Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN PRAKTIKUM

OTOMATISASI 1

MATERI 4
DISPLAY DAN SISTEM INSTRUMENTASI

Oleh :

NAMA : SANIA AZMIANIQOH


NIM : 205100601111008
KELOMPOK : K2

Tanggal Praktikum : 12 November 2021


Nama Asisten :
1. Annisa Noor Sasmita
2. Mukhtar Kholili
3. Wiryaningtyas Setya Winahyu

LABORATORIUM MEKATRONIK ALAT DAN MESIN AGROINDUSTRI


JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara bahasa display diartikan pertunjukan, memperlihatkan, atau mencontohkan.
Display dikatakan juga sebagai suatu sistem komunikasi. Sehingga display adalah suatu
sistem yang menampilkan, menunjukkan atau saranan sebagai pengkomunikasi. Display
merupakan bagian darai lingkungan yang menyampaikan informasi mengenai
keberadaannya kepada manusia baik petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan,
meningkatkan kewaspadaan, atau lainnya. Namun, display hanya menyampaikan informasi
saja.
Instrumentasi merupakan suatu alat yang sangat penting dalam suatu sistem
pengukuran. Alat instrumentasi merupakan salah satu faktor yang menentukan hasil
produksi. Dimana alat-alat ini yang mengukur, mengontrol, mendeteksi, dan menganalisa
baik secara manual maupun otomatis. Display dan instrumentasi keduanya saling berkaitan.
Sistem instrumentasi memungkinkan alat-alat instrumentasi untuk mengukur,mengontrol
atau menganalisa. Kemudian, hasilnya akan disalurkan ke display dan ditampilkan sehingga
memberikan suatu informasi.

1.2 Tujuan
a. Mengetahui rangkaian elektronika dari sebuah LCD
b. Mengetahui prinsip kerja macam-macam digital display yang digunakan pada sistem
informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori


2.1.1 Definisi Display
Display merupakan perangkat yang dapat menampilkan suatu informasi yang
diperlukan secara visual. Display merupakan alat atau suatu perangkat komunikasi.
Display akan menampilkan informasi yang kemudian da[at diterima pengguna (manusia)
sebagai komunikasi mesin atau sistem perangkat dengan penggunanya. Display
menyertakan informasi deskriptif mengenai objek atau visual yang ditampilkan. Beberapa
macam display yang ada pada pasaran diantaranya adalah tabung CRT, LCD, seven
segment, LED, dan lain-lain. LCD merupakan salah satu display yang praktis dan
sederhana dalam menampilkan hasil dari suatu program yang besar. Tipe LCD yang
sering digunakan yaitu tipe M1632, dimana LCD ini mempunyai pena masukan, catu daya
dan lainnya seperti. Fungsi display adalah memberikan informasi sebagai bentuk
komunikasi objek dengan manusia (Novrian, 2011).
Display adalah sebuah perangkat outputuntuk penyajian informasi dalam bentuk
visual. Menurut bentuknya display dibagi menjadi 2 yaitu sodft display dan hard display.
Soft display merupakan suatu perangkat output yang menyajikan informasi secara visual
dalam bentuk digital. Soft display juga memiliki beberapa perangkat atau komponen yang
termasuk dalam solf display seperti Cathode Ray Tube Display (CRT), Light Emitting Diode
Display (LED), Electroluminescent Display (ELD), Electric Paper Display, dan Liquid
Crystal Display (LCD). Dalam era digital ini peranan display sangat diperlukan (Bagher et
al, 2017).

2.1.2 Macam-macam Display


Display memiliki beberapa macam diantaranya ada tabung CRT, LCD, Seven
Segment, dan LED. LCD merupakan salah satu display yang praktis dan sederhana dalam
menampilkan hasil dari suatu program yang benar. Salah satu tipe LCD yang sering
digunakan adalah tipe M1632. Liquid Cystal Display (LCD) merupakan perangkat ataualat
display yang menampilkan karakter ASCII. Tampilan ini berupa camouran huruf dan angka
sekaligus. LCD memiliki microprosessor yang berfungsi untuk mengendalikan tampilan.
Karakter yang ditampilkan LCD beraneka ragam Tergantung Jenis LCD (Agung dan
Susanto, 2012).
Catode Ray Tube (CRT) atau tabung sinar katoda adalah tabung hampa udara yang
mengandung satu atau lebih elektron dan layar berpendar yang digunakan untuk
menampilkan gambar, Memodulasi,mempercepat, dan membelokkan berkas elektron ke
layar untuk membuat gambar. Gambar dapat berupa gelombang listrik (osiloskop), gambar
(televisi, monitor komputer), target datar atau lainnya. CRT juga digunakan sebagai
perangkat memori, dalam hal ini, cahaya tampak yang dipancarkan dari bahan fluorecent
(jika ada) tidak dimaksudkan untuk hal yang signifikan bagi pengamat visual (Bagher et al,
2017)
Sevent segment atau penampil 7 segmen adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mendekodekan data dari bahasa mesin kedalam bentuk data internal.
Seven segment pada dasarnya adalah konfigurasi LED yang disusun sedemikian rupa
hingga nyala LED tersebut berbentuk karakter angka desimal. Struktur tampilan seven
segment tersebut dilabelkan dari A sampai E yang dapat menampilkan 10 karakter
bilangan desimal pertama dari 0 sampai 9. Selain itu, Light Emiting Diode (LED) juga
merupakan display. Disamping itu, juga ada Elektroluminescent Display (ELD), Electronic
Paper Display, Plasma Display Panel (PDP) dan beberapa lainnya yang juga merupakan
macam-macam display (Alfith et al, 2015).

2.1.3 IC Atmega16 dan Arduino uno + gambar


Mikrokontroler Atmega16 merupakan Mikrokontroler (MOS 8-bit) buatan atmet
keluarga AVR. Atmega16 mempunyai 32 register general purpose, timer/counter dengan
metode compare. Selain itu, terdapat enterupt eksternal dan internal, serta UART,
Progammade Watchdog Timer, ADC dan PWM Internal. Pemrograman atmega16 dapat
menggunakan perangkat lunak CodeVision AVR. Software ini menggunakn bahasa C yang
assembler dengan penyusunan program yang sederhana dan mudah (Sumarsono dan
Saptaningtyas, 2018).

Gambar 2.1.3a Atmega16 (Sumarsono dan Saptaningtyas, 2018).


Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasi Atmega 328. Memiliki 14 pin input dari
output digital dimana 6 pm input tersebut dapat digunakan sebagai output PMW (Pulse
Widht Modulation) dan 6 pin input analog, 16 MHz isolator kristal, koleksi USB Jack Power,
ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan
cukup dengan menghubungkan board arduino Uno ke Komputer dengan Kabel USB dan
AC adaptor sebagi Suplai atau baterai untuk menjalankannya (Guntoro et al, 2013).

Gambar 2.1.3b Arduino (Guntoro et al, 2013).

2.1.4 Perbedaan IC Atmega16 dan Arduino uno


Atmega16 dan arduino adalah sama-sama mikrokontroler produksi AVR. Perbedaan
diantar keduanya dapat dilihat dari spesifikasi dan keunggulan masingmasing. IC
Atmega16 mempunyai saluran input atau output (I/0) sebanyak 32 buah yaitu siantaranya
PORTA, PORTB, PORTC, dan PORTD. Selain itu, IC Atmega16 mempunyai Analog To
Digital (ADC) 10 bit sebanyak 8 channel pada PORTA, 2 buah timer/counter 8-bit dan 1
timer/counter 16-bit dengan presclers dan kemampuan pembanding, watchdog timer
dengan isolator internal, tegangan 4,5-5,5 V, EEPROM sebesar 513 byte yang dapat
diprogram saat operasi, antar muka komputer analog, 4 channel PWM serta kecepatan
nilai (speed grades) 0-16. Mikrokontroler AVR ATMega 16 sebagai prosessor dari alat
yang akan dibuat. (Alf and Vegard’s Risc processor) AVR merupakan seri mikrokontroler
CMOS 8 bit Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).
Konfigurasi pin ATMega 16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat terdiri
dari 10 pin (Majid dan Danus, 2019).
Menurut Guntoro et al (2013), kelebihan arduino uno diantaranya adalah tidak perlu
perangkat chip programmer karena sudah ada boot-leader yang akan menangani upload
program dari komputer. Kemudian, arduino juga sudah punya saran komunikasi USB,
sehingga dapat digunakan pengguna laptop yang tidak mempunyai port serial/R5323.
Selain itu, bahasa pemrogramman relatif mudah karena software arduino dilengkapi
kumpulan library yang cukup lengkap dan punya siap pakai (Shild) yang dapat di
tancapkan pada board arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet dan SD card.

