Anda di halaman 1dari 20

MODUL 5 SENSOR CAHAYA

Karina Indah F1(1818102010031), Melinda2(1818102010152) ), Naufal


Nurrofiqi2(1818102010673)

Abstrak
Instrumentasi adalah ilmu yang memperlajari pengukuran dan proses kendali.
Biasanya ilmu ini digabungkan dengan pengetahuan elektronika yang
diperlukan dalam sebuah industri. Sistem kendali secara otomatis di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini berkembangan dengan pesat.
Banyak inovasi-inovasi system kendali berbasis mikrokontroler, salah satunya
yaitu sensor LDR berbasis arduino. Sensor LDR dapat mengontrol keluaran
tegangan sesuai dengan kadar intensitas yang masuk. Sensor yang sering
digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik salah satunya adalah sensor
cahaya (LDR). Sensor cahaya adalah alat yang digunakan dalam bidang
elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran
listrik. Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor) merupakan suatu jenis
resistor yang peka terhadap cahaya.
Abstract
Instrumentation is the science that studies measurement and control processes.
Usually this knowledge is combined with electronic knowledge required in an
industry. Automatic control systems in the field of science and technology have
developed rapidly recently. There are many microcontroller-based control
system innovations, one of which is the Arduino-based LDR sensor. The LDR
sensor can control the voltage output according to the incoming intensity level.
One of the sensors that is often used in various electronic circuits is the light
sensor (LDR). The light sensor is a tool used in the field of electronics which
functions to convert light quantities into electrical quantities. The light sensor
LDR (Light Dependent Resistor) is a type of resistor that is sensitive to ligh
.
PENDAHULUAN

Instrumentasi adalah ilmu yang memperlajari pengukuran dan proses


kendali. Biasanya ilmu ini digabungkan dengan pengetahuan elektronika yang
diperlukan dalam sebuah industri. Peralatan pengukuran elektronik merupakan
bagian dasar dari instrumentasi yang digunakan dalam hampir semua bidang
industri.Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks. Hal inilah yang menyebabkan ilmu instrumentasi ini sangat penting
dalam sebuah industri. Secara umum instrumentasi mempunyai fungsi utama
sebagai alat pengukuran, sebagai alat analisis, dan sebagai system kendali.

Sistem kendali secara otomatis di bidang ilmu pengetahuan dan


teknologi belakangan ini berkembangan dengan pesat. Banyak inovasi-inovasi
system kendali berbasis mikrokontroler, salah satunya yaitu sensor LDR
berbasis arduino. Sensor LDR dapat mengontrol keluaran tegangan sesuai
dengan kadar intensitas yang masuk. Hasil tegangan keluaran akan ditampilkan
pada LCD yang telah dihubungkan dengan arduino setelah diberi perintah
bahasa pemprogaman.

Arduino itu sendiri merupakan pengendali mikro single-board yang


bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk
memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya
memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman
sendiri. pemrograman C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat
mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya. Harga terjangkau
Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Mac, dan
sebagainya (Nuris Subakhil, 2017 : 1).

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan


pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital
input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input
analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power
jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat
semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah
menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau
mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai
untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino
sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-
serial. Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2)
diprogram sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino
Uno mempunyai sebuah resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang
membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. (Turang,
2015:79).

Sensor yang sering digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik


salah satunya adalah sensor cahaya (LDR). Sensor cahaya adalah alat yang
digunakan dalam bidang elektronika yang berfungsi untuk mengubah besaran
cahaya menjadi besaran listrik. Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
merupakan suatu jenis resistor yang peka terhadap cahaya. Nilai resistansi LDR
akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Jika LDR
tidak terkena cahaya maka nilai tahanan akan menjadi besar (sekitar 10MΩ) dan
jika terkena cahaya nilai tahanan akan menjadi kecil (sekitar 1kΩ).
(Novianty,Lubis,& Tony, 2012 : 1).

LCD sering kita jumpai dalam kehidupan yang modern ini. LCD
biasanya digunakan untuk menampilkan informasi atau gambar yang telah
diprogramkan. Jenis-jenis LCD sangatlah banyak salah satunya yaitu LCD
Alfanumerik. LCD Alfanumerik (Liquid Crystal Display) adalah perangkat
output untuk menampilkan informasi teks. LCD Alfanumerik memikili ukuran
yang beragam, seperti 8x1, 16x2, 20x4, 32x4, 40x4. Kode tersebut menyatakan
jumlah karakter yang dapat dimunculkan oleh LCD Alfanumerik. Sebagai
contoh, 16x2 menyatakan 16 karakter dan 2 baris, sehingga dapat menampilkan
32 buah karakter (F.Barrett,dkk,. 2007).

Voltmeter merupakan alat yang sering dijumpai dalam dunia kelistrikan.


Voltmeter adalah suatu alat untuk mengukur tegangan listrik yang dipasang
secara pararel pada elemen yang hendak diukur. Voltmeter digunakan sebagian
besar dalam konteks mengukur perbedaan potensial dari beberapa sistem
elektronik. Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi
simbol V. Voltmeter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan
disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik yang melewati
hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter harus memiliki
hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati
hambatan R juga sangat kecil (Sondang dan Masdiana.2018).

Tujuan dari laporan pembuatan rangakaian sensor cahaya berbasis


arduino yaitu untuk mengetahui dan sama sama belajar bagaimana sistem
kerjanya ,kegunaan serta fungsi-fungsi nya pada sensor cahaya berbasis
arduini,juga dapat menambah ilmu baru.

METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan pada saat simulasi Sensor Cahaya (LDR)
adalah sebagi berikut:
1. Komputer/Laptop, sebagai alat untuk melakukan/menjalankan simulasi.
2. Proteus, sebagai media simulasi.
3. Microsoft word, sebagai media untuk menganalisis data yang diperoleh
saat melakukan simulasi.
4. Microsoft Excel, sebagai media untuk menginput data yang diperoleh saat
melakukan simulasi.
5. Koneksi Internet, sebagai penunjang jalannya eksperimen secara daring.
6. Komponen ARDUINO UNO, LDR, LM016L, dan RES, berfungsi sebagai
komponen pada proteus yang digunakan pada rangkaian sensor cahaya
(LDR).
7. Komponen Arduino Uno R3, Photoresistor, LCD 16 x 2, 10 k Ω Resistor,
10 k Ω Potentiometer, 500 Ω Resistor, dan Voltage Multimeter, berfungsi
sebagai komponen pada tinkerCAD yang digunakan pada rangkaian sensor
cahaya (LDR).

Algoritma
Prosedur yang digunakan dalam simulasi Sensor Cahaya (LDR) yaitu:
Pemrograman
//Kelompok 2
//kARINA INDAH_181810201003
//MELINDA_181810201015
//NAUFAL NURROFIQI_181810201067

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3 , 2); //menampilkan karakter
pada pin lcd 12, 11, 5, 4, 3 , 2
float RLDR; // penetapan variabel RLDR pada tipe data float dan
Perhitungan resistansi pembagi potensial dengan LDR
float Vout; //penetapan variabel Vout pada tipe data float
tegangan ouput dari pembagi potensial ke masukan Analog
float Lux;//penetapan variabel sensor cahaya pada tipe data
float
void setup() {
lcd.begin(16, 2);//menampilkan tulisan dengan 16 kolom 2 baris
}
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A0);
Vout = (sensorValue * 0.0048828125); //Vout = Tegangan output
dari Pembagi potensial. [Vout = sensorValue * (Vin / 1024)]
RLDR = (10000.0 * (5 - Vout))/Vout; //Persamaan untuk
menghitung Resistensi LDR, [R-LDR = (R1 (Vin - Vout)) / Vout]
Lux = (RLDR/500);
lcd.clear();//Menghapus tampilan di layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); //mengatur tampilan berada pada bagian
atas kiri
lcd.print("Lux : ");//menampilkan tulisan LUX dan output yang
dihasilkan
lcd.print(Lux);//menampilkan tulisan LUX
delay(100); //jeda selama 0,1 detik
lcd.setCursor(0, 1);//mengatur agar tampilan berada pada bagian
bawah ditengah
delay(500); //jeda selama 0,5 detik
}

Gambar Rangkaian

Gambar 1. Rangkaian Proteus Sensor Cahaya (LDR)

