TUGAS AKHIR
SUPIANA SITOMPUL
160404020
Puji Syukur saya ucapkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga Tugas Akhir saya yang berjudul
Abdi Sitompul dan Rusti Novi Yanti Pasaribu dimana mereka semua selalu
yang terjadi.
telah membantu penulis dari segi materi dan material antara lain:
1. Bapak Ivan Indrawan, S.T.,M.T selaku dosen pembimbing saya yang telah
waktu, tenaga, dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir
ini.
2. Bapak Ir. Medis Surbakti, Ph.D yaitu selaku ketua Departemen Teknik Sipil
3. Bapak Muhammad Faisal, S.T.,M.T yang turut membantu tugas akhir ini.
Sembiring,ST.,M.Eng
dalam penyelesaian tugas akhir ini,serta memberikan saran yang baik kepada
saya.
saya Zahra, Zaki, Rafif, uwak Anik, uwak Siddiq, uwak Uning, mami Yanni,
nenek dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
memberikan semangat dan selalu ada di dalam rumah yaitu Yuliana, Junia
dan Poet.
Yuliana, Bunga, Junia, yeremi, Astika, Kiki, Andra, Ira Febrina , Ira , Nurul
Utami, Fachri, Poet, Mipta, Sana, Liza, Ihda, Wita, Dandi dan banyak lagi
10. Kawan seperjuangan saya sipil usu stambuk 2016, abang kakak stambuk
2010, 2011, 2012, 2013, 2014, 2015 serta adik-adik stambuk 2017 dan 2019.
tugas akhir ini, untuk itu kritik dan saran serta sumbangan pemikiran dari
Supiana Sitompul
160404020
ii
Suplai air bersih pada jaringan perpipaan distribusi air bersih di kecamatan
Sibabangun Kabupaten Tapanuli Tengah di kelola oleh PDAM Mual Nauli
Tapanuli Tengah. Jaringan perpipaan distribusinya masih menggunakan jaringan
perpipaan yang lama. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengevaluasi
sistem pendistribusian pada jaringan dan sistem pendistribusian air bersih pada
area kecamatan Sibabangun kabupaten Tapanuli Tengah dengan menggunakan
software EPANET 2.0.
Tahapan-tahapan dalam penyelesaian penelitian tugas akhir ini yaitu
pertama- tama mengumpulkan data yang diperlukan berupa data primer dan
sekunder. Kemudian menganalisi dengan menggunkan Software EPANET 2.0
dalam upaya pemenuhan kebutahan air bersih.
Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan air pada tahun 2019 yaitu sebesar
0,1691 liter/detik,dengan jumlah penduduk sebnayak 476 jiwa,setelah dilakukan
proyeksi jumlah penduduk 10 tahun kedepan.didapatkan kebutuhan air pada tahun
2030 yaitu 0,4695 liter/detik dari jumlah penduduk sebanyak 1300 jiwa.Sebelum
dilakukan evaluasi, di bebrapa pipa kecepatannya masih terlalu rendah dan belum
memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.18 tahun
2007.Oleh karena itu,dilakukan evaluasi dengan penambahan juction.
Dari penelitian ini,pipa-pipa yang tidak memenuhi kriteria desain perlu
diganti agar jaringan distribusi air minum ini dapat berjalan dengan
maksimal.ketersediaan air semakin tahun semakin berkurang,maka diharpakan
pemanfaatannya seefektif mungkin.
iii
Halaman
iv
v
Universitas Sumatera Utara
3.5.2 Cara Pengumpulan Data ........................................ 44
3.5.3 Analisis Data.......................................................... 45
3.6 Alat Penelitian ................................................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 48
4.1 Menghitung Jumlah Pelanggan ....................................... 48
4.2 Menghitung Pemakaian Air Pelanggan ........................... 49
4.3 Pemodelan Jaringan Dengan EPANET 2.0 ..................... 50
4.4 Hasil Pemodelan Eksisting EPANET 2.0 ....................... 55
4.5 Pengembangan Jaringan Distribusi ................................. 60
4.5.1 Data Jumlah Penduduk........................................... 60
4.5.2 Laju Pertumbuhan Penduduk ................................. 60
4.5.3 Proyeksi Jumlah Penduduk .................................... 61
4.5.4 Proyeksi Kebutuhan Air ......................................... 65
4.6 Hasil Proyeksi Menggunakan EPANET ......................... 69
4.7 Perbandingan Manual dan EPANET 2.0 ........................ 73
BAB V PENUTUP ............................................................................. 75
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 75
5.2 Saran ................................................................................ 76
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Aliran Steady Dan Seragam .............................................. 16
Gambar 2.2 Ilustrasi Persamaan Bernoulli ............................................ 17
Gambar 2.3 Diagram Moody................................................................. 23
Gambar 2.4 Pipa Hubungan Seri ........................................................... 27
Gambar 2.5 Pipa Hubungan Pararel ...................................................... 27
Gambar 2.6 Jaringan Pipa ..................................................................... 29
Gambar 2.7 Sistem Pipa Bercabang ...................................................... 31
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ......................................................... 38
Gambar 3.2 Peta Jaringan Distribusi Kec. Sibabangun Kab. TapTeng 42
Gambar 4.1 Input Pada Juction ............................................................. 53
Gambar 4.2 Input Pada Reservoir ......................................................... 54
Gambar 4.3 Eksisting Jaringan Distribusi air EPANET 2.0 ................. 56
Gambar 4.4 Nilai Pressure Hasil Juction Pada Setiap Junction ........... 58
Gambar 4.5 Nilai Kecepatan Pada Setiap Pipa ..................................... 58
vii
Halaman
Tabel 2.1 Kebutuhan Air Domestik ................................................... 12
Tabel 2.2 Kebutuhan Air Non Domestik ........................................... 13
Tabel 2.3 Viskositas Kinematik......................................................... 18
Tabel 2.4 Kekasaran Pipa Komersil .................................................. 22
Tabel 2.5 Koefisien Kekasaran Pipa Hazen-William ........................ 24
Tabel 4.1 Pelanggan Aktif dan tidak Aktif Bulan Desember 2019 ... 48
Tabel 4.2 Rekapitulasi Air Terjual tahun 2019 ................................. 49
Tabel 4.3 Panjang Dan Diameter Pipa............................................... 54
Tabel 4.4 Junction Node/Juction ....................................................... 56
Tabel 4.5 Output Komponen Pipa (Sambungan) ............................... 57
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Kecamatan Sibabangun ........................ 60
Tabel 4.7 Laju Pertumbuhan Kecamatan Sibabangun ....................... 61
Tabel 4.8 Proyeksi Penduduk Geometri ............................................ 62
Tabel 4.9 Proyeksi Penduduk Aritmatik............................................ 63
Tabel 4.10 Proyeksi Penduduk Eksponensial ...................................... 64
Tabel 4.11 Perbandingan Geometrik,Aritmatika, dan Eksponensial ... 64
Tabel 4.12 Nilai Standar Deviasi ......................................................... 65
Tabel 4.13 Proyeksi Kebutuhan Kecamatan Sibabangun .................... 67
Tabel 4.14 Hasil Juction Node ............................................................ 70
Tabel 4.15 Hasil Juction Pipa ............................................................. 70
viii
ix
PENDAHULUAN
Air bersih merupakan air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
bersih merupakan kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus
semakin meningkat yang dalam banyak studi tidak seimbang dengan kapasitas
penduduk. Peningkatan kebutuhan air tersebut jika tidak diimbangi dengan sistem
distribusi yang baik dapat menjadi suatu masalah besar dimana air bersih yang
bersih, penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan
penyesuaian sarana dan prasarana. Sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan
(PDAM) dan sistem non perpipaan dapat di kelola masyarakat baik individu
tempat ke tempat lain. Aliran terjadi karena perbedaan tinggi tekanan di kedua
tempat yang bisa terjadi karena adanya perbedaan elevasi muka air atau pompa.
