DISUSUN OLEH :
NIM :
21E510061044
2023
EXECUTIVE SUMMARY
Kebakaran adalah fenomena yang terjadi ketika suatu bahan mencapai suhu kritis dan bereaksi
secara kimiawi dengan (misalnya) oksigen, menghasilkan nyala api, panas, cahaya, kelembapan, asap,
karbon dioksida, karbon monoksida, atau produk dan efek lainnya. Kebakaran dapat dimulai di mana
saja baik di gedung perkantoran, apartemen atau tempat umum. Seperti di tempat umum sering terjadi
kebakaran, baik itu di ruangan maupun laboratorium, penyalaannya hampir sama akibat dari
kecerobohan dan kelalaian dalam penggunaan alat-alat yang mudah terbakar.
Jika terjadinya keterlambatan dalam penanganan akan mengakibatkan kerugian, kerugian ini
bisa beraneka ragam baik kerugian jiwa atau materi. Keamanan manusia merupakan faktor utama yang
menjadi pertimbangan ketika kebakaran terjadi di sebuah bangunan. Penghuni bangunan harus
mendapatkan informasi/peringatan dini ketika kebakaran segera terjadi untuk dievakuasi.
Untuk itu, Perlunya alat pendeteksi kebakaran dengan sistem detektor menggunakan alarm agar
sesaat kebakaran terjadi, Semua yang berada di dalam gedung dapat mengetahui lewat pendeteksi
tersebut dengan bunyi alarm sebagai penanda kebakaran. Agar dapat mengurangi korban perlunya
sistem sprinkler untuk memadamkan api, serta dapat membantu petugas atau yang berwenang di gedung
tersebut secepatnya.
BAB II
BACKGROUND
2.1 Latar Belakang
Fire Alarm atau alarm kebakaran adalah sistem pendeteksi keberadaan api secara otomatis
dengan melihat perubahan yang terjadi di area sekitar yang berkaitan dengan kebakaran. Perubahan
pada lingkungan sekitar dapat diasumsikan sebagai tanda pendeteksi bahaya kebakaran.
Perubahan yang terjadi misalnya meningkatnya suhu ruangan, munculnya asap, munculnya api
ataupun gas. Dalam sistem ini alarm kebakaran hanya dapat mendeteksi dengan perubahan suhu yang
terjadi . jika suhu di atas 80 derajat maka alarm akan berbunyi dan akan memberi tanda bahaya untuk
segera melakukan evakuasi .
Dari Latar Belakang di atas, maka terdapat rumusan masalah yang akan dibahas pada penulisan
ini :
2. Apakah dengan adanya Sistem Alarm Kebakaran bisa menjadi solusi terbaik dalam
keselamatan ?
2. Menjelaskan cara kerja dari Sistem Alarm Kebakaran serta mensimulasikan pada aplikasi
Tinkercad.
4. Mampu menciptakan Alat Keamanan sederhana yang dapat digunakan oleh banyak orang
untuk memenuhi kebutuhan dalam keamanan pencegahan kebakaran.
BAB III
KOMPONEN
3.1 Hardware
b. Port USB
b. Lampu LED
Pada Tinkercad, LED (Light Emitting
Diode) berfungsi sebagai sumber cahaya
dalam simulasi rangkaian elektronika.
Dengan menambahkan LED ke dalam sirkuit,
kita dapat memvisualisasikan bagaimana arus
listrik mengalir melalui LED, menyebabkan
peredaran cahaya. Ini memungkinkan
pemahaman praktis tentang konsep dasar
elektronika, sirkuit listrik, dan cara kerja LED
dalam lingkungan simulasi.
c. Bel Alarm Piezo
Software merupakan istilah untuk penyebutan kata perangkat lunak atau perangkat tak
kasat mata yang hanya berbentuk sebuah program, angka, maupun huruf. Software tersimpan
secara digital dan tertanam pada processor. Berikut adalah Alur Flowchart yang
menggambarkan cara kerja software pada alat Sistem Alarm Kebakaran
Di atas adalah alur Flowchart yang dijelaskan prinsip kerjanya, yaitu sebagai berikut :
1. Ketka port USB disambungkan, maka alat akan hidup.
2. Pada layar LCD menampilkan tulisan “SISTEM NYALA”
4.1. Kesimpulan
Alat Sistem Alarm Kebakaran sangatlah penting bagi setiap bangunan infrastruktur, seperti di
gedung-gedung, restoran dan lain-lain terutama di Bandara yang padat akses pengunjungnya. Dengan
adanya Sistem Alarm Kebakaran, semua orang dapat mengerti bahwa proses evakuasi harus segera
dilakukan. Alat ini dapat berfungsi sebagai indikator safety yang paling efektif, apabila terjadi
kebocoran gas ataupun kebakaran dan dapat mengurangi korban apabila terjadi kebakaran.
4.2. Saran
Pengembangan Untuk perkembangan selanjutnya, saya berharap alat ini bisa melakukan respon atau
tindakan pengamanan pertama terhadap bahaya yang akan terjadi. Kedepannya, alat ini dikembangkan
sebaik mungkin dan lebih canggih lagi. Saya menyarankan untuk menyiapkan sistem alarm yang sudah
terintegrasi dengan pint evakuasi, dengan tujuan pintu dapat otomatis terbuka ketika ada bahaya
kebakaran dan juga sistem kontrol canggih yang dapat mengontrol seluruh alat fasilitas bangunan yang
dapat memadamkan api bila terdeteksi oleh alat Sistem Alarm Kebakaran ini, atau juga dengan
membuat sistem alarm kebakaran yang langsung terhubung dengan aparat sekitar atau dengan dinas
pemadam kebakaran agar segera terjun untuk menanggulangi sebelum keb akaran terjadi.