Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata laboratorium adalah bentuk serapan dari bahasa belanda dengan bentuk
asalnya laboratorium. Dalam kamus umum bahasa Indonesia laboratorium diartikan
sebagai tempat mengadakan percobaan. Secara umum pengertian laboratorium adalah
tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali. Selain itu, laboratorium diartikan sebagai suatu tempat untuk
mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu
fisika,kimia,biologi, atau bidang ilmu lain. Laboratorium dapat merupakan sarana media
dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar. Dalam pngertian ini labolatorium dilihat
sebagai perangkat lunaknya. Selain itu laboratorium merupakan wadah, yaitu tempat,
gedung, ruang dengan segala macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.
Laboatorium juga dapat diartikan sebagai pusat kegiatan ilmiah untuk menemukan
kebenaran ilmiah dan penerapannya. Laboratorium juga diartikan sebagai pusat
inovasi.dilihat dari segi kerjanya. Laboratorium merupakan tempat diman dilakukan
kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Jika dilihat dari segi hasil yang diperoleh
maka laboratorium dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki dapat merupakan
dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar

Laboratorium TSAL adalah laboratorium yang digunakan untuk menangani


sumber daya alam, ekosistem, dan lingkungan.Studi laboratorium TSAL ini sangat pnting
bagi mahasiswa untuk menstabilkan hubungan antar manusia dan lingkungan sementara
pada saat yang sama melestarikan lingkungan. TSAL berusaha menumbuhkan individu
yang akan mencoba untuk menstabilkan hubungan antara manusia dan lingkungan
sementara pada saat yang sama melestarikan dan menciptakan suatu lingkungan dimana
orang dapat hidup dengan aman dan nyaman bersama-sama dengan makhluk hidup
lainnya. Karena masalah lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam perlu manajemen
yang komprehensif untuk menghindari degradasi lingkungan. Pemecahan masalah
lingkungan tidak hanya dalam tindakan kuratif (setelah terjadi kerusakan lingkungan),
tetapi juga membutuhkan perencanaan pengeloaan sumber daya alam yang terbaik

1.2 Tujuan
a. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis alat yang ada di laboratorium TSAL
beserta fungsinya

b. Mahasiswa mampu memahami prinsip dan cara kerja alat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Turbidimeter

(Kenneth,2009)

Turbidimeter adalah alat pengujian kekeruhan dengan sifat optic akibat dispersi
sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap
cahaya yang datang. Turbidimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur atau
menganalisa kekeruhan air atau larutan. Cara kerja turbidimeter ialah pengukuran
intensitas cahaya yang ditransmisikan sebagai fungsi dari konsentrasi fase terdispersi.
Bilamana cahaya dilewatkan melalui suspense maka sebagian dari energy radiasi yang
jatuh dihamburkan dengan penyerapan, pemantulan, dan sisanya akan ditransmisikan.
(Kenneth,DKK.2009)

2.2 Rainfall Simulator

(Mahadi,2015)

Rainfall simulator adalah alat untuk mempelajari parameter hidrologi seperti


infiltrasi dan runoff dibawah pemakaian hujan yang terkontrol. Rainfall simulator
berfungsi untuk mengukur curah hujandan menyimpan data dari hasil pengukuran.
Cara kerja alat ini adalah dengan membuat hujan buatan dengan bermacam-macam
intensitas sesuai dikehendaki. Hujan buatan ini akan minyirami suatu petak tanah
dengan luasan tertentu yang sebanding dengan ukuran dari alat ini. (Mahadi,2015)
2.3 Current Meter

(Michael,2009)

Current meter adalah alat untuk mengukur kecepatan aliran air. Alat ini berfungsi
sebagai alat ukur debit dan kecepatan arus serta menghitung debit dan kecepatan arus
suatu aliran air. Cara kerja alat ini adalah, propeller berputar dikarenakan partikel air
yang melewatinya. Jumlah putaran propeller per waktu pengukuran dapat
memberikan kecepatan arus yang diukur apabila dikaitkan dengan rumus kalibrasi
propeller tersebut. (Michael,2009)

2.4 Desikator

(Endes,2005)

Desikator adalah alat laboratorium terbuat dari bahan kaca yang digunakan untuk
menghilangkan kadar air suatu bahan. Alat ini berfungsi untuk mengeringkan suatu
bahan. Alat ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan bahan yang sudah
dikeringkan untuk mempertahankan kelembapan suatau bahan yang peka tgerhadap
pengaruh udara yang lembap. Cara kerja desikator adalah dengan meletakkan bahan
yang bisa menyerapka uap air seperti silica gel dibagian bawah. Dan dibagian atas
adalah tempat yang digunakan untuk meletakkan bahan yang akan dikeringkan.
(Endes,2005)
2.5 Theodolite

(Ferry,2018)

Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertical dan horizontal,
merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja untuk mengukur tempat
yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Theodolite berfungsi untuk menentukan
situasi, pengamatan matahari, dan pengukuran polygon.

Prinsip kerja alat ini adalah, cahaya masuk melalui lensa objekstif, lalu ke lensa
pembalik, dan terakhir ke lensa focus. Setelah masuk ke lensa focus, cahay akan
terlihat di mata bersamaan dengan diafragma. Setelah itu baru bisa terbaca batas atas,
batas tengah, batas bawah untuk menentukan jarak atau ketinggian suatu benda yang
dilihat dari theodolite. (Ferry,2018)

2.6 Pengunting

(Edward,2002)

Pengunting adalah alat ukur tanah yang digunakan untuk mengukur beda tinggi
antara titik-titik saling berdekatan. Alat ini berfungsi sebagai penentu tinggi suatu
titik yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu sistem referensi atau
bidang acuan. Prinsip kerja alat ini adalah dengan membidik objek yang ditentukan
lalu kemudian dapat ditentukan ketinggian dari sejumlah titik atau pengukuran
perbedaan elevasi. Dengan syarat 2 titik yang diukur tidak lebih dari 120 meter dan
paling dekat (Edward,2002)
2.7 Total Station

(Rinto,2018)

Total station adalah alat yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi
bangunan. Alat ini merupakan theodolite yang terintregasi dengan fungsi sebagai alat
ukur jarak dan kemiringan dari instrument ke titik tertentu. Prinsip kerja alat ini
adalah, cahaya masuk melalui lensa objekstif, lalu ke lensa pembalik, dan terakhir ke
lensa focus. Setelah masuk ke lensa focus, cahaya akan terlihat di mata bersamaan
dengan diafragma. Setelah itu baru bisa terbaca batas atas, batas tengah, batas bawah
untuk menentukan jarak atau ketinggian suatu benda yang dilihat dari total station.
(Rinto,2018)
DAFTAR PUSTAKA
Edward, A. 2002. Dasar-dasar konstruksi bangunan. Jakarta. Erlangga.

Endes, N. 2005. Jurnal penelitian hasil hutan. Jurnal (23): 301

Ferry, S. 2018. Survei terrestris. Yogyakarta. POLIBAN PRESS

Kenneth, C. 2009. Monitek TSTC online turbidimeter. Ohio. Battelle.

Mahadi, L. 2015. Modeling of road surface pollution buildup and washaff using
rainfall simulator. Malaysia. University Teknology Malaysia.

Michael, J. 2009. Twort’s water supply. Amsterdam. Elsever.

Rinto, S. 2018. Survey rekayasa konstruksi. Malang. Polinema Press.

Ruzaini.2014. Bahan Bacaan Pengantar Teknologi Pertanian.Palembang.


Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai