Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN UNIT

PRAKTIKUM INSTRUMENTASI
TKE 192230

Nama : Dandy FawwazAzis


NIM : H1A018039
Unit Praktikum : Unit 2

Hari / Tanggal Pelaksanaan : Kamis, 14 Mei 2020


Jam Pelaksanaan : 07.00 – 09.30

Asisten Jaga :
Asisten Kelompok :
Asisten Penilai Laporan :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
PURBALINGGA
2020
UNIT II
KONSEP AKUISISI SENSOR

II.1 DasarTeori
II.1.1 Definisi Sensor
Sensor ada perangkat yang digunakan untuk mendeteksi perubahan besaran fisik
sepertitekanan, gaya, besaran listrik, cahaya, gerakan, kelembaban, suhu, kecepatan dan
fenomenafenomenalingkungan lainnya lalu mengubah besaran fisik tersebut menjadi sinyal
listrik ataupunresistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan atau sinyal listrik).
Terdapat dua jenissensor yaitu :

1. Sensor Analog
Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang kontinu
atauberkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini
sebandingdengan pengukuran. Berbagai parameter Analog ini diantaranya adalah suhu,
tegangan,tekanan, pergerakan dan lain-lainnya.
2. Sensor Digital
Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit
akannon-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. Sinyal yang
diukurakan diwakili dalam format digital. Output digital dapat dalam bentuk Logika 1
atau logika0 (ON atau OFF).
II.1.2 Sensor Api

Sensor Api atau flamedetectoradalah sensor yang mampu mendeteksi api dan
mengubahnya menjadi besaran analog representasinya. Sensor ini bekerja berdasarkan sinar infra
merah (infrared) dalam rentang panjang gelombang 760 nm – 1100 nm, dengan jarak deteksi
kurang dari 1 m dan respon time sekitar 15 mikro detik. Modul sensor api ini memiliki 3
kaki/pinout dengan konfigurasi (dari kiri ke kanan) : Vcc (5V) – Gnd – AO (Analog Input). Ada
juga modul sensor api dengan 4 kaki, yakni untuk Digital Output (DO).[1]

Flame Detector memilki respons yang sangat cepat, perangkat ini dapat mendeteksi
percikan pada jarak hingga 8m dalam rangkaian uji coba yang kami lakukan dan menghasilkan
respon yang baik. Sehinggaupayakan pemasangan Flame Detector pada ruangan yang tidak
dipergunakan untuk kegiatan umum atau area publik.
Cara kerja sensor ini yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyalaapi dengan
menggunakan metodeoptik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR)
sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada
panjang gelombang tertentu. Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara
spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.
Berikut adalah spesifikasinya.

1. Tegangan operasi 3,3 V – 5 V


2. Terdapat 2 output yakni output analog (tegangan) dan output digital
3. Terdapat potensiometer untuk mengatur sensitivitas sensor
4. Dapat mendeteksi api dalam radius 80 cm

Gambar 2.1 Sensor Api

II.1.3 Sensor Gas MQ-2

Sensor gas merupakan jenis sensor yang bertujuan untuk mengukur kandungan senyawa
gas polutan tertentu yang berada pada udara bebas, seperti karbon-dioksida (CO2), karbon-
monosikda (CO), hidrokarbon (LPG, LNG) , dan lain-lain[2]. Sensor MQ2 ini memiliki
sensitivitas yang cukup tinggi dikarenakan inti sensing core nya. Jadi apabila terdapat gas
berkonsentrasi cukup yang membuat kontak dengan sensor ini, maka akan langsung terdeteksi.