Penggunaan jaringan pipa dalam bidang teknik sipil terdapat pada sistem jaringan
distribusi air bersih. Sistem jaringan ini merupakan bagian paling mahal dari
sistem distribusi yang efisien. Jumlah atau debit air yang direncanakan tergantung
minum ke masyarakat tidak lepas dari sistem distribusi jaringan perpipaan yang
tersusun atas sistem pipa, pompa, reservoir, dan perlengkapannya. Seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan air bersih akan semakin meningkat pula.
penanganan khusus.
Dalam mendesain jaringan distribusi air, terdapat metode akurat dan cepat
hidrolis dan kecenderungan kualitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa.
Jaringan itu sendiri terdiri dari pipa, node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan
tangki air atau reservoir. EPANET menjajaki aliran air di tiap pipa, kondisi
tekanan air di tiap titik dan konsentrasi kimia dalam pipa selama periode
pengaliran. Sebagai tambahan, usia air (water age) dan pelacakan sumber juga
disimulasikan (Rossman,2000).
pelayanan air minum dengan memegang teguh syarat-syarat berdaya guna dan
ekonomis.
terkait kondisi sistem distribusi air bersih pada PDAM Mual Nauli. Berdasarkan
latar belakang tersebut maka penulis tertarik melaksanakan penelitian tugas akhir
ini untuk mengevaluasi sistem jaringan distribusi air bersih yang ada di kecamatan
penelitian ini akan dilakukan dalam rangka melihat sampai sejauh mana sisitem
distribusi ini dapat dilakukan agar mencakupi ketersediaan dan Kebutuhan air
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini:
air bersih.
Pembatasan masalah dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut ini:
1. Evaluasi dilakukan pada lokasi penelitian di desa simanosor, desa huta gurgur,
mendatang
6. Parameter utama yang dianalisis adalah debit rata-rata, tekanan, dan Headloss.
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian atau
penelitian ini dan membahas tahapan-tahapan secara umum yang dilakukan dari
Bab ini berisi spesifikasi analisis data dalam penelitian dan hasil pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat di tarik setelah
dilakukan penelitian sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab
sebelumnya. Selain itu juga diberikan beberapa saran untuk penelitian selanjutnya
TINJAUAN PUSTAKA
hidup manusia. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka bumi. Air adalah
sumber utama bagi setiap manusia dan juga untuk organisme hidup. Tidak hanya
untuk keperluan domestik, tetapi juga untuk keperluan industri dan irigasi
distribusi air dapat dimanfaatkan. Air melayani manusia dan organisme hidup pada
masa lampau melalui lembah sungai dan sungai kecil (Kanth et al,2011).
Air bersih adalah salah satu elemen mendasar yang diperlukan untuk
fundamental mereka yang berbeda. Air yang dibutuhkan untuk keperluan minum
jaringan distribusi air dengan akurat, cepat dan perangkat lunak dan metode
a. Air Laut, yaitu bersifat asin karena mengandung NaCl. Tidak dapat langsung
b. Atmosfer (air hujan), dalam keadaan murni air hujan sangat bersih namun
c. Air permukaan, yaitu merupakan air hujan yang mengalir di permukaan bumi.
d. Air tanah adalah air yang bergerak di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang
antar butir-butir tanah yang meresap di dalam tanah dan bergabung membentuk
3. Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
Dalam suatu penyediaan air bersih perlu adanya planning yang baik dan
tertata sehingga menghasilkan suatu unit yang memenuhi standar dan peraturan
yang berlaku dan akhirnya menghasilkan suatu efesiensi yang baik dari segi
a. Unit sumber air baku, merupakan awal dari Sistem penyediaan air bersih.
Pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air tanah,
air menjadi air bersih. Teknologi pengolahan disesuaikan dengan sumber air
yang ada.
konsumen.
e. Unit konsumsi, instalasi pipa konsumen yang telah disediakan alat pengukur
telah memenuhi syarat ke seluruh daerah pelayanan. Sistem ini meliputi unsur
distribusi air adalah kerangka hidraulik yang terdiri dari aspek seperti pipa,
tangki, pompa reservoir, katup, dan lain-lain. Hal ini diperlukan untuk memasok
air, pasokan air yang efisien sangat penting dalam merancang jaringan distribusi
air, juga perlu untuk menyelidiki dan membangun jaringan yang baik untuk
Distribusi air merupakan aspek utama pada kota yang berada dalam
meningkatkan standar hidup distribusi air memiliki peran yang cukup penting.
Kekurangan pasokan air adalah yang utama (Kanth et al,2011). Analisis dan
desain jaringan pipa menciptakan masalah yang relatif kompleks, terutama jika
jaringan beristirahat dari berbagai pipa seperti yang sering terjadi dalam sistem
2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), bagian kedua mengenai
jaringan perpipaan, paragraf pertama dengan judul umum pasal 4 ayat (2)
SPAM jaringan perpipaan yang dimaksud pada ayat satu, yaitu diselenggarakan
untuk menjamin kepastian kuantitas dan kualitas air minum yang dihasilkan
serta kontinuitas pengaliran air minum. Sehingga, dalam penyediaan air bersih
2. Kuantitas air tergantung jumlah dan ketersediaan air yang akan di olah pada
yang dilayani.
kemarau tiba, air menjadi sumber daya yang paling dibutukan manusia.
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan
penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat di tinjau dari
standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah
kebutuhan air bersih. Secara umum penyediaan air bersih berasal dari sumber
air permukaan ataupun air dalam tanah. Untuk membuktikan kondisi tersebut
𝑄1 = 𝑄2
𝐴1 x 𝑉 1 = 𝐴2 x 𝑉 2
dimana:
meskipun di musim kemarau selama umur rencana. Karena tujuan utama dari
kontinuitas air tetap tersedia adalah dengan membuat tempat penampungan air
pemakaian air baku untuk air bersih secara terus menerus setiap harinya.
Kontinuitas aliran dapat ditinjau dari dua aspek yaitu aspek kebutuhan
konsumen dan aspek reservoir pelayanan air. Pada aspek kebutuhan konsumen
10
dalam jumlah yang tidak dapat ditentukan. Karena itu diperlukan aspek ini pada
waktu yang tidak ditentukan. Dan aspek pelayanan reservoir diperlukan karena
fasilitas energi reservoir yang siap setiap saat. Sistem pada air baku untuk air bersih
harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap baik saat
diprioritaskan, yaitu minimal selama 12 jam per hari pada jam-jam aktifitas. Jam
aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh lebih dari 0,6 – 1,2 m/s. Ukuran
pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem
harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi maka peneliti juga
mampu menentukan dimensi ataupun ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan
Untuk menjaga tekanan air pipa di seluruh daerah layanan, pada titik awal
distribusi diperlukan tekanan yang lebih tinggi untuk mengatasi kehilangan tekanan
karena gesekan, hal ini tergantung kecepatan aliran, jenis pipa, diameter pipa, dan
jarak jalur pipa tersebut. Dalam pendistribusian air untuk dapat menjangkau seluruh
area pelayanan dan untuk memaksimalkan tingkat pelayanan maka hal yang wajib
untuk diperhatikan adalah sisa tekanan air. Sisa tekanan air tersebut paling rendah
11
dengan gedung 6 lantai). Angka tekanan ini harus dijaga, idealnya merata pada
setiap pipa distribusi. Tekanan juga di jaga agar tidak terlalu rendah, karena jika
tekanan terlalu rendah dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi air selama aliran
meliputi fasilitas publik. Kebutuhan air non domestik untuk wilayah kota
12
(Syahrul:2013).
Ketika menentukan kebutuhan air bersih pada masa mendatang perlu terlebih
dahulu diperhatikan keadaan yang ada pada saat ini dan proyeksi jumlah
13
1. Metode Aritmatik
Metode ini cocok untuk daerah dengan perkembangan penduduk yang selalu
naik secara konstan dan dalam kurun waktu yang pendek. Rumus yang
digunakan :
Pn = P0 (1 + r.n)
Dengan:
2. Metode Geometrik
Pn = Po ( 1 + r )n
Dengan:
14
disetiap waktu.
Pn = Po. e r.n
Untuk aliran fluida dalam pipa khususnya untuk air terdapat kondisi yang
harus diperhatikan dan menjadi prinsip utama, kondisi fluida tersebut adalah
𝑄 𝑉 𝐴 (2.5)
dimana :
15
didasarkan pada hukum Newton kedua. Persamaan ini diturunkan: zat cair
a. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan (rapat massa zat cair
adalah konstan).
Head pada suatu titik dalam aliran steady adalah sama dengan total energi
pada titik lain sepanjang aliran fluida tersebut. Hal ini berlaku selama tidak ada
energi yang ditambahkan ke fluida atau yang di ambil dari fluida. Konsep ini
16
Aliran fluida yang mengalir dalam pipa diklasifikasikan ke dalam dua tipe
aliran yaitu laminer dan turbulen. Aliran dikatakan laminer jika partikel-partikel
fluida yang bergerak mengikuti garis lurus yang sejajar pipa dan bergerak
dengan kecepatan sama. Aliran dikatakan turbulen jika tiap partikel fluida
rata-ratanya saja yang mengikuti sumbu pipa. Besarnya Bilangan Reynold (Re)
dapat di hitung dengan persamaan dibawah ini (2.7) sebagai berikut ini:
𝜌 𝐷 𝑣
Re =
𝜇
17
yang merupakan viskositas kinematik (v) sehingga Bilangan Reynold dapat juga
dinyatakan sesuai dengan persamaan dibawah ini (2.8) sebagai berikut ini:
Re = 𝐷𝑣
𝜇
dimana:
Re = Reynold Number.
μ = viskositas dinamik.
Aliran akan laminar jika bilangan Reynold ˂2000 dan akan turbulen jika
bilangan Reynold ˃4000. Jika bilangan Reynold terletak antara 2000–4000 maka
aliran disebut aliran transisi. Berikut ini adalah tabel viskositas kinematik:
18
topografi sumber air dan daerah distribusinya. Biasanya sumber air ditempatkan
pada daerah yang lebih tinggi daripada daerah distribusinya. Air yang
keuntungan dengan sistem ini yaitu energi yang digunakan tidak membutuhkan
Keuntungan dari metode ini yaitu tekanan pada daerah distribusi dapat terjaga.
yang biasanya digunakan untuk daerah distribusi yang berbukit-bukit. Pada cara
diperlukan selama periode pemakaian tinggi dan pada kondisi darurat, misalnya
saat terjadi kebakaran, atau tidak adanya energi. Selama periode pemakaian
19
tinggi atau pemakaian puncak, maka pompa dapat dioperasikan pada kapasitas
debit rata-rata.
kerja. Kerja merupakan hasil pemanfaatan tenaga yang dimiliki secara langsung
pada suatu jarak tertentu. Energi dan kerja dinyatakan dalam satuan N.m
adalah mengenai energi potensial, energi kinetik dan energi tekanan. Energi
potensial menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu aliran fluida karena
ini:
𝐸𝑝 = 𝑊 𝑧 ............................................................................................................................ (2.9)
dimana:
1
𝐸𝑘 = 𝑚 𝑣2…………………………………………............................... (2.10)
20
Energi tekanan disebut juga dengan energi aliran yaitu jumlah kerja yang
dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida bergerak menyilang pada jarak tertentu
dan berlawanan dengan tekanan fluida. Besarnya energi yang disebabkan tekanan
(2.11)
(2.12)
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head.hal
ini disebebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa atau
perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (kerugian kecil). Kerugian
head akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari dua rumus
berikut, yaitu:
21
Aliran fluida yang mengalir melalui pipa akan sellau mengalami kerugian
head.hal ini disebabkan oleh gesekan yang terjadi antar fluida dengan dinding pipa.
ℎ𝑓 𝑓 ................................................................................................. (2.13)
Dimana:
oleh bilangan Reynold dan kekasaran relatif dari pipa. Bila pipa semakin kasar,
K=
dimana:
22
Untuk faktor gesekan pada aliran turbulen tidak dapat di hitung secara
analitis, ini tergantung Bilangan Reynold dan kekasaran relative. Ditentukan
berdasarkan persamaan empiris (tabel dan grafik).
𝑓=
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami Head Loss. Hal
23
perubahan kecepatan yang dialami oleh aliran fluida (Head Loss). Head Loss
ℎ𝑓 = x L ...................................................................................... (2.16)
dimana:
24
Kerugian yang kecil akibat gesekan pada jalur pipa yang terjadi pada
disebut dengan head minor (minor losses) dengan persamaan yang digunakan
ℎ𝑚 =∑K x
dimana:
k = koefisien kerugian.
Pipa adalah penghubung yang membawa air dari suatu titik ke titik yang
lain pada jaringan EPANET dengan mengasumsikan bahwa pipa penuh dengan
air setiap waktuknya. Arah aliran adalah dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
b. Diameter.
c. Panjang.
d. Koefisien kekasaran.
25
a. Debit aliran.
b. Kecepatan.
c. Head Loss.
berikut ini:
Jika terdapat dua buah pipa atau lebih dihubungkan secara seri dengan
perbedaan ukuran diameter pipa maka semua pipa akan dialiri oleh aliran yang sama
26
𝑄 = 𝑄1 = 𝑄2 (2.19)
(2.21)
Jika ada dua buah pipa atau lebih yang dihubungkan secara pararel, total
laju aliran sama dengan jumlah laju aliran yang melalui setiap cabang dan Head
27
berikut ini:
dimana:
2. Diketahui Q, dicari distribusi debit pada setiap pipa dan besarnya kehilangan
energi.
rupa sehingga aliran keluar pada suatu titik bisa berasal dari beberapa jalur pipa.
Sistem jaringan pipa banyak dijumpai pada jaringan suplai air bersih. Hal ini
diperlukan suatu desain sistem distribusi yang efisien dan efektif sehingga kriteria
besarnya tekanan dan debit pada setiap titik dalam jaringan dapat dipenuhi.
kecepatan dan ketelitian perhitungan banyak tersedia mulai dari yang sederhana
sampai yang sangat rumit. Ada beberapa metode untuk menyelesaikan perhitungan
sistem jaringan pipa, diantaranya adalah metode Hardy-Cross dan metode Matriks.
28
pipa menjadi rumit karena umumnya arah aliran dalam pipa tidak bisa ditentukan
dan terdapat persyaratan yang harus dipenuhi pada lokasi studi serta proses
beberapa loop dan sebuah pipa mungkin dipakai secara bersama-sama oleh dua
loop. Seperti Hukum Kirchoff pada rangkaian listrik, maka pada jaringan pipa
1. Aliran netto ke sebuah titik pertemuan harus sama dengan nol atau laju aliran
ke arah titik pertemuan harus sama dengan laju aliran dari titik pertemuan yang
sama
2. Head Loss netto di seputar sebuah loop harus sama dengan nol. Metode iterasi
untuk perhitungan loop jaringan pipa disebut metode Hardy-Cross. Metode ini
memberikan nilai koreksi kapasitas aliran pada tiap pipa dari perbandingan head
29
cabang ataupun loop. Jaringan ini memeiliki satu sumber, satu ujung dan node
yang menyambung 2 pipa yang berada dalam satu jalur. Jaringan pemipaan jenis
ini sangat kecil dan dipakai untuk pendistribusian air kawasan yang kecil.
pemipaan susunan seri. Dimana jaringannya terdiri dari satu sumber dan memiliki
banyak cabang. Sistem ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sebuah komunitas
steady flow)
𝑧 𝑧
Dengan :
𝑝
⁄ = Tinggi Tekanan
𝑣 ⁄ = Tinggi Kecepatan
𝑧 = Elevasi
30
Pemisalan distribusi aliran dan kondisi batas dicoba pada suatu nilai tinggi
tekanan di titik simpu l-J, dimana J’ yang memenuhi persyaratan bahwa jumlah
terdiri dari node-node yang menerima aliran air lebih dari satu bagian. Dengan
sistem ini masalah yang terdapat pada jaringan pipa bercabang dan seri dapat
diatasi seperti masalah tekanan. Namun, sistem ini sangan sulit dibandingkan
dengan sistem seri dan bercabang serta biaya operasi dan investasinya cukup besar.
