Oleh :
Das solen :
1. UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dijelaskan
bahwa permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak layak huni karena
ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat, sedangkan
Perumahan Kumuh adalah perumahan yang mengalami penurunan kualitas fungsi
sebagai tempat hunian.
2. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, diamanatkan dilakukannya pembangunan dan
pengembangan kawasan perkotaan melalui penanganan kualitas lingkungan
permukiman, yaitu peningkatan kualitas permukiman kumuh, pencegahan tumbuh
kembangnya permukiman kumuh baru, dan penghidupan yang berkelanjutan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraann Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pengendalian Perumahan
dan Kawasan Permukiman adalah suatu proses untuk mewujudkan tertib
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman yang dilaksanakan pada
tahap perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan. Walaupun usaha-usaha ini
dilakukan, daerah perkumuhan masih sering dijumpai di Bandung.
Das sein :
1. Daerah permukiman kumuh masih sering dijumpai di kota Bandung.
2. Adanya Keterhambatan keberjalanan program KOTAKU.
3. Terdapat penolakan terhadap program KOTAKU.
1. Apa itu Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dari segi Pembangunan Sosial?
2. Mengapa pelaksanaan tujuan dan kinerja program KOTAKU oleh Pemerintah
berdampak terhadap perubahan sosial warga wilayah kampung Taman Sari ?
3. Bagaimana cara meningkatkan tingkat efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program
KOTAKU ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Segi waktu, Suatu pekerjaan disebut lebih efisien bila hasil kerja berdasarkan patokan
ukuran yang diinginkan untuk memperoleh sesuatu yang baik dan maksimal.
2. Segi kinerja, Yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan.
(2) Produktivitas, yaitu kuantitas atau volume dari produk atau jasa pokok yang dihasilkan
organisasi. Dapat diukur menurut tiga tingkatan: tingkat individual, kelompok dan
keseluruhan organisasi.
(3) Efisiensi, yaitu sesuatu yang mencerminkan perbandingan antara beberapa aspek unit
terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut.
(4) Laba, yaitu penghasilan atas penanaman modal yang dipakai untuk menjalankan
organisasi. Jumlah dari sumberdaya yang masih tersisa setelah semua biaya dan kewajiban
dipenuhi, kadang-kadang dinyatakan dalam persentase.
(5) Pertumbuhan, yaitu penambahan dalam hal-hal seperti tenaga kerja, fasilitas yang ada
dalam organisasi, harga, penjualan, laba, modal, bagian pasar, dan penemuan-penemuan baru.
Suatu perbandingan antara keadaan organisasi sekarang dengan keadaan masa sebelumnya.
(6) Stabilitas, yaitu pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumberdaya sepanjang waktu,
khususnya dalam periode-periode sulit.
(7) Semangat kerja, yaitu kecenderungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai
tujuan dan sasaran organisasi yang meliputi perasaan terikat, kebersamaan tujuan, dan
perasaan memiliki.
(8) Kepuasan, yaitu kompensasi atau timbal balik positif yang dirasakan seseorang atas
peranan atau pekerjaannya dalam organisasi.
(9) Penerimaan tujuan organisasi, yaitu diterimanya tujuan-tujuan organisasi oleh setiap
pribadi dan oleh unit-unit dalam organisasi. Kepercayaan mereka bahwa tujuan organisasi
tersebut adalah benar dan layak.
(11) Keluwesan adaptasi, yaitu kemampuan organisasi untuk mengubah standar operasi
prosedur (SOP) guna menyesuaikan diri terhadap perubahan.
(12) Penilaian oleh pihak luar, yaitu penilaian mengenai organisasi atau unit organisasi oleh
mereka (individu atau organisasi) dalam lingkungannya, yaitu pihak-pihak dengan siapa
organisasi ini berhubungan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Permasalahan yang akan dikaji oleh penulis merupakan masalah yang bersifat
dinamis. Oleh karena itu, penulis memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk
menentukan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut.
Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memperoleh informasi yang sesuai, yaitu
melalui wawancara narasumber secara langsung.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
wawancara Wawancara yang dilakukan akan bersifat wawancara terfokus yaitu wawancara
yang berfokus pada satu topik bahasan , yakni . Analisis Dampak Program Pembangunan
Sosial Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) terhadap Perubahan Sosial Warga kampung
Tamansari di kota Bandung.
Wawancara juga dilakukan secara langsung dan menggunakan metode snowball
dengan narasumber yang sesuai dengan kriteria kajian masalah
Keterangan :
❏ Komunikator : Pemerintah kota Bandung
❏ Pesan : Pelaksanaan program KOTAKU di kota Bandung
❏ Media : Komunikasi secara langsung melalui wawancara
❏ Komunikan : Warga dan pengurus RT/RW Kampung Taman Sari
❏ Efek :Kesadaran peran masyarakat dan pemerintah dalam keberjalanan
program KOTAKU di kota Bandung
Pedoman Wawancara
Rumusan Masalah 1
Teori Pertanyaan Warga Pertanyaan Ketua RW Pertanyaan
RW 11 11 Pemerintah
Everett M. Rogers 1. Menurut 1. Apakah program 1. Apakah
(1985) dalam teorinya Anda, apa itu KOTAKU program
mengenai program meningkatkan KOTAKU bisa
pembangunan pembangunan rasa keadilan dijadikan
memandang bahwa KOTAKU ? warga RW 11? bentuk
pembangunan 2. Apakah 2. Apakah perubahan
sebagai suatu bentuk program kesadaran warga sosial?
perubahan sosial KOTAKU RW 11 akan 2. Apakah
yang dinyatakannya diperlukan lingkungannya program
dengan untuk meningkat KOTAKU
mendefinisikannya meningkatkan akibat adanya bersifat
sebagai proses kesadaran program partisipatori
perubahan sosial masyarakat KOTAKU ? secara luas
yang bersifat akan untuk
partisipatori secara Lingkungan ? memajukan
luas untuk Mengapa ? keadaan sosial
memajukan keadaan dan
sosial dan kebendaan kebendaaan
termasuk keadilan termasuk
yang lebih besar, keadilan yang
kebebasan, dan lebih besar?
kualitas yang dinilai 3. Apakah
tinggi melalui program
perolehan mereka KOTAKU
akan kepedulian meningkatkan
yang lebih besar kepedulian
terhadap lingkungan. masyarakat
setempat
terhadap
lingkungannya
?
Teori pembangunan 1. Apa saja 1. Apakah 1. Apakah
sosial. Pembangunan bentuk pembangunan pembangunan
sosial menurut komunikasi sosial melalui sosial melalui
Midgley adalah yang program program
suatu proses perubahan dilakukan KOTAKU KOTAKU
sosial yang pemerintah disertai dengan disertai dengan
terencana yang dalam pembangunan pembangunan
didesain untuk pelakasanaan ekonomi ? ekonomi?
mengangkat program
kesejahteraan KOTAKU ? 2. Bagaimana
penduduk secara 2. Menurut 2. Apa saja bentuk program
menyeluruh, dengan Anda, apakah usaha Anda KOTAKU
menggabungkannya program untuk dapat
dengan proses KOTAKU mengharmonisas mengangkat
pembangunan sudah cukup ikan intervensi kesejahteraan
ekonomi yang dalam sosial dalam penduduk
dinamis. memajukan keberjalanan secara
indikator Midgley: kesejahteraan program menyeluruh?
bertitik pusat pada warga RW 11 KOTAKU?
3. Bagaimana
komunikasi dan ?
program
masyarakat,
KOTAKU
menekankan
dapat
intervensi yang
meningkatkan
terencana, yang intinya
pembangunan
mengharmonisasikan
ekonomi?
intervensi sosial
dengan usaha-usaha
pembangunan sosial.
