LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA
MATERI
BUOYANCY
Disusun oleh:
NIM : 195100907111044
KELOMPOK : O-5
ASISTEN :
1. Dzaky Abiyyu Alwasi 7. Safira Nurlita
2. Ling Rina 8. Lutvia Nurlipah
3. Citra Handayani 9. Savira Medita
4. Afifah Nahdah Amalia 10. Avisenna Divaldi
5. Hafizh Nur Salam 11. Rizka Amalia Safitri
6. Ryan Fauzi 12. Michelle Maria
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
Michael Adi
195100907111044 - O5
BAB I
PENDAHULUAN
2.4 Rumus-Rumus yang Berhubungan dengan Buoyancy dan Density serta Dijelaskan
Masing-Masing
Besarnya nilai buoyancy atau nilai gaya apung ditentukan oleh berat air yang dipindahkan
oleh benda tersebut. Adapun diketahui bahwa dapat terjadi tiga keadaan akibat gaya tersebut,
yaitu tenggelam, melayang, dan terapung. Benda tenggelam bila beratnya melen=bihi nilai
gaya apung. Benda melayang bila beratnya sama dengan gaya apung. Benda terapung bila
beratnya lebih kecil dari nilai gaya apung. Perolehan nilai gaya apung didapat melalui
persamaan berikut:
𝐹𝑎 = 𝜌𝑓. 𝑔. 𝑉𝑓
Fa= gaya apung (N)
𝜌 f = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Vf = volume fluida yang dipindahkan atau volume benda tercelup (Rivaldo dkk., 2018)
Adapun berdasar Hukum Archimedes, berat fluida yang dipindahkan sama dengan nilai
gaya apung yang bekerja pada suatu benda. Karena fluida dan benda dianggap memiliki
percepatan gravitasi yang sama, maka massa dan volume benda tercelup serta massa dan
volume fluida yang dimasukkan dalam persamaan. Sehingga, diperoleh rumus sebagai
berikut:
𝜌𝑓. 𝑉𝑓 = 𝜌𝑏. 𝑉𝑏𝑓
𝑉𝑏𝑓
𝜌𝑓 = 𝜌𝑏
𝑉𝑓
𝜌 f = massa jenis fluida
𝜌 b = massa jenis benda
Vbf = volume benda tercelup
Vf = volume fluida yang dipindahkan (Anjarsari dkk., 2015).
- Disiapkan
- Diukur diameter dalam dan luar paralon dengan penggaris
- Diukur massa masing-masing bahan perlakuan
Air
Kentang
Hasil
- Disiapkan
Gelas ukur
Susu
Hasil
Perhitungan
m 0,051702 kg
1. ρ susu = v
= 5 x 10-5 m3
= 1.034,04 kg/m3
m 0,044101 kg
2. ρ minyak = v
= 5 x 10-5 m3
= 882,02 kg/m3
m 0,049283 kg
3. ρ air = v
= 5 x 10-5 m3
= 985,66 kg/m3
m
Jenis Fluida Massa Fluida (kg) Volume Fluida (m3) ρ= (kg/m3)
v
Perhitungan
1. Luas Tabung
A1 = ¼ x 𝜋 x (d1)2
= ¼ x 3,14 x (0,156)2
= 0,0191 m2
A2 =¼ x 𝜋 x (d2)2
=¼ x 3,14 x (0,164)2
= 0,02111 m2
2. Volume
Volume Benda Tenggelam (V)
∆H1 x A1 + ∆H2 x A2
Kentang
V = 0,003 x 0,0191 + 0,003 x 0,02111 = 0,0001206
Telur
V = 0,005 x 0,0191 + 0,005 x 0,02111 = 0,0002010
Mangga
V = 0,15 x 0,0191 + 0,02 x 0,02111 = 0,003287
Gabus
V = 0,0005 x 0,0191 + 0,01 x 0,02111 = 0,00022065
Batu
V = 0,005 x 0,0191 + 0,005 x 0,02111 = 0,0002010
Volume Total
∆H2 x A1 + ∆H2 x A2
Kentang
V = 0,003 x 0,01910 + 0,003 x 0,02111 = 0,0001206
Telur
V = 0,005 x 0,01910 + 0,005 x 0,02111 = 0,0002010
Mangga
V = 0,02 x 0,01910 + 0,02 x 0,02111 = 0,0008042
Gabus
V = 0,01 x 0,01910 + 0,01 x 0,02111 = 0,0004021
Batu
V = 0,005 x 0,01910 + 0,005 x 0,02111 = 0,0002010
4. Gaya Apung
Fa = 𝜌 𝑎𝑖𝑟 x Gravitasi x Vtotal
Kentang
Fa = 1000 x 10 x 0,0001206 = 1,206 N
Telur
Fa = 1000 x 10 x 0,0002010 = 2,01 N
Mangga
Fa = 1000 x 10 x 0,0008402 = 8,042 N
Gabus
Fa = 1000 x 10 x 0,0004021 = 4,021 N
Batu
Fa = 1000 x 10 x 0,0002010 = 2,01 N
5. Berat Benda
W = Massa x G
Kentang
V = 0,03802 x 10 = 0,3802 N
Telur
V = 0,07048 x 10 = 0,7048 N
Mangga
V = 0,285665 x 10 = 2,85665 N
Gabus
V = 0,004416 = 0,04416
6. Kerapatan Relative
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝐺𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖
KR = 𝐹𝐴
Kentang
0,3802
KR = = 0,31525
1,206
Telur
0,7048
KR = 2,01
= 0,35064
Mangga
2,85665
KR = = 0,035522
8,042
Gabus
0,0416
KR = 4,021
= 0,010345
Batu
2,13392
KR = 2,01
= 1,06165
8. Massa Total
Massa batu + massa benda (benda tenggelam, M batu = 0)
Kentang
Massa total = 0 + 0,03802 = 0,03802 kg
Telur
Massa total = 0 + 0,07048 = 0,07048 kg
Mangga
Massa total = 0,213392 + 0,285665 = 0,499057 kg
Gabus
Massa total = 0,213392 + 0,004416 = 0,217808 kg
Batu
Massa total = 0 + 0,213392 = 0,213392 kg
4.4 Pembahasan
4.4.1 Hubungan Massa dengan Buoyancy
Menurut analisis keadaan benda dan nilai buoyancy diperoleh bahwa benda terapung
mengalami gaya apung yang lebih besar daripada benda tenggelam. Hal ini mengingat bahwa
besarnya massa memudahkan benda untuk semakin memindahkan air, sehingga semakin
banyak berat air yang dipindahkan, semakin besar pula gaya apungnya. Namun, validasi data
praktikum kurang dapat dipertanggungjawabkan karena adanya volume terapung mangga
yang bernilai negatif. Terlepas dari hal itu, secara umum disimpulkan bahwa nilai gaya apung
bernilai sebanding dengan besarnya massa.
4.4.2 Urutan Nilai Buoyancy dari yang Terkecil hingga yang Terbesar dan Penjelasannya
Adapun, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa, nilai gaya apung dari yang
terkecil ke terbesar berurutan terdapat pada kentang, batu dan telur, gabus, kemudian
mangga. Satu-satunya faktor perbedaan antara benda-benda tersebut adalah volume total,
karena percepatan gravitasi dan massa jenis air yang digunakan dianggap senilai. Karena
perhitungan nilai buoyancy hanya berasal dari pengolahan besaran pokok, maka urutan
volume total benda dari terkecil ke terbesar sama, yaitu kentang, batu dan telur, gabus,
kemudian mangga.