Sistem ini biasanya digunakan di daerah dengan jumlah pemakaian yang cukup
31
analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau ukuran pipa yang
aliran terpenuhi. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam analisis sistem jaringan
1. Peta distribusi beban, berupa peta tata guna lahan, kepadatan dan batas wilayah.
2. Daerah pelayanan sektoral dan besar beban. Juga titik sentral pelayanan
(junction points).
3. Kerangka induk, baik pipa induk primer maupun pipa induk sekunder.
energi. Kontrol atau analisa tekanan ini dapat dilakukan dengan beberapa
8. Gambar seluruh sistem, berupa peta tata guna lahan, peta pembagian distribusi,
peta kerangka, peta sistem induk lengkap, gambar detail sistem mikro.
32
merupakan program komputer untuk pemodelan jaringan pipa yang bersifat public-
(USEPA). Program ini mensimulasikan perilaku hidraulika dan kualitas air dalam
jaringan pipa. Simulasi perilaku hidraulika dapat dilakukan untuk waktu tunggal
EPANET pertama kali hadir pada tahun 1993 dan telah dilakukan beberapa
kali pengembangan. Versi terbaru dari Epanet adalah EPANET 2.0 yang di rilis
pada tahun 2008. Program komputer ini menggambarkan simulasi hidrolis dan
kecenderungan kuantitas air yang mengalir di dalam jaringan pipa. Jaringan itu
sendiri terdiri dari pipa, node (titik koneksi pipa), pompa, katub, dan tangki air atau
reservoir. Program ini di desain sebagai alat untuk mencapai dan mewujudkan
pemahaman tentang pergerakan dan nasib kandungan air dalam jaringan distribusi.
hidrolis, analisa sisa khlor, dan analisa pelanggan. Hal ini membantu dalam
aliran dan energi tekanan titik dalam jaringan pipa merupakan parameter yang
33
tersebut.
tugas akhir ini sebagai referensi ataupun acuan bagi penulis diantaranya adalah
junction yang nilai tekanan airnya di bawah batas minimum kriteria pipa
0,5 atm, serta sebanyak 11 pipa yang nilai kecepatan aliran airnya di bawah
batas minimum kriteria yang sama sebesar 0,3 m/s. Rekomendasi perbaikan
jaringan perpipaan distribusi air bersih berupa tekanan minimum sebesar 0,5
bar pada pelanggan dan kontinuitas, yakni perubahan pengaturan tekanan pada
Software EPANET 2.0, penelitian ini pernah dilakukan oleh M.Selintung dan
34
116,926 liter/detik masih di bawah produksi air bersih IPA Bantimurung dan
tekanan untuk jam puncak pemakaian air yaitu pada pukul 06.00 WITA sebesar
Selain itu dilakukan pula perbandingan nilai tekanan hasil simulasi dengan hasil
diperoleh nilai tekanan hasil simulasi sebesar 6,06 m sedangkan nilai tekanan
perumahan ini sebesar 6,11 m. Adanya perbedaan nilai tekanan disebabkan oleh
faktor umur pipa, kebocoran air, dan data penelitian yang terbatas.
3. Evaluasi Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih PDAM Tirtanadi Cabang Toba
Samosir Unit Porsea Menggunakan Aplikasi EPANET 2.0, penelitian ini pernah
dilakukan oleh Agustina Hotmarito Napitu. Diketahui Dari hasil evaluasi yang
pada WTP yang sumber air baku nya berasal dari Danau Toba kemudian
dialirkan ke wilayah II dimana sumber air baku wilayah II awalnya dari mata
head 25 m, tekanan pada tiap titik bernilai positif. Sementara pada awalnya
banyak titik yang bernilai negatif. Hal ini dapat diaplikasikan di PDAM
Tirtanadi cabang Toba Samosir unit Porsea sebagai solusi dari permasalahan
dalam pendistribusian air bersih untuk melayani wilayah I, wilayah II, dan
35
jaringan air bersih yang direncanakan dengan menampung air dari mata air lalu
penduduk melalui hidran Umum dengan sistem gravitasi. Kebutuhan air bersih
logaritma. Dari hasil perhitungan diketahui kebutuhan air bersih dengan jumlah
penduduk 2393 jiwa mencapai 1,003 liter/detik. Diameter pipa trasmisi adalah
4 inch dan pipa distribusi 3 inch. Untuk mendesain sistem jaringan air bersih
pada tahun 2019 yaitu sebesar 0,23 liter/detik dengan jumlah proyeksi jumlah
tahun kedepan, didapatkan kebutuhan air pada Tahun 2028 yaitu sebesar 0,76
liter/detik dan jumlah penduduk sebanyak 1165 jiwa. Hasil simulasi Epanet
2.0 diperoleh tekanan tertinggi berada pada node 4 dan terendah berada
pada node 1. Kecepatan aliran dan kehilangan energi tertinggi ada pada pipa 1
36
pelanggan dan tingkat kebocoran air yang cukup tinggi. Untuk mengatasi
Ngantru. Dalam sistem ini, akan direncanakan model sistem jaringan pipa
menggunakan meter induk. Dengan adanya alternatif sistem jaringan ini dapat
pelayanan.
37
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Identifikasi
masalah
Studi literatur
Pengumpulan data
Data sekunder
Data primer
- Peta jaringan (existing) SPAM
unit Sibabangun
- Observasi ke SPAM
- Gambar layout SPAM unit
Sibabangun untuk
Sibabangun,Tapanuli Tengah
mengetahui kondisi
- Laporan data pelanggan dan
eksisting
rekapulasi penjualan
Kesimpulan
dan saran
selesai
38
langkah- langkah dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Mulai (Start)
2. Identifikasi Masalah
3. Studi Literatur
peroleh dari PDAM Mual Nauli. Penulis melihat secara langsung kondisi
5. Evaluasi
kemudian di tarik kesimpulan dari hasil yang di peroleh dan diberikan saran
39
3.2.1 Lokasi
Jalan Raja Junjungan Lubis, Pandan, Aek Tolang 2, Kabupaten Tapanuli Tengah,
dalam durasi (kurun waktu) satu minggu. Sementara untuk pengumpulan data
Tengah merupakan badan usaha milik kabupaten Tapanuli Tengah yang didirikan
berdasarkan Peraturan Daerah No.13 Tahun 1984 tanggal 12 Oktober 1984. Sesuai
PDAM Mual Nauli Terdiri dari 13 SPAM Ibu Kota Kecamatan (IKK).
40
perpipaan distribusi air bersih pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) IKK
Sibabangun. Adapun sumber air yang digunakan berasal dari sungai Aek Tor
41
42
DIREKTUR:
Puspa Aladin Sibuea, SH
UNIT PELAYANAN
UNIT IKK UNIT IKK UNIT IKK UNIT IKK UNIT DESA UNIT DESA UNIT IKK
UNIT IKK SOSOR BARUS SORKAM TUKKA AEK HORSIK HUTA PINANGSORI
MANDUAMAS GADONG Marsinta Harsan Odek Syaputra Harsan BALANG Ricardo Gorat
Sawaluddin .S Irwan Saruksuk Simanjuntak Simanjuntak Batubara Simanjuntak Andes .H
43
Konsep penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian tugas akhir ini
dengan meninjau suatu unsur ilmiah. Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah
44
Data primer merupakan data yang di peroleh secara langsung pada penelitian
atau data yang dihasilkan dari observasi peneliti. Peneliti menyusun skema
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang di peroleh dari pihak kedua, yaitu pihak
pengelola instansi, dimana data ini merupakan data mutlak. Pada penelitian ini,
penulis memperoleh data dalam bentuk laporan diantaranya daerah sumber air
(meliputi peak hour) tekanan (head) air, dan pipe existing (panjang, diameter
1. Diketahui sumber air yang digunakan pada SPAM IKK Sibabangun berasal dari
sungai Aek Tor Nasuksuk dengan kapasitas sumber air sebesar 20 liter/detik.
2. Menyusun data jumlah pelanggan pada daerah SPAM IKK unit sibabangun.
3. Menghitung jumlah kebutuhan air bersih pelanggan dalam satuan liter per orang
per hari.
45
1. Besar maupun arah setiap pipa diasumsi sehingga total aliran ke tiap titik
2. Buat tabel untuk menganalisis tiap loop tertutup dalam jaringan semi
independent.
4. Untuk setiap loop, asumsi laju aliran 𝑄0 dan Head Losses (hf) positif untuk
aliran yang searah jarum jam dan negatif untuk aliran yang berlawanan arah
jarum jam.
7. Dari definisi Head Losses dan arah aliran, setiap suku pada penjumlahan
9. Koreksi diberikan untuk setiap pipa dalam loop. Sesuai dengan kesepakatan
jika 𝑄∆ bernilai positif yang ditambahkan ke aliran yang searah jarum jam dan
dikurangkan jika berlawanan arah jarum jam. Untuk pipa yang digunakan
secara bersamaan dengan loop lain, maka koreksi untuk kedua loop.
10. Aliran yang telah di koreksi kemudian di tulis pada diagram jaringan pipa
46
analisisnya yaitu:
1. Memilih dimensi yang digunakan yaitu meter serta memilih Head Loss formula
yaitu Hazen-Williams.
3. Masukkan data reservoir, panjang pipa dan junction sesuai kondisi lapangan.
4. Melakukan simulasi dengan perintah run analysis setelah itu di peroleh hasil
a. Stopwacth
b. GPS essential
47
EVALUASI PEMBAHASAN
Sibabangun pada tahun 2019 adalah 476 pelanggan. Berikut table data pelanggan
Tabel 4.1 Pelanggan Aktif dan Tidak Aktif Bulan Desember 2019
Desember
No. Unit
Total Pelanggan Aktif Tidak Aktif
1. Barus 827 546 281
2. Sosorgadong 282 245 37
3. Sorkam 1002 327 675
4. Kolam 352 87 265
5. Mela 372 448 24
6. Terminal Pandan 1215 1197 18
7. Tukka/Hutanabolon 516 437 79
8. Hajoran 101 92 9
9. Hutabalang 307 242 65
10. Pinang Sori 652 248 404
11. Sibabangun 476 314 162
12. Manduamas 288 - 288
13. Tumba 74 - 74
14. Lae Bingke - - -
15. Adam Newi 205 205 -
16. Tapian Nauli 521 521 2
JUMLAH 7190 4807 2383
Sumber PDAM Mual Nauli
48
2 Sosorgadong 78.739
3 Sorkam 88.263
4 Kolam 22.437
5 Mela 105.842
7 Tukka/Hutanabolon 102.493
8 Hajoran 19.922
9 Hutabalang 70.375
10 Pinangsori 83.202
11 Sibabangun 79.788
49
= 167,6219 m3/SR
167,6219 m3/SR
=
12
(13,9685 x 1000)
- Jml. Kebutuhan rata-rata kebutuhan air =
(3600 24 30)
= 0,00538 liter/Detik/Sr
= 0,0054 liter/detik/SR
= 0,00675 liter/sekon/SR
Evaluasi jaringan distribusi air minum ini akan didasarkan pada kriteria
desain yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum no.18 tahun 2007
meliputi:
2. Tinggi tekanan yang harus disediakan sampai mencapai titik terjauh minimum
50
4. Jenis pipa yang nantinya akan digunakan adalah pipa dengan jenis PVC oleh
distribusi air minum ini tinggi tekanan atau head atau pressure pada program
dimasukkan ke dalam program ini dan selanjutnya terdapat junction yang dapat
dievaluasi. Input data disesuaikan dengan data yang ada pada peta jaringan..Input
Setiap input data memiliki permintaan terhadap input data yang berbeda-
beda. Pada setiap titik input biasanya ada 2 hingga 4 input data yang perlu
51
Total Junction = 19
Total Reservoir =1
Total Pipa = 19
1. Junction
Input data yang diperlukan untuk sambungan (junction) antara lain yaitu:
b. Kebutuhan air (debit yang dibutuhkan pada daerah yang dilewati junction).
adalah head hidrolis dan tinggi tekanan (pressure). Berikut contoh gambar
52
adalah head hidrolik sebanding dengan elevasi permukaan air jika bukan
pada reservoir.
memasukkan data reservoir kemudian klik edit dan masukkan data titik
53
Program EPANET ini mengasumsikan bahwa semua pipa penuh berisi air
setiap waktunya. Arah aliran adalah dari titik dengan tekanan hidrolik tertinggi
menuju titik dengan tekanan hidrolik rendah. Input untuk komponen pipa
adalah data node atau junction, diameter pipa, panjang pipa, koefisien
kekasaran (untuk menjelaskan hilang tekan), status (terbuka, tertutup, atau chek
distribusi. Dalam evaluasi ini diasumsikan semua pipa berstatus terbuka karena
54
Alasan : Data waktu pemakaian air dari Perusahaan PDAM tidak ada
program untuk check apakah data input yang dimasukkan telah sesuai
run tidak berhasil akan muncul tulisan ”run was not successful” maka
benar.
