Anda di halaman 1dari 23

SISTEM KONTROL PENGENDALIAN LAMPU

MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

Proposal Penelitian
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat
Sarjana Teknik (S.T)

Oleh :
MANAN ZAKARIA
NPM:17021008

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
LAMPUNG
2020
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Pembatasan Masalah...................................................................................3
1.3 Rumus Masalah..........................................................................................3
1.4 Tujuan Dan Manfaat penelitian..................................................................4
1.1.1 Tujuan Penelitian............................................................................4
1.1.2 Manfaat Penelitian..........................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori...........................................................................................5
2.1.1 Pengertian Arduino Uno.................................................................5
2.1.2 Tujuan Penggunaan Arduino Uno..................................................
2.1.3 Kelemahan dan Kelebihan Arduino Uno........................................
2.2 Pengertian Yang Relevan...........................................................................8
2.3 Kerangka Berfikir.......................................................................................8
2.4 Hipotesis.....................................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penilitian……………………………………………………............10
3.2 Populasi dan Sampel...................................................................................10
3.3 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….............14
3.4 Teknik Analisa Data...................................................................................12
3.5 Prosedur Penelitian.....................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini membawa kita menuju
era modernisasi, hampir seluruh aspek kehidupan manusia sangat bergantung pada
teknologi, hal ini di karenakan teknologi di ciptakan untuk membantu dan
mempermudah manusia dalam menyelesaikan suatu aktifitas/pekerjaan. Aktifitas
yang tinggi terkadang membuat manusia melupakan hal-hal kecil yang seharusnya
ia lakukan, hal kecil sekalipun terkadang dapat berakibat buruk, seperti ketika
malam hari lalu tiba-tiba listrik dari PLN putus, maka yang dibutuhkan adalah
sumber energi alternatif yang cara penggunaan nya pun cukup mudah dan sangat
simpel. Di era modern seperti saat ini, penggunaan sistem pengontrolan semakin
pesat, sistem kontrol pada umumnya membantu masyarakat untuk mempermudah
pekerjaannya, dalam hal ini sistem kontrol yang di gunakan adalah mikrokontroler
yang di rangkaikan dengan sensor suara sebagai input untuk menjalankan
perangkat-perangkat pendukung lainnya.
1.2 Pembatasan Masalah
Dalam perancangan sistem ini, penulis memberikan pembatasan masalah
pada penelitian ini meliputi :
1.1.1 Pengolahan data input perangkat lunak hanya menggunakan software
Arduino Uno.
1.1.2 Hanya terfokus pada sistem kontrolnya saja.
1.1.3 Tidak membahas tentang kapasitas yang digunakan.
1.1.4 Hanya membahas tentang kinerja dari sensor Mikrokontroler.
1.3 Rumus Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.1.1 Bagaimana Arduino Uno dapat bekerja?
1.1.2 Membuat program mikrokontrol dalam software Arduino Uno ?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.1.1 Tujuan Penelitian
1.2.1 Merancang alat yang dapat mengontrol sistem dengan
menggunakan Arduino Uno.
1.2.2 Menginstruksikan program yang telah dibuat agar dapat bekerja
pada mikrokontroler.
1.1.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat terhadap perancangan pada sistem kontrol berbasis
mikrokontroler ini adalah dengan adanya alat ini dapat menciptakan
teknologi yang dapat digunakan oleh masyarakat khususnya dalam rumah
tangga, dan dapat digolongkan sebagai smart home dan dikontrol
menggunakan Arduino yang telah diberikan instruksi berupa program.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Arduino Uno
ke-DC atau baterai untuk memulai.. Anda dapat mengotak-atik Uno Anda
tanpa terlalu khawatir melakukan kesalahan, skenario terburuk Anda dapat
menggantinya chip untuk beberapa dolar dan mulai dari awal lagi.
"Uno" berarti satu dalam bahasa Italia dan dipilih untuk menandai rilis
Arduino Software (IDE) 1.0. Papan Uno dan Arduino Software (IDE) versi 1.0
adalah versi referensi Arduino, sekarang berevolusi ke rilis yang lebih baru. Papan
Uno adalah yang pertama dalam serangkaian papan Arduino USB, dan model
referensi untuk platform Arduino; untuk daftar ekstensif papan saat ini, masa lalu
atau usang, lihat indeks papan Arduino.
2.1.2 Bagian-bagian Arduino Uno
Tabel 2.2 Bagian Arduino

2.1.3 Komunikasi
Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan
computer, Arduino Uno lain, atau mikrokontroler lain. ATMega3282 ini
menyediakan UART TTL (5v) komunikasi serial, yang tersedia pada pin digital
0 (RX dan 1 (TX).

2.1.4 Input dan Output


Input dan Output3 Setiap 14 pin digital pada ArduinoUno dapat
digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(),
digitalWrite(), dan digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap
pin dapat menghasilkan atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki internal
pull-up resistor 20-50 Kohms.
2.1.5 Satu Daya
Arduino Uno dapat beroperasi melalui koneksi USB atau power supply.
Dalam penggunaan power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai.
Adaptor dapat dihubungkan dengan jack adaptor pada koneksi port inputsupply.
2.1.6 Memory
Arduino memiliki 32 KB flash memory4 untuk menyimpan kode, juga 2
KB yang digunakan untuk bootloader.Arduino memiliki 2 KB untuk SRAM dan
1 KB untuk EEPROM

2.1.7 Komunikasi Serial


Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data
satu persatu pada satuan waktu. Transmisi data pada komunikasi serial dilakukan
per bit.

2.1.8 Perangkat Lunak (Arduino Softwere)


Lingkungan open-source Arduino atau Arduino IDE5 memudahkan
untuk menulis kode dengan meng-upload ke I/O board. Ini berjalan pada
Windows, Mac OS X, dan Linux. Berdasarkan pengolahan, avr-gcc, dan
perangkat lunak open-source lainnya

2.1.9 Pemograman
Arduino Uno dapat diprogram dengan perangkat lunak Arduino. Pilih
ArduinoUno dari Tool lalu sesuaikan denganMicrocontroller yang digunakan.

2.1.10 Automatic Softwere Reset


Tombol reset Arduino Uno dirancang dengan cara yang memungkinkan
untuk mengatur ulang oleh perangkat lunak yang berjalan pada computer yang
terhubung.
Pada Gambar, Arduino IDE memiliki toolbars IDE yang memberikan akses instan ke
fungsi fungsi yang penting, yaitu :
1. Tombol Verify, untuk mengkompilasi program yang saat ini dikerjakan

2. Tombol Upload, untuk mengkompilasi program dan mengupload ke papan arduino

3. Tombol News, menciptakan lembar kerja baru

4. Tombol Open, untuk membuka program yang ada di file system

5. Tombol Save, untuk menyimpan program yang dikerjakan

6. Tombol Stop, untuk menghentikan serial number yang sedang dijalankann

2.1. SENSOR PIR

PIR (Passive Infrared) adalah merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk
mendeteksi keberadaan manusia. Aplikasi ini biasa digunakan untuk system alarm pada
rumah-rumah atau perkantoran. PIR (Passive Infrared) adalah sebuah sensor yang menangkap
pancaran sinyal infra merah yang dikeluarkan oleh tubuh manusia maupun hewan. Sensor
PIR (Passive Infrared) dapat merespon perubahan perubahan pancaran sinyal infra merah
yang dipancarkan oleh tubuh manusia.

Gambar 2.5 Sensor Pir


2.2. BUZZER

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hamper sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus polaritas
magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang
akanmenghasilkan suaara. Buzzer biasa digunakan sebagai indicator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.6 Buzzer

2.3. MAGNETIC SWITCH

Magnetic switch merupakan saklar yang dapat merespon medan magnet yang berada
disekitarnya. Magnetic switch ini seperti halnya sensor limit switch yang diberikan tambahan
plat logam yang dapat merespon adanya magnet.Magnetic switch tersebut biasa digunakan
untuk pengamanan pada pintu dan jendela.

Gambar 2.7 Magnetic Switch


2.4. MODUL GSM SIM 900A

GSM/GPRS sheilds, adalah sebuah sheilds untuk Arduino yang didasarkan pada
modul SIM900. Sheild ini, dikontrol melalui pada perintah (GSM dan SIMCOM yang
ditingkatkan pada perintahnya), dan sepenuhnya kompatibel dengan Arduino Uno dan Mega

Gambar 2.8 Modul Gsm SIM900

2.9 SMS GATEAWAY


SMS gateway merupakan sebuah sistem aplikasi yang digunakan untuk mengirim dan
atau menerima SMS, dan biasanya digunakan pada aplikasi bisnis, baik untuk kepentingan
broadcast promosi, servis informasi terhadap pengguna, penyebaran content produk / jasa dan
lain lain. berikut adalah beberapa fitur yang umum dikembangkan dalam aplikasi SMS
Gateway :

 Auto Reply

 Pengiriman massal / broadcast message

 Pengiriman terjadwal

Untuk membuat sebuah SMS gateway, perlu mengenal hal-hal berhubungan dengan
SMS gateway itu sendiri.Selain satu hal yang memegang peranan penting dalam pengiriman
SMS adalah SMSC (Short Message Service Center).yang merupakan jaringan telepon selular
yang menangani pengiriman SMS. Jadi, pada saat seseorang mengirimkan sebuah pesan SMS
melalui ponselnya, SMSC-lah yang bertugas mengirimkan pesan tersebut ke nomer tujuan.
Jika nomer tujuan tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan
tersebut dalam jangka waktu tertentu, Jika SMS tetap tidak dapat terkirim sampai
jangka waktu tersebut berakhir, maka SMS tersebut akan dihapus dari penyimpanan SMSC.
Sebuah aplikasi SMS gateway dapat menggunakan jalur SMSC untuk
pengoperasiannya.Keuntungannya adalah penggunaan nomer pendek/short code yang
mungkin dapat terdiri dari 3 sampai 4 digit saja misal 888, 9044, dan seterusnya.

2.10 LED

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh
mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya.

Gambar 2.10 LED


2.11 TINJAUAN PUSTAKA

Beberapa implementasi uraian Tugas Akhir singkat tentang sistem yang membantu
antara lain :
Tri Rahajoeningroem dan Wahyudin (2013) yaitu tentang sistem keamanan rumah
dengan monitoring menggunakan jaringan telepon seluler. Pada penelitian ini mikrokontroller
yang digunakan adalah mikrokontroller Atmega8535 sebagai pengolah data dan pemerosesan
data input dan output pada sistem keamanan. Konsep dari penelitian ini yaitu peneliti
merancang suatu perangkat pengunci pintu otomatis untuk indentifikasi keamanan rumah,
sehingga dapat mempermudah pemilik rumah melakukan penguncian pintu menggunakan
telepon seluler via SMS.
Nike Hartati Manurung yaitu tentang sistem keamanan kantor kerja berbasis sms
gateaway. Tujuan dari rancangan ini adalah untuk merancang suatu sistem keamanan kantor
berbasis sms gateaway menggunakan mikrokontroller Arduino Atmega 2560 yang
dikombinasikan dengan sensor ultrasonik , sensor Mq-2, sensor PIR dan modul GSM 900
sebagai media pengirim sms
2.1.11 Tujuan Penggunaan Arduino Uno

2.1.12 Kelemahan dan Kelebihan Arduino Uno


2.1.4.1 Kelemahan Arduino Uno
2.1.4.2 Kelebihan Metode Drill

2.2 Penelitian Yang Relevan


Beberapa penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain :

Feni Andriyani (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan


Operasi Perkalian Bersusun Melalui Metode Pemberian Tugas dan Drill Pada Siswa Kelas IV
SDN Purwoyoso 05 Kota Semarang”, penelitian tersebut dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui pelaksanaan, hasil belajar dan tingkat kemampuan operasi perkalian bersusun
dengan menggunakan metode pemberian tugas dan drill. Dalam penelitian tersebut juga
menyimpulkan bahwa melalui metode pemberian tugas dan drill dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal operasi hitung perkalian bersusun.
Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Penelitian ini berdasarkan hasil pengamatan
penulis dengan guru bidang studi IPS kelas V di SD Ber Seba, bahwa siswanya kurang
memahami dan mengerti dengan materi yang telah disampaikan oleh guru dengan berbagai cara
atau metode. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut maka penulis menawarkan
metode drill, karena berdasarkan hasil pengamatan guru tersebut kurang memahami metode
drill yang baik.
Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan maka pada kesempatan ini peneliti
akan melakukan penelitian tentang penerapan metode drill dalam meningkatkan hasil belajar
pada matapelajaran IPS siswa kelas III di SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti.

2.3 Kerangka Berfikir

Seseorang telah belajar apabila terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti. Pembelajaran IPS
diharapkan akan terjadi berbagai perubahan yang terjadi pada siswa sebagai proses dan hasil
pembelajaran berupa kecakapan yang membekali siswa setelah mengikuti proses pembelajaran,
yaitu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam pembelajaran IPS diharapkan
bukan hanya membekali pengetahuan (kognitif) saja kepada siswa namun juga membekali
ranah afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Pembelajaran yang aktif dan kreatif yang
dapat melibatkan siswa secara aktif, menyenangkan dan merangsang motivasi perkembangan
proses intelektual. Sesuai dengan tahap perkembangan anak, karakteristik siswa kelas III SD
Islam Plus Al-Firdaus Pasir Sakti berada pada tahap perkembangan operasional konkret, yaitu
usia rata-rata 9-11 tahun. Pada usia tersebut anak sudah mulai bisa berpikir secara logis dan
sistematis, membentuk serta mengembangkan sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai dalam
kehidupan sosial. Selain itu, anak juga mulai melihat sesuatu berdasarkan persepsinya tetapi
hanya melalui pengertian yang konkret. Pada tahap ini, segala sesuatu yang dipahami oleh
siswa merupakan sesuatu yang sesuai dengan kenyataan yang mereka alami.
Diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa
dan karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial agar mendapatkan pembelajaran yang maksimal.
Model Problem Based Learning adalah model pembelajaran berdasarkan masalah nyata yang
disajikan secara sistematis sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
mengembangkan inquiry, mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan ketrampilan berpikir
yang lebih tinggi. Media flashcard adalah media berbentuk kartu berukuran tertentu yang berisi
gambar, teks, atau tanda simbol yang berisi suatu rangkaian pesan. Langkah-langkah model
Problem Based Learning dengan media flashcard adalah: (1) guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, disertai dengan menunjukkan media flashcard; (2) guru mengorganisasikan siswa
untuk belajar; (3) guru membimbing siswa untuk mengumpulkan informasi dan melaksanakan
diskusi; (4) penyajian hasil kerja atau diskusi oleh siswa; (5) analisis atau evaluasi. Penerapan
model Problem Based Learning dengan media flashcard merupakan kombinasi model dan
media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPS, karena sesuai dengan
karakteristik siswa kelas IV yaitu sudah mampu berpikir logis dan konkrit serta sesuai dengan
karakteristik pembelajaran IPS yang mengkaji fenomena dalam kehidupan sehari-hari. Melalui
penerapan model Problem Based Learning (PBL) dengan media flashcard diharapkan dapat
membuat siswa mampu berpikir secara kritis, logis dan konkret; siswa lebih mudah memahami,
tertarik dan senang untuk belajar; siswa aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran; siswa
menyelesaikan masalah berdasarkan kemampuannya sendiri. Sehingga dengan penerapan
model Problem Based Learning (PBL) dengan media flashcard dapat meningkatkan hasil
belajar IPS tentang Masalah Sosial pada siswa kelas IV. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan media flashcard dapat diuraikan
melalui bagan kerangka berpikir 2.6
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah “Dugaan yang mungkin benar atau salah”1. Pendapat lain mengatakan
bahwa hipotesis adalah “Merupakan pertanyaan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui
kebenarannya tetapi memungkinkan untuk diuji dalam kenyataan empiris”2.
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah
jawaban sementara dari masalah yang timbul dalam penelitian, dimana peneliti harus menguji
kebenarannya secara empiris ke lapangan penelitian.
Berdasarkan definisi hipotesis yang telah diuraikan di atas, penulis kemukakan sebagai
berikut : “apakah dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas III SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti Tahun Pelajaran 2018/2019”.

