MODUL VIII
ALIRAN MELALUI VENTURIFLUME
8.1. Pendahuluan
Salah satu alat yang menggunakan prinsip kerja tekanan yaitu venturimeter.
Venturimeter ini merupakan alat primer dari pengukuran aliran yang
berfungsi untuk mendapatkan beda tekanan. Sedangkan alat untuk
menunjukan besaran aliran fluida yang diukur atau alat sekundernya adalah
manometer pipa U. Prinsipnya yaitu adanya perbedaan luas penampang
yang akan menyebabkan perbedaan tekanan dan akan berpengaruh pada
ketinggian manometer. Untuk membuktikan bahwa perbedaan luas
penampang membuat ketinggian fluida yang berbeda, kita akan melakukan
suatu percobaan menggunakan venturimeter.
a. Alat Venturimeter.
c. Bangku hidraulik.
Alat ukur debit saluran terbuka memiliki konsep yang sederhana, yaitu
hubungan antara kedalaman air dan lajunya dipengaruhi oleh bentuk dan
dimensi alatnya. Perhitungan debitnya menggunakan persamaan dengan
fungsi air atau head. Pertimbangan yang biasa digunakan dalam pemilihan
alat ukur antara lain biaya pembuatan dan pemasangan, biaya perawatan,
dimensi kanal, debit, dan karakteristik airnya meliputi kejernihan,
berlumpur, dan lain-lain. Biasanya, pemilihan alat ukut debit didasarkan
pada besar kecilnya debit air yang akan diukur.
Venturi flume adalah flume pada saluran terbuka yang membuat aliran
bersifat kritis akibat adanya penyempitan secara tiba-tiba yang
menyebabkan penurunan HGL dan menciptakan kedalaman kritis. Venturi
flume digunakan dalam pengukuran aliran terutama laju aliran yang sangat
besar, biasanya dalam jutaan unit kubik. Pengukuran debit dengan saluran
venturi membutuhkan dua pengukuran, satu hulu dan satu di bagian yang
menyempit. Hal ini berlaku apabila aliran melewati yang melewati flume
dalam keadaan subkritis. Jika flume dirancang agar aliran dari subkritis
berubah menjadi superkritis saat melewati saluran tersebut, maka
pengukuran tunggal di bagian penyempitan (yang dalam hal ini menjadi
bagian kritis) sudah cukup untuk perhitungan debit.Untuk memastikan
terjadinya kedalaman kritis di tenggorokan (bagian yang menyempit),
flumes biasanya dirancang sedemikian rupa untuk membentuk lompatan
hidrolik di sisi hilir struktur. Flume ini disebut standing wave flumes.
Pada flume akan terjadi kedalaman kritis, energi diminimalkan dan terjadi
hubungan langsung antara kedalaman air dan laju aliran. Secara fisik, sangat
sulit untuk mengukur kedalaman kritis dalam saluran, dikarenakan zona
yang tepat sulit untuk ditentukan dan terdapat kemungkinan berbeda akibat
laju air. Melalui konversi massa, kedalaman hulu terkait dengan kedalaman
kritis. Flume dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu alat ukur throated
flume dan curthroated flume. Bangunan dengan alat ukur long-throated
flume dapat digunakan sebagai pilihan karena bangunan tersebut mudah
dibuat serta bentuknya yang sederhana, serta bangunan ini bentuknya
mudah untuk disesuaikan sesuai dengan tipe saluran. Bangunan ini terdiri
dari bagian transisi yaitu bagian yang menghubungkan saluran dengan
flume. Bagian ini tebentuk prismatik dimana transisi dinding dan lantai bisa
lurus.Venturiflume terdiri dari bagian inlet, bagian konvergen, sambungan
paralel, dan bagian divergen. Fungsi utama venturiflume adalah mengukur
debit aliran air melalui saluran tempat venturiflume diallui. Pada
venturiflume terjadi penyempitan secara tiba-tiba yang menyebabkan
terjadinya perubahan kekritisan liran dan menyebabkan adanya kedalaman
kritis. Pada kedalaman kritis energi aliran minimal sehingga dapat
diidentifikasi hubungan antara kedalaman dengan kecepatan aliran.
√ .
