Disusun Oleh :
Kukuh Prasetyo Utomo
21060115060007
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan Sistem Pendeteksi Kebakaran dalam ruangan
menggunakan tampilan LCD dan alarm berbasis arduino due ini adalah :
1. Memenuhi tugas yang diberikan dalam mengikuti mata kuliah
Praktikum Realisasi Rancangan Elektronika.
2. Melatih keterampilan dan kemandirian mahasiswa untuk membuat
suatu alat elektronika sederhana yang dapat bermanfaat.
3. Mengetahui prinsip kerja dari sensor suhu dan asap sebagai komponen
utama pendeteksi gas pada sistem proteksi yang dibuat.
4. Mengetahui prinsip kerja dari Arduino DUE sebagai pusat pengolahan
data dan pengendali sistem.
5. Mempelajari karakteristik dari peralatan elektronika yang dilibatkan
dalam pembuatan alat yaitu Arduino DUE, MQ 2, DHT11 dan Buzzer.
6. Mempelajari sistem kebakaran pada gedung gedung atau rumah.
2.2 DHT11
Gambar dht11
DHT11 adalah sensor Suhu dan Kelembaban, dia memiliki keluaran
sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang
kompleks. Teknologi ini memastikan keandalan tinggi dan sangat baik
stabilitasnya dalam jangka panjang. mikrokontroler terhubung pada kinerja
tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat
pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat,
kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kinerja.
2.3 MQ 2
Spesifikasi
2.4 Relay
Gambar Relay
Relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan
logika switching. Relay yang paling sederhana adalah relay
elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis open/close saat
mendapatkan energi listrik. Komponen relay terdiri dari coil dan contact.
Coil adalah gulungan kawat yang dialiri arus listrik, sedangkan contact
adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung ada tidaknya arus
listrik di coil. Ketika coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul
gaya elekromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan
contact akan menutup. Ada dua jenis contact yakni Normally Open
(kondisi awal sebelum diaktifkan open) dan Normally Close.
2.5 Resistor
Gambar Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon. Resistor memiliki gelang warna sebagai penunjuk besar kecilnya
tahanan, memiliki 2 buah kaki tanpa kutub sehingga pemasangannya boleh
terbalik. Karena resistor adalah tahanan yang nilainya tetap, maka harus
diperhatikan arus yang mengalir jangan sampai arus yang besar melewati
tahanan yang kecil karena bisa menyebabkan resistor panas bahkan
terbakar
2.6 Transformator
Trafo merupakan alat listrik dengan dua buah lilitan yang mampu
menaikkan atau menurunkan energi listrik menggunakan prinsip induksi
elektromagnet. Penggunaan trafo dalam sistem tenaga memungkinkan
terpilihnya tegangan yang sesuai dan ekonomis untuk tiap-tiap keperluan
misalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik
jarak jauh. Inti besi pada trafo sengaja dibuat berkeping-keping, karena
dengan bentuk kepingan terdapat rongga udara, ini juga digunakan sebagai
pendingin trafo serta untuk mengurangi arus pusar yang menyebabkan rugi-
rugi daya.
Gambar Trafo CT
Gambar Trafo Non CT
Persamaan trafo :
Keterangan :
Np = jumlah belitan primer
Ns = jumlah belitan sekunder
Vp = tegangan primer
Vs = tegangan sekunder
Ip = arus primer
Is = arus sekunder
2.7 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan
muatan listrik dengan strukturnya terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik. Bahan dielektrik misalnya udara vakum,
keramik, gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat ini diberi tegangan
listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki
(elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatid
terkumpul pada ujung metal yang lain.
Gambar Kapasitor
2.8 Dioda
Dioda merupakan suatu semikonduktor terdiri dari dua elektroda
yang hanya dapat menghantarkan arus listrik dan tegangan pada satu arah
saja. Dua lapisan elektroda tersebut adalah elektroda N (katoda) dan lapisan
P (anoda). Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanitum (Ge)
dan Silikon (Si).
Gambar Dioda
2.10 Buzzer
Gambar Buzzer
Spesifikasi :
Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal
Display) diantaranya adalah :
Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat
dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler
dengan lebar data 8 bit.
Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low
menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high
menunjukan data.
Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low
tulis data, sedangkan high baca data.
Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin
ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan
dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5
Volt.
Pada LCD 16x2 terdapat 16 buah pin yang masing-masing memiliki fungsi
khusus. Tabel 2.1 menunjukkan fungsi dari masing-masing dari LCD 16x2.
2 VCC +5V
Register Select
0 = Instruction Register
4 RS
1 = Data Register
Read/ Write, to choose write or
read mode
5 R/W 0 = write mode
1 = read mode
Enable
7 DB0 LSB
8 DB1 -
9 DB2 -
10 DB3 -
11 DB4 -
12 DB5 -
13 DB6 -
14 DB7 MSB
a. Peralatan
1) Cutter
2) Gunting
3) Solder
4) Setrika
5) Multimeter
6) Lem tembak
7) Mesin bor
8) Spidol
9) Gergaji
10) Atraktor
11) Laptop
12) Penggaris
13) Pulpen
14) Pensil
15) Palu
16) Kuas
17) Paku
18) Engsel
b. Bahan
1) Papan PCB (secukupnya)
2) 1 buah Transformator Step Down 5A
3) 1 buah DHT11
4) 1 buah MQ2
5) 2 buah Relay
6) 2 buah Lampu LED
7) 2 buah IC 2N222
8) 1 buah LCD 2x16
9) 1 meter Kabel Pelangi
10) 1 rol Tenol
11) 500 gram Ferricloride (FeCl3)
12) 4 buah Resistor
13) 8 buah Kapasitor
14) 10 buah Dioda
15) 1,2 x 2,4 meter Papan Tripleks
16) 1 buah Buzzer
17) 1 buah Modul i2C
BAB IV
LANGKAH KERJA
f. Menyimpan file yang sudah dibuat dengan cara klik "file" lalu klik
"save”.
BAB V
PEMBAHASAN
PIN 7 RELAY
PIN 8 RELAY
PIN 9 RELAY
B. Koneksi Buzzer
PIN A0 AO
PIN 3 OUTPUT
SCL SCL
SDA SDA
5.3.2 FLOWCHART
Pada pembuatan software dibutuhkan diagram alir atau flowchart
untuk memudahkan dalam merancang pengaplikasian alat. Flowchart
dibagi sesuai dengan prosesnya.
MULAI
GAS
SENSOR MQ2
MEMBACA GAS LED HIJAU MENYALA
TULISAN DI LCD BERGANTI
BUZZER MATI
GAS >
T
BATASNILAI
(200)
SELESAI
Gambar Flowchart
#include <DHT.h>
#include <Wire.h>
#include <LiquidCrystal_I2C.h>
LiquidCrystal_I2C lcd(0x3F ,2,1,0,4,5,6,7,3, POSITIVE);
//Identifiakasi
int red = 8;
int grn = 9;
int kipas = 7;
//sensor DHT11
//sensor MQ2
void setup()
{
Serial.begin(9600);
lcd.begin (16,2);
pinMode(DHTPIN, INPUT);
pinMode(smokeA0, INPUT);
pinMode(buzzer, OUTPUT);
pinMode(red, OUTPUT);
pinMode(grn, OUTPUT);
pinMode(kipas, OUTPUT);
void loop()
int h = dht.readHumidity();
int t = dht.readTemperature();
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("S: ");
lcd.print(t);
lcd.print(" C");
delay(200);
lcd.setCursor(9,1);
lcd.print("H: ");
lcd.print(h);
lcd.print(" %");
delay(200);
Serial.println(analogSensor);
delay (200);
Serial.print("Suhu : ");
Serial.println(t);
delay (500);
Serial.print("Kelembaban : ");
Serial.println(h);
delay (500);
//jika nilai dari sensor lebih besar dari batas nilai maka
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Kebakaran");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, HIGH);
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Ruangan Panas");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, LOW
);
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
digitalWrite(red, HIGH);
digitalWrite(grn, LOW);
lcd.clear();
lcd.print("Gas Terdeteksi");
//buzzer on
digitalWrite(buzzer, HIGH);
// Kipas Berputar
digitalWrite(kipas, HIGH);
else
{
//jika dibawah dari batas nilai maka
digitalWrite(red, LOW);
digitalWrite(grn, HIGH);
lcd.clear();
lcd.print("Ruangan Nyaman");
//buzzer off
digitalWrite(buzzer, LOW);
// Kipas Mati
digitalWrite(kipas, LOW);
delay(0);
}
BAB VI
PENGUJIAN ALAT
6.1 Pengujian Modul Sensor Gas
Modul sensor gas akan terdeteksi jika batasnya melebihi dari 20%
Jika suhu yang terdeteksi melebihi 20% maka pilot lamp merah akan
menyala, sebaliknya jika suhu yang terdeteksi tidak melebihi dari 20%
maka pilot lamp hijau yang akan aktif. Seperti terlihat pada gambar 6.2
Kemudian jika suhu yang terdeteksi melebihi batas, maka arduino akan
Gambar 6.3
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
7.2 SARAN