PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengetahui alat beserta fungsinya
b. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja alat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Autoclave
Autoclave merupakan alat yang digunakan untuk mensterilkan berbagai macam alat
dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 0C
(250 0F). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2
(15 Psi = 15 pounds per squareinch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121 0C.Kegunaan Autoklaf sendiri dapat langsung mematikan sel-sel vegetative dari
suatu mikroba dan mensterilisasi alat dan bahan dalam waktu yang cukup singkat(
Fitriatin,Manan, 2015).
Cara kerja alat ini adalah sebagai berikut.Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu
banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari
terbentuknya kerak dan karat.Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol
bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan
baut pengaman agar tidak ada udara yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan
dikencangkan terlebih dahulu. Atur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121°C,
kemudian nyalakan autoklaf. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi
kompartemen autoklaf dan terdesak keluar klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Perhitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan
mencapai 2 atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk
ke angka nol. Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-
hati.(Triwitono, 2017).
Autoclave (Jhonson,2010)
2.3 Oven
Oven adalah alat sterilisasi dengan menggunakan uap panas kering. Protein mikroba
akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan, selanjutnya teroksidasi oleh oksigen di
udara sehingga menyebabkan matinya mikroba. Untuk menggunakan oven terdapat beberapa
cara. Cara menggunakan oven yaitu Bungkus alat-alat gelas dengan menggunakan kertas atau
alumunium foil. Atur pengatur suhu oven menjadi 180°C dan alat di sterilkan 2-3 jam.
(Seprianto, 2012)
Penggunaan oven tersebut relatif mudah. Namun sebelumnya perlu diketahui fungsi
dari beberapa tombol yang terdapat pada oven tersebut. Tombol POWER adalah tombol
yang digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven. Selain itu terdapat tombol
untuk menyalakan atau mematiakn kipas. Knop berwarna biru berfungsi untuk menaik
turunkan kecepatan putaran kipas. Pada bagian depan oven terdapat 2 layar yang
menunjukkan suhu. Layar PV menunjukkan suhu alat sedangkan layar SV menunjukkan
suhu yang diinginkan. Tombol SET, UP (panah keatas) dan DOWN (panah kebawah)
digunakan untuk mensetting suhu yang diinginkan. Dapat pula untuk mensetting waktu
(Fergiawan,2012).
Dalam penggunaan oven, setelah pintu oven dibuka, alat yang ingin dikeringkan
dimasukkan kedalam oven dan pintu ditutup kembali. Setelah itu, tombol POWER ditekan,
kipas dinyalakan dan kecepatan kipas juga diatur. Kemudian set suhu dengan menekan
tombol SET. Layar SV akan menunjukkan suhu yang diinginkan. Tunggu hingga layar PV
menunjukkan suhu yang hampir sama dengan layar SV. Lalu oven dimatikan dengan
menekan tombol POWER. Alat dikeluarkan dari dalam oven (Fergiawan,2012).
Oven (Seprianto,2012)
2.4 Centrifuge
Centrifuge merupakan alat yang memiliki peranan yang penting di laboratorium.
Alat centrifuge ini diperlukan dalam tahap separasi yaitu tahap pemisahan antara fase
cairan dan padatan yang memanfaatkan gaya sentrifugal dengan kecepatan rotasi dan
dalam jangka waktu tertentu.Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk
memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam
prosesnya, centrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung yang berisi
larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi
dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan padatan atau organel yang
mengendap. (Ismail,2016).
Sebelum centrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan operator, antara lain: rotor dalam sentrifus harus diseimbangkan, alat harus
benar – benar siap dan tidak terdapat kerusakan. Pada saat centrifugesedang berputar
tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar dari mesin – mesin ini mempunyai alat
pengaman yang mencegah tutup mesin ini terbuka. Dalam pengoperasian centrifuge ini
juga memerlukan kehati-hatian dari operator jangan sampai rambut atau jas lab
tersangkut pada rotor yang sedang berputar karena akan sangat membahayakan. Setelah
sampel selesai disentrifugasi sampel kemudian dipindahkan dari rotor. Centrifuge
kemudian dibersihkan atau dibilas dengan menggunakan air bebas mineral (ABM) agar
endapan yang tersisa tidak mengerak (kering). Agar centrifuge mempunyai umur pakai
yang lama, perlu dilakukan perawatan rutin untuk mencegah kerusakan antara lain:
dilakukan pemanasan tanpa beban dan pemeriksaan sistem elektriknya secara berkala
agar siap digunakan setiap saat.(Triarjo,2016).
Centrifuge (Anugerah,2018)
Prinsip kerja alat ini adalah sebagai berikut.Sumber tegangan AC masuk ke rangkaian
penyearah DC serta digunakan trafo 5A untuk mencatu rangakaian oscilator dan rangkaian
driver. Rangkaian oscilator dan driver ini akan berpengaruh terhadap waktu pensaklaran pada
multivibrator dan penguatan arus agar transistor tersebut dapat beroperasi. Frekuensi yang
dihasilkan oscilator ini adalah 50 KHz. Terdapat 2 output pada oscilator ini, pertama output
yang mengalami penguatan pada rangkaian driver dan yang ke-dua adalah output yang akan
dikenakan terhadap rangkaian inverter yang digunakan untuk membalikkan nilai output dari
oscilator yang tadinya negatif menjadi positif agar terbentuk gelombang bipolar yang dapat
membunuh bakteri. Rangkaian penyearah dengan nilai output yang mencapai 70 Volt , 5A
dikopel dengan rangkaian switching transistor dihubungkan ke sisi tegangan rendah dari trafo
tegangan tinggi untuk membangkitkan induksi agar menimbulkan output tegangan tinggi,
rangkaian catu daya ini ditapping pada sisi inputnya menjadi 18 Volt, 25 Volt, 42 Volt, 50
Volt, 60 Volt Dan 70 Volt.sehingga mampu menghasilkan tegangan tinggi dengan keluaran
maksimal mencapai 50 kV.(Buckle. K.A,dkk 2009).
Pulsed Electric Field (Apriliawan, Hadi 2010)
2.6 Chopper
Chopper, juga disebut mesin pencacah. Mesin pencacah ini digunakan untuk merajang
rerumputan, daun-daunan, dan batang tanaman menjadi lebih kecil. Ada beberapa bagian dari
mesin pencacah ini, diantaranya, rangkaian pisau pencacah dan penutup (cover) pada bagian
pencacah. Bagian pengumpan berupa corong (hopper). Bagian pengeluaran hasil berbentuk
saluran untuk mengeluarkan bahan yang sudah dicacah. Lalu ada kerangka mesin dan roda
transportasi.(Asmara, 2017).
Mekanisme kerja mesin pencacah sampah organik yaitu motor penggerak dinyalakan
sehingga poros mesin berputar sekaligus menggerakkan poros pisau pencacah dinamis.
Putaran motor diatur dengan cara mengatur gas pada motor penggerak sesuai yang
diinginkan. Bahan pakan ternak (hijauan) yang akan dicacah dimasukkan secara kontinyu
ke dalam hopper pengumpan menuju ruang pencacah. (Susanti, 2016).
Chopper (Sucipto,2013)
BAB III
METODOLOGI
Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85oC – 95oC, hubungkan steker
boks pengendali suhu dengan sumber listrik.
irisan pisang
Nyalakan kompor
hasil
3.1.2 Maczone
Menyambungkan Maczone dengan listrik
Mendidihkan air
Buah atau sayur
Memberikan autosonic-ozon
Mengangkat bahan
Meniriskan bahan
PEMBAHASAN
.
Dengan sistem penggorengan semacam ini, produk-produk pangan yang rusak dalam
penggorengan (seperti buahbuahan dan sayur-sayuran) akan bisa digoreng dengan baik,
menghasilkan produk yang kering dan renyah, tanpa mengalami kerusakan nilai gizi dan
flavor seperti halnya yang terjadi pada penggorengan biasa. Umumnya, penggorengan dengan
tekanan rendah akan menghasilkan produk dengan tekstur yang lebih renyah (lebih
kering),warna yang lebih menarik. Hal penting lain dari produk hasil penggorengan vakum
adalah kandungan minyak yang lebih sedikit dan lebih porous (lebih ringan) dan umumnya
mempunyai daya rehidrasi yang lebih(Nurrainy,2013).