Sensor ini dapat mendeteksi konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan
keluarannya berupa tegangan analog. Sensor dapat mengukur konsentrasi gas mudah terbakar
dari 300 sampai 10.000 sensor ppm. Dapat beroperasi pada suhu dari -20°C sampai 50°C dan
mengkonsumsi arus kurang dari 150 mA pada 5V .
Prinsip kerja dari Sensor Asap MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap yang
berasal dari gas mudah terbakar di udara. Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium
yang dikelilingi oleh silikon dan di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada
element pemanasnya. Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga
SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron
dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2
akan menghasilkan tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri
dari tiga buah power supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss
(Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.
Berikut adalah spesifikasinya.

1. Tegangan operasi 5 V
2. Rentang konsentrasi gas yang dapat terukur
a. LPG : 200 ppm - 5000 ppm
b. Butana : 300 ppm - 5000 ppm
c. H2 : 300 ppm - 5000 ppm
d. Asap : 250 ppm - 5000 ppm

Gambar 2.2 Sensor Gas MQ-2


II.2 AlatdanBahan
1. Software Proteus 8 ataulebih
2. Library Flame Sensor untuk Proteus
3. Library Gas Sensor MQ-2 untuk Proteus
II.3 LangkahKerja

1. Mengunduh library yang dibutuhkan

2. Merangkai simulasi rangkaian pada software Proteus

3. Melakukan pemrograman menggunakan software Arduino IDE

4. Mengupload program ke Arduino

5. Melakukan perintah yang terdapat pada data pengamatan


I.4 Data Pengamatan
I.4.1 Sensor Api

Tabel 1 Data Pengamatan 2.1


No. Pembacaan Sensor LED

1. Mendeteksi Api Merah

2. Tidak Mendeteksi Api Hijau

Gambar 2.1 HasilPercobaan 1 ke-1

Gambar 2.2 HasilPercobaan 1 ke-2


I.4.2 Sensor Gas

Tabel 2 Data Pengamatan 2.2


No. Pembacaan Sensor LED

1. Mendeteksi Gas Merah

2. Tidak Mendeteksi Gas Hijau

Gambar 2.3 HasilPercobaan2 ke-1

Gambar 2.4 HasilPercobaan 2 ke-2


I.5 Pembahasan
I.5.1 Sensor Api
A. DasarTeoriSingkat

Prinsip Flame Detektor tersebut menggunakan metode optik yang bekerja seperti UV
(ultraviolet) dan IR (infrared), pencitraan visual api, serta spektroskopi yang berfungsi untuk
mengidentifikasi percikan api atau flame. Reaksi intens bahan yang memicu kebakaran dapat
ditandai dari UV, terlihatnya emisi karbondioksida, dan radiasi dari infrared. Flame sensor
sangat sensitif terhadap nyala api (cahaya) dan radiasi di sekitarnya. Sensor ini dapat mendeteksi
sumber cahaya biasa dengan panjang gelombang 760nm-1100nm dan dapat mendeteksi
maksimal dengan jarak 100cm[3]. Sensor api yang digunakan dalam praktikum UNIT – II ini
adalah sensor api dengan 3 pin, yaitu sensor api yang memiliki output nilai dalam nilai digital.

B. Cara Kerja Sensor Api

Cara kerja sensor ini yaitu dengan mengidentifikasi atau mendeteksi nyala api dengan
menggunakan metode optik. Pada sensor ini menggunakan tranduser yang berupa infrared (IR)
sebagai sensing sensor. Tranduser ini digunakan untuk mendeteksi akan penyerapan cahaya pada
panjang gelombang tertentu.Yang dimana memungkinkan alat ini untuk membedakan antara
spectrum cahaya pada api dengan spectrum cahaya lainnya seperti spectrum cahaya lampu.Saat
terjadi percikan api di dekat sensor, sensor akan bereaksi menggunakan metode optic seperti
ultraviolet dan infrared. Sensor akan melihat pencitraan visual api, serta spektroskopi yang akan
mendeteksi percikan api tersebut. Lalu jika percikan api terdeteksi, maka sensor akan
mengeluarkan sinyal 1 pada output D0.[2]

Ketika sensor api mendeteksi adanya spectrum cahaya api, maka sensor akan
mengirimkan signal logika 1 sebagai output dan ketika sensor tidak mendeteksi adanya api maka
nilai output dari sensor tersebut berlogika 0.

