IL2101 – HIDROLIKA I
MODUL 4
NIM : 15719028
Kelompok/Shift : Kelompok 4
2020
I. Tujuan Praktikum
Headloss adalah kehilangan tekanan yang terjadi pada aliran internal. Satuan
head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satuan panjang energi yang
terkait dengan satuan massa gerakan fluida. Headloss pada aliran tertutup (system
perpipaan) dapat dibedakan menjadi headloss mayor, headloss minor, dan headloss
total.
Headloss total merupakan gabungan headloss mayor dan headloss minor. Total
head, merupakan kombinasi dari elevation head (tekanan karena ketinggian suatu
fluida), velocity head, (tekanan karena kecepatan alir suatu fluida) dan pressure
head (tekanan normal dari fluida itu sendiri). Headloss mayor adalah kehilangan
energi akibat gesekan fluida dengan dinding pipa. Headloss mayor biasa terjadi
pada pipa lurus berdiameter konstan. Headloss minor adalah kehilangan energi
yang disebabkan oleh aksesoris-aksesoris pada sistem perpipaan seperti valve,
belokan, penyempitan/ pelebaran pipa, dan lain-lain.
Beberapa rumus yang diperlukan untuk menghitung Headloss mayor dan headloss
minor :
1. Persamaan Darcy-Weisbach
𝐿 𝑣2
ℎ𝐿 = 𝑓. .
𝐷 2𝑔
Keterangan:
hL = Headloss (m)
f = Koefsien friksi
Re = vD/v
L = Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pipa(m/s)
2. Persamaan Hazen-Williams
C = Koefisien Hazen-Williams
S = Slope
𝑣2
ℎ𝐿 = 𝑘
2𝑔
Keterangan:
hL = Headloss (m)
𝑣2
= Head kecepatan (m)
2𝑔
biru tua
ℎ𝐿 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠
= ∆ℎ 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠
𝐿 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠 𝑥 (𝐷 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑚𝑢𝑑𝑎)5
− [ ] 𝑥 ∆ℎ 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑚𝑢𝑑𝑎
𝐿 𝑝𝑖𝑝𝑎 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑖𝑟𝑢 𝑚𝑢𝑑𝑎 𝑥 (𝐷 𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟𝑖𝑠)5
6. Slope
ℎ𝐿
𝑆=
𝐿
ℎ𝐿 . 2𝑔
𝐾=
(𝑣𝑘 − 𝑣𝑏)2
b. Perpipaan Abu
Tabel 4.2 Data Pengukuran Waktu dan Tinggi Kolom Air pada Perpipaan Abu-abu
Waktu (t) Tinggi Kolom Air (mm)
No Pipa Globe Ben Bend Bend Pelebaran Penyempitan
t1 t2 t3 tr
lurus Valve d 2” 4” 6” tiba-tiba tiba-tiba
1 40.22 39,98 41.1 40.43 15 60 461 441 462 12 15
2 32.48 32.61 20.67 28.58 23 130 720 635 715 30 33
3 27.86 27.03 26.79 27.22 25 140 778 692 783 33 38
V. Pengolahan Data
Dari grafik tersebut kita dapat mengetahui masssa jenis air. Massa jenis
diperoleh dari persamaan y = -0.0036x2 – 0.0685x + 1000.5. Dengan
menubsitusikan x = suhu rata-rata, y = massa jenis air
Subtitusi nilai x ke persamanaan berikut:
Untuk debit aktual variasi lain dilakukan dengan cara yang sama seperti variasi
pertama. Debit aktual tiap variasi dicantumkan pada data akhir.
1
A = π × r2 = π × d2
4
Pada perpipaan biru tua, diameter pipanya hanya ada satu jenis, yaitu pipa
dengan diameter kecil saja. Sedangkan, pada perpipaan abu terjadi pelebaran
dan penyempitan, maka diameter pipanya ada dua jenis, yaitu pipa berdiameter
besar dan pipa berdiameter kecil. Dengan menggunakan rumus di atas,
diperoleh luas pipa besar adalah
1
Ab = π × (0.0264)2 = 0,000547391 m3
4
dan luas pipa kecil adalah
1
Ak = π × (0.0137)2 = 0,0001474 m3 .
4
Qaktual
v=
Ak
Untuk kecepatan pada pipa biru tua variasi 1 adalah :
0.000186231
𝑣= = 1.26283 m/s
0.0001474
0.000186231
𝑣= = 1.26283 m/s
0.0001474
Untuk kecepatan pada variasi selanjutnya, dilakukan dengan cara yang sama
seperti variasi pertama. Kecepatan tiap variasi dicantumkan pada data akhir.
Headloss Major pada pipa lurus biru tua dan biru muda dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus turunan dari prinsip Bernouli, yaitu
hL = ∆h
Untuk alat ukur yang menggunakan U-tube Manometer maka menjadi :
hL = 12,6 × ∆h
Pada percobaan ini, alat ukur yang digunakan untuk mengukur headloss dalam
pipa adalah Piezometer, maka digunakan persamaan pertama. Dengan demikian,
Headloss Major yang terjadi pada variasi debit pertama pada perpipaan biru tua
adalah
hL = 0,246 m
Dan pada perpipaan abu adalah
hL = 0,015 m.
Untuk Headloss Major pada variasi selanjutnya, dilakukan dengan cara yang
sama seperti variasi pertama. Headloss Major tiap variasi dicantumkan pada
data akhir.
Lstandard elbow
hL standard elbow = ∆hstandard elbow − [ ] × ∆hpipa lurus biru tua
Lpipa lurus biru tua
Untuk variasi pertama :
0,79
hL standard elbow = 0,284 − ( ) × 0,246 = 0,063159 m.
0,88
Untuk Headloss Minor pada Standard Elbow di variasi selanjutnya,
dilakukan dengan cara yang sama seperti variasi pertama. Headloss Minor
pada Standard Elbow tiap variasi dicantumkan pada data akhir.
hL
S=
L
Diambil variasi pertama pada pipa biru tua dan biru muda, maka diperoleh S
pada biru tua adalah
0,246
S= = 0,27954
0,88
dan S pada pipa abu adalah
0,015
S= = 0,01765
0,85
Setelah itu, tentukan S0,54, maka didapat S0,54 pada pipa biru tua adalah
S0,54 = (0,27954)0,54 = 0,50244
dan S0,54 pada pipa biru muda adalah
S0,54 = (0,01765)0,54 = 0,11303
Untuk Slope (S) dan S0,54 di variasi selanjutnya, dilakukan dengan cara yang
sama seperti variasi pertama. Slope (S) dan S0,54 tiap variasi dicantumkan pada
data akhir.
Tabel 6.1.1 Hasil Perhitungan Waktu, Debit Aktual, dan Kecepatan pada Perpipaan Biru Tua
Waktu (t) Q aktual A Pipa v Pipa
No. v2
t1 t2 t3 tr (m3/s) (m2) (m/s)
1 40.22 39.98 41.1 40.43333 0.000186231 1.262830942 0.115653023
2 32.48 32.61 20.67 28.58667 0.000263407 0.00014747071 1.786163635 0.231371066
3 27.86 27.03 26.79 27.22667 0.000276564 1.875384345 0.255062806
Tabel 6.1.2 Hasil Perhitungan Headloss Major, Headlodd Minor, dan Slope pada Perpipaan Biru Tua
Headloss
Headloss Minor (m) S0,54 pada Pipa Lurus
No. Major (m)
Biru Tua
Pipa Lurus Gate Valve Standard Elbow 90° Sharp Bend
1 0.246 0.0126 0.063159091 0.104568182 0.502440125
2 0.513 0.0189 0.119465909 0.192806818 0.747210101
3 0.551 0.02142 0.138352273 0.230829545 0.776606856
Tabel 6.2.1 Hasil Perhitungan Waktu rata-rata, Debit Aktual, dan Kecepatan pada Perpipaan Abu
v Pipa
Waktu (t) Q aktual A Pipa
No. Besar vk vb (vk - vb)2
(m3/s) (m2)
t1 t2 t3 tr (m/s)
1 40.22 39.98 41.1 40.43333 0.000186231 1.262830942 1.263980 0.340387 0.853023301
2 32.48 32.61 20.67 28.58667 0.000263407 0.00014747 1.786163635 1.787788 0.481448 1.706526165
3 27.86 27.03 26.79 27.22667 0.000276564 1.875384345 1.87709 0.505497 1.881269601
Tabel 6.2.2 Hasil Perhitungan Waktu rata-rata, Debit Aktual, dan Kecepatan pada Perpipaan Biru Tua
Headloss
Major Headloss Minor (m) S0,54 Pipa
No. (m) Lurus
