Anda di halaman 1dari 16

Program Studi Keteknikan Pertanian

Departemen Teknologi Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

MINI PROJECT
Aqid Mukhtar1), Ahmad Maulana1), Andi Afnansyap Rifman1), Esayacha Azis1),
Lily Yuliani1), Karfillah1), Indrayanti1), Bahrum Tilas2) dan Muhammad Yusuf
Tahir3)
1)
Praktikan Praktikum Teknik Instrumentasi Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin
2)
Asisten Praktikum Teknik Instrumentasi Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin
3)
Asisten Praktikum Teknik Instrumentasi Program Studi Teknik Pertanian Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Software Arduino yang memiliki IC program yang telah di tanam breadboard Arduino.
Setelah bahasa program yang dikerjakan oleh perangkat lunak tersebut telah selesai
maka diperlukan suatu sistem yang dapat mensimulasikan program tersebut. Arduino
IDE berupa sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-
compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Papan
ini berupa perangkat keras yang bersifat “open source” sehingga boleh dibuat siapa
saja. Arduino dibuat dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau perwujudan
berbagai peralatan yang berbasis mikrokontroler. Arduino Uno termasuk board
mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Tujuan praktikum Mini Project yaitu
mampu mengetahui fungsi dari software Arduino serta mahasiswa mampu
menghasilkan bahasa program suatu alat ukur. Kegunaan dari praktikum Mini Project
yaitu dapat mengaplikasikan teori selama praktikum dalam membuat bahasa program
untuk membuat suatu alat ukur. Adapun metode yang digunakan pada praktikum ini
yaitu membuat suatu alat ukur berupa sensor sudut dan bahasa program yang
digunakan. Dalam membuat rangkaian sensor sudut, perangkat yang diperlukan sebagai
pendukung yaitu Arduino Uno, LCD, kabel jumper dan kabel USB. Dalam membuat
bahasa program, adapun yang perlu dilakukan adalah mengkalibrasi dengan cara
melakukan pengambilan data yang kemudian diolah pada excel untuk mendapatkan nilai
regresi. Setelah rangkaian dan bahasa bahasa program telah selesai dibuat, dihubungkan
dengan Arduino Uno dan LCD dengan merangkai menggunakan kabel jumper sesuai
dengan input pada Arduino Uno. Setelah selesai menghubungkan perangkat tersebut
kemudian kita hubungkan dengan laptop menggunakan kabel USB. Maka, hasilnya
dapat ditampilkan dalam LCD sesuai dengan informasi berdasarkan perintah yang di
input.
Kata Kunci: Arduino, LCD, Program, Software.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal
ini diimbangi pula dengan penggunaan teknologi untuk memudahkan pekerjaan
manusia baik dalam industri maupun dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi
yang sering digunakan adalah mikrokontroler. Pada umumnya, mikrokontroler
digunakan untuk membuat bahasa program sistem dalam berbagai bidang.
Sistem pengendalian atau mikrokontroler berupa susunan komponen-komponen
yang disusun sedemikian rupa untuk mengatur suatu kondisi untuk mendapatkan
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

kondisi yang diinginkan. Sistem pengendalian atau mikrokontroler secara umum terdiri
dari tiga elemen pokok yaitu input, proses dan output. Output termasuk hal yang
dihasilkan oleh kendalian, artinya yang dikendalikan. Sedangkan input berupa yang
memengaruhi kendalian atau mengatur output. Pada sistem pengendalian dikenal open
loop system dan close loop system. Open loop system berupa suatu proses dalam suatu
sistem yang mana variabel input akan berpengaruh pada output yang dihasilkan.
Sedangkan close loop system adalah sebuah proses dimana variabel yang ada
dipengendali secara terus menerus disensor kemudian dibandingkan dengan kuantitas
referensi (Ichwan et al., 2013).
IDE berupa sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program,
meng-compile menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller.
Software Arduino IDE terdiri dari 3 (tiga) bagian. Pertama, editor program untuk
menulis dan mengedit program dalam bahasa processing. Kedua, Compiler berupa
modul yang berfungsi mengubah bahasa processing (kode program) kedalam kode biner
karena kode biner satu-satunya bahasa program yang dipahami oleh mikrokontroller dan
uploader berupa modul yang berfungsi memasukkan kode biner kedalam memori
mikrokontroller. Pada bahasa program Arduino IDE terdapat banyak bahasa yang bisa
digunakan untuk program mikrokontroler, misalnya bahasa assembly. Namun, dalam
pemrograman Arduino bahasa yang dipakai adalah bahasa C. Akar bahasa C adalah
bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richards pada tahun 1967. Bahasa C
berupa bahasa standar, artinya suatu program yang ditulis dengan versi bahasa C tentu
akan dapat dikompilasikan dengan versi bahasa C yang lain dengan sedikit modifikasi
(Arifin et al., 2016).
Arduino berupa keluarga papan mikrokontroler yang awalnya dibuat oleh
perusahaan smart projects. Salah satu tokoh penciptanya adalah Massimo banzi. Papan
ini berupa perangkat keras yang bersifat “Open Source” sehingga boleh dibuat siapa
saja. Arduino dibuat dengan tujuan untuk memudahkan eksperimen atau perwujudan
berbagai peralatan yang berbasis mikrokontroler. Arduino Uno termasuk board
mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). ATmega328 pada Arduino Uno hadir
dengan sebuah bootloader yang memungkinkan kita untuk mengupload kode baru ke
ATmega328 tanpa menggunakan pemrogram hardware eksternal. Arduino Uno
memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan
sebagai output PWM dan
6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan
tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB
atau listrik dengan AC yang ke adaptor-DC untuk menjalankannya. Arduino UNO
berukuran sebesar kartu kredit. Walaupun berukuran kecil seperti itu, papan tersebut
mengandung mikrokontroler dan sejumlah input atau output (I/O) yang memudahkan
pemakai untuk menciptakan berbagai proyek elektronika yang dikhususkan untuk
menangani tujuan tertentu seperti halnya pintu gerbang otomatis (Lubis et al., 2019).
Potensiometer termasuk salah satu jenis resistor yang nilai resistansinya dapat
diatur sesuai dengan kebutuhan rangkaian elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Potensiometer merupakan keluarga resistor yang tergolong dalam kategori variabel
resistor. Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft
atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Potensiometer termasuk salah satu jenis
Resistor yang nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pada rangkaian
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

elektronika. Potensiometer tergolong dalam kategori variabel resistor. Potensiometer


terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai
pengaturnya. Bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer yaitu penyapu
atau disebut juga dengan wiper, element resister dan terminal (Rahmadayanti, 2016).
LCD (Liquid Crystal Display) berupa salah satu jenis display elektronik yang
dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya
tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau
mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. LCD berupa lapisan dari campuran
organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam
bentuk tampilan
seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan
dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris
menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. LCD memiliki polarizer cahaya
vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan
reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah
menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk
karakter data yang ingin ditampilkan pada LCD tersebut. I2C (inter integreted circuit)
berfungsi sebagai modul yang digunakan untuk mengubah jalur kendali LCD dari
paralel ke serial yang bertujuan untuk menghemat pin pada kontroler (Natsir et al.,
2019).
Light Emitting Diode (LED) adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya. Sesuai dengan namanya, LED adalah salah satu jenis diode.
Diode termasuk komponen yang hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah.
Arus listrik hanya mengalir kalau tegangan positif dihubungkan ke kaki yang disebut
anode dan tegangan negatif dihubungkan ke kaki yang dinamakan katode. Hal ini
berbeda dengan resistor, yang dapat mengalirkan arus listrik walau kedua kakinya
dibalik lampu LED (Dioda emisi cahaya) berupa solid state lampu yang termasuk
piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada
keluarga “Opteolectronic”. Ada tiga fungsi umum penggunaan LED yaitu sebagai
lampu indikator untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak
tertentu dan sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total
(Rahmadayanti, 2016).
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan praktikum Arduino IDE agar
dapat mengetahui fungsi dari software Arduino mampu menghasilkan bahasa program
suatu alat ukur serta dapat membuat suatu bahasa program dan dapat
mensimulasikannya.
Tujuan dan Kegunaan Praktikum
Tujuan praktikum Mini Project yaitu agar mahasiswa mampu menghasilkan alat
ukur dari sensor.
Adapun kegunaan dari praktikum ini yaitu agar mahasiswa dapat mengaplikasikan
teori selama praktikum dalam membuat bahasa program untuk membuat suatu alat ukur.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