√ ∫
Persamaan ini akan berbeda pada tiap jenis notch, untuk pemakaian notch
lain, persamaan harus direlasikan pada fungsi lebar permukaan. Untuk
saluran berbentuk persegi, nilai lebar permukaan tidak berubah terhadap
kedalaman. Berikut penurunan persamaannya:
√ ∫
⁄
√
⁄
√
Mencari kedalaman kritis dan debit aliran dapat dicari dengan data dimensi
venturiflume dan kedalaman aliran pada waktu tertentu. Adapun dimensi,
kedalaman, dan debit dapat dinyatakan pada titik-titik pengukuran berikut
ini:
(a2/an)2 = 0.1436
Ideal
Throat Dimensionless
Diameter Area Pressure
Tapping area/area ( )
(m) ( (m) ( -
)
A
(upstream) 0,026 5,3 0,378 0,143 0
( )
B 0,0232 4,22 0,475 0,226 -0,082
C 0,0184 2,65 0,756 0,572 -0,346
D
(Throat) 0,016 2 1 1,001 -0,428
( )
E 0,0168 2,21 0,907 0,823 -0,68
F 0,01847 2,67 0,75 0,563 -0,42
G 0,02016 3,19 0,63 0,397 -0,253
-0,144
H 0,02184 3,74 0,537 0,288
Flow Q = 0.000118m3 /s
Velocity u = 0.3443m/s
u22/2g = 0
Actual Distance
(h n -h 1 )
Tapping h n (m) Dimensionless Along Venturi
(m 2 ) Pressure h n -h 1 /(u 2 /2g) (mm)
A (upstream) (a2) 0,254 0 0 0
B 0,254 0 0 7
C 0,248 -0,006 -0,993 19
D (thoroat) (a2) 0,238 -0,016 -2,6481 33
E 0,24 -0,014 -2,3171 48
F 0,244 -0,01 -1,655 63
G 0,246 -0,008 -1,324 78
H 0,248 -0,006 -0,993 93
J 0,25 -0,004 -0,662 108
K 0,25 -0,004 -0,622 123
L 0,25 -0,004 -0,622 143
Sumber:DataHasil Perhitungan
Actual Distance
(h n -h 1 )
Tapping h n (m) Dimensionless Along Venturi
(m 2 ) Pressure (h n -h 1 /u 2 2 /2g) (mm)
A (upstream)(a 2 ) 0,248 0 0 0
B 0,248 0 0 7
C 0,238 -0,01 -0,58557 19
D(throat)(a 2 ) 0,222 -0,026 -1,52249 33
E 0,224 -0,024 -1,40537 48
F 0,234 -0,014 -0,8198 63
G 0,238 -0,01 -0,58557 78
H 0,24 -0,008 -0,46845 93
J 0,242 -0,006 -0,35134 108
K 0,242 -0,006 -0,35134 123
L 0,244 -0,004 -0,23422 143
Sumber:DataHasil Perhitungan
Tabel 8.6.10. Hubungan antara laju aliran dengan akar kuadrat perbedaan
head.
Flow Q(m3 / s ) h1-h2 (m) √hn-h1(m1/2) C
0,00055 0,016 0,126491106 7,6663
0,0007 0,026 0,161245155 6,117
0,00098 0,05 0,223606798 4,3659
0,00109 0,62 0,787400787 3,9735
0,00111 0,064 0,252982213 3,9955
0,00118 0,072 0,268328157 3,696
0,00126 0,082 0,286356421 3,4861
0,00132 0,09 0,3 3,3033
Sumber:DataHasil Perhitungan
0,5
0,45
0,4 0,3633
0,3435 0,3549
0,35 0,313
0,3 0,2645
√h2-h1
0,2345
0,25
0,2
0,15
0,1
0,033 0,0333
0,05
0
0,00055 0,0007 0,00098 0,00109 0,00111 0,00118 0,00126 0,00132
Flow Q (.10-4 m3 / s )
Grafik 8.6.1. Hubungan akar kuadrat perubahan head terhadap laju aliran
8 7,6663
7
6,117
Coefisien of Discharge
5 4,3659
3,9735 3,9955
3,696
4 3,4861 3,3033
0
0,00055 0,0007 0,00098 0,00109 0,00111 0,00118 0,00126 0,00132
Flow Q(.10-4 m3 / s )
0,5
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
-0,5
Q = 0.000118
-1
Q = 0.000153
Q = 0.000210
-1,5
Q = 0.000237
-2
-2,5
-3
Grafik 8.6.3. Distribusi Tekanan Tak Berdimensi Pada Debit Air 1 Sampai
4
0,2
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
-0,2
Q = 0,000246
-0,4
Q = 0,000156
Q = 0,000175
-0,6
Q = 0,000286
-0,8
-1
-1,2
Grafik 8.6.4. Distribusi Tekanan Tak Berdimensi Pada Debit Air 5 sampai
8
8.7. Perhitungan
8.8. Analisis
Pada praktikum yang dilakukan kali ini, didapatkan distribusi tekanan aktual
seperti yang di dapatkan oleh grafik 5.3 terdapat perbedaan tekanan aktual
antara Q1 = 0,000118 m^3/s dan Q2 = 0,000153 m^3/s dengan tekanan tak
berdimensi ideal, sedangkan tekanan aktual pada Q3 = 0,000210 m^3/s dan
Q4 = 0,000237 m^3/s tidak mengalami perbedaan yang terlalu jauh dengan
kondisi ideal. Perbedaan yang terjadi di setiap venturimeter dipengaruhi
oleh diameter venturimeter itu sendiri dimana semakin besar diameter
venturimeter maka tekanan yang tak berdimensi akan semakin besar.
8.9. Kesimpulan
8.10. Saran