C. Source Code

int flame = 3;//mendeklarasi flame sebagaivariabel integer bernilai 3

int LEDR = 4;//mendeklarasi LEDR sebagaivariabel integer bernilai 4

int LEDG = 5;//mendeklarasi LEDG sebagaivariabel integer bernilai 5

int BUZZ = 13;//mendeklarasi BUZZ sebagaivariabel integer bernilai 13

intsensorValue;//mendeklarasivariabel integer sensorValue


void setup() {//memulaifunsi setup()

Serial.begin(9600);//mengaktifkan serial monitor

pinMode(flame, INPUT);//menset pin flame = 3 sebagai pin input

pinMode(LEDR, OUTPUT);//menset pin LEDR = 4 sebagai pin output

pinMode(LEDG, OUTPUT); }//menset pin LEDG = 5 sebagai pin output

void loop() {//memulaifunsi loop()

sensorValue =
digitalRead(flame);/*sensorValuemenampungnilaidigital dari pin
flame*/

if(sensorValue == 1){//pengondisianketikasensorValue = 1

digitalWrite(LEDR, HIGH);//menyalakan LED merah

digitalWrite(LEDG, LOW);//mematikan LED hijau

tone(BUZZ, 350, 200);//membunyikan buzzer

Serial.print("sensorValue = TERDETEKSI API


");/*menampilkantekspada serial monitor*/

Serial.println(sensorValue);
}/*menampilkannilaisensorValuepada serial monitor*/

else {//pengondisianketikasensorValue != 1

digitalWrite(LEDR, LOW);//mematikan LED merah

digitalWrite(LEDG, HIGH);//menyalakan LED hijau

Serial.print("sensorValue = TIDAK TERDETEKSI API


");/*menampilkantekspada serial monitor*/

Serial.println(sensorValue);}/*menampilkannilaisensorValuep
ada serial monitor*/

delay(200); }//memberijedaselama 200 milisecond


D. Cara KerjaBerdasarkan Program

Berdasarkan source code di atas, cara kerja dari sistem sensor api ini adalah di awali
dengan mendeklarasikan berbagai pin pada Arduino yang digunakan sebagai pin input maupun
sebagai pin output. Dapat dilihat bahwa pin 3 digunakan sebagai pin input yang akan menerima
nilai output yang dihasilkan oleh sensor api, diikuti oleh pin 3, 4, dan 15 yang masing-masing
diset sebagai pin output untuk LED merah, LED hijau, dan buzzer.

Ketika sensor api mendeteksi tidak adanya spectrum cahaya api, sensor akan
mengirimkan nilai outpout berupa logika 0 kepada Arduino, lalu dengan syntax pengondisian (if-
else) Arduino akan mengirimkan output logika 1 kepada pin 3 sehingga LED hijau akan
menyala. Sedangkan untuk pin 4 dan pin 13, Arduino tidak mengirimkan signal atau dapat
dipresentasikan bahwa Arduino mengirimkan output logika 0, sehingga pada kondisi ini LED
merah tidak akan menyala dan buzzer tidak akan mengeluarkan bunyi.

Ketika sensor api mendeteksi adanya spectrum cahaya api, maka sensor akan langsung
mengirim nilai output berlogika 0 kepada Arduino, lalu dalam Arduino nilai tersebut akan
terbaca dan dioperasikan dengan menggunakan syntax pengondisian (if-else), sehingga Arduino
akan mengirimkan output logika 1 kepada pin 4 dan 13 yang membuat LED merah menyala dan
buzzer akan mengeluarkan bunyi (fungsi dari LED merah dan buzzer adalah untuk memberikan
peringatan jika terdapat adanya api di sekitar sensor), sedangkan Arduino akan mengirimkan
logika 0 kepada pin 3 yang membuat LED hijau tidak akan menyala.