Pipa Globe Pelebaran Abu
Bend 2'' Bend 4'' Bend 6'' Penyempitan
Lurus Valve Tiba-tiba
1 0.015 0.756 0.034292256 0.031183217 0.025914064 0.01188 0.0135 0.11303
2 0.023 1.638 0.065714793 0.052614266 0.046334898 0.02981 0.0307 0.14238
3 0.025 1.764 0.066820427 0.058972029 0.056190107 0.03280 0.0355 0.14894
VII. Analisa A
1. Analisis Cara Kerja
Pertama masukkan outlet Hydraulic Bench ke inlet sistem perpipaan, dan outlet
sistem perpipaan ke Hydraulic Bench. Namun sebelumnya, ukur terlebih dahulu
temperatur awal fluida sebelum percobaan dimulai. Lalu, tutup gate valve dan
buka globe valve untuk mengalirkan air dan mengeluarkan gelembung dalam
piezometer. Setelah itu, nyalakan pompa dengan memutar needle valve yang
berada pada Hydraulic Bench. Biarkan air mengalir untuk memenuhi sistem
perpipaan dengan estimasi waktunya sekitar 2 – 3 menit. Lakukan tutup buka
gate valve dilanjut dengan globe valve sekali lagi untuk mengeluarkan
gelembung udara yang terjebak pada dalam tabung. Setelah itu, tutup terlebih
dahulu globe valve dan buka needle valve penuh pada Hydraulic Bench. Lalu,
buka gate valve penuh untuk mendapatkan aliran debit yang maksimum yang
mengalir melalui sistem perpipaan biru tua. Lalu, seperti biasa, ukur debit
dengan melakukan triplo untuk setiap satu variasi debit. Jangan lupa untuk
melakukan pembacaan pada Piezometer dan U-tube Manometer untuk melihat
beda ketinggian muka airnya. Pada debit yang sama pula, tutup gate valve, lalu
buka globe valve agar air mengalir pada sistem perpipaan biru muda. Ulangi
yang dilakukan pada sistem perpipaan biru tua ke sistem perpipaan biru muda.
Lalu, ulangi langkah-langkah yang telah dilakukan sebelumnya untuk variasi
debit yang berbeda. Percobaan dilakukan sebanyak tiga variasi debit. Lalu,
setelah menyelesaikan variasi terakhir, tutup globe valve dan juga tutup needle
valve pada Hydraulic Bench. Ukur kembali temperatur fluida pada akhir
percobaan ini. Setelah itu, matikan pompa.
Setelah itu, bandingkan hL Pipa Lurus pada Aksesoris dengan hL Pipa Lurus
Rumus yang diturunkan ini merupakan rumus yang dipakai dalam perhitungan
percobaan kali ini untuk menentukan Headloss Minor pada aksesoris.
3. Analisis Grafik
a. Grafik Debit Aktual (Qaktual) Terhadap Headloss Valve
1. Gate Valve
2. Globe Valve
Grafik 7.2 Grafik hubungan Q terhadap headloss globe valve
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Gate Valve - Kecepatan Kuadrat (v2)
pada gambar V.2.
y = 0,062x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara sebagai berikut.
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada gate valve adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,062 × 2(9,81)
k = 1.21644
Setelah harga k aktual pada percobaan didapat, perlu dicari galat/error
pada percobaan ini untuk mengetahui seberapa kredibel atau dapat
dipercayanya data yang diperoleh pada percobaan. Galat/error dapat
dihitung dengan cara berikut.
k literatur − k aktual
Galat = | | × 100%
k literatur
Berdasarkan referensi pada engineeringtoolbox.com, didapat harga k
literatur gate valve adalah 0,15. Dengan demikian, harga galatnya adalah
0,15 − 1,21644
Galat = | | × 100% = 711%.
0,15
Dari persentase galat tersebut, dapat dinyatakan bahwa data hasil
percobaan belum akurat.
2. Globe Valve
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Gate Valve - Kecepatan Kuadrat (v2)
pada gambar V.2.
y = 0,5036x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara sebagai berikut.
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada gate valve adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,5036 × 2(9,81)
k = 9,880632
Setelah harga k aktual pada percobaan didapat, perlu dicari galat/error
pada percobaan ini untuk mengetahui seberapa kredibel atau dapat
dipercayanya data yang diperoleh pada percobaan. Galat/error dapat
dihitung dengan cara berikut.
k literatur − k aktual
Galat = | | × 100%
k literatur
Berdasarkan referensi pada engineeringtoolbox.com, didapat harga k
literatur globe valve adalah 10. Dengan demikian, harga galatnya adalah
10 − 9,880632
Galat = | | × 100% = 1,19%.
10
Dari persentase galat tersebut, dapat dinyatakan bahwa data hasil
percobaan hampir akurat.
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Bend 2''
y = 0,0199x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada bend 2'' adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0199 × 2(9,81)
k = 0,390438
2. Bend 4”
Grafik 7.6 Grafik hubungan v2 terhadap Bend 4”
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Bend 4'' - Kecepatan Kuadrat (v2)
y = 0,0169x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada bend 2'' adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0169 × 2(9,81)
k = 0,331578
3. Bend 6”
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Bend 6'' - Kecepatan Kuadrat (v2)
y = 0,0154x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada bend 6'' adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0154 × 2(9,81)
k = 0,302148
4. Sharp Bend
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Bend 6'' - Kecepatan Kuadrat (v2)
y = 0,0635x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada Sharp bend' adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0635 × 2(9,81)
k = 1,24587
5. Standard Elbow
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Standard Elbow - Kecepatan Kuadrat
(v2)
y = 0,0386x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada Standard elbow adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0386 × 2(9,81)
k = 0,757332
2. Penyempitan
Pada percobaan kali ini, dihasilkan sebuah persamaan regresi linear dari
grafik hubungan Headloss (hL) Standard Elbow - Kecepatan Kuadrat
(vk-vb)2
y = 0,0182x
Dengan demikian, dengan menghubungkan persamaan regresi linear
tersebut dengan rumus persamaan Headloss Minor. Koefisien
kehilangan energi akibat aksesoris (k) aktual dapat diperoleh dengan
cara :
v2
hL = k×
2g
k
hL = v2
2g
↓ ↓ ↓
y = m x
Dari persamaan di atas, didapat harga k pada Pelebaran adalah
k
m =
2g
k = m × 2g
k = 0,0182 × 2(9,81)
k = 0,357084
2. Perpiaan Abu
4. Analisis Kesalahan
Aplikasi atau penerapan modul ini pada bidang Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
yaitu dalam perencanaan sistem plambing. Rekayasawan dapat merancang sebuah
sistem perpipaan untuk menyediakan air bersih, dan pembuang greywater atau
blackwater. Dengan menghitung memperkirakan headloss mayor dan headloss
minor berupa aksesoris, rekayasawan dapat mendesig sistem plambing.
Gambar 8.1. Sistem Plumbing
(Sumber: google)
Dalam pendistribusian air bersih dan air minum, perlu dilakukan analisa laju aliran
di setiap titik saluran. Dengan mengetahui besarnya headloss yang disebabkan oleh
jalur aliran air ke distributor, maka besarnya daya yang dibutuhkan untuk
memompa dan mengalirkan air ke konsumen dapat ditentukan untuk mencapai
kecepatan minimum setiap konsumen.
1. Nilai headloss pada sistem perpipaan biru tua terlampir pada Tabel 6.1.2 dan
nilai headloss pada sistem perpipaan abu terlampir pada Tabel 6.2.2
2. Nilai debit aktual pada sistem perpipaan biru tua terlampir pada Tabel 6.1.1 dan
nilai debit aktual pada sistem perpipaan abu terlampir pada Tabel 6.2.1
X. Daftar Pustaka
Engineering ToolBox. 2004. Minor or Dynamic Loss Coefficients for Pipe or Tube
System Components. https://www.engineeringtoolbox.com/minor-loss-
coefficients-pipes-d_626.html (diakses pada tanggal 1 Desember 2020 pukul
19.00).