DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Tujuan Percobaan....................................................................................................2
1.2 Prinsip Percobaan.....................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................................3
2.2 Dasar Teori...............................................................................................................3
2.3 Skema Percobaan.....................................................................................................4
2.3.1 Desinfektan...........................................................................................................4
2.3.2 Analisis Konsentrasi........................................................................................5
2.3.3 Analisis BPC....................................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PEMBAHASAN....................................................................................................................8
3.3 Tabel Pengamatan....................................................................................................8
3.3.1 Analisis Sisa Klor....................................................................................................8
3.3.2 Analisis Klorinasi....................................................................................................9
3.3.3 Analisis BPC.........................................................................................................11
3.4 Pembahasan...........................................................................................................13
3.4.1 Analisis Desinfektan............................................................................................14
3.4.2 Analisis Konsentrasi.............................................................................................14
3.4.3 Analisis BPC.........................................................................................................15
BAB IV..............................................................................................................................21
KESIMPULAN....................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................21
Daftar Pustaka..................................................................................................................22
JAWABAN DAN PERTANYAAN..........................................................................................23
2
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Klorin larut dalam air dan pelarutannya dalam air adalah proses fisik dan
kimia. Setelah kontak dengan air, klor tidak proporsional, memberikan ion
klorida dan asam hipoklorit atau ion hipoklorit, tergantung pada pH larutan.
Dengan demikian, klorin terlarut hadir dalam larutan air sebagai campuran
dari tiga spesies aktif, molekul klor (Cl2), asam hipoklorit (HOCl), dan ion
hipoklorit (OCl-). Ketiga spesies ini umumnya disebut klorin tersedia bebas
(FAC). Kedua kesetimbangan tergantung pada pH. Dengan demikian,
distribusi ketiga spesies bervariasi dengan pH larutan. Dengan
menggunakan konstanta kesetimbangan, diagram distribusi dapat dibuat
yang menunjukkan kelimpahan relatif masing-masing spesies pada berbagai
nilai pH. Kedua kesetimbangan tergantung pada pH. Dengan demikian,
distribusi ketiga spesies bervariasi dengan pH larutan. Dengan
menggunakan konstanta kesetimbangan, diagram distribusi dapat dibuat
yang menunjukkan kelimpahan relatif masing-masing spesies pada berbagai
nilai pH.
(Körtvélyesi, 2004)
Klorinasi persediaan air dan air yang tercemar berfungsi terutama untuk
menghancurkan atau menonaktifkan mikroorganisme penghasil penyakit.
Manfaat sekunder, khususnya dalam pengolahan air minum, adalah
peningkatan kualitas air secara keseluruhan yang dihasilkan dari reaksi klorin
dengan amonia, besi, mangan, sulfida, dan beberapa zat organik. Klorinasi
dapat menghasilkan efek buruk. Rasa dan karakteristik bau fenol dan senyawa
organik lain yang ada dalam persediaan air dapat ditingkatkan. Senyawa
chloroorganic yang berpotensi karsinogenik seperti kloroform dapat
terbentuk. Gabungan klorin yang terbentuk pada klorinasi air yang
mengandung amonia atau amina berdampak buruk pada kehidupan akuatik.
Untuk memenuhi tujuan utama klorinasi dan untuk meminimalkan efek
buruk, penting bahwa prosedur pengujian yang tepat digunakan dengan
pengetahuan sebelumnya tentang keterbatasan penentuan analitis.
(American Public Health Association, 1999)
Sampel Air
Diambil sebanyak 25 mL
Dimasukkan kedalam gelas
Erlenmeyer 100 mL
Indikator Amilum
Ditambahkan 3 tetes indikator
amilum
HASIL
Klor
Diambil sebanyak 1 mL ke dalam
gelas Erlenmeyer 100 mL
Ditambahkan aquadest hingga
mencapai 50 mL
Kristal KI
6
Indikator Amilum
Ditambah sebanyak 3 tetes ke
dalam gelas Erlenmeyer 100 mL
Natrium Thiosulfat
0,0125 N
Dititrasi sampai warna biru hilang
Penghitungan konsentrasi
dengan : N1 X V1 = N2 X V2
HASIL
Sampel Air
Larutan Kaporit
Ditambahkan ke dalam masing-
masing gelas Erlenmeyer dalam
jumlah ; 3 mL – 4 mL
Didiamkan selama 30 menit
Kristal KI
Ditambahkan 1 gram kristal KI ke
dalam masing-masing gelas
Erlenmeyer
Indikator Amilum
7
Larutan Standar
Natrium Thisulfat
0,0125 N
Dititrasi dengan larutan standar
Natrium Thiosulfat 0,0125 N
hingga warna biru dari
penambahan amilum hilang
HASIL
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.3 Tabel Pengamatan
3.3.1 Analisis Sisa Klor
No Perlakuan Kerja Hasil Pengamatan Gambar
.
