PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Alarm
Alarm merupakan sebuah notifikasi untuk memberikan sebuah pesan pemberitahuan
dengan mengeluarkan bunyi peringatan. Banyak jenis pesan yang dapat diartikan dalam alarm
salah satunya yang kita bahas alarm untuk memperingatkan pemilik rumah akan adanya
masalah keamanan. Permasalahan yang paling sering ditemukan dilapangan jika pemilik
rumah meninggalkan rumahnya dalam keadaan sepi maka pemilik rumah akan merasa was –
was dengan keadaan rumahnya.
2.2 Sensor PIR
Passive Infra Red merupakan sensor yang bekerja dengan menerima sinyal infrared yang
dipancarkan suatu objek (dalam hal ini tubuh manusia) untuk kemudian dibandingkan dengan
suhu ruangan. Sensor PIR dapat disebut sebagai Motion Sensor atau Pressense Detector. Secara
umum, sensor hanya sensitif terhadap suhu tubuh manusia. Jika keberadaan manusia masuk
dalam cakupan/coverage area sensor, maka suhu tubuh yang dipancarkan manusia akan
dideteksi dan selanjutnya sensor akan aktif. Sensor bersifat pasif atau bersifat menerima sinyal
infra red dari luar. Oleh karena itu, pada umumnya sensor PIR ini diperuntukkan sebagai
penggunaan di dalam ruangan karena apabila di luar ruangan (outdoor) perubahan suhu yang
terjadi tidak hanya disebabkan dari panas tubuh manusia, melainkan bisa dari cuaca (sinar
matahari).
Namun pada saat ini sudah ada jenis lain dari produk sensor yang dapat digunakan di luar
ruangan. Jenis PIR ini mempunyai setting yang berbeda dengan indoor type atau telah
dikombinasikan dengan sensor microwave (PIR dual Tech), selain mendeteksi perubahan suhu
ruang karena panas tubuh sensor ini juga mendeteksi gerakan.
Gambar 2.1 Sensor PIR (a) sensor passive infra red (b) cakupan area sensor PIR
Manusia yang berjalan di balik jendela kaca tidak dapat dideteksi oleh sensor PIR.
2.3 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran
listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud
speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian
kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan yang tadi akan
tertarik ke dalam atau keluar sesuai dengan fungsi yan digunakan dan tergantung dari arah arus
dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan
kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar
2
yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
3
b.Penerapan ATmega 16U2 pengganti 8U2.
Bahasa “UNO” berasal dari bahasa Italia yang artinya SATU, ditandai dengan peluncuran
pertama Arduino 1.0, Uno pada versi 1.0 sebagai referensi untuk Arduino yang selanjutnya,
seri Uno versi terbaru dilengkapi USB.
2.5 Keypad
Keypad berarti Sebuah keyboard miniatur atau set tombol untuk operasi portabel
perangkat elektronik, telepon, atau peralatan lainnya. Keypad merupakan sebuah rangkaian
tombol yang tersusun atau dapat disebut “pad” yang biasanya terdiri dari huruf alfabet (A—Z)
untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat angka serta simbol-simbol khusus lainnya. Keypad
yang tersusun dari angka – angka biasanya disebut sebagai keypad numerik. Keypad juga
banyak dijumpai pada alphanumeric keyboard dan alat lainnya seperti kalkulator, telepon,
kunci kombinasi, serta kunci pintu digital, di mana diperlukannya nomor untuk dimasukkan.
Dimana disini Keypad yang digunakan adalah tipe standar dengan 16 (4×4) tombol yang terdiri
dari “1,2,3,A 4,5,6, B 7,8,9,C *,0,#,D” seperti pada gambar dibawah.
4
b. Cara Kerja
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari semikonduktor. Cara kerjanya
pun hampir sama dengan dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub positif (P) dan kutub
negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward)
dari Anoda menuju ke Katoda.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan
junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses
untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga
menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau
bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type
material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
LED atau Light Emitting Diode yang memancarkan cahaya ketika dialiri tegangan maju ini
juga dapat digolongkan sebagai Transduser yang dapat mengubah Energi Listrik menjadi
Energi Cahaya.
2.7 PCB (Printed Circuit Board)
PCB adalah papan dasar yang secara fisik mendukung dan menghubungkan komponen-
komponen pada hampir semua barang elektronik. “Printed circuit board” merupakan
kepanjangan dari PCB, atau “papan sirkuit cetak” dalam Bahasa Indonesia. Kebanyakan PCB
dibuat dengan fiberglass atau plastik yang diperkuat kaca, dengan jalur-jalur konduktor
(conductive trace) berbahan tembaga. Jalur konduktor tembaga menghubungkan komponen
komponen pada PCB, dengan membentuk suatu sirkuit. PCB digunakan dalam komputer, baik
laptop maupun desktop. PCB berperan sebagai fondasi untuk berbagai macam komponen
internal yang ada dalam komputer seperti graphics card, controller card, network interface card,
dan expansion card. Semua komponen ini terhubung ke motherboard, yang juga merupakan
PCB.