Praktikum Mini Project dilaksanakan pada hari Sabtu 30 Oktober 2021, pukul
13.00 WITA sampai selesai, bertempat di
Laboratorium Teknik Alat dan Mulai Mesin Pertanian, Program
Studi Keteknikan Pertanian, Departemen Teknologi
Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Alat Persiapan alat dan
Alat yang digunakan pada bahan praktikum ini adalah
solder, software Arduino serta alat tulis menulis.
Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum ini
Perancangan sensor sudut
adalah potensiometer, Arduino Uno,
Breadboar, LCD, LED, kabel jumper, kabel
USB dan I2C.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur yang Perakitan sensor sudut dilakukan pada praktikum
Mini Project, sebagai berikut:
A. Bagan alir program

Perancangan
menggunakan sistem
software

Uji fungsional

Perakitan sistem
kontrol pendeteksi
sudut otomatis
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

Tidak Uji
kinerja

Ya

B. Perangkaian sensor sudut menggunakan Proteus


1. Membuka software Proteus.
2. Membuat projek baru pada halaman utama software Proteus.
3. Menambahkan komponen elektronika melalui fitur component mode.
4. Menyusun komponen elektronika yang telah dipilih.
5. Melakukan simulasi rangkaian elektronika.
6. Membuat layout rangkaian elektronika.
C. Perangkaian sensor sudut menggunakan Fritzing
1. Membuka software Fritzing.
2. Membuka sketsa pada halaman utama software Fritzing.
3. Membuat sketsa dengan menekan pilihan New Sketch.
4. Melakukan drag & drop komponen elektronika yang akan digunakan.
5. Membuat jalur komponennya dengan manarik garis melalui pin atau lubang
pada
Breadboard.
D. Diagram Blok

Sistem
Mikrokontroller
Arduino UNO

Potensiometer
LCD
Analisis data
LED

Selesai
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

E. Rangkaian Manual
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu, papan breadboard,
Potensiometer, LCD dan I2C, Arduino, software Arduino dan kabel jumper.
2. Memasang potensiometer pada papan breadboard.
3. Menghubungkan datasheet potensiometer menggunakan kabel jumper ke papan
breadboard dan Arduino.
4. Menghubungkan datasheet LCD I2C pada Arduino dan papan breadboard
menggunakan kabel jumper.
5. Memasang LED ke papan breadboard sebagai penunjuk sudut.
6. Menghubungkan rangkaian ke laptop menggunakan kabel USB.
7. Meng-upload bahasa program yang dibuat, maka hasil akan terbaca pada LCD.
F. Pengujian
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian sensor untuk untuk
mendapatkan data dalam membuat suatu persamaan matematis (regresi).
2. Menjalankan program dari rangkaian sensor sudut.
3. Memasang busur pada potensiometer sebagai indikator dalam melihat sudut.
4. Memutar sudut pada potensiometer setiap sudut kelipatan 20 derajat yang
dimulai dari sudut 0 sampai sudut 300 derajat.
5. Mencatat hasil pengujian antara tegangan dan sudut.
6. Memasukkan data yang didapatkan ke excel untuk di regresikan secara linear.
7. Memasukkan persamaan regresi yang diperoleh ke dalam bahasa program
dengan mengganti nilai x ke tegangan hasil.
8. Menguji bahasa program setelah dilakukan kalibrasi dengan meng-upload
bahasa program.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
A. Data Hasil Pengujian
Tabel 1. Data hasil pengujian.
Tegangan (x) Sudut (y)
0 0
0.02 20
0.35 40
0.69 60
1.06 80
1.43 100
1.78 120
2.13 140
2.48 160
2.97 180
3.29 200
3.53 220
4.06 240
4.53 260
4.97 280
5 300
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

