zona
4. Kawasan Industri Gresik Kota 145,31 Sesuai zona
5. Kawasan Perdagangan dan Jasa 645,83 Sesuai zona
6. Kawasan Pariwisata 8,29 Sesuai zona
Sumber: Hasil Perhitungan, 2020
5-43
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5-44
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 6
POTENSI AIR BAKU
Sementara itu terdapat embung atau waduk yang juga berpotensi dapat dikelola untuk
pemenuhan sumber air baku air bersih di Kabupaten Gresik pada masa yang akan datang.
Pengelolaan tersebut dapat dilakukan melalui upaya pengambilan atau penyadapan langsung
ke waduk. Salah satu waduk yang yang berpotensi dapat dikelola untuk pemenuhan sumber
air baku air bersih khususnya di Wilayah Gresik Utara adalah Waduk Sukodono yang ada di
Kecamatan Panceng. Untuk mengetahui gambaran peta hidrologi Kabupaten Gresik dapat
dilihat pada Gambar 6.1.
6-1
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6-2
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6-3
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
a. Tes Geolistrik
Untuk mengetahui potensi air tanah, dalam hal ini mengetahui letak dan penyebaran
lapisan pembawa air tanah (akuifer), maka perlu dilakukan studi pengukuran geolistrik
tahanan jenis (resistivitas). Hasil pengukuran ini dapat memberikan informasi potensi air tanah
baik dangkal maupun dalam secara kualitatif. Untuk mendukung kegiatan pembahasan dalam
pelaksanaan studi dan perencanaan ini, diperlukan data hasil Tes Geolistrik di Wilayah
Kabupaten Gresik. Dimana data tersebut diperoleh dari studi penelitian yang dilaksanakan oleh
Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Gresik pada Tahun
2019. Terdapat 24 titik lokasi yang telah dilakukan Tes Geolistrik seperti yang dapat dilihat
pada Tabel 6.1 di bawah ini.
Tabel 6.1.
Titik Lokasi Tes Geolistrik
No. Kecamatan Desa / Kelurahan
1. Cerme Desa Kandangan
2. Benjeng Desa Munggugebang
3. Balongpanggang Desa Jombangdelik
Desa Tanahlandean
Desa Sekarputih
Desa Ganggang
4. Duduksampeyan Desa Gredek
Desa Sumari
Desa Petis Benem
Desa Bendungan
5. Kebomas Desa Kedanyang
6. Manyar Desa Sukomulyo
Desa Peganden
7. Bungah Desa Indrodelik
8. Sidayu Desa Randuboto
Desa Gedangan
9. Dukun Desa Tebuwung
Desa Mentaras
Desa Baron
10. Panceng Desa Sumurber
Desa Serah
Desa Prupuh
11. Ujungpangkah Desa Sekapuk
Desa Pangkahkulon
6-4
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
yang tidak direkomendasikan untuk diadakan pengeboran sumur dalam. Tidak adanya
rekomendasi sumur dalam disebabkan tidak adanya akuifer tawar maupun payau yang
mencukupi, atau adanya akuifer namun dominan bersifat asin. Namun akuifer asin tersebut
masih dapat dimanfaatkan dengan penggunaan teknologi membran (reverse osmosis)
sehingga dapat menghasilkan air bersih. Akan tetapi hal ini sulit diterapkan untuk pelayanan
SPAM perdesaan karena umumnya untuk kegiatan operasional dan pemeliharaannya
membutuhkan biaya yang mahal. Untuk mengetahui rekapitulasi hasil tes geolistrik di Wilayah
Kabupaten Gresik pada Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 6.2 di bawah ini.
Tabel 6.2.
Rekapitulasi Hasil Tes Geolistrik di Kabupaten Gresik
Potensi Debit Jumlah Jiwa Yang
No. Kecamatan Desa / Kelurahan
(L/detik) Dapat Dilayani
1. Cerme 1. Desa Kandangan 1,0 – 1,5 900
2. Benjeng 2. Desa Munggugebang 1,0 – 1,5 900
3. Balongpanggang 3. Desa Jombangdelik 0,5 – 1,0 450
4. Desa Tanahlandean 1,0 – 1,5 900
5. Desa Sekarputih 1,0 – 1,5 900
6. Desa Ganggang 1,0 – 1,5 900
4. Duduksampeyan 7. Desa Gredek 1,0 – 1,5 900
8. Desa Sumari 1,0 – 1,5 900
9. Desa Petis Benem* - -
10. Desa Bendungan 1,0 – 1,5 900
5. Kebomas 11. Desa Kedanyang 1,0 – 1,5 900
6. Manyar 12. Desa Sukomulyo 1,0 – 1,5 900
13. Desa Peganden 1,0 – 1,5 900
7. Bungah 14. Desa Indrodelik 1,0 – 1,5 900
8. Sidayu 15. Desa Randuboto 1,0 – 1,5 900
16. Desa Gedangan 1,0 – 1,5 900
9. Dukun 17. Desa Tebuwung 1,0 – 1,5 900
18. Desa Mentaras 1,0 – 1,5 900
19. Desa Baron 1,0 – 1,5 900
10. Panceng 20. Desa Sumurber 1,0 – 1,5 900
21. Desa Serah 1,0 – 1,5 900
22. Desa Prupuh 1,0 – 1,5 900
11. Ujungpangkah 23. Desa Sekapuk 1,0 – 1,5 900
24. Desa Pangkahkulon 1,0 – 1,5 900
6-5
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
sumber air baku. Hasil pengumpulan data sekunder perihal neraca air dari Sungai Brantas
yang diambil pada Bulan November Tahun 2013 dan neraca air Sungai Bengawan Solo yang
diambil pada Bulan Januari Tahun 2014. Untuk mengetahui neraca air Sungai Brantas dapat
dilihat pada Gambar 6.3 di bawah ini.
Neraca air yang tersaji pada Gambar 6.3 tersebut di atas menunjukkan bahwa aliran
air Sungai Brantas yang masuk ke Dam Lengkong adalah sebesar 35.762 L/detik, selanjutnya
keluar atau dimanfaatkan Industri Menturus – Lengkong (1) sebesar 10 L/detik, 300 L/detik,
dan 70 liter/detik, sehingga inflow Dam Lengkong adalah sebesar 35.763 L/detik. Kegiatan
industri, Irigasi Jatikulon dan Vorkanal juga mengambil air dari Sungai Brantas, sehingga sisa
air di Dam Lengkong baru inflownya hanya sebesar 4.483 L/detik.
Sedangkan untuk mengetahui neraca air Sungai Bengawan Solo dapat dilihat pada
Gambar 6.4 berikut ini.
6-6
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 6.4. Neraca Air Sungai Bengawan Solo Bulan Januari (3)
Neraca air yang tersaji pada Gambar 6.4 tersebut di atas menunjukkan bahwa aliran
air Sungai Bengawan Solo yang masuk ke Stasiun Babat adalah sebesar 16.591 L/detik,
selanjutnya keluar atau dimanfaatkan oleh PDAM Kabupaten Lamongan, PT. Petrokimia Gresik,
Perum Jasa Tirta (SPAM Brondong–Paciran) sehingga inflow ke muara / Ujungpangkah sebesar
5.771 L/detik. Sedangkan untuk pemakaian pada kondisi eksisting, neraca air Sungai
Bengawan Solo dapat dilihat pada Tabel 6.3 berikut ini.
6-7
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 6.3.
Neraca Air Sungai Bengawan Solo
Debit Outflow Minimum di Babat Debit Neraca Air di Bengawan Solo Pemanfaatan
(m3/detik) (m3/detik) Bendung Gerak
Tahun Muara / Sembayat
Bulan Babat Pemakaian (m3/detik)
2011 2012 2013 Ujungpangkah
Agustus 11,47 4,72 32,76 Q Irigasi = 0,783
September 3,28 3,03 17,44 16,611 8,331 5,788 Q PDAM = 0,746
Oktober 4,21 0,63 13,25 Q Industri = 0,495
Sumber: Perum Jasa Tirta I, 2014
Dapat dilihat pada neraca air tersebut bahwa pemakaian air di Sungai Bengawan Solo
adalah sebesar 8,331 m3/detik. Pemakaian ini adalah pemakaian di sepanjang Babat sampai
dengan muara di Ujungpangkah. Dari debit yang ada ini direncanakan untuk dimanfaatkan
dalam Bendung Gerak Sembayat dengan alokasi sebagai berikut:
1. Untuk irigasi = 0,783 m3/detik atau 783 L/detik
2. Untuk air bersih = 0,746 m3/detik atau 746 L/detik
3. Untuk industri = 0,495 m3/detik atau 495 L/detik
Total kebutuhan = 2,024 m3/detik atau 2.024 L/detik
Dengan saldo neraca sebesar 5,788 m3/detik maka rencana pemakaian untuk Bendung Gerak
Sembayat masih dapat disuplai.
6-8
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6-9
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
1. Sumber Menur
Sumber Menur berada di Desa Celok-celok Kecamatan Tambak. Lokasi sumber ini
berada di koordinat -5.777719° dan 112.660299°. Sumber ini mempunyai kapasitas
volume sekitar 0,307 m3.
2. Sumber Tamporang
Sumber Tamporang di Kecamatan Tambak.
3. Sumber Mata Air Gelam
Mata Air Gelam ini berada di Dusun Teluk Jati Dawang. Lokasi sumber mata air berada
di koordinat -5.783010°, 112.647143°. Sumber mata air ini mempunyai debit sekitar ±
12,5 L/detik saat akhir musim kemarau.
Untuk mengetahui sumber-sumber mata air di Pulau Bawean yang termasuk dalam
kawasan terlindung yang dimanfaatkan oleh penduduk di Pulau Bawean dapat dilihat pada
Tabel 6.4 berikut ini.
6-10
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 6.4.
Sumber Air Baku di Pulau Bawean yang Termasuk Dalam Kawasan Lindung Cagar Alam / Suaka Margasatwa yang Dimanfaatkan oleh Masyarakat
No. Nama Sumber Air Desa / Kecamatan Disalurkan ke Dusun / Desa / Kecamatan Koordinat Keterangan
1. Korembhen Ds. Patar Selamat Disalurkan ke 6 desa di Kec. Sangkapura, diantaranya: S : 05o 48’ 30.4” SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura 1. Ds. Patar Selamat P. Bawean
E : 112o 39’ 25.9”
2. Ds. Gunung Teguh
3. Ds. Sawah Mulya
4. Ds. Kotakusuma
5. Ds. Pudakit Timur
6. Ds. Sungai Teluk
2. Katombuen Ds. Tanjung Ori Disalurkan ke 7 dusun di Ds. Tanjung Ori Kec. Tambak, diantaranya: S : 05o 44’ 37.11” SM Blok Payung-payung
Berkah Kec. Tambak 1. Dsn. Tanjung Ori P. Bawean
E : 112o 39’ 24.6”
2. Dsn. Sumarna
3. Dsn. Tajung Gunung
4. Dsn. Pagerangan
5. Dsn. Labuhan
6. Dsn. Alas Maronggi
7. Dsn. Gunung Desa
3. Buah Duren / Ds. Suwari Disalurkan ke 3 dusun di Ds. Suwari Kec. Sangkapura, diantaranya: S : 05o 48’ 36.2” SM Blok Gn. Besar
Sungai Durin Kec. Sangkapura 1. Dsn. Suwari Barat P. Bawean
E : 112o 35’ 32.1”
2. Dsn. Suwari Timur
3. Dsn. Bakong
4. Karya Nada Ds. Daun Disalurkan ke 2 desa di Kec. Sangkapura, diantaranya: S : 05o 48’ 44.3” SM Blok Alas Timur
Kec. Sangkapura 1. Ds. Daun P. Bawean
E : 112o 39’ 19.4”
2. Ds. Kebun Teluk Dalam
5. Jati Wangi Ds. Teluk Jati Dawang Disalurkan ke 2 desa di Kec. Tambak, diantaranya: S : 05o 51’ 01.0” SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak 1. Ds. Teluk Jati Dawang P. Bawean
E : 112o 39’ 26.4”
2. Ds. Gelam
6. Sungai Jeruk Ds. Balik Terus Disalurkan ke 5 desa di Kec. Sangkapura, diantaranya: S : 05o 47’ 02.7” SM Blok Gn. Besar
Pandita Kec. Sangkapura 1. Ds. Balik Terus, Kec. Sangkapura P. Bawean
E : 112o 41’ 04.8”
2. Ds. Kebun Teluk Talam, Kec. Sangkapura
3. Ds. Paromaan, Kec. Tambak
4. Ds. Kepuh Teluk, Kec. Tambak
5. Ds. Kepuh Legundi, Kec. Tambak
6-11
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
No. Nama Sumber Air Desa / Kecamatan Disalurkan ke Dusun / Desa / Kecamatan Koordinat Keterangan
7. Ghurujhukan Ds. Patar Selamat Disalurkan ke 4 desa di Kec. Sangkapura, diantaranya: S : 05o 48’ 36.9” SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura 1. Ds. Patar Selamat P. Bawean
E : 112o 39’ 21.9”
2. Ds. Gunung Teguh
3. Ds. Kotakusuma
4. Ds. Sungai Teluk
8. Mamak Alas Timur Ds. Kebun Teluk Dalam Disalurkan ke Dsn. Pamona, Ds. Sidogedung Batu, Kec. - SM Blok Alas Timur
Kec. Sangkapura Sangkapura P. Bawean
9. Pakeman / Sajje Ds. Balik Terus Disalurkan ke Dsn. Sungai Terus Utara dan Dsn. Sungai Terus - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura Selatan P. Bawean
10. Gunung Tinggi Ds. Gunung Teguh Disalurkan ke 2 desa di Kec. Sangkapura, diantaranya: - SM Blok Gn. Besar
Janglot Kec. Sangkapura 1. Ds. Gunung Teguh P. Bawean
2. Ds. Sungai Rujing
11. Gunung Bilis / Ds. Patar Selamat Disalurkan ke Dsn. Kuduk-kuduk dan Irigasi - SM Blok Gn. Besar
Pangacien Kec. Sangkapura P. Bawean
12. Gunung Lagundi / Ds. Patar Selamat Disalurkan ke Dsn. Kuduk-kuduk dan Irigasi - SM Blok Gn. Besar
Kuduk-kuduk Kec. Sangkapura P. Bawean
13. Bejepate Ds. Bululanjang Disalurkan ke: - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura 1. Dsn. Bululoar Deje P. Bawean
2. Dsn. Bululoar Laok
3. Pondok Kareteng
14. Salak Ds. Bululanjang Disalurkan ke Dsn. Tandel dan Irigasi - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
15. Tambak Jabus Ds. Pudakit Timur Disalurkan ke Dsn. Tampo Ds. Pudakit Barat dan irigasi - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
16. Langpellem Ds. Patar Selamat Disalurkan ke Dsn. Made Ds. Pudakit Timur - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
17. Lampeci Ds. Pudakit Timur Disalurkan ke Dsn. Tampo Ds. Pudakit Barat dan ke - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura Penangkaran Rusa Bawean P. Bawean
18. Sumber Potak Ds. Kumalasa Disalurkan ke Pemandian Umum Masyarakat dan Irigasi - SM Blok Kumalasa
Kec. Sangkapura P. Bawean
19. Sumber Jeruk Ds. Kumalasa Disalurkan ke Ds. Kumalasa - SM Blok Kumalasa
Kec. Sangkapura P. Bawean
20. Grujhukan Suwari Ds. Suwari Disalurkan ke Ds. Suwari - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
21. Deddel Ds. Dekatagung Disalurkan ke Dsn. Bangsal dan Pemandian Umum - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
6-12
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
No. Nama Sumber Air Desa / Kecamatan Disalurkan ke Dusun / Desa / Kecamatan Koordinat Keterangan
22. Sumber Celok Ds. Dekatagung Disalurkan ke Dsn. Prapattunggal, Pemandian Umum dan Masjid - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
23. Gunung Nangka Ds. Teluk Jati Dawang Disalurkan ke Dsn. Penanggunung dan Masjid - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
24. Gunung Candi Ds. Patar Selamat Disalurkan ke Dsn. Gunung Duri - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
25. Gunung Sumber Ds. Patar Selamat Disalurkan ke Ds. Sukaoneng Kec. Tambak - SM Blok Gn. Besar
Kec. Sangkapura P. Bawean
26. Katombuen II Ds. Teluk Jati Dawang Disalurkan ke Dsn. Batulintang dan Ds. Gelam Kec. Tambak - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
27. Bidara Ds. Kelompanggubuk Disalurkan ke Ds. Kelompanggubuk Kec. Tambak - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
28. Mongkuk Ds. Kelompanggubuk Disalurkan ke Dsn. Batu Celeng, Dsn. Pateggalan, Dsn. Celok-celok - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak dan Masjid P. Bawean
29. Grejek / Kastoba Ds. Grejeg Disalurkan ke Ds. Grejeg, Irigasi dan Masjid - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
30. Alas Kembang / Ds. Paromaan Disalurkan ke Dsn. Kampungtengah - SM Blok Gn. Besar
Kastoba Kec. Tambak P. Bawean
31. Kalocok / Kastoba Ds. Kelompanggubuk Disalurkan ke Dsn. Pateggalan - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
32. Bungaran / Kastoba Ds. Paromaan Disalurkan ke Dsn. Langngaor, Dsn. Pagerangan dan Ds. Tanjung Ori - SM Blok Gn. Besar
Kec. Tambak P. Bawean
33. Gunung Tampo Ds. Paromaan Disalurkan ke Dsn. Sumberwaru dan Dsn. Gunung - SM Blok Payung-payung
Kec. Tambak Desa P. Bawean
34. Nyenye Ds. Paromaan Disalurkan ke Dsn. Tanahmera, Pondok Pesantren - SM Blok Payung-payung
Kec. Tambak Ruhul Amin Dsn. Langkap, dan Bingkeng P. Bawean
35. Sumber Elong Ds. Diponggo Disalurkan ke Dsn. Sungaibungur dan Musholla - SM Blok Payung-payung
Kec. Tambak P. Bawean
Sumber: Balai KSDA Jawa Timur, 2019
6-13
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
6-14
LAPORAN FAKTA DAN ANALISIS
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5. Pemanfaatan air sungai selain untuk kebutuhan pokok sehari-hari dan pertanian
rakayat dalam sistem irigasi yang sudah ada.
6. Pemanfaatan sungai sebagai penyedia tenaga air.
7. Pemanfaatan sungai sebagai prasarana transportasi.
8. Pemanfaatan sungai di kawasan hutan.
Kegiatan pada bendungan:
1. Pemanfaatan ruang daerah genangan dan sempadan waduk
Kegiatan pada saluran irigasi:
1. Pembangunan, pemanfaatan, pengubahan dan/atau pembongkaran saluran
dan bangunan irigasi serta bangunan lain yang ada.
2. Mendirikan bangunan lain di dalam, di atas, atau yang melintasi saluran irigasi.
c. Permohonan Izin Penggunaan Sumber Daya Air
Untuk usulan perizinan pengambilan air baku dapat mengajukan permohonan izin ke
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, di website Perizinan Pengelolaan Sumber Daya Air. Dalam melakukan
pembuatan Surat Permohonan Izin menggunakan sistem online melalui website
sda.pu.go.id/bpsda/ppsda. Setiap Pemohon harus mempersiapkan bahan-bahan untuk
pembuatan dan mendukung surat permohonan.
6-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 7
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Adapun secara rinci rencana hirarki (besaran) perkotaan di Kabupaten Gresik adalah
sebagai berikut:
a. Perkotaan Sedang
Perkotaan Sedang di wilayah perencanaan meliputi IKK Kebomas, IKK Gresik, IKK
Wringinanom, IKK Driyorejo, IKK Menganti, IKK Cerme, IKK Manyar dan IKK Bungah.
7-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
b. Perkotaan Kecil
Perkotaan Kecil di Wilayah Kabupaten Gresik adalah IKK Kedamean, IKK Benjeng, IKK
Balongpanggang, IKK Duduksampeyan, IKK Sidayu, IKK Dukun, IKK Panceng, IKK
Ujungpangkah, IKK Sangkapura, dan IKK Tambak.
3. Strategi untuk pemerataan pembangunan dan pendorong pertumbuhan wilayah di seluruh
wilayah perkotaan, meliputi:
a. Membentuk hierarki perkotaan mulai dari perkotaan yang berfungsi PKN dengan skala
pelayanan nasional hingga perkotaan yang berfungsi sebagai PPK;
b. Mendorong fungsi dan peran dari perkotaan yang berfungsi sebagai PKN dan PPK
melalui penyediaan berbagai fasilitas dan infrastruktur yang memadai serta
pemantapan sistem hirarki perencanaan sarana dan prasarana wilayah;
c. Menata kawasan perkotaan yang dilakukan sesuai dengan fungsi dan peran masing-
masing kawasan perkotaan; dan
d. Memenuhi fasilitas perkotaan sesuai skala pelayanan serta peningkatan interaksi
melalui pengembangan aksesibilitas antara kawasan.
7-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
4. Strategi untuk pemantapan hubungan desa melalui integrasi fungsi kegiatan industri,
perikanan, pertanian, dan perkebunan meliputi:
a. Mengembangkan kawasan perdesaan berbasis industri pada kawasan yang potensial;
b. Menyediakan infrastruktur penunjang pada kawasan perdesaan berbasis pertanian
dan perkebunan sebagai pengembangan kawasan agropolitan; dan
c. Menyediakan infrastruktur penunjang pada kawasan perdesaan berbasis perikanan
sebagai pengembangan kawasan minapolitan.
7-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi peningkatan sistem jaringan kereta api umum dan stasiun kereta api, meliputi:
a. Mengoptimalkan sistem jaringan jalur kereta api umum dan komuter yang
menghubungkan kabupaten dan kota sekitar; dan
b. Meningkatkan prasarana stasiun kereta api sebagai pendukung optimalisasi sistem
jaringan jalur kereta api umum dan komuter.
Strategi pengembangan sistem angkutan umum secara lebih merata di seluruh Kabupaten
Gresik, meliputi:
a. Mengembangkan angkutan umum yang terintegrasi antar kabupaten; dan
b. Mengembangkan angkutan umum penghubung antar kecamatan dan pusat-pusat
pertumbuhan secara terintegrasi.
7-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi untuk pengembangan pembangkit listrik pada ayat (2) huruf a, meliputi:
a. Mengoptimalkan Pembangkit Jawa–Bali (PJB) di Desa Sidorukun; dan
b. Mengelola pemerataan jaringan listrik di kawasan perdesaan.
Strategi untuk pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik dan gardu induk distribusi
tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, meliputi:
a. Mengembangkan dan menyediakan tenaga listrik yang memenuhi standar mutu;
b. Memperluas pemerataan jaringan transmisi listrik ke seluruh wilayah;
c. Mengembangkan gardu induk distribusi listrik untuk mendukung penyediaan tenaga
listrik ke seluruh wilayah; dan
d. Mengembangkan teknologi lingkungan dan kelembagaan yang mampu menekan atau
menghemat pemanfaatan konsumsi sumber daya alam.
9. Pengembangan Jaringan Prasarana Energi
Kebijakan pengembangan jaringan prasarana energi, mencakup pengembangan jaringan
minyak dan gas bumi.