Prinsip kerja vacum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan buah
dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat menutup, sehingga kadar
air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur keseimbangan
suhu dan tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk kripik buah dengan kualitas yang
bagus dalam artian warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak berubah dan wrenyah pengaturan
suhu tidak boleh melebih 85 C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg. Sebaiknya air dalam
bak penampung pada vacuum frying tidak mengandung partikel besi karena dapat
menyebabkan air keruh dan dapat merusak pompa vakum yang akhirnya mempengaruhi
kerenyahan keripik . Kondisi vakum ini dapat menyebabkan penurunan titik didih minyak
dari 110º C – 200º C menjadi 80º C – 100º C sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan
rasa, aroma, dan warna bahan seperti mangga dan buahan lainnya. Bahan yang digoreng
diletakkan di dalam keranjang berangka segi empat yang bagian bawahnya terbuat dari bahan
tahan panas dan karat, dengan diameter sekitar 2 mm. keranjang dan bahannya ditempatkan
secara manual di dalam penggorengan.Faktor – faktor yang 10 mempengaruhi mutu akhir
produk yang digoreng adalah kualitas bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat
penggorengan dan sistem kemasan produk akhir.Selama penyimpanan, produk yang digoreng
dapat pula mengalami kerusakan yaitu terjadinya ketengikan dan perubahan tekstur pada
produk.Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak mengalami oksidasi. Hal ini
dipengaruhi oleh mutu minyak, kondisi proses penggorengan dan sistem pengemasan yang
digunakan. Pada alat penggoreng vakum ini uap air yang terjadi sewaktu proses
penggorengan disedot oleh pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air mengembun dan
kondensat yang terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin pada kondensor dihidupkan
sewaktu proses penggorengan(Sunaryo,2014).
Aplikasi alat ini pada bidang keteknikan pertanian adalah untuk meningkatkan nilai
jual hasil pertanian. Permasalahan yang saat ini masih dialami oleh kelompok industri kecil
ini yaitu masih menerapkan teknologi sederhana dalam proses penggorengan keripik. Upaya
peningkatan kualitas dan kuantitas produk yang dimaksud yaitu agar dapat dihasilkan keripik
buah yang lebih berkualitas dengan tingkat homogenitas, rasa, dan aroma yang lebih baik dan
merata sesuai dengan buah aslinya. Dengan adanya alat ini dimaksudkan untuk mengatasi
permasalahan sebagaimana yang diuraikan di atas dengan menciptakan teknologi yang sesuai
dan tepat sasaran. Teknologi tepat guna yang dimaksud adalah berupa penerapan mesin
penggoreng vakum untuk menunjang proses pegolahan keripik buah yang berupa mesin
vacuum frying serta penerapan teknologi pengolahannya untuk dapat menghasilkan keripik
buah yang berkualitas(Nurrainy,2013).
4.2 Maczone
Fungsi dari Pulsed Electric Field adalah sebagai alat pasteurisasi susu dari
mikroorganisme, sehingga mempunyai umur simpan yang lebih panjang serta aman
dikonsumsi masyarakat.Prinsip kerja alat ini adalah dengan menggunakan sistem non-
thermal.Sumber tegangan AC masuk ke rangkaian penyearah DC serta digunakan trafo 5A
untuk mencatu rangakaian oscilator dan rangkaian driver. Rangkaian oscilator dan driver ini
akan berpengaruh terhadap waktu pensaklaran pada multivibrator dan penguatan arus agar
transistor tersebut dapat beroperasi. Frekuensi yang dihasilkan oscilator ini adalah 50 KHz.
Terdapat 2 output pada oscilator ini, pertama output yang mengalami penguatan pada
rangkaian driver dan yang ke-dua adalah output yang akan dikenakan terhadap rangkaian
inverter yang digunakan untuk membalikkan nilai output dari oscilator yang tadinya negatif
menjadi positif agar terbentuk gelombang bipolar yang dapat membunuh bakteri. Rangkaian
penyearah dengan nilai output yang mencapai 70 Volt , 5A dikopel dengan rangkaian
switching transistor dihubungkan ke sisi tegangan rendah dari trafo tegangan tinggi untuk
membangkitkan induksi agar menimbulkan output tegangan tinggi, rangkaian catu daya ini
ditapping pada sisi inputnya menjadi 18 Volt, 25 Volt, 42 Volt, 50 Volt, 60 Volt Dan 70 Volt
sehingga mampu menghasilkan tegangan tinggi dengan keluaran maksimal mencapai 50 kV.
Aplikasi Pulsed Electric Field dalam keteknikan pertanian adalah sebagai berikut.