2.1.5 Prinsip Kerja photodioda dan LED sebagai sensor warna


Sensor photodioda meruakan dioda yang sensitif terhadap cahaya. Ketika ada cahaya
mengenai langsung pada photodioda akan mengakibatkan peningkatan kebocoran atau
arus balik. Sensor photodioda juga dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
objek. Apabila objek terjangkau oleh sensor photodioda maka output rangkaian sensor
akan berlogikan”1” atau “high” yang artinya obejek “ada”. Sebaliknya jika objek tidak
terjangkau oleh sensor maka akan bernilai “0” atau “low” yang berarti objek “tidak ada”
(Muljodipo, 2015).
Prinsip kerja photodioda dan LED keduanya berkaitan sebagai sensor dan objek
bantu. LED merupakan objek bantu sebagai pemancar cahaya dan fotodioda sebagai
penerima cahaya. Cahaya yang dipancarkan oleh LED akan diterima photodioda.
Photodioda akan mendeteksi cahaya atau sinar LED kemudian diproses dengan
mikrokontroler. Photodioda akan mendeteksi warna LED yang diterima. LED yang
berwarna kuning diterjemahkan keruh sedang dan LED merah diterjemahkan sangat keruh
(Paramyta dan Kasim, 2016).

2.1.6 Aplikasi Display dalam bidang prodi yang ditempuh


Menurut Chaer et al (2016), LCD dan Arduino juga digunkan dalam suatu irigasi tetes
tanaman. Dalam jurnalnya yang berjudul ”Aplikasi Mikrokontroler Arduino pada sistem
Irigasi Tetes untuk Tanaman sawi (Brassica Juncea), arduino digunakan sebagai perangkat
kontrol. Sementra LCD yang merupakan display digunakan sebagai sistem komunikasi
mesin atau informasi. Salah satunya fungsi LCD adalah menampilkan bacaan kadar
lengas. Pada sistem ini LCD dan Arduino berperan penting dalam mengontrol irigasi tetes
pada supplai air. Dimana air akan dikrontrol keluar masuknya dalam artian pemberian air
pada tanaman akan dikontrol dan dilakukan secara efisien dan efektif karena penggunaan
komponen-komponen ini, sehingga air yang digunakan akan sangat efektif dan tepat (irit)
dan tanaman sawi juga dapat tumbuh optimal.
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan komponen Instrumentasi beserta fungsi


No Alat dan Komponen Fungsi
1. Mikrokontroller Arduino Sebagai downloader
2. Photodioda Sebagai sensor cahaya pada rangkaian
3. LCD 12 X 6 Menampilkan data hasil pembacaan sensor
4. Penggaris Pengukur jarak pada perlakuan
5. Kabel Jumper Penghubung antara LED dan Photodioda ke
mikrokontroller
6. USB Connector Arduino Uno Menyambungkan mikrokontroller Arduino Uno
dengan laptop
7. Bidang Warna Bahan percobaan

8. LED Sumber cahaya pada rangkaian


9. Laptop Sumber tegangan dan penyedia aplikasi untuk
koding

3.2 Gambar Alat dan Komponen pada praktikum (tabel)


No Alat dan Komponen Gambar
1. Mikrokontroller Arduino Uno

2. Photodioda

3. LCD 12 X 6
4. Penggaris

5. Kabel Jumper

6. USB Connector Arduino Uno

7. Bidang Warna

8. LED

9. Laptop
3.3 Cara kerja (diagram alir)

Alat dan bahan

Disiapkan

LCD 12X 6

Dipasang pada part 12, 11, 5, 4, 2


Pada A rduino Uno
Rangkaian Sensor
photodiode dan LCD
Dipasang pada Arduino Uno. Data
pada sensor dihubungkan ke pin a0
VCC pada sensor

Dihubungkan ke SV Power pin


Ground pada sensor

Dihubungkan ke ground Arduino Uno

Arduino Uno
Dihubungkan ke laptop mengunakan
kabel USB connector Arduino Uno
Laptop

Upload program ke Arduino


Rangkaian sensor Uno

Didekatkan pada bidang warna dengan


jarak 5 dan 2 cm
Percobaaan

Ulangi pada bidang warna yang lain


Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengukuran

4.2 Perhitungan Hasil Pengukuran


4.3 Pembahasan Data dan Perhitungan Hasil Pengukuran + dibandingkan dengan
literatur (1 literatur)
Pada praktikum display dan sistem instrumentasi dilakukan perhitungan dan
pengukuran terhadap voltase analog serta persentase cahaya. Pengukuran dilakukan
untuk mendapat nilai ADC pembacaan, setelah itu dilakukan perhitungan voltase analog
dengan rumus Va = nilai ADC pembacaan/nilai resolusi maksimum x 100%, sedangkan
untuk persentase cahaya dilakukan perhitungan menggunakan rumus %cahaya = (nilai
resolusi maksimum – nilai ADC pembacaan)/nilai resolusi maksimum x 100%. Nilai resolusi
maksmimum sudah diketahui dan nilai ADC pembacaan didapatkan melalui pengamatan
dan pengukuran yang dilakukan selama praktikum. Pada perhitungan dan pengukuran
sampel bidang warna kuning dengan jarak 2 cm didapatkan nilai ADC pembacaan sebesar
472, persentase cahaya sebesar 53,86% dan nilai voltase analog sebesar 2,306 V. Pada
perhitungan dan pengukuran sampel bidang warna kuning dengan jarak 5 cm didapatkan
nilai ADC pembacaan sebesar 557, persentase cahaya sebesar 45,55% dan nilai voltase
analog sebesar 2,722 V. Pada perhitungan dan pengukuran sampel bidang warna biru
dengan jarak 2 cm didapatkan nilai ADC pembacaan sebesar 576, persentase cahaya
sebesar 43,69% dan nilai voltase analog sebesar 2,815 V. Pada perhitungan dan
pengukuran sampel bidang warna biru dengan jarak 5 cm didapatkan nilai ADC
pembacaan sebesar 630, persentase cahaya sebesar 38,41% dan nilai voltase analog
sebesar 3.079 V. Pada perhitungan dan pengukuran sampel bidang warna hitam dengan
jarak 2 cm didapatkan nilai ADC pembacaan sebesar 701, persentase cahaya sebesar
31,47 % dan nilai voltase analog sebesar 3,954 V. Pada perhitungan dan pengukuran
sampel bidang warna hitam dengan jarak 5 cm didapatkan nilai ADC pembacaan sebesar
809, persentase cahaya sebesar 20.91% dan nilai voltase analog sebesar 3,954 V. Dari
data perhitungan dan pengukuran yang telah didapat, didapatkan hasil bahwa semakin
gelap bidang warna dan jarak yang digunakan dalam percobaan, maka semakin besar pula
nilai pembacaan ADC dan voltase analognya. Untuk persentase cahaya, didapatkan hasil
bahwa semakin jauh jarak yang digunakan pada bidang warna yang sama, maka semakin
kecil nilai persentase cahayanya.
Hasil penelitian yang dilakukan Latif et al. (2019), menunjukkan bahwa semakin gelap
warna bidang yang dihadapkan pada sensor LED, maka semakin besar nilai ADC
pembacaanya. Pengukuran nilai ADC pembacaan Latif et al. (2019) dilakukan pada bidang
berwarna putih dan hitam. Hasil pengukuran menunjukkan pada bidang berwarna putih,
nilai ADC pembacaan yang dihasilkan berkisar antara 42 sampai 47, sedangkan
pada bidang berwarna hitam, nilai ADC pembacaan yang dihasilkan berkisar antara 334
sampai 709. Hal ini sudah sesuai dengan data hasil pengukuran pada praktikum kali ini,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin gelap bidang warna yang terkena sensor
cahaya, maka akan semakin besar nilai ADC pembacaanya. Besarnya nilai ADC
pembacaan berpengaruh pada besarnya nilai persentase cahaya dan voltase analog.
Berdasarkan rumus yang digunakan, semakin besar nilai ADC pembacaan, maka semakin
besar nilai voltase analognya, dan akan semakin kecil nilai persentase cahayanya,
sehingga data hasil pengukuran yang dilakukan pada praktikum kali ini sudah sesuai
dengan literatur.

4.4 Grafik Hubungan antara voltase analog dengan persentase cahaya


Praktikum

Hubungan Antara Voltase Analog dengan


Presentase Cahaya pada Jarak 2 dan 5 cm
60
Presentase Cahaya (%)

kuning kuning
50

40 biru biru
30
hitam hitam Jarak 2 cm
20 Jarak 5 cm
10

0
0 1 2 3 4 5
Voltase Analog (V)
Muharnis dan Khairudinsyah 2017

4.5 Pembahasan Grafik dibandingkan dengan literatur (1 literatur)


Setelah dilakukan pengukuran serta perhitungan pada praktikum, dilakukan
pembuatan grafik hubungan antara voltase analog dan persentase cahaya. Setelah
dilakukan pemasukkan data hasil pengukuran pada grafik, grafik menunjukkan bahwa
semakin pada jarak 2 cm, nilai voltase analog akan semakin kecil dan persentase cahaya
akan lebih besar dibandingkan dengan pengukuran yang dilakukan pada jarak 5 cm. Hal
tersebut dikarenakan semakin dekat jarak LED terhadap bidang warna serta semakin gelap
bidang warna yang dipakai, maka akan semakin banyak cahaya yang akan diserap oleh
warna sehingga semakin kecil persentase cahaya yang dihasilkan. Pada pengukuran dan
perhitungan voltase analog, semakin besar jarak antara bidang warna dengan LED maka
semakin besar nilai tegangan atau voltase analog yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan
semakin jauh jarak lampu dengan bidang warna, maka cahaya yang dihasilkan akan
semakin besar dan tegangan yang dibutuhkan semakin besar.
Menurut penelitian yang dilakukan Muharnis dan Khairunsyah (2017), semakin jauh
sumber cahaya dari sensor, maka nilai tegangannya akan semakin besar. Selain nilai
tegangan yang semakin besar, nilai tahanan juga akan semakin besar. Hal tersebut sesuai
dengan grafik pada praktikum yang dilakukan bahwa semakin jauh jarak anatar sumber
cahaya dengan sensor yang dapat berupa bidang warna, maka semakin besar pula nilai
tegangan atau voltase analognya.

4.6 Pertanyaan:
4.6.1 Bagaimana mekanisme pembacaan sensor oleh LCD
Mekanisme pembacaan sensor oleh LCD diawali dengan penyampaian data
oleh sensor kepada LCD. Setelah itu, akan ada tegangan yang dicatukan pada
elektroda agar media refleksi LCD berupa molekul kristal cair tersusun sehingga
cahaya yang mengenai susunan molekul kristal tersebut akan terserap.
Penyerapan cahaya yang telah dilakukan akan menghasilkan angka, huruf,
maupun gambar sesuai bagian yang diaktifkan. Pada LCD dapat menggunakan
metode screening agar karakter atau gambar pada kolom dan baris secara
bersamaan (Setiawan, 2011 dalam Tanjung, 2015).
4.6.2 Faktor apa saja yang mempengaruhi sistem instrumentasi?
Sistem instrumentasi merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
pengendalian suatu sistem yang lebih kompleks. Alat pengukur pada sistem
instrumentasi dapat berupa sensor. Pada sistem instrumentasi terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhinya. Menurut Nogroho et al. (2013), terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi sistem instrumentasi diantaranya perlakuan dan
lingkungan saat menggunakan sensor. Selain itu, bahan yang digunakan untuk
membuat atau merancang sebuah sistem instrumentasi juga mempengaruhi
sistem instrumentasi. Bahan yang digunakan dapat berupa bahan konduktor.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Display merupakan bagian lingkungan yang dapat menyampaikan informasi tentang
keadaannya kepada manusia baik berupa petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan,
menghindari bahaya, meningkatkan kewaspadaan, maupun sebagai sumber informasi.
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan menggunakan alat-alat instrumentasi salah
satunya display berupa LCD dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui rangkaian
elektronika dari sebuah LCD dan mengetahui prinsip kerja macam-macam digital display
yang digunakan pada sistem instrumentasi.
Pada percobaan praktikum kali ini menggunakan alat-alat instrumentasi berupa
rangkaian sensor photodiode dengan arduino uno sebagai mikrokontroller dan LCD
sebagai display output. Setelah itu, dapatkan beberapa hasil pengukuran dan perhitungan
seperti nilai ADC pembacaan, persentase cahaya, serta voltase analog. Pengukuran
dilakukan pada tiga bidang warna dengan jarak 2 pengukuran untuk setiap bidang warna
sebesar 2 cm dan 5 cm. Setelah didapatkan hasil pengukuran diketahui bahwa semakin
gelap bidang warna dan jarak yang digunakan dalam percobaan, maka semakin besar pula
nilai pembacaan ADC dan voltase analognya. Untuk persentase cahaya, didapatkan hasil
bahwa semakin jauh jarak yang digunakan pada bidang warna yang sama, maka semakin
kecil nilai persentase cahayanya. Setelah dilakukan pemasukkan data hasil pengukuran
pada grafik, grafik menunjukkan bahwa semakin pada jarak 2 cm, nilai voltase analog akan
semakin kecil dan persentase cahaya akan lebih besar dibandingkan dengan pengukuran
yang dilakukan pada jarak 5 cm.
5.2 Kritik dan Saran
Pada praktikum display dan instrumentasi, praktikum harus memahami dengan benar
penggunakan dan perangkaian alat dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan
dalam penggunaan alat. Kesalahan perangkaian alat dapat menyebabkan alat tidak
berfungsi dengan baik bahkan dapat terjadi kerusakan pada alat yang digunakan. Selain
itu, pada pengukuran yang dilakukan, kondisi lingkungan harus diperhatikan karena dapat
mempengaruhi hasil pengukuran yang dilakukan. . Selain itu dalam pelaksaanan praktikum ini
pada perhitungan dan percobaan terhadap sensor atau yang lain harus dilakukan secara teliti agar
tidak terjadi kerusakan ataupun humman error. Dan kurangi membuatkan angka yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, I Gusti Agung Putu Raka., dan Susanto, I Made Irwan. 2012. Rancang Bangun
Prototipe Penghitung Jumlah Orang dalam Ruangan Terpadu Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA328P. Jurnal Teknologi Elektro 11 (1) : 41-49
Alfith., Ajron., dan Kurniawan, Ade. 2014. Perancangan Traffic Lights Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA 16. Seminar Nasional PIMIMD. Institut Teknologi Padang
Bagher, Askari Muhammad., Vahid, Mirzaei Mahmoud Abdi., dan Mohsen, Mirhabibi. 2017.
A Review of Challenges in Display Tecnology. International Journal of Electrical
Components and Energy Conservation 3 (2) : 26-39
Chaer, Muhammad Salman Ibnu., Abdullah, Sirajuddin H., dan Priyati, Asih. 2016. Aplikasi
Mikrokontroler Arduino Pada Sistem Irigasi Tetes Untuk Tanaman Sawi (Brassica
Juncea). Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem 4 (2) : 228-238
Guntoro, Helmi., Sumantri, Yoyo., dan Haritman, Erik. 2013. Rancang Bangun Magnetic
Door Lock Menggunakan Keypad dan Solenoid Berbasis Mikrokontroler Arduino
Uno. Jurnal Elektro 12 (1) : 39-48
Majid, Abdul., dan Danus, Muhar. 2019. Pemanfaatan Mikrokontroler Atmega 16 Sebagai
Pengatur Kecepatan Motor Brushless DC. Jurnal Ampere 4 (1)264-273
Muljodipo, Nuryanto., Sompie, Sherwin RUA., dan Robot, Reynold F. 2015. Rancang
Bangun Otomatis Sistem Infus Pasien. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer 4
(4) :12-22
Novrian, Aswadi. 2011. Alat Ukur Tinggi Muka Air Sungai Berbasis Mikrokontroler AT89S51.
E-Jurnal Univrsitas Diponogoro, hal : 1-6
Paramytha, Nina., dan Kasim, Ali. 2016. Pendeteksi Kejernihan Air Dengan Menggunakan
Indikator LED dan LCD. Prossiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Departemen
Teknik Elektro Universitas Diponegoro.
Sumarsono., dan Saptaningtyas, Dwiatmi wahyu. 2018. Pengembangan Mikrokontroler
Sebagai Remote Control Berbasis Android. Jurnal Teknik Informatika 11 (1) : 67-75
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Tanjung A. 2015. Aplikasi Liquid Crystal Display (LCD) 16x2 Sebagai Tampilan Pada
Coconut Milk Auto Machine. LAPORAN AKHIR. Program Studi Teknik Elektronika,
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Latif MA, Angga Rusdinar, Ramdhan Nugraha. 2019. Perancangan dan Implementasi
Automatic Guided Vehicle (AGV) Menggunakan Sistem Line Follower dan RFID
sebagai Pemetaan dengan Fuzzy Logic. e-Proceeding of Engineering ,6(1): 95-102.
Muharnis dan Khairudinsyah. 2017. Analisa Perbandingan Pengukuran Intensitas Cahaya
Peaktech Tipe 5035 dengan Sensor LDR Berbasis Mikrokonteroller Atmega 8535 di
Gendung Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis. Jurnal Sainstek STT Pekanbaru
5(1): 1-6.
Nugroho AS, Faridah, Suryopratomo K. 2013. Rancang Bangun Sensor Pengukur Level
Interface Air dan Minyak Pada Mini Plant Separator. Jurnal Teknofisika 2(2): 43- 54
LAMPIRAN DHP ACC
LAMPIRAN DAN BUKTI LITERATUR
LAMPIRAN TAMBAHAN (BUKTI LITERATUR)
nn
nn
BUKTI SS VIDIO MATERI

Anda mungkin juga menyukai