Anda di halaman 1dari 15

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

HIDRAULIC CONDUCTIVITY (HC) merupakan suatu parameter sifat

fisik tanah yang menunjukkan kemampuan tanah dalam keadaan jenuh untuk

melakukan/melewatkan air. Dengan demikian nilai hantaran hidrolik suatu tanah

juga mencerminkan suatu kondisi pori tanah oleh penyuusunan butir-butir dan

agregat tanah.

HC dapat ditentukan dengan metode pendugaan (metode korelasi) dan

melalui pengukuran. Pendugaan HC melaui metode korelasi dilakukan dengan

memakai metode distribusi ukuran butir atau metode permukaan spesifik. Kedua

metode dapat digunakan untuk pendugaan HC karena adanya hubungan yang erat

antara ukuran dan jumlah pori serta ukuran butir dengan HC. Penetapan nilai HC

melalui pengukuran dapat dilakukan di laboratorium atau lapangan. Metode yang

sering digunakan adalah metode Constand Head, Falling Head dan Ring Sample

(dilaboratorium). Sedangkan dilapangan dipergunakan metode Auger Hole,

Inverse auger Hole dan Peizometer.

B. Tujuan

Mengetahui kemampuan suatu tanah untuk meloloskan atau melewatkan

air.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan tindakan pengolahan tanah

(angka Atterberg) adalah batas mengalir / liquid limit (jumlah air terbanyak yang

dapat ditahan tanah), batas melekat (kadar air dimana tanah mulai tidak dapat

melekat pada benda lain), batas menggolek (kadar air dimana gulungan tanah

mulai tidak dapat digolek-golekkan lagi), indesk plastisitas / palsticity indeks

(perbedaan kadar air pada batas mengalir dengan batas menggolek), jangka olah

(besarnya perbedaan kandungan air pada batas melekat dengan batas menggolek),

dan bats ganti warna / titik ubah (batas terendah kadar air yang dapat diserap

taamanan). (Sarwono, 1987)

Sifat morfologi tanah adalah isfat-sifat tanah yang dapat diamati dan

dipelajari di lapang. Sebagian dari sifat-sifat morfologi tanah merupakan sifat-

sifat fisik tanah tersebut. (Sarwono, 1987)

HC jenuh adalah suatu konstanta yang menentukan aliran suatu cairan

melalui suatu medium jenuh pada suatu luas penampang tertentu yang berasal dari

turunan empiris hubungan beberapa faktor yang dikemukakan oleh Darcy, yaitu:

q = KA.h/L

Keterangan :

q : kecepatan volume aliran yang melewati suatu bidang normal (tegak

lurus arah aliran)

K : konstanta
h : Hidraulik head, yang mempengaruhi pergerakan air dari suatu tempat

ke tempat lain.

L : panjang atau tebal suatu media/contoh tanah yang dialiri aliran.

Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan

tanah. Infiltrasi memiliki peranan penting di alam dan dalam kehidupan manusia,

karena menyediakan air untuk pertumbuhan tanaman, menyumbangkan air

kedalam air bawah tanah (ground water) sehingga melestarikan aliran air di

musim kemarau , menurunkan aliran permukaan, erosi, dan pergerakan sedimen

dan bahan polutan ke dalam sistem perairan permukaan tanah. Hantaran hidrolik

(HC) merupakan fungsi utama dari kadar air tanah dan dapat didefinisikan sebagai

kemuahan dimana air dapat bergerak di dalam tanah pada kadar air tanah yang

berbeda.

Parameter sifat fisik tanah yang paling berpengaruh terhadap hantaran

hidrolik jenuh adalah pori makro. Pori makro nyata meningkatkan hantaran

hidrolik jenuh. Pori mikro berpengaruh negatif terhadap hantaran hidrolik

jenuh.Indeks Stabilitas Tanah berpengaruh secara tidak langsung terhadap

hantaran hidrolik jenuh.Pori makro meningkat bersamaan dengan meningkatnya

Indeks Stabilitas Tanah. (Darmansyah,2004)