Strategi untuk pengembangan jaringan minyak dan gas bumi, meliputi:
a. Mengembangkan dan menyediakan jaringan minyak dan gas bumi yang memenuhi
standar mutu dan keandalan yang berlaku; dan
b. Mengembangkan jaringan minyak dan gas bumi yang disesuaikan dengan
pengembangan jaringan jalan utama untuk memudahkan penyambungan.
10. Pengembangan Sistem Jaringan Telekomunikasi
Kebijakan pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dilakukan dengan peningkatan
jangkauan pelayanan telekomunikasi secara optimum kepada masyarakat di Kabupaten
Gresik.
7-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi pengembangan jaringan sumber daya air lintas kabupaten dan kota, meliputi:
a. Melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota lain dalam pemanfaatan jaringan
sumber daya air lintas kabupaten dan kota yang menjadi wewenang dan tanggung
jawab Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
b. Melakukan koordinasi dengan kabupaten dan kota lain dalam pemeliharaan jaringan
sumber daya air lintas kabupaten dan kota yang menjadi wewenang dan tanggung
jawab Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi.
Strategi pengembangan wilayah sungai kabupaten, termasuk waduk dan embung pada
wilayah kabupaten, meliputi:
a. Menambah penampungan air pada musim hujan untuk dimanfaatkan pada musim
kemarau dengan melakukan normalisasi waduk-waduk dan embung dengan
memanfaatkan cekungan-cekungan yang ada; dan
b. Melakukan rekayasa daerah tangkapan air untuk memperoleh resapan air ke dalam
tanah sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk mempengaruhi siklus hidrologi air
tanah.
7-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi penyediaan dan pengembangan jaringan air baku untuk air bersih, meliputi:
a. Meningkatkan dan mengembangkan sistem Instalasi Pengolahan Air Bersih (IPA) di
masing-masing kawasan yang mempunyai potensi air baku untuk sumber air;
b. Memanfaatkan air dari jaringan irigasi primer dengan debit besar dan kualitas air
sedang, untuk keperluan irigasi, perikanan, dan air baku bagi penyediaan air bersih
perkotaan dan perdesaan;
c. Memanfaatkan air di sejumlah mata air di kawasan perbukitan yang kondisi tutupan
lahannya terpelihara dengan baik dengan tetap mempertimbangkan debit yang aman
bagi kelestarian mata air dan bagi kawasan di bawahnya; dan
d. Memanfaatkan air tanah dalam dengan potensi yang mencukupi dengan perijinan dan
pengawasan oleh instansi yang berwenang.
Strategi penyediaan, pengembangan dan peningkatan pelayanan air bersih bagi kelompok
pengguna, meliputi:
a. Menggunakan sumber air yang telah ada dan telah memenuhi syarat air bersih, dan
apabila perlu debit pemakaian sumber air yang ada dapat ditambah; dan
b. Menerapkan pendistribusian air bersih dengan sistem gravitasi dan sistem
perpompaan yang disesuaikan dengan karakteristik wilayah.
7-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi pengoptimalan sistem sanitasi lingkungan yang sudah ada dan pengembangan
sistem sanitasi individual dan komunal yang diarahkan pada sistem publik, meliputi:
a. Mengembangkan, meningkatkan, dan menangani sanitasi lingkungan untuk
permukiman, produksi, jasa, dan kegiatan sosial ekonomi lainnya dengan fasilitas
sanitasi sistem individual dan sistem komunal di wilayah perkotaan dan perdesaan;
b. Mengembangkan, meningkatkan, dan menangani sistem pengolahan limbah bahan
beracun dan berbahaya.
c. Melakukan monitoring dan pengawasan terhadap limbah cair yang di buang ke badan
air melalui inventarisasi jenis limbah.
7-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan sempadan sungai dari
bahaya kerusakan ekologi, meliputi:
a. Membatasi kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan sempadan sungai
yang dapat mengganggu atau merusak kualitas air, kondisi fisik sungai dan alirannya;
b. Menetapkan batas kawasan perlindungan sempadan sungai;
c. Mengawasi dan mengamankan sempadan sungai untuk menghindari adanya aktivitas
pendirian bangunan kecuali untuk bangunan inspeksi;
7-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
d. Mengamankan daerah hulu dari erosi akibat terkikisnya lapisan tanah oleh air hujan,
sehingga dapat dicegah terjadinya sedimentasi di sungai, dengan cara menghindari
kegiatan pembukaan lahan pada musim hujan; dan
e. Mengupayakan pembangunan mengikuti kontur alam, mempertahankan tatanan
yang telah ada, menghindari aliran permukaan terbuka yang memotong kontur, serta
penghijauan pada daerah kritis.
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan sekitar waduk dan
danau dari bahaya kerusakan ekologi, meliputi:
a. Membatasi kegiatan yang diperbolehkan di sekitar waduk dan danau, agar tidak
mengganggu fungsi waduk akibat rusaknya sempadan waduk, diantaranya balai
penelitian dan bangunan pengolahan air;
b. Menetapkan batas lapangan kawasan perlindungan waduk dan danau;
c. Mengoptimalkan pengembangan kawasan melalui peningkatan nilai ekonomi
kawasan melalui pemanfaatan sekitar danau dan waduk sebagai sumber air irigasi,
sumber air bersih, pembangkit tenaga listrik serta kegiatan pariwisata dengan tetap
memperhatikan keseimbangan pasokan air dan kebutuhan masyarakat setempat;
d. Merencanakan pengaturan pola ruang dan arahan kegiatan di sekitar kawasan waduk
dan danau;
e. Mengembangkan kawasan hutan di sempadan waduk yang telah mengalami
kerusakan melalui program rehabilitasi, reboisasi, dan konservasi; dan
f. Mengamankan daerah hulu dari erosi akibat terkikisnya lapisan tanah oleh air hujan.
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan sempadan sekitar mata
air dari bahaya kerusakan ekologi, meliputi:
a. Membatasi kegiatan yang tidak berkaitan dengan perlindungan sekitar mata air;
b. Menetapkan batas lapangan kawasan perlindungan sekitar mata air yang disesuaikan
dengan lokasi, volume dan fungsi utama;
c. Mengelola zona pemanfaatan kawasan sekitar mata air berdasarkan tipologi kawasan
sekitar mata air;
d. Melindungi kawasan sekitar mata air dan mengutamakan penanaman vegetasi yang
memberikan perlindungan mata air; dan
e. Mengatur pola ruang dan arahan kegiatan di sekitar mata air berdasarkan tipologi
kawasannya antara lain badan air dari mata air, perlindungan daerah tangkapan mata
air.
7-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi penyediaan RTH dengan luas paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari luas
kawasan perkotaan, meliputi:
a. Peningkatan jumlah, jenis, dan distribusi spasial RTH;
b. Konversi lahan bekas tambang menjadi RTH; dan
c. Pengendalian konversi kawasan lindung.
Strategi penyediaan RTH perkotaan dengan luas paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari
luas kawasan perkotaan meliputi:
a. Mengupayakan terpenuhinya koefisien dasar hijau untuk masing-masing fungsi
kegiatan berdasarkan ketentuan umum peraturan zonasi; dan
b. Mengutamakan pemenuhan besaran koefisien dasar hijau pada setiap perizinan
pembangunan.
4. Kebijakan pemantapan kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya meliputi:
a. Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan pantai berhutan bakau;
b. Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar alam;
c. Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan suaka margasatwa; dan
d. Pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar budaya dan ilmu
pengetahuan.
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan pantai berhutan bakau,
meliputi:
a. MMenetapkan kawasan pantai berhutan bakau melalui kegiatan penataan batas di
lapangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
b. Mengawasi dan memantau pelestarian kawasan pantai berhutan bakau dengan
menerapkan program pengelolaan bersama masyarakat;
c. Mengatur berbagai usaha dan kegiatan yang dapat mempertahankan fungsi lindung
kawasan pantai berhutan bakau, serta mencegah berkembangnya berbagai usaha
dan kegiatan yang mengganggu fungsi lindung; dan
d. Merestorasi kawasan pantai berhutan bakau yang mengalami deforestasi.
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar alam, meliputi:
a. Menetapkan kawasan pantai cagar alam melalui kegiatan penataan batas di lapangan
sesuai dengan peraturan perundangan;
b. Mengawasi dan memantau pelestarian kawasan cagar alam dengan menerapkan
program pengelolaan bersama masyarakat;
7-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
c. Mengatur berbagai usaha dan kegiatan yang dapat mempertahankan fungsi lindung
kawasan cagar alam, serta mencegah berkembangnya berbagai usaha dan kegiatan
yang mengganggu fungsi lindung; dan
d. Merestorasi kawasan cagar alam yang mengalami deforestasi.
Strategi pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan suaka margasatwa,
meliputi:
a. Menetapkan kawasan suaka margasatwa melalui kegiatan penataan batas di
lapangan sesuai dengan peraturan perundangan;
b. Mengawasi dan memantau pelestarian kawasan suaka margasatwa dengan
menerapkan program pengelolaan bersama masyarakat;
c. Mengatur berbagai usaha dan kegiatan yang dapat mempertahankan fungsi lindung
kawasan suaka margasatwa, serta mencegah berkembangnya berbagai usaha dan
kegiatan yang mengganggu fungsi lindung; dan
d. Merestorasi kawasan suaka margasatwa yang mengalami deforestasi.
Strategi untuk pelestarian dan pemantapan fungsi lindung pada kawasan cagar budaya
dan ilmu pengetahuan, meliputi:
a. Melestarikan bangunan kuno yang masih terdapat di berbagai desa dan kelurahan
yang ada di Kabupaten Gresik;
b. Menjaga keaslian bentuk bangunan kuno;
c. memanfaatkan kawasan cagar budaya sebagai kawasan wisata;
d. Melindungi bangunan peninggalan sejarah tersebut; dan
e. Menetapkan dalam peraturan yang terdapat di rencana tata ruang wilayah.
5. Kebijakan kawasan rawan bencana alam, dilakukan melalui pengembangan upaya
pencegahan dan penanganan kawasan rawan banjir.
Strategi pengembangan upaya pencegahan dan penanganan kawasan rawan banjir,
meliputi:
a. Pengendali banjir, normalisasi sungai, dan membuat bangunan-bangunan pelindung
tebing pada tempat yang rawan longsor;
b. Menyediakan sistem peringatan dini;
c. Memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana dalam kaitannya
dengan upaya penyelamatan;
d. Menyediakan jalur-jalur evakuasi bencana
e. Menyediakan lokasi pengungsian sementara;
f. Melakukan konservasi tanah dan air di DAS hulu;
7-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi penetapan dan pemantapan luas kawasan hutan dengan sebaran yang
proporsional baik ditinjau dari sebaran fungsi hutan maupun fungsi lokasi, meliputi:
a. Menjaga keberlangsungan fungsi pokok hutan dan kondisi hutan dengan upaya
rehabilitasi hutan yang bertujuan mengembalikan kualitas hutan dengan program
percepatan rehabilitasi hutan dan lahan;
b. Menghindari terjadinya konversi;
c. Mengelola hutan yang berorientasi pada seluruh potensi sumberdaya kehutanan dan
berbasis pada pemberdayaan masyarakat melalui program pengelolaan hutan
bersama masyarakat;
d. Memantau dan mengendalikan kegiatan pengusahaan hutan serta gangguan
keamanan hutan lainnya dengan melakukan kerjasama antar wilayah maupun antar
dinas dan instansi terkait;
7-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Strategi pencegahan alih fungsi kawasan peruntukan hutan produksi menjadi kawasan
budidaya dan terbangun, meliputi:
a. Meningkatan pengawasan dan pemantauan untuk pelestarian hutan produksi dengan
menerapkan program pengelolaan hutan bersama masyarakat;
b. engatur berbagai usaha dan kegiatan yang tetap dapat mempertahankan fungsi
Mproduksi;
c. Mencegah berkembangnya berbagai usaha dan kegiatan yang mengganggu fungsi
produksi yang sekaligus fungsi lindung;
d. Menerapkan ketentuan yang berlaku tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) bagi berbagai kegiatan yang sudah ada di kawasan produksi yang
mempunyai dampak besar bagi lingkungan hidup;
e. Melakukan kerjasama antar wilayah dalam pengelolaan kawasan hutan, terutama
pengawasan terhadap ancaman berkurangnya lahan hutan produksi; dan
f. Melakukan sosialisasi pentingnya fungsi hutan produksi yang memiliki nilai ekonomi
tinggi sekaligus berfungsi lindung bagi Kabupaten Gresik kepada seluruh lapisan
masyarakat.
