Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspek keamanan saat ini dan dimasa yang akan mendatang sangat dibutuhkan dalam
berbagai bidang kehidupan saat ini. Faktor privasi juga turut mempengaruhi akan pentingnya
suatu sistem kemanan. Kemajuan teknologi seiring dengan berkembangnya zaman khususnya
dalam bidang elektronika ikut membantu dalam pengembangan sistem keamanan yang mantap
dan handal. Salah satu aplikasi sistem keamanan adalah untuk pengaman ruangan. Kelebihan
sistem keamanan yang berbasiskan elektronika dibanding sistem kemanan konvensional
seperti manusia adalah kemampuan beroperasi terus menerus dan dapat secara otomatis
terhubung dengan perangkat lain.
Perancangan sistem keamanan elektronik dapat menggabungkan berbagai kombinasi
teknologi seperti penggunaan sensor Passive Infra Red (PIR), Keypad, maupun Buzzer dengan
tujuan untuk mendapatkan suatu unjuk kerja sistem yang mampu mengamankan ruangan secara
optimal.

1.2 Rumusan Masalah


Ruang lingkup yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
a.Bagaimana langkah kerja dari alarm anti maling dengan PIR sensor.
b.Apa saja alat dan bahan untuk membuat alarm anti maling dengan PIR sensor.
c.Manfaat dari alarm anti maling dengan PIR sensor.
d.Cara kerja dari alarm anti maling dengan PIR sensor.

1.3 Batasan Masalah


Penulis membuat alat pendeteksi maling tersebut dengan menggunakan sensor pir
berbasis Arduino dengan batasan-batasan sebagai berikut:
1.Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino.
2.Sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar
inframerah dalam suatu ruangan.

1.4 Tujuan Masalah


Tujuan dilakukan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.Mengetahui prinsip kerja dari sensor passive infrared.
2.Mengetahui jarak jangkauan sensor passive infrared.
3.Mengetahui aplikasi sensor passive infrared.

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Alarm
Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan pemberitahuan
dengan mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang dapat diartikan dalam alarm
salah satunya yang kita bahas alarm untuk memperingatkan pemilik rumah akan adanya
masalah keamanan. Permasalahan yang paling sering ditemukan dilapangan jika pemilik
rumah meninggalkan rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan merasa was –
was dengan keadaan rumahnya.
2.2 Sensor PIR
Passive Infra Red merupakan sensor yang bekerja dengan menerima sinyal infrared yang
dipancarkan suatu objek (dalam hal ini tubuh manusia) untuk kemudian dibandingkan dengan
suhu ruangan. Sensor PIR dapat disebut sebagai Motion Sensor atau Pressense Detector. Secara
umum, sensor hanya sensitif terhadap suhu tubuh manusia. Jika keberadaan manusia masuk
dalam cakupan/coverage area sensor, maka suhu tubuh yang dipancarkan manusia akan
dideteksi dan selanjutnya sensor akan aktif. Sensor bersifat pasif atau bersifat menerima sinyal
infra red dari luar. Oleh karena itu, pada umumnya sensor PIR ini diperuntukkan sebagai
penggunaan di dalam ruangan karena apabila di luar ruangan (outdoor) perubahan suhu yang
terjadi tidak hanya disebabkan dari panas tubuh manusia, melainkan bisa dari cuaca (sinar
matahari).
Namun pada saat ini sudah ada jenis lain dari produk sensor yang dapat digunakan di luar
ruangan. Jenis PIR ini mempunyai setting yang berbeda dengan indoor type atau telah
dikombinasikan dengan sensor microwave (PIR dual Tech), selain mendeteksi perubahan suhu
ruang karena panas tubuh sensor ini juga mendeteksi gerakan.

Gambar 2.1 Sensor PIR (a) sensor passive infra red (b) cakupan area sensor PIR
Manusia yang berjalan di balik jendela kaca tidak dapat dideteksi oleh sensor PIR.

2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan yang tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar sesuai dengan fungsi yan digunakan dan tergantung dari arah arus
dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar

2
yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.3 Buzzer

2.4 Arduino Uno R3


Arduino Uno sebenarnya adalah salah satu kit mikrokontroler yang berbasis pada
ATmega28. Modul ini sudah dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk
mendukung mikrokontroler untuk bekerja, tinggal colokkan ke power suply atau sambungkan
melalui kabel USB ke PCmu Arduino Uno ini sudah siap sedia. Arduino Uno ini memilki 14
pin digital input/output, 6 analog input, sebuah resonator keramik 16MHz, koneksi USB,
colokan power input, ICSP header, dan sebuah tombol reset.

Gambar 2.4 Arduino Uno R3

Untuk keunggulan board Arduino Uno Revision 3 antara lain:


a. Pinout
ditambahkan pin SDA dan SCL di dekat pin AREF dan dua pin lainnya diletakkan dekat tombol
RESET, fungsi IOREF melindungi kelebihan tegangan pada papan rangkaian. Keunggulan
perlindungan ini akan kompatibel juga dengan dua jenis board yang menggunakan jenis AVR
yang beroperasi pada tegangan kerja 5V dan Arduino Due tegangan operasi 3.3V.

3
b.Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.
Bahasa “UNO” berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan peluncuran
pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk Arduino yang selanjutnya,
seri Uno versi terbaru dilengkapi USB.

2.5 Keypad
Keypad berarti Sebuah keyboard miniatur atau set tombol untuk operasi portabel
perangkat elektronik, telepon, atau peralatan lainnya. Keypad merupakan sebuah rangkaian
tombol yang tersusun atau dapat disebut “pad” yang biasanya terdiri dari huruf alfabet (A—Z)
untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat angka serta simbol-simbol khusus lainnya. Keypad
yang tersusun dari angka – angka biasanya disebut sebagai keypad numerik. Keypad juga
banyak dijumpai pada alphanumeric keyboard dan alat lainnya seperti kalkulator, telepon,
kunci kombinasi, serta kunci pintu digital, di mana diperlukannya nomor untuk dimasukkan.
Dimana disini Keypad yang digunakan adalah tipe standar dengan 16 (4×4) tombol yang terdiri
dari “1,2,3,A 4,5,6, B 7,8,9,C *,0,#,D” seperti pada gambar dibawah.

Gambar 2.5 Keypad

2.6 LED (Light Emitting Dioda)


a. Pengertian
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang
sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik
lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu
Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED (Light Emitting Diode) yang bentuknya
kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang mengganti lampu
tube.

4
b. Cara Kerja
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari semikonduktor. Cara kerjanya
pun hampir sama dengan dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub
negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward)
dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini
juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.
2.7 PCB (Printed Circuit Board)
PCB adalah papan dasar yang secara fisik mendukung dan menghubungkan komponen-
komponen pada hampir semua barang elektronik. “Printed circuit board” merupakan
kepanjangan dari PCB, atau “papan sirkuit cetak” dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan PCB
dibuat dengan fiberglass atau plastik yang diperkuat kaca, dengan jalur-jalur konduktor
(conductive trace) berbahan tembaga. Jalur konduktor tembaga menghubungkan komponen
komponen pada PCB, dengan membentuk suatu sirkuit. PCB digunakan dalam komputer, baik
laptop maupun desktop. PCB berperan sebagai fondasi untuk berbagai macam komponen
internal yang ada dalam komputer seperti graphics card, controller card, network interface card,
dan expansion card. Semua komponen ini terhubung ke motherboard, yang juga merupakan
PCB.
PCB dapat berupa satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-perangkat elektronik
sederhana. Sedangkan, PCB untuk perangkat keras (hardware) yang kompleks seperti
motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak 12 lapisan. PCB biasanya memiliki warna hijau,
akan tetapi PCB dapat dibuat dengan warna apapun. Meski PCB biasa dikaitkan dengan
komputer pribadi atau laptop, sebenarnya PCB juga digunakan di banyak perangkat-perangkat
elektronik lain. Kebanyakan televisi, kamera digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu
atau lebih PCB.

5
BAB III
PERANCANGAN

3.1 Pemilihan Perangkat Keras dan Lunak


Dalam analisis ini bertujuan untuk menentukan penggunaan perangkat keras (Hardware)
dan perangkat lunak (Software) sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan sebagai
prototipe.Spesifikasi Hardware.
3.1.1 Hardware
1) Arduino Uno R3
2) PCB
3) Kabel Jumper
4) Solder
5) Buzzer
6) Sensor PIR
7) Keypad
8) LED 3 warna
9) Timah
3.1.2 Software
1) Windows 10
2) Arduino 1.0.1
3.2 Flowchart Alarm Anti Maling Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno

Gambar 3.1. Flowchart Sistem

6
Algoritma sistem
1. Mulai
2. Inisialisasi sensor PIR
3. Selanjutkan masukkan password menggunakan Keypad
4. Baca kondisi jika, password benar maka sensor pir akan aktif.
Jika kondisi tidak, maka sensor pir tidak aktif.
5. Apakah sensor pir mendeteksi gerak ? Jika ya, maka sensor pir akan bekerja,
LED akan menyala dan berbunyi
6. Jika tidak, maka sensor pir tidak akan menyala, led dan buzzer tidak akan bekerja.
7. Selesai.

7
BAB IV
ANALISA HASIL DAN PENGUJIAN

Dalam bab ini akan membahas analisa hasil dan pengujian Sistem Alarm Anti Maling
Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno R3.

4.1 Tampilan Lengkap Rangkaian Alarm Anti Maling Menggunkan Sensor Pir
Berbasis Arduino
Setelah perancangan alat selesai, maka dilakukan analisa dan pengujian dari perancangan
alat ini. Rangkaian umum dari keseluruhan peralatan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah
ini.

Gambar 4.1 Rangkaian Alarm Anti Maling Menggunkan Sensor Pir Berbasis Arduino.

4.2 Analisa dan Pengujian Sensor Pir Untuk Mendeteksi gerak.


Pengujian pada sensor ini bertujuan mengetahui sensitifitas sensor dalam mendeteksi
objek baik pada jarak terdekat dan terjauh terhadap objek yang terdapat di depan pintu, dimana
sensor ini membutuhkan tegangan masukan sebesar 5 Vdc. Sensor ini akan diletakkan pada
bagian pintu yang menghadap keluar untuk mendeteksi objek yang berada di luar bangunan,
objek yang akan di deteksi dalam pengujian yaitu manusia dan tumbuhan, dimana dilakukan
lima kali percobaan dari tiap objek pada jarak 1 hingga 6 meter dan berikut merupakan hasil
pengujian sensitifitas sensor PIR terhadap objek. Berikut gambar 4.2 dan tabel 4.1 pengujian
sensor PIR dapat dilihat dibawah ini.

Gambar 4.2 Sesnor PIR pendeteksi gerak.

8
Tabel 4.1 Pengujian Sensor PIR
Objek Jarak (M) Respon Sensor

1 Aktif

2 Aktif

Makhluk Hidup 3 Aktif

4 Aktif

5 Tidak Aktif

1 Tidak Aktif

2 Tidak Aktif

Tumbuhan 3 Tidak Aktif

4 Tidak Aktif

5 Tidak Aktif

4.3 Analisa dan Pengujian Buzzer Sebagai Alarm


Speaker indikator atau biasa yang disebut buzzer adalah sebuah output berupa suara yang
berbunyi seperti “beep”, alat ini digunakan sebagai indikator suara Untuk alarm bila sensor pir
mengirim perintah. Buzzer akan bekerja jika sensor Pir membaca suatu gerakan . Pengujian
buzzer dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.2 Pengujian Buzzer


Kondisi Bazzer
Sensor PIR Bekerja On
Sensor PIR Tidak Bekerja Off

Berikut gambar rancangan buzzer dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini.

Gambar 4.3 Perancangan Buzzer

9
4.4 Pengujian LED Sebagai indikator
LED (Light Emitting Diode) merupakan komponen elekromagnetik yang berfungsi
untuk memancarkan cahaya. Sesuai dengan fungsi LED akan memancarkan cahaya jika
kondisi yang ditanamkan pada sensor PIR terpenuhi. Lampu indikator yang digunakan pada
perancangan alat ini yaitu LED putih. LED putih akan menyala jika terdeteksi adanya suatu
gerak. Hasil Penghujian dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Pengujian Lampu Indikator

Kondisi Sensor PIR Kondisi Indikator

Terdeteksi On

Tidak Terdeteksi Off

Rancangan LED indikator deteksi dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.

Gambar 4.4 LED Indikator

4.5 Analisi dan Pengujian Keypad


Dilihat dari prinsip kerjanya, keypad ukuran 3x4 ini difungsikan sebagai masukan (input)
ke bagian pemroses data yaitu mikrokontroler. Mikrokontroler akan membaca data dari keypad
melalui proses scanning pada keypad. Proses scanning ini maksudnya adalah bahwa
mikrokontroler akan menscan dan Pengecekan Output Sensor 55 mendeteksi ada atau tidaknya
penekanan tombol pada keypad yang akan dijadikan sebagai masukan (input).
Setiap penekanan salah satu tombol pada key padakan terjadi kombinasi antara pin
input(baris) dan pin output (kolom) pada susunan matriks keypad. Berikut ini adalah pengujian
penekanan tombol pada keypad berdasarkan kombinasi baris dan kolom dari tombol - tombol
yang ada pada keypad. Berikut gambar dan pengujian keypad dapat dilihat pada tabel 4.4.
Gambar 4.5 Rangkaian Keypad

10
Gambar 4.4 pengujian Keypad

Berdasarkan dari hasil pengujian penekanan tombol-tombol pada Keypad bahwa


keseluruhan tombol pada keypad dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat digunakan
sebagai tombol masukan nomor meja pelangga.

11
BAB VI
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:
1. Penggunaan sensor passive infrared (PIR) untuk mendeteksi dan membaca data dari
gerakan cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara cepat.
2. Perpaduan antara sensor PIR dan Buzzer di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
3. Pengaplikasian alarm anti maling ini dapat digunakan pada kehidupan sehari hari
sebagai alat sistem pengamanan.

DAFTAR PUSTAKA

Edwin Zaunudin. 2010. Skripsi Sistem Keamanan Pada Kendaraan Bermotor Menggunakan
Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroler Atmeda 8535.
Bogor: Universitas Pakuan.

http://www.boarduino.web.id/2014/12/keypad-4×4-dan-indikator-led-di-arduino.html?m=0

http://elektronikanewbie.blogspot.co.id/2015/12/alarm-menggunakan-sensor-pir-arduino.html

http://beemanyufd.blogspot.co.id/2015/05/flowchart-sensor-pir.html

12
Lampiran 1

 Listing Program Sensor PIR, Buzzer, LED


int ledPin = 13; // Memilih pin indikator LED

int inputPin = 2; // Memilih input PIR Sensor

int pirState = LOW; // Pada saat mulai, Matikan sensor

int val = 0; // Variable pembaca status pin

int pinSpeaker = 10; // Memilih pin buzzer, dengan pin PWM

void setup() {

pinMode(ledPin, OUTPUT); // jadikan LED sebagai Output

pinMode(inputPin, INPUT); // jadikan Sensor sebagai Input

pinMode(pinSpeaker, OUTPUT); // jadikan buzzer sebagai output

Serial.begin(9600);

void loop(){

val = digitalRead(inputPin);

if (val == HIGH) {

digitalWrite(ledPin, HIGH);

playTone(300, 160);

delay(150);

if (pirState == LOW) {

Serial.println("Terdeteksi suatu pergerakan!");

pirState = HIGH;

} else {

digitalWrite(ledPin, LOW);

playTone(0, 0);

13
delay(300);

if (pirState == HIGH){

Serial.println("Motion ended!");

pirState = LOW;

void playTone(long duration, int freq) {

duration *= 1000;

int period = (1.0 / freq) * 1000000;

long elapsed_time = 0;

while (elapsed_time < duration) {

digitalWrite(pinSpeaker,HIGH);

delayMicroseconds(period / 2);

digitalWrite(pinSpeaker, LOW);

delayMicroseconds(period / 2);

elapsed_time += (period);

 Listing Program Keypad


#include <Keypad.h>

const byte ROWS = 4;


const byte COLS = 3;

char hexaKeys[ROWS][COLS] = {
{'1', '2', '3'},
{'4', '5', '6'},
{'7', '8', '9'},
{'*', '0', '#'}
};

14
byte rowPins[ROWS] = {9, 8, 7, 6};
byte colPins[COLS] = {5, 4, 3};

Keypad customKeypad = Keypad(makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins,


ROWS, COLS);

void setup(){
Serial.begin(9600);
}

void loop(){
char customKey = customKeypad.getKey();

if (customKey){
Serial.println(customKey);
}
}

15

Anda mungkin juga menyukai