“KATA PENGANTAR”
“Laporan Akhir”
MARZUKI ALI, ST
Team Leader
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ......... ........... ....…………………………………….............. I–1
1.2. Maksud dan Tujuan
Pekerjaan ………… ….…………..…………………………………………. I–2
1.3. Sasaran ……………..……………………………………………………. I–2
1.4. Lingkup Pekerjaan ………….………………………………………………… I–2
1.5. Lokasi Pekerjaan ……..……………………………………………………… I–3
Daftar Isi - ii
Laporan Antara
CV. ASA GRAHA
Daftar Isi - iv
Laporan Akhir
PerencanaanSaluran, Drainase Dan Gorong-GorongWilayah II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 SASARAN.
2) Analisa curah hujan dan debit air dikawasan yang akan direncanakan
pembangunan drainase untuk perhitungan dimensi saluran drainase dan
bangunan-bangunan drainase;
3) Penyusunan Rencana pembangunan saluran drainase baik berupa analisa
biaya (Konsep dan Perhitungannya) maupun tipe drainase dengan
memperhatikan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
4) Dokumentasi kondisi lokasi dilapangan yang akan dijadikan pekerjaan fisik;
5) Membuat Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS);
6) Membuat Gambar–gambar detail rencana teknis pekerjaan beserta
perhitungannya dengan memperhatikan pada peraturan-peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku;
7) Membuat dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB)/Engineering Estimate
lengkap dengan daftar volume (Bill Of Quantity);
BAB 2
GAMBARAN UMUM LOKASI
PEKERJAAN
2.2 IKLIM
Data curah hujan yang digunakan adalah data yang mengacu pada studi
terdahulu, sebagai stasiun dasar untuk wilayah Kota Pekanbaru
berdasarkan pada ketersediaan data hujan harian yang cukup
representatip untuk perhitungan estimasi curah hujan rencana yang akan
digunakan untuk menentukan dimensi dan kapasitas saluran drainase
serta kedekatan lokasi stasiun tersebut dengan lokasi perencanaan.
2.4 GEOLOGI
BAB 3
PENDEKATAN DAN
METODOLOGI
3.1 UMUM
3.2 METODOLOGI
Gambar 3.1
Diagram Alir Pelaksanaan Pekerjaan
MULAI
LAP.PENDAHULUAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
- Pengurusan Administrasi
- Penyusunan Rencana Kerja
- Pengumpulan Data awal
- Studi Literatur Sekunder
- Orientasi Lapangan
masukan
LAPORAN ANTARA
Layak ?
Layak
masukan
3. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan tersebut lebih bersifat pada orientasi data dasar
sebagai gambaran awal dari kondisi pekerjaan. Juga dapat bersifat
sebagai dugaan awal tentang kondisi pekerjaan yang secara detail akan
dilakukan kajian pada tahapan berikutnya.Selain itu studi pendahuluan
juga bertujuan agar pekerjaan ini selaras dengan rencana secara makro
dan lebih luas serta berkesinambungan maka Konsultan juga akan
mempelajari dan mengkaji Studi-studi terdahulu dan terkait dengan
pekerjaan ini.
Persiapan :
- Koordinasi tim
- Pengadaan peta
- Blangko data ukur
- Pengecekan alat
Orientasi Lapangan :
- Pengecekan titik TTG
- Penetapan batas
areal pengukuran
Pelaksanaan Pengukuran
Topografi
Layout Definitif
Pengukuran Trase
Penggambaran
Diskusi/ Tidak
Ya
Laporan Survey
Topografi
Selesai
B. Jenis Pekerjaan
Secara garis besar pekerjaan akan terdiri dari :
a) Perhitungan Koordinat
b) Penggambaran Situasi Wilayah Studi
a. Penggambaran
- Garis silang untuk grid dibuat setiap 10 cm.
- Semua BM dan titik triangulasi (titik pengikat) yang ada di lapangan
harus digambar dengan legenda yang telah ditentukan dan
dilengkapi dengan elevasi dan koordinat.
- Pada setiap interval 5 (lima) garis kontur dibuat tabel dan ditulis
angka elevasinya.
- Garis sambungan (overlap) peta sebesar 5 cm.
a. Durasi
Durasi hujan adalah lama kejadian hujan (menitan, jam-jaman, harian)
diperoleh terutama dari hasil pencatatan alat ukur hujan otomatis.
Dalam perencanaan drainase durasi hujan ini sering dikaitkan dengan
waktu konsentrasi, khususnya pada drainase perkotaan diperlukan
durasi yang relative pendek, mengingat toleransi terhadap genangan.
b. Intensitas
Intensitas adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan
atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan
berbeda-beda tergantung dari lamanya curah hujan dan frekwensi
kejadian. Intensitas hujan diperoleh dengan cara melakukan analisis
data hujan baik secara statistic maupun empiris.
c. Lengkung Intensitas
Lengkung intensitas hujan adalah grafik yang menyatakan hubungan
antara intensitas hujan dengan durasi hujan. Hubungan tersebut
dinyatakan dalam bentuk lengkung intensitas hujan dengan kala ulang
hujan tertentu.
X =Xr + K.Sx
1 n
Xr =__ ∑ Xi
n 1
n n
∑ X2i - Xr∑ Xii
1 1
Sx =___________
n-1
YT - Yn
K =_______
Sn
dengan :
X = Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan ran-
cangan untuk periode ulang pada T tahun.
Xr = Harga rerata dari data
Sx = Standart deviasi
K = Faktor frekuensi yang merupakan fungsi dari periode ulang (return
period) dan tipe distribusi frekuensi.
YT = Reduced variate sebagai fungsi periode ulang T
= - Ln [ - Ln (T - 1)/T]
Yn = Reduced mean sebagai fungsi dari banyaknya data n
Sn = Reduced standart deviasi sebagai fungsi dari banyaknya data n
T = Kala ulang (tahun)
(YT - Yn)
XT = X + __________ . Sx
Sn
Jika :
(1/a) = (Sx/Sn)
b = X - (Sx/Sn)Yn
XT = b + (1/a). YT
dengan :
XT = Debit banjir dengan kala ulang T tahun
YT = Reduced variate
Metode ini memiliki sifat khas yaitu nilai asimetrisnya Cs=1.1396 dengan
koefisien kurtosis Ck = 5.4002.
n
∑ (log x - log xr)2
1
S1 = ___________________
n-1
n
∑ (log x - log xr)3
1
Cs =________________
(n - 1) (n - 2) S13
Distribusi Type III merupakan salah satu dari kumpulan distribusi yang
diusulkan oleh Pearson. Tidak terdapat alasan-alasan secara teoritis
mengenai pemakaian distribusi ini pada analisis data hidrologi.
; log x =
log x i
……..(d)
(n 1) n
di mana:
XTR = Besarnya curah hujan dengan periode ulang t
N = Jumlah data
Dimana :
Q = debit puncak (m3/dt),
k = koefisien (0,278 bila luas daerah dalam km2 dan 0,00278 bila luas
daerah dalam ha)
C = koefisien limpasan
Cs = koefisien penampungan
Itc = intensitas hujan rata-rata (mm/jam), untuk hujan deras yang
durasinya sama dengan waktu konsentrasi, tc
A = luas daerah tangkapan hujan
Tabel3.1
Koefisien Drainase C
Deskripsi Koefisien Tipe Permukaan Koefisien
Limpasan Tanah Limpasan
Bisnis Jalan
Pusat Kota Aspal 0,70 –0,95
(Perdagangan+Pemerintahan) 0,70 - 0,95 Beton 0,80 – 0,95
Perkotaan Batu bata 0,70 - 0,85
(Perdagangan+Permukiman) 0,50 - 0,70 Kerikil 0,15 – 0,35
Tempat Tinggal (Permukiman) Jalan setapak 0,70 – 0,65
Perm. Kepadatan Sedang 0,30 – 0,50 Atap 0,75 – 0,95
Perm. Kopel (Padat) 0,40 – 0,60 Pasir
Rumah susun 0,60 – 0,75 Kemiringan 2% 0,05 – 0,10
Komplek Perumahan (suburban) 0,25 – 0,40 Kemiringan 2% – 7% 0,10 – 0,15
Apartemen 0,50 – 0,70 Kemiringan > 7% 0,15 – 0 20
Industrial Tanah liat
Industri Ringan Kemiringan 2% 0,13 – 0,17
(Industri Rumah Tangga) 0,50 – 0,80 Kemiringan 2% – 7% 0,18 – 0,22
Industri Berat (Pabrik) 0,60 – 0,90 Kemiringan >7% 0,25 – 0,35
Ruang Terbuka
(Taman+Pemakaman) 0,10 – 0 25
Taman Bermain+Taman Kota 0 10 – 0,25
Areal lintasan (sempadan) KA 0,20 – 0,40
Lapangan (Lhn tdk digunakan) 0 10 – 0,30
Sumber: “Pedoman Drianase dan Standar Desain Teknis”
Q(m3/s) Tc1 / tc Cs
2 1
2,5 0,8
3 0,67
4 0,5
0 tc tc1 t (menit)
Laporan Akhir
Perencanaan Saluran, Drainase Dan Gorong-Gorong Wilayah II
R242/3
I= mm/jam
24 tc
Dimana :
R = Curah hujan rancangan setempat (mm)
tc = Lama waktu konsentrasi (jam)
I = Intensitas curah hujan (mm/jam)
Besar intensitas curah hujan tidak sama di segala tempat, hal ini
dipengaruhi oleh topografi, durasi dan frekuensi di tempat atau lokasi
yang bersangkutan. Ketiga hal ini dijadikan pertimbangan dalam
membuat lengkung IDF (IDF curve = Intensity-Duration Frequency
Curve). Lengkung IDF ini digunakan dalam metode rasional untuk
menentukan intensitas curah hujan rata-rata dari waktu konsentrasi
yang dipilih. Namun pembuatan lengkung IDF ini cukup sulit dan
membutuhkan banyak data curah hujan, sehingga secara periodik perlu
diperbaharui bila ada tambahan data, dan hal ini akan memakan waktu
yang cukup lama terutama bila dilakukan secara manual.
Tc = t0 + Td
td = L / 60. V (menit)
Lo = jarak dari titik awal saluran trhadap titik terjauh di daerah
tangkapan (km)
D = perbedaan tinggi muka tanah diantara kedua titik tersebut diatas
(m)
L = panjang saluran drainase yang ditinjau (m)
V = kecepatan aliran di saluran (m/sec)
Untuk luas daerah tangkapan hujan lebih kecil dari 5 km2, waktu
konsentrasi dihitung berdasarkan Tabel3.2.
Tabel3.2
Kecepatan untuk Perhitungan tc pada Area < 5 km2
Jenis Daerah Slope Rata- Perkiraan
rata Kecepatan di
Permukaan Saluran
Catchment (m/dt)
(%)
Dataran 0 sampai 1,5 0,3
Rolling 1,5 sampai 4 0,7
Hilly 4 sampai 8 0,9
Curam 8 sampai 15 1,5
Sangat curam
Berbatu > 15 3,0
Pegunungan
Sumber : ISBN : 979-8382-49-8
Tabel3.3
Kemiringan talud saluran sesuai bahan
Bahan Saluran Kemiringan talud
Batuan/cadas ~0
Tanah Lumpur 0,25
Lempung keras/tanah 0,5 – 1
Tanah dengan pasangan
1
batuan
Lempung 1,5
Tanah berpasir lepas 2
Lumpur berpasir 3
Sumber : ISBN : 979-8382-49-8
Tabel3.4
Koefisien Kekasaran Manning
Kondisi
Tipe Saluran
Baik Cukup Buruk
Saluran Buatan :
1. Saluran tanah, lurus beraturan 0,020 0,023 0,025
2. Saluran tanah, digali biasanya 0,028 0,030 0,025
3. Saluran batuan, tidak lurus dan tidak
0,040 0,045 0,045
beraturan
4. Saluran batuan, lurus beraturan 0,030 0,035 0,035
5. Saluran batuan, vegetasi pada sisinya 0,030 0,035 0,040
6. Dasar tanah, sisi batuan koral 0,030 0,030 0,040
7. Saluran berliku-liku kecepatan rendah 0,025 0,028 0,030
Saluran Alam :
1. Bersih, lurus tetapi tanpa pasir dan tanpa
0,028 0,030 0,033
celah
2. Berliku, bersih tetapi berpasir dan
0,035 0,040 0,045
berlubang
3. Idem 3, tidak dalam, kurang beraturan 0,045 0,050 0,065
4. Aliran lambat, banyak tanaman dan
0,060 0,070 0,080
lubang dalam
5. Tumbuh tinggi dan padat 0,100 0,125 0,150
Saluran Dilapisi :
1. Batu kosong tanpa adukan semen 0,030 0,033 0,035
2. Idem 1, dengan adukan semen 0,020 0,025 0,030
3. Lapisan beton sangat halus 0,011 0,012 0,013
4. Lapisan beton biasa dengan tulangan baja 0,014 0,014 0,015
5. Idem 4, tetapi tulangan kayu 0,016 0,016 0,018
Sumber : ISBN : 979-8382-49-8
2 1
V 1 .R 3 .S 2
n
2 1
Q A.V A. 1 .R 3 .S 2
n
Dimana :
V = Kecepatan aliran (m/dt)
n = Angka kekasaran saluran
2 1
V 1 .R 3 .S 2
n
2 1
Q A.V A. 1 .R 3 .S 2
n
2 1
V 1 .R 3 .S 2
n
Harga satuan bahan dan upah diperoleh berdasarkan data dari survai di
lapangan pada saat pekerjaan dilaksanakan atau dari daftar harga dan
upah terbaru yang dikeluarkan oleh instansi berwenang pada lokasi
pekerjaan.
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA SURVEI
4.1. U M U M
Drainase yaitu suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak diinginkan
pada suatu daerah, serta cara - cara penangggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Adapun penanggulangan umum banjir dapat dikategorikan menjadi
pendekatan struktur dan non struktur :
1. Pendekatan Struktur
Penanggulangan banjir dengan melakukanb pembangunan fisik seperti
memenuhi syarat sungai yang ideal seperti adanya sudetan,
pembuatan penampungan air, kemampuan pengaliran air ke sungai
lainnya dan dengan kombinasi diantaranya. Pendekatan ini
membutuhkan waktu untuk perencanaan dan pelaksanaan serta biaya
besar, namun dapat mengilangkan banjir atau genangan yang terjadi
pada suatu daerah.
Dari sudut pandang yang lain drainase adalah salah satu unsur dari
prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju
kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Prasarana
drainase disini adalah berfungsi untuk mengalirkan air dari pemukiman
ataupun genangan yang mengalir pada badan jalan. Yang mana sesuai
dengan prinsip sebagai jalur pembuangan maka pada waktu hujan air
yang mengalir dipermukaan diusahakan secapatnya dibuang agar tidak
menimbulkan genangan yang mengganggu aktivitas dan bahkan
menimbulkan kerugian.
2. KECAMATAN TAMPAN
- Saluran Lingkungan RW.19 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.21 RT.04 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.21 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.21 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.23 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.23 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.23 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.24 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.24 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RT. 02 RW. 25 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Jl. Pujangga RW. 22 Kel. Simpang Baru Kec. Tampan Saluran Drainase
- Saluran Lingkungan RW.32 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.32 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.33 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.33 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.33 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.34 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.34 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.34 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.35 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.35 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.35 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.25 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.25 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.25 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.26 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
CV. GUMBEL ENGINEERING KONSULTAN IV - 1
Laporan Akhir
Perencanaan Saluran, Drainase Dan Gorong-Gorong Wilayah II
4. KECAMATAN RUMBAI
PETA LOKASI SURVEI – KECAMATAN RUMBAI
5. KECAMATAN SAIL
- Pembuatan Box Culvert dan Parit Jl. Datuk Laksamana Gg. Mushallah
RW. 03 Kel. Suka Maju Kec. Sail
PETA LOKASI SURVEI – KECAMATAN SAIL
BAB 5
PERENCANAAN TEKNIS
5.1. U M U M
2. KECAMATAN TAMPAN
- Saluran Lingkungan RW.19 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.20 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Saluran Lingkungan RW.21 RT.04 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.21 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.21 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.03 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.22 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.23 RT.01 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
- Salurang Lingkungan RW.23 RT.02 Kel. Tuah Karya Kec. Tampan
1. Dimensi 60/80
2. Dimensi 50/70
3. Dimensi 40/60
BAB 6
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal,
antara lain ;
1. Saluran Drainase sekitar wilayah II Kota Pekanbaru, terdiri dari
beberapa segmen yang mana pada sebagian masih merupakan saluran
alam dan dalam kondisi yang tidak memadai.
7.2. SARAN
1. Diharapkan agar semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
proyek baik dari rekanan maupun pihak proyek selalu menjaga
kredibilitas dan konsistensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan
dengan rasa tanggung jawab.