1
S. Margono, Metode Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hal. 63
2
W. Gulo, Metode Penelitian, PT GramediaWidiasarana Indonesia, Jakarta, 2002, hal. 57
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang
dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip yang mencakup
kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi
(reflektion) atau evaluasi. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research ini
dilaksanakan di SD Islam Plus Ma’arif NU Al-FirdausPasirSakti.
2. Sasaran Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti pada siswa
kelas III dengan jumlah siswa 52 orang, yang terdiri dari 29 orang laki-laki dan 33 orang
perempuan. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini diharapkan dengan penggunaan
metode drill dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS.
Dalam penelitian ini yang akan diamati adalah siswa itu sendiri. Karena minat belajar
siswa di SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti masih rendah, dan penyebab minat
belajar siswa itu rendah adalah siswa kurang menyukai mata pelajaran matematika serta guru
pada saat proses belajar mengajar penggunaan metode yang monoton.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Anggota populasi dapat
berupa benda hidup maupun benda mati, dan manusia, dimana sifat-sifat yang ada padanya
dapat diukur dan diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut
“populasi infinitif” atau tidak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti
disebut “populasi finitif’ (tertentu/terbatas).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas III
SD Islam Plus Al_firdaus Pasir Sakti. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini berjumlah
52 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel adalah sebagian elemen dari suatu populasi, banyaknya elemen sampel. Adapun sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah berjumlah 52 siswa. Sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili) keadaan populasi yang sebenarnya, maka
agar dapat diperoleh sampel yang cukup representatif digunakan tehnik clauster random
sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara random agar semua siswa sebagai subjek
peneliti memiliki kesempatan yang sama untuk dapat dipilih menjadi sampel penelitian. Tehnik
sampling dengan menggunakan tehnik clauster random sampling digunakan bilamana populasi
tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau
clauster dengan catatan anggota berasal dari kelompok-kelompok yang mempunya karakteristik
yang sama (homogen).
C. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode
antara lain :
1. Metode Observasi
Menurut Sugiyono, bahwa metode observasi biasanya diartikan sebagai “Pengamatan
dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas
observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara
langsung maupun tidak langsung”1.
Tapi dengan demikian metode observasi ini dapat diartikan sebagai metode pengamatan,
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap suatu obyek. Sedangkan yang digunakan
dalam penelitian ini dengan observasi partisipan, metode ini berfungsi sebagai metode
penunjang digunakan untuk mengamati secara langsung terhadap suatu obyeknya.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya SD Islam
Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti dan perkembangannya, keadaan siswanya, serta hal-hal
yang berkaitan dengan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas III SD
Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti.
2. Metode Interview (Wawancara)
“Interview sebagai suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih
berhadap-hadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan
dengan telinganya sendiri suaranya merupakan alat pengumpul informasi yang langsung
tentang beberapa data aksi reaksi orang dalam bentuk perbuatan”2.

11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. CV Alfabeta Bandung, 2010, hal. 203
22
Ibid, hal. 194
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa metode interview adalah
suatu metode pengumpul data dimana seorang peneliti langsung berhadapan dengan orang yang
diinterview dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan.
Interview ini berfungsi untuk penunjang, digunakan untuk memperoleh data tentang
keadaan siswa serta aktivitas belajar siswa SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir Sakti.
3. Tes
Tes adalah “Cara yang digunakan dalam rangka mengukur penelitian di bidang
pendidikan yang berbentuk serangkaian tugas-tugas atau perintah-perintah yang harus
dikerjakan”3.
4. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah “Mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, catatan dan lain-lain”4. metode dokumentasi
digunakan untuk mengetahui sejarah berdirinya III SD Islam Plus Ma’arif NU Al-Firdaus Pasir
Sakti Lampung Timur, serta hasil belajar IPS.

5. Jadwal Kegiatan Penelitian


Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Penelitian di SD Islam Plus Ma’arifNU Al-Firdaus Kecamatan
Pasir Sakti

Waktu (Minggu ke)


No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan
Menyepakati jadwal dan tugas
Menyusun instrumen
2 Pelaksanaan
Menyiapkan kelas dan alat
Melakukan tindakan siklus 1
Melakukan tindakan siklus 2
Melakukan tindakan siklus 3
3 Menyusun Laporan
Pengolahan data
Penyusunan laporan
33
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Revisi V, Rineka Cipta, Jakarta,
1997, hal. 127
44
Yatim Rianto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Sie, Surabaya, 2001, hal. 103
Perbaikan laporan
Kegiatan akhir