PCB dapat berupa satu lapisan saja (single-layer) untuk perangkat-perangkat elektronik
sederhana. Sedangkan, PCB untuk perangkat keras (hardware) yang kompleks seperti
motherboard, dapat memiliki sampai sebanyak 12 lapisan. PCB biasanya memiliki warna hijau,
akan tetapi PCB dapat dibuat dengan warna apapun. Meski PCB biasa dikaitkan dengan
komputer pribadi atau laptop, sebenarnya PCB juga digunakan di banyak perangkat-perangkat
elektronik lain. Kebanyakan televisi, kamera digital, radio, ponsel, dan tablet memiliki satu
atau lebih PCB.
5
BAB III
PERANCANGAN
6
Algoritma sistem
1. Mulai
2. Inisialisasi sensor PIR
3. Selanjutkan masukkan password menggunakan Keypad
4. Baca kondisi jika, password benar maka sensor pir akan aktif.
Jika kondisi tidak, maka sensor pir tidak aktif.
5. Apakah sensor pir mendeteksi gerak ? Jika ya, maka sensor pir akan bekerja,
LED akan menyala dan berbunyi
6. Jika tidak, maka sensor pir tidak akan menyala, led dan buzzer tidak akan bekerja.
7. Selesai.
7
BAB IV
ANALISA HASIL DAN PENGUJIAN
Dalam bab ini akan membahas analisa hasil dan pengujian Sistem Alarm Anti Maling
Menggunakan Sensor PIR Berbasis Arduino Uno R3.
4.1 Tampilan Lengkap Rangkaian Alarm Anti Maling Menggunkan Sensor Pir
Berbasis Arduino
Setelah perancangan alat selesai, maka dilakukan analisa dan pengujian dari perancangan
alat ini. Rangkaian umum dari keseluruhan peralatan dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah
ini.
Gambar 4.1 Rangkaian Alarm Anti Maling Menggunkan Sensor Pir Berbasis Arduino.
8
Tabel 4.1 Pengujian Sensor PIR
Objek Jarak (M) Respon Sensor
1 Aktif
2 Aktif
4 Aktif
5 Tidak Aktif
1 Tidak Aktif
2 Tidak Aktif
4 Tidak Aktif
5 Tidak Aktif
Berikut gambar rancangan buzzer dapat dilihat pada gambar 4.8 dibawah ini.
9
4.4 Pengujian LED Sebagai indikator
LED (Light Emitting Diode) merupakan komponen elekromagnetik yang berfungsi
untuk memancarkan cahaya. Sesuai dengan fungsi LED akan memancarkan cahaya jika
kondisi yang ditanamkan pada sensor PIR terpenuhi. Lampu indikator yang digunakan pada
perancangan alat ini yaitu LED putih. LED putih akan menyala jika terdeteksi adanya suatu
gerak. Hasil Penghujian dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini.
Tabel 4.3 Pengujian Lampu Indikator
Terdeteksi On
Rancangan LED indikator deteksi dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini.
10
Gambar 4.4 pengujian Keypad
11
BAB VI
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil bahasan diatas dapat diambil kesimpulan menjadi beberapa poin, yaitu:
1. Penggunaan sensor passive infrared (PIR) untuk mendeteksi dan membaca data dari
gerakan cukup efisien karena dapat mengirimkan sinyal seara cepat.
2. Perpaduan antara sensor PIR dan Buzzer di rasakan cukup tepat, karena
pengaplikasiannya akan berguna dan tidak sukar untuk di buat.
3. Pengaplikasian alarm anti maling ini dapat digunakan pada kehidupan sehari hari
sebagai alat sistem pengamanan.
DAFTAR PUSTAKA
Edwin Zaunudin. 2010. Skripsi Sistem Keamanan Pada Kendaraan Bermotor Menggunakan
Radio Frequency Identification (RFID) Berbasis Mikrokontroler Atmeda 8535.
Bogor: Universitas Pakuan.
http://www.boarduino.web.id/2014/12/keypad-4×4-dan-indikator-led-di-arduino.html?m=0
http://elektronikanewbie.blogspot.co.id/2015/12/alarm-menggunakan-sensor-pir-arduino.html
http://beemanyufd.blogspot.co.id/2015/05/flowchart-sensor-pir.html
12
Lampiran 1
void setup() {
Serial.begin(9600);
void loop(){
val = digitalRead(inputPin);
if (val == HIGH) {
digitalWrite(ledPin, HIGH);
playTone(300, 160);
delay(150);
if (pirState == LOW) {
pirState = HIGH;
} else {
digitalWrite(ledPin, LOW);
playTone(0, 0);
13
delay(300);
if (pirState == HIGH){
Serial.println("Motion ended!");
pirState = LOW;
duration *= 1000;
long elapsed_time = 0;
digitalWrite(pinSpeaker,HIGH);
delayMicroseconds(period / 2);
digitalWrite(pinSpeaker, LOW);
delayMicroseconds(period / 2);
elapsed_time += (period);
char hexaKeys[ROWS][COLS] = {
{'1', '2', '3'},
{'4', '5', '6'},
{'7', '8', '9'},
{'*', '0', '#'}
};
14
byte rowPins[ROWS] = {9, 8, 7, 6};
byte colPins[COLS] = {5, 4, 3};
void setup(){
Serial.begin(9600);
}
void loop(){
char customKey = customKeypad.getKey();
if (customKey){
Serial.println(customKey);
}
}
15