Anda di halaman 1dari 8

4 KIPAS ANGIN DENGAN KONTROL REMOTE IR BERBASIS

ARDUINO

4.1 Analisis

Tahap analisis dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis masalah dan analisis kebutuhan.
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap analisis Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis
Arduino.

4.1.1 Analisis Masalah

Pada tahap pertama, melakukan analisis masalah terlebih dahulu yaitu melakukan diskusi
dengan kelompok kami. Selanjutnya melakukan mencari bahan di perpustakaan Sekolah Vokasi
IPB. Berdasarkan hasil diskusi kelompok kami, pembuatan kipas angin yang dapat dikontrol
dengan remote IR akan sangat membantu karena kipas dapat dipasang di tempat yang tinggi tanpa
harus kesulitan ketika ingin mengontrolnya. Pada kipas angin kebanyakan menggunakan tombol
atau sebuah tali untuk menggerakkan saklar untuk mengontrol kipas yang berada di posisi yang
sulit di jangkau. Sedangkan pada kipas angin dipasang sebuah penerima sinyal inframerah yang
ditembakkan oleh remote. Alat penerima akan membaca sinyal dari inframerah untuk menentukan
kendali terhadap kipas angin. Sehingga pengguna tidak perlu khawatir memasang kipas terlalu
tinggi.

4.1.2 Analisis Kebutuhan

Agar pembuatan Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis Arduino dapat
dibangun dengan baik, tahap selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan. Berdasarkan
analisis kebutuhan, maka dibutuhkan komponen perangkat keras yang terintegrasi dengan input,
proses dan output. Komponen yang dibutuhkan dapat dilihat seperti ditunjukkan pada Tabel 1

Table 1 Komponen Alat yang dibutuhkan

Jenis
No Komponen Perangkat Fungsi
Keras
1. TSOP314 Input Sebagai alat penerima inframerah
dari remote
2. Arduino Uno Prosess Sebagai pengolah data yang telah
terprogram.
3. Jumper - -
4. LED Output Sebagai indikator
5. Modul Relay Output Sebagai saklar
6. Motor DC Output Sebagai simulasi kipas yang
dikontrol
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 komponen yang dibutuhkan adalah Arduino Uno,
Sensor TSOP314, Jumper, LED, modul relay dan motor DC. Komponen tersebut digunakan untuk
membuat Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis Arduino. Berikut ini adalah beberapa
penjelasan mengenai komponen yang dibutuhkan :
1. TSOP314
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat
mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra
merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector
Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah
digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).

Gambar 1 Infrared detektor

Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah
output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP
( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu
fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan
mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP
(TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang
telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi
tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier
tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi
carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.
(https://rayendente.wordpress.com/2015/03/26/sensor-inframerah/)

2. Arduino Uno
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328 (datasheet). Memiliki
14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut dapat digunakan sebagai output
PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header,
dan tombol reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya
menghubungkan Board Arduino Uno ke komputer dengan menggunakan kabel USB atau
listrik dengan AC yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya.
Uno berbeda dengan semua board sebelumnya dalam hal koneksi USB-to-serial yaitu
menggunakan fitur Atmega8U2 yang diprogram sebagai konverter USB-to-serial berbeda
dengan board sebelumnya yang menggunakan chip FTDI driver USB-to-serial.
Nama “Uno” berarti satu dalam bahasa Italia, untuk menandai peluncuran Arduino 1.0.
Uno dan versi 1.0 akan menjadi versi referensi dari Arduino. Uno adalah yang terbaru dalam
serangkaian board USB Arduino, dan sebagai model referensi untuk platform Arduino, untuk
perbandingan dengan versi sebelumnya, lihat indeks board Arduino.

Gambar 2 Arduino Uno

3. Jumper
Jumper adalah connector (penghubung) sirkuit elektrik yand digunakan untuk
menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk
melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.
Kabel jumper adalah komponen yang wajib ada saat belajar rangkaian elektronika dan
komponen penghubung rangkaian Arduino dengan breadboard. Hal-hal yang jadi masalah
pada kabel jumper antara lain jumlahnya tidak punya banyak atau kabel jumper gampang
rusak karena saat beli kualitas tidak diperhitungkan.
Kabel jumper memang banyak dijual dengan harga tertentu tergantung dengan
kualitasnya, tetapi kabel jumper juga bisa dibuat sendiri dengan harga modal yang lebih
murah dan menghasilkan jumlah kabel yang banyak meski tampilan berbeda dengan buatan
pabrik. Tapi setidaknya secara fungsi, kabel jumper buatan sendiri masih akan berfungsi
sebagaimana mestinya.

Gambar 3 Jumper
4. Modul Relay
Modul relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan
komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni
Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Modul relay
Sebagai electronic-switch yang dapat digunakan untuk mengendalikan ON/OFF peralatan
listrik berdaya besar. Modul relay ini menggunakan Relay SONGLE SRD-05VDC-SL-C dan
juga tegangan rendah, 5V, sehingga dapat langsung dihubungkan pada sistem mikrokontroler.
Pada pin pengendali dapat dihubungkan dengan port mikrokontroler mana saja, sehingga
membuat pemrogram dapat leluasa menentukan pin mikrokontroler yang digunakan sebagai
pengendali. Dilengkapi rangkaian penggerak (driver) relay dengan level tegangan TTL
sehingga dapat langsung dikendalikan oleh mikrokontroler.

Gambar 4 Modul Relay

5. Motor DC
Motor DC adalah salah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak
berupa putaran. Pada motor DC, energi listrik yang digunakan adalah energi listrik dengan
arus searah atau yang juga biasa dikenal dengan nama listrik DC. Oleh karena itu motor DC
juga kerap disebut dengan nama motor arus searah.
Agar dapat bekerja, motor DC memerlukan suplay tegangan searah alias tegangan DC yang
disambungkan melalui dua terminalnya. Motor DC bekerja dengan menghasilkan putaran per
menit atau yang juga biasa dikenal dengan istilah RPM. Motor DC dapat berputar searah
maupun berlawanan arah jarum jam. (http://belajarelektronika.net/pengertian-motor-dc-
fungsi-dan-prinsip-kerjanya/)

Gambar 5 Motor DC
6. LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya
yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang
dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh
mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya.

Gambar 6 LED

4.2 Perancangan

Pada perancangan ini, ada beberapa tahapan yaitu pembuatan flowchart kerja alat,
pembuatan blok diagram alat dan pembuatan skema rangkaian perangkat keras alat. Berikut ini
adalah beberapa tahap perancangan pembuatan Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis
Arduino:
4.2.1 Flowchart Kerja Alat

Pada perancangan Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis Arduino ini dimulai
dengan pembuatan flowchart kerja alat terlebih dahulu. Berikut ini merupakan flowchart kerja
alat yang dapat dilihat seperti ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 7 Flowchart kerja alat

Pada gambar di atas merupakan kerja alat Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR
Berbasis Arduino. Alat akan membaca nilai inframerah yang ditembakkan oleh remote. Nilai yang
dibaca akan dibandingkan dengan nilai referensi untuk menentukan kontrol terhadap kipas. Jika
nilai yang dibaca adalah nilai dari tombol 1, kipas dan LED hijau akan menyala dan jika nilai
yang dibaca adalah nilai dari tombol 2, kipas dan LED merah yang akan menyala.
4.2.2 Blok Diagram Alat
Pada tahap perancangan alat selanjutnya, yaitu dengan pembuatan blok diagram alat Kipas
Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasis Arduino. Blok diagram alat yang telah dirancang ini
dapat dilihat seperti ditunjukkan pada Gambar 8.

Modul Relay Motor DC

Inframerah
Arduino Uno LED Hijau
Detektor

LED Merah
Gambar 8 Blok Diagram

Pada gambar di atas merupakan blok diagram dari Kipas Angin dengan Kontrol Remote
IR Berbasis Arduino. Alat Kipas Angin dengan Kontrol Remote IR Berbasi Arduino terdiri dari
beberapa komponen yaitu inframerah detektor sebagai input, arduino uno sebagai pemroses input
dan pengendali output, LED hijau dan merah sebagai output indikator, modul relay dan motor DC
sebagai output yang dikontrol oleh arduino uno.

4.2.3 Skema Rangkaian Perangkat Keras Alat


Setelah blok diagram dibuat, selanjutnya merancang skema rangkaian perangkat keras
alat. Berikut ini adalah gambar skema rangkaian perangkat keras alat Kipas Angin dengan
Kontrol Remote IR Berbasis Arduino:

Gambar 9 Skema rangkaian perangkat keras


Pada gambar di atas merupakan skema rangkaian dari alat Kipas Angin dengan Kontrol
Remote IR Berbasis Arduino. Inframerah detektor memiliki pin signal yang terhubung dengan
pin digital 3 untuk mengirimkan bacaan inframerah ke arduino. LED merah terhubung dengan
pin digital 7 dan LED hijau terhubung dengan pin digital 5. Modul relay terhubung dengan
arduino pada pin digital 4 untuk menerima sinyal kontrol dari arduino.

Anda mungkin juga menyukai