D. Teknik Analisis Data


Analisis adalah suatu metode yang digunakan dalam menganalisis data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian. Untuk dapat memberikan deskripsi dari hasil penelitian ini,
maka perlu analisis terhadap data yang diperoleh.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan
kelas ini adalah suatu penelitian untuk mengetahui tindakan dalam rangka peningkatan mutu
pembelajaran di kelas secara rinci. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 4
tahapan yang lazim dilalui ,yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan prosedur penelitian tindakan dengan bagan
yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1)
Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Adapun model dan penjelasan
untuk masing-masing tahapan adalah sebagaiberikut :

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I Perencanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS III Perencanaan

Pengamatan

?
Gambar 1.
Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi Hopkins) 2009
1. Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas
a. Persiapan
1) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
2) Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
3) Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
4) Memilih bahan pelajaran yang sesuai.
5) Menyiapkan sumber, bahan dan alat praktek yang dibutuhkan.
6) Menyusun lembar kerja.
7) Mengembangkan format evaluasi.
8) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan tiga kali siklus, yaitu :
(1) Siklus I
1) Kegiatan Awal
a) Mempersiapkan konsep materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran.
b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
c) Dengan dipandu guru, siswa mendeskripsikan pengertian lingkungan.
d) Memecahkan masalah perhitungan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa tentang lingkungan kemudian
siswa menjawab secara spontan.
b) Guru menjelaskan tentang pengertian lingkungan dan macam-
macamlingkungansekitar.
c) Dengan alat peraga, guru menjelaskan tentang lingkungan, lalu memberikan
tanya jawab kepada siswa yang belum jelas.
d) Memberikan lembar kerja (post test).
3) Langkah Penutup
a) Guru menyimpulkan dengan cara menjelaskan kembali materi yang telah
diberikan, yaitu tentang pengertian dan macam-macam lingkungan.
b) Guru menanyakan kembali tentang materi yang disampaikan.
c) Guru memberikan penguatan terhadap materi.
d) Guru memotivasi siswa untuk selalu belajar di rumah.
4) Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang
berkaitan dengan pelaksanaan. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan
lembar pengamatan/observasi yang telah disediakan dan dilaksanakan di setiap
jam berlangsung.
5) Refleksi
Refleksi adalah kegiatan menganalisis memahami dan membuat
kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi
dilakukan dengan menganalisis hasil dari test dan observasi dan digunakan
sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.
(2) Siklus II
Berdasarkan siklus I dikembangkan ke siklus II. Pada siklus II ini adalah
memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan. Siklus II dan siklus
selanjutnya dimulai dari perencanaan, tindakan, sehingga tercapai hasil belajar yang
diharapkan. Pada dasarnya siklus II ini membuktikan apakah terjadi perubahan
setelah memperoleh tindakan pada siklus I.
(3) Siklus III
Pada siklus II peneliti tidak mengalami hambatan. Setelah memberikan
penjelasan siswa dapat memahami dengan baik materi yang diberikan oleh guru,
serta dari ringkasan materi, contoh-contoh soal yang ada di LKS, siswa merasa lebih
mudah memahami materibilangan.
Hasil yang diberikan pada setiap siklusnya juga meningkat. Untuk siklus III
ketercapaian hasil belajar siswa meningkat seperti yang telah ditentukan Standar
Ketuntasan Belajar Mengajar (SKBM) yaitu 6,5.
DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico.


Agus Sulistyo, 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surakarta.
Armai, Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Intermasa.
Departemen Agama RI, 2001. Al-Qur’an dan Terjemahnya.
Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya.
Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.  Bandung: Sinar Baru.
Nur Uhbiyati, 1997. Ilmu Pendidikan Islam (IPI). Pustaka Setia, Bandung.
Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
S. Margono, 2000. Metode Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, Nana. 1995. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan, CV. Alfabeta. Bandung.
Suharsimi Arikunto, 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Revisi V, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sutrisno Hadi, 1989. Statistik Jilid 1, Andi, Yogyakarta.
W. Gulo, 2002. Metode Penelitian, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Wina Sanjaya, 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar.  Bandung.
WJS. Poerwadarminta, 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hal. 767.
Yatim Rianto, 2001. Metodologi Penelitian Pendidikan, Sie, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai