LAPORAN AKHIR
PEKERJAAN :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DRAINASE
WILAYAH KOTA TERSEBAR DI KOTA
TASIKMALAYA
LAPORAN AKHIR
KATA PENGANTAR
Laporan ini kami susun sebagai salah satu syarat kami selaku Konsultan
Perencana untuk Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Drainase Wilayah Kota
Tersebar di Kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2014.
Laporan ini merupakan Laporan Akhir yang bermaterikan mengenai bagaimana
cara perencanaan drainase yang baik dan benar.
Demikian pengantar singkat laporan ini dengan harapan dapat menjadi kajian
bersama bagi pihak yang terkait, sehingga akan didapat hasil perencanaan yang
optimal.
Bandung,
2014
Konsultan Perencana
LAPORAN AKHIR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Sasaran
1.6 Keluaran
BAB II
BAB III
28
BAB IV
KESIMPULAN
30
32
LAPORAN AKHIR
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Nilai Yn dan Sn
Tabel 2.3
25
25
LAPORAN AKHIR
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Pengukuran Waterpass
Gambar 2.6
Profil Melintang
10
13
15
18
LAPORAN AKHIR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Drainase merupakan salah satu infrastruktur yang sama pentingnya dengan
keberadaan infrastruktur
Drainase memegang peran penting dalam pengaturan air limpasan hujan yang
berpotensi menjadi genangan air dan banjir. Keberadaan sarana drainase yang
terdiri dari sistim drainase merupakan sarana yang fungsi dan keberadaannya
haruslah selalu dijaga dan dipelihara untuk menjamin keselamatan dan
keamanan manusia dari bahaya banjir sebagai akibat tidak difungsikannya
saluran dengan benar. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, perluasandan
pertambahan
penggunaan
lahan,
seyogyanya
koreksi
atas
fungsi
dan
dapat
membludaknya
dilakukandengan
tenaga
terampil
sebaik-baiknya
/
intelektual
Bahwa
lulusan
untuk
merespon
perguruan
tinggi
negerimaupun perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi oleh pihak yang
berwenang, maka dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang dikelola oleh
Pemerintah Kota Tasikmalaya pada umumnya dan khususnya pembangunan
yang dikelola oleh Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kota
Tasikmalaya, yang bertanggung jawab atas penanganan seluruh drainase.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Perencanaan Konstruksi pada :
Perencanaan Pembangunan Drainase Wilayah Kota
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud dari pekerjaan Perencanaan Pembangunan Drainase Wilayah Kota adalah
untuk menyusun Rencana Teknis: Arsitektur, Struktur, dalam bentuk Gambar
Rencana, Gambar Detail, Pelaksanaan dan Perhitungannya, serta Penyusunan
LAPORAN AKHIR
1.3Sasaran
Sasaran dari kegiatan Perencanaan ini adalah dipenuhinya :
Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan konstruksi oleh konsultan yaitu
Surat Perjanjian (Kontrak Kerja Konstruksi) beserta kelengkapan dan ketentuanketentuannya sebagai dasar perjanjiannya;
1. Tersedianya dokumen perencanaan untuk penanganan/pelaksanaan fisik
Pembangunan Drainase;
2. Tersedianya dokumen pengadaan termasuk dokumen analisa harga satuan,
spesifikasi
teknik
dan
gambar
rencana
sebelum
jadwal
penanganan/pelaksanaan fisik.
1.4Lokasi Kegiatan
Lokasi untuk kegiatan ini adalah tersebar di Kota Tasikmalaya.
1.5Lingkup Kegiatan
Lingkup Kegiatan
a. Lingkup kegiatan ini adalah :
1. Persiapan atau Penyusunan Konsep Perencanaan, Mengumpulkan
Data dan Informasi Lapangan.
2. Penyusunan Prarencana, Seperti Membuat rencana tapak, prarencana
bangunan dan perkiraan biaya.
3. Penyusunan pengembangan rencana, seperti membuat :
Rencana arsitektur beserta uraian konsep;
Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
Garis besar spesifikasi teknis dan perkiraan biaya;
4. Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti:
Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat,
rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan konstruksi.
5. Pembuatan dokumen perencanaan teknis berupa rencana teknis
arsitektur, struktur, dalam bentuk gambar rencana, gambar detail
pelaksanaan dan perhitungannya, rencana kerja dan syarat-syarat.
LAPORAN AKHIR
1.6Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini meliputi dokumen
perencanaan, berupa : Gambar Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syaratsyarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate), dan Daftar
Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) yang disusun sesuai ketentuan.
1.7Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang Latar belakang dari Usulan Teknis serta maksud dan
tujuan proyek, lingkup pekerjaan dan hasil yang harus diserahkan oleh
konsultan, dan Sistematika penyajian Laporan Pendahuluan
Pembangunan
Drainase
Wilayah
Kota
Tersebar
di
Kota
Tasikmalaya.
BAB 4 KESIMPULAN
Memuat kesimpulan awal dalam Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Drainase
Wilayah Kota Tersebar di Kota Tasikmalaya.
LAPORAN AKHIR
BAB II
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PEKERJAAN
2.1.
Pekerjaan Persiapan
meliputi
buku
kontrak,
surat
Persiapan Personil
Dengan dimulainya kegiatan proyek maka konsultan mempersiapkan
personil tenaga ahli yang tercantum di dalam proposal teknis. Setiap
tenaga ahli akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan
survey meliputi form survey maupun daftar (check list) kebutuhan data
sekunder yang diperlukan.
Personil yang harus di persiapkan untuk menangani pekerjaan Pekerjaan
Perencanaan Pembangunan Drainase Wilayah Kota Tersebar di Kota
Tasikmalaya, terdiri dari tenaga ahli dan tenaga pendukung.
Tenaga ahli, terdiri dari :
1. Team Leader ( Ahli Teknik Sipil )
2. Ahli Teknik Sipil
Tenaga Pendukung, terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persiapan Peralatan
Pada tahap awal dimulainya pekerjaan akan dipersiapkan peralatan yang
diperlukan untuk mendukung operasional proyek.
Khususnya untuk
LAPORAN AKHIR
yang sudah dikalibrasi. Daftar peralatan dan surat uji kalibrasi akan
disampaikan kepada pemberi kerja untuk mendapatkan persetujuan.
Penyusunan Rencana Kerja Terinci
Agar tujuan pekerjaan dapat di capai baik mutu maupun waktu sesuai
pemakaian
peralatan.
Penyusunan
rencana
kerja
akan
Data sekunder yang bersifat khusus adalah data yang dibutuhkan oleh
masing-masing tenaga ahli untuk keperluan analisa yang biasanya hanya
didapatkan dari daerah antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
LAPORAN AKHIR
C. Studi Pendahuluan
Pada tahap ini merupakan studi awal atas kondisi wilayah kajian pada saat
ini dan penulurusan data serta studi yang telah ada terutama menyangkut
segi hidrologi-hidrometri, morfologi sungai, tata guna lahan, kondisi
jaringan drainase
lebih
besar)
serta
referensi-referensi
sebagai
acuan
dalam
LAPORAN AKHIR
2.2.
A. Pengukuran Topografi
Pelaksanaan pekerjaan pengukuran
topografi
dalam
pelaksanaannya
di
pakai
telah
memenuhi
persyaratan
LAPORAN AKHIR
dipergunakan
untuk
kegiatan
pembuatan
Distance
Measure),
dipergunakan
untuk
aman
dari
gangguan
manusia
atau
hewan,
tidak
LAPORAN AKHIR
Pen kuningan
6 cm
Pelat marmer 12 x 12
Nomor titik
Tulangan tiang 10
Dicor beton
Sengkang 5-15
Dicor beton
Beton 1:2:3
20
Pasir dipadatkan
40
Benchmark
Control Point
Azimut
awal
akan
ditetapkan
dari
LAPORAN AKHIR
pengamatan
matahari
dan
a. Pengukuran Jarak
Pengukuran jarak dilakukan dengan menggunakan pita ukur 50
meter.
Tingkat
menggunakan
ketelitian
pita
ukur,
hasil
pengukuran
sangat
tergantung
jarak
dengan
kepada
cara
d2
1
d3
2
mendatar
di
masing-masing
titik
poligon.
Penjelasan
ini.
= sudut mendatar
= bacaan skala horisontal ke target kiri
= bacaan skala horisontal ke target kanan
10
LAPORAN AKHIR
KI
2
x
fy
1 : 5.000
AB
AC
A
C
azimuth
guna
menghilangkan
kesalahan
yang
bersifat
lokal/koordinat
lokal.
Pengamatan
11
LAPORAN AKHIR
T = M + atau T = M + ( T - M )
dimana :
T
=
M
=
(T)
=
(M)
=
azimuth ke target
azimuth pusat matahari
bacaan jurusan mendatar ke target
bacaan jurusan mendatar ke matahari
sudut mendatar antara jurusan ke matahari dengan
jurusan ke target.
U (Geografi)
Matahari
M T
Target
A
dimaksudkan
untuk
mengetahui
posisi
horizontal,
koordinat (X,Y).
Adapun spesifikasi pengukuran kerangka dasar antara lain :
Pengukuran poligon adalah untuk menentukan koordinat titik
kebutuhan.
Pengukuran poligon diikatkan pada titik tetap geodetis (titik
trianggulasi) dan titik tersebut harus masih dalam keadaan baik
serta
mendapatkan
Pengontrolan
sudut
persetujuan
hasil
dari
pengukuran
Direksi
poligon
Pekerjaan.
dilakukan
12
LAPORAN AKHIR
titik poligon.
Salah penutup utama jarak fd < 1 : 7.500, dimana fd adalah
muka belakang.
Jarak di ukur dengan pita ukur.
Jalur poligon di buat dalam bentuk geometris poligon kring
tertutup
(loop)
melalui
BM dan
patok
kayu
dan
bagian
d. Pengukuran Waterpass
Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui posisi tinggi
elevasi (Z), pada masing-masing patok kerangka dasar vertikal.
Metoda pengukuran yang dilakukan ini metoda waterpas, yaitu
dengan melakukan pengukuran beda tinggi antara dua titik
terhadap
bidang
referensi
yang
di
pilih
(LWS),
jalannya
13
LAPORAN AKHIR
Maksud
pengukuran
waterpass
adalah
untuk
menentukan
datar pemetaan.
Alat ukur yang dipakai adalah Automatic Level NAK-2 atau yang
mm.
Jalur pengukuran mengikuti jalur poligon dan meliwati (BM).
Toleransi salah penutup tinggi (Sp) < 10 mm D, Dimana :
n
= Salah penutup tinggi.
D
= Jarak dalam satuan km.
Pengukuran waterpass diikatkan pada titik tetap ketinggian
geodetis yang ada di dekat daerah pengukuran atau titik
14
LAPORAN AKHIR
f.
sederajat.
Metode yang dipergunakan adalah metode tachimetri.
Jalur raai merupakan panjang penampang melintang pantai.
Penampang melintang di buat dengan interval jarak 50-100 m
pada bagian yang lurus dan < 50 m pada bagian sungai yang
yang
dan tertinggi.
Detail yang ada di lapangan di ukur, terutama kampung,
15
Titik-titik
pengukuran
penampang
LAPORAN AKHIR
melintang
direncanakan
(dua)
kali,
yaitu
perhitungan
supervisor lapangan.
Semua data azimuth hasil pengamatan matahari harus di pakai
dalam perhitungan, jika ada yang tidak di pakai harus ada
dan ketinggiannya.
Semua data ukur asli dan perhitungan perataannya diserahkan
ke direksi pekerjaan.
h. Penggambaran
Penggambaran hasil pengukuran mengacu kepada standard
penggambaran
yang
diterbitkan
oleh
Direktorat
Jenderal
Pengairan.
Penggambaran draft dapat dilaksanakan dengan penggambaran
secara grafis, dengan menggunakan data ukur sudut dan jarak.
16
LAPORAN AKHIR
direksi pekerjaan.
Semua titik koordinat kerangka utama dan cabang di gambar
B. Survey Hidrologi-Hidrometri
Pekerjaan survai hidrologi & hidrometri dimaksudkan untuk memperoleh
data lapangan (primer
hujan.
Pengumpulan data klimatologi lainnya terbaru minimum selama 5
17
LAPORAN AKHIR
adalah :
B < 50 m, jumlah 3 pias.
B = 50-100 m, jumlah 4 pias.
B = 100 200 m, jumlah 5 pias.
B = 200 400 m, jumlah 6 pias.
Kedalaman pengukuran (D) dan perhitungan kecepatan rata rata (Vm):
D < 0.60 m, satu titik pengukuran, Vm = V0.6
D = 0.60 1.50 m, dua titik pengukuran, Vm = (V0.2 +
V0.8)
D > 1.50 m, tiga titik pengukuran, Vm = (V0.2 +2V0.6 +
V0.8)
Pengukuran penampang sungai di titik pengukuran debit.
Pengikatan muka air sungai dan bak ukur muka air (peil schaal)
dengan patok topografi untuk mendapatkan kesatuan sistim
dengan
menggunakan
alat
Suspended
Sampler
18
LAPORAN AKHIR
19
LAPORAN AKHIR
Dengan k = 1, 2, 3, ....., n
Nilai statistik Q dan R :
20
LAPORAN AKHIR
Dengan melihat nilai statistik di atas maka dapat di cari nilai Q/n
dan R/n. Hasil yang di dapat dibandingkan dengan nilai Q/n
syarat dan R/n syarat, jika lebih kecil maka data masih dalam
batasan konsisten.
b. Curah Hujan Rencana
Analisa hidrologi untuk penentuan curah hujan rencana disesuakan
dengan kebutuhan perencanaan. Analisa hidrologi yang digunakan
untuk perencanaan sungai adalah curah hujan dengan periode
ulang 5, 10, 25 dan 50 tahunan.
Data yang diperlukan adalah data curah hujan pos terdekat dan
harus di uji konsistensinya sebelum di analisa. Syarat untuk
pemilihan jenis distribusi yang sesuai untuk metode Gumbel, log
normal, normal atau log Pearson Type III adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Syarat Pemilihan Distribusi
No.
1.
2.
3.
4.
Sebaran
Syarat
Cs = 0
Cs = 3 Cv
Cs = 1,1396
Ck = 5,4002
Bila tidak ada yang memenuhi syarat digunakan sebaran
Log Pearson Type III
Normal
Log Normal
Gumbel
Apabila dari uji sebaran data masuk di dalam salah satu syarat
tersebut di atas maka metode tersebut yang akan digunakan.
Berikut diterangkan metode distribusi yang dapat di gunakan.
Metode Gumbel :
Persamaan-persamaan dasar :
21
LAPORAN AKHIR
X Tr X K .S x
Dimana :
X Tr
Tr
X
Sx
K
Standar deviasi.
Faktor frekuensi.
(YTr Y n )
Sn
Yn
Sn
10
0.4952
0.9496
11
0.4996
12
Yn
Sn
16
0.5157
1.0316
0.9676
17
0.5181
1.0411
0.5035
0.9833
18
0.5202
1.0493
13
0.5070
0.9971
19
0.5220
1.0565
14
0.5100
1.0095
20
0.5225
0.0628
15
0.5128
1.0206
21
0.5252
1.0696
T
YTr 0,834 2,303 log r 1
Tr
22
LAPORAN AKHIR
0.3665
1.4999
10
2.2502
25
3.1985
50
3.9019
100
4.6001
menggunakan
metode
Chi
Square
dan
Smirnov
Kolmogorov.
c. Debit Banjir Rencana
Debit banjir rencana di hitung dengan metode hidrograf satuan
atau dengan menggunakan metode Metode hidrograf satuan yang
umum digunakan di Indonesia adalah Nakayasu dan Gamma-1.
Metode Nakayasu
Dimana :
Qp
=
Ro
=
Tp
=
Tg
=
Tg
=
T0,3 =
L
=
Tg
=
Tr
=
23
LAPORAN AKHIR
Metode Gamma I
Qt
Qp . e(t/k)
Tr
Qp
TB
Dimana :
Qt
Qp
TR
TB
SF
SN
WF
SIM =
JS
F. Album Gambar
Album gambar yang berisikan :
1. Gambar-gambar bangunan drainase lengkap dengan potongan dan
detail, gambar tampang memanjang dan melintang.
2. Desain potongan melintang, skala H = V = 1 : 200.
24
LAPORAN AKHIR
25
LAPORAN AKHIR
BAB III
RENCANA KERJA DAN MOBILISASI TENAGA AHLI
kerugian.
Badan penerima air adalah sungai, danau, atau laut yang menerima
aliran dari sistem drainase perkotaan.
3.2
secepatnya.
Mengendalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan
(konservasi air).
Melindungi prasarana dan sarana yang sudah terbangun.
ke
badan
air
penerima
terdekat
26
LAPORAN AKHIR
beserta
bangunan
pelengkapnya
yang
27
LAPORAN AKHIR
diresapkan
ke
dalam
tanah
sehingga
mengurangi
jumlah
dengan
dan
sitem
folder
harus
Topografi
Pembangunan
drainase
pada
daerah
datar
harus
28
LAPORAN AKHIR
BAB IV
KESIMPULAN
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan perkotaan dan permasalahan banjir yang
makin
meningkat
pula,
maka
pengelolaan
drainase
perkotaan
harus
29