UNIT PROSES
OLEH:
KELOMPOK V
NAMA ANGGOTA:
DOSEN:
PADANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Kerugian yang dapat ditimbulkan akibat adanya kesadahan dalam air industri
diantaranya adalah pembentukan kerak dalam ketel dan sistem pendingin. Selain
itu pemakaian sabun akan meningkat bila kesadahan terdapat dalam air pencuci.
Oleh karena itu, kesadahan air harus dikurangi. Proses pengolahan air untuk
mengurahi kesadahan yang terkandung dalam air adalah proses pelunakan (water
softening).
2 Tujuan
1 Kesadahan
2 Jenis Kesadahan
3 Analisis Kesadahan Air
4 Proses Pelunakan
5 Contoh Soal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesadahan
Kesadahan atau yang disebut juga sebagai hardness merupakan sifat air yang
disebabkan oleh ion ion (kation) logam bervalensi dua. Ion ion tersebut
mampu berinteraksi dengan sabun membentuk kerak air. Kesadahan dalam air
terutama disebabkan oleh ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk
garam karbonat, juga ion Mn2+ , Fe2+ serta ion kation lain yang bervalensi 2.
Air lunak adalah air yang mengandung kadar mineral yang rendah.
Soft 0 50 03
Moderately 50 100 36
Soft
Berdasarkan jenis anion yang diikat, kesadahan dibagi menjadi dua, yakni:
1. Kesadahan Sementara
Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat
(HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium
bikarbonat (Ca(HCO3)2) atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Oleh
karena itu, kesadahan sementara ini sering disebut sebagai kesadahan
bikarbonat. Air yang mengandung ion atau senyawa-senyawa tersebut disebut
air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan
pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan/atau Mg2+.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2. Kesadahan Tetap
Kesadahan tetap adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-
garam klorida, sulfat, dan karbonat, misal CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2.
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang
terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat
(Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2),
magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4).
Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap,
karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan.
Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan
cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia
tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3
(aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Reaksi yang terjadi :
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah
terbebas dari ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah
terbebas dari kesadahan.
Baik kalsium atau magnesium dapat bereaksi dengan EDTA membentuk senyawa
kompleks. Apabila dalam suatu sampel air terdapat ion-ion magnesium saja
kemudianditambahkan indikator EBT maka ion magnesium(II) akan mengikat
indikator EBT (H3In) menghasilkankompleks berwarna merah (Mg-In), apabila
larutan magnesium dititrasi dengan EDTAmaka kompleks Mg-In akan terputus
dan membentuk kompleks Mg-EDTA yang lebih stabil daripada kompleks Mg-In,
sedangkan In berada dalam keadaan bebas berwarna biru. Titrasi dihentikan ketika
warna biru jelas telah terbentuk.
Proses pelunakan air adalah proses yang berfungsi sebagai penurunan konsentrasi
kalsium, magnesium, dan ion lainnya di dalam kategori air keras (hard water).
Proses ini mengurangi atau menghilangkan kesadahan pada air sehingga
didapatkan air dengan kandungan mineral yang rendah.
Gambar 2.3 Proses Pelukan Air
Pelunakkan melalui pemberian bahan kimia adalah sama caranya seperti yang
dilakukan pada penanganan kekeruhan (removal of turbidity) dengan
koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi. Ada banyak variasi, tetapi proses yang
khas adalah melibatkan penambahan kapur (lime) untuk menaikkan pH air
sampai cukup tinggi untuk reaksi yang terjadi pada senyawa kesadahan yang
digunakan untuk mengendapkan dari air tersebut. Peralatan yang digunakan
juga menyerupai peralatan penanganan kekeruhan (removal of turbidity)
kapur (lime) ditambahkan pada pengadukkan cepat (flash mixer), kemudian
air diflokulasi, dan setelah itu senyawa-senyawa kesadahan (hardness
compounds) menggumpal dan mengendap secara gravitasi di dalam bak
sedimentasi. Terdapat dua jenis proses pelunakan air, yaitu:
1) Cold Process
Lime Softening
Salah satu jenis cold process yang dilakukan untuk
menghilangkan kesadahan air. Sesuai dengan namanya, jenis zat
yang ditambahkan adalah lime yaitu Ca(OH)2. Selain untuk
menghilangkan kesadahan air, proses lime softening digunakan
untuk meningkatkan klarifikasi sebelum filtrasi. Lime Softening
bekerja pada pH optimum 10,3. Proses ini prinsipnya adalah
proses presipitasi yang cukup banyak digunakan untuk pre-
treatment boiler make up water.Cold Lime Softening dapat
menurunkan kesadahan air sampai 50 70 ppm, selain itu cocok
untuk aplikasi pada air pendingin & air bersih. Suatu air
dikatakan menjadi air sadah apabila mengandung 150 mg/L
CaCO3. Kesadahan yang dapat dihilangkan dengan
menggunakan lime softening adalah jenis kesadahan disebabkan
oleh multivalen ion, seperti Ca2+ dan Mg2+ , serta kesadahan
sementara dimana suatu zat atau senyawa tersebut mengandung
ion bikarbonat.
Excess Lime Softenin, salah satu jenis dari cold softening yang
dilakukan untuk menghilangkan kesadahan Mg dengan cara
penambahan lime (Ca(OH)2 secara berlebih. Pada proses
pengendapan Mg(OH)2 dan CaCO3 tergantung pada pH air, pH
optimum untuk pengendapan CaCO3 berkisar antara 9 sampai
9,5, sedangkan untuk pengendapan Mg(OH)2 memerlukan pH
11. Oleh karena itu, kebanyakan air memiliki pH dibawah angka
tersebut, maka untuk mengendapkan Mg(OH)2 dan CaCO3, pH
air perlu dinaikkan dengan cara penambahan lime (kapur) secara
berlebih.
2) Hot Process
b. Internal Softening
Internal softening adalah proses pelunakan air yang terjadi di dalam
sistem penguunaan, khususnya terjadi di dalam siklus boiler. Di dalam
proses ini, ditambahkan suatu atau beberapa bahan kimia (chemicals) ke
dalam air yang akan digunakan untuk proses maupun pendukung proses.
Pengolahan air secara internal merupakan proses yang esensial, terlepas
dari kenyataan apakah air itu diolah atau tidak sebelumnya. Untuk
internal treatment di dalam boiler harus diperhatikan apakah boiler
tersebut bertekanan rendah atau bertekanan tinggi.
1) Internal Treatment Boiler Bertekanan Rendah
Salah satu campuran bahan kimia yang dipakai di dalam jenis boiler
ini adalah :
Natrium silikat atau campuran bahan kimia yang mengandung
Natrium silikat dan alkali lainnya. Bahan kimia ini bisa diberikan
dalam bentuk liquid ataupun solid
Campuran dari soda ash dan natrium phospat dengan Natrium
Dikromat ataupun Natrium Kromat juga baik dipakai. Jika alkali
yang digunakan sebagai bahan treatment, sebaiknya air boiler
hanya mengandung 100-350 ppm hidroksida dengan total
alkalinity paling tinggi adalah 300-500 ppm yang dinyatakan
dalam CaCO3. Untuk alkalinity yang lebih tinggi dari 1000 ppm
tidak baik bagi boiler.
2) Internal treatment untuk boiler bertekanan tinggi
Di dalam boiler yang bertekanan tinggi ada beberapa hal yang perlu
diperhati-kan yaitu:
Total Solid , jumlah solid di dalam boiler perlu diperhatikan untuk
menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki. Total dissolved
solid, suspended solid, alkalinity dan minyak harus dikontrol
untuk mencegah carry over yang paling memuaskan adalah pada
konsentrasi 1500-3500 ppm total solid. Dalam penambahan bahan
bahan kimia anti foam diperkenankan sampai 30.000 ppm. Untuk
mengurangi total solid dapat dilakukan blow down sebelum
terbentuk carry over atau priming.
Alkalinity, air boiler harus tinggi untuk mencegah korosi karena
adanya asam. Campuran Phosphat, Caustic soda, Soda ash sangat
menolong untuk mengatur alkalinity di dalam boiler.
Phosphat , Kelebihan PO4 akibat dari penambahan bahan kimia
pada treatment dapat terjadi. Oleh karena itu sebaiknya
konsentrasi PO4 tidak lebih dari 30-60 ppm.
Hardness, Diharapkan hardness di dalam air boiler adalah nol,
tetapi hal seperti ini sangat sulit untuk dicapai.
Mechanical Water softening ini merupakan porses pelunakan pada air yang
memiliki kesadahaan cukup tinggi. Proses ini meliputi proses pertukaran ion,
distilasi, pembekuan, osmosis balik, dan elektrodialsis.
Pelunakkan dengan cara ini air dilewatkan diantara dua plat dengan
muatan listrik. Metal-metal di dalam air ditarik ke plat dengan muatan
negatif sementara yang non metal ditarik ke plat dengan muatan positif.
Kedua jenis ion ini dapat ditangani dengan plat. Electrodialysis sering
digunakan pada air yang sangat sadah, dengan kesadahan lebih dari 500
mg/L sebagai CaCO3.
Tentukan:
a Jenis kesadahan yang terjadi
b Berpa kebutuhan kapur dan soda untuk menghilangkan kesadahan?
Jawab:
2 Air memiliki komposisi sebagai berikut:
Kalsium = 82 mg/L
Mgnesium = 33 mg/L
Natrium = 14 mg/L
Bikarbonat = 280 mg/L
Sulfat = 82 mg/L
Klorida = 14 mg/L
Tentukan: Kesadahan karbonat, Kesadahan non-karbonat, Kesadahan total
dalam mg/L CaCo3.
Jawab:
3 Diketahui:
jawab:
Buat diagram bar air baku dengan mengkonversi konsentrasi Ca dan Mg
sebagai CaCO3
3.1 Kesimpulan
Efendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air agi Pengelolaan Sumber Daya dan
Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta.