Disusun Oleh :
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
KATA PENGANTAR
Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuiah Sistem Mikrokontroler :
Rahmat Hidayat S.PD., M.PD dan juga rekan kami sekalian, karena telah mendukung selesainya proporsal
yang berjudul “Proposal Pembuatan Alat Pendeteksi Kebakaran Berbasis Arduino UNO”. Yang telah kami
selesaikan dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Mikrokontroler.
Pembelajaran yang bias kami dapatkan adalah merancang dan membuat alat dengan Arduino UNO
yang mana merupakan perangkat mikrokontroler yang berbasis ATMega28. Dengan ini kami dapat dengan
bebas mempelajari lebih lanjut dalam materi Mikrokontroler.
Sebagai mahasiswa yang masih belajar, semoga tulisan kami dapat diterima dengan baik dan
diberikan kritik yang membangun dalam kelemahan tulisan kami. Sehingga pada kesempatan berikutnya
kami bisa menyajikan tulisan yang lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
1. PENDAHULUAN 1
2. TINJAUAN PUSTAKA 2
2.1 Kjian teori 2
2.1.1 Arduino Uno 2
2.1.2 Flame Sensor 2
2.1.3 MQ-2 Module 2
2.1.4 Buzzer 2
2.1.5 LED (Light Emitting Diode) 2
2.1.6 Resistor 3
2.1.7 Bread Board 3
2.2 Kerangka teori 3
3. METODE 4
3.1 Tahapan pelaksanaan 4
3.2 Waktu dan tempat 4
3.3 Desain Hardware 4
3.3 Desain Software 6
4. PEMBAHASAN 7
4.1 Analisis Hardware 7
4.2 Analisis Software 10
5. KESIMPULAN 13
6. DAFTAR PUSTAKA 14
7. BIODATA ANGGOTA 15
1. PENDAHULUAN
Dalam perkembangan teknologi terutama dalam bidang elektronika saat ini telah mempengaruhi
banyak aspek dalam kehidupan, terutama dalam bidang industry yang mana sangat memerlulukan
kecanggihan, keefisian dan keamanan untuk setiap alat yang digunakan dalam produksinya.
Pada kesempatan yang mana berupa tugas ini, kami mencoba untuk membuat alat kemanan yang
berupa alat pendeteksi. Jadi alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi asap dan suhu pada suatu
ruangan. Sehingga apabila asap dan suhu di suatu ruangan berlebihan, dapat langsung diketahui dan
mencegah segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Dengan ini, kami sangat berharap dapat
membantu untuk mencegah adanya korban dari kecelakaan kebakaran.
1.3 Tujuan
2.1.4 Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi
getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri
dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan
menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan
suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan
pada sebuah alat (alarm).
2.1.5 LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda
yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada
jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.
2.1.6 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik
yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat
resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai
resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm
bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai
resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang
mampu dilewatkannya.
2.1.7 Bread Board
Bread board adalah papan khusus yang digunakan untuk membuat Prototipe atau rangkaian elektronik yang
bersifat percobaan.
Project Board atau yang sering disebut sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi sebuah sirkuit
elektronik dan merupakan prototipe dari suatu rangkaian elektronik
2.2 Kerangka Teori
Dalam percobaan ini kami membuat sebuah alat pendeteksi kebakaran menggunakan dua buah sensor yaitu
flame sensor & sensor asap MQ-2 dengan berbasis Arduino Uno dengan output suara dari Buzzer dan lampu
indikator LED. Alat ini dapat bekerja jika flame sensor mendeteksi adanya api dan sensor MQ-2 mendeteksi
terjadinya kenaikan konsentrasi gas maka alat tersebut akan mengeluarkan suara dan lampu indikator akan
menyala.
3. METODE
NO TAHAPAN
1 PEMBUATAN PROPOSAL KERJA
2 PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
3 PEMBUATAN UJI COBA ALAT
4 PENGUMPULAN ALAT
5 PEMBUATAN LAPORAN KERJA
Table. Tahapan pelaksanaan
3.2 Waktu dan tempat
Pada pengumpulan alat ini sesuai dengan data yang ada di Table
NO WAKTU TEMPAT
6 JANUARI RUANGAN LAB TERPADU, FAKULTAS
1 2018 TEKNIK UNSIKA
Rangkaian ini memiliki beberapa bagian yaitu dua jenis input sensor yaitu, flame sensor (sensor api) dan
modul MQ-2(sensor asap), menggunakan mikrokontroler berjenis arduino UNO, rangkaian ini juga
memiliki tiga output yaitu,dua LED hijau dan merah satu buah buzzer ketiga buah output ini berfungsi
sebagai indicator.
Flame sensor
Flame sensor pada rangkaian ini dibuat untuk membaca sinyal digital yang mana nilai dari pembacaan
flame sensor ini hanya HIGH & LOW (1&0). Pada rangkaian ini flame sensor bekerja menangkap besarnya
itensitas cahaya yang dihasilkan oleh sumber api. Flame sensor tidak terpengaruhi oleh besarnya tempratur
yang dihasilkan oleh sumber api. Jika flame senor ini membaca intensitas cahaya dari sumber api maka
nilai yang terbaca adalah logic LOW, maka indikator dari rangkaian ini bersifat logic HIGH yang mana
LED dan buzzer akan bekerja sesuai dengan program yang diperintahkan.
Gambar . Flame sensor
Modul MQ-2
Pada rangkaian ini sensor MQ-2 dibuat untuk membaca sinyal analog. Sensor ini dapat membaca asap yang
terjadi oleh proses pembakaran. Rangkian ini memiliki ambang batas sebesar 550 dari pembacaan sensor
MQ-2 terhadap asap, ketika sensor mebacan nilai diatas ambang batas maka indicator pada rangkaian ini
bersifat logic HIGH, maka LED dan buzzer akan bekerja sesuai dengan program yang diperintahkan.
Arduino pada rangkaian ini berguna sebagai pemroses data yang dibaca oleh kedua sensor, data yang
diterima arduino akan diproses sesuai dengan program yang ditetapkan. Pin yang digunakan pada arduino
adalah pin analog dan digital. . Pin analog dapat menerima masukan informasi analog dari 0 hingga 5 Volt
dengan kenaikan sebesar 0.005 V. Pin digital memiliki dua buah nilai yang dapat ditulis kepadanya yaitu
High(1) dan Low (0). Logika high maksudnya ialah 5 Volt dikirim ke pin baik itu oleh mikrokontroler atau
dari komponen. Low berarti pin tersebut bertegangan 0 Volt.
Menganalisa program
pinMode(pinsmoke, INPUT); Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin
adalah nomor pin yang akan digunakan dari 0-19 (pin
pinMode (alarm, OUTPUT);
analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan
pinMode (greenLED, OUTPUT); adalah INPUT atau OUTPUT
void loop( )
void loop()
Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup)
selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan
lagi, dan lagi secara terus menerus sampai catu daya (power)
dilepaskan.
{
Serial.println(digital);
Serial.print() : mengirim data ASCII
Serial.print("Pin A0: ");
Serial.println() : mengirimdata ASCII + CR,LF (kode enter)
Serial.println(analog);
delay(100);
if (analog>700)
// alarm dinyalakan
digitalWrite(pin, value)
digitalWrite(redLED, HIGH);
digitalWrite(alarm, HIGH);
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut
digitalWrite(greenLED, LOW); dapat dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW
(diturunkan men-jadi ground).
delay(50);
if (digital==LOW )
{
// alarm dinyalakan
digitalWrite(redLED, HIGH);
digitalWrite(alarm, HIGH);
digitalWrite(greenLED, LOW);
delay(10);
else
digitalWrite(alarm, LOW); Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat
meng-gunakan kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut
digitalWrite(greenLED, HIGH); apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan
menjadi ground).
// alarm dimatikan
delay(100);
}
5. KESIMPULAN
Ketita terdeteksi ada nya api maka flame sensor akan membaca lalu mengirmkan sinyal berupa logic LOW
kemudian akan diproses oleh arduino sebagai mikrokontroler, hasil pemrosesan dari arduino akan
menghidupkan red LED dan buzzer sebagai indicator atau tanda adanya api yang terdeteksi . Flame sensor
ini hanya membanca intensitas cahaya dari sumber api yang ada disekelilingnya karena flame sensor ini
berjenis UV (Ultra Violet ) dan IFR (Infra Red) saat sensor infrared diintegrasi oleh sensor optik ultraviolet
maupun radiasi infrared yang dihasilkan oleh pancaran percikan api.
Ketika sensor MQ-2 membaca adanya asap hasil peroses pembakaran dari api yang melebihi nilai ambang
batas yang ditentukan maka sensor MQ-2 akan mengirimkan data untuk di proses oleh arduino kemudian
hasil pemrosesan dari arduino aka menghidupkan red LED dan buzzer sebagai indikator atau tanda adanya
asap yang terdeteksi. Nilai ambang batas dapat ditentukan sesuai kebutuhan kita, semakin kecil nilai
ambang batasnya maka semakin cepat terdeteksinya asap, begitupun sebaliknya, semakin besar nilai
ambang batas maka semakin lama sensor akan mendeteksi adanya asap.
7. DAFTAR PUSTAKA
http://ilearning.me/sample-page-162/arduino/pengertian-arduino-uno/
https://ardnas20.wordpress.com/2010/12/16/flame-detector/
http://saptaji.com/2016/08/12/mendeteksi-asap-dengan-sensor-mq-2-dan-arduino/
https://indraharja.wordpress.com/2012/01/07/pengertian-buzzer/
http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/
http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/
7. BIODATA ANGGOTA