1 Mengambil sampel air Sifat fisik sampel air
PDAM sebanyak 25 mL kran : cair, bening,
dan dimasukkan ke tidak berbau, dalam
dalam gelas Erlenmeyer suhu ruang
100 mL
= 28,36 mg/L
- kaporit asli
= 28,36 x 25
= 709 mg/L
kaporit
- suhu ruang
- volume tiap
sampel berbeda
3. Menutup mulut labu Sifat fisik setelah
dengan plastic wrap dibiarkan 30 menit:
sesegera mungkin - cairan bening
setelah adanya - sedikit berbau
penambahan larutan kaporit
kaporit dan dibiarkan - suhu ruang
selama 30 menit - volume tiap
diruangan yang gelap sampel berbeda
- berbau asam
- suhu ruang
3.4 Pembahasan
Praktikum ke 3 ini berlangsung di Laboratorium Pemulihan Air
Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, pada
tanggal 13 Maret 2019 pukul 09.15-11.32. Pada percobaan kali ini tentang
Analisis , buret volume 25 mL, erlenmayer 12 buah volume 100mL, pipet
ukur 5 mL, pipet ukur 10mL, pipet ukur 1 mL ,dan beaker glas 50 mL
Pertama-tama dalam percobaan ini kita harus mengambil sampel di titik
di jL. Sumber Mulyo gang 5 no 36, Surabaya (7.14”47.3”S112.43’32.8”E)dan
titik yang kedua berada di IPAL Departemen Teknik Lingkungan ITS
(7°16'46.8"S 112°47'30.6"E.)
14
fisik setelah pencampuran tetap cair dan tidak ada perubahan di sampel.
Step selanjutnya menambahkan asetik glasial sebanyak 2,5mL ke dalam
erlenmayer menggunakan pipet ukur 5mL dan propipet. Sifat fisik setelah
penambahan tidak ada perubahan yang terjadi selain adanya bau tidak
sedap. Fungsi penambahan untuk menciptakan suasana asam pada pH 3
atau 4 karena klor aktif akan membebaskan iodine dari larutan kalsium
iodide jika pH <8. Step selanjutnya, Menambahkan kristal KI sebanyak 1
spatula dengan menggunakan spatula kaca, sifat fisik setelah penambahan
terjadinya perubahan warna menjadi kuning jernih dan tidak berbau. Fungsi
penambahan membebaskan dan mengoksidasi ion I- dari KI menjadi iodine
bebas yang ditunjukkan oleh perubahan warna. Warna kuning ini disebabkan
olehnya reaksi yang terjadi antara kloroksida dengan KI.
= 28,36 mg/L
- kaporit asli
= 28,36 x 25
= 709 mg/L
Sehingga dapat diketahui konsentrasi klorin yang digunakan pada
praktikum ini yaitu 709 mg/L.
N 1 X V 1=N 2 X V 2
Dengan :
N1 = konsentrasi kaporit = 841,9375 mg/mL
N2 = konsentrasi dosis pembubuhan kaporit
V1 = volume penambahan kaporit
V2 = volume sampel + penambahan kaporit
17
= 53,05 mg/ L
3,4 mL Kaporit: 4 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 4 x 35,45
29
= 61,12 mg/ L
3,5 mL Kaporit: 4,7 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 4,7 x 35,45
29,7
= 70,12 mg/L
3,6 mL Kaporit: 3,5 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 3,5 x 35,45
28,5
= 54,41 mg/L
3,7 mL Kaporit: 2,9 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 2,9 x 35,45
27,9
= 46,05 mg/ L
3,8 mL Kaporit: 4,3 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 4,3 x 35,45
29,3
= 65,03 mg/ L
3,9 mL Kaporit: 3,9 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
1000
= x 0,0125 x 3,9 x 35,45
28,9
= 59,79 mg/ L
4,0 mL Kaporit: 3 mL
=
1000
x N Natrium Tiosulfat x Vol titrasi x 35,45
ml sampel hasil pengenceran
19
1000
= x 0,0125 x 3 x 35,45
28
= 47,47 mg/L
60
Residual Klorin
50
40
30
20
10
0
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00
Dosis Klor
20
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Achour, S. and Chabbi F. 2014. Disinfection of Drinking Water-Constraints
and Optimization Perspectives in Algeria. Larhyss Journal : Page
193-212.
Ander, Helen and Forss, Madeleine. 2011. Microbiological Risk
Assessment of the Water Reclamation Plant in Windhoek,
Namibia. Sweden. Sweden : Department of Civil and
Environmental Engineering Division of Water Environment
Technology CHALMERS UNIVERSITY OF TECHNOLOGY
Göteborg, Sweden.
American Public Health Association (APHA). 1999. “Standard methods for
the Examination of Water and Wastewater (20th ed)”. New York:
American Public Health, Association (APHA), American Water
Works Association (AWWA), and Water Pollution Control
Federation (WPCF).
Ko, H. 2009. “Analysis of a Commercial Bleach”. Dulaney High School.
Kale, Vijay S. 2016. Consequence of Temperature, pH, Turbidity and
Dissolved Oxygen Water Quality Parameters. International
Advanced Research Journal in Science, Engineering and
Technology. 3(8): 186,188,189.
Körtvélyesi, Z. 2004. “Analytical Methods for the Measurement of Chlorine
Dioxide and Related Oxychlorine Species in Aqueous Solution”.
Ohio : Oxford.
Shovitri, Maya, Rosyidi, Muhammad B., Nurhatika, Sri, and Zulaika, Enny.
2011. “Apakah Breakpoint Chlorination (BPC) Selalu Aplikatif
Mengelolah Limbah Cair Rumah Sakit ?”. Journal of Purification,
12(1) : 83-92.
22
HOCl H+ + OCl-
pH = - log [H ] 6.8 = - log [H+]
+
[H+] = 1.58 x 10-7
100
= x ( 2 + 0,5) x 8,64 x 106
60