55
Berikut ini merupakan tabel junction program EPANET 2.0 yaitu hasil
pemodelan EPANET 2.0 berupa skema jaringan dengan nilai tekanan, kecepatan,
debit rata- rata, panjang pipa, diameter pipa dan kekasaran dinding pipa.
Demand Pressure
NODE ID (LPS) (m)
Junc 1 0.17 82.62
Junc 2 0.17 165.39
Junc 3 0.17 169.97
Junc 4 0.17 170.97
Junc 5 0.17 171.85
Junc 6 0.17 187.14
Junc 7 0.17 189.98
Junc 8 0.17 238.31
Junc 9 0.17 240.17
56
57
58
Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007 yaitu antara 10 – 80 m. Pada gambar
juga dapat terlihat pipa-pipa yang kecepatan alirannya belum memenuhi kriteria
desain. Pipa-pipa yang kecepatan alirannya belum memenuhi kriteria desain dapat
terlihat pada gambar, pipa tersebut berwarna biru muda dan untuk yang berwarna
hijau sebagian telah memenuhi kriteria desain yang terdapat dalam Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No.18 tahun 2007. Persyaratan kecepatan aliran pada
dibutuhkan pelanggan saat ini berkisar senilai 3,21 liter/detik (bisa dilihat pada
tabel 4.5 tabel output komponen pipa sambungan). Namun pada kondisi eksisting
saat ini.
59
Universitas Sumatera Utara
4.5 Pengembangan Jaringan Distribusi
akan mengakibatkan debit di jaringan distribusi air harus bertambah. Oleh karena
jumlah penduduk dan diikuti dengan perhitungan kebutuhan air setiap pelanggan.
penduduk layanan yang menjadi pengguna layanan atau konsumen. Data jumlah
60
Universitas Sumatera Utara
Diketahui:
Maka, laju pertumbuhan (r) dapat dihitung dengan menggunakan rumus geometri,
yaitu:
Pn = Po ( 1 + r )n
r = 1.0579412 %
r = 0.010579412
a. Metode Geometri
di Kecamatan Sibabangun tahun 2020 dan tahun 2030 adalah sebagai berikut ini:
61
Universitas Sumatera Utara
Jumlah penduduk akhir tahun data (Po) = 6468 jiwa (tahun 2019)
Penyelesaian:
Pn = 6468 (1 + 0.010579412)1
Pn = 6536 jiwa
Pn = 6468 (1 + 0.010579412)10
Pn = 7262 jiwa
b. Metode Aritmatika
Aritmatika di Kecamatan Sibabangun tahun 2020 dan tahun 2030 adalah sebagai
berikut ini:
Jumlah penduduk akhir tahun data (Po) = 6468 jiwa (Tahun 2019 )
62
Universitas Sumatera Utara
Angka laju pertumbuhan rerata (r) = 0.010579412
Penyelesaian:
Pn = 6468 (1 + 0.010579412 x 1)
Pn = 6536 jiwa
Pn = 7221 jiwa
c. Metode Eksponensial
Eksponensial di Kecamatan Sibabangun Utara tahun 2020 dan tahun 2030 adalah
sebagai berikut:
Jumlah penduduk akhir tahun data (Po) = 6468 jiwa (Tahun 2019 )
63
Universitas Sumatera Utara
Penyelesaian:
Pn = 6468 x 2,71830(0.010579412 X 1)
Pn = 6537 jiwa
Pn = 7266 jiwa
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Nilai Standar Deviasi
Metode Standar Deviasi
Geometri 220.857
Aritmatika 207.165
Eksponensial 221.938
Maka metode yang di pilih adalah metode aritmatika karena memiliki nilai
standar deviasi yang paling kecil. Maka proyeksi jumlah penduduk untuk tahun
Jumlah pelanggan PDAM Mual Nauli Kecamatan pada tahun 2019 adalah
Kecamatan Sibabangun adalah 6468 jiwa dengan jumlah anggota rumah tangga
perumah adalah 5 jiwa. Maka dipastikan bahwa 36,79 jumlah penduduk pada
= 5 x 476
= 2380 Jiwa
= x 100%
= 36,79
65
Universitas Sumatera Utara
Jumlah Penduduk = 7221 jiwa
Jumlah Pelanggan =
= 1300 Pelanggan
= 0,4659 liter/detik
66
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Proyeksi Kebutuhan Kecamatan Sibabangun
Eksisting Tahap-I Tahap-II
No Deskrpsi Unit
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030
1 Jumlah Penduduk Jiwa 6468 6536 6605 6673 6742 6810 6879 6947 7015 7084 7152 7221
1.1 Daerah Pelayanan % 36.79 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90
Jiwa 2380 2614 2972 3337 3708 4086 4471 4863 5261 5667 6079 6499
Pelayanan Sambungan
% 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
1.2 Langsung
Jiwa 2380 2614 2972 3337 3708 4086 4471 4863 5261 5667 6079 6499
Pelayanan Hidran Umum % - - - - - - - - - - - -
1.3
Jiwa - - - - - - - - - - - -
Ltr/jiwa/ha
Konsumsi Pemakaian SR 93.31 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
ri
1.4
Ltr/jiwa/ha
Konsumsi Pemakaian HU 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
ri
0.005399 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787
Kebutuhan Air SR Ltr/detik 0.0057870
1.5 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kebutuhan Air HU Ltr/detik - - - - - - - - - - - -
0.005399 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787 0.005787
1.6 Kebutuhan Domestik Ltr/detik 0.0057870
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
%
1.7 Kebutuhan Non Domestik 20 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Domestik