B. Hasil Regresi.
350
300
f(x) = 54.95 x + 18.51
250 R² = 0.99
200
Sudut (y)

150
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6
Tegangan (x)

Gambar 1. Grafik Hasil Regresi

C. Perangkaian sudut Manual

Gambar 2. Rangkaian sensor sudut secara manual.


Pembahasan
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

Berdasarkan hasil diatas dalam merangkai sensor sudut menggunakan software


proteus dan fritzing. Hal ini dilakukan untuk merakit rangkaian atau membuat skematik
sekaligus simulasi. Software proteus itu sendiri merupakan gabungan dari program ISIS
dan ARES. Pada pembuatan rangkaian sensor sudut menggunakan ISIS (Intelligent
Schematic Input System) yang berfungsi untuk merakit rangkaian atau membuat
skematik sekaligus simulasi. Software fritzing ini digunakan untuk mensimulasikan
ataupun untuk mengetahui keberhasilan rangkaian yang dibuat, selain itu juga
dipergunakan untuk mengetahui perilaku dan karakteristik dari suatu rangkaian. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Fuada (2017), yang menyatakan bahwa simulasi
menggunakan alat bantu komputer merupakan langkah awal dalam rancang bangun
suatu alat atau sistem, hal ini bertujuan agar mampu mengetahui cara kerja alat apakah
berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam prototype ini digunakan potensiometer sebagai sensor sudut. Keluaran
potensiometer berupa sinyal analog yang kemudian masuk ke pin Arduino Uno, di
dalam Arduino Uno dikonversikan menjadi sinyal digital. Sinyal digital tersebut akan
dikeluarkan melalui port A dari Arduino Uno. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Rahmadayanti, (2016) yang menyatakan bahwa potensiometer terdiri dari 3 kaki
terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Bagian-
bagian penting dalam Komponen Potensiometer yaitu Penyapu atau disebut juga dengan
Wiper, element resister dan terminal.
Pada Mini Project sensor sudut potensiometer komponen-komponen yang
digunakan yaitu Arduino Uno, software Arduino IDE, Potensiometer, LCD I2C, Papan
breadboard, kabel jumper, LED dan kabel USB. Pada pembuatan sensor sudut hal
pertama yang perlu dilakukan yaitu membuat rangkaian langsung dari sensor sudut yang
akan di hubungkan ke laptop menggunakan USB, selanjutnya membuat bahasa program
untuk menjalankan sensor tersebut yang kemudian di kalibrasi dengan cara menguji dan
mencari data antara sudut pada potensiometer dengan tegangan. Kemudian data-data
yang diperoleh diolah pada excel menggunakan regresi linear. Nilai regresi linear yang
diperoleh yaitu 0.996 yang menandakan bahwa pengujian dari sensor sudut ini
menunjukkan bahwa pengujian tersebut linear karena mendekati nilai satu. Adapun
rumus yang diperoleh pada hasil regresi tersebut dimasukkan pada bahasa program
untuk menampilkan sudut sesuai data yang diperoleh. Setelah itu, meng-upload bahasa
program yang telah dibuat untuk menampilkan hasil sudut yang diperoleh pada LCD.
Hal sesuai dengan pendapat Natsir (2019), yang menyatakan bahwa LCD berfungsi
sebagai penampil data baik dalam bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik.
Pada penambahan keakuratan sensor yang dibuat maka dilanjutkan dengan
menggunakan expert system (sistem pakar). Expert system adalah
sebuah algoritma dimana didalamnya terdapat data-data yang berasal dari seorang pakar
yang nantinya algoritma tersebut dapat mengadopsi suatu kemampuan dan pengetahuan
manusia yang akan diubah menjadi suatu sistem yang ada pada komputer. Dengan
menggunakan expert system yang baik dapat menyelesaikan masalah yang bisa dibilang
cukup sulit dengan lebih sempurna karena jika menggunakan expert system akan
menyelesaikan masalah dengan cara mencari solusi sebagaimana yang dilakukan oleh
pakar yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang. Untuk menambah
metode expert pada bahasa program, maka dapat ditambahkan seperti jika tegangan
sama dengan nol, maka sudut yang ditampilkan adalah 0, jika tegangan di antara 0 dan
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

0.02 volt maka sudut yang ditampilkan pada LCD yaitu 20 derajat dan seterusnya.
Dengan begitu, metode expert pada bahasa program telah di tambahkan.
Dalam memperjelas penunjukan sudut pada LCD, maka ditambahkan LED sebagai
indikator penujuk sudut. Untuk menambahkan indikator LED pada sensor sudut maka
di tambahkan pula bahasa program untuk menyalakan LED tersebut. Setting kaki positif
LED pada pin digital di arduino sebagai output nya. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rahmadayanti (2019), yang menyatakan bahwa arus listrik hanya mengalir kalau
tegangan positif dihubungkan ke kaki yang disebut anode dan tegangan negatif
dihubungkan ke kaki yang dinamakan katode pada LED.

DAFTAR PUSTAKA
Fuada, S. (2017). Perancangan Sistem Kontrol Pada Prototip Pengering Kerupuk
Berbasis IC Digital Menggunakan Software Proteus 7.0. Setrum : Sistem Kendali
Tenaga Elektronika Telekomunikasi Komputer, 6(1), 88.
Arifin, J., Zulita, L. N., & Hermawansyah. (2016). Perancangan Murottal Otomatis
Menggunakan Mikrokontroller Arduino Mega 2560. Jurnal Media Infotama.
12(1), 89–98.
Fuada, S. (2017). Perancangan Sistem Kontrol Pada Prototip Pengering Kerupuk
Berbasis IC Digital Menggunakan Software Proteus 7.0. Setrum : Sistem Kendali-
Tenaga-Elektronika-Telekomunikasi-Komputer, 6(1), 88.
Ichwan, M., Husada, M. G., & M. Iqbal Ar Rasyid. (2013). Pembangunan Prototipe
Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Pada Platform Android. Jurnal Informatika,
4(1), 13–25.
Lubis, Z., Lungguk, A., Saputra, N., Winata, S., Annisa, A., Muhazzir, B., Satria, M., &
Sri, W. (2019). Kontrol Mesin Air Otomatis Berbasis Arduino Dengan
Smartphone. Buletin Utama Teknik, 14(3), 1410–4520.
Natsir, M., Rendra, D. B., & Anggara, A. D. Y. (2019). Implementasi IOT Untuk
Sistem Kendali AC Otomatis Pada Ruang Kelas di Universitas Serang Raya.
Jurnal PROSISKO (Pengembangan Riset Dan Observasi Rekayasa Sistem
Komputer), 6(1), 69–72.
Rahmadayanti, F. (2016). Aplikasi Android Lampu Led Berbasis Arduino. Jurnal
Ilmiah Betrik, 7(03), 114–127.
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahasa Program
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>

LiquidCrystal_I2C LCD(0x27,20,4); // set the LCD address to 0x27 for a 16 chars and
2 line display

int sensor=A0; //ouput nya pada A0 di arduino


float A; // NILAI MURNI DARI SENSOR
float B; // TEGANGAN
byte Derajat=B11011111;
float C; //SUDUT MATEMATIK
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

void setup()
{
LCD.init(); //INISIASI
LCD.backlight(); //MENYALAKAN LCD
LCD.begin(20,4); // MEMULAI
pinMode(sensor,INPUT); //inisialisasi kaki output untuk LED
pinMode(2, OUTPUT); // set pin 2 digital di arduino sebagai output
pinMode(3, OUTPUT); // set pin 3 digital di arduino sebagai output
pinMode(4, OUTPUT); // set pin 4 digital di arduino sebagai output
pinMode(5, OUTPUT); // set pin 5 digital di arduino sebagai output
pinMode(6, OUTPUT); // set pin 6 digital di arduino sebagai output
pinMode(7, OUTPUT); // set pin 7 digital di arduino sebagai output
pinMode(8, OUTPUT); // set pin 8 digital di arduino sebagai output
pinMode(9, OUTPUT); // set pin 9 digital di arduino sebagai output
pinMode(10, OUTPUT); // set pin 10 digital di arduino sebagai output
pinMode(11, OUTPUT); // set pin 11 digital di arduino sebagai output
pinMode(12, OUTPUT); // set pin 12 digital di arduino sebagai output
pinMode(13, OUTPUT); // set pin 13 digital di arduino sebagai output
Serial.begin(9600);
}
void loop()
{
A = analogRead(A0); //Membaca Analog pada kaki A0
B = (5*A)/1024; //ADC di ubah kedalam voltage
C = (54.947*B) + 18.506; // SUDUT
LCD.setCursor(0,0);
LCD.print("TEGANGAN = ");
LCD.print(B);
LCD.setCursor(0,1);
LCD.print("SUDUT = ");
LCD.print(C);
LCD.setCursor(14,1);
LCD.print((char)223);
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

LCD.setCursor(0,2);
LCD.print("SENSOR SUDUT");
LCD.setCursor(11,3);
LCD.print((char)223);
Serial.print("SUDUT = ");
Serial.println(C);
Serial.print("TEGANGAN = ");
Serial.println(B);

if(B==0){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 0");}

else if((B>=0)&&(B<=0.02)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 20");
digitalWrite(2, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(2, LOW);}

else if((B>=0.02)&&(B<=0.35)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 40");
digitalWrite(3, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(3, LOW);}

else if((B>=0.35)&&(B<=0.69)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 60");
digitalWrite(4, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(4, LOW);}
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

else if((B>=0.69)&&(B<=1.06)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 80");
digitalWrite(5, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(5, LOW);}

else if((B>=1.06)&&(B<=1.43)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 100");
digitalWrite(6, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(6, LOW);}

else if((B>=1.43)&&(B<=1.78)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 120");
digitalWrite(7, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(7, LOW);}

else if((B>=1.78)&&(B<=2.13)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 140");
digitalWrite(8, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(8, LOW);}

else if((B>=2.13)&&(B<=2.48)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 160");
digitalWrite(9, HIGH);
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

delay(1000);
digitalWrite(9, LOW);}

else if((B>=2.48)&&(B<=2.97)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 180");
digitalWrite(10, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(10, LOW);}

else if((B>=2.97)&&(B<=3.29)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 200");
digitalWrite(11, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(11, LOW);}

else if((B>=3.29)&&(B<=3.53)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 220");
digitalWrite(12, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(12, LOW);}

else if((B>=3.53)&&(B<=4.06)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 240");
digitalWrite(13, HIGH);
delay(1000);
digitalWrite(13, LOW);}

else if((B>=4.06)&&(B<=4.53)){
LCD.setCursor(0,3);
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

LCD.print("SUDUT = 260");}

else if((B>=4.53)&&(B<=4.97)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 280");}

else if((B>=4.97)&&(B<=5.00)){
LCD.setCursor(0,3);
LCD.print("SUDUT = 300");}

delay(10);
}

Lampiran 2. Rangkaian pada software Proteus dan Fritzing.


Proteus
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi

\
Gambar 3. Rangkaian sensor sudut dengan menggunakan Proteus.
Fritzing

Gambar 4. Rangkaian sensor sudut dengan menggunakan Fritzing.

Anda mungkin juga menyukai