Anda di halaman 1dari 7

SOFTWARE SIMULASI RANGKAIAN LEKTRONIKA ATAU PROTEUS

Resky Utami1*), Arafah2)


1*)
Praktikan Laboratorium Teknik Instrumentasi, Program Studi Teknik Pertanian
1*)
Asisten Laboratorium Teknik Instrumentasi, Program Studi Teknik Pertanian
*)
reskyutamiann@gmail.com

ABSTRAK
Pembuatan rangkaian dengan menggunakan komponen elektronika apabila dilakukan
proses merangkai secara manual memerlukan waktu yang sangat lama karena harus sangat
teliti dalam menyambung rangkaian agar tidak terjadi kesalahan dan rangkaian tersebut dapat
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Pada pembuatan rangkaian, diperlukan simulasi
yang dapat menimalisir kesalahan yang dapat terjadi apabila membuat rangkaian dengan
menggunakan papan PCB yang sesungguhnya. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan
software Proteus yang didalamnya dilengkapi dengan dua program berbeda yaitu ISIS dan
ARES. Program ISIS berfungsi untuk membuat rangkaian lalu disimulasikan sedangkan
ARES ialah program yang menjadikan rangkaian menjadi seperti di papan PCB. Penggunaan
software Proteus sangat membantu dalam mebuat simulasi rangkaian sebelum rangkaian
tersebut dibuat. Dalam software Proteus, pengguna dapat dengan mudah menyusun ataupun
merangkai komponen-komponen yang diinginkan dengan mudah dan cepat. Selain itu dalam
software Proteus juga memungkinkan pengguna untuk menentukan besarnilai input dan
mengetahui output yang akan dihasilkan oleh rangkaian tersebut. Dalam praktikum ini,jenis
rangkaian yang akan disimulasikan yaitu rangkaian Op-Amp atau biasa disebut sebagai
rangkaian penguat. Bentuk penerapan rangkaian Op-Amp yaitu pada rangkaian inverting,
non-inverting dan differential. Pada saat membuat simulasi rangkaian inverting dengan R1=
15k Ω dan R2= 30k Ω nilai tegangan yang dihasilkan yaitu -9,99 volt dengan nilai input yang
dimasukkan yaitu +5 volt. Pada rangkaian non-inverting dengan R1= 15k Ω dan R2= 30k Ω
serta nilai input yang dimasukkan yaitu +5 volt dan dihasilkan nilai tegangan output yaitu +11
volt. Sedangkan pada rangkaian differential dengan R2= 40k Ω dan R2= 20k Ω, R3= 20k Ω
dan R4=40k Ω sehingga nilai tegangan output yang dihasilkan yaitu 0.

Kata Kunci: Rangkaian, Simulasi, Software.

PENDAHULUAN alat instrumentasi industri proses bisa


menghemat biaya produksi dengan kulaitas
Pemilihan komponen yang tidak tepat
yang baik
dapat mengakibatkan kerugian karena
Program simulasi membuat
komponen yang terpasang dirangkaian
rangkaian dapat menggunakan software.
dapat rusak dan tidak berfungsi. Maka
Salah satu software yang dapat digunakan
perlu simulasi sebelum membuat rangkaian
yaitu Proteus. Penggunaan rangkaian
agar dapat diketahui bagaimana cara
elektronika sebab di dalamnya terdapat
membuat rangkaian yang tepat.
berbagai menu yang dapat dengan mudah
Pengukuran yang teliti dan sistem kontrol
diganti-ganti baik komponen-komponen,
yang tepat dalam industri proses, dapat
penghubung maupun jenis rangkaiannya.
menghasilkan harga variabel fisika dan
Rangkaian elekteonika terdiri dari
kimia dari sistem yang sesuai dengan harga
tiga jenis rangkaian berdasarkan input dan
perancangannya. Hal ini akan dapat
output yang dihasilkan oleh rangkaian
menghemat biaya operasi serta perbaikan
tersebut. Jenis rangkaian tersebut yaitu
hasil produksi. Begitu pula dengan
rangkaian inverting, non-inverting dan
pemilihan komponen yang tepat pada suatu
differential. Semua jenis rangkaian

23
tersebut terdiri dari berbagai komponen-
komponen yang terdapat pada menu
software proteus.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
perlunya dilakukan praktikum Software
simulasi rangkaian elektronika atau
Proteus adalah agar dapat diketahui cara
mensimulasikan rangkaian dengan
menggunakan software Proteus sebelum Gambar 33. Kotak dialog mode project.
dirangkai dipapan PCB. 3. Memilih tools component mode lalu
Tujuan Praktikum klik pick devices.
Tujuan dari Software simulasi rangkaian 4
elektronika atau Proteus adalah agar
mahasiswa dapat menggunakan software
proteus untuk mensimulasikan rangkaian
OP-AMP jenia membalik (inverting), tidak
membalik (non-inverting), dan diferensial
(differential).

METODE PRAKTIKUM
Gambar 34. Tampilan area gambar.
Alat dan Bahan 4. Mengetik dan memilih komponen
Alat dan bahan yang digunakan pada LM741 dan minres 100k di kolom
praktikum ini adalah laptop yang memiliki keyword lalu klik OK.
software proteus.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur yang dilakukan pada
praktikum ini, sebagai berikut:
1. Membuka software Proteus pada
dekstop PC.

Gambar 35. Kotak dialog pick devices.


5. Memilih komponen pada component
list.

Gambar 32. Tampilan awal software


Proteus.
2. Mengklik mode project untuk membuka
ruang kerja baru lalu klik next hingga
finish
Gambar 36. Tampilan komponen pada
component list di ISIS.
6. Memilih komponen IC LM741 lalu
tempatkan di area gambar.

24
area gambar dan hubungkan dengan
R1.

Gambar 37. Tampilan IC LM741 di


area gambar.
7. Mengklik minres 100k (R1 dan R2) di Gambar 41. Tampilan power yang
component list lalu tempatkan di sudah dihubungkan.
samping kiri dan atas IC LM741 di 11. Memilih fitur generator mode lalu
area gambar dengan cara mengklik pilih DC kemudian masukkan di area
dua kali. gambar dan hubungkan dengan kaki 4
dan 7 pada IC LM741.

Gambar 38. Tampilan R1, R2 dan IC


LM741 pada area gambar. Gambar 42. Tampilan DC yang sudah
8. Mengklik kanan IC LM741 lalu klik dihubungkan.
Y-Mirror. 12. Memilih fitur instruments mode pilih
DC Voltmeter kemudian masukkan di
area gambar dan hubungkan dengan
sambungan R1 dan kaki 6 pada IC
LM741.

Gambar 39. Tampilan IC LM741 yang


sudah di mirror.
9. Menghubungkan R1, R2 ke IC LM741

Gambar 43. Tampilan DC Voltmeter


yang sudah dihubungkan.
13. Memilih fitur terminals mode lalu
pilih ground kemudian masukkan di
area gambar dan hubungkan dengan
kedua DC voltmeter.

Gambar 40. Tampilan R1, R2 dan IC


LM741 yang sudah dihubungkan.
10. Memilih fitur terminals mode lalu
pilih power kemudian masukkan di
25
Gambar 44. Tampilan ground yang Gambar 47. Rangkaian inverting yang
sudah dihubungkan. sedang di play.
14. Mengklik dua kali pada R1 dan R2 17. Mengklik fitur ARES untuk membuat
untuk mengubah nilai hambatan. Nilai layout PCB
untuk R1 yaitu 15k sedangkan R2
yaitu 30k.

Gambar 48. Tampilan awal program


ARES.
Gambar 45. Kotak dialog edit part 18. Memilih tools component mode.
value.
15. Mengklik dua kali komponen DC
untuk mengubah nilai tegangan, yaitu
-12 V dan +12V.

Gambar 49. Tampilan komponen pada


component list di ARES.
19. Mengulangi prosedur 6.

Gambar 46. Kotak dialog DC


generator properties.
16. Mengklik tombol play untuk
menjalankan simulasi rangkaian yang
telah dibuat lalu mengklik tombol stop
untuk menghentikan simulasi
rangkaian
Gambar 50. Rangkaian inverting pada
program ARES.

20. Memilih fitur auto-router lalu klik


Begin Routing.

26
24. Memilih menu bar file lalu klik save
project as untuk menyimpan file.

Gambar 51. Kotak dialog shape based


auto router.
21. Membuat persegi 2D sebagai layout Gambar 55. File>save project as.
PCB dengan menggunakan fitur 2D 25. Ulangi prosedur 1 hingga 24 dengan
Grapics Box Mode sebanyak 2 menggunakan rangkaian non inverting
persegi. dan diferensial.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 2. 5Layout PCB dalam bentuk


2D.
22. Mengklik kanan persegi bagian dalam
lalu pilih change layer kemudian
board edge.
Gambar 56. Rangkaian inverting

Gambar 53. Change layer>board


edge.
23. Memilih fitur 3D visualizer

Gambar 57. Rangkaian non-inverting

Gambar 54. Hasil 3D rangkaian


inverting.