Ltr/Detik 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.006479 0.006944 0.007002 0.007060 0.007118 0.007175 0.007233 0.0072916 0.007349 0.007407 0.007465 0.0075231
2 Total Kebutuhan Air Ltr/Detik
861 444 315 185 056 926 796 67 537 407 278 48
2.1 Sambungan Pelanggan
Rata-rata pelanggan SR Jiwa/Unit 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Rata-rata pelanggan HU Jiwa/Unit 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
2.2 Sambungan Rumah Unit 476 523 594 667 742 817 894 973 1052 1133 1216 1300
Sambungan HU Unit - - - - - - - - - - - -
67
Universitas Sumatera Utara
2.3 Tambahan Sambungan Unit 0 46.96 71.57 72.85 74.32 75.58 77.07 78.31 79.67 81.19 82.40 83.94
HU/KU Unit - - - - - - - - - - - -
3 Fluktuasi Pemakaian Air
3.1 Kebocoran / kehilangan air % 25 25 24 24 23 23 22 22 21 21 20 20
0.001349 0.001736 0.001680 0.001694 0.001637 0.001650 0.001591 0.0016041 0.001543 0.001555 0.001493 0.0015046
Ltr/Detik
971 111 556 444 153 463 435 67 403 556 056 30
Kebutuhan Rata-Rata 0.007829 0.008680 0.008682 0.008754 0.008755 0.008826 0.008825 0.0088958 0.008892 0.008962 0.008958 0.0090277
3.2 Ltr/Detik
(Qrate) 832 556 870 630 208 389 231 33 940 963 333 78
Kapasitas Produksi (Qmax= 0.008612 0.009548 0.009551 0.009630 0.009630 0.009709 0.009707 0.0097854 0.009782 0.009859 0.009854 0.0099305
3.3 Ltr/Detik
1.1 Qrate) 815 611 157 093 729 028 755 17 234 259 167 56
Kapasitas Puncak (Qpeak= 0.011744 0.013020 0.013024 0.013131 0.013132 0.013239 0.013237 0.0133437 0.013339 0.013444 0.013437 0.0135416
3.4 Ltr/Detik
1.5 Qrate) 748 833 306 944 813 583 847 50 410 444 500 67
Kebutuhan Kapasitas
3.5 M3 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Reservoir
68
Universitas Sumatera Utara
4.6 Hasil Proyeksi Menggunakan EPANET
Berikut adalah Tabel hasil panjang pipa dan dimater yang diinput kedalam
69
Setelah memasukkan kebutuhan air per node, maka di dapat hasil junction
70
(pressure)
71
Diketahui pada gambar diatas dapat dilihat bahwa sudah tidak ada pipa
yang berwarna biru muda. Degan kata lain, sudah tidak ada lagi pipa yang
kecepatannya kurang dari 0,1 ,m/detik dan kecepatan pipa-pipa pada jaringan
kecepatan, tekanan ,dan headlossnya pada jaringan pipa telah memenuhi syarat
72
dalam pipa disyaratkan sebesar 0,3 m/detik – 3 m/detik, tinggi tekanan yang harus
disediakan sampai mencapai titik jenuh minimum sebesar 10 m dan tinggi tekanan
head dalam pipa yang relatif panjang seperti jalur pipa penyalur air minum.
hf = xL
Dimana:
Hasil dari hitungan manual yang dibantu dengan program Microsoft Excel
menggunakan Epanet :
hf = xL
= = 8,1988935 m
73
software Epanet sudah mendekati dengan hasil perhitungan EPANET dan hasil
Hal ini dapat dilihat dengan melihat perbedaan yang terjadi dari hasil analisa
EPANET dan hasil perhitungan manual yang dilakukan dengan bantuan program
Microsoft Excel untuk headloss setiap pipa di dalam jaringan sudah hampir sama.
74
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan jumlah penduduk tahun 2019 yaitu 476 jiwa,maka dengan analisis
kebutuhan air diperoleh nilai kebutuhan air pada tahun tersebut adalah 0,1691
liter/detik.dan untuk proyeksi 10 tahun kedepan yaitu pada tahun 2030 dengan
jumlah penduduk 1300 jiwa diperoleh kebutuhan air sebesar 0,4695 liter/detik.
3. Dari dua poin diatas menjadi landasan dasar dilakukannya evaluasi PDAM
tahun kedepan.
4. Debit yang dibutuhkan pelanggan saat ini berkisar 3,21 liter/detik ( dapat
75
pengoperasian yang lebih baik sehingga kuantitas debit yang optimum terealisasi.
strategi analisis. Hal ini tentu di dukung oleh teknologi maupun ilmu yang
bersesuaian.
pada pipa.
2. Perbesar roughness pada permukaan pipa. Hal ini tergantung pada material
perbedaan evaluasi jalur pipa yang besar .Serta mengatasi perbedaan nilai
76
Gupta S, Ram. (1989). Hydrology & Hydraulics Systems. New Jersey: Pretince-
Hall,Inc.
Street, Victor L and E.Bejamin Wylie. (1990). Mekanika Fluida Jilid I Edisi VIII.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sudirman, Andry. (2012). Analisa Pipa Jaringan Distribusi Air Bersih Kabupaten
Maros Dengan Software EPANET 2.0. Fakultas Teknik Universitas
Hassanudin.
Napitu, Agustina Hotmarita. (2019). Evaluasi Jaringan Pipa Distribusi Air Bersih
PDAM Tirtanadi Cabang Toba Samosir Unit Porsea Menggunakan
Aplikasi EPANET 2.0. Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
77
78
79
8. Hajoran 101 92 9
13. Tumba 74 - 74
80
1 Barus 126.439
2 Sosorgadong 78.739
3 Sorkam 88.263
4 Kolam 22.437
5 Mela 105.842
7 Tukka/Hutanabolon 102.493
8 Hajoran 19.922
9 Hutabalang 70.375
10 Pinangsori 83.202
11 Sibabangun 79.788
81
82
83