I.5.2 Sensor Gas


A. Dasar Teori Singkat

Gas Sensor (MQ2) adalah sensor yang berguna untuk mendeteksi kebocoran gas baik
pada rumah maupun industri. Sensor ini sangat cocok untuk mendeteksi H2, LPG, CH4, CO,
Alkohol, Asap atau Propane. Karena sensitivitasnya yang tinggi dan waktu respon yang cepat,
pengukuran dapat dilakukan dengan cepat. Sensitivitas sensor dapat disesuaikan dengan
potensiometer[4].Sensor gas yang digunakan dalam praktikum UNIT – II ini adalah sensor gas
MQ-2 dengan 3 pin, yaitu sensor api yang memiliki output nilai dalam nilai digital

B. Cara Kerja Sensor Gas

Pada dasarnya sensor ini terdiri dari tabung aluminium yang dikelilingi oleh silikon dan
di pusatnya ada elektroda yang terbuat dari aurum di mana ada element pemanasnya. Ketika
terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan sehingga SnO2 keramik menjadi
semikonduktor atau sebagai penghantar sehingga melepaskan elektron dan ketika asap dideteksi
oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor MQ-2 akan menghasilkan
tegangan analog. Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga buah power
supply (Vcc) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor, Vss (Ground), dan pin
keluaran dari sensor tersebut. Ketika terjadi proses pemanasan, kumparan akan dipanaskan
sehingga SnO2 keramik menjadi semikonduktor atau sebaga ipenghantar sehingga melepaskan
electron dan ketika asap dideteksi oleh sensor dan mencapai aurum elektroda maka output sensor
MQ-2 akan menghasilkan tegangan analog.[5]

Sama halnya dengan sensor api, ketika sensor gas MQ-2 mendeteksi adanya gas, maka
sensor akan mengirimkan signal logika 1 sebagai output dan ketika sensor tidak mendeteksi
adanya gas maka nilai output dari sensor tersebut berlogika 0.

C. Source Code

intMQ2 = 3;//mendeklarasi MQ2 sebagaivariabel integer bernilai 3

int LEDR = 4;//mendeklarasi LEDR sebagaivariabel integer bernilai 4

int LEDG = 5;//mendeklarasi LEDG sebagaivariabel integer bernilai 5

int BUZZ = 13;//mendeklarasi BUZZ sebagaivariabel integer bernilai 13

intsensorValue;//mendeklarasivariabel integer sensorValue

void setup() {// memulaifunsi setup()

Serial.begin(9600);//mengaktifkan serial monitor

pinMode(MQ2, INPUT);//menset pin MQ2 = 3 sebagai pin input

pinMode(LEDR, OUTPUT);//menset pin LEDR = 4 sebagai pin output

pinMode(LEDG, OUTPUT); }//menset pin LEDG = 5 sebagai pin output

void loop() {

sensorValue = digitalRead(MQ2);/*sensorValuemenampungnilai
digitaldari pin MQ2*/

if(sensorValue == 1){//pengondisianketikasensorValue = 1

digitalWrite(LEDR, HIGH);//menyalakan LED merah

digitalWrite(LEDG, LOW);//mematikan LED hijau


tone(BUZZ, 350, 200);//membunyikan buzzer

Serial.print("sensorValue = TERDETEKSI GAS


");/*menampilkantekspada serial monitor*/

Serial.println(sensorValue);
}/*menampilkannilaisensorValuepada serial monitor*/

else {//pengondisianketikasensorValue != 1

digitalWrite(LEDR, LOW);//mematikan LED merah

digitalWrite(LEDG, HIGH);//menyalakan LED hijau

Serial.print("sensorValue = TIDAK TERDETEKSI GAS


");/*menampilkantekspada serial monitor*/

Serial.println(sensorValue);
}/*menampilkannilaisensorValuepada serial monitor*/

delay(200); }//memberijedaselama 200 milisecond

D. Cara KerjaBerdasarkan Program

Sama halnya dengan cara kerja sensor api di atas, dapat dilihat pada source code sensor
gas MQ-2, cara kerja dari sistem sensor gas MQ-2 ini adalah di awali dengan mendeklarasikan
berbagai pin pada Arduino yang digunakan sebagai pin input mau pun sebagai pin output. Dapat
dilihat bahwa pin 3 digunakan sebagai pin input yang akan menerima nilai output yang
dihasilkan oleh sensor gas MQ-2, diikuti oleh pin 3, 4, dan 15 yang masing-masing diset sebagai
pin output untuk LED merah, LED hijau, dan buzzer.

Ketika sensor gas MQ-2 mendeteksi tidak adanya zat gas di sekitar sensor, sensor akan
mengirimkan nilai outpout berupa logika 0 kepada Arduino, lalu dengan syntax pengondisian (if-
else) Arduino akan mengirimkan output logika 1 kepada pin 3 sehingga LED hijau akan
menyala. Sedangkan untuk pin 4 dan pin 13, Arduino tidak mengirimkan signal atau dapat
dipresentasikan bahwa Arduino mengirimkan output logika 0, sehingga pada kondisi ini LED
merah tidak akan menyala dan buzzer tidak akan mengeluarkan bunyi.

Ketika sensor gas MQ-2 mendeteksi adanya zat gas di sekitar sensor, maka sensor akan
langsung mengirim nilai output berlogika 0 kepada Arduino, lalu dalam Arduino nilai tersebut
akan terbaca dan dioperasikan dengan menggunakan syntax pengondisian (if-else), sehingga
Arduino akan mengirimkan output logika 1 kepada pin 4 dan 13 yang membuat LED merah
menyala dan buzzer akan mengeluarkan bunyi (fungsi dari LED merah dan buzzer adalah untuk
memberikan peringatan jika terdapat adanya gas di sekitar sensor), sedangkan Arduino akan
mengirimkan logika 0 kepada pin 3 yang membuat LED hijau tidak akan menyala.
I.6 Kesimpulan
1. Sensor api maupun sensor gas MQ-2 yang digunakan memiliki output digital (yakni
logika 1 atau 0), oleh karena itu kedua sensor tersebut hanya mendeteksi ada tidaknya
api maupun gas, tanpa dapat membaca intensitas dari objek yang dideteksinya tersebut.
2. Secara umum dapat diketahui bahwa sensor api dan sensor gas MQ-2 dengan kaki pin
sebanyak 3 buah merupakan sensor yang memiliki nilai keluaran berogika 1 atau 0.
3. INPUT_PULLUP pada syntax Arduino membuat data awal pada pin tersebut adalah 1,
sehingga jika diberi nilai 0 akan menjadi logika 0/LOW.
4. Flame sensor dan sensor gas MQ-2 hanya mengeluarkan output HIGH dan LOW.

Note :

- Perbaikin penomoran sub bab


- Data sheet di lampiran
DAFTAR PUSTAKA

[1] “Menangani Sensor Api (Flame Detector) dengan Arduino – Saptaji.com.”


http://saptaji.com/2016/08/11/menangani-sensor-api-flame-detector-dengan-arduino/
(accessed May 17, 2020).

[2] “Tutorial Menggunakan Sensor Api (Flame) pada Arduino - INDOMAKER.”


http://indomaker.com/index.php/2019/01/10/tutorial-menggunakan-sensor-api-flame-
pada-arduino/ (accessed May 17, 2020).

[3] “Cara Kerja Dan Karakteristik Sensor Gas MQ-2 - Andalan Elektro.”
https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-gas-mq2.html
(accessed May 18, 2020).
LAMPIRAN

Percobaan 1
Percobaan 2

Anda mungkin juga menyukai