4.4.4 Urutan Nilai Densitas dari yang Terkecil hingga Terbesar dan Penjelasannya
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa massa jenis fluida susu lebih besar
daripada massa jenis fluida air, dan massa jenis fluida air lebih besar daripada massa jenis
fluida minyak. Dengan menggunakan volume yang sama pada ketiga jenis fluida, dapat
diketahui bahwa massa jenis bernilai berbanding lurus dengan nilai massa. Adapun, bila ketiga
larutan tersebut diletakkan dalam satu wadah tanpa adanya pelarutan, maka susu akan
terletak di lapisan paling bawah, air di lapisan tengah, dan minyak di lapisan teratas. Hal ini
disebabkan karena massa jenis yang semakin besar menunjukkan massa fluida yang lebih
berat dan lebih rapat, sehingga lebih cenderung tenggelam (berada di lapisan bawah).
5.1 Kesimpulan
Melalui percobaan dan studi literatur, dibuktikan bahwa nilai gaya apung merupakan
fungsi dari perkalian massa jenis fluida, percepatan gaya gravitasi, dan volume benda
tercelup. Pada percobaan didapat bahwa urutan nilai gaya apung terbesar ke terkecil terdapat
pada mangga (8,042 N), gabus (4,02 N), telur dan batu (2,01 N), kemudian kentang (1,206 N).
Selain itu, dibuktikan bahwa nilai massa jenis (densitas) merupakan fungsi dari perbandingan
massa dengan volume suatu zat. Sehingga, didapat urutan densitas terbesar ke terkecil pada
susu (1.034,04 kg/m3), air (985,66 kg/m3), kemudian minyak (882,02 kg/m3). Percobaan
tersebut dilakukan secara numerik dengan dibantu studi literatur. Adapun kevalidan data yang
diperoleh dianggap kurang memadai karena pengolahan data hanya didasarkan pada
pengukuran besaran pokok.
5.2 Saran
Apresiasi patut diberikan bagi asisten dan pengurus praktikum yang telah beradaptasi dan
mampu menyesuaikan sistem penilaian dengan metode yang berbeda dari tahun sebelumnya
(daring). Diharapkan pengumpulan praktikum dapat terus dilakukan secara daring melalui
internet, dengan pertimbangan efisiensi waktu pengumpulan, minimnya biaya pencetakan,
serta pembiasaan diri guna pembuatan jurnal skala nasional atau internasional yang dimuat
di internet pada masa mendatang. Adapun, terkait materi buoyancy dan density, diharapkan
dapat digantikan dengan materi lain, mengingat telah dilakukan praktikum dengan tujuan
serupa pada Fisika Dasar. Sehingga, pemilihan tema yang lebih aplikatif dan ditinjau dari
keadaan lapang sangat diharapkan.
Anjarsari, L., Arif S., dan Amir S., 2015. Desain dan Realisasi Alat Ukur Massa Jenis Zat
Cair Berdasarkan Hukum Archimedes Menggunakan Sensor Fotodioda. Jurnal Teori
dan Aplikasi Fisika 3 (2): 1-8.
Annuar Ariffin, Norwi I.M.N., Muhammad R.B., Juhana J., Lisendra M., dan Asep B.D.N., 2020.
Improved bubbling for membrane fouling control in filtration of palm oil mill effluent
anaerobic digester sludge. Journal of Water Processing Engineering 36: 1-9.
Gerber, Mandy dan Nico S., 2015. Density of biogas digestate depending on temperature
and composition. Bioresource Technology 192: 172-176.
Hua, Yujuan, Fateneh S.M., Zeyu Y., Bruce P.H., Carl E.B., 2018. Effect of evaporative
weathering and oil-sediment interactions on the fate and behau=viour of diluted
bitumen in marine environments. Chemosphere 191: 1038-1047.
Meng, Xiajojing, Yi W., Tiening L., Xiao X., Yingxue C., dan Jiangping Z., 2016. Influence of
radiation on predictive accuracy in numerical simulations of the thermal
environment in industrial buildings with buoyancy-driven natural ventilation.
Applied Thermal Engineering 96: 473-480.
Rivaldo, Lugy, Muhammad R.A.T.,dan Tutris T. , 2018. Resources Siswa SMA tentang
Konsep Gaya Archimedes. Jurnal Pendidikan Fisika 6 (3): 1-8.