Gambar 2. Rangkaian TinkerCad Sensor Cahaya (LDR)

Langkah Kerja
Langkah kerja untuk percobaan simulasi rangkaian pada Sensor Cahaya
(LDR) adalah sebagai berikut :
1. Laptop dan jaringan internet disiapkan.
2. Komponen-komponen yang akan digunakan disiapkan.
3. Komponen-komponen yang digunakan pada rangkaian relay yaitu
ALTERNATOR, BATTERY, LAMP, SWITCH dan RELAY. Rangkaian
pada tinkerCad yaitu Arduino Uno R3, Photoresistor, LCD 16 x 2, 10 k Ω
Resistor, 10 k Ω Potentiometer, 500 Ω Resistor, dan Voltage Multimeter.
4. Rangkaian dirangkai.
5. Rangkaian yang telah selesai dirangkai, disimulasikan.
6. Rangkaian yang telah berhasil disimulasikan dan menghasilakan nilai lux
pada LCD, discreenshot dan nilai pada LDR divariasi sebanyak 100 data.
7. Data screenshot diletakkan pada lembar pengamatan.
8. Praktikum telah dilakukan dan selesai.

HASIL DAN ANALISIS DATA


Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum instrumentasi pada modul 5 yaitu
sebagai berikut:

DATA PROTEUS SENSOR CAHAYA


No Voltmeter (Y) LCD(X) Cahaya
1 4,64 1,58 1,2
2 4,38 2,86 2,2
3 4,16 4,04 3,2
4 3,97 5,16 4,2
5 3,81 6,26 5,2
6 3,66 7,31 6,2
7 3,53 8,33 7,2
8 3,41 9,34 8,2
9 3,29 10,34 9,2
10 3,19 11,31 10,2
11 3,1 12,3 11,2
12 3,01 13,25 12,2
13 2,92 14,19 13,2
14 2,85 15,13 14,2
15 2,77 16,06 15,2
16 2,71 16,97 16,2
17 2,64 17,86 17,2
18 2,58 18,79 18,2
19 2,52 19,61 19,2
20 2,47 20,55 20,2
21 2,41 21,37 21,2
22 2,37 22,31 22,2
23 2,32 23,12 23,2
24 2,27 24,04 24,2
25 2,23 24,91 25,2
26 2,19 25,71 26,2
27 2,15 26,55 27,2
28 2,11 27,41 28,2
29 2,07 28,19 29,2
30 2,04 29,11 30,2
31 2 29,95 31,2
32 1,97 30,69 32,2
33 1,94 31,59 33,2
34 1,91 32,38 34,2
35 1,88 33,19 35,2
36 1,85 34,04 36,2
37 1,82 34,76 37,2
38 1,8 35,65 38,2
39 1,77 36,42 39,2
40 1,75 37,21 40,2
41 1,72 38,02 41,2
42 1,7 38,85 42,2
43 1,68 39,53 43,2
44 1,66 40,41 44,2
45 1,63 41,13 45,2
46 1,61 41,87 46,2
47 1,59 42,82 47,2
48 1,57 43,6 48,2
49 1,56 44,2 49,2
50 1,54 45,02 50,2
51 1,52 45,85 51,2
52 1,5 46,71 52,2
53 1,48 47,37 53,2
54 1,47 48,04 54,2
55 1,45 48,96 55,2
56 1,44 49,66 56,2
57 1,42 50,38 57,2
58 1,4 51,11 58,2
59 1,39 51,86 59,2
60 1,38 52,62 60,2
61 1,36 53,41 61,2
62 1,35 54,2 62,2
63 1,33 55,02 63,2
64 1,32 55,57 64,2
65 1,31 56,42 65,2
66 1,3 57,28 66,2
67 1,28 57,87 67,2
68 1,27 58,77 68,2
69 1,26 59,38 69,2
70 1,25 60,31 70,2
71 1,24 60,95 71,2
72 1,22 61,59 72,2
73 1,21 62,25 73,2
74 1,2 63,25 74,2
75 1,19 63,993 75,2
76 1,18 64,63 76,2
77 1,17 65,33 77,2
78 1,16 66,05 78,2
79 1,15 66,78 79,2
80 1,14 67,52 80,2
81 1,13 68,28 81,2
82 1,12 69,04 82,2
83 1,12 69,82 83,2
84 1,11 70,22 84,2
85 1,1 71,02 85,2
86 1,09 71,84 86,2
87 1,08 72,67 87,2
88 1,07 73,09 88,2
89 1,06 73,94 89,2
90 1,06 74,81 90,2
91 1,05 75,26 91,2
92 1,04 76,15 92,2
93 1,03 76,6 93,2
94 1,03 77,52 94,2
95 1,02 77,99 95,2
96 1,01 78,94 96,2
97 1 79,42 97,2
98 1 80,39 98,2
99 0,99 80,89 99,2
100 0,98 81,89 100,2
Tabel 1 Data Sensor Cahaya

Gambar 3 Grafik Sensor vs Tegangan

Analisis Data

Penjelasan Pemrograman*

LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3 , 2)menampilkan karakter pada


pin lcd 12, 11, 5, 4, 3 , 2
float RLDR; // penetapan variabel RLDR pada tipe data float dan
Perhitungan resistansi pembagi potensial dengan LDR
float Vout; //penetapan variabel Vout pada tipe data float
tegangan ouput dari pembagi potensial ke masukan Analog
float Lux;//penetapan variabel sensor cahaya pada tipe data
float
void setup() {
lcd.begin(16, 2);//menampilkan tulisan dengan 16 kolom 2 baris
}
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A0);
Vout = (sensorValue * 0.0048828125); //Vout = Tegangan output
dari Pembagi potensial. [Vout = sensorValue * (Vin / 1024)]
RLDR = (10000.0 * (5 - Vout))/Vout; //Persamaan untuk
menghitung Resistensi LDR, [R-LDR = (R1 (Vin - Vout)) / Vout]
Lux = (RLDR/500);
lcd.clear();//Menghapus tampilan di layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); //mengatur tampilan berada pada bagian
atas kiri
lcd.print("Lux : ");//menampilkan tulisan LUX dan output yang
dihasilkan
lcd.print(Lux);//menampilkan tulisan LUX
delay(100); //jeda selama 0,1 detik
lcd.setCursor(0, 1);//mengatur agar tampilan berada pada bagian
bawah ditengah
delay(500); //jeda selama 0,5 detik
}

Penjelasan Rangkaian dan Penjelasan Hasil Simulasi.

Sensor Cahaya

Rangkaian sensor cahaya tersusun dari sensor cahaya (LDR),resistor, voltmeter


dan arduino, dimana rangkaian disusun seperti pada gambar. Pada saat simulasi,
rangkaian sensor cahaya berjalan dengan baik serta sensor cahaya dapat diubah
sesuai dengan keinginan kita. Pada saat intensitas cahaya di ubah maka
tegangan juga ikut berubah. Semakin tinggi intensitas cahayanya maka akan
semakin rendah tegangannya. Arduino diberikan perintah pemprograman untuk
menampilkan intensitas cahaya pada LCD 16x2. Sehingga nilai lux atau
intensitas cahaya akan ditampilkan pada layar LCD yang telah dihubungkan
oleh arduino.

Karakteristik Statis Instrumentasi

Karakteristik statis instrumentasi pada praktikum pendahuluan sensor,


aktuator, dan relay yaitu sebagai berikut:

Sensitivitas Pengukuran

Sensitivitas pengukuran adalah ukuran dari perubahan masukan alat


yang terjadi ketika besaran yang diukur berubah dalam jumlah tertentu.
Sensitivitas dinyatakan dari nilai slope grafik yang diperoleh tersebut. Nilai
sensitivitas sensor LDR yang diindikasikan oleh slope grafik adalah 0,0344 mV
per lux.

Resolusi
Merupakan variabel input terkecil yang dapat diukur. Resolusi juga dapat
diartikan sebagai perubahan input terkecil yang dapat mengakibatkan
perubahan output. Sensor yang bagus akan memiliki resolusi yang sangat kecil.
Resolusi pada sensor sensor cahaya resolusi yang dapat dibaca yaitu 0,01 V.
Hal ini menandakan bahwa resolusi pada rangkaian sensor cahaya sangat baik.

Presisi
Presisi merupakan suatu istilah yang menggambarkan derajat kebebasan
alat dari kesalahan acak. Tingkat presisi dari intrumen yang didesain dianalisis
menggunakan standard deviasi. Nilai ini digunakan untuk menggambarkan
tingkat random error yangmuncul pada penggunaan sensor LDR. Tingkat
presisi dihitung dengan menggunakan rumus Presisi = 100% - StdDev (%).
Sehingga tinggkat presisi pada sensor LDR yaitu sebesar 99,923% sedangkan
tingkatb presisi pada alat ukur tegangan voltmeter yaitu sebesar 98,357.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa presisi pada kedua alat tersebut sangat
tinggi serta nilai tingkat presisi tersebut memberikan informasi bahwa sensor
LDR dan volt meter memiliki tingkat pembacaan yang stabil ketika digunakan
dalam instrument pengukur intensitas cahaya. Nilai presisi tersebut juga
menunjukkan konsistensi pembacaan yang tinggi dengan error kurang dari
0,077% dan 1,643%.

Linearitas
Merupakan simpangan terbesar antara kurva sebenarnya dengan kurva
linier. Semakin kecil nilai linearitas, maka semakin bagus transduser/sensor
bekerja. Linearitas pada sensor cahaya sangat linier dibandingkan dengan
tegangan, kita dapat mengetahui bahwa linieritas merupakan hasil dari linieritas
fitting sensor LDR output dengan sensor LDR input. Linieritas pada sensor
LDR yaitu 2,566. Sedangkan pada outputan atau tegangan keluaran
linieritasnya yaitu 23,45.

Rentang
Jangkauan atau rentang suatu perangkat menunjukkan nilai-nilai
minimum dan maksimum dari suatu besaran bahwa yang dirancang untuk
diukur oleh alat itu.. Pada sensor cahaya mempunyai nilai rentang 0,2 hingga
1000 lux, nilai ini dihasilkan dari pengukuran rangkaian sensor cahaya pada
proteus.

Akurasi
Merupakan ukuran maksimum ketidakpastian yang muncul dalam suatu
pengukuran. Akurasi biasanya dinyatakan sebagai ketidaktelitian (inakurasi).
Pada sensor LDR tingkat akurasinya sangat tinggi dibandingkan dengan
keluaran tegangan. Nilai akurasi dari sensor LDR yaitu 97,23 sedangkan nilai
akurasi dari outputan yaitu 87,18.

Sensitivitas Gangguan
Kondisi lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap
suatu pengukuran. Hal tersebut dikarenakan sensor memiliki kareakteistik yang
berbeda-beda sehingga harus disesuaikan dengan lingkungannya. Pada simulasi
rangkaian rangkaian sensor cahaya memiliki penyimpangan nol, dimana pada
saat alat tersebut di tempatkan pada posisi nol, alat tersebut tidak nol tetapi
menunjukan perubahan sebesar 0,2 dan pada LCD terbaca lebih dari 0,2 Cara
untuk mengatasinya yaitu dengan cara mengkalibrasikan alat sebelum dipakai.

b. Karakteristik Dinamis Instrumentasi


Karakteristik dinamis dari alat ukur menggambarkan kinerja antara
waktu ketika besaran yang diukur mengubah nilainya dan waktu ketika hasil
alat tersebut mencapai nilai stabil sebagai respons. Sensor cahaya berada pada
orde nol dengan memiliki karakakteristik delay = 0, bandwitdh = ∞, tidak
memiliki energi untuk menyerang elemen, hanya mengunakan amplitude dari
signal inputan dan tidak terdapat delay
KESIMPULAN
Pada praktikum rangkaian sensor cahaya tersusun dari sensor cahaya
(LDR),resistor, voltmeter dan arduino. Pada saat simulasi, rangkaian sensor
cahaya berjalan dengan baik serta sensor cahaya dapat diubah sesuai dengan
keinginan kita. Semakin tinggi intensitas cahayanya maka akan semakin rendah
tegangannya Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
kesimpulan bahwa Sensor LDR memiliki sensitivitas 0,0344 mV per lux dan
linieritas sensor cahaya yaitu 2,566 sedangkan pada outputan atau tegangan
keluaran linieritasnya yaitu 23,45. Dalam penggunaan untuk pengukuran
intensitas cahaya LDR memiliki tingkat presisi 99,923% sedangkan tingkat
presisi pada alat ukur tegangan voltmeter yaitu sebesar 98,357. Tingkat akurasi
rata-rata sensor LDR 97,23 sedangkan nilai akurasi dari outputan yaitu 87,18.
Dari hasil karakterisasi tersebut, sensor cahaya dalam simulai praktikum ini
sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Daniel Alexander Octavianus Turang. 2015. Pengembangan Sistem Relay