Pengolahan makanan menggunakan metode thermal memiliki banyak dampak negatif, maka
diperlukan alternatif menggantikan pengolahan secara konvensional dengan metode
pengolahan non thermal. Salah satu metode non thermal yang sedang dikembangkan adalah
menggunakan kejutan listrik tegangan tinggi (Pulsed Electric Field/PEF). PEF adalah proses
pengolahan bahan pangan yang didasarkan pada aplikasi denyut pendek pada tegangan tinggi
(20-80 kV/cm) ke bahan makanan pada suhu kamar atau di bawahnya selama beberapa detik
untuk memperkecil kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan. Metode ini sangat
efektifkarena dapat menginaktifkan mikroorganisme sampai 95 % tanpa mengubah warna,
bau, dan kandungan gizi dalam waktu yang sangat singkat (Barbosa et al., 1997). Metode
pengolahan non thermal dinilai lebih efektif, ekonomis dan efisien tanpa mengubah warna,
bau dan kandungan gizi produk olahan. Penelitian terkait dengan aplikasi metode PEF dalam
susu diperlukan guna memberikan penjelasan ilmiah mengenai rancang bangun mesin
pasteurisasi susu secara kontinyu berbasis Teknologi Tegangan Tinggi (Pulsed Electric Field)
yang ekonomis dan efisien dengan menggunakan pembangkit pulsa tegangan tinggi dari
komponen trafo tegangan tinggi dan inverter yang menghasilkan tegangan maksimal
mencapai 50 kV.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari studi laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian
adalah agar mahasiswa dapat memahami dengan baik alat-alat yang terdapat pada
laboraorium TPPHP beserta fungsi dan cara pengoperasian yang baik dan benar sesuai
prosedur yang ada. Didalam laboraorium TPPHP sendiri memiliki berbagai alat yang
menunjang dalam proses pembelajaran diantaranya adalah vacuum frying yang berfungsi
sebagai alat penggorengan keripik buah dengan tetap mempertahankan kualitas dan gizi buah
tersebut.Prinsip kerja alat ini yaitu menggunakan metode vacuum. Kemudian terdapat Pulsed
Electric Field yang berfungsi sebagai alat pasteurisasi bahan cair untuk membunuh bakteri
dan menjaga kandungan bahan cair tersebut.Prinsip kerja alat ini adalah dengan menggunakan
listrik tegangan tinggi dan tanpa menggunakan panas(non-thermal).Lalu terdapat Maczone
yang berfungsi untuk memperpanjang umur simpan dan mereduksi pestisida,bahan yang
digunakan biasanya adalah buah-buahan.Prinsip kerja alat ini adalah dengan menggunakan
bantuan ozon untuk membunuh mikroba pada bahan.Alat-alat tersebut memiliki prinsip kerja
dan cara pengoperasian yang berbeda pula,untuk itu mahasiswa harus memahami dengan baik
alat alat yang ada seblum menggunakannya agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan dan
agar hasil bahan yang dipeoses menggunakan alat alat tersebut dapat sesuai harapan.
5.2 Saran
Terlepas dari kekurangan dan saran yang telah diberikan di atas, penulis rasa bahwa
Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian sudah memenuhi
standarisasi kelayakan sebagai laboratorium untuk tempat pembelajaran dan penelitian.
Penulis berharap agar laboratorium dapat membenahi segala kekurangannya. Tidak hanya itu,
juga untuk memperbarui alat yang berada di laboratorium. Penulis berharap dengan saran
yang diberikan, Laboratorium Teknologi Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian dapat
menjadi laboratorium yang dapat menjadi pusat pembelajaran dan penelitian yang berstandar
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, S dkk. 2017. Pengaruh Kecepatan Putar Terhadap Ujnuk Kerja Mesin Pencacah
Pelepah Kelapa Sawit (Chopper). Jurnal Tenik Pertanian.6(3): 15-16
Buckle. K.A., Edward. R.A., Fleet G.H. dan Wooton. M., 2009. ILMU PANGAN. Universitas
Indonesia Press : Jakarta
Busch, J dkk. 2015. Vacuum frying foods: products, process and optimization.New Zealand.
International Food Research Journal
Kurniawansyah, I.S. 2016. Penentuan Tingkatan Jaminan Sterilitas Pada Autoklaf Dengan
Indikator Biologi Spore Strip. Jurnal Farmasetika dan Teknologi Farmasi Universitas
Padjajaran.14(1):8-9
Mufti, Moh.2014. Analisis Perancangan Vacuum Frying Terhadap Produk Keripik Salak.
Jurnal Pengabdian Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.1(1):5-6