27
Pada saat praktikum menggunakan
software Proteus, rangkaian yang dibuat
yaitu rangkaian Op-Amp atau rangkaian
penguat. Menurut Surjono (2009) Op-Amp
merupakan rangkaian terintegrasi yang
terdiri atas transistor, resistor, kapasitor,
sedemikian sehingga membentuk system
penguat yang reliabel, berukuran kecil
dalam suatu chip. Penerapan rangkaian
Op-Amp yaitu di rangkaian inverting, non-
inverting dan differential. Rangkaian
inverting merupakan penguat yang dalam
Gambar 58. Rangkaian differential kondisi ideal memiliki syarat bahwa
tegangan masukan sama dengan 0 dan
Pada praktikum ini, software yang impedansi masukan tak terhingg serta
digunakan untuk membuat simulasi memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran
rangkaian adalah Proteus. Dengan memiliki beda fasa sebesar 180o Rangkaian
menggunakan proteus, dapat non-inverting memiliki sinyal keluaran
mempermudah membuat rangkaian karena penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
dapat membuat simulasi rangkaian dengan masukannya. Seperti pada rangkaian
cepat serta dapat ditentukan nilai output penguat inverting syarat ideal sebuah
yang dinginkan terhadap rangkaian penguat adalah tegangan masukan sama
tersebut. Hal ini sesuai dengan deskripsi dengan 0 dan impedansi masukan tak
software yang dikemukakan oleh Akhmad terhingga Sedangkan rangkaian differential
(2015) bahwa software elektronik Proteus menghasilkan tegangan output yang
yang digunakan untuk membantu para merupakan selisih dari masing-masing
desainer dalam merancang dan penguatan pada input terminal positif dan
mensimulasikan suatu rangkaian negatifnya dengan kata lain besar
elektronik. Software ini memiliki dua penguatan penguat differential merupakan
fungsi sekaligus dalam satu paket, paket selisih antara nilai penguatan inverting dan
satu sebagai software untuk menggambar non-inverting.
skematik dan dapat disimulasikan. Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa
Dalam mengoperasikan software pada saat membuat simulasi rangkaian
Proteus terdapat dua program yang inverting dengan R1= 15k Ω dan R2= 30k
berbeda. Dua program ini merupakan Ω nilai tegangan yang dihasilkan yaitu
program gabungan yang terdapat dalam -9,99 volt dengan nilai input yang
software Proteus. Program tersebut adalah dimasukkan yaitu +5 volt. Pada rangkaian
ISIS dan ARES yang masing-masing non-inverting dengan R1= 15k Ω dan R2=
memiliki fungsi berbeda dalam pembuatan 30k Ω serta nilai input yang dimasukkan
rangkaian menggunakan software Proteus. yaitu +5 volt dan dihasilkan nilai tegangan
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh output yaitu +11 volt. Sedangkan pada
Ariadie dkk., (2012) bahwa softwares ini rangkaian differential dengan R2= 40k Ω
memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu dan R2= 20k Ω, R3= 20k Ω dan R4=40k Ω
paket, paket satu sebagai software untuk sehingga nilai tegangan output yang
menggambar skematik dan dapat dihasilkan yaitu 0.
disimulasikan yang diberi nama ISIS.
Paket kedua digunakan sebagai merancang
gambar Printed Circuits Board (PCB) yang KESIMPULAN
diberi nama ARES. Secara langsung,
pengubahan dari skematik ke PCB dapat
dilakukan dalam software Proteus.
28
Berdasarkan praktikum yang telah 40+20 40 15
dikakukan, maka dapat disimpulkan
= (20+40 ) 40 5- 15 5
bahwa: =0
a. Proteus merupakan gabungan dari
program ISIS dan ARES sehingga
skematik rangkaian elektronika dapat
dirancang serta menyimulasikan dan
dibuat menjadi layout PCB.
b. Rangkaian OP-AMP yang
disimulasikan di software Proteus
yaitu inverting, non-inverting dan
differential.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad, ZM. 2015. Proteus Profesional 8


Simulasi Rangkaian &
Elektronika Dasar. Sekolah
Tinggi Teknologi Adisutjipto:
Banguntapan.
Ariadie, C. dkk. 2012. Module Proteus
Profesional 7.5 ISIS Digital
Simulation. Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta.
Surjono, H.D. 2009. Elektronika Lanjut.
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif:
Jember.

LAMPIRAN
Perhitungan
a. Rangkaian Inverting
R
Vout = - f V in
Rin
30
= - 5
15
¿−10V
b. Rangkaian Non inverting
R2
A V = ( 1+ ) × V in
R1
30
= ( 1+ ) ×5
15
=15 V
c. Rangkaian Differential
R1 +R 2 R 4 R2
(
V out = )
R3 + R4 R 1
V 2 - V1
R1

29

Anda mungkin juga menyukai