Konservasi tanah diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada

cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan

memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi

kerusakan tanah. Sifat-sifat fisik dan kimia tanah, dan keadaan topografi lapangan

menentukan kemampuan tanah untuk suatu penggunaan dan perlakuan yang


diperlukan. Usaha-usaha konservasi tanah ditujukan untuk (1) mencegah

kerusakan tanah oleh erosi, (2) memperbaiki tanah yang rusak, (3) memelihara

serta meningkatkan produktivitas tanah agar dapat dipergunakan secara lestari,

dengan demikian maka konservasi tanah tidaklah berarti penundaan penggunaan

tanah atau pelarangan penggunaan tanah, tetapi menyesuaikan macam

penggunaan dengan kemampuan tanah dan memberikan perlakuaan sesuai dengan

syarat-syarat tertentu, agar tanah dapat berfungsi secara lestari. (Arsyad, 2000)

Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi

oleh udara dan air). Dibedakan menjadi pori-pori kasar (berisi udara atau air

gravitasi/air yang mudah hilang karena gaya gravitasi), dan pori-pori halus (berisi

air kapiler atau udara). (Sarwono, 1987)

Batas suatu horison dengan horison lain dalam suatu profil tanah

dibedakan kedalam beberapa tingkatan yaitu nyata ( lebar peralihan kurang dari

2,5 cm ), jelas ( lebar peralihan 2,5 – 6,5 cm), berangsur ( lebar peralihan 6,5 –

12,5 cm), dan baur ( lebar peralihan lebih dari 12,5 cm ). Bentuk tofografi dari

batas horison dapat rata, berombak, tidak teratur atau terputus. Warna tanah

ditentukan dengan menggunakan warna-warna baku yang terdapat dalam

buku Munsell Soil Color Chart. Dibagi menjadi tiga variabel, yaitu :

1. Hue adalah warna spektrum yang dominan sesuai dengan panjang

gelombangnya. Hue dibedakan menjadi 5R; 7,5R; 10 R; 2,5YR; 5YR;

7,5YR; 10YR; 2,5Y; dan 5Y.


2. Value menunjukan gelap terangnya warna, sesuai dengan banyaknya sinar

yang dipantulkan. Value dibedakan dari 0 sampai 8, dimana makin tinggi

value menunjukan warna makin terang.

3. Chroma menunjukan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.

Chroma dibagi dari 0 sampai 8, dimana makn tinggi chroma menunjukkan

kemurnian spketrum atau kekuatan warna spektrum makin meningkat.

Pertumbuhan dan produksi tanaman yang optimum tidak hanya ditentukan

oleh jumlah dan tingkat ketersediaan hara, tetapi juga sangat tergantung pada sifat

fisik tanahnya. Arsyad (2006) mengemukakan bahwa produksi optimum suatu

tanaman dapat dicapai dengan pemupukan hanya jika sifat-sifat fisik tanahnya

baik. Hantaran hidrolik tanah merupakan parameter sifat fisik tanah yang dalam

keadaan alamiah nilainya sangat beragam pada setiap jenis tanah. Nilai hantaran

hidrolik tanah mempunyai peran penting dalam teknik pengelolaan tanah dan air

dan dalam evaluasi kemampuan dan kesesuaian lahan (Sitorus, 1980).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Waktu dilakukannya praktikum Hantaran Hidrolik (Hidraulic

Conductivity) yaitu 21 Juni 2013 Pukul 14.00 – 17.00 WIB, bertempat di

Laboratorium Konservasi Fakultas Pertanian.

B. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperlukan dan digunakan dalam Hantaran Hidrolik

(Hidraulic Conductivity) yaitu bor tanah, pelampung, mistar rol 2 meteran, tali,

ember, gayung air, pipa pralon 2.5 inc, dan stopwatch.

Bahan-bahan yang digunakan dalam Hantaran Hidrolik (Hidraulic

Conductivity) yaitu air, seresah dan batu.

C. Prosedur Kerja

a. Dibor tanah sampai kedalaman 60 cm

b. Disiram lubang dan tanah disekitar lubang

c. Isi lubang dengan air

d. Diturunkan alat pelampung

e. Diukur penurunan permukaan air tanah untuk setiap periode waktu 1

menit dengan 5 kali ulangan, 2 menit dengan 3 kali ulangan, 3 menit

dengan 3 kali ulanggan dan 5 menit dengan 3 kali ulangan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Pengamatan Penurunan Air Pada Lubang Pengamatan

t (x) ∆t h ∆h

1 1 18.5 0

2 1 20 1.5

3 1 21 1

4 1 22 1

5 1 23 1

7 2 25 2

9 2 27.5 1.5

11 2 29 1.5

14 3 29 0

17 3 32.5 3.5

20 3 34 1.5

25 5 37.5 3.4

30 5 40 2.5

35 5 42 2
2. Perhitunggan

x y ln x ln y x2 y2 x.y

1
18.5 0 2.9 1 342.25 18.5

2 20 1 3 4 400 40

3 21 1.2 3.1 9 441 63

4 22 1.3 3.1 16 484 88

5 23 1.6 3.1 25 529 115

7 25 1.9 3.2 49 625 175

9 27.5 2.1 3.3 81 756.25 247.5

11 29 2.3 3.4 121 841 319

14 29 2.6 3.4 196 841 406

17 32.5 2.8 3.5 289 1056.25 552.5

20 34 3 3.5 400 1156 680

25 37.5 3.2 3.6 625 1406.25 937.5

30 40 3.4 3.7 900 1600 1200

35 42 3.5 3.8 1225 1764 1470


∑ = 183 401 29.9 46.6 3941 12242 6312

𝜀𝑥.𝜀𝑦
∑ xy = 𝜀 𝑥𝑦 − 𝑁

183 𝑥 401
= 6312 − 14

= 1070.36

𝜀(𝑥)2
∑x2 = 𝜀 𝑥2 − 𝑁

(183)2
= 3941 − 14

= 1548.93
𝜀𝑥𝑦
Tg α = 𝜀𝑥 2

6312
= (183)2

= 2.638

k = 1.15 x (r) x (tg α)

= 1.15 x 7.5 x 2.638

= 22.75

B. Pembahasan

Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan

tanah. Hantaran hidrolik (HC) merupakan fungsi utama dari kadar air tanah yang

bergerak di dalam tanah pada kadar air tanah yang berbeda. Tanah yang memiliki

lahan resapan air yang sangat sedikit sekali disertai dengan penggunaan air tanah

yang sangat berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah serta


mengakibatkan sulitnya untuk mendapatkan air berkualitas baik dan cukup di

kawasan tersebut. Penyebab utama penurunan cadangan air bawah tanah adalah

menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (hantaran hidrolik) pada

daerah tangkapan air sebagai akibat kesalahan dalam pengelolaan lahan sehingga

tidak sesuai dengan kemampuannya serta tidak diterapkannya kaidah-kaidah

konservasi tanah dan air secara memadai.

Erodibilitas tanah (K) adalah kepekaan tanah terhadap erosi. Erodibiltas

tanah dapat diduga dengan mengetahui nilai analisis ukuran partikel (tekstur

tanah), kandungan C-organik dan permeabilitasnya.

Ada dua kategori besar menentukan konduktivitas hidrolik:

a. Pendekatan empiris yang konduktivitas hidrolik berkorelasi dengan

sifat tanah seperti ukuran pori dan ukuran partikel distribusi dan tekstur

tanah.

b. Eksperimental pendekatan dengan konduktivitas hidrolik yang

ditentukan dari percobaan hidrolik menggunakan Hukum

Darcy. (Gembala, 1989).

Praktikum ini menggunakan metode inversed Auger Hole. Pada metode ini

yang diukur adalah penurunan permukaan air pada lubang setelah tanah dibuat

dalam keadaan jenuh. Pengukur Hantaran Hidrolik pada horizon tanah diatas

permukaan tanah. (Ground Water)

Pengukuran HC di lapangan dapat dilakukan dengan metode Auger Hole,

Inverse Auger Hole dan Peizometer. Dalam pelaksanaannya, pengukuran HC

dapat dilaksanakan dengan membuat :


a. Permukaan air tanah tetap (yang diukur dengan jumlah air yang

dikeluarkan per satuan waktu).

b. Permukaan air tanah berubah (yang diukur adalah kenaikan atau

penurunan permukaan air tanah per satuan waktu).

1. Metode Auger Hole

Metode ini biasanya dipakai untuk daerah-daerah yang permukaan air

tanahnya (ground water) berada agak dangkal (tidak terlalu dalam) dengan

demikian pengukuran hanya sedalam profil. Metode ini biasanya digunakan untuk

daerah pertanian. “Prinsip : pengukuran kenaikan permukaan air”

Metode ini kurang sesuai jika dipakai pada profil tanah yang :

 Homogen

 tekstur kasar dan berbatu

 pada tempat-tempat dimana terdapat sumber artesis.

Komponen-komponen yang diukur dalam metode ini adalah :

 kedalaman lubang

 kedalaman muka air tanah

 jari-jari lubang

 jarak dasar lubang denagn lapisan kedap air

 jarak atas mula-mula dengan permuakan air

 jarak atas dengan permukaan air setelah ditimba

 kedalaman lubang dikurangi kedalaman muka air tanah


2. Metode Inverse Auger Hole (kebalikan Auger Hole)

Metode ini digunakan jika permukaan air sangat dalam, pada metode ini

yang diukur adalah penurunan permukaan air pada lubang setelah tanah dibuat

dalam keadaan jenuh. Jadi pengukuran HC pada horizon tanah diatas permukaan

tanah (ground water). Persyaratan daerah sama dengan metode Auger Hole.

3. Metode Piezometer

Untuk tanah yang mempunyai permukaan air tanah tinggi (tergenang) dan

tanah dengan nilai HC sangat tinggi. Dengan demikian banyak dipakai untuk

daerah pasang surut. Pipa paralon yang dipasang di dinding lubang bor adalah

untuk mengurangi kecepatan kenaikan permukaan air tanah dalam lubang

(kenaikan air diusahakan tidak melalui sisa-sisa lubang).

Berdasarkan hasil praktikum hantaran hidrolik yang dilakukan di halaman

gedung B fakultas Pertanian Unsoed didapatkan hasil ∑xy sebesar 1070.36, ∑x2

sebesar 1548.93, tg x sebesar 2.638 dan didapatkan konduktivitas 22.75. Hal ini

menunjukkan penurunan air pada horizon diatas permukaan tanah tidak begitu

tinggi. Hal ini terjadi karena keadaan tanah yang telah jenuh yang disebabkan

pada beberapa hari telah turun hujan sehingga tidak dapat lagi terjadi penyerapan

atau penurunan air secara signifikan.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan

tanah. Hantaran hidrolik (HC) merupakan fungsi utama dari kadar air

tanah yang bergerak di dalam tanah pada kadar air tanah yang berbeda.

2. Penyebab utama penurunan cadangan air bawah tanah adalah menurunnya

kemampuan tanah untuk meresapkan air (hantaran hidrolik) pada daerah

tangkapan air sebagai akibat kesalahan dalam pengelolaan lahan sehingga

tidak sesuai dengan kemampuannya serta tidak diterapkannya kaidah-

kaidah konservasi tanah dan air secara memadai.

3. Praktikum ini menggunakan metode inversed Auger Hole. Pada metode ini

yang diukur adalah penurunan permukaan air pada lubang setelah tanah

dibuat dalam keadaan jenuh. Pengukur Hantaran Hidrolik pada horizon

tanah diatas permukaan tanah.

4. Berdasarkan hasil praktikum hantaran hidrolik yang dilakukan di halaman

gedung B fakultas Pertanian Unsoed didapatkan hasil ∑xy sebesar

1070.36, ∑x2 sebesar 1548.93, tg x sebesar 2.638 dan didapatkan

konduktivitas 22.75. Hal ini menunjukkan penurunan air pada horizon

diatas permukaan tanah tidak begitu tinggi. Hal ini terjadi karena keadaan

tanah yang telah jenuh yang disebabkan pada beberapa hari telah turun

hujan sehingga tidak dapat lagi terjadi penyerapan atau penurunan air

secara signifikan.
B. Saran

Kalau bisa praktikum hantaran hidrolik didahulukan karena pada

praktikum ini membutuhkan waktu yang cukup lama.


DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 2000. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor

Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor

Darmansyah, Adang. 2004. Hantaran Hidrolik Jenuh Tanah Sebagai Akibat

Berbagai Pola Pengelolaan Lahan. Institut Pertanian Bogor, Bogor

Gembala, Russell G. 1989. "Korelasi permeabilitas dan butir-ukuran" Air.

Ground 27(5): 633-638. DOI : 10.1111/j.1745-6584.1989.tb00476.x

Hardjowigeno, Sarwono. 1987. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta

Sitorus, S.R.P., O. hariadjaja dan K. R. Brata. 1980. Penuntun Praktikum Fisika

Tanah Ultisol. IPB, Bogor

Anda mungkin juga menyukai