3. Kebijakan kawasan peruntukan pertanian, dilakukan melalui:
a. Pertahanan luasan lahan sawah beririgasi di Kabupaten sebagai lahan pertanian
pangan berkelanjutan; dan
b. Pengembangan kawasan perkebunan yang produktif dan ramah lingkungan.
7-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
pelayanan Bukan Jaringan Perpipaan (BJP). Sistem pelayanan perpipaan PDAM direncanakan
untuk wilayah yang saat sekarang sudah terlayani oleh sistem PDAM dan seluruh ibukota
kecamatan yang berada di sekitar wilayah ibu kota kecamatan. Sistem pelayanan SPAM PDAM
akan dilakukan dengan sistem zonasi, sedangkan untuk pelayanan SPAM Non PDAM dilakukan
dengan mengoptimalisasikan HIPPAM yang ada di daerah tersebut.
Adapun rencana daerah pelayanan untuk SPAM jaringan perpipaan PDAM dilakukan
dengan sistem zonasi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 7.1 di bawah ini.
Tabel 7.1.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Dengan Sistem Zonasi
Rencana Daerah Pelayanan
Zona Kecamatan Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
(2020 – 2025) (2026 – 2030) (2031 – 2035)
Zona 1 – Kebomas )* Kebomas Kebomas Kebomas
Gresik Kota Gresik )* Gresik Gresik Gresik
Manyar )* Manyar Manyar Manyar
Duduksampeyan )* Duduksampeyan Duduksampeyan Duduksampeyan
7-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui gambaran rencana daerah pelayanan untuk SPAM jaringan perpipaan PDAM
dengan sistem zonasi di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Gambar 7.1 sampai dengan
Gambar 7.4 berikut ini.
Rencana daerah pelayanan SPAM PDAM Kabupaten Gresik untuk setiap tahapan
perencanaan dapat dijelaskan lebih detail sebagai berikut:
a. Tahap 1 (2020 – 2025)
Rencana pelayanan SPAM jaringan perpipaan PDAM untuk setiap zona pada Tahap 1 dapat
dilihat pada Tabel 7.2 di bawah ini.
Tabel 7.2.
Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 1 (2020 – 2025)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
Zona Satuan
Gresik Kota Gresik Tengah Gresik Selatan Gresik Utara
Rencana Tingkat
(%) 60,54 41,99 58,32 12,27
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 232.482 171.766 107.120 35.563
Penduduk Terlayani
Target SR Domestik (unit) 58.121 42.942 26.780 8.891
Jumlah Kebutuhan
(L/detik) 1.503 469 318 121
Air
7-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.1. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem Zonasi Kabupaten Gresik
7-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.2. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem Zonasi (Tahap 1) Kabupaten Gresik
7-24
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.3. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem Zonasi (Tahap 2) Kabupaten Gresik
7-25
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.4. Peta Rencana Daerah Pelayanan Perpipaan PDAM Dengan Sistem Zonasi (Tahap 3) Kabupaten Gresik
7-26
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.3.
Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 2 (2026 – 2030)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
Zona Satuan
Gresik Kota Gresik Tengah Gresik Selatan Gresik Utara
Rencana Tingkat
(%) 67,77 53,50 66,66 23,64
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 276.514 226.319 126.905 69.759
Penduduk Terlayani
Target SR Domestik (unit) 69.129 56.580 31.726 17.440
Jumlah Kebutuhan
(L/detik) 1.720 639 376 272
Air
Tabel 7.4.
Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan PDAM Tahap 3 (2031 – 2035)
Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
Zona Satuan
Gresik Kota Gresik Tengah Gresik Selatan Gresik Utara
Rencana Tingkat
(%) 75,00 65,00 75,00 35,00
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 325.264 284.487 147.995 105.214
Penduduk Terlayani
Target SR Domestik (unit) 81.316 71.122 36.999 26.304
Jumlah Kebutuhan
(L/detik) 1.949 811 427 431
Air
7-27
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
pembangunan sumur bor baru, pembangunan tandon, serta pemasangan jaringan perpipaan.
Untuk mengetahui rencana daerah pelayanan SPAM Non PDAM Tahap 1 dapat dilihat pada
Tabel 7.5 di bawah ini.
Tabel 7.5.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 1 (2020 – 2025)
Sistem Pelayanan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
Eksisting
1. Kebomas Kedanyang Embung
Gulomantung Sumur Dalam
Kembangan Embung
2. Manyar Sukomulyo Sumur Dalam
Peganden Sumur Dalam
Pejangganan Sumur Dalam
3. Duduksampeyan Tumapel Sumur Dalam
Tambakrejo Sumur Dalam
Gredek Sumur Dalam
Sumari Sumur Dalam
Pandanan Embung + Sumur Dalam
4. Kedamean Turirejo Sumur Dalam
Glindah Sumur Dalam
5. Menganti Pranti Sumur Dalam
Pengalangan Sumur Dalam
Putat Lor Sumur Dalam
Gempolkurung Sumur Dalam
6. Cerme Kandangan Sumur Dalam
Gedangkulut Sumur Dalam
7. Benjeng Deliksumber Sumur Dalam
Sirnoboyo Sumur Dalam
Jogodalu Embung
8. Balongpanggang Tanahlandean Sumur Dalam
Sekarputih Sumur Dalam
9. Driyorejo Kesambenwetan Sumur Dalam
Tanjungan Sumur Dalam
10. Wringinanom Sumengko Sumur Dalam
Pasinanlemahputih Sumur Dalam
Pedagangan Sumur Dalam
11. Panceng Sumurber Sumur Dalam
Serah Sumur Dalam
Petung Sumur Dalam
Prupuh Mata Air + Sumur Dalam
12. Ujungpangkah Sekapuk Sumur Dalam
Pangkahkulon Sumur Dalam
Pangkahwetan Sumur Dalam
13. Sidayu Randuboto Sumur Dalam
Mojoasem Sumur Dalam
Purwodadi Sumur Dalam
7-28
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Sistem Pelayanan
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
Eksisting
14. Dukun Tebuwung Sumur Dalam
Mentaras Sumur Dalam
Baron Sumur Dalam
Kalirejo Sumur Dalam
Sembunganyar Sumur Dalam
Dukunanyar Sumur Dalam
15. Bungah Indrodelik Sumur Dalam
Kemangi Embung + Sumur Dalam
16. Tambak Gelam Mata Air + Perpipaan
Kepuh Legundi Mata Air + Perpipaan
17. Sangkapura Kumalasa Mata Air + Perpipaan
Lebak Mata Air + Perpipaan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2020
Tabel 7.6.
Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 1 (2020 – 2025)
Rencana Tingkat
(%) 17,67 17,92 13,27 27,53 34,19
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 67.842 73.285 24.368 79.765 31.195
Penduduk Terlayani
Jumlah Kebutuhan Air (L/detik) 209 148 23 76 72
Keterangan:
Zona 1 : Gresik Kota
Zona 2 : Gresik Tengah
Zona 3 : Gresik Selatan
Zona 4 : Gresik Utara
Zona 5 : Pulau Bawean
Sementara itu untuk rencana pengembangan pelayanan SPAM dengan HIPPAM pada
Tahap 2 ini adalah dengan mengembalikan fungsi HIPPAM yang sudah tidak berfungsi dan
pembentukan HIPPAM baru yang diketahui mempunyai potensi air tanah dengan tes geolistrik.
Selain itu juga dengan optimalisasi HIPPAM yang sudah ada melalui penambahan sumber air
baku berupa pembangunan sumur bor baru, pembangunan tandon, serta pemasangan
jaringan perpipaan. Untuk mengetahui rencana daerah pelayanan SPAM Non PDAM Tahap 2
dapat dilihat pada Tabel 7.7 di bawah ini.
Tabel 7.7.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 2 (2026 – 2030)
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Kebomas Desa Kedanyang
2. Manyar Desa Sukomulyo
Desa Peganden
7-29
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.8.
Rencana Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 2 (2026 – 2030)
Rencana Tingkat
(%) 18,83 21,46 16,63 33,76 47,10
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 76.843 90.780 31.666 99.647 44.054
Penduduk Terlayani
Jumlah Kebutuhan Air (L/detik) 326 183 30 95 90
Dan untuk rencana pengembangan pelayanan SPAM Non PDAM pada Tahap 3 ini
adalah diprioritaskan dialokasikan pada daeah atau desa-desa yang belum pernah mempunyai
HIPPAM dan belum pernah dilakukan tes geolistrik. Disamping itu juga dengan optimalisasi
HIPPAM yang sudah ada melalui penambahan sumber air baku berupa pembangunan sumur
bor baru, pembangunan tandon, serta pemasangan jaringan perpipaan. Untuk mengetahui
rencana daerah pelayanan SPAM Non PDAM Tahap 3 dapat dilihat pada Tabel 7.9 berikut ini.
7-30
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.9
Rencana Daerah Pelayanan SPAM Perpipaan Non PDAM Tahap 3 (2031 – 2035)
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Keterangan
1. Duduksampeyan Sumengko
Palebon
Glanggang
Kramat
2. Kedamean Menunggal
Cermenlerek
3. Menganti Randupadangan
Gadingwatu
4. Cerme Dooro
Lengkong
5. Benjeng Metatu
Jogodalu
Jatirembe
6. Balongpanggang Banjaragung
Bandungsekaran
Tengggor
Pinggir
7. Wringinanom Sumbergede
8. Panceng Pantenan
9. Ujungpangkah Tanjangawan
Ketapanglor
Kebonagung
10. Sidayu Lasem
Kertosono
11. Dukun Wonokerto
12. Bungah Mojopurowetan
Sidokumpul
15. Tambak Tanjung Ori
Diponggo
Kepuh Legundi
16. Sangkapura Pudakit Barat
Dekatagung
Tabel 7.10.
Rencana Pelayanan Non PDAM Tahap 3 (2031 – 2035)
Rencana Tingkat
(%) 20,00 25,00 20,00 40,00 60,00
Pelayanan
Rencana Jumlah
(jiwa) 86.737 109.418 39.465 120.244 57.557
Penduduk Terlayani
Jumlah Kebutuhan Air (L/detik) 443 225 38 115 115
Untuk mengetahui gambaran rencana daerah pelayanan untuk SPAM Non PDAM di Kabupaten
Gresik dapat dilihat pada Gambar 7.5 sampai dengan Gambar 7.9 berikut ini.
7-31
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.5. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 1
7-32
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.6. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 2
7-33
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.7. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 3
7-34
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.8. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 4
7-35
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Gambar 7.9. Peta Rencana Daerah Pelayanan SPAM Non PDAM Zona 5
7-36
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.11.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 1 (2020 – 2025)
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Benjeng Gluranploso
Deliksumber
Kalipadang
Karangankidul
Sirnoboyo
Metatu
Banter
Jogodalu
Jatirembe
Punduttrate
Munggugebang
2. Cerme Dooro
Dampaan
Lengkong
Kandangan
Gedangkulut
Wedani
3. Duduksampeyan Petis Benem
Sumari
Tambakrejo
Setrohadi
Kramat
4. Kedamean Cermenlerek
Tulung
Lampah
Turirejo
5. Balongpanggang Pacuh
Pucung
6. Sidayu Pengulu
Mojoasem
Randuboto
Raci Kulon
Srowo
7-37
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.12.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 2 (2026 – 2030)
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Benjeng Lundo
Balongtanjung
Balongmojo
Bulangkulon
Bengkelolor
Sedapurklagen
Kedungsekar
2. Cerme Sukoanyar
Kambingan
3. Duduksampeyan Pandanan
Glanggang
Kandangan
Panjunan
Gredek
Tumapel
4. Kedamean Katimoho
Glindah
5. Sidayu Sidomulyo
Mriyunan
Bunderan
Purwodadi
Asempapak
Raci Tengah
Sedagaran
Tabel 7.13.
