Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKHIR MATA KULIAH

ELEKTRONIKA INDUSTRI

RANCANG BANGUN ALAT KENDALI LAMPU MENGGUNAKAN


SENSOR TEPUK BERBASIS ARDUINO UNO

DISUSUN OLEH:
Dewi Riasty Ayuni (561420002)
Luh Wianda Pusponegoro (561420017)
Muhariyanto Pomalingo (561420020)

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang sangat pesat memungkinkan adanya berbagai usaha
untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi manusia.Salah satu usaha
untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan tersebut adalah melalui
pengembangan sistem otomasi pada rumah (Home Automation).Salah satu sistem
otomasi yang dapat diterapkan di rumah adalah sistem yang dapat menyalakan
dan mematikan secara dengan tepukan atau perintah suara. Melalui
pengembangan sistem ini diharapkan penghuni rumah dapat menyalakan dan
mematikan lampu tanpa harus berinteraksi langsung dengan saklar yang terdapat
pada lampu pada umumnya tersebut.
Dengan berlatarbelakngkan akan hal tersebut penulis membuat sebuah lampu
yang dapat dikontrol dengan tepukan atau perintah suara sebagai pengganti saklar
on dan off yang terdapat pada lampu pada umumnya. Apa bila didalam ruangan
atau daerah sekitar lampu tidak terdapat suara yang cukup bising yang terpapar ke
sensor maka lampu tidak akan menyala. Dengan demikian penggunanaan litrik
untuk lampu tersebut akan menjadi lebih hemat karena kebanyakan orang sering
lupa untuk memtikan lampu pada rumah mereka terutama pada bagian kamar.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari dibuatnya alat ini adalah :
1. Untuk merancang dan membuat prototype lampu menggunakan control
tepukan atau suara sebagai saklar On Off.
2. Mengimplementasikan sensor suara FC-04 sebagai detector suara dan
memanfaatkan outputnya untuk mengaktifkan dan mengnonaktifkan relay.
3. Memperkaya pengetahuan penulis dan pembaca tentang Mikrokontroler dan
aplikasinya.
1.3. Dasar Teori
1.3.1. Sensor Suara FC-04

Gambar 1.1 Modul Sesor Suara


Sensor suara merupakan sensor yang mensensing besaran suara untuk
diubah menjadi besaran listrik.Sensor ini bekerja berdasarkan besar kecilnya
kekuatan gelombang suara yang diterima.Dimana gelombang suara tersebut
mengenai membran sensor, yang menyebabkan bergeraknya membran sensor
yang memiliki kumparan kecil sehingga menghasilkan besaran listrik. Kecepatan
bergeraknya kumparan kecil tersebut menentukan kuat lemahnya gelombang
listrik yang akan dihasilkan. Salah satu contoh komponen yang termasuk dalam
sensor ini adalah condeser microphone atau mic.
1. Karakteristik dari Condeser Mic
a. Susunannya lebih kompleks dibanding dengan jenis microphone
lainnya seperti dibanding dengan dynamic Microphone
b. Pada frekuensi tinggi, akan menghasilkan suara yang lebih halus dan
natural, serta sensitivitas yang lebih tinggi
c. Mudah akan mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range
frekuensi yang lebih luas
d. Ukurannya lebih kecil dibanding dengan jenis tipe mikrophone lainnya
2. Spesifikasi dari Modul Sensor Suara
a. Sensitivitas dapat diatur (pengaturan manual pada potensiometer)
b. Condeser yang digunakan memiliki sensitivitas yang tinggi
c. Tegangan kerja antara 3.3V – 5V
d. Terdapat 2 pin keluaran yaitu tegangan analog dan Digital output
e. Sudah terdapat lubang baut untuk instalasi
f. Sudah terdapat indikator led
1.3.2. Mikrokontroler Arduino Uno R3

Gambar 1.2 Arduino Uno R3


Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu mensupportmikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.
Arduino memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramanya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika
kita memprogram mikrokontroler didalam arduino.
1.3.3. Relay

Gambar 1.4 Relay

Relay adalah komponen listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi


medan elektromagnetis. Jika sebuah penghantar dialiri oleh arus listrik, maka di
sekitar penghantar tersebut timbul medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan
oleh arus listrik tersebut selanjutnya diinduksikan ke logam ferromagnetis.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan
elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam,
logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara.Cara ini kerap
digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam
ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus
listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke
lilitan diputuskan
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Sprin
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
Elektronika diantaranya adalah :
1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
2. Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay
Function)
3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah
4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen
lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
BAB II
PERANCANGAN HARDWARE DAN SOFTWARE
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat yang digunakan
1. Satu set komputer berfungsi untuk pengelolaan data dan pemrograman
2. Lem tembak berfungsi untuk menyatukan masing – masing komponen
2.1.2. Bahan yang digunakan
A. Komponen Mekanik
1. Mur dan baut sebagai penyambung komponen alat
B. Komponen Elektronik
1. Arduino berfungsi sebagai mikrokontroler dari alat
2. Sensor suara FC-04 sebagai detector suara dan input dari alat
3. Relay untuk menyambung dan memutuskan arus ke lampu 12 VDC
4. Lampu 12 VDC sebagai output dari alat
2.2. Spesifikasi sistem
Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Sitem perangkat keras sendiri
terdiri dari rangkaian sumber tegangan, sistem rangkaian sensor dan sistem
rangkaian minimum mikrokontroler arduino uno.
2.3. Perancangan perangkat keras
konsep awal produk melalui sistem yang diimplemetasikan terhadap
mikrokontroler arduino uno dan sensor suara berupa rancangan yang berbentuk
sebuah prototype lampu dengan control tepukan atau suara dengan tambahan pada
bagian output yaitu lcd dan lampu 12 VDC.

Gambar 1.5 rangkaian elektronik


2.4. Program Lampu Kontrol Tepukan
Persiapan pertama sebelum memasukkan program adalah menghubungkan
mikrokontroler arduino dengan PC melalui USB port.Langkah berikutnya adalah
membuka sotware arduino.cc, langkah selanjutnya adalah penulisan program pada
software, berikut ini adalah program yang di tuliskan pada software.

int tegangan = 7;
int relay = 9 ;
boolean lampu = false;
int sensor = A0;
void setup()
{
pinMode(tegangan, OUTPUT);
pinMode(relay, OUTPUT);
pinMode(sensor, INPUT);
digitalWrite(tegangan, HIGH);
digitalWrite(relay, HIGH);
}
void loop()
{
if (digitalRead(sensor) == 1)
{
if (lampu == false)
{
digitalWrite(relay, HIGH);
lampu = true ;
delay(100);
}
else
{
digitalWrite(relay, LOW);
lampu = false ;
delay(100);
}
}
Setelah pengetikan program selesai langkah selajutnya adalah complite
program untuk mengubah bahasa pemrograman (code program) menjadi bahasa
mesin (kode biner) dan memastikan apakah terdapat error atau warning pada program.
Jika tidak terjadi error maka upload program berhasil.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Spesifikasi Sistem
Alat lampu otomatis ini terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Sitem perangkat keras sendiri
terdiri dari rangkaian sumber tegangan, sistem rangkaian sensor dan sistem
rangkaian minimum mikrokontroler arduino uno Input atau blok sensor suara akan
mendeteksi suara yang ada pada ruangan sekitar lampu terutama suara tepukan,
sensor suara akan mengubahnya menjadi tegangan dan inputkan ke arduino.
Kemudian mikrokontroler arduino akan memproses inputan yang diberikan oleh
sensor suara untuk mengaktifkan dan menonaktifkan relay yang selanjutnya dari
relay kemudian lampu akan dapat menyala dan mati tergantung kondisi sensor pir
pada saat itu.
3.2 Perancangan perangkat keras (hardware)

Gambar 1.6 Rangkaian elektronik seluruh sistem


Keterangan :
1. Kaki VCC pada Relay ke pin 7 pada Arduino
2. Kaki IN pada Relay ke pin 9 pada Arduino
3. GND pada Relay ke GND pada Arduino
4. kaki A0 pada sensor ke Analog 0 pada Arduino
5. + pada kaki sensor ke 5v pada Arduino
6. G pada kaki sensor ke GND pada Arduino
7. Com dan No pada Relay disambungkan dengan kabel dan lampu
Gambar 1.7 pengujian sistem keseluruhan
3.3 Perancangan perangkat lunak (software)
Setelah melakukan perancangan hardware, selanjutnya adalah melakukan
perancangan software. Pemrograman software menggunakan aplikasi IDE
(Integreted Development Environtment) arduino 1.8.16 sebelum memulai
pemrograman terlebih dahulu setting board pada aplikasi arduino melalui menu
tools. Setelah melakukan pengaturan pada arduino, makan IDE langsung mulai
program. Setelah program dibuat maka langkah selanjutnya adalah mengecek
apakah program sudah sesuai dengan standar arduino dengan cara klik menu
Verify serta langkah terakhirnya dengan mengupload program ke mikrokontroler
dengan cara klik menu upload pada arduino IDE.
Gambar 1.8 kode program

3.4 Implementasi sistem


Rangkaian sistem rancang bangun alat kendali lampu menggunakan sensor
tepuk berbasis arduino uno dan sensor Sensor suara FC-04 ini merupakan suatu
sistem sederhana yang berfungsi untuk menyalakan dan mematikan lampu. Alat
ini akan otomatis aktif saat sumber tegangan terhubung ke rangkaian karena
sebelumnya program sudah diupload ke mikrokontroler.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
1. Telah terealisasi sebuat alat control lampu menggunakan tepukan atau suara
berdasarkan hail pengujian yang telah dilakukan lampu akan menyala dan
mati saat sensor menerima paparan suara
2. Sistem dapat bekerja dengan baik ketika ada paparan suara yang mengenai
mic condesor pada sensor suara. Maka output dari sensor suara akan
dikirimkan ke arduino untuk kemudian diproses sehingga arduino akan
mengontrol relay untuk mematikan dan menghidupkan lampu sesuai input
yang diberikan kepada sensor suara.
3. Sensitivitas sensor sangat berpengaruh pada alat ini karena membutuhkan
suara yang cukup kuat untuk mengaktifkan lampu namun jika sensitivitas
ditingkatkan mengakibatkan sistem tidak efektif karena dapat aktif meski
hanya terpapar oleh suara percakapan manusia.
4.2.Saran
Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan dimungkinkan
untuk pengembangan lebih lanjut.
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menguji kefektifan alat dilapangan
agar alat ini dapat bekerja dengan maksimal.
2. Alat akan bekerja lebih efekti jika diberi fitur yang dapat mengontrol tingakat
keredupan lampu.
DAFTAR PUSTAKA

Budiharto, Widodo. 2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler dan


Aplikasi Mikrokontroler. PT Elex Media Komputindo. Jakarta
Budiharto, Widodo. 2010. Elektronik Digital dan Mikroprosesor. Andi:
Yogyakarta
Djuandi, F. 2011. Pengenalan Arduino.http://www.tobuku.com ]
http://belajarelektronika.net/rangkaian-saklar-lampu-otomatis-sensor-
suaratepuk-tangan/

Anda mungkin juga menyukai