ABSTRAK
Pembuatan rangkaian dengan menggunakan komponen elektronika apabila dilakukan
proses merangkai secara manual memerlukan waktu yang sangat lama karena harus sangat
teliti dalam menyambung rangkaian agar tidak terjadi kesalahan dan rangkaian tersebut dapat
berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. Pada pembuatan rangkaian, diperlukan simulasi
yang dapat menimalisir kesalahan yang dapat terjadi apabila membuat rangkaian dengan
menggunakan papan PCB yang sesungguhnya. Salah satu cara yaitu dengan menggunakan
software Proteus yang didalamnya dilengkapi dengan dua program berbeda yaitu ISIS dan
ARES. Program ISIS berfungsi untuk membuat rangkaian lalu disimulasikan sedangkan
ARES ialah program yang menjadikan rangkaian menjadi seperti di papan PCB. Penggunaan
software Proteus sangat membantu dalam mebuat simulasi rangkaian sebelum rangkaian
tersebut dibuat. Dalam software Proteus, pengguna dapat dengan mudah menyusun ataupun
merangkai komponen-komponen yang diinginkan dengan mudah dan cepat. Selain itu dalam
software Proteus juga memungkinkan pengguna untuk menentukan besarnilai input dan
mengetahui output yang akan dihasilkan oleh rangkaian tersebut. Dalam praktikum ini,jenis
rangkaian yang akan disimulasikan yaitu rangkaian Op-Amp atau biasa disebut sebagai
rangkaian penguat. Bentuk penerapan rangkaian Op-Amp yaitu pada rangkaian inverting,
non-inverting dan differential. Pada saat membuat simulasi rangkaian inverting dengan R1=
15k Ω dan R2= 30k Ω nilai tegangan yang dihasilkan yaitu -9,99 volt dengan nilai input yang
dimasukkan yaitu +5 volt. Pada rangkaian non-inverting dengan R1= 15k Ω dan R2= 30k Ω
serta nilai input yang dimasukkan yaitu +5 volt dan dihasilkan nilai tegangan output yaitu +11
volt. Sedangkan pada rangkaian differential dengan R2= 40k Ω dan R2= 20k Ω, R3= 20k Ω
dan R4=40k Ω sehingga nilai tegangan output yang dihasilkan yaitu 0.
23
tersebut terdiri dari berbagai komponen-
komponen yang terdapat pada menu
software proteus.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
perlunya dilakukan praktikum Software
simulasi rangkaian elektronika atau
Proteus adalah agar dapat diketahui cara
mensimulasikan rangkaian dengan
menggunakan software Proteus sebelum Gambar 33. Kotak dialog mode project.
dirangkai dipapan PCB. 3. Memilih tools component mode lalu
Tujuan Praktikum klik pick devices.
Tujuan dari Software simulasi rangkaian 4
elektronika atau Proteus adalah agar
mahasiswa dapat menggunakan software
proteus untuk mensimulasikan rangkaian
OP-AMP jenia membalik (inverting), tidak
membalik (non-inverting), dan diferensial
(differential).
METODE PRAKTIKUM
Gambar 34. Tampilan area gambar.
Alat dan Bahan 4. Mengetik dan memilih komponen
Alat dan bahan yang digunakan pada LM741 dan minres 100k di kolom
praktikum ini adalah laptop yang memiliki keyword lalu klik OK.
software proteus.
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur yang dilakukan pada
praktikum ini, sebagai berikut:
1. Membuka software Proteus pada
dekstop PC.
24
area gambar dan hubungkan dengan
R1.
26
24. Memilih menu bar file lalu klik save
project as untuk menyimpan file.
27
Pada saat praktikum menggunakan
software Proteus, rangkaian yang dibuat
yaitu rangkaian Op-Amp atau rangkaian
penguat. Menurut Surjono (2009) Op-Amp
merupakan rangkaian terintegrasi yang
terdiri atas transistor, resistor, kapasitor,
sedemikian sehingga membentuk system
penguat yang reliabel, berukuran kecil
dalam suatu chip. Penerapan rangkaian
Op-Amp yaitu di rangkaian inverting, non-
inverting dan differential. Rangkaian
inverting merupakan penguat yang dalam
Gambar 58. Rangkaian differential kondisi ideal memiliki syarat bahwa
tegangan masukan sama dengan 0 dan
Pada praktikum ini, software yang impedansi masukan tak terhingg serta
digunakan untuk membuat simulasi memiliki ciri khusus yaitu sinyal keluaran
rangkaian adalah Proteus. Dengan memiliki beda fasa sebesar 180o Rangkaian
menggunakan proteus, dapat non-inverting memiliki sinyal keluaran
mempermudah membuat rangkaian karena penguat jenis ini sefasa dengan sinyal
dapat membuat simulasi rangkaian dengan masukannya. Seperti pada rangkaian
cepat serta dapat ditentukan nilai output penguat inverting syarat ideal sebuah
yang dinginkan terhadap rangkaian penguat adalah tegangan masukan sama
tersebut. Hal ini sesuai dengan deskripsi dengan 0 dan impedansi masukan tak
software yang dikemukakan oleh Akhmad terhingga Sedangkan rangkaian differential
(2015) bahwa software elektronik Proteus menghasilkan tegangan output yang
yang digunakan untuk membantu para merupakan selisih dari masing-masing
desainer dalam merancang dan penguatan pada input terminal positif dan
mensimulasikan suatu rangkaian negatifnya dengan kata lain besar
elektronik. Software ini memiliki dua penguatan penguat differential merupakan
fungsi sekaligus dalam satu paket, paket selisih antara nilai penguatan inverting dan
satu sebagai software untuk menggambar non-inverting.
skematik dan dapat disimulasikan. Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa
Dalam mengoperasikan software pada saat membuat simulasi rangkaian
Proteus terdapat dua program yang inverting dengan R1= 15k Ω dan R2= 30k
berbeda. Dua program ini merupakan Ω nilai tegangan yang dihasilkan yaitu
program gabungan yang terdapat dalam -9,99 volt dengan nilai input yang
software Proteus. Program tersebut adalah dimasukkan yaitu +5 volt. Pada rangkaian
ISIS dan ARES yang masing-masing non-inverting dengan R1= 15k Ω dan R2=
memiliki fungsi berbeda dalam pembuatan 30k Ω serta nilai input yang dimasukkan
rangkaian menggunakan software Proteus. yaitu +5 volt dan dihasilkan nilai tegangan
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh output yaitu +11 volt. Sedangkan pada
Ariadie dkk., (2012) bahwa softwares ini rangkaian differential dengan R2= 40k Ω
memiliki dua fungsi sekaligus dalam satu dan R2= 20k Ω, R3= 20k Ω dan R4=40k Ω
paket, paket satu sebagai software untuk sehingga nilai tegangan output yang
menggambar skematik dan dapat dihasilkan yaitu 0.
disimulasikan yang diberi nama ISIS.
Paket kedua digunakan sebagai merancang
gambar Printed Circuits Board (PCB) yang KESIMPULAN
diberi nama ARES. Secara langsung,
pengubahan dari skematik ke PCB dapat
dilakukan dalam software Proteus.
28
Berdasarkan praktikum yang telah 40+20 40 15
dikakukan, maka dapat disimpulkan
= (20+40 ) 40 5- 15 5
bahwa: =0
a. Proteus merupakan gabungan dari
program ISIS dan ARES sehingga
skematik rangkaian elektronika dapat
dirancang serta menyimulasikan dan
dibuat menjadi layout PCB.
b. Rangkaian OP-AMP yang
disimulasikan di software Proteus
yaitu inverting, non-inverting dan
differential.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Perhitungan
a. Rangkaian Inverting
R
Vout = - f V in
Rin
30
= - 5
15
¿−10V
b. Rangkaian Non inverting
R2
A V = ( 1+ ) × V in
R1
30
= ( 1+ ) ×5
15
=15 V
c. Rangkaian Differential
R1 +R 2 R 4 R2
(
V out = )
R3 + R4 R 1
V 2 - V1
R1
29