Rencana Daerah Pelayanan SPAM BJP Tahap 3 (2031 – 2035)
No. Kecamatan Desa/Kelurahan
1. Duduksampeyan Pandanan
Glanggang
Kemudi
Sumari
Kandangan
Tambakrejo
Kawistowindu
Setrohadi
Wadak Lor
Kramat
7-38
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-39
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Dalam pelaksanaannya baik upaya ekstensif maupun intensif tersebut perlu diikuti dengan
peletakan dasar manajemen tekanan dan perbaikan sistem monitoring kehilangan air.
Selanjutnya agar upaya pengembangan dapat menyesuaikan dengan kondisi cashflow PDAM
Kabupaten Gresik, perlu disusun skala prioritas tahapan dalam pelaksanaan baik upaya yang
bersifat ekstensif maupun intensif. Prioritas didasarkan pada pertimbangan:
1. Peningkatan pendapatan dari penambahan pelanggan baru pada pengembangan jaringan
pipa distribusi baru.
2. Upaya pengurangan kehilangan air dengan manajemen tekanan dan perbaikan sistem
monitoring kehilangan air.
Pengembangan pelayanan SPAM perpipaan PDAM Kabupaten Gresik akan dilakukan dengan
pembagian wilayah atau zonasi. Rincian program rencana pengembangan SPAM jaringan
perpipaan PDAM Kabupaten Gresik adalah sebagai berikut:
a. Zona 1 – Gresik Kota
1). Sistem Produksi
Untuk rencana pelayanan Zona 1 ini akan tetap memanfaatkan unit-unit produksi
yang ada sekarang, yaitu:
IPA Legundi
IPA PT. Dewata Bangun Tirta
Air Curah PDAM Kota Surabaya
Air Bawah Tanah
Kapasitas produksi total eksisting dari unit-unit produksi tersebut sampai saat ini
sebesar 699 L/detik. Untuk rencana pengembangan pelayanan pada Zona 1 dilakukan
dengan memanfaatkan suplai debit dari SPAM Regional Umbulan sebesar 1.000
L/detik dan dari IPA BGS sebesar 600 L/detik (sedang dalam Tahap Konstruksi).
7-40
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui peta rencana pengembangan Zona 1 – Gresik Kota dapat dilihat pada
Gambar 7.10 dan skematik rencana pengembangannya dapat dilihat pada Gambar
7.11 berikut ini.
b. Zona 2 – Gresik Tengah
1). Sistem Produksi
Untuk rencana pelayanan Zona 2 ini juga tetap memanfaatkan unit-unit produksi yang
ada sekarang, yaitu:
IPA PT. Drupadi Tirta Gresik
IPA PT. Dewata Bangun Tirta
IPA Petiken
Air Curah PT. Air Bersih Jatim
Kapasitas produksi total eksisting dari unit-unit produksi tersebut sampai saat ini
sebesar 600 L/detik. Untuk rencana pengembangan pelayanan pada Zona 2 dilakukan
dengan memanfaatkan sisa kapasitas yang masih ada (idle capacity) dari IPA PT.
Drupadi Tirta Gresik sebesar 93 L/detik dan dari IPA PT. Dewata Bangun Tirta sebesar
36 L/detik. Selain itu juga dengan memanfaatkan sisa suplai kapasitas yang masih
ada dari PT. Air Bersih Jatim sebesar 75 L/detik.
Untuk membantu pelayanan pada Zona 2 sudah ada reservoir eksisting, yaitu
Reservoir Mojosarirejo kapasitas 500 m3 dan Reservoir Tandegan kapasitas 300 m3.
Dan untuk rencana pengembangan pelayanan diperlukan sistem booster lengkap
dengan reservoir kapasitas 500 m3 di daerah Balongpanggang.
7-41
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-42
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-43
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui peta rencana pengembangan Zona 2 – Gresik Tengah dapat dilihat
pada Gambar 7.12, dan skematik rencana pengembangannya dapat dilihat pada
Gambar 7.13 berikut ini.
c. Zona 3 – Gresik Selatan
1). Sistem Produksi
Untuk rencana pelayanan Zona 3 ini juga akan memanfaatkan unit-unit produksi yang
ada sekarang, yaitu:
IPA PT. Drupadi Tirta Gresik
IPA Petiken
Kapasitas produksi total eksisting dari unit-unit produksi tersebut sampai saat ini
sebesar 407 L/detik. Dan untuk rencana pengembangan pelayanan pada Zona 3
diperlukan pembangunan IPA Lengkap kapasitas 200 L/detik yang diletakkan di
Wilayah Kecamatan Wringinanom.
2). Sistem Transmisi–Distribusi
Untuk sistem transmisi dari IPA PT. Drupadi Tirta Gresik akan mengikuti jaringan
perpipaan yang telah disepakati untuk rencana daerah pelayanannya. Sedangkan
rencana pengaliran air untuk pelayanan Wilayah Wringinanom dari IPA baru (rencana)
harus dilakukan dengan sistem pemompaan.
3). Sistem Pelayanan
SPAM perpipaan Zona 3 ini akan memberikan pelayanan kebutuhan air di Wilayah
Kecamatan Driyorejo dan Kecamatan Wringinanom.
7-44
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-45
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-46
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui peta rencana pengembangan Zona 3 – Gresik Selatan dapat dilihat
pada Gambar 7.14, dan skematik rencana pengembangannya dapat dilihat pada
Gambar 7.15 berikut ini.
d. Zona 4 – Gresik Utara
1). Sistem Produksi
Untuk rencana pelayanan Zona 4 ini merupakan daerah pengembangan baru
pelayanan SPAM jaringan perpipaan PDAM. Rencana pelayanan direncanakan
dilakukan dengan pemanfaatan suplai air dari IPA Bendung Gerak Sembayat kapaistas
2.000 L/detik. (sedang dalam Tahap Konstruksi). Selain itu juga dengan pemanfaatan
suplai air dari IPA Dukun kapasitas 150 L/detik (rencana) dan IPA Sukodono kapasitas
50 L/detik (rencana).
2). Sistem Transmisi–Distribusi
Rencana pengaliran air untuk pelayanan Wilayah Gresik Utara dari IPA baru (rencana)
harus dilakukan dengan sistem pemompaan. Rencana pemanfaatan suplai air dari IPA
baru (rencana) tersebut untuk pelayanan Wilayah Ujungpangkah dibutuhkan sistem
booster lengkap yang diletakkan di daerah Ujungpangkah.
3). Sistem Pelayanan
SPAM perpipaan Zona 4 ini akan memberikan pelayanan kebutuhan air di Wilayah
Kecamatan Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Dukun, dan Bungah.
e. Zona 5 – Pulau Bawean
Untuk pelayanan SPAM jaringan perpipaan PDAM di Pulau Bawean ini merupakan rencana
pengembangan optional atau alternatif. Saat ini terdapat sumber alternatif yang dapat
dikelola sebagai sumber air baku untuk sistem SPAM jaringan perpipaan PDAM, namun
pelaksanaannya tergantung dari kebijakan Pemerintah Daerah.
1). Sistem Produksi
Pulau Bawean merupakan daerah kepulauan di Kabupaten Gresik. Sampai saat ini di
daerah tersebut belum ada pelayanan SPAM jaringan perpipaan PDAM. Rencana
pelayanan dengan SPAM jaringan perpipaan di Pulau Bawean ini akan dilakukan
dengan memanfaatkan alternatif sumber air baku yang ada, yaitu Danau Kastoba.
Sistem produksi dapat dilakukan dengan pembangunan Sistem Instalasi Pengolahan
Air Sederhana (SIPAS).
2). Sistem Transmisi–Distribusi
Sistem transmisi dan distribusi untuk pelayanan SPAM jaringan perpipaan ini akan
dilakukan dengan sistem pemompaan. Oleh karena itu titik lokasi penempatan sistem
booster harus diperhitungkan dengan cermat agar diperoleh pengaliran air dengan
7-47
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-48
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-49
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Selain dilakukan dengan rencana pembagian wilayah atau zonasi, dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan SPAM, PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik telah menyusun rencana
program dan kegiatan yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Tahun 2020 – 2024, dengan
rincian sebagai berikut:
7-50
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-51
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
7-52
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
3. Pemanfaan Air Curah IPA Bendung Gerak Sembayat, yang meliputi kegiatan:
Pembangunan reservoir kapasitas 1.000 m3,
Pengadaan 1 unit pompa kapasitas Q = 75 L/detik; H = 80 m beserta panel
inverter,
Pengadaan 1 unit pompa kapasitas Q = 50 L/detik; H = 80 m beserta panel
inverter,
Pemasangan pipa di Wilayah Kecamatan Manyar dan Kecamatan Bungah.
4. Pemanfaan Air Eksisting dari IPA Legundi, IPA PT. Drupadi Tirta Gresik dan IPA
PT. Dewata Bangun Tirta, serta IPA Wringinanom kapasitas 200 L/detik (rencana
Zona 3), yang meliputi kegiatan:
Pengadaan dan pematangan lahan,
Pembangunan intake dan kelengkapannya,
Pemasangan pipa transmisi air baku Dia. 500 mm,
Pembangunan IPA Wringinanom Lengkap kapasitas 200 L/detik,
Pemasangan pipa di Wilayah Kecamatan Menganti, Kedamean, dan
Wringinanom.
5. Pengembangan pelayanan baru di Wilayah Gresik Utara (Zona 4)
Pengadaan dan pematangan lahan,
Pembangunan intake dan kelengkapannya,
Pemasangan pipa transmisi air baku Dia. 500 mm,
Pembangunan IPA Dukun Lengkap kapasitas 150 L/detik,
Pembangunan IPA Sukodono Lengkap kapasitas 50 L/detik,
Pemasangan pipa di Wilayah Kecamatan Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, dan
Dukun.
7-53
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
dan sumur dalam yang kemudian ditampung dalam Hidran Umum (HU) maupun rooftank
untuk kemudian disalurkan ke masyarakat. Selain itu hidran umum yang tersebar di beberapa
tempat ini diisi air oleh tangki-tangki dari PDAM Kabupaten Gresik, terutama ketika musim
kemarau dimana sumber-sumber air baku yang digunakan tersebut mengalami kekeringan.
Keberadaan HIPPAM harus lebih diperhatikan dan pada rencana pengembangan ini
diharapkan secara bertahap dapat terbentuk kelembagaan HIPPAM baru di daerah-daerah
yang belum memiliki HIPPAM. Untuk mengetahui rencana pengembangan pembentukan
HIPPAM di Kabupaten Gresik dapat dilihat pada Tabel 7.14 di bawah ini.
Tabel 7.14.
Rencana Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM Kabupaten Gresik
Tahapan Rencana Daerah Pelayanan Program
Tahap 1 HIPPAM yang ada di tiap desa/kelurahan seluruh Evaluasi kondisi HIPPAM
(2020 – 2025) Wilayah Kabupaten Gresik Pembuatan program usulan
Sasaran: Pelaksanaan proposal
Optimalisasi HIPPAM yang ada pengajuan usulan
Tahap 3 Daerah yang belum mempunyai HIPPAM dan Identifikasi desa layak
(2031 – 2035) diusulkan untuk menjadi HIPPAM baru, bisa pendirian HIPPAM
dipilih 2 – 3 desa setiap kecamatan Sosialisasi pendirian HIPPAM
Sasaran: Pelaksanaan pendirian
Daerah yang belum memiliki HIPPAM HIPPAM
7-54
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.15.
Rencana Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan Kabupaten Gresik
Tahapan Rencana Daerah Pelayanan Program
Tahap 1 Kec. Duduksampeyan Pembuatan bak penampung
(2020 – 2025) Kec. Kedamean Pembuatan Hidran Umum
Kec. Menganti Pembuatan Sumur Bor
Kec. Cerme
Kec. Benjeng
Kec. Balongpanggang
Kec. Sidayu
Kec. Bungah
Sasaran:
Daerah rawan air di kecamatan tersebut
7-55
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.16.
Kapasitas Sistem Eksisting PDAM Kabupaten Gresik Tahun 2019
Kapasitas
Kapasitas Kapasitas Kapasitas Volume Idle
Tidak
Instalasi Terpasang Produksi Riil Produksi Capacity
Dimanfaatkan
(L/detik) (m3) (m3) (m3) (m3)
(m3)
Sumur GKB III 37 977.616 281.716 695.900 695.900 0
IPA Legundi 550 17.344.800 3.220.776 14.124.024 14.124.024 0
IPA Petiken 100 3.153.600 0 3.153.600 3.153.600 0
Air Curah – PDAM Kota
25 946.080 374.788 571.292 571.292 0
Surabaya (Segoromadu)
Air Curah – PDAM Kota
15 315.360 83.121 232.239 232.239 0
Surabaya (Gadung)
Air Curah – PT. Dewata
200 6.307.200 2.0450597 4.261.603 4.261.603 0
Bangun Tirta
Air Curah – PT. Drupadi
400 7.884.000 2.482.939 5.401.061 5.401.061 0
Tirta Gresik
PT. Air Bersih Jawa
25
Timur
Jumlah 1.352 36.928.656 8.488.937 28.439.719 28.439.719 0
Sumber: Laporan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, 2020
Untuk rencana kapasitas sistem dari masing-masing zona direncanakan dilakukan dengan
memanfaatkan kapasitas sistem eksisting dan rencana penambahan unit sumber air baku.
Untuk mengetahui rencana kapasitas sistem dari setiap zona pelayanan dapat dilihat pada
Tabel 7.17 sampai dengan Tabel 7.21 di bawah ini.
Tabel 7.17.
Rencana Kapasitas Sistem Zona 1 – Gresik Kota
Kapasitas Kapasitas
Rencana
Produksi Eksisting Produksi Tambahan
Instalasi
(L/detik) (L/detik)
IPA Legundi 471 79
IPA PT. Dewata Bangun Tirta 164 36
Air Curah PDAM Kota Surabaya 35 -
Sumur Bor GKB III 29 -
SPAM Regional Umbulan - 1.000
IPA Bendung Gerak Sembayat - 1.000
Jumlah 699 2.115
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dan Hasil Perhitungan, 2020
7-56
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.18.
Rencana Kapasitas Sistem Zona 2 – Gresik Tengah
Kapasitas Kapasitas
Rencana
Produksi Eksisting Produksi Tambahan
Instalasi
(L/detik) (L/detik)
IPA PT. Drupadi Tirta Gersik 307 93
IPA PT. Dewata Bangun Tirta 164 36
IPA Petiken 100 -
Air Curah PT. Air Bersih Jatim 29 71
Jumlah 600 200
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dan Hasil Perhitungan, 2020
Tabel 7.19.
Rencana Kapasitas Sistem Zona 3 – Gresik Selatan
Kapasitas Kapasitas
Rencana
Produksi Eksisting Produksi Tambahan
Instalasi
(L/detik) (L/detik)
IPA PT. Drupadi Tirta Gresik 307 93
IPA Petiken 100 -
IPA Wringinanom Sistem Baru 200
Jumlah 407 293
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dan Hasil Perhitungan, 2020
Tabel 7.20
Rencana Kapasitas Sistem Zona 4 – Gresik Utara
Kapasitas Kapasitas
Rencana
Produksi Eksisting Produksi Tambahan
Instalasi
(L/detik) (L/detik)
IPA Dukun Sistem Baru 150
IPA Sukodono Sistem Baru 50
IPA Bendung Gerak Sembayat Sistem Baru 1.000
Jumlah - 1.200
Sumber: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dan Hasil Perhitungan, 2020
Tabel 7.21.
Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan
PDAM Kabupaten Gresik
Kapasitas
Produksi (L/detik) Potensi Sumber Air yang
Zona Pelayanan
Digunakan
Eksisting Tambahan
Zona 1 – Gresik Kota 699 2.115 SPAM Regional Umbulan, IPA BGS
Zona 2 – Gresik Tengah 600 200 Uprating IPA
Zona 3 – Gresik Selatan 407 293 Uprating IPA, IPA Sukodono
Zona 4 – Gresik Utara (Sistem Baru) 1.200 IPA BGS, IPA Dukun, IPA Sukodono
Jumlah 1.135 2.679
7-57
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Kebutuhan rencana kapasitas sistem SPAM perpipaan PDAM dari setiap tahapan program
rencana pengembangan dapat dilihat pada Tabel 7.22 di bawah ini.
Tabel 7.22.
Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM
dari Setiap Tahapan Program Rencana Pengembangan
Air yang
Tahapan Kebutuhan Air Potensi Sumber Air yang
Tersedia
Pengembangan (L/detik) Digunakan
(L/detik)
Tahap 1 2.411 2.814 Uprating IPA (279 L/detik),
(2020 – 2025) SPAM Regional Umbulan (1.000
L/detik)
IPA Wringinanom (200 L/detik)
IPA Dukun (150 L/detik)
IPA Sukodono (50 L/detik)
Tahap 2 3.007 3.814 IPA BGS (1.000 L/detik)
(2026 – 2030)
Tahap 3 3.619 3.814
(2031 – 2035)
7-58
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 7.23.
Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM
di Wilayah Gresik Daratan
Air yang
Tahapan Kebutuhan Air Potensi Sumber Air yang
Tersedia
Pengembangan (L/detik) Digunakan
(L/detik)
Tahap 1 235 286 Potensi Air Tanah (53 L/detik)
(2020 – 2025) Air Permukaan (21 L/detik)
Tahap 2 286 331 Potensi Air Tanah (34 L/detik)
(2026 – 2030) Air Permukaan (11 L/detik)
Tahap 3 341 354 Potensi Air Tanah (23 L/detik)
(2031 – 2035)
Tabel 7.24.
Rencana Kapasitas Sistem Untuk Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM
di Pulau Bawean
Air yang
Tahapan Kebutuhan Air Potensi Sumber Air yang
Tersedia
Pengembangan (L/detik) Digunakan
(L/detik)
Tahap 1 30 77 Danau Kastoba
(2020 – 2025)
Tahap 2 42 100 Danau Kastoba
(2026 – 2030)
Tahap 3 55 100 Danau Kastoba
(2031 – 2035)
Untuk rencana optimalisasi pada HIPPAM yang memanfaatkan sumber air baku berupa
embung dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
7-59
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
1. Penambahan Instalasi Pengolahan Air Sederhana untuk mendapatkan kualitas air yang
sesuai dengan ketentuan dan standar yang ada. Terdapat beberapa HIPPAM, dimana
penyediaan air yang ada tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, namun juga
digunakan pemenuhan kebutuhan untuk air minum; dan
2. Pengerukan pada sisi-sisi embung untuk mendapatkan kapasitas air yang lebih besar.
Untuk mengetahui rekomendasi rencana optimalisasi HIPPAM yang memanfaatkan sumber air
baku berupa embung dapat dilihat pada Tabel 7.25 di bawah ini.
Tabel 7.25.
Rekomendasi Optimalisasi HIPPAM Dengan Sumber Air Baku Embung
No. Kecamatan Desa/Kelurahan Sistem Pelayanan Rencana Optimalisasi
1. Kebomas Dahanrejo Embung IPAS
Kembangan Embung – Rooftank IPAS
2. Duduksampeyan Gredek Embung Pengerukan dan IPAS
3. Kedamean Lampah Embung – Rooftank Pengerukan dan IPAS
4. Benjeng Metatu Embung – Rooftank Pengerukan dan IPAS
5. Balongpanggang Kedungpring Embung Pengerukan dan IPAS
6. Sidayu Ngawen Embung – HU Pengerukan dan IPAS
7-60
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 8
RENCANA PENDANAAN
8-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.1.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2020 - 2025
Volume Kegiatan Harga Kebutuhan Investasi (Rp. x 1.000)
Volume
No. Uraian Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan IPA Petiken II Kap. 50 L/detik paket 1 1 100.000 - - - - 100.000 - APBD II
2. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Intake dan IPA Dukun Kap. 100 L/detik paket 1 1 175.000 - - - - 175.000 - APBD II
3. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan IPA Sukodono Kap. 50 L/detik paket 1 1 100.000 - - - 100.000 - - APBD II
4. Penyusunan Dokumen UKL-UPL Pembangunan Intake dan IPA Wringinanom Kap. 200 L/detik paket 2 1 1 300.000 - - - 300.000 300.000 - APBD II
5. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Umbulan paket 1 1 400.000 - - - - - 400.000 PDAM
6. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Regional Mojolagres paket 1 1 400.000 - - - - - 400.000 PDAM
7. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi PDAM Wilayah Gresik Utara (Zona 4) paket 1 1 500.000 - - - - - 500.000 PDAM
8. Supervisi Pembangunan IPA Petiken II Kap. 50 L/detik paket 1 1 200.000 - - - - 200.000 - APBD II
9. Supervisi Pembangunan Intake dan IPA Dukun Kap. 100 L/detik paket 1 1 300.000 - - - - 300.000 - APBD II
10. Supervisi Pembangunan IPA Sukodono Kap. 50 L/detik paket 1 1 250.000 - - - 250.000 - - APBD II
11. Supervisi Pembangunan Intake dan IPA Wringinanom Kap. 200 L/detik paket 2 1 1 350.000 - - - 350.000 - APBD II
12. Supervisi Rehabilitasi Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Umbulan paket 3 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 - - - APBD II
13. Supervisi Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Regional Mojolagres paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 200.000 - - APBD II
14. Supervisi Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan IPA Bendung Gerak Sembayat paket 2 1 1 250.000 - 250.000 250.000 - - - APBD II
15. Supervisi Optimalisasi SPAM dan Pembangunan Fasilitas Penunjang PDAM Kabupaten Gresik paket 4 1 1 1 1 150.000 - 150.000 150.000 150.000 150.000 - APBD II
16. Studi Kebocoran dan Penataan Jaringan paket 2 1 1 300.000 - 300.000 - - - 300.000 PDAM
17. Studi Pemetaan Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik Menggunakan GIS paket 1 1 400.000 - 400.000 - - - - PDAM
18. Perijinan-perijinan (Pembentukan Cabang Baru, Penanaman Pipa, dll) ls 1 1 150.000 - 150.000 - - - - PDAM
8-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
5. Pemeliharaan Jaringan Pipa Distribusi m' 50.000 - 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 250 - 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 APBD II / PDAM
8-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.2.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2026 - 2030
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Umbulan (Lanjutan) paket 1 1 400.000 - - - - 400.000 PDAM
2. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Regional Mojolagres (Lanjutan) paket 1 1 400.000 - - - - 400.000 PDAM
3. DED Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan IPA Bendung Gerak Sembayat (Lanjutan) paket 1 1 400.000 - - - - 400.000 PDAM
4. DED Pengembangan SPAM Jaringan Perpipaan PDAM Wilayah Gresik Utara (Lanjutan) paket 1 1 500.000 - - - - 500.000 PDAM
5. Supervisi Rehabilitasi Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Umbulan paket 2 1 1 200.000 - 200.000 200.000 - - APBD II
6. Supervisi Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Regional Mojolagres paket 3 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 - - APBD II
7. Supervisi Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan IPA Bendung Gerak Sembayat paket 2 1 1 250.000 - 250.000 250.000 - - APBD II
8. Supervisi Optimalisasi SPAM Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik paket 2 2 150.000 - 300.000 - - - APBD II
9. Studi Kebocoran dan Penataan Jaringan paket 2 1 1 300.000 300.000 - - - 300.000 PDAM
10. Studi Pemetaan Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik Menggunakan GIS paket 1 1 250.000 250.000 - - - - PDAM
11. Perijinan-perijinan (Penanaman Pipa, dll) ls 1 1 100.000 100.000 - - - - PDAM
APBD II
II. SISTEM SUMBER AIR BAKU DAN PRODUKSI
A. Wilayah Pelayanan PDAM Eksisting (Zona 1, 2, 3, dan 4)
A.1. Kegiatan Optimalisasi
1. Lokasi IPA Petiken II
a. Pembangunan Bak Sludge Drying Bed (SDB) paket 1 1 500.000 - 500.000 - - -
b. Pengadaan Sistem SCADA ls 1 1 3.750.000 - 3.750.000 - - -
8-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
III. SISTEM PERPIPAAN DISTRIBUSI
A. Wilayah Pelayanan Zona 1 (Kebomas, Gresik, Manyar, Duduksampeyan)
A.1. Kegiatan Optimalisasi
1. Pemasangan Perpipaan Distribusi (Kebomas)
a. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 160 mm m' 2.220 1.650 1.300 601 991.650 - 781.300 - - APBD II / PDAM
b. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 110 mm m' 2.100 1.150 950 384 441.600 - 364.800 - - APBD II / PDAM
c. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 90 mm m' 1.220 1.220 270 329.400 - - - - APBD II
d. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 63 mm m' 4.230 4.230 201 850.230 - - - - APBD II
8-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
-
D. Wilayah Pelayanan Zona 4 (Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Dukun, Bungah)
D.1. Kegiatan Ekspansi
a). Pemanfaatan Air Curah IPA Bendung Gerak Sembayat
1. Pemasangan Perpipaan Distribusi (Bungah)
a. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 200 mm m' 3.040 3.040 834 - - 2.535.360 - - APBN-CK
b. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 160 mm m' 3.360 1.180 2.180 601 - 709.180 1.310.180 - - APBN-CK
c. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 110 mm m' 5.280 2.120 3.160 384 - 814.080 1.213.440 - - APBD II
d. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 90 mm m' 5.800 2.610 3.190 270 - 704.700 861.300 - - APBD II
e. Pengadaan dan Pemasangan Pipa HDPE Dia. 63 mm m' 16.500 9.080 7.420 201 - 1.825.080 1.491.420 - - APBD II
5. Pemeliharaan Jaringan Pipa Distribusi m' 50.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 250 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 APBD II / PDAM
8-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.3.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 20231 - 2035
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. DED SPAM Jaringan Perpipaan PDAM Pulau Bawean paket 1 1 500.000 - - - - 500.000 PDAM
2. Supervisi Rehabilitasi Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Umbulan (Lanjutan) paket 2 1 1 200.000 - 200.000 200.000 - - APBD II
3. Supervisi Pengembangan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan SPAM Regional Mojolagres (Lanjutan) paket 3 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 - - APBD II
4. Supervisi Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Penyerapan IPA Bendung Gerak Sembayat (Lanjutan) paket 2 1 1 250.000 - 250.000 250.000 - - APBD II
5. Supervisi Optimalisasi SPAM Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik (Lanjutan) paket 2 2 150.000 - 300.000 - - - APBD II
6. Studi Kebocoran dan Penataan Jaringan paket 2 1 1 300.000 300.000 - - - 300.000 PDAM
7. Studi Pemetaan Jaringan Perpipaan PDAM Kabupaten Gresik Menggunakan GIS paket 1 1 250.000 250.000 - - - - PDAM
8. Perijinan-perijinan (Penanaman Pipa, dll) ls 1 1 100.000 100.000 - - - - PDAM
APBD II
II. SISTEM SUMBER AIR BAKU DAN PRODUKSI
A. Wilayah Pelayanan Zona 1 (Kebomas, Gresik, Manyar, Duduksampeyan)
A.1. Kegiatan Ekspansi
1. Pemanfaatan Air Curah SPAM Umbulan (Duduksampeyan)
a. Pengadaan Sistem SCADA ls 1 1 1.785.000 - 1.785.000 - - - NUWSP
8-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
5. Pemeliharaan Jaringan Pipa Distribusi m' 50.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 250 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 APBD II / PDAM
8-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
V. RENCANA PROGRAM PENURUNAN KEBOCORAN
1. Pengadaan Meter Zona untuk DMA Induk yang Terkoneksi dengan Data Logger
a. Dia. 200 mm unit 4 2 2 150.000 - 300.000 300.000 - - PDAM
2. Pengadaan Meter Sub Zona yang Terkoneksi dengan Data Logger unit 4 4 100.000 - 400.000 - - - PDAM
3. Penggantian Meter Air Pelanggan unit 23.400 4.700 4.700 4.700 4.650 4.650 350 1.645.000 1.645.000 1.645.000 1.627.500 1.627.500 PDAM
4. Pengendalian Kebocoran paket 5 1 1 1 1 1 250.000 250.000 250.000 250.000 250.000 250.000 PDAM
8-11
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.4.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan Non PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2020 - 2025
Volume Kegiatan Harga Kebutuhan Investasi (Rp. x 1.000)
Volume
No. Uraian Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Satuan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 43 12 4 15 4 8 50.000 - 600.000 200.000 750.000 200.000 400.000 APBD II
2. Penyusunan DED Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 60 16 8 16 8 12 250.000 - 4.000.000 2.000.000 4.000.000 2.000.000 3.000.000 APBD II
3. Penyusunan DED Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM Pulau Bawean paket 2 2 250.000 - 500.000 - - - - APBD II
4. Supervisi Pembangunan / Peningkatan / Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 43 12 4 15 4 8 200.000 - 2.400.000 800.000 3.000.000 800.000 1.600.000 APBD II
5. Penyusunan Data Base SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM Pada Setiap Kecamatan paket 18 3 3 4 4 4 300.000 - 900.000 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 APBD II
6. Penyusunan Identifikasi Deteksi Sumber Air Bersih Wilayah Gresik Utara paket 1 1 100.000 - 100.000 - - - - APBD II
7. Penyusunan Identifikasi Deteksi Sumber Air Bersih Wilayah Gresik Selatan paket 1 1 100.000 - 100.000 - - - - APBD II
8. Penjaringan Minat dan Sosialisasi ls 5 1 1 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 APBD II
8-12
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8-13
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8-14
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.5.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan Non PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2026 - 2030
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 43 9 9 12 7 9 50.000 450.000 450.000 600.000 350.000 450.000 APBD II
2. Penyusunan DED Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 45 9 9 11 7 9 250.000 2.250.000 2.250.000 2.750.000 1.750.000 2.250.000 APBD II
3. Supervisi Pembangunan / Peningkatan / Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 46 9 9 12 7 9 200.000 1.800.000 1.800.000 2.400.000 1.400.000 1.800.000 APBD II
4. Penjaringan Minat dan Sosialisasi ls 5 1 1 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 APBD II
8-15
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Satuan 2026 2027 2028 2029 2030 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
D. Wilayah Pelayanan Zona 4 (Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Dukun, dan Bungah)
1. Kecamatan Panceng
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 5.000 - 5.000 - 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 4 2 1 1 280.000 - 560.000 - 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 100.000 - 100.000 - 100.000 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 - 200.000 200.000 APBN
2. Kecamatan Ujungpangkah
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 5.000 - 5.000 5.000 - 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 3 1 1 1 280.000 - 280.000 280.000 - 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 - 200.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 - 200.000 APBN
3. Kecamatan Sidayu
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 5.000 - 5.000 5.000 - 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 3 1 1 1 280.000 - 280.000 280.000 - 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 100.000 - 100.000 100.000 - 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 - 200.000 APBN
4. Kecamatan Dukun
Uji Geolistrik lokasi 5 1 1 1 1 1 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 6 2 1 1 1 1 280.000 560.000 280.000 280.000 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 5 1 1 1 1 1 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 5 1 1 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 APBN
5. Kecamatan Bungah
Uji Geolistrik lokasi 2 1 1 5.000 5.000 - 5.000 - - APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 2 1 1 280.000 280.000 - 280.000 - - APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 2 1 1 100.000 100.000 - 100.000 - - APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 2 1 1 200.000 200.000 - 200.000 - - APBN
8-16
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 8.6.
Matriks Program Rencana Kegiatan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Jaringan Perpipaan Non PDAM Kabupaten Gresik
Tahun 2031 - 2035
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
I. PEKERJAAN NON FISIK
1. Penyusunan Dokumen UKL-UPL SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 48 4 13 7 15 9 50.000 200.000 650.000 350.000 750.000 450.000 APBD II
2. Penyusunan DED Pembangunan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 50 6 14 7 14 9 250.000 1.500.000 3.500.000 1.750.000 3.500.000 2.250.000 APBD II
3. Supervisi Pembangunan / Peningkatan / Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan Non PDAM paket 48 4 13 7 15 9 200.000 800.000 2.600.000 1.400.000 3.000.000 1.800.000 APBD II
4. Penjaringan Minat dan Sosialisasi ls 5 1 1 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 APBD II
8-17
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Harga
Volume
No. Uraian Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Satuan 2031 2032 2033 2034 2035 Sumber Pendanaan
Pekerjaan
Volume (Rp. x 1.000) Biaya
D. Wilayah Pelayanan Zona 4 (Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Dukun, dan Bungah)
1. Kecamatan Panceng
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 1 5.000 - 5.000 5.000 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 4 2 1 1 1 280.000 - 560.000 280.000 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 1 100.000 - 100.000 100.000 100.000 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 1 200.000 - 200.000 200.000 200.000 200.000 APBN
2. Kecamatan Ujungpangkah
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 5.000 - 5.000 - 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 3 1 1 1 280.000 - 280.000 - 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 200.000 - 200.000 - 200.000 200.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 - 200.000 200.000 APBN
3. Kecamatan Sidayu
Uji Geolistrik lokasi 3 1 1 1 5.000 - 5.000 - 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 3 1 1 1 280.000 - 280.000 - 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 3 1 1 1 100.000 - 100.000 - 100.000 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 3 1 1 1 200.000 - 200.000 - 200.000 200.000 APBN
4. Kecamatan Dukun
Uji Geolistrik lokasi 5 1 1 1 1 1 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 6 2 1 1 1 1 280.000 560.000 280.000 280.000 280.000 280.000 APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 5 1 1 1 1 1 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 100.000 APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 5 1 1 1 1 1 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 APBN
5. Kecamatan Bungah
Uji Geolistrik lokasi 2 1 1 5.000 - 5.000 - 5.000 - APBD II
Pembuatan Sumur Bor paket 2 1 1 280.000 - 280.000 - 280.000 - APBN
Pembuatan Bak Penampung 12 m3 unit 2 1 1 100.000 - 100.000 - 100.000 - APBN
Pengadaan dan Pemasangan Pipa Distribusi paket 2 1 1 200.000 - 200.000 - 200.000 - APBN
8-18
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Untuk mengetahui gambaran skema pendanaan sistem penyediaan air minum dapat dilihat
pada Gambar 8.1 dibawah ini.
8-19
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
bersumber dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi untuk rencana pengembangan
unit air baku, unit produksi, dan unit transmisi.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, pembiayaan pengembangan SPAM meliputi pembiayaan untuk
membangun, memperluas serta meningkatkan sistem fisik (teknik) dan sistem non fisik. Untuk
sumber pembiayaan pengembangan SPAM dapat berasal dari:
a. Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
Jika Pemerintah Daerah tidak mampu melaksanakan pengembangan SPAM, Pemerintah
dapat memberikan bantuan pendanaan sampai dengan pemenuhan standar pelayanan
minimum yang dibutuhkan secara bertahap. Bantuan Pemerintah yang dimaksud pada
ayat (2) diutamakan untuk kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan miskin pada
wilayah di luar jangkauan pelayanan BUMD.
b. BUMN atau BUMD
Untuk daerah yang sudah terjangkau pelayanan BUMD, bantuan pendanaan Pemerintah
hanya dapat diberikan untuk memenuhi standar pelayanan minimum. Tata cara
penyaluran bantuan pendanaan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
c. Koperasi
Dalam hal pembiayaan pengembangan SPAM dilakukan oleh koperasi dan badan usaha
swasta, maka Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah:
Dapat menyusun pra studi kelayakan;
Memberikan kemudahan perizinan;
Memberikan konsultasi dan fasilitasi;
Memfasilitasi ketersediaan air baku.
d. Badan Usaha Swasta
e. Dana Masyarakat
f. Sumber dana lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Investasi yang dibutuhkan dalam rencana pengembangan SPAM cukup besar. Biaya
tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber, seperti dari Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, Pihak Ketiga/Swasta, atau Kerjasama antara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah
Kabupaten/Kota, atau kerjasama dengan pihak swasta.
Terdapat beberapa model yang dapat diterapkan dalam pengelolaan SPAM, dimana
penerapannya akan sangat bergantung dari kesepakatan para stakeholder (pemangku
kepentingan) yang akan membiayai pengembangan dan pembangunan SPAM tersebut.
Pendanaan dapat saja ditanggung sepenuhnya / sebagian oleh Pemerintah Provinsi, atau ada
Pihak Ketiga/Swasta yang akan ikut mendanai proyek pengembangan SPAM.
8-20
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
8-21
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
harus berkontribusi mulai dari pembiayaan studi kelayakan proyek sampai mempersiapkan
investasi pada perusahaan baru ketika telah terbentuk.
8-22
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
b. Net Present Value (NPV), adalah menghitung nilai sekarang, dari selisih antara
pengeluaran dan penerimaan arus kas masa mendatang suatu proyek investasi.
c. Payback period, adalah periode waktu pengembalian (biasanya dalam tahun) bagi
perusahaan (investor) untuk memulihkan investasi yang ditanamkan pada proyek
tersebut.
d. Discounted payback period, adalah diskon waktu pengembalian suatu proyek,
juga dikenal sebagai periode waktu pengembalian “ekonomi”, adalah jumlah periode
waktu (biasanya diukur dalam tahun) yang dibutuhkan untuk jumlah nilai sekarang
(present value) dari arus kas yang diharapkan proyek sebesar pengeluaran investasi
awal.
e. Laporan Laba-Rugi (Income Statement), adalah perhitungan laba-rugi akan
dipengaruhi oleh asumsi-asumsi keuangan.
f. Bunga Operasional Bunga pinjaman akan dibebankan sebagai biaya financial pada saat
mulai beroperasi dengan menggunakan aset yang didanai oleh pinjaman (loan
financing) dari Perbankan/Lembaga Keuangan Non-Bank.
8-23
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BAB 9
RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN
Dalam Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK yang
dibangun di Kota yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya diarahkan ke PDAM.
Namun bagi SPAM IKK yang dibangun di Kota dengan PDAM kurang sehat/sakit dan daerah
Kota pemekaran yang belum terbentuk PDAM maka diperlukan alternative lembaga
penyelenggara. Alternatif pemilihan lembaga penyelenggaraan SPAM, mengacu pada jenis
barang layanan, dan kondisi dapat dilihat pada Tabel 9.1 di bawah ini.
Tabel 9.1.
Acuan Pemilihan Lembaga Penyelenggara SPAM
Jenis Barang
Kondisi Penyelenggara
Layanan
Public Goods Apabila pengelolaan SPAM IKK belum optimal dan Unit Pelaksana Teknis
atau kondisi sosial ekonomi masyarakat tidak Dinas (UPTD)
mampu membiayai operasional sistem .
Quasi Public Goods Apabila sistem sudah dimanfaatkan namun Badan Layanan Umum
sebagian biaya operasional masih harus ditunjang Daerah (BLUD)
pemerintah dan sudah memenuhi persyaratan
Teknis, Substantif dan Administratif
Private Goods Apabila sistem sudah/akan dimanfaatkan dan PDAM
kondisi sosial masyarakat secara rata-rata mampu
untuk membiayai operasional
Sumber: Buletin Cipta Karya-04/Tahun VII/2010
9-1
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Tabel 9.2.
Perbandingan PDAM, UPTD, dan BLUD
No. PDAM UPTD BLUD
1. Aset dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan
2. Orientasi keuntungan Tanpa mengutamakan mencari Tanpa mengutamakan mencari
keuntungan (pendapatan = keuntungan (pendapatan =
belanja) belanja)
3. Tidak dapat melakukan Tidak dapat melakukan Dapat melakukan diversifikasi
diversifikasi diversifikasi
4. Dikelola oleh perusahaan Dikelola unit kerja instansi Dikelola unit kerja instansi
daerah pemerintah pemerintah
5. Pendapatan disetor ke rekening Pendapatan disetor ke kas umum Pendapatan disetor ke rekening
kas PDAM daerah kas BLUD
6. Penerimaan dapat digunakan Penerimaan tidak dapat digunakan Penerimaan dapat digunakan
langsung langsung langsung
7. APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD merupakan
pendapatan pendapatan pendapatan
8. Belanja sesuai dengan Belanja tidak boleh melampaui Fleksibilitas budget (ambang
anggaran anggaran batas ditetapkan dalam RBA)
9. Boleh melakukan utang/ Tdk boleh melakukan utang/ Boleh melakukan utang/ piutang
piutang piutang
10. Pinjaman jangka panjang Tidak boleh melakukan pinjaman Pinjaman jangka panjang
dengan persetujuan Kepala jangka panjang dengan persetujuan Kepala
Daerah Daerah
11. Investasi jangka panjang Tidak boleh melakukan investasi Investasi jangka panjang
dengan persetujuan Kepala dengan persetujuan Kepala
Daerah Daerah
12. Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
13. Pengadaan barang sesuai Pengadaan barang sesuai dengan Untuk pendapatan Non
aturan perusahaan Keppres 54/2010 APBD/APBN dapat tidak dengan
Kepres 54/2010
14. Pegawai perusahaan Pegawai PNS Pegawai boleh PNS dan Non
PNS
15. Ada Dewan Pengawas Tidak ada Dewan Pengawas Dimungkinkan ada Dewan
Pengawas
16. Aturan penggajian sesuai Aturan penggajian PNS Remunerasi disesuaikan dengan
dengan peraturan di tanggung jawab dan
perusahaan profesionalisme
17. Laporan Keuangan: Standar Laporan Keuangan: Standar SAP (Neraca, LRA, dan CALK)
Akuntansi Keuangan/SAK Akuntansi Pemerintah/SAP SAK (Laporan Operasional,
(Laporan Operasional, Neraca, (Neraca, Laporan Realisasi Neraca, Laporan Arus Kas,
Cash Flow, Catatan Atas Anggaran/LRA, dan CALK) CALK, dan Lampiran Kinerja)
Laporan Keuangan/CALK, dan
Lampiran Kinerja)
9-2
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
a. UPTD
Sebagai referensi bentuk struktur organisasi penyelenggara SPAM yang dikelola oleh
UPTD dapat dilihat pada Gambar 9.1 berikut ini.
9-3
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
b. BLUD
Sebagai referensi bentuk struktur organisasi penyelenggara SPAM yang dikelola oleh
BLUD dapat dilihat pada Gambar 9.2 di bawah ini.
9-4
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
c. BUMD/PDAM
Pengelola SPAM dengan bentuk penyelenggara BUMD/PDAM, terdiri dari:
a. Jika pelanggan kurang dari 30.000, Direksi berjumlah 1 orang dan Pengawas
maksimal 3 orang.
b. Jika pelanggan diantara 30.000 sampai dengan 100.000, Direksi maksimal 3 orang
dan Pengawas maksimal 5 orang.
c. Jika pelanggan lebih dari 100.000 ribu, Direksi maksimal 4 orang dan Pengawas
maksimal 5 orang.
Sebagai referensi bentuk struktur organisasi penyelenggara SPAM yang dikelola oleh
PDAM dengan pelanggan diantara 30.000 sampai dengan 100.000, dapat dilihat pada
Gambar 9.3 berikut ini.
9-5
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
BUPATI
DEWAN
PENGAWAS
DIREKTUR
UTAMA
SUB BAGIAN
LABORATORIU
M
9-6
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Kepala Cabang
Zona Pelayanan
9-7
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Pembina
Ketua HIPPAM
Sekretaris Bendahara
Unit Pelaksana
9-8
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 Tanggal 31 Mei 1999 tentang Pedoman
Penilaian Kinerja PDAM, disebutkan bahwa perbandingan antara pegawai dengan pelanggan
adalah 8 berbanding 1.000. Sehingga berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa
rasio pegawai yang ada saat ini adalah 1 : 348, dimana 1 orang pegawai melayani 384
sambungan pelanggan. Dengan nilai rasio ini maka jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah
maksimum sebanyak 796 orang dan minimum sebanyak 100 orang. Dengan nilai rasio
tersebut, PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik masih mampu menyelenggarakan pelayanan
SPAM dengan baik dan mendapatkan penilaian kinerja yang baik. Untuk rencana
pengembangan pelayanan SPAM di masa mendatang, dibutuhkan penambahan pegawai
yang disesuaikan dengan hasil perhitungan proyeksi jumlah sambungan pelanggan. Jumlah
penambahan pegawai tersebut tetap mengacu pada pendekatan nilai rasio pegawai yang
ada saat ini. Untuk mengetahui proyeksi kebutuhan penambahan pegawai PDAM sampai
dengan Tahun 2035 dapat dilihat pada Tabel 9.3 di bawah ini.
Tabel 9.3.
Proyeksi Kebutuhan Sumber Daya Manusia PDAM Kabupaten Gresik
Eksisting Proyeksi Tahun
Uraian
2019 2025 2030 2035
Jumlah Karyawan 286 391 500 616
Sambungan Pelanggan 99.545 136.773 174.874 215.740
Ratio 1 : 348 1 : 350 1 : 350 1 : 350
Kebutuhan Penambahan - 105 109 116
Karyawan (Orang)
Sumber: Hasil Analisis, 2020
9-9
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
bidang teknis, kelembagaan, dan keuangan dengan melakukan sama dengan lembaga-
lembaga pendidikan/pelatihan.
9-10
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN WRINGINANOM
Desa Kedunganyar
Desa Sooko
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN DRIYOREJO
Desa Tanjungan
KECAMATAN KEDAMEAN
KECAMATAN BALONGPANGGANG
Desa Ngasin
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN BENJENG
Desa Jogodalu
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN MENGANTI
Desa Gempolkurung
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN CERME
Desa Gedangkulut
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN DUDUKSAMPEYAN
KECAMATAN KEBOMAS
KECAMATAN GRESIK
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN MANYAR
Desa Karangrejo
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Desa Morobakung
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN BUNGAH
Desa Pegundan
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN SIDAYU
Desa Ngawen
Desa Pengulu
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN DUKUN
KECAMATAN PANCENG
KECAMATAN SANGKAPURA
Desa Kumalasa
Desa Lebak
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
Desa Daun
Desa Suwari
LAPORAN AKHIR
REVIEW PENYUSUNAN RISPAM DAN JAKSTRADA SPAM
KECAMATAN TAMBAK
Desa Gelam