Pengendalian Dan Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis Mobile. Seminar
Nasional Informatika 2015 (semnasIF 2015). UPN Veteran,Yogyakarta

F.Barrett, Steven dan J.Pack, Daniel. (2007), Atmel AVR Microcontroller


Primer: Programming and Interfacing, San Rafael: Morgan & Claypool
Publishers

Keyza Novianti,Chairisni Lubis dan Tony. 2012. Perancangan Prototipe Sistem


Penerangan Otomatis Ruangan Berjendela Berdasarkan Intensitas Cahaya.
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2012. Universitas Tarumanagara

Nuris Subakhil Laili Eka Prasetya. 2017. Kendali Lampu Otomatis


Menggunakan Sensor Light Dependent Resistor (Ldr) Berbasis Mikrokontroller
Arduino. JURNAL EXPLORE IT!, Vol. 9 No. 1

Sondang R Manurung dan Masdiana Sinambela. 2018. Perangkat Pembelajaran


Ipa Berbentuk Lks Berbasis Laboratorium. Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika
Vol. 1 No. 1 Februari 2018

LAMPIRAN
LEMBAR PENGAMATAN

Kelas Instrumentasi (A/B)


Kelompok :2A
Nama :Naufal Nurrofiqi Hafidz_181810201067 (Akuator)
Karina indah_181810201003 (Sensor Suhu)
Melinda_181810201015 (Sensor Cahaya)
Modul :Pendahuluan Sensor,Akuator dan Relay

ScreenShoot Percobaan Simulasi :


kontributor : Naufal Nurrofiqi Hafidz J_181810201067 (Pemprogaman)
//Kelompok 2
//kARINA INDAH_181810201003
//MELINDA_181810201015
//NAUFAL NURROFIQI_181810201067

#include <LiquidCrystal.h>
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3 , 2); //menampilkan karakter pada pin lcd 12,
11, 5, 4, 3 , 2
float RLDR; // penetapan variabel RLDR pada tipe data float dan Perhitungan
resistansi pembagi potensial dengan LDR
float Vout; //penetapan variabel Vout pada tipe data float tegangan ouput dari
pembagi potensial ke masukan Analog
float Lux;//penetapan variabel sensor cahaya pada tipe data float
void setup() {
lcd.begin(16, 2);//menampilkan tulisan dengan 16 kolom 2 baris
}
void loop() {
int sensorValue = analogRead(A0);
Vout = (sensorValue * 0.0048828125); //Vout = Tegangan output dari
Pembagi potensial. [Vout = sensorValue * (Vin / 1024)]
RLDR = (10000.0 * (5 - Vout))/Vout; //Persamaan untuk menghitung
Resistensi LDR, [R-LDR = (R1 (Vin - Vout)) / Vout]
Lux = (RLDR/500);
lcd.clear();//Menghapus tampilan di layar LCD
lcd.setCursor(0, 0); //mengatur tampilan berada pada bagian atas kiri
lcd.print("Lux : ");//menampilkan tulisan LUX dan output yang dihasilkan
lcd.print(Lux);//menampilkan tulisan LUX
delay(100); //jeda selama 0,1 detik
lcd.setCursor(0, 1);//mengatur agar tampilan berada pada bagian bawah
ditengah
delay(500); //jeda selama 0,5 detik
}

Kontributor : Karina indah_181810201003 (TinkerCad)


Kontributor : Melinda_181810201015 (Proteus)
Jawaban Tugas :
1. Photodioda adalah sejenis sensor cahaya yang mengubah intensitas
cahaya menjadi arus listrik. Sensor photodioda akan mengalami perubahan
resistansi (semakin mengecil) dan bersifat sebagai sumber tegangan ketika
dikenai intensitas cahaya sehingga arus lisrik akan mengalir secara forward
(mode bias terbalik). Karakteristik photodioda:
- Pendeteksi intensitas cahaya di bawah 1pW/cm2 sampai intensitas di
atas 10mW/cm2.
- Mempunyari respon 100 kali lebih cepat dibandingkan dengan
phototransistor.
- Penerima infra merah dipengaruhi oleh “active area” dan “respon time”.
- Besarnya tegangan atau arus listrik yang dihasilkan tergantung besar
kecilnya radiasi yang dipancarkan infrared.
- Ketika pencahayaan (intensitas cahaya) nol arus foto hampir nol, saat
daya optik naik arus foto juga naik secara linear.

2. Fototransistor hampir sama dengan photodioda karena keduanya


mengubah intensitas cahaya menjadi arus listrik. Phototransistor bias basisnya
adalah berupa cahaya infra merah. Karakteristik fototransistor:
- Memiliki tingkat kepekaan lebih tinggi dibandingkan dengan
photodioda, karena dapat menyesuaikan pengaturannya berdasarkan jumlah
cahaya yang diterima.
- Besarnya arus yang mengalir di antara kolektor dan emitor sebanding
dengan intensitas cahaya yang diterima.
- Memiliki bandwith frekuensi dan linearitas relatif terbatas, serta respon
spektrumnya antara 350 nm – 1100 nm.

3. Sensor cahaya jarak (proximity) adalah sensor yang merespon


perubahan cahaya inframerah untuk mendeteksi gerakan atau kedekatan dengan
obyek lain. Karakteristik proximity:
- Terdiri dari sebuah cahaya dan penerima (receptor) yang mendeteksi
benda dengan cara refleksi.
- Memiliki tegangan kerja antara 10 – 30 Vdc atau 100 – 200 VAC.
- Memiliki jangkauan penginderaan yang panjang dan keandalan
operasional yang tinggi.

4. Fotovoltaik adalah sensor cahaya yang disebut juga sel surya. Sensor
cahaya untuk sel fotovoltaik merespons tingkat cahaya dengan menghasilkan
arus atau tegangan dan menyimpannya dalam sel silikon untuk digunakan
sebagai energi darurat atau alternatif. Karakteristik fotovoltaik:
- Dalam situasi cahaya rendah tidak menghasilkan arus.
- Sel fotovoltaik berukuran kecil dan menghasilkan watt rendah, tetapi
biasanya berbentuk panel untuk arus dalam jumlah besar.
- Sensor cahaya ini hanya merespons cahaya yang terlihat pada skala
manusia.
- Mampu menhghasilkan tegangan DC kecil sekitar 0,5 volt per sel pada
sinar matahari penuh.

5. Sensor cahaya ultraviolet atau sensor UV merupakan sensor cahaya


yang merespon apabila terdapat perubahan intensitas cahaya ultraviolet yang
mengenainya. Karakteristik sensor UV:
- Sangat sensitif dengan keberadaan api.
- Memberikan perubahan besaran listrik pada terminal output ketika
menerima perubahan pancaran sinar ultraviolet.
- Memiliki komonen yang bentuknya mirip transistor tabung dengan kaki
terdapat pin anoda dan katoda

6. Sensor cahaya infra merah adalah sensor cahaya yang merespos apabila
terdapat perubahan cahaya inframerah, apabila pancaran cahaya inframerah
diterima maka terminal outputnya akan memberikan perubahan resistansi.
Karakteristik sensor cahaya inframerah:
- Menggunakan prinsip pemantulan cahaya.
- Level tegangan output sebanding dengan jarak objek yang ada
disekitarnya.

Pengayaan :

Catatan : untuk yang mau kerjakan saja, kerjakan secara individu

Catatan : Jika praktikan mengambil sumber berupa jurnal, artikel, dan


buku dari internet (baik Word maupun PDF) kirim PDF/Word pada asisten
(Wajib). Jangan mengambil sumber berupa laporan/artikel instrumentasi dari
mahasiswa yang sudah menempuh mata kuliah instrumentasi. Keep the truth

Anda mungkin juga menyukai