Rumusan Masalah 2
Teori Pertanyaan Warga Pertanyaan Ketua Pertanyaan
RW 11 RW 11 Pemerintah
Teori penetapan 1. Apa saja 1. Apa komitmen 1. Bagaimana
tujuan yang tantangan yang Anda sebagai kejelasan
dikemukakan dihadapi warga ketua RW keberjalanan
Dr. Edwin Locke dalam dalam program
mengemukakan keberjalanan keberjalanan KOTAKU?
keterkaitan antara program program 2. Bagaimana
tujuan dan kinerja KOTAKU? KOTAKU ? umpan balik
suatu lembaga atau 2. Bagaimana 2. Apa tantangan (feedback) dari
perseorangan terhadap Kejelasan yang Anda masyarakat
tugas, ada lima prinsip keberjalanan hadapi sebagai terhadap
yang diterapkan program ketua RW program
pada teori ini, antara KOTAKU ? dalam KOTAKU?
lain 3. Apa saran keberjalanan
kejelasan, tantangan, Anda untuk program
komitmen,umpan pemerintah dan KOTAKU ?
balik masyarakat
(feedback), dan dalam upaya
kompleksitas tugas. meningkatkan
Kejelasan yang kualitas kerja
dimaksud dalam teori dalam
ini adalah pelaksanaan
kejelasan program
keberjalanan KOTAKU?
program yang
diselenggarakan
terukur dan dalam
jangka
waktu tertentu.
Berdasarkan teori 1. Menurut anda, 1. Apakah terjadi 1. Bagaimana
Perubahan sosial oleh mengapa perubahan perubahan
JL.Gillin dan JP.Gillin pembangunan komposisi cara-cara hidup
.Perubahan sosial dari program penduduk yang telah
diindikasikan dari KOTAKU akibat adanya diterima
perubahan cara-cara mempengaruhi program masyarakat
hidup yang telah perubahan KOTAKU ? setelah adanya
diterima, baik karena sosial ? program
perubahan- 2. Apa saja 2. Apakah terjadi KOTAKU?
perubahan kondisi dampak yang perubahan 2. Bagaimana
geografis, Anda rasakan kebudayaan perubahan
kebudayaan material, dari program material akibat kondisi
komposisi penduduk, KOTAKU ? adanya geografis pada
idiologi, maupun program Kampung
karena adanya difusi KOTAKU ? Tamansari RW
ataupun penemuan 11 setelah
penemuan baru dalam diadakannya
masyarakat . program
KOTAKU?
3. Bagaimana
perubahan
kebudayaan
material pada
Kampung
Tamansari RW
11 setelah
diadakannya
program
KOTAKU?
4. Bagaimana
perubahan
komposisi
penduduk pada
Kampung
Tamansari RW
11 setelah
diadakannya
program
KOTAKU?
Rumusan Masalah 3
Teori Pertanyaan Warga Pertanyaan Ketua Pertanyaan
RW 11 RW 11 Pemerintah
Gibson dalam 1. Apa saja 1. Apakah 1. Bagaimana
Tangkilisan (2005:65) Sarana dan Strategi penyampaian
mengatakan bahwa Prasarana yang pencapaian kejelasan
efektivitas dapat pula disediakan tujuan tujuan yang
diukur melalui : pemerintah KOTAKU hendak dicapai
Kejelasan selama sudah cukup dari program
tujuan yang berjalannya jelas ? KOTAKU
hendak dicapai program 2. Apakah terhadap
Kejelasan KOTAKU ? Perencanaan masyarakat?
strategi 2. Bagaimana dan 2. Bagaimana
pencapaian jalannya penyusunan penyampaian
tujuan pengawasan program strategi
Perencanaan dan KOTAKU pencapaian
yang matang pengendalian sudah tujuan yang
Tersedianya terhadap
prasarana
Sistem
pengawasan dan
pengendalian
yang bersifat
mendidik
Referensi :
• Pengayaan.com. “4 Tipe Tindakan Sosial Menurut Max Weber” Dikases pada tanggal
18 Februari 2018 pukul 10.27. http://pengayaan.com/4-tipe-tindakan-sosial-menurut-
max-weber/.
• TipsSerbaSerbi. “Teori Sosiologi Menurut Max Weber”. Diakses pada tanggal 18
Februari 2018 pukul 10.19. https://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2015/02/teori-
sosiologi-menurut-max-weber.html.
• Wikipedia. “Teori Pertukaran Sosial”. Diakses pada tanggal 18 Februari 2018 pukul
10.09. https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_pertukaran_sosial#cite_note-1.
• Perilakuorganisasi.com. “Teori Penetapan Tujuan”. Diakes pada tanggal 18 Februari
2010 pukul 22.45.http://perilakuorganisasi.com/